Internet bukan lagi menjad kalimat yang asing bagi telinga kita. Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa standar dalam
Bahkan orang awam sekalipun sudah mengenal apa yang dinamakan menulis halaman web, HTML merupakan pengembangan dari standar
internet, kata-kata world wide web (www) seakan-akan sudah menjadi bagian pemformatan dokumen teks. HTML sebenarnya adalah dokumen dalam
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan modern saat ini. Situs-situs web bentuk ASCII atau teks biasa yang dapat diterjemahkan oleh browser web
menampilkan berbagai informasi apapun yang ada di belahan dunia tidak menjadi suatu halaman yang menarik.
peduli seberapapun jauhnya.
Untuk membuat suatu situs web yang menarik dan interaktif, yang STRUKTUR DOKUMEN HTML
tidak hanya sekedar menampilkan informasi, tetapi dapat berinteraksi dengan Sesuai dengan namanya yaitu Hypertext Markup Language (HTML)
user, sehingga suatu situs tidak bersifat statis, tetapi dapat menjadi bersifat maka dokumen HTML terdiri dari tanda-tanda ( markup) untuk menandai
dinamis, membutuhkan kemampuan pemrograman web. perintah-perintahnya (yang selanjutnya akan kita sebut sebagai tag).
Dalam pendahuluan ini akan diberikan pengantar tentang Tag HTML biasanya adalah tag-tag yang berpasangan dan ditandai
pemrograman web. Apa yang dimaksud server-side programming dan apa dengan simbol < dan >, sedangkan ‘pasangan’ atau akhir perintah dari
yang dimaksud dengan server-side programming. sebuah tag ditandai dengan tanda ‘/’, misalnya pasangan dari tag <tag>
adalah </tag>.
SERVER SIDE VS CLIENT SIDE Setiap dokumen HTML memiliki struktur sbb :
Teknologi yang digunakan dalam pemrograman web dibagi menjadi
dua yaitu server side dan client side. Pada server side, perintah-perintah <HTML>
<HEAD>
program dijalankan di server dan dikirimkan ke browser sudah dalam bentuk <TITLE>Judul yang muncul pada title bar web</TITLE>
HTML. Sedangkan client side, proses akan dilakukan di web browser. </HEAD>
Biasanya client side digunakan untuk hal-hal yang membutuhkan interaksi <BODY>
user tetapi data yang ditampilkan tetap dan seragam. Text, gambar atau isi dokumen HTML anda
Aplikasi web berjalan pada protokol HTTP, dan semua protokol di </BODY>
internet selalu melibatkan antara server dan client. Ketika seseorang </HTML>
mengetikkan suatu alamat di browser, maka browser akan mengirimkan
perintah tersebut ke web server. Jika yang diminta oleh client adalah file yang untuk lebih jelasnya, anda buka editor anda (mis : NOTEPAD) lalu ketikkan
mengandung perintah server side maka server web akan menjalankan baris perintah HTML diatas dan panggil melalui browser web anda.
dahulu program tersebut lalu mengirimkannya kembali ke browser dalam
bentuk HTML sehingga dapat diterjemahkan oleh browser. Sedangkan jika
yang diminta oleh client adalah file yang mengandung file client side maka
oleh server file tersebut akan langsung dikirimkan ke browser.
Banyak sekali bahasa pemrograman yang dipakai pada
pemrograman web, diantaranya : CGI/Perl, Active Server Pages (ASP), Java
Server Pages (JSP), PHP, ColdFusion (CFM), dll, yang kesemuanya itu
adalah program server side. Sedangkan untuk client side misalnya saja
JavaScript, VBScript, HTML.
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>TEST</TITLE>
<HEAD>
<BODY>
Hallo
Hallo
Hallo
</BODY>
</HTML>
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Latihan Link</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<A NAME=”top”>Bagian ini ditandai dengan top</A>
<A HREF=”latihan1.html”>Link ke latihan1.html</A>
<A HREF=”#top”>Link ke tempat yang ditandai</A>
</BODY>
</HTML>
List
Terkadang dalam website yang kita buat, kita ingin membuat
Gambar 3. Contoh Latihan Font sebuah daftar, misalnya saja kita membuat daftar barang inventaris sbb :
Meja Dibawah ini menggunakan Unordered List
Kursi <UL TYPE=square>
<LI>Apel
Komputer <LI>Mangga
HTML menyediakan tag untuk membuat list seperti diatas. Jenis list dalam <LI>Semangka
HTML dibagi menjadi : </UL>
Ordered List Dibawah ini menggunakan Ordered List mulai 10
Unordered List <OL TYPE=1 START=10>
Directory List <LI>Sepuluh
<LI>Sebelas
Menu List
<LI>Duabelas
Definition List </OL>
List yang paling sering dipakai adalah Ordered List dan Unordered List, untuk </BODY>
Directory List, Menu List dan Definition List jarang sekali dipakai. </HTML>
Ordered List
Ordered list adalah daftar yang tiap bagiannya disertai dengan
penomoran. Ordered list diawali dengan tag <OL> dan setiap item dalam list
selalu diawali dengan <LI>. List yang memakai tag <OL> ini tidak harus
1,2,3,dst tetapi bisa saja a,b,c,dst, i,ii,iii,dst, tergantung pada atribut TYPE
yang dituliskan dalam tag <OL>.
