Maraghi
Allah adalah pencipta alam semesta termasuk manusia. Allah pula yang
Alaq ayat 1-5. Surat Al-„Alaq 1-5 merupakan wahyu pertama yang
Sejak saat itu pula, penduduk bumi hidup dalam pemeliharaan Allah
SWT secara langsung. Mereka hidup dengan terus memantau ajaran Allah
yang mengatur semua urusan mereka, besar maupun kecil. Dan perubahan-
Allah. Membaca diri kita, alam semesta dan lain-lain. Berarti ayat tersebut
antara lain :
َۚ َخل
ق ۡ اِ ۡق َر ۡا ِب
َ اس ِم َرب َِّك الَّ ِذ ۡى
Ikhlas merupakan keadaan yang sama dari sisi batin dan sisi
lahir. Dengan kata lain ikhlas adalah beramal dan berbuat semata- mata
َۚ َخل
ق ۡ اِ ۡق َر ۡا ِب
َ اس ِم َرب َِّك الَّ ِذ ۡى
Pada surat al-Alaq ayat 1 di atas, kita harus dengan niat dan alasan
diridhoi dan ditakdirkan Allah untuk kita, karena apa yang jadi
kehendak Allah itulah yag terbaik untuk kita. Karena jika niat seseorang
tersebut termasuk ikhlas yaitu murni karena Allah semata dan tidak
Saw yang pandai membaca yang mana sebelum itu ia tidak pandai
berkembang dalam segi kognitif saja bahkan umat Islam harus mampu
tingkatan yang paling rendah dan hina, kepada tingkatan yang paling
mulia. Demikian itu tentu ada kekuatan yang mengaturnya dan kekuasaan
(saya tidak bisa membaca), lalu Jibril mengulanginya lagi dan Nabi
menjawab perkataan yang sama. Hal itu terulang sampai tiga kali. Akan
tetapi Allah itu maha pemurah kepada orang yang memohon pemberian-
belajar harus dimiliki oleh para pendidik. sebagaimana yang dikutip oleh
menjadikannya sebagai alat untuk mendapat rizki tidak lain adalah orang
yang melakukan suatu perkara yang buruk (Yuliharti, Vol.2. No.1, Juni
2003: 29).
Pendidikan seumur hidup atau dalam bahasa lainnya yaitu long life
seumur hidup. Untuk lebih jelasnya kita lihat pola susunan surah al-alaq
berikut:
Sungguh jika tidak ada qalam, maka anda tidak akan bisa
jumlah pasukan tentara, semua agama akan hilang, manusia tidak akan
dan kebudayaan mereka. Dan jika tidak ada qalam, maka sejarah orang-
orang terdahulu tidak akan tercatat, baik yang mencorang wajah sejarah
Allah yang menciptakan manusia dalam keadaan hidup dan berbicara dari
serta tidak ada rupa dan bentuknya secara jelas. Kemudian Allah
apapun juga.
dikaitkan dengan waktu atau tidak ada batas waktunya. Hal itu berarti
berketurunan. Namun dari segi roh, manusia berbeda dengan makhluk yang
َُوحي فَقَعُوا لَهُ َسا ِج ِدين ُ فَإ ِ َذا َس َّو ْيتُهُ َونَفَ ْخ
ِ ت فِي ِه ِم ْن ر
hidup dan berkembang. Roh mempunyai dua daya, daya berfikir yang
disebut „aql dan daya rasa yang disebut qalb (Ramayulis, 2006: 30).
Dengan aql manusia memperoleh ilmu pengetahuan, memperhatikan dan
mendekatkan diri kepada Allah (Shihab, 1994: 228). Dengan aql manusia
potensi aql dan qalb dengan baik, sehingga manusia mampu menjadi
manusia yang sesuai dengan tujuan pendidikan Islam, yaitu manusia yang
sempurna.
Ilmu tanpa amal ibarat pohon tanpa buah, maka dari itu dalam
َك َمٓا اَ ۡر َس ۡلنَا فِ ۡي ُکمۡ َرس ُۡواًل ِّم ۡن ُکمۡ يَ ۡتلُ ۡوا َعلَ ۡي ُكمۡ ٰا ٰيتِنَا َويُزَ ِّك ۡي ُکمۡ َويُ َعلِّ ُم ُک ُم
َب َو ۡال ِح ۡک َمةَ َويُ َعلِّ ُم ُكمۡ َّما لَمۡ تَ ُك ۡونُ ۡوا ت َۡعلَ ُم ۡون
َ ۡال ِك ٰت
saja, akan tetapi merambah sampai pada pewaris Rasul yaitu pendidik.
اِ ۡق َر ۡا
Artinya: “Bacalah” (QS. al-„Alaq/96: 3)
َ َُسنُ ۡق ِرئ
ۙك فَاَل ت َۡن ٰ ٓسى
“Saya tidak bisa membaca.” Artinya, saya ini buta huruf, tidak bisa
ک ااۡل َ ۡک َر ُم
َ َُّو َرب
B. Relevansi Urgensi Belajar di Era Sekarang dalam Surat Al-‘Alaq ayat 1-5
manusia, maka jika mereka merujuk kepada Al-Qur‟an maka niscaya Al-
demikian belajar dan pembelajaran adalah dua kegiatan yang tidak dapat
diciptakan oleh Allah dari makhluk yang lainnya, maka dengan belajar
bahwa belajar merupakan keharusan bagi manusia. Tidak hanya itu, dalam
dan terpadu, hal tersebut dikatakan penting karena dalam menuntut ilmu
manusia dianjurkan untuk belajar segala hal tidak hanya sains atau agama
saja akan tetapi keduanya harus terintegrasi secara harmonis, agar kelak
menerima apa yang diridhoi dan ditakdirkan Allah untuk kita karena apa
yang jadi kehendak Allah itulah yang terbaik untuk kita dan jika niat
niat tersebut termasuk ikhlas yaitu murni karena Allah semata dan tidak
menuntut ilmu tidak dikaitkan dengan waktu atau tidak ada batas
potensi roh dan jasad dengan baik, sehingga manusia mampu menjadi
manusia yang sesuai dengan tujuan pendidikan Islam, yaitu manusia yang