Anda di halaman 1dari 14

PEMBUDIDAYAAN TANAMAN CABAI

OLEH:

NAMA: RULI FAHSAL KURNIAWAN

NPM: 16110080

AGROTEKNOLOGI

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN

DHARMA WACANA METRO

2016

PENGESAHAN
Judul Makalah :PEMBUDIDAYAAN CABAI MERAH
Nama mahasiswa : Ruli Fahsal Kurniawan
NPM : 16110080
Jurusan : Agroteknologi
Program studi : Agroteknologi

Metro,17 desember2016

Dosen Pengampu,

Drs . H.Narsidi,M.Pd.
NIP 196307131989031002
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta inayah – Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “CABAI MERAH” dan tidak
lupa pula salawat kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW.
Penulis menyadari karya tulis ini dapat selesai berkat dorongan, kerjasama, serta
bimbingan dan masukan – masukan dari Bapak dan Ibu Dosen serta rekan – rekan di
lingkungan Universitas Muhammadiyah Mataram, maka ijinkan pada kesempatan ini penulis
ingin menghaturkan terima kasih kepada :
1.        Orang tua tercinta beserta keluarganya yang selalu mendoakan dan memperhatikan
kehidupan penulis, termasuk diantaranya orang – oirang terkasih dalam hidup.

2.        Dan semua pihak yang telah membantu.

Seputih banyak,17 april 2016


Penulis ,

RULI FAHSAL KURNIAWAN


16110080
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………… i


KATA PENGANTAR ……………………………… ii
DAFTAR ISI . ……………………………… iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN ……………………………… 7


A.       LATAR BELAKANG ……………………………… 7
B.        TUJUAN ……………………………… 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………… 8

BAB III PEMBAHASAN ……………………………… 13

A.    PEMILIHAN BAHAN BAKU ……………………………… 13


B.     PROSES PENGOLAHAN ……………………………… 14
C.     ALAT DAN MESIN ……………………………… 16
D.    PEMASARAN ……………………………… 17
E.     PEMECAHAN MASALAH ……………………………… 17

BAB IV KESIMPULAN ……………………………… 18


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama
ilmiah Capsicum sp. Cabai berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar
ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk negara Indonesia. Tanaman cabai
banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies yang
sebagian besar hidup di negara asalnya. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal
beberapa jenis saja, yakni cabai besar, cabai keriting, cabai rawit dan paprika.

Tanaman cabai merupakan salah satu sayuran buah yang memiliki peluang bisnis
yang baik. Besarnya kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri menjadikan cabai sebagai
komoditas menjanjikan. Permintaan cabai yang tinggi untuk kebutuhan bumbu masakan,
industri makanan, dan obatobatan merupakan potensi untuk meraup keuntungan. Tidak heran
jika cabai 2 merupakan komoditas hortikultura yang mengalami fluktuasi harga paling tinggi
di Indonesia.

Harga cabai yang tinggi memberikan keuntungan yang tinggi pula bagi petani.
Keuntungan yang diperoleh dari budidaya cabai umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan
budidaya sayuran lain. Cabai pun kini mnejadi komoditas ekspor yang menjanjikan. Namun,
banyak kendala yang dihadapi petani dalam berbudidaya cabai. Salah satunya adalah hama
dan penyakit seperti kutu kebul, antraknosa, dan busuk buah yang menyebabkan gagal panen.
Selain itu, produktivitas buah yang rendah dan waktu panen yang lama tentunya akan
memperkecil rasio keuntungan petani cabai.

Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya
Kalori, Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C. Selain
digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabe juga dapat digunakan untuk keperluan
industri diantaranya, Industri bumbu masakan, industri makanan dan industri obat-obatan
atau jamu.

B.     Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :

a.       Mengetahui serta menambah wawasan bagaimana cabai, khususnya cabai merah baik dari
pemilihan bahan, proses pengolahan, alat dan mesin yang digunakan, pemasarannya, dan
pemecahan masalah yang dihadapi..

 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Sejarah Tanaman Cabai Merah.
 Tahun 1490
Tanaman cabai merah (Capsicum sp) untuk pertama kali diketemukan oleh petualang
dunia bernama Christophorus Columbus. dihabitatnya di Amerika tropis. Saat itu ekspedisi
yang dipimpinnya mendarat di sebuah daerah berhawa panas yang semula dikiranya sebagai
salah satu daerah dari benua Asia.
Cabai yang diketemukan Colombus, memang merupakan tanaman asli Amerika
selatan dari sinilah tanaman ini menyebar ke Amerika tengah menuju Amerika serikat bagian
selatan. Konon sejak tahun 7000 SM, buah cabai sudah dimanfaatkan oleh suku Indian untuk
keperluan masak-memasak (bumbu).
Menginjak pada 5200-3400 SM barulah mereka mulai membudidayakannya dan
disebarluaskan ke berbagai daerah lain di benua Amerika (Setiadi, 1999).
B.   Klasifikasi dan Morfologi
Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.)
Kingdom  : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum (Tabin, 2010).