Tipe penomoran yang dimiliki oleh tag <OL> yaitu :
1 -> 1,2,3,…
A -> A,B,C,…
A -> a,b,c,…
I -> I,II,III,…
I -> i,ii,iii,…
Unordered List Gambar 4. Contoh Penggunaan List
Unordered list biasanya ditandai dengan pemakaian bullet untuk
menandai setiap item dalam list. Unordered list diawali dengan tag <UL>. MENAMPILKAN GAMBAR
Sama seperti dalam Ordered list, pada Unordered list setiap item dalam list Suatu situs web yang bagus, biasanya menampilkan gambar-
selalu diawali dengan <LI> dan juga memiliki beberapa type, yaitu : gambar untuk menarik pengunjung masuk kedalamnya, bayangkan saja jika
TYPE = circle -> Tanda lingkaran situs tersebut hanya menampilkan tulisan saja, tentu amat membosankan.
TYPE = disk -> Tanda cakram HTML menyediakan fasilitas untuk menampilkan gambar di halaman web kita
TYPE = square -> Tanda kotak menggunakan tag <IMG>.
<HTML> Tag <IMG> memiliki bermacam atribut seperti SRC yang digunakan
<HEAD> untuk menentukan lokasi gambar yang akan ditampilkan, ALT sebagai teks
<TITLE>Latihan menggunakan List</TITLE> pengganti apabila ada browser yang tidak mendukung grafik, BORDER
<HEAD>
berfungsi untuk memberikan suatu border di sekeliling gambar, Height dan
<BODY>
Dibawah ini menggunakan Ordered List weight berfungsi untuk menentukan tinggi atau lebar suatu gambar dalam
<OL TYPE=a> halaman web kita (dalam ukuran pixel), HSPACE dan VSPACE berfungsi
<LI>Apel menentukan jarak spasi dengan objek disekitar gambar secara horiontal
<LI>Mangga maupun vertikal.
<LI>Semangka
</OL> <HTML>
<HEAD>
<TITLE>Latihan Penggunaan IMG</TITLE> Untuk membuat baris, setelah menuliskan tag <TABLE> maka digunakan tag
</HEAD> <TR>. Sedangkan untuk membuat kolom digunakan tag <TD>. Sebagian
<BODY> besar atribut dalam tag <TABLE> dapat digunakan dalam tag <TR> maupun
<IMG SRC="klikphp.gif" ALIGN=LEFT HSPACE=20 VSPACE=1>
<A HREF="http://www.klikphp.com">KlikPHP.com</A>
dalam tag <TD>.
adalah situs yang ditujukan bagi para penggemar/pemakai PHP di Penggabungan baris/kolom
Indonesia.<BR> Untuk menggabungkan baris/kolom (merge) digunakan atribut
Anda dapat menemukan Tutorial, Tips 'n Trick, Contoh Script, berdiskusi COLSPAN dan ROWSPAN. COLSPAN digunakan untuk menggabungkan
masalah PHP, dll.<BR> beberapa kolom menjadi 1 sedangkan ROWSPAN menggabungkan
</BODY> beberapa baris menjadi 1.
</HTML> CELLPADING dan CELLSPACING
CELLPADING digunakan untuk mengatur spasi antara border
dengan tulisan, sedangkan CELLSPACING digunakan untuk mengatur spasi
antar dua buah sel.
