PROPOSAL
Oleh :
NIM. 16089014029
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat kuasa dan karunia-Nya penulis dapat
Desa Bungkulan” sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana
Keperawatan.
berikan kepada:
perkuliahan;
2. Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep., MSi, selaku Ketua Program Studi
IV
4. Kepala Desa Bungkulan yang telah memberi ijin penelitian
IV
5. Orang tua saya yang selalu mendukung dan memberikan doa tulus kepada
sempurna.Oleh karena itu, penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik
Penulis
v
v
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................iii
KATAPENGANTAR…………………………………………………….......….iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR SKEMA..............................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................9
C. Tujuan........................................................................................................11
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori..............................................................................................13
B. Kerangka Teori...........................................................................................41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep.......................................................................................42
B. Desain Penelitian........................................................................................44
C. Hipotesis Penelitian....................................................................................45
D. Definisi Operasional...................................................................................45
E. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.....................................................48
F. Tempat penelitian.......................................................................................50
G. Waktu Penelitian........................................................................................50
H. Etika penelitian...........................................................................................50
I. Alat Pengumpulan Data.............................................................................52
vi
J. Prosedur Pengumpulan Data......................................................................54
K. Pengolahan Data.........................................................................................56
L. Analisis Data..............................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR SKEMA
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Jumlah makan sehari menurut standar diet DM dalam satuan
penukarII........................................................................................24
Tabel 2.4 Jenis bahan makanan yang harus dihindari atau dibatasi bagi
penderita DM.................................................................................26
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fungsi, dan kegagalan organ yang berbeda terutama, ginjal, saraf, jantung
diabetes pada tahun 2015 dikawasan Asia Tenggara terdapat 415 juta
orang dengan diabetes atau sekitar (8,5 %). Prevalensi diabetes diantara
1
2
di tahun 1980 menjadi (8,5 %) di tahun 2015. Pada tahun 2015 Indonesia
meningkat yaitu (57 %) di tahun 2007 menjadi (6,9 %) pada tahun 2013.
pemeriksaan darah pada umur>15 tahun mencapai (10, 9 %). Angka ini
meningkat dari hasil Riset Kesehatan Dasar sebelumnya pada tahun 2011
(PEKERNI, 2015).
tahun 2019 penderita diabetes tercatat dengan jumlah 189 jiwa pada bulan
tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh total (Santi, 2015).
dialami oleh pasien diatas usia 30 tahun dan pasien yang obesitas (Brunner
pada otot dan liver serta kegagalan sel beta pankreas, pada DM tipe 2
diketahui bahwa kegagalan sel beta terjadi lebih dini dan lebih berat pada
4
perkiraan sebelumnya. Pada DM tipe 2, selain kerusakan pada sel beta dan
glukosa pada DM tipe 2 yaitu seperti yang terjadi pada beberapa organ
serius pada jantung, pembuluh darah, mata, saraf, ginjal dan beberapa
rendah. Hasil penelitian dari (Nathan & Edic, 2014). Menunjukkan bahwa,
kadar glukasa darah dan profil lipid untuk mendekati normal, serta
jumlah makan, jenis makan dan jadwal makan. Jumlah makan yang
disesuikan harus sesuai dengan status gizi pada penderita DM itu sendiri.
karbohidrat sebesar 45-65% dari total asupan energi, lemak, asupan lemak
natrium dan serat. Jenis makanan atau sayuran yang harus dihindari pada
buah buahan yang berkalori tinggi juga harus dihindari pada penderita
kalori yang rendah seperti toge, kol, ketimun, labu air, tomat dan terong.
makan utama, 3 kali makan selingan dengan interval waktu 3 jam hal ini
pasien dapat hidup secara normal dan apabila pasien diabetes patuh dalam
dietnya dengan benar maka kadar gula darah tidak dapat terkontrol dengan
2019).
7
keadaan stabil dan normal. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Almaini
Aktivitas Fisik, dan Pengobatan dengan Perubahan Kadar gula darah pada
perubahan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus, yang artinya
ada pengaruh yang signifikan antara kepatuhan diet dengan kadar gula
lebong.
menunjukkan nilan p value < 0,05 yang artinya ada pengaruh yang
Hasil penelitian ini juga menunjukkan dengan DSME yang baik penderita
pengetahuan ini akan menjadi sikap dan prilaku kepatuhan diet serta
dengan teratur dan patuh, selain itu juga agar penderita DM mampu
yang lebih baik. Untuk itu peneliti tertarik melakukan penelitian tentang
B. Rumusan Masalah
kegagalan sel beta pankreas. Selain kerusakan pada sel beta dan liver ada
10
pada DM tipe 2 yaitu seperti yang terjadi pada beberapa organ yaitu pada
lainnya. Pada penyakit diabetes mellitus, agar kadar glukosa darah dapat
dalam keadan stabil bisa di lakukan dengan cara pasien diabetes mellitus
agar pasien diabetes mellitus dapat lebih tahu tentang penyakit diabetes
yang baik ini dapat dilakukan dengan cara pemberian DSME yang
Berdasarkan uraian latar belakang diatas , maka dalam penelitian ini dapat
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Bungkulan.
