Anda di halaman 1dari 3

Review Filsafat

1. Filsafat itu apa, Filsafat berasal dari Philo (mencintai) sama Sophi (Kebijaksanaan)
2. Membahas masing-masing bidangnya, sampai ontologi

Ontologi: Ada, realitas, ada tidak ada.


Metafisika: keberadaan secara keseluruhan

Epistemologi: Studi pengeahuan, Theory of knowledge, Tahu atau tidak


Bagaimana menguji pengetahuan

Aksiologi (Etka/estetika): Nilai kehidupan, hati kita, keindahan, kebaikan. Kalau manusia
sudah sampai ke tingkat yang paling baik ia tidak akan mencari lagi, tetapi kalau belum maka
hal ini akan memikat.

Tujuan akhir manusia dalam Filsafat adalah untuk mengenali dirinya sendiri.
1. Metode deduksi: Menalar dari prinsip yang berlaku umum. Mulai dari sesuatu yang umum
semua orang mempunyai penalaran. Semua orang mempunyai otak tidak perlu di buka
kepala batoknya untuk mengetahui apakah orang tersebut memiliki otak atau tidak. Tetapi
kelemahan penalaran ini adalah contohnya jika kita besi berkarat di dalam air jika pena
dijatuhkan ke dalam air berkarat maka pena itu besi jika tidak berkarat maka bukan besi,
cara berpikir pasti. Penalaranpasti
2. Metode induksi: Cara pikir probalistik, kalau kita menggoreng kopi selama 30 min dan sudah
3 kali benar dan teman kita mengatakan cuman 15 min maka kemungkinan terbesar yang
akan terjadi adalah bahwa 30 minnya adalah hal yang benar karena mempunyai beberapa
pendukung. Hanya pemikiran ini kan bisa berbeda-beda hanya penalaran deduksi tidak tidak
ada pilihan kedua. Penalaran yang tidak pasti, penalaran yang berbagai variasi.
3. Metode abduktif: Metode seperti eliminasi, misalnya polisi ingin mencari pembunuh, yang
pertama dicari biasanya alibinya, misalnya si a membuktikan bahwa ia adalah di London saat
tempat kejadiaannya ada pada hari yang sama tetapi ada di semarang, Si b bilang lagi tidur
di sebuah rumah yang jaraknya 20 km. Buktinya misalkannya ada temannya yang melihat dia
tidur, sampai akhirnya si polisi menemukan bukti yang paling jelas tentang si pembunuh.

Decartes ingin mencapai sebuah kebenaran yaitu pada Filsafat Epistemologi.

Dia ingin mencapai kepastian dengan menganggap yang ia sudah tahu itu salah. Sampai akhirnya ia
mencapai kepastian, Francis Beacon juga begitu, saat kita mengamati harus juga dengan pikiran yang
murni, kosong.
Ciri-ciri atau kualiats dari benda yang kita mengamati:

1. Punya panjang, diameter


2. Bahan
3. Massa

First Qualities: Kualitas yang tidak ditentukan pengamat, objektuf

Secondary Qualities: Tidak objektif, membentuk pandangan kita terhadap dunia luar.
Bergantung kepada pelihatnya. Misalnya warna, orang yang buta warna dan yang tidak buta
warna pasti akan mengatakan bahwa hal itu berbeda dengan orang yang buta warna. Esensi
adalah persepsi

Berckly mengatakn bahwa subjektif yang paling penting adalah yang mengadakan segala sesuatu
yang kita alami yaitu Tuhan. Pemikiran ini disebut ideliasme. Persepsi yang utama adalah dari
Tuhan sendiri.

Pengetahuan syarat: (Tradisionil)

1. Ada justification (justify)


2. Punya kebenaran (True)
3. Kamu percaya (believe)

Pengetahuan Scientific:

Karl Popper: Pengetahuan scientific adalah pengetahuan yang terus diuji. Kalau scientist sekali saja
terbukti salah maka teorinya harus diganti.

Orang Kristen mencari kebenaran, Tuhan tidak memberikan kepercayaan saja tetapi memberikan
pengetahuan dan pengetahuan itu harus belajar.

Eksistensialisme: Esensi dari eksistensialismenya. Maka jika benda tersebut ada maka harus ada hal
yang menunjukkan bahwa benda tersebut adalah benda tersebut.

Identitas: Berubah tetapi tetap ada yang sama. Ada beberapa teori meskipun kita dulu bayi tetapi
tetap sama misalnya

1. Nama
2. Ingatan, hanya kalau udh pikun bagaimana. Itulah sebabnya orang seperti Humne
mengatakan bahwa identitas itu tidak ada kita cuman momen-momen saja.

Anda mungkin juga menyukai