<HEAD>
<TITLE>Contoh Penggunaan Tabel</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<TABLE BORDER="2" CELLSPACING="3"
CELLPADING="2" WIDTH="100%">
<TR>
<TD BGCOLOR="blue"
COLSPAN="2" ALIGN="center">Kelas</TD>
Gambar 5. Contoh penggunaan tag IMG <TD BGCOLOR="red"
ALIGN="center" ROWSPAN="2">Ket</TD>
</TR>
TABEL <TR>
Untuk membuat tampilan website yang bagus, kebanyakan para <TD ALIGN="center">1</TD>
desainer web menggunakan tabel untuk mempermudah pengerjaan mereka, <TD ALIGN="center">2</TD>
coba saja lihat situs www.detik.com, www.kompas.com, www.astaga.com, </TR>
dan masih banyak lagi situs yang menggunakan tabel untuk mempercantik <TR>
website-nya. <TD>Andi</TD>
Untuk membuat tabel, HTML menyediakan tag <TABLE>. Dalam <TD>Nina</TD>
tag <TABLE> terdapat banyak atribut, yaitu : <TD>Lunas</TD>
</TR>
Atribut Fungsi </TABLE>
Menentukan ukuran border/garis </BODY>
BORDER
tabel </HTML>
WIDTH Menentukan lebar tabel
HEIGHT Menentukan tinggi tabel
BGCOLOR Menentukan background tabel
Menentukan gambar yang
BACKGROUND
digunakan untuk background tabel
</FORM>
Untuk membuat form seperti pada gambar.7 dalam HTML dapat ditulis :
<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Penggunaan Form </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<FORM METHOD=POST ACTION="thank.html">
Nama :
<INPUT TYPE="Text" NAME="Nama"><BR>
Password :
<INPUT TYPE="Password" NAME="pass"><BR>
Gambar 6. Contoh Penggunaan Tabel Jenis Kelamin <BR>
Form <INPUT TYPE="Radio"
Untuk melakukan interaksi dengan user, biasanya suatu situs NAME="kelamin" VALUE="pria">Pria
menggunakan form untuk menerima masukan/input dari user dan <INPUT TYPE="Radio"
memproses hasil inputan tersebut di server. NAME="kelamin" VALUE="wanita">Wanita<BR>
Misalkan saja : Hobi : <BR>
<INPUT TYPE="Checkbox"
NAME="hobi" VALUE="tidur">Tidur<BR>
<INPUT TYPE="Checkbox"
NAME="hobi" VALUE="bersepeda">Bersepeda</BR>
<INPUT TYPE="Checkbox"
NAME="hobi" VALUE="lain">Lainnya</BR>
<INPUT TYPE="Submit" VALUE="Kirim">
<INPUT TYPE="Reset" VALUE="Ulangi">
</BODY>
</HTML>
<FORM METHOD=”…” ACTION=”…”> Setiap form harus memiliki minimal tombol Submit atau tombol reset. Tombol
<INPUT TYPE=”…” NAME=”…” VALUE=”…”> Submit berfungsi ketika user telah mengisi form yang telah disediakan dan
<INPUT TYPE=”Submit” VALUE=”…”> ingin mengirimkan ke server, maka user dapat menekan tombol submit.
Sedangkan tombol reset berfungsi jika user ingin mengosongkan kembali
form. Untuk membuat tombol submit, pada TYPE kita tuliskan “Submit” dan PHP
untuk membuat tombol reset, kita menuliskan “Reset”.
<HTML>
<?php
echo (“Teks ini dicetak menggunakan PHP”);
?>
</HTML>
Gambar 8. Frame
<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Variabel dalam PHP </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<?
$variabel=1;
echo ("Nilai variabel = $variabel<BR>"); //variabel bertipe integer
$variabel=1+3.5;
echo ("Nilai variabel = $variabel<BR>"); //variabel bertipe double
$variabel="Selamat datang di PHP";
echo ("Nilai variabel = $variabel<BR>"); //variabel bertipe string
?>
</BODY>
</HTML>
<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Variabel dari Form </TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<FORM METHOD=POST ACTION="php2.php">
Nama :
<INPUT TYPE="Text" NAME="nama"><BR> Gambar 10. Form Inputan
Password :
<INPUT TYPE="Password" NAME="pass"><BR> Setelah dikirim, hasilnya akan seperti dibawah ini :
Jenis Kelamin <BR>
<INPUT TYPE="Radio"
NAME="kelamin" VALUE="pria">Pria
<INPUT TYPE="Radio"
NAME="kelamin" VALUE="wanita">Wanita<BR>
Hobi : <BR>
?>
Operator Bitwise
Operator bitwise dapat digunakan untuk membuat bit tertentu
darisuatu integer menjadi 1 atau 0.
Contoh Nama Hasil
$a & $b And Bit yang bernilai 1 pada
$a dan $b akan diset 1
$a | $b Or Bit yang bernilai 1 pada
$a atau $b akan diset 1
$a ^ $b Xor Bit yang bernilai 1 pada
$a atau $b tetapi tidak
pada keduanya akan
diset 1
~ $a Not Bit yang bernilai 1 pada
Gambar 11. Hasil dari inputan pada form Gambar 10. $a akan diset 0, dan
sebaliknya.
Dari program diatas, dapat terlihat bahwa name yang terdapat pada form $a << $b Shift Left Geser bit $a sebanyak
secara otomatis diubah oleh PHP ke dalam variabel-variabel, sehingga $b langkah ke kiri (setiap
memudahkan kita untuk mengidentifikasi data yang dikirim oleh form. langkah berarti “kalikan
Fungsi dari function isset() adalah untuk mengecek apakah variabel dengan dua”).
telah terkirim/mempunyai nilai, jika variabel tersebut telah terkirim, maka PHP $a >> $b Shift right Geser bit $a sebanyak
akan mengeksekusi program yang terdapat diantara { dan }. $b langkah ke kanan
(setiap langkah berarti
Operator “bagikan dengan dua”).
