Anda di halaman 1dari 4

ELEKTRO MAGNETIK KONTAKTOR

TUJUAN:

Dapat menyebutkan bagian-bagian dari elektro magnetik kontaktor.


Dapat menerangkan perbedaan elektro magnetik kontaktor AC dengan elektro magnetik
kontaktor DC.

TEORI UMUM:
Sistim pengaman adalah merupakan kunci ketahanan dan keamanan dari suatu sistim daya.
Tidak bekerjanya suatu relay dapat mengakibatkan terganggunya sistim daya dan mengakibatkan
kerusakan berat pada kelengkapannya.
Jadi suatu industri memerlukan perencanaan dan ahli teknik yang benar-benar menguasai baik
teori maupun praktek.

Pada dasarnya ada 2 macam relay :

1.Elektro magnetik relay


2.Statis relay (elektronik relay)

Elektronik relay makin mendesak untuk menggantikan elektro magnetik relay pada instalasi-
instalasi yang baru.
Untuk itu seorang ahli teknik listrik sebaiknya mau mengikuti dengan baik perkembangan dari
teknologi solid state ini.
Dalam pembahasan ini belum membicarakan dengan khusus mengenai elektronik kontrol, jadi
masih menitik beratkan pada elektro magnetik relay yang mana simbolnya seperti pada gambar
dibawah ini (gambar 1).

Cara kerja elektro mgnetik kontaktor :

Apabila kumparan pada elektro magnetik kontaktor itu dialiri arus, maka inti yang tetap akan
menjadi magnet dan menarik inti yang bergerak.
Dengan tertariknya inti yang bergerak maka kontak bantu NC akan membuka dan kontak-kontak
NO akan menutup, demikian pula kontak utamanya akan menutup.
Bila kumparannya kehilangan arus maka inti yang tetap kehilangan kemagnetannya dan dengan
gaya pegas inti yang bergerak didorong kekedudukan semula, demikian pula kedudukan-
kedudukan kontaknya.
Kekuatan gaya tarik dari inti yang tetap terhadap inti yang bergerak tergantung dari besarnya
arus yang mengalir pada kumparan. Besarnya arus ini tergantung dari tegangan sumbernya,
karena arus berbanding lurus dengan tegangan sumbernya.
Jadi perhatikan benar-benar tegangan yang diminta oleh kumparan itu. Sebab bila tegangannya
kurang maka gaya tarik dari inti tetap keinti bergerak itu kalah dengan pegasnya. Bila tegangan
terlalu tinggi maka akan kelebihan arus yang mengalir dan mengakibatkan terbakarnya
kumparan.

Bagian-bagian utama dari elektro magnetik kontaktor adalah :


Kontak-kontak utama yang tetap.
Kontak-kontak utama yang dapat bergerak.
Kumparan / coil.
Inti magnet.
Jangkar.

Bagian-bagian utama dari elektro magnetik kontaktor dapat dilihat pada gambar dibawah ini
(gambar 2).

Perbedaan elektro magnetik kontaktor AC dengan elektro magnetik kontaktor DC.

Pada kontruksi untuk tegangan AC diberi cincin hubung singkat pada inti tetapnya, sedangkan
pada DC tidak diperlukan.

Tugas dari cincin hubung singkat adalah untuk menghilangkan getaran antara inti tetap dengan
inti yang bergerak pada elektro magnetik kontaktor arus bolak-balik.
Seperti anda ketahui bersama bahwa pada umumnya arus bolak-balik yang dipakai mempunyai
frequensi 50 Hz atau 60 Hz. Disini diambil contoh yang 50 Hz.
Dengan frequensi 50 Hz ini maka kumparan akan kehilangan daya sebanyak 100 kali, yang
berarti kontaktor itu akan kehilangan daya tarik sebanyak 100 kali, dimana pegas itu berhasil
medorong inti yang bergerak juga 100 kali.
Dengan dipasangnya cincin itu maka akan diinduksikan tegangan yang terlambat dari tegangan
sumber. Dengan adanya tegangan pada cincin itu maka pada cincin itu juga akan mengalir arus
yang terlambat pula terhadap arus dari sumber, sehingga pada saat tenaga dari sumber hilang
maka tenaga dari cincin timbul, sehingga inti yang bergerak itu selalu ditahan, dimana kekuatan
pegas dapat diatasi selama daya dari luar belum diputuskan / tegangan dari sumber tidak turun.
Perlu juga diperhatikan frequensinya, sebab perubahan frequensi akan mengakibatkan rugi-rugi
besi.

