Anda di halaman 1dari 1

Hujan merupakan parameter sekaligus fenomena cuaca.

Sebagai parameter hujan dapat diukur


kuantitasnya dan sebagai fenomena, hujan terlihat secara visual, seperti juga kabut, asap dan lainnya.
Adapun suhu udara, kelembapan dan radiasi matahari disebut sebagai parameter cuaca karena hanya
bisa diukur kuantitas tanpa bisa terlihat secara visual. Di wilayah dengan ciri iklim tropis seperti
Indonesia di mana suhunya selalu hangat sepanjang tahun presipitasi lebih dikenal sebagai hujan. Hal ini
karena sangat jarang terjadi presipitasi yang sampai ke permukaan tanah dalam bentuk jatuhan keping
es.

Meskipun jarang, kejadian presipitasi dalam bentuk es pernah terjadi di Surabaya dan beberapa kota
lainnya pernah terjadi di Indonesia. Hujan adalah salah satu bentuk presipitasi, yaitu jatuhan
hydrometeor yang sampai ke bumi dalam bentuk cair. Bentuk presipitasi lainnya ialah salju dan es yang
fasanya padat.

Hujan (rain) adalah presipitasi yang sampai ke bumi dalam fasa cair. Sleet merupakan gabungan butir air
dan es. Hail dikenal di Indonesia sebagai hujan es, di mana butirannya saat sampai ke permukaan bumi
masih dalam fasa padat atau dalam kepingan es. Adapun salju (snow) berbentuk kristal es halus,
merupakan jenis presipitasi yang hanya terjadi di daerah subtropis atau pada tempat yang tinggi seperti
pegunungan Jayawijaya di Papua.

Pada dasarnya yang disebut curah hujan adalah volume air hujan dibagi luas alasnya. Jika dirumuskan
sebagai berikut:

-------------------

h = V/A

-------------------

di mana:

h = tinggi air hujan (mm)

V = volume air hujan (mm3)

A = luas alas penampung (mm2)

Karena merupakan perbandingan volume dan luas alas maka berapapun luasnya, jika PADA HUJAN
YANG SAMA, tinggi air hujan (curah hujan) akan SELALU SAMA. Yang berbeda adalah VOLUME air
hujannya.

Anda mungkin juga menyukai