2. Tujuan khusus
Bungkulan
DM di Desa Bungkulan
DM di Desa Bungkulan
Bungkulan.
D. Manfaat Penelitian
4. Bagi Klien
5. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
1. Diabetes Mellitus
a. Pengertian
dengan hiperglikemia yang disebabakan oleh gangguan sekresi insulin dan aksi
organ, terutama ginjal, saraf jantung dan pembuluh darah dan beberapa jenis
Suppl, 2019).
kerusakan pada sekresi insulin ataupun kerja dari insulin. Diabetes mellitus
organ lainnya seperti mata, saraf, dan pembuluh darah (Brunner & Suddarth,
2017)
b. Etiologi
a) Faktor genetik
1
14
mellitus tipe 1.
b) Faktor imunologi
jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel sel pulau lengerhans dan
insulin endogen.
c) Faktor lingkungan
2012)
resitensi dari sel – sel sasaran terhadap kerja insulin.Insulin mula mula
15
c. Klasifikasi
Pada diabetes mellitus tipe 1 diatandai dengan destruksi sel sel beta
terhadap insulin (resitensi insulin) atau akibat penurunan jumlah insulin yang
diproduksi.Diabetes tipe ini biasanya paling sering dialami oleh pasien diatas
1) Kasifikasi klinis
a) Diabetes mellitus
Tanda dan gejala dari diabetes mellitus secara umum yaitu ada 3P:
polifagia: peningkatan selera makan. Selain itu tanda dan geja dari Diabetes
17
pandangan secara mendadak, sensasi kesemutan, atau kebas di tangan atau kaki,
kulit kering, lesi kulit atau luka yang lambat sembuh, atau infeksi berulang. Pada
DM tipe 1 biasanya ditandai dengan penurunan berat badan mendadak atau mual
mengalami gejala seperti : keluhan TRIAS yaitu banyak minum, banyak kencing,
dan penurunan mengalami penurunan berat badan, kadar gukosa darah pada waktu
puas lebih dari 120 mg/dl, kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari
200 mg/dl. Keluhan yang paling sering dialami yaitu lemah, kesemutan, gatal
e. Patofisiologi
Pada keadaan normal kurang dari 50% glukosa yang dimakan mengalami
metabolisme sempurna menjadi CO2 dan air, 10% menjadi glikogen dan 20%
sampai40% diubah menjadi lemak. Pada diabetes mellitus semua proses tersebut
kurangnya insulin maka glukosa tidak dapat diubah menjadi glikogen sehingga
kadar gula darah meningkat dan terjadi hiperglikemi. Ketika terjadi hiperglikemi,
ginjal tidak dapat menahan hiperglikemi tersebut, karena ambang batas untuk gula
darah adalah 180 mg/dl sehingga apabila terjadi hiperglikemi maka ginjal tidak
18
bias menyaring dan mengabsorbsi sejumlah glukosa dalam darah. Sifat dari
glukosa adalah meyerap air maka semua kelebihan dikeluaarkan bersaman urine
hilang dalam urine disebut poliura. Produksi insulin yang kurang akan
pada keadaan ini penderita diabetes akan selalu merasa lapar sehingga
f.Komplikasi
komplikasi akut dan kronik. Komplikasi akut terjadi akibat intoleransi glukosa
Dka, HHNS. Sedangkan komplikasi kronik dari diabetes biasanya terjadi 10-15
g. Penatalaksanaan
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya mengurangi terjadinya
mellitus, yaitu:
1) Diet
dengan keadan penderita. Dalam menjalankan diet ada 3 prinsip yang harus di
a) Jumlah kalori
TB (cm) -100
2) Latiahan fisik
lemak
4) Trafi farmakologi
Ada beberapa jenis obat anti diabetik yang dapat diberikan pada pasien
meningkatkan inkretin.