Operator Aritmatika
Operator aritmatika adalah operator yang Operator Perbandingan
digunakan untuk melakukan fungsi matematika. Operator Contoh Nama Hasil
aritmatika dalam PHP : $a > $b Lebih dari True jika $a lebih besar
dari $b
Operator Operasi Penggunaan
$a <= $b Kurang dari atau sama True jika $a lebih kecil
+ Penjumlahan $a+$b
dengan dari $b atau $a sama
- Pengurangan $a-$b
dengan $b
* Perkalian $a*$b
< Kurang dari True jika $a lebih kecil
/ Pembagian $a/$b dari $b
% Modulus $a%$b $a >= $b Lebih besar atau sama True jika $a lebih besar
dengan dari $b atau $a sama
Operator String dengan $b
Hanya ada satu operator string, yaitu operator concatenation ( . ). $a == $b Sama dengan True jika $a sama
<?php
dengan $b
$a=”Hallo”;
$b= $a . “Selamat Datang di PHP”; $a != $b Tidak sama dengan True jika $a tidak sama
//$b berisikan “Hallo Selamat datang di PHP” dengan $b
Operator perbandingan lainnya adalah operator trinary “?:” yang memiliki
bentuk : Switch
(ekspresi) ? (jika benar) : (jika salah); Switch berguna sebagai alternatif pengganti dari If, misalnya kita
mempunyai program :
Operator Logika
Contoh Nama Hasil <?
$a and $b And True jika $a sama If($negara=”ca”) {
Echo(“Canada”);
$a && $b dengan $b } elseif ($negara=”my”) {
$a or $b Or True jika salah satu $a echo(“Malaysia”);
$a || $b atau $b adalah benar } elseif ($negara=”us”) {
$a xor $b Exclusive Or True jika salah satu $a echo(“United States”);
atau $b adalah benar } else {
dan tidak keduanya echo(“Indonesia”);
!$a Not True jika $a tidak benar }
?>
Struktur Kontrol dalam contoh diatas, kita membandingkan isi dalam variabel $negara. Untuk
If membandingkan isi dari sebuah variabel kita bisa menggunakan switch :
Berfungsi untuk melakukan eksekusi suatu statement secara
bersyarat. Strukturnya : <?
Switch($negara) {
<?php Case “ca” :
If (ekspresi1) Echo(“Canada”);
{ Statement }; Break;
elseif (ekspresi2) Case “my” :
{ statement }; Echo(“Malaysia”);
else Break;
{ statement }; Case “us” :
?> Echo(“United States”);
Break;
Contoh penggunaan Struktur Kontrol dan penggunaan operator : Default:
Echo(“Indonesia”);
<? php }
$a=4; ?>
$b=-$a // $b=–3
if ($b<5) { Dapat dilihat di atas, setiap perintah case selalu ada perintah
echo(“Baris ini akan tercetak”); break, hal itu berfungsi agar setelah mengeksekusi program didalam case,
} program langsung keluar dari statemen switch tersebut. PHP akan terus
if ($b>5) { mengeksekusi perintah dibawahnya hingga akhir block switch, atau jika
echo(“Baris ini tidak akan tercetak”); ditemui statemen break. Jika anda tidak menuliskan statemen break di akhir
}
setiap statemen case, maka PHP akan terus mengeksekusi statement pada
$c=5;
$d=6; case selanjutnya. Sedangkan pernyataan pada default dieksekusi jika
if($a=4 && $c=5 && $d=6) { statemen pada case tidak ada yang memenuhi.
echo(“Baris ini akan tercetak”); }
?>
LOOP Syntax :
Loop berarti kita mengeksekusi beberapa baris program dalam Do
waktu tertentu, atau sampai suatu kondisi telah terpenuhi. PHP memiliki 2 { statemen }
jenis loop, yaitu for dan while. while(kondisi)
For
For digunakan untuk melaksanakan statemen perulangan yang Contoh :
jumlahnya telah diketahui.
Syntax : Require
For (nilai awal;nilai akhir; kenaikan) Statemen require akan digantikan dengan file yang ditunjuk
{ statemen } olehnya, mirip seperti C preprocessor #include. Ini berarti bahwa statemen ini
tidak dapat diletakkan dalam struktur loop.
contoh : Syntax :
Require(‘namafile’);
<?
For($i=1;$i<=7;$i++) Include
{ Statemen include akan menyertakan isi dari suatu file yang ditunjuk
echo(“<FONT SIZE=$i>Ini font dengan ukuran olehnya, dan hal ini terjadi setiap statemen include ini dipanggil, sehingga
$i</FONT></BR>”);
}
statemen include ini dapat digunakan dalam struktur loop untuk menyertakan
?> banyak file yang berbeda.
Syntax :
Include(‘namafile’);
Contoh :
Pertama-tama kita buat terlebih dahulu file identits.php yang berisikan judul
dari program yang akan kita buat, pembuat program dan satu buah konstanta
untuk pindah baris (PB).
<?
