Anda di halaman 1dari 10

Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Dimensi Tiga

Dimensi tiga terbentuk dari 3 elemen yaitu titik, garis, dan bidang. Titik adalah lukisan tanda noktah yang
dibubuhi nama menggunakan huruf kapital. Suatu titik tidak memiliki besaran dan tidak
berdimensi.  Garis adalah himpunan titik-titik yang hanya memiliki ukuran panjang dan berdimensi satu.
Sedangkan bidang adalah himpunan titik-titik yang memiliki ukuran panjang dan luas, sehingga
dikatakan berdimensi dua. Bidang adalah luasan (bidang datar), dan hanya dapat dibentuk dari : 

1. Tiga titik berbeda


2. Satu titik dan satu garis
3. Dua garis yang berpotongan atau sejajar. 

Contoh titik, garis, dan bidang digambarkan di bawah ini : 

Suatu titik, garis, ataupun bidang memiliki suatu posisi atau kedudukannya satu sama lain. Kedudukan ini
mempunyai syarat-syarat khusus yaitu sebagai berikut : 

Kedudukan titik terhadap garis

a. Titik terletak pada garis

Titik berada pada garis karena garis itu melalui titik. Contohnya titik A, P, dan titik B pada gambar 2.

b. Titik berada di luar garis

Titik berada di luar garis karena garis itu tidak melalui titik. Contohnya titik Q. 
Kedudukan titik terhadap bidang

Titik berada pada bidang terjadi karena :

1. Bidang melalui titik.


2. Titik berada pada garis yang terletak pada bidang itu.

Contohnya titik P

Titik berada di luar bidang

Titik berada di luar bidang terjadi karena :

1. Bidang tidak melalui titik


2. Titik tidak berada pada garis yang berada pada bidang itu. 

Contohnya titik Q

Kedudukan garis terhadap bidang adalah sebagai berikut : 

1. Garis berada terletak pada bidang contohnya garis AB,AC, dll (gambar 4). Garis berada pada
bidang karena ada dua titik yang dilalui garis pada bidang itu.
2. Garis memotong atau menembus bidang yaitu contohnya garis PQ. Garis menembus/memotong
bidang karena ada satu titik yang dilalui garis pada bidang itu (titik tembus).
3. Garis sejajar dengan bidang contohnya garis RS. Garis sejajar dengan bidang karena garis itu
sejajar dengan salah satu garis pada bidang itu atau tidak memiliki satupun titik
persekutuan. 

Kedudukan Bidang terhadap Bidang lain

a. Dua bidang yang saling sejajar. 

Dua bidang sejajar apabila tidak ada satupun garis berpotongan bidang dari kedua bidang. 

b. Dua bidang saling berpotongan

Dua bidang berpotongan apabila terdapat garis perpotongan bidang, yaitu garis persekutuan yang merupakan
bagian dari kedua bidang. 
c. Dua bidang saling berimpit

Dua bidang saling berimpit ( α, β). Apabila setiap titik yang terletak pada bidang α juga terletak pada
bidang β atau setiap titik yang terletak pada bidang β juga terletak pada bidang α.

Kedudukan titik, garis dan bidang memiliki suatu aksioma. Aksioma adalah sebuah pernyataan dimana
pernyataan yang kita terima sebagai suatu kebenaran dan bersifat umum. Tanpa perlu adanya pembuktian dari
kita sendiri. Aksioma terhadap kedudukan garis, dan bidang adalah sebagai berikut : 

1. Apabila dua buah bidang berpotongan tegak lurus, maka seluruh garis dari bidang 1 terhadap bidang
2 juga tegak lurus. 
2. Hasil perpotongan dua bidang adalah garis, sedangkan hasil perpotongan tiga bidang dapat
berupa garis atau titik. 