5) Penyuluhan/edukasi
meliputi tentang apa itu diabetes mellitus, tanda gejala serata bagaimana
cara penatalaksanaan diabetes mellitus dengan baik dan benar. (Nuari Nian
Afrian,2017)
a. Pengertian
kadar glukosa darah dan profil lipid pasien dalam batas normal, serta
utama dari trapi nutrisi adalah untuk menjaga kadar glukosa darah dalam
keadaan stabil.
makan untuk orang sehat pada umumnya yaitu makanan yang beragam
bergizi dan berimbang atau yang sering dikenal dengan gizi seimbang.
ditentukan.
rumus:
TB (cm) -100
Tabel 2.1 klasifikasi status gizi berdasarkan berat badan relatif (BBR)
3 Normal(ideal) 4-100%
4 Gemuk (overweight) >110%
5 Obesitas, bila BBR Obesitas ringan BBR 120-130%
≥120% Obesitas sedang BBR 130-140%
Obesitas berat BBR> 140%
Obesitas morbid >200%
Tabel 2.2 jumlah bahan makan sehari menurut standar diet DM (Dalam satuan
penukar II)
Minyak 3 4 4 4 6 7 7 7
penukar
Sumber : (Nuari, 2017)
Keterangan :
1 penukar buah = setara dengan 1 buah potong papaya besar (110 gr)
(2)Jadwal makan
makan yang dianjurkan pada penderita DM yaitu 3 kali makan utama,3 kali
makan selingan dengan interval waktu 3 jam hal ini bertujuan agar terjadi
(3)Jenis makan
Dengan memperhitungkan jenis makan yang benar maka hasil yang baik
juga akan diperoleh pada pasien DM ketika menjalani trapi nutrisi atau
buah yang kurang manis atau yang disebut dengan golongan B misalnya
papaya, kedondong, pisang apel dan tomat. Diet yang digunakan sebagai
65% dari total asupan energi dan karbohidrat total tidak boleh kurang dari
130g/ hari. Asupan lemak tidak diperkenankan melebihi 30% dari total
asupan energi. Protein yang dibutuhkan adalah 10-20% dari total asupan
energi, dan natrium yang dianjurkan pada penderita DM adalah tidak lebih
dari 3000 mg atau sama dengan 6-7 g (1 sendok teh ) garam dapur,
26
kkal/ hari.
2.4 jenis bahan makanan yang harus dihindari atau dibatasi bagi penderita
diabetes mellitus
Prinsip diet yang benar merupakan salah satu komponen yang berpengaruh
umumnya yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori
dan zat gizi masing masing individu. Penekanan mengenai pentingnya jenis
makan, jumlah makan dan jadwal makan sangat perlu diberikan kepada
27
meningkatkan sekresi insulin atau trapi insulin itu sendiri. Komposisi makan
berserat tinggi.
jenuh < 7% dari kebutuhan kalori, lemak tidak jenuh ganda < 10% dan
4) Natrium yang dianjurkan bagi penderita DM yaitu < 2300 mg/ hari
5) Serat yang dianjurkan bagi penderita DM sebesar 20-35 gr/ hari yang
Kepatuhan diet merupakan salah satu komponen yang dapat ditempuh oleh
penderita DM agar kadar gula dalam darah dalam keadaan stabil. salah satu cara
yang dapat dilakukan agar penderita diabetes patuh dalam melaksanakan diet
diet yaitu 3j, yaitu jadwal makan, jenis makan dan jumlah makan.(Santi, 2015)
28
Petunjuk Pengisian
a) Isilah jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada bapak
c) Berilah tanda check list/centang (V) pada kotak yang jawabannya dipilih.
dengan memilih salah satu jawaban diantara tiga alternative jawaban yang
tersedia.
d) Jika bapak dan ibu ingin mengganti jawaban cukup dengan memberi garis
(=) pada jawaban yang salah, kemudian pilih jawaban yang sesuai dengan
e) Apabila ada pertanyaan atau pernyataan yang sulit dimengerti, bapak dan
No Pertanyaan AlternatifJawaban
.
Nemomatus, 2012).
30
Skortertinggi – skorterendah
Lebar Interval :
Jumlah Kategori
Keterangan :
Tidak patuh : 14 – 23
Cukup patuh : 24 – 33
Patuh : 34 – 42
benar maka resiko terjadinya komplikasi pada pasien DM dapat terkendali, tujuan
dari kepatuhan diet pada penderita DM adalah untuk menjaga agar kadar glukosa
dalam darah tetap stabil. Hasil penelitian dari Astuti, Lisa Tahun 2018 Dengan
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan diet dengan
31
kadar glukosa darah pada pasien DM dengan nilai p= 0,021. Dari penelitian
diterapkan oleh pasien DM dalam menjalankan pilar diabetes meliitus agar kadar
a. Pengertian
pasien diabetes mellitus dalam melakukan manajemen diri secara mandiri dan
Shahrakimoghadam, 2019)
perawatan mandiri pada pasien diabetes mellitus. Tujan dari pelayanan diabetes
aktif dengan tim kesehatan untuk meningkatkan hasil klinis, status kesehatan dan
kualitas hidup yang baik pada pasien diabetes mellitus.(Care & Suppl,
keterampilan serta pengelolaan diri secara efektif pada pasien diabetes mellitus.
berfusat pada pasien karena dapat membatu pasien dengan diabetes melitus untuk
merubah prilaku serta mengarahkan prilaku pasien diabetes mellitus kearah yang
lebih positif seperti: makan makanan yang sehat, aktif memantau gula darah,
minum obat secara teratur serta dapat mengurangi faktor resiko yang mungkin
timbul pada diabetes mellitus (Mohamed, Staite, Ismail, & Winkley, 2019)
meningkatkan hasil klinis, status kesehatan dan kualitas hidup pada penderita
c. Prinsip DSME
memperbaiki hasil klinis dan kualitas hidup pasien meskipun dalam jangka
strategi prilaku dan psikososial yang dapat memperbaiki hasil klinis pada pasien
dalam strategi yang efektif untuk mendukung self behavior pada pasien diabetes
mellitus.
d. Komponen DSME
penyuntikannya.