// File identitas.php
define(“JUDUL”,”Latihan dengan PHP”);
define(“AUTHOR”,”Dhika Cikul (dhika@cikul.cc)”);
define(“PB”,”<BR>”);
?>
Gambar 12. Penggunaan For
Lalu kita buat file kedua yang kita beri nama font.php yang berisikan :
While
While digunakan untuk mengeksekusi perintah sampai jumlah <?
tertentu // File font.php
Syntax : echo(“<FONT SIZE=$i>Tulisan ini dicetak dengan ukuran $i</FONT>” .
While(kondisi) PB);
{ statemen } ?>
Array
Array digunakan untuk mengidentifikasikan variabel yang memiliki
Gambar 13. Penggunaan Include dan Require nilai berbeda namun dengan satu nama variabel, misalkan saja kita memiliki
variabel $negara yang kita ketahui bahwa negara tidak hanya 1, untuk
mengidentifikasi variabel $negara yang memiliki banyak nilai kita bisa
Function menggunakan misalnya $negara[1]=”Indonesia” lalu $negara[2]=”Malaysia”
Dalam setiap program kadangkala ada beberapa perintah yang dst.
sama, Cuma mungkin berbeda variabelnya, kita bisa saja menuliskan Setiap elemen dalam array memiliki nomor indeks, nomor indeks
program tersebut berkali-kali, tetapi itu akan menyulitkan kita jika ternyata dalam array diawali dengan nol [0]. Pada deklarasi array jika kita tidak
program kita ada kesalahan. Disamping itu program kita akan menjadi lebih mendeklarasikan nomor indeks tersebut maka secara otomatos akan diberi
panjang dan tidak efisien. Dengan menggunakan function kita tidak perlu nomor indeks [0].
menuliskan program yang sama berkali-kali kita Cuma perlu mengubah Untuk mendeklarasikan array menggunakan fungsi array() mis :
variabel yang kita gunakan saja.
Syntax : $negara = array(“Indonesia”,”Malaysia”,”Kamboja”);
Function nama_fungsi(argumen) echo($negara[1]); // tercetak Malaysia
{ statemen }
Seperti terlihat di atas secara otomatis Indonesia akan diberi indeks [o],
contoh : Malaysia diberi indeks [1] dan Kamboja diberi indeks [2]. Jika kita
menginginkan indeks pertama dimulai dengan 1 maka kita dapat menuliskan:
<?
Function gantibaris($n) $negara=array(1=>”Indonesia”,”Malaysia”,”Kamboja”);
{ echo($negara[1]); // tercetak Indonesia
for($i=1;$i<=$n;$I++) Tipe data array memiliki pointer untuk menunjukkan dimana indeks yang
{ aktif. Untuk array yang baru dideklarasikan, nomor indeks adalah nomor
echo(“<BR>”); indeks yang pertama [0]. Untuk mengetahui nomor indek yang aktif
} digunakan fungsi key(), untuk mengetahui nilai dari elemen tersebut dapat
menggunakan fungsi current() dan untuk mengetahui jumlah elemen dalam
digunakan fungsi count(). Posisi pointer juga dapat diatur, untuk menaikkan
pointer kita dapat menggunakan fungsi next(), untuk menurunkan pointer kita
dapat menggunakan fungsi prev(), untuk mengarahkan pointer ke posisi
terakhir dapat menggunakan fungsi end() dan untuk mengembalikan pointer
kembali ke awal dapat menggunakan fungsi reset()
Contoh :
<?
$negara=Array("Indonesia","Malaysia","Kamboja");
$total=count($negara);
for($i=1;$i<=$total;$i++)
{
$aktif=key($negara); Gambar 15. Penggunaan Array
$nilai=current($negara);
echo("Pointer berada pada elemen $aktif dan nilainya : Pada contoh yang telah dibuat di atas, elemen-elemen array berupa integer,
$nilai<BR>"); tetapi elemen array juga bisa berupa string, misalnya : $negara[“ina”] =
next($negara); ”Indonesia”, $negara[“my”] = “Malaysia” , untuk mengambil array yang
} elemennya berupa string digunakan fungsi each(). Fungsi each() berfungsi
end($negara); mengambil nilai dari array kemudian menaikkan pointer satu elemen. Hasil
for($i=1;$i<=$total;$i++)
dari fungsi each() dimasukkan ke dalam variabel menggunakan fungsi list().
{
$aktif=key($negara); Contoh :
$nilai=current($negara);
echo("Pointer berada pada elemen $aktif dan nilainya : <?
$nilai<BR>"); $negara=array("ina"=>"Indonesia","my"=>"Malaysia","kam"=>"Kamboja");
prev($negara); $total=count($negara);
} for($i=1;$i<=$total;$i++)
end($negara); {
$aktif=key($negara); list($aktif,$nilai)=each($negara);
echo("<P>Elemen dipindahkan menuju elemen terakhir, yitu elemen ke- echo("Pointer berada pada elemen $aktif dan nilainya :
$aktif"); $nilai<BR>");
}
reset($negara); ?>
$aktif=key($negara);
echo("<P>Elemen dipindahkan menuju elemen pertama yaitu elemen ke-
$aktif");
?>
Gambar 16. Array berelemen string for($i=1;$i<=count($negara);$i++)
{
Pengurutan Array list($aktif,$nilai)=each($negara);
Nilai-nilai yang terdapat dalam array dapat pula diurutkan, untuk echo("<BR>Elemen ke-$i adalah $aktif dan bernilai $nilai");
}
nilai numerik akan diurutkan dari nilai terendah ke nilai tertinggi sedangkan ?>
untuk string akan mengurutkan dari a-z. Untuk mengurutkan nilai tersebut
digunakan fungsi sort() dengan syarat elemen array tersebut adalah integer,
untuk array dengan elemen string dapat digunakan fungsi asort()
Contoh :
<?