Tanaman cabai berbentuk perdu, berdiri tegak dan bertajuk lebar. Tanaman ini juga
mempunyai banyak cabang dan setiap cabang akan muncul bunga yang pada akhirnya
berkembang menjadi buah. Disebut cabai merah karena buahnya besar berwarna merah.

  Batang cabai
Tumbuh tegak berwarna hijau tua dan berkayu. Pada ketinggian batang tertentu akan
membentuk percabangan seperti huruf “Y”.

  Daun cabai
Daun cabai berbentuk lonjong yang berukuran panjang 8-12 cm, lebar 3-5 cm dan di
bagian pangkal dan ujung daun meruncing. Pada permukaan daun bagian atas berwarna
hijaun tua, sedang dibagian bawah berwarna hijau muda.  Panjang tangkai daunnnya berkisar
2-4 cm yang melekat pada percabangan, sedangkan tulang daunnnya berbentuk menyirip.

  Akar cabai
Akar cabai berambut, Bagian ujung akarnya hanya mampu menembus tanah sampai
kedalaman 25-30 cm.

  Bunga cabai
Bunga cabai termasuk berkelamin dua, karena pada satu bunga terdapat kepala sari
dan kepala putik. Mahkota bunganya berwarna putih dan akan mengalami rontok bila buah
mulai terbentuk.

  Buah cabai merah


Buah Cabai biasanya muncul dari percabangan atau ketiak daun dengan posisi buah
menggantug. Berat cabai merah sangat bervariasi, yakni berkisar 5-25 gram. Buah cabai yang
masih muda berwarna hijau, berangsur-angsur berubah menjadi merah menyala setelah
buahnya tua.

Cabai merah seperti dikonsumsi dalam bentuk segar maupun olahan dan juga
mempunyai manfaat yang cukup, banyak antara lain sebagai pembuatan obat-obatan dan
sebagai kosmetika serta mengandung zat-zat yang dibutuhkan bagikesehatan tubuh manusia.
Kandungan zat tersebut seperti yang tertera dalam Tabel 2 berikut ini :

Tabel 1.1 Kandungan Gizi Cabai Merah


Kandungan Segar Kering
Cabai Cabai Cabai Cabai
Cabai Cabai
Hijau Merah Hijau Merah
Rawit Rawit
Besar Besar Besar Besar
Kalori (Kal) 23 31 103 - 311 -
Protein (g) 0,7 1 4,7 - 15,9 15
Lemak (g) 0,3 0,3 2,4 - 6,2 11
Karbohidarat (g) 5,2 7,3 19,9 - 61,8 33
Kalsium (mg) 14 29 45 - 160 150
Fosfor (mg) 23 24 85 - 370 -
Besi (mg) 0,4 0,5 2,5 - 2,3 9
Vit A (Si) 260 470 11,050 - 576 1.000
Vit B1 (mg) 0,05 0,05 70 - 0,04 0,5
Vit C (mg) 84 18 71,2 - 50 10
Air (g) 93,4 90,9 85 - 10 8
b.d.d % 82 85 - 85
Sumber : Setiadi, 1999.
Rasa pedas pada buah cabai adalah karena.zat Capsaicine (C18H27O3 N).

  
C.     Jenis-Jenis Tanaman Cabai

Cabai (Capsicum Annum var longum) merupakan salah satu komoditas hortikultura
yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Cabai merupakan tanaman perdu dari
famili terong-terongan Karena buahnya selain dijadikan sayuran atau bumbu masak juga
mempunyai kapasitas menaikkan pendapatan petani, sebagai bahan baku industri, memiliki
peluang eksport, membuka kesempatan kerja serta sebagai sumber vitamin C.

a.       Cabai Besar (Capsicum annum L)


Cabai besar di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok yaitu :

 Cabai merah besar


Permukaan buah cabai merah besar halus dan mengkilat serta mempunyai rasa pedas
 Cabai merah keriting
Cabai merah keriting bentuknya lebih ramping dengan cita rasa sangat pedas.

b.      Cabai Kecil atau Cabai Rawit (Capsicum frutescens)


Cita rasa cabai rawit biasanya sangat pedas, walaupun ada yang tidak pedas. Variasi
warna cabai rawit dari kuning, oranye, dan merah.

c.       Cabai Hibrida


Keunggulan cabai hibrida tampak dari kemampuan produksi, keseragaman tumbuh,
dan ketahanan terhadap gangguan penyakit.

d.      Cabai Hias (Capsicum spp)


Sebagian merupakan tanaman penghias halaman atau ruang depan, tanaman cabai
hias ini berbentuk buah menarik. Walaupun menarik, tetapi tidak dikonsumsi oleh manusia.

