OLEH:
NPM: 16110080
AGROTEKNOLOGI
2016
PENGESAHAN
Judul Makalah :PEMBUDIDAYAAN CABAI MERAH
Nama mahasiswa : Ruli Fahsal Kurniawan
NPM : 16110080
Jurusan : Agroteknologi
Program studi : Agroteknologi
Metro,17 desember2016
Dosen Pengampu,
Drs . H.Narsidi,M.Pd.
NIP 196307131989031002
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta inayah – Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “CABAI MERAH” dan tidak
lupa pula salawat kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW.
Penulis menyadari karya tulis ini dapat selesai berkat dorongan, kerjasama, serta
bimbingan dan masukan – masukan dari Bapak dan Ibu Dosen serta rekan – rekan di
lingkungan Universitas Muhammadiyah Mataram, maka ijinkan pada kesempatan ini penulis
ingin menghaturkan terima kasih kepada :
1. Orang tua tercinta beserta keluarganya yang selalu mendoakan dan memperhatikan
kehidupan penulis, termasuk diantaranya orang – oirang terkasih dalam hidup.
Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama
ilmiah Capsicum sp. Cabai berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar
ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk negara Indonesia. Tanaman cabai
banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies yang
sebagian besar hidup di negara asalnya. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal
beberapa jenis saja, yakni cabai besar, cabai keriting, cabai rawit dan paprika.
Tanaman cabai merupakan salah satu sayuran buah yang memiliki peluang bisnis
yang baik. Besarnya kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri menjadikan cabai sebagai
komoditas menjanjikan. Permintaan cabai yang tinggi untuk kebutuhan bumbu masakan,
industri makanan, dan obatobatan merupakan potensi untuk meraup keuntungan. Tidak heran
jika cabai 2 merupakan komoditas hortikultura yang mengalami fluktuasi harga paling tinggi
di Indonesia.
Harga cabai yang tinggi memberikan keuntungan yang tinggi pula bagi petani.
Keuntungan yang diperoleh dari budidaya cabai umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan
budidaya sayuran lain. Cabai pun kini mnejadi komoditas ekspor yang menjanjikan. Namun,
banyak kendala yang dihadapi petani dalam berbudidaya cabai. Salah satunya adalah hama
dan penyakit seperti kutu kebul, antraknosa, dan busuk buah yang menyebabkan gagal panen.
Selain itu, produktivitas buah yang rendah dan waktu panen yang lama tentunya akan
memperkecil rasio keuntungan petani cabai.
Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya
Kalori, Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C. Selain
digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabe juga dapat digunakan untuk keperluan
industri diantaranya, Industri bumbu masakan, industri makanan dan industri obat-obatan
atau jamu.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :
a. Mengetahui serta menambah wawasan bagaimana cabai, khususnya cabai merah baik dari
pemilihan bahan, proses pengolahan, alat dan mesin yang digunakan, pemasarannya, dan
pemecahan masalah yang dihadapi..
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Tanaman Cabai Merah.
Tahun 1490
Tanaman cabai merah (Capsicum sp) untuk pertama kali diketemukan oleh petualang
dunia bernama Christophorus Columbus. dihabitatnya di Amerika tropis. Saat itu ekspedisi
yang dipimpinnya mendarat di sebuah daerah berhawa panas yang semula dikiranya sebagai
salah satu daerah dari benua Asia.
Cabai yang diketemukan Colombus, memang merupakan tanaman asli Amerika
selatan dari sinilah tanaman ini menyebar ke Amerika tengah menuju Amerika serikat bagian
selatan. Konon sejak tahun 7000 SM, buah cabai sudah dimanfaatkan oleh suku Indian untuk
keperluan masak-memasak (bumbu).
Menginjak pada 5200-3400 SM barulah mereka mulai membudidayakannya dan
disebarluaskan ke berbagai daerah lain di benua Amerika (Setiadi, 1999).
B. Klasifikasi dan Morfologi
Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum (Tabin, 2010).
Tanaman cabai berbentuk perdu, berdiri tegak dan bertajuk lebar. Tanaman ini juga
mempunyai banyak cabang dan setiap cabang akan muncul bunga yang pada akhirnya
berkembang menjadi buah. Disebut cabai merah karena buahnya besar berwarna merah.
