Anda di halaman 1dari 9

Ujian Akhir Semester Evaluasi Ekonomi Tambang

Prodi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik


Semester Ganjil 2020 – 2021

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar


1. Jelaskan pengertian depresiasi, amortisasi dan deplesi.
2. Apakah semua aset (properti) perusahaan terkena depresiasi? Bila menurut anda tidak,
jelaskan syarat properti yang terkena depresiasi.
3. Jelaskan iuran apa saja yang digolongkan ke dalam Pendapatan Negara Bukan Pajak
(PNBP) pada pertambangan minerba.
4. Berdasarkan analisis NPV, pilihlah investasi yang paling layak dari alternatif A dan B
jika i = 15%

C = $20,000 I = $12,000 I = $12,000


A)
L = $20,000
0 1 ……………………………………… 12

C = $28,000 I = $14,000 I = $14,000


B)
L = $28,000
0 1 ……………………………………… 12
Keterangan
C = Biaya Kapital
I = Net Income
L = Nilai sisa

1
5. Kajilah kelayakan investasi berikut ini (Lakukan analisis NPV, IRR, PBP dan BCR)
Tahun 0 1 2 3 4 5
Produksi, ton of ore 60 60 50 50 40
Harga, $ per ton 30 30 35 35 35
Biaya pengembangan $ 750
Biaya alat $ 700
Biaya perijinan 100
tambang $
Modal kerja $ 200
Biaya operasional, $ 15 15 17 17 17
per ton

Semua alat penambangan berumur ekonomis 5 tahun. Depresiasi peralatan dihitung


dengan metode garis lurus dengan nilai sisa pada akhir umur pemakaian peralatan
adalah 20% dari harga alat. Royalti 10% , pajak penghasilan 25% dan tidak ada
deplesi. Minimum rate 10%

Aturan ujian daring


1. Video zoom peserta diaktifkan.
2. Hasil UAS dikirim lewat email ke hmagdalena89@gmail.com dengan nama file UAS
EET – (nim) (nama)
3. Batas pengumpulan pukul 12.00WITA

2
Jawaban UAS EET
1. Pengertian depresiasi, deplsi dan amortisasi
a. Depresiasi merupakan penurunan nilai aset berwujud (tangible asset) yang digunakan
untuk produksi disebabkan oleh umur, pemakaian, dan keusangan. Pengurangan nilai
suatu milik terhadap waktu tanpa memperhitungkan tingkat produksi atau merupakan
alokasi biaya secara sistematis dan rasional pada suatu asset dikurangi nilai sisa
sepanjang umur pemakaiannya.
b. Amortisasi adalah proses penyusutan untuk aset tidak berwujud (intangible asset) dan
digunakan untuk pengurangan pajak.
c. Deplesi adalah kata lain penyusutan nilai yang terjadi pada sumberdaya alam yang
tidak dapat diperbaharui selama periode waktu tertentu. Deplesi juga merupakan suatu
bentuk potongan (pengurangan) pajak atas berkurangnya sumberdaya alam tak
terbarukan yang diberikan selama umur ekonomis cadangan tersebut, akan tetapi di
Indonesia deplesi tidak diterapkan.

2. Tidak semua aset (properti) perusahaan terkena depresiasi. Sebuah aset terkena
depresiasi bila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut ;
(a) Properti digunakan dalam urusan bisnis atau produksi, atau suatu hal yang
memberikan pendapatan.
(b) Properti dapat ditentukan umur penggunaannya dan harus lebih dari satu
tahun.
(c) Depresiasi pada properti sebagai pengukuran falling value atau losses value
harus disebabkan oleh properti yang mengalami kerusakan atau keusangan
secara alami.
(d) Properti berada pada kondisi siap digunakan untuk pekerjaan atau pelayanan.

3. Iuran yang digolongkan ke dalam Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada
pertambangan minerba adalah :
(a) Iuran tetap/landrent/deadrent, yaitu iuran yang dibayarkan kepada Negara sebagai
imbalan atas kesempatan Penyelidikan Umum, Studi Kelayakan, Konstruksi,
Eksplorasi dan Eksploitasi pada suatu wilayah Kuasa Pertambangan / Kontrak
Karya / Perjanjian Karya Perusahaan Pertambangan Batubara.