Proyeksi Titik dan Garis Pada Bidang


Proyeksi adalah proses penjatuhan (pemindahan) titik dan garis pada suatu bidang. Proyeksi dapat disebut juga
dengan pencerminan. Proyeksi dilakukan dengan cara menjatuhkan titik atau titik tersebut pada garis tegak
lurus terhadap bidang, dan biasanya dilambangkan dengan tanda aksen (‘).Berikut di bawah ini adalah bentuk-
bentuk proyeksi titik atau garis ke suatu bidang.
Jarak dari Titik ke Titik, Titik ke Garis, dan Titik ke
Bidang
Jarak adalah panjang ruas garis penghubung kedua bangun itu yang terpendek dan bernilai positif. 

a. Jarak antara titik dan titik

Jarak antara titik A dan titik B adalah panjang ruas garis AB.

b. Jarak antara titik dan garis

Jarak antara titik A dan garis g (titik A terletak di luar garis g) adalah panjang ruas garis AA’, dengan titik A’
merupakan proyeksi titik A pada garis g. Dengan perkataan lain jarak antara titik A dan garis g ditentukan
dengan cara menarik garis dari titik A tegak lurus garis g sehingga memotong garis g dititik A’, maka garis
AA’ adalah jarak antara titik A dan garis g. (lihat gambar 11 (a) ).

Jika garis g terletak pada suatu bidang dan titik A berada di luar bidang tersebut, maka untuk menentukan jarak
antara titik A dan garis g ditempuh dengan membuat garis AB yang tegak lurus bidang, kemudian tariklah
garis BC yang tegak lurus garis g, sehingga diperoleh panjang ruas garis AC yang merupakan jarak antara titik
A dan garis g. (lihat gambar 11 (b) ). 
c. Jarak antara titik dan bidang

Jarak antara titik A dan bidang α adalah panjang ruas garis AA’. Dengan titik A’ merupakan proyeksi titik
A pada bidang α  .

Karena AA’  ⊥ a dan AA’   b   maka hasilnya adalah AA’    bidang α

Jarak Dua Garis Sejajar, Jarak Garis dan Bidang Yang


Sejajar, Jarak Dua Bidang Sejajar
a. Jarak Dua Garis Sejajar

Jarak antara garis g dan h yang sejajar adalah garis AB, dengan titik A adalah sebarang titik pada garis g dan
titik B merupakan proyeksi titik A pada garis h. 
b. Jarak antara garis dan bidang yang sejajar

Jarak antara garis g dan bidang α = panjang ruas garis AB ( AB tegak lurus bidang α dan garis g). 

c. Jarak dua bidang yang saling sejajar

Bidang α sejajar dengan bidang β maka jarak kedua bidang = panjang ruas garis AB ( AB tegak lurus
dengan kedua bidang). 

Sudut Antara Garis dan Bidang


Sudut adalah kemiringan yang dihasilkan antara garis dengan garis atau garis dengan bidang. Sudut pada
dimensi tiga biasa disimbolkan dengan α, β, atau θ. Jika garis b tidak tegak lurus pada bidang α maka sudut
antara garis b dan bidang α adalah sudut lancip yang dibentuk oleh garis g dan proyeksi garis g pada
bidang α.

1. Jika garis B tegak lurus pada bidang α maka sudut antara garis b dan bidang α adalah 900 
2. Jika garis B terletak pada bidang α atau sejajar dengan bidang α maka sudut antara garis B dan bidang
α adalah 00 

Sudut Antara Dua Bidang


Sudut antara dua bidang (yang berpotongan) adalah sudut yang terbentuk oleh dua garis pada masing-
masing bidang tadi di mana setiap garis itu tegak lurus pada garis potong kedua bidang tersebut di satu titik.

Garis ( α, β) = perpotongan bidang α dan β.

AB dan BC tegak lurus ( α, β)

Bagaimana Quipperian sudah mulai memahami elemen-elemen pada dimensi tiga ? walaupun soal-soal tentang
dimensi tiga tergolong sukar namun apabila Quipperian memahami ketiga elemen tersebut akan sangant
membantu Quipperian untuk mampu menyelesaikan soal-soal dalam dimensi tiga. Eiits, tidak hanya itu jika
Quipperian ingin memahami konsep-konsep tentang pelajaran matematika lainnya secara asik, gampang, dan
menyenangkan. Quipperian dapat bergabung bersama Quipper Video. Karena akan banyak video yang
menarik dan dilengkapi dengan animasi yang keren juga dan akan dibantu bersama tutor-tutor Quipper video
yang sudah berpengalaman di bidangnya sehingga akan membantu kalian memahami konsep-konsep dasar
serta menyelesaikan soal-soal kalian. Seru, bukan ? ayo bergabung bersama Quipper. 

Anda mungkin juga menyukai