(d) Nutrisi, meliputi fungsi nutrisi bagi tubuh, serta bagaimana cara
(e) Olahraga dan aktivitas, meliputi evaluasi dan kondisi medis sebelum
kepatuhan pengobatan.
34
(g) Perawatan kaki meliputi insidensi gangguan pada kaki, penyebab, tanda
1) Survivel/basic level
2) Intermediate level.
3) Advanced level
f. Pelaksanaan DSME
sebanyak 4 sesi dengan durasi waktu kurang lebih 60 menit untuk tiap sesi.
1) Pertemuan awal
a) Riwayat kesehatan
a) Penatalaksanaan DM
b) Review program
kepatuhan diet.
yang baik. Hasil penelitian yang dilakukan Rahmawati et all tahun 2016, dengan
maka diharapkan penderita diabetes dapat lebih tahu dan mengerti tentang apa
yang telah diberikan misalnya dengan melakukan kepatuhan terhadap diet agar
dengan tim kesehatan untuk meningkatkan hasil klinis status kesehatan serta
durasi waktu kurang lebih 60 menit untuk tiap sesi, dengan kurun waktu kurang
1) Pertemuan awal
a) Riwayat kesehatan
a) Penatalaksanaan DM
b) Review program
kepatuhan diet.
perawatan diri yang terukur yaitu meliputi diet, olahraga perawatan kaki dan
pemantauan gula darah secara mandiri didapatkan nilai p= 0,044 sedangkan pada
signifikan dititik akhir dengan nilai p= 0,027 dan klompok intervensi yang
mengikuti diet tertentu dengan nilai p= 0,019 dan yang melakukan perawatan
40
kaki dengan nilai p= 0,09. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Laili, Dewi, & Widyawati, 2015 dengan judul Edukasi Dengan
pengetahuan diet dengan nilai p= 0,004 dan p= 0,083 masing masing, sikap
kepatuhan diet p= 0,025, dan p= 0,083 dan praktik kepatuhan diet dengan p=
0,022 dan p= 0,564. Dari haril penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan
DSME yang baik diabetes akan mampu memiliki pengetahuan yang baik
B. KERANGKA TEORI
Pengetahuan Konsep DM
Prilaku Penatalaksanaan DM
Diet
Trapi Farmakologi
Latihan fisik
Edukasi
(Brunner & Suddarth, 2017,Care & Suppl, 2019,Nuari, 2017,Padila, 2012, Pencegahan & Pengelolaan
A. Kerangka Konsep
keterkaitan antara variabel baik variabel yang diteliti maupun yang tidak
42
43
Penatalaksanaan DM
Keterangan :
B : Garis hubungan
Sumber: (Brunner & Suddarth, 2017,Care & Suppl, 2019, Rendi, 2012,Nuari, 2017,Padila, 2012, Santi, 2015)
44
B. Desain Penelitian
Bungkulan.
K: subjek
C. Hipotesis Penelitian
Dalam statistik penelitian terdapat dua jenis hipotesis, yaitu hipotesis nol
dan alternatif.
akibat(Nursalam, 2017)
Bungkulan.
D. Definisi Operasional
variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
tentang hal tersebut dan peneliti dapat menarik kesimpulan dari hal
tersebut.
kepatuhan diet
1. Populasi Penelitian
78 orang.
2. Sampel Penelitian
seperti biaya, waktu dan tenaga maka dari itu peneliti dapat
(Sugiyono, 2018)
3. Teknik sampling
critical t 2.00575
=
0.3
0.2
0.1 α
β 2
0
-2 0 2 4 6
adalah sebanyak 54 orang. Karena populasi dari data yang diperoleh adalah
F. Tempat penelitian
G. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret tahun 2020 dalam
H. Etika penelitian
akan melakukan observasi langsung pada obyek yang akan diteliti dengan
1. Self Determination
Concent.
2. Informed Concent
tidk boleh memaksa dan harus tetap menghormati hak-hak dari responden.