3
(b) Iuran Eksplorasi adalah iuran produksi yang dibayarkan kepada Negara dalam hal
Pemegang Kuasa Pertambangan / Kontrak Karya / Perjanjian Karya Perusahaan
Pertambangan Batubara mendapat hasil berupa bahan galian yang tergali atas
kesempatan Eksplorasi/Studi Kelayakan yang diberikan kepada-nya.
(c) Iuran Eksploitasi (Royalti) adalah iuran produksi yang dibayarkan kepada Negara
atas hasil yang diperoleh dari usaha pertambangan eksploitasi sesuatu atau lebih
bahan galian sesuai undang-undang yang berlaku.

4. Berdasarkan analisis NPV, pilihlah investasi yang paling layak dari alternatif A dan B
jika i = 15%
C = $20,000 I = $12,000 I = $12,000
A)
L = $20,000
0 1 ……………………………………… 12

C = $28,000 I = $14,000 I = $14,000


B)
L = $28,000
0 1 ……………………………………… 12

Keterangan
C = Biaya Kapital
I = Net Income
L = Nilai sisa

NPV A =CF 0+CF 1 ( P/ A , 15 % , 11 ) +CF 12 ( P / F , 15 % , 12 )


NPV A =−20+ 12 ( P/ A , 15 % , 11 ) +32(P/ F , 15 % , 12)
NPV A =−20+ 12 ( 5,2337 ) +32 ( 0,21494 )
NPV A =−20+ 62,8044+6,87808=49,68248 dalam ribu $

NPV B=CF 0+ CF 1 ( P / A , 15 % , 11 ) +CF 12 ( P/ F , 15 % , 12 )


NPV B=−28+ 14 ( P/ A ,15 % ,11 ) +42(P/ F ,15 % ,12)
NPV B=−28+ 14 ( 5,2337 ) +42 ( 0,21494 )
NPV B=−28+ 73,2718+9,02748=54,29928 dalam ribu $

4
Dari hasil perhitungan NPV, diperoleh NPV B > NPV A , maka berdasarkan analisis
NPV, proyek B yang dipilih sebagai alternatif paling menguntungkan.

5
5. Kajilah kelayakan investasi berikut ini (Lakukan analisis NPV, IRR, PBP dan BCR)
Tahun 0 1 2 3 4 5
Produksi, ton of ore 60 60 50 50 40
Harga, $ per ton 30 30 35 35 35
Biaya pengembangan $ 750
Biaya alat $ 700
Biaya perijinan 100
tambang $
Modal kerja $ 200
Biaya operasional, $ 15 15 17 17 17
per ton

Semua alat penambangan berumur ekonomis 5 tahun. Depresiasi peralatan dihitung


dengan metode garis lurus dengan nilai sisa pada akhir umur pemakaian peralatan
adalah 20% dari harga alat. Royalti 10% , pajak penghasilan 25% dan tidak ada
deplesi. Minimum rate 10%

Tahun  Satuan 0 1 2 3 4 5

Produksi Barel 60 60 50 50 40

Harga ($/barel) 30 30 35 35 35

Pendapatan $ 0 1.800 1.800 1.750 1.750 1.400

- Royalti 10% 0 18 18 17,5 17,5 14

- Biaya operasional $ 0 900 900 850 850 680

- Depresiasi $ 0 112 112 112 112 112

- Biaya pengembangan $ 750          

- Biaya perijinan $ 100          

- Investasi alat $ 700          

- Modal kerja $ 200          

Pendapatan bersih before tax $ -1.750 770 770 870,5 870,5 594

- Tax 25% 0 192,5 192,5 217,625 217,625 148,5

Pendapatan bersih after tax $ -1.750 577,5 577,5 652,875 652,875 445,5

+ Depresiasi $ 0 112 112 112 112 112

+ Nilai sisa $ 0 0 0 0 0 140

+ Pengembalian modal kerja $ 0         200

Cash Flow $ -1.750 689,5 689,5 764,875 764,875 897,5

a. Menyusun cash flow


b. Analisis kelayakan ekonomi
i. Menghitung NPV
6
NPV =CF 0 +CF 1 ( P/ F , 10 % , 1 )+CF 2 ( P/ F ,1 0 % , 2 )
+CF 3 ( P/ F , 1 0 % , 3 ) +CF 4 ( P/ F ,1 0 % , 4 ) +CF 5 ( P /F ,1 0 % , 5)
NPV =−1.75 0+ 689,5 ( 0 ,90909 )+ 689,5 ( 0 , 82645 )
+764,875 ( 0 , 75131 )+764,875 ( 0,62092 )
+584,98775(0,49718)
NPV =−1.750+626,81756+596,07275+574,65824+ 474,92619
+290,79741
NPV =$ 813,24215