$x=array(3,4,7,8,5,2,1,6,0,9);
echo("Sebelum diurutkan : ");
for($i=0;$i<count($x);$i++)
{
echo("$x[$i],");
}
sort($x);
echo("<BR>Setelah diurutkan : ");
for($i=0;$i<count($x);$i++)
{
echo("$x[$i],"); Gambar 17.Sorting dalam Array
}
Mengambil dan menggabungkan elemen
$s=array(f,j,b,d,e,i,a,c,g,h);
Untuk mengambil beberapa elemen dari array dapat digunakan
echo("<P>Sebelum diurutkan : ");
for($i=0;$i<count($x);$i++) fungsi array_slice(), penggunaan fungsi array_slice() adalah :
{ Array_slice($variabel,parameter awal,parameter akhir)
echo("$s[$i],"); Untuk parameter awal, jika tidak ada tanda negatif (-) maka parameter awal
} menunjukkan awal pemotongan, namun jika terdapat tanda negatif (-) maka
pemotongan diawali dari nilai terakhir dengan jarak sebesar nilai parameter
sort($s); awal.
echo("<BR>Setelah diurutkan : "); Sedangkan parameter akhir jika tidak ada tanda negatif maka
for($i=0;$i<count($s);$i++) menunjukkan jumlah elemen yang diambil, namun jika bertanda negatif maka
{
pemotongan diakhiri dari sejumlah elemen yang diambil dari nilai terakhir
echo("$s[$i],");
} dengan jarak sebesar nilai parameter akhir.
$negara=array("ina"=>"Indonesia","my"=>"Malaysia","kam"=>"Kamboja"); Untuk menggabungkan elemen dapat digunakan fungsi array_merge().
echo("<P>Sebelum Diurutkan : "); Contoh
for($i=1;$i<=count($negara);$i++)
{ <?
list($aktif,$nilai)=each($negara); $angka=array(0,1,2,3,4,5,6,7,8,9);
echo("<BR>Elemen ke-$i adalah $aktif dan bernilai $nilai"); $potong1=array_slice($angka,2);
} $potong2=array_slice($angka,2,4);
asort($negara); $potong3=array_slice($angka,4,3);
echo("<P>Setelah Diurutkan : "); $potong4=array_slice($angka,-3,2);
$potong5=array_slice($angka,-5,-3);
$gabung=array_merge($potong3,$potong4);
echo("\$angka = ");
for($i=0;$i<count($angka);$i++)
{
echo("$angka[$i],");
}
echo("<P>array_slice(\$angka,2) = ");
for($i=0;$i<count($potong1);$i++)
{
echo("$potong1[$i],");
}
echo("<P>array_slice(\$angka,2,4) = "); Gambar 18. Pemisahan dan penggabungan Array
for($i=0;$i<count($potong2);$i++)
{
echo("$potong2[$i],");
}
echo("<P>array_slice(\$angka,4,3) = ");
for($i=0;$i<count($potong3);$i++) MANIPULASI STRING
{
Substr()
echo("$potong3[$i],");
} Fungsi substr() hampir sama dengan fungsi array_slice() yaitu
echo("<P>array_slice(\$angka,-3,2) = "); mengambil beberapa karakter yang ditentukan oleh 2 parameter yaitu
for($i=0;$i<count($potong4);$i++) parameter awal dan akhir. Penulisannya :
{ Substr(var string,parameter awal,parameter akhir);
echo("$potong4[$i],"); Mengenai penggunaan parameter awal dan parameter akhir sama dengan
} array_slice() yaitu jika parameter awal tidak ada tanda negatif, berarti
echo("<P>array_slice(\$angka,-5,-3) = "); menunjukkan awal pengambilan karakter (dengan catatan karaker awal
for($i=0;$i<count($potong5);$i++) adalah nol) dan jika negatif maka pengambilan karakter dimulai dari karakter
{
paling akhir sebanyak nilai yang ditunjukkan oleh parameter awal.
echo("$potong5[$i],");
} Sedangkan untuk parameter akhir, jika tidak ada tanda negatif, maka nilai
echo("<P>Gabungan Potongan ke-3 dan ke-4 : "); tersebut menunjukkan banyaknya karakter yang diambil, sedangkan jika
for($i=0;$i<count($gabung);$i++) terdapat tanda negatif, maka pengambilan karakter diakhiri sebanyak nilai
{ parameter awal dari karakter terakhir.
echo("$gabung[$i],"); substr_replace()
} substr_replace() berfungsi mengganti sebagian atau seluruh
?> karakter yang dibatasi oleh parameter awal dan parameter akhir, Sintaksnya:
substr_replace($variabel,$var_pengganti,parameter awal,akhir);
untuk lebih jelasnya contoh :
<?