3. Anonymity
akan mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
4. Confidentiality
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
5) Beneficence
kepada klien tentu sja dalam bats batas hubungan terapeutik antara peneliti
nilai variabel yang akan diteliti (Sugiyono, 2018). Alat ukur dalam
penelitian ini. SAP dilakukan dengan 4 sesi dan pada setiap sesi dilakukan
kurang lebih selama 60 menit dengan topik setiap sesi yang berbeda.
pada akhir pertemuan dilakukan follow up untuk tiap sesi SAP yang
Kategori
Keterangan :
Cukup patuh : 24 – 33
54
peneliti yaitu:
1. Tahap persiapan
2) Tahap pelaksanan
Desa Bungkulan.
Buleleng
55
Bungkulan.
responden
kepada responden.
kepada responden.
56
K. Pengolahan Data
1. Editing
2) Coding
3. Entry
data jika sudah yakin bahwa data yang ada sudah benar baik dari
4. Tabulating
Tabulating yaitu kegiatan untuk meringkas data yang masuk kedalam tabel
yang disediakan, setelah data terkumpul maka dat akan disajikan dalam
L. Analisis Data
1. Analisis Univariat
diteliti. Dari analisa uji univriat didapat frekuinsi presentsi dari tiap
umur, pendidikan dan data sebelum adanya perlakuan tentang DSME dan
2. Analisis Bivariat
interval sehingga tidak dilakukan uji normalitas data. Tes uji spss yang
Almaini, A., & Heriyanto, H. (2019). Pengaruh Kepatuhan Diet, Aktivitas Fisik
dan Pengobatan dengan Perubahan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes
Mellitus Suku Rejang. Jurnal Keperawatan Raflesia, 1(1), 55–66.
https://doi.org/10.33088/jkr.v1i1.393
Kesehatan, D., Bali, P., Kesehatan, S., Kesehatan, T., & Keluarga, K. (2019).
Denpasar , Agustus 2019 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr . Ketut
Suarjaya , MPPM Pembina Utama Madya.
Laili, N. R., Dewi, Y. S., & Widyawati, I. Y. (2015). Edukasi Dengan Pendekatan
Prinsip Diabetes Self Management Education ( Dsme ) Meningkatkan
Perilaku Kepatuhan Diet Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2.
Mohamed, A., Staite, E., Ismail, K., & Winkley, K. (2019). A systematic review
of diabetes self‐management education interventions for people with type 2
diabetes mellitus in the Asian Western Pacific (AWP) region. Nursing Open,
(July), 1424–1437. https://doi.org/10.1002/nop2.340
Nathan, D. M., & Edic, D. (2014). The Diabetes Control and Complications Trial
/ Epidemiology of Diabetes Interventions and Complications Study at 30
Years : Overview. 37(January), 9–16. https://doi.org/10.2337/dc13-2112
Notoatmodjo, S. (2017). Metodologi Penelitian Kesehatan (2nd Ed.). Semarang:
Jakarta Rineka Cipta.
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Memberikan salam, Memperhatikan 5 menit
memperkenalkan diri, dan dan menjawab
membuka pertemuan salam
2. Menjelaskan tentang
maksud dan tujuan Memerhatikan
3. Menanyakan materi yang Memperhatikan
akan disampaikan pada dan menjawab
peserta apakah peserta
pernah tahu sebelumnya
4. Menerima jawaban dan Memberikan
memberi komentar sumbang saran
terhadap jawaban peserta
Penyampaian 1. Menjelaskan konsep Memperhatikan 5 menit
materi dasar DM dan teknik
mengatasi gejala DM
a. Pengertian DM
b. Penyebab DM
c. Perjalanan penyakit
DM
d. Tanda dan gejala
DM
e. Komplikasi akut dan
kronis DM
G. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP dan media leaflet
c. Pasien berada di tempat pertemuan sesuai kontrak
d. Penyelenggaraan DSME dilakukan di Puskesmas Sawan I.
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnnya.
2. Evaluasi Proses
a. Pasien antusias terhadap kegiatan yang dilakukan.