Batang cabai
Tumbuh tegak berwarna hijau tua dan berkayu. Pada ketinggian batang tertentu akan
membentuk percabangan seperti huruf “Y”.
Daun cabai
Daun cabai berbentuk lonjong yang berukuran panjang 8-12 cm, lebar 3-5 cm dan di
bagian pangkal dan ujung daun meruncing. Pada permukaan daun bagian atas berwarna
hijaun tua, sedang dibagian bawah berwarna hijau muda. Panjang tangkai daunnnya berkisar
2-4 cm yang melekat pada percabangan, sedangkan tulang daunnnya berbentuk menyirip.
Akar cabai
Akar cabai berambut, Bagian ujung akarnya hanya mampu menembus tanah sampai
kedalaman 25-30 cm.
Bunga cabai
Bunga cabai termasuk berkelamin dua, karena pada satu bunga terdapat kepala sari
dan kepala putik. Mahkota bunganya berwarna putih dan akan mengalami rontok bila buah
mulai terbentuk.
Cabai merah seperti dikonsumsi dalam bentuk segar maupun olahan dan juga
mempunyai manfaat yang cukup, banyak antara lain sebagai pembuatan obat-obatan dan
sebagai kosmetika serta mengandung zat-zat yang dibutuhkan bagikesehatan tubuh manusia.
Kandungan zat tersebut seperti yang tertera dalam Tabel 2 berikut ini :
C. Jenis-Jenis Tanaman Cabai
Cabai (Capsicum Annum var longum) merupakan salah satu komoditas hortikultura
yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Cabai merupakan tanaman perdu dari
famili terong-terongan Karena buahnya selain dijadikan sayuran atau bumbu masak juga
mempunyai kapasitas menaikkan pendapatan petani, sebagai bahan baku industri, memiliki
peluang eksport, membuka kesempatan kerja serta sebagai sumber vitamin C.
a. Iklim
Suhu yang ideal untuk budidaya cabai adalah 24-280 C. Pada suhu tertentu seperti 150
C dan lebih dari 320 C akan menghasilkan buah cabai yang kurang baik. Iklim yang
dikehendaki untuk pertumbuhannya antara lain:
Sinar Matahari
Penyinaran yang dibutuhkan adalah penyinaran secara penuh.
Curah Hujan
Adapun curah hujan yang dikehendaki yaitu 800-2000 mm/tahun.
Suhu dan Kelembaban
Suhu yang cocok untuk pertumbuhannya adalah siang hari 21 0C-280C, malam hari 130C-
160C, untuk kelembaban tanaman 80%.
Angin
Angin yang cocok untuk tanaman cabai adalah angin sepoi-sepoi, angin berfungsi
menyediakan gas CO2 yang dibutuhkannya.
c. Tanah
Cabai sangat sesuai ditanam pada tanah yang datar dan beradaptasi dengan baik
mulai dari tanah berpasir hingga tanah liat dengan pH 6-7. Tanah yang gembur, subur, dan
banyak mengandung humus (bahan organik) tetapi tanah yang cocok adalah tanah yang
mengandung unsur-unsur pokok yaitu unsur N dan K, tanaman cabai tidak suka dengan air
yang menggenang.
BAB III
PEMBAHASAN
Manisan cabe
Saos cabe
Pasta Cabai
Abon Cabai
c. Pengukusan
Cabe merah yang telah dipotong tangkainya dikukus pada suhu sekitar 70 – 80oC
selama 3 – 5 menit.
e. Penggilingan
Bahan – bahan yang sudah dikukus digiling sampai halus dengan hammer mill
atau blender.
j. Penyimpanan
Penyimpanan saus cabe cukup dilakukan pada suhu kamar, memiliki sirkulasi
udara yang baik, suhu tidak melebihi 300C sehingga tidak lembab. Daya simpan saus
cabe ini adalah satu tahun jika dikemas dalam botol plastik.
D. Pemasaran
Pemasaran bahan baku cabai merah dapat dipasarkan diberbagai tempat seperti
pasar, mengingat konsumen membutuhkan cabai, dan cabai merah yang sudah diolah
menjadi produk seperti saus cabai dapat dipasarkan di tempat tempat tertentu baik
disupermarket maupun di export keluar negri.