$string="abcdefghij";
$string1=substr($string,3);
$string2=substr($string,3,4);
$string3=substr($string,-4,3);
$string4=substr($string,-5,-2); Akan Menghasilkan :
$pengganti="aku";
$string5=substr_replace($string,$pengganti,3); ‘Pemrograman PHP’
$string6=substr_replace($string,$pengganti,3,4);
$string7=substr_replace($string,$pengganti,-4,3); Untuk menghilangkan spasi di sebelah kiri string dapat digunakab fungsi
$string8=substr_replace($string,$pengganti,-5,-2); ltrim(), sedangkan untuk sebelah kanan digunakan chop().
echo("\$string = $string\n");
chr()
echo("<BR>substr(\$string,3) = $string1\n"); Fungsi chr() digunakan untuk menterjemahkan kode ASCII. Misal :
echo("<BR>substr(\$string,3,4) = $string2\n"); echo(chr(34); // Akan menghasilkan tanda “
echo("<BR>substr(\$string,-4,3) = $string3\n"); ord()
echo("<BR>substr(\$string,-5,-2) = $string4\n"); Fungsi ord() kebalikan dari fungsi chr() yaitu mengubah dari karakter ke kode
ASCII misal :
echo("<P>\$pengganti = $pengganti\n"); Echo(ord(“)); // Akan menghasilkan 34
echo("<BR>substr_replace(\$string,\$pengganti,3) = $string5\n"); strlen()
echo("<BR>substr_replace(\$string,\$pengganti,3,4) = $string6\n"); Fungsi strlen() digunakan untuk mengetahui jumlah karakter dalam sebuah
echo("<BR>substr_replace(\$string,\$pengganti,-4,3) = $string7\n");
echo("<BR>substr_replace(\$string,\$pengganti,-5,-2) = $string8\n");
string. Mis :
?> Echo(strlen(“Pemrograman PHP”)); // Akan menghasilkan 15
ereg()
Fungsi ereg() berfungsi untuk mengecek apakah sebuah kata/kalimat
terdapat dalam sebuah kalimat.
eregi()
Fungsi dari eregi() sama dengan ereg() namun dalam eregi() tidak
membedakan antara huruf besar ataupun kecil sedangkan pada fungsi ereg()
membedakan antara huruf besar dan kecil
Contoh :
<?
if(ereg("php","Pemrograman PHP"))
{
echo("Yang ini tidak tercetak");
}
if(eregi("php","Pemrograman PHP"))
Gambar 19. Penggunaan substr() {
echo("Yang ini tercetak");
}
trim() ?>
Fungsi trim() berfungsi untuk menghilangkan spasi di kanan dan kiri ereg_replace() dan eregi_replace()
dari variabel string, mis : ereg_replace() dan eregi_replace() berfungsi mengubah string yang
ditemukan dengan string pengganti. Misal :
<?
$char=” Pemrograman PHP “; <?
echo (trim($char)); $str=”Saya sedang belajar HTML”;
?> $pengganti=”PHP”;
echo(eregi_replace(“html”,$pengganti,$str));
// Akan tercetak ‘Saya sedang belajar PHP’ yang lama akan hilang dan digantikan dengan data baru
?> yang dimasukkan. Jika file tidak ditemukan, PHP secara
otomatis akan membuat file tersebut
split()
split() berfungsi untuk memecah suatu string dan dimasukkan ke dalam array.
Untuk melihat isi dari file digunakan fungsi fgets($filename, length), $filename
Misal :
adalah variabel file yang akan dibuka sedangkan length menunjukkan jumlah
<?
karakter yang diambil. Pada fungsi fgets() ini setiap tag HTML akan
$str=”Andi,Joko,Dudi,Amin,Dewi”; dieksekusi, agar tag HTML tidak bisa dieksekusi maka digunakan fungsi
$pemisah=”,”; fgetss().
$kata=split($pemisah,$str); Sedangkan untuk menginputkan data ke dalam file, digunakan fungsi
for($i=0;$i<count($kata);$i++) fputs($namafile, $variabel_data), isi data yang akan dimasukkan berada pada
{ $variabel_data sedangkan $namafile adalah file tujuan data tersebut.
echo(“Kata ke-$i : $kata[i]”); contoh :
}
?> File-1 tulisan.txt
Saya sekarang sedang belajar php<BR> Asyik lho
OPERASI FILE Ternyata PHP itu mudah,
Untuk membuka/mengakses file digunakan fungsi fopen(). Fungsi tidak sesulit yang dibayangkan
fopen() ini dapat mengakses file dari sistem file, atau melalui HTTP atau FTP <P>Bagaimana?
di Internet. apakah anda ingin belajar lebih lanjut??