b. Pasien berpartisipasi dalam kegiatan dengan mengajukan dan menjawab
pertanyaan dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien memahami konsep dasar DM tipe 2 dan teknik mengatasi gejala
DM
b. Kegiatan DSME sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
D. MEDIA
Leaflet
E. MODEL PEMBELAJARAN
1. Jenis model pembelajaran: Pertemuan (tatap muka)
2. Landasan teori: Ceramah dan Diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik dan kondusif
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberikan komentar
e. Menetapkan tindak lanjut
F. PROSES KEGIATAN
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Memberikan salam, Memperhatikan 5 menit
memperkenalkan diri, dan menjawab
dan membuka pertemuan salam
2. Menjelaskan tentang Memerhatikan
maksud dan tujuan
3. Menanyakan materi yang Memperhatikan
akan disampaikan pada dan menjawab
peserta apakah peserta
pernah tahu sebelumnya
4. Menerima jawaban dan Memberikan
memberi komentar sumbang saran
terhadap jawaban peserta
Penyampaian 1. Menjelaskan Memperhatikan 10 menit
materi pengelolaan diet yang
tepat bagi pasien DM
a. Prinsip diet bagi
pasien DM
b. Syarat diet bagi
pasien DM
c. Jadwal makan bagi
pasien DM
d. Jumlah makanan yang
dikonsumsi bagi
pasien DM
e. Perhitungan
kebutuhan diet pasien
DM
f. Jenis makanan yang
dianjurkan untuk
dikonsumsi pasien
DM
Penutup 1. Menutup pertemuan Memperhatikan 5 menit
dengan mengundang
pertanyaan atau
komentar dari pasien
atau keluarga
2. Menampung jawaban Memperhatikan
dan memberi komentar dan mencatat
tentang pendapat dari
peserta
3. Menyimpulkan materi Memperhatikan
yang telah dibahas dan mencatat
bersama
4. Menutup pertemuan dan Memperhatikan
memberi salam. dan membalas
salam
G. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP dan media leaflet
c. Pasien dan keluarga berada di tempat pertemuan sesuai kontrak
d. Penyelenggaraan DSME dilakukan di Puskesmas Sawan I
e. Pengorganisasian penyelenggaraan kegiatan dilakukan sebelum
pelaksanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pasien antusias terhadap kegiatan yang dilakukan.
b. Pasien berpartisipasi dalam kegiatan dengan mengajukan dan menjawab
pertanyaan dengan benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien memahami pengelolaan diet yang tepat bagi pasien.
b. Kegiatan DSME sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
D. MEDIA
Leaflet
E. MODEL PEMBELAJARAN
1. Jenis model pembelajaran: Pertemuan (tatap muka)
2. Landasan teori: Ceramah dan Diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik dan kondusif
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberikan komentar
e. Menetapkan tindak lanjut
F. PROSES KEGIATAN
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Memberikan salam, Memperhatikan 5 menit
memperkenalkan diri, dan menjawab
dan membuka pertemuan salam
2. Menjelaskan tentang Memerhatikan
maksud dan tujuan
3. Menanyakan materi yang Memperhatikan
dan menjawab
akan disampaikan pada
peserta apakah peserta
pernah tahu sebelumnya. Memberikan
4. Menerima jawaban dan sumbang saran
memberi komentar
terhadap jawaban peserta
Penyampaian 1. Menjelaskan latihan Memperhatikan 5 menit
materi jasmani dan perawatan
kaki bagi pasien DM
a. pengertian latihan
jasmani bagi pasien
DM;
b. tujuan dan manfaat
latihan jasmani bagi
pasien DM;
c. tata cara pelaksanaan
latihan jasmani bagi
pasien DM;
d. syarat sebelum latihan
jasmani bagi pasien
DM;
e. pemeriksaan kaki
pasien DM;
f. perawatan kaki pasien
DM
Penutup 1. Menutup pertemuan Memperhatikan 5 menit
dengan mengundang
pertanyaan atau
komentar dari pasien
atau keluarga
2. Menampung jawaban Memperhatikan
dan memberi komentar dan mencatat
tentang pendapat dari
peserta
3. Menyimpulkan materi Memperhatikan
yang telah dibahas dan mencatat
bersama.
4. Menutup pertemuan dan Memperhatikan
memberi salam. dan membalas
salam
G. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP dan media leaflet
c. Pasien di tempat pertemuan sesuai kontrak
d. Penyelenggaraan DSME dilakukan di Puskesmas Sawan I
e. Pengorganisasian penyelenggaraan kegiatan dilakukan sebelum
pelaksanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pasien antusias terhadap kegiatan yang dilakukan.
b. Pasien berpartisipasi dalam kegiatan dengan mengajukan dan menjawab
pertanyaan dengan benar
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien memahami latihan jasmani dan perawatan kaki bagi pasien.
b. Kegiatan DSME sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
E. PROSES KEGIATAN
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Memberikan salam, Memperhatikan 5 menit
memperkenalkan diri, dan menjawab
dan membuka pertemuan salam
2. Menjelaskan tentang Memerhatikan
maksud dan tujuan
Penyampaian 1. Mereview kembali Memperhatikan 5 menit
materi materi dari sesi 1 hingga dan menjawab
sesi 3
2. Mengevaluasi
pengetahuan dan Memberikan
kemampuan pasien serta sumbang saran
keluarga
3. Menjelaskan kembali Memperhatikan
materi yang belum
dipaham
Penutup 1. Menutup pertemuan Memperhatikan 5 menit
dengan mengundang
pertanyaan atau
komentar dari pasien
atau keluarga
2. Menampung jawaban Memperhatikan
dan memberi komentar dan mencatat
tentang pendapat dari
peserta
3. Menyimpulkan materi Memperhatikan
yang telah dibahas dan mencatat
bersama
4. Menutup pertemuan dan Memperhatikan
memberi salam. dan membalas
salam
F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Pasien berada di tempat pertemuan sesuai kontrak
b. Penyelenggaraan DSME dilakukan di Puskesmas Sawan I
c. Pengorganisasian penyelenggaraan kegiatan dilakukan sebelum
pelaksanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pasien antusias terhadap kegiatan yang dilakukan.