ii. Menghitung IRR atau ROR dengan try and error


Untuk i = 35%
NPV =CF 0 +CF 1 ( P/ F , 35 % , 1 ) +CF 2 ( P /F ,3 5 % ,2 )
+CF 3 ( P/ F , 3 5 % , 3 ) +CF 4 ( P /F ,3 5 % , 4 ) +CF 5 ( P /F ,3 5 % ,5)
NPV =−1.750+689,5 ( 0 , 74074 ) +689,5 ( 0 , 54870 )
+764,875 ( 0 , 40644 )+ 764,875 ( 0 , 30107 )
+584,98775(0 ,22301)
NPV =−1.750+510,74023+378,32865+310,87579+230,28092
+130,45812
NPV =−$ 189,31629
NPV

A
813,24215

ROR

35%
D
i
10% E

-189,31629 C
B

7
DE AD
=
BC AB
ROR−1 0 % $ 813,24215
=
35 %−1 0 % $ 813,24215−(−$ 189,31629)
ROR−1 0 % $ 813,24215
=
25 % $ 1.002,55844
1.002,55844 ROR−10.025,5 8 44 %=20.331 , 05375 %
20.331,05375 % +10.025,5844 % 30.356,63815 %
ROR= = =30,279%
1.002,55844 1.002,55844

iii. Menghitung PBP dengan CF discounted MARR 15%


Terlebih dulu menghitung aliran kas diskonto dan kumulatifnya:

DCF th−1=689,5 ( P /F ,1 0 % ,1 ) =689,5 ( 0,90909 )=626,81756

DCF th−2=689,5 ( P/F , 10 % , 2 )=689,5 ( 0,54870 )=596,07275

DCF th−3=764,875 ( P/F , 10 % ,3 )=764,875 ( 0,75131 )=310,87579

DCF th−4=764,875 ( P /F ,15 % , 4 )=764,875 ( 0,30107 )=230,28092

DCF th−5=584,98775 ( P / F , 15 % , 5 )=584,98775(0,22301)=13 0 , 45812

Tahun ke- 0 1 2 3 4 5
Discounted CF (dalam juta Rp) -1.750 626,81756 596,07275 310,87579 230,28092 130,45812
Cum Discounted CF -1.750 -1123,18244 -527,10969 -216,339 14,04702 144,51514
(dalam ribu $)

Terlihat bahwa periode pengembalian investasi proyek tersebut antara tahun ke-3 dan
ke-4, sehingga PBP dapat dihitung dengan interpolasi:

PBP=Thn Kum CF ¿

−2 16,339 216,339
PBP=3+ | 14,04702−(−216,339)
=3+ |
230,38602
=3 , 94 tahun

iv. Present Value Ratio (PVR)


8
NPV
PVR=
¿¿

Karena PVR > 0, maka proyek tersebut layak

v.Benefit Cost Ratio (BCR)


BCR=PW Net CF ¿ ¿

PW Net CF =689,5(P /F ,1 0 % , 1)+ 689,5(P/ F , 10 % , 2)


+764,875(P /F ,10 % ,3)+764,875(P /F ,10 % , 4)+¿
584,98775(P/ F , 10 % ,5)

PW Net CF =689,5 ( 0,74074 )+689,5 ( 0,54870 )


+764,875 ( 0,40644 )+764,875 ( 0,30107 )
+584,98775(0,22301)
PW Net CF =2. 563,24215

2.563,24215
BCR= =1 , 465
|−1.75 0|

atau
BCR=PVR+1
BCR=0 , 465+1=1, 46 5

Anda mungkin juga menyukai