Sintaksnya : <HR>
Fopen(filename, mode akses);
File PHP
Filename adalah file yang akan dibuka, sedangkan mode akses adalah <?
metode pengaksesan file tersebut apakah file tersebut diakses hanya untuk if($file=fopen("tulisan.txt", "r"))
dibaca, ditulis atau ditambah. Mode akses yang diberikan : {
echo("Dibawah ini menggunakan fgets()<BR>");
Mode Akses Keterangan while(!feof($file)) {
a Membuka file untuk diubah. Data akan ditambahkan di $string=fgets($file,255);
akhir file yang diakses, jika file tidak ditemukan, maka echo($string);
}
PHP secara otomatis akan membuat file tersebut. fclose($file);
a+ Membuka file untuk diubah dan dibaca. Data akan
ditambahkan di akhir file yang diakses, jika file tidak $file=fopen("tulisan.txt", "a+");
ditemukan, maka PHP secara otomatis akan membuat echo("<P>Yang ini menggunakan fgetss()<BR>");
file tersebut while(!feof($file)) {
$string=fgetss($file,255);
r Membuka file untuk dibaca saja echo($string);
r+ Membuka file untuk dibaca dan ditulis. Data akan ditulis di }
awal file
w Membuka file untuk ditulis saja. Data dalam file yang $tambahan="Ini Tambahannya";
lama akan hilang dan digantikan dengan data baru yang echo("<P>\$tambahan = $tambahan<BR>");
fputs($file,$tambahan);
dimasukkan. Jika file tidak ditemukan, PHP secara fclose($file);
otomatis akan membuat file tersebut $file=fopen("tulisan.txt","r");
w+ Membuka file untuk ditulis dan dibaca. Data dalam file echo("Setelah Ditambah : <BR>");
while(!feof($file)) { MySQL
$string=fgets($file,255); MySQL mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan
echo($string); yang lainnya misalnya PostgreSQL, Microsoft SQL Server, dan Oracle.
} Kelebihan MySQL adalah pada kecepatan akses, biaya, konfigurasi, tersedia
fclose($file);
}
source code karena MySQL berada di bawah Open Source License dan
else MySQL juga dapat digunakan di berbagai Sistem Operasi misalnya : LINUX,
{ UNIX, Windows.
echo("File Gagal dibuka"); Dalam konteks database, informasi tersimpan dalam tabel-tabel
} yang secara logika merupakan struktur data dua dimensi yang terdiri atas
?> baris-baris data yang berada dalam satu atau lebih kolom. Keseluruhan tabel
itu dihimpun dalam satu kesatuan yang disebut database.
Akses Database pada PHP
Untuk koneksi ke database, gunakan perintah :
mysql_connect(hostname, username, password);
Contoh :
<?
$hostname=”localhost”;// hostname server database
$username=”php”; // username database
$password=”php”; // password database
if(! $db = mysql_connect($hostname, $username, $password))
// Connect ke database
{
echo mysql_error ();// tampilkan pesan error
return 0;
}
Dalam contoh diatas terdapat fungsi feof(). Kegunaan dari fungsi ini adalah Begitu pula untuk query yang lainnya misalnya insert, delete, update, dll kita
menentukan akhir dari sebuah file, jika sudah pada akhir file fungsi ini akan dapat menggunakan perintah mysql_query.
bernilai True.
Menampilkan isi tabel
DATABASE Setelah melakukan query, anda mungkin perlu untuk menampilkan hasil
Database SQL query. Perintahnya :
SQL (structured query language) adalah bahasa standar yang Cat : dengan asumsi kita telah mempunyai sebuah tabel yang memiliki kolom
digunakan untuk database. Bahasa yang pada awalnya dikembangkan oleh nama, alamat dan email.
IBM ini telah diadopsi secara luas dan digunakan sebagai standar industri. Menggunakan mysql_fetch_row
<table>
<tr>
<td>Nama</td>
<td>Alamat</td>
<td>email</td>
<?
while ($row = mysql_fetch_row($res)) // memecah tiap kolom di dalam tabel
ke dalam array
{
echo “<tr>”;
echo “<td>$row[0]</td>”; // menampilkan nama
echo “<td>$row[1]</td>”; // menampilkan alamat
echo “<td>$row[2]</td>”; // menampilkan email
}
?>
</table>
menggunakan mysql_fetch_array
<table>
<tr>
<td>Nama</td>
<td>Alamat</td>
<td>email</td>
<?
while ($row = mysql_fetch_array($res)) // memecah tiap kolom di
dalam tabel ke dalam array
{
echo “<tr>”;
echo “<td>$row[‘nama’]</td>”; // menampilkan nama
echo “<td>$row[‘alamat’]</td>”; // menampilkan alamat
echo “<td>$row[‘email’]</td>”; // menampilkan email
}
?>
</table>