b. Pasien berpartisipasi dalam kegiatan dengan mengajukan dan menjawab
pertanyaan dengan benar
3. Evaluasi Hasil
a. Pasien dan keluarga memahami seluruh rangkaian kegiatan DSME
b. Kegiatan DSME sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
MATERI PENYULUHAN
B. Penatalaksanan DM
Tujuan utama trapi diabetes mellitus adalah mencoba
menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya
mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler dan neuropatik. komponen
dalam penatalaksanan diabetes mellitus, yaitu:
6) Diet
Syarat diet Diabetes mellitus hendaknya dapat memperbaiki kesehatan
umum penderita, mengarahkan pada berat badan normal, menormalkan
pertumbuhan DM anak dan DM dewasa muda, Menekan dan menunda
timbulnya penyakit angiopati diabetik, memberikan modifikasi diet, sesuai
dengan keadan penderita. Dalam menjalankan diet ada 3 prinsip yang harus di
ketahui dan dilaksanakan oleh pasien diabetes mellitus yaitu 3j
d) Jumlah kalori
Jumlah kalori yang diberikan harus sesuai dengan jumlah yang
ditentukan. Kebutuhan kalori dihitung berdasarkan klasifikasi gizi
penderita dengan menghitung presentasi relative body weight atau
berat badan relative (BBR)
BBR= BB (kg) x 100%
TB (cm) -100
Jumlah Bahan Makan Sehari Menurut Standar Diet DM (Dalam Satuan
Penukar II)
Golongan Standar Diet
bahan
makanan 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Kkal Kkal Kkal Kkal Kkal Kkal Kkal Kkal
Nasi atau 2 1/2 3 4 5 5 1/2 6 7 7½
penukar
Ikan atau 2 2 2 2 2 2 2 2
penukar
Daging atau 1 1 1 1 1 1 1 1
penukar
Tempe atau 2 2 2 1/2 2 1/2 3 3 3 3
penukar
Sayur atau S S S S S S S S
penukar/A
Sayur 2 2 2 2 2 2 2 2
penukar/B
Buah atau 4 4 4 4 4 4 4 4
penukar
Susu atau - - - - - - 1 1
penukar
Minyak 3 4 4 4 6 7 7 7
penukar
Keterangan :
-1 penukar nasi = 100 gr (3/4 gelas)
-1 penukar daging = 35gr (1 potong sedang)
-1 penukar ikan = 40 gr (1 potong sedang )
-1 penukar tahu = 50 gr (1 potong sedang)
-1 penukar tempe = 50 gr (2 potong sedang)
-1 penukar sayuran = 100 gr (1 gelas)
-1 penukar susu = 20 gr (4 sendok makan)
-1 penukar minyak 5 gr (1 sendok teh)
-1 penukar buah = setara dengan 1 buah potong papaya besar (110 gr)
e) Jadwal diet harus diikuti sesuai dengan yang telah ditentukan.
f) Jenis makan yang dimakan harus sesuai dengan yang dimakan.
Dengan memperhitungkan jenis makan yang benar maka hasil
yang baik juga akan diperoleh pada pasien DM ketika menjalani trapi
nutrisi atau diet. Jenis makanan yang dianjurkan pada pendrita DM
diantaranya adalah buah yang kurang manis atau yang disebut dengan
golongan B misalnya papaya, kedondong, pisang apel dan tomat. Diet
yang digunakan sebagai bagian dari penatalaksanaan DM dapat
dikontrol berdasarkan kandungan energi, lemak dan karbohidrat.
Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% dari total asupan energi
dan karbohidrat total tidak boleh kurang dari 130g/ hari. Asupan
lemak tidak diperkenankan melebihi 30% dari total asupan energi.
Protein yang dibutuhkan adalah 10-20% dari total asupan energi, dan
natrium yang dianjurkan pada penderita DM adalah tidak lebih dari
3000 mg atau sama dengan 6-7 g (1 sendok teh ) garam dapur,
sedangkan anjuran konsumsi serat pada penderita DM adalah ±
25g/1000 kkal/ hari.
jenis bahan makanan yang dianjurkan bagi penderita DM
NO Jenis bahan makanan Sumber bahan makanan
jenis bahan makanan yang harus dihindari atau dibatasi bagi penderita
diabetes mellitus
No Jenis bahan makanan Sumber makanan
1 Banyak gula Gula pasir, gula jawa, sirup, jeli, buah
yang diawetkan, susu kental manis,
minuman botol ringan dan es cream.