D.    Syarat Tumbuh Tanaman Cabai


Syarat tumbuh tanaman cabai adalah sebagai berikut :

a.       Iklim
Suhu yang ideal untuk budidaya cabai adalah 24-280 C. Pada suhu tertentu seperti 150
C dan lebih dari 320 C akan menghasilkan buah cabai yang kurang baik. Iklim yang
dikehendaki untuk pertumbuhannya antara lain:

 Sinar Matahari
Penyinaran yang dibutuhkan adalah penyinaran secara penuh.
 Curah Hujan
Adapun curah hujan yang dikehendaki yaitu 800-2000 mm/tahun.
 Suhu dan Kelembaban
Suhu yang cocok untuk pertumbuhannya adalah siang hari 21 0C-280C, malam hari 130C-
160C, untuk kelembaban tanaman 80%.
 Angin
Angin yang cocok untuk tanaman cabai adalah angin sepoi-sepoi, angin berfungsi
menyediakan gas CO2 yang dibutuhkannya.

b.      Ketinggian Tempat


Ketinggian tempat untuk penanaman cabai adalah adalah dibawah 1400 m dpl. Berarti
cabai dapat ditanam pada dataran rendah sampai dataran tinggi (1400 m dpl). Di daerah
dataran tinggi tanaman cabai dapat tumbuh, tetapi tidak mampu berproduksi secara maksimal

c.       Tanah
Cabai sangat sesuai ditanam pada tanah yang datar dan beradaptasi dengan baik
mulai dari tanah berpasir hingga tanah liat dengan pH 6-7. Tanah yang gembur, subur, dan
banyak mengandung humus (bahan organik) tetapi tanah yang cocok adalah tanah yang
mengandung unsur-unsur pokok yaitu unsur N dan K, tanaman cabai tidak suka dengan air
yang menggenang.
BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pemilihan Bahan Baku


Pemilihan bahan baku atau Sortasi (pemilihan) dilakukan untuk memilih cabe merah yang
baik, yaitu tingkat kemasakannya di atas 60%, sehat dan fisiknya mulus (tidak cacat).
Tangkai cabe dan bagian yang rusak harus dibuang.
Gambar 1.1 cabai merah berkualitas

B.     Proses Pengolahan

Cabai merah dapat menghasilkan berbagai macam produk olahan untuk


menunjang bahan makanan lain diantaranya :
  Bubuk cabe
Banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri macaroni, bihun, mie,
kecap, kerupuk, emping, bumbu masak, pati, dan industri pelumatan buah-buahan
serta sayuran.

  Manisan cabe
  Saos cabe
  Pasta Cabai
  Abon Cabai

Salah Satu Contoh Proses pengolahan Saos Cabai

a.   Pemilahan / Sortasi


Pemilahan ini wajib dilakukan untuk memisahkan bahan baku yang akan
digunakan untuk membuat saus cabe. Bahan baku yang dipilih adalah yang
mempunyai tingkat kematangan yang optimal di atas 60 %, dan tidak busuk. Tangkai
cabe dan bagian yang rusak harus dibuang.
b.   Pencucian
Pencucian untuk membersihkan bahan baku dari kotoran, sisa-sisa residu pestisida
yang biasanya banyak mengandung residu pestisida, dan kontaminasi bahan baku,
setelah dicuci bahan ditiriskan.

c.   Pengukusan
Cabe merah yang telah dipotong tangkainya dikukus pada suhu sekitar 70 – 80oC
selama 3 – 5 menit.

d.   Penyiapan bumbu


Bumbu yang akan digunakan di dalam saus cabe dihaluskan terlebih dahulu yaitu
bawang putih, garam, merica, dan gula.

e.   Penggilingan
Bahan – bahan yang sudah dikukus digiling sampai halus dengan hammer mill
atau blender.

f.    Penambahan bahan pengikat


Bahan pengikat yang digunakan adalah tepung maizena. Tepung maizena
dilarutkan dalam air dengan perbandingan maizena : air = 1:3. Bahan tersebut
dicampurkan secara merata dengan cabe yang sudah digiling sehingga membentuk
bubur cabe.

g.   Pemasakan Bubur