Rugi-rugi besi itu ditentukan oleh :

Jenis pelat (susunan karbonnya dan tebal tipisnya pelat inti)


Frequensi sumber
Tegangan yang diterima.

Untuk itu perhatikanlah benar-benar tegangan dan frequensi itu bila anda hendak memasang
elektro magnetik kontaktor.

2.Elektro magnetik kontaktor untuk jenis tegangan DC, intinya tidak perlu memakai cincin
hubung singkat, sebab daya magnetiknya akan timbul terus menerus selama masih dihubungkan
dengan sumber daya yang sesuai tegangannya.
Yang perlu anda perhatikan adalah : Elektro magnetik kontaktor AC jangan diberi tegangan DC,
sebab tidak akan timbul ggl lawan sehingga arus yang mengalir

cukup besar, maka kumparannya dapat terbakar, sedangkan elektro magnetik kontaktor untuk
DC jangan dihubungkan dengan sumber AC pula, sebab pada elektro magnetik kontaktor DC
tidak mempunyai cincin hubung singkat sehingga kontaknya dapat bergetar dan untuk arus
searah pelat-pelat baja dinamonya dapat dibuat tebal, sedangkan untuk AC rugi-rugi besinya
cukup besar.
Kapasitas menghantarkan arusnya adalah tergantung dari luasnya batang kontak diam dan yang
bergerak.
Pada umumnya kontak-kontak utama dari elektro magnetik kontaktor diberi nomor : 1-2 , 3-4 ,
5-6 , sedangkan kontak bantunya diberi nomor : 13-14 , 23-24 untuk kontak NO dan 11-12 , 21-
22 untuk kontak NC serta terminal kumparan magnetnya diberi tanda a dan b.
Kontak-kontak dalam keadaan normal terbuka disebut ” Normally Open” (NO). Untuk kontak-
kontak dalam keadaan normal tertutup disebut ”Normally Close” (NC).
Bila kontaktor bekerja, kontak-kontak utama dan kontak bantu NO akan menutup dalam waktu
yang sama, sedangkan kontak-kontak bantu NC akan terbuka.

Cara Kerja Kontaktor Listrik

Penggunaan kontaktor listrik dalam sistem kontrol maupun sistem pendistribusian listrik sangat
banyak manfaatnya, terutama dalam membantu sistem kontrol listrik maupun aplikasi sistem.
Dahulu kontaktor berukuran besar dikarenakan bekerja dalam range arus besar, dan saat ini
mulai banyak di temukan kontaktor dalam ukurang kecil.Untuk kontaktor dibedakan dari jenis
tegangan kerjanya (24 V, 32V , 220V dst)tegangan ini dibutuhkan untuk menggerakan Coil yang
ada di dalam kontaktor. Kegunaan kontaktor ada yang digunakan untuk keperluan pengoprasian
motor atau pun hanya di gunakan dalam rangkaian kontrol yang terdapat di dalam mesin-mesin
industri. setiap kontaktor di lengkapai dengan kontak relay bantu (NO/Normaly Open/no.13-14)
dan (NC/Normaly Close/no. 21-22)) selain kontak utama( 1-2, 3-4, 5-6), pada saat coil (no. A1-
A2) kontaktor mendapatkan tegangan sehingga mengalirkan arus yang mengubah coil menjadi
medan magnet dan menarik spul menekan kontaktor, sehingga yang awal posisinya terbuka
menjadi tertutup begitu jugan degan relay pembantuan lainya.

Penggunaan kontaktor dalam waktu lama di butuhkan perawatan yang intensif mengingat
peralatan tersebut selalu bergerak (Terbuka/ Tertutup) sehingga di takutkan dapat menyebabkan
korosi, terdapat debu, karat pada bagian yang terbuka sehingga dapat menyebabkan percikan
apai akibat debu atau pun meleleh pada material yang bergerak akibat panas yang tidak merata .

Disarankan untuk kontaktor dilakukan pembersihan dan kalo di perlukan di lakukan pengecekan
yang bekala.

Anda mungkin juga menyukai