2 Makanan banyak lemak Cake, makanan siap saji dan goring-
gorengan.
3 Banyak natrium Ikan asin, telur asin dan makanan
diawetkan.
7) Latiahan fisik
Tujuan dari latihan fisik pada penderita diabetes mellitus adalah :
7. Memberikan banyak tenaga
8. Membuat jantung lebih kuat dan meningkatkan sirkulasi
9. Memperkuat otot dan kelenturan otot
10. Meningkatkan kemampuan bernafas
11. Membantu mengatur berat badan dan memperbaiki kolestrol serta
lemak
12. Mengurangi stress dan memperlambat penuaan.
8) Senam kaki diabetik
Senam kaki diabetik merupakan salah satu alternatif bagi pasien DM
untuk meningkatkan aliran darah dan melancarkan sirkulasi darah. Secara
garis besar tujuan dari senam kaki diabetic adalah:
f) Memperbaiki sirkulasi darah.
g) Memperkuat otot otot kecil.
h) Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
i) Meningkkatkan kekuatan otot betis dan paha
j) Mengatasi keterbatasan gerak sendi.
9) Trafi farmakologi
Ada beberapa jenis obat anti diabetik yang dapat diberikan pada pasien
diabetes diantaranya adalah:
e) Insulin scretagogeos yaitu insulin yang berfungsi untuk
meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta.
f) Insulin sensitizer insulin jenis ini mempunyai efek menurunkan
resitensi insulin dengan meningkatkan jumlah protein pengangkut
glukosa, sehingga meningkatkan ambialan glukosa di perifer
g) Intestinal enzyme inhibitor jenis obat ini dengan cara mengurangi
absorbs glukosa di usus halus sehingga mempunyai efek menurunkan
kadar glukosa darah sesudah makan.
h) Incretin enhancers obat jenis ini mempunyai sifat untuk
meningkatkan inkretin.
C. Pengontrolan stes dan perawatan kaki
1. Pengontrolan Stres
a. Stress adalah reaksi fisik dan mental akan bahaya yang dirasakan
seseorang. Kondisi yang tak terkendali atau menyebabkan
perubahan emosi ini biasanya dinggap ancaman oleh tubuh
b. Bahaya stress
Stress yang berlebihan saat menangani diabetes dapat
mengakibatkan.
1) Peningkatan kadar gula darah secara cepat
2) Mendorong munculnya emosi negative yang kuat
3) Merusak pemikiran dan pengambilan keputusan
seseorang.
4) Memicu pola makan yang kompulsip
5) Menyebabkan dampak negatif bagi system tubuh seperti
system imun,system pencernan dan sisitem ginjal.
6) Menyebabkan kurangnya kemampuan dalam berfikir
jernih dan membuat keputusan akan terganggu akibat
stress.
c. Gejala stress
1) Banyak tidur atau kurang tidur
2) Perubahan nafsu makan(bertambah atau berkurang)
3) Perubahan berat badan
4) Sering menagis
5) Sering lupa dan kurang konsentrasi
6) Sering khawatir pada hal hal yang tidak jelas
7) Otot tegang
8) Mudah tersinggung
9) Merasa sedih atau depresi
10) Kehilangan minat sex
11) Sakit kepala
12) Merasakan detak jantung ketika ingin tidur
13) Sering pingsan
14) Banyak berkeringat
15) Perasaaan selalu tidak enak
d. Bagaimana cara menangani stress
Kebanyakan orang mengalami beberapa gejala stress
diwaktu yang berbeda dalam hidup mereka. Ada berbagai
macam strategi untuk mencegah stress. Kebanyakan taknik
mencegah stress dimulai dengan hidup positif,sadar apa yang
akan terjadi pada diri sendiri dan lingkungan sekitar,sadar
akan apa yang dilakukan menyadari apa yang pas dan tidak
pas. Pintar dalam mengatasi stress dapat memudahkan dalam
penanganan diabetes.
2) Perawatan kaki.
Tabel edukasi perawatan kaki
No Elemen
1 Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki termasuk di pasir
dan diair
2 Periksa kaki setiap hari dan laporkan kepada dokter jika
kulit kaki terkelupas, kemerahan dan luka
3 Perikasa alas kaki dari benda asing sebelum memakainya
4 Selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih,
5 Potong kuku secara teratur
6 Keringkan kaki dan sela sela jari secra teratur setelah
mencuci kaki
7 Gunakan kaos kaki dari bahan katun yang tidak
menyebabkan lipatan pada ujung ujung jari kaki
8 Kalau ada kalus atau mata ikan tipiskan secara halus
9 Jika ada kelainan bentuk kaki gunakan alas kaki yang
dibuat khusus
10 Gunakan sepatu yang tidak terlalu sempit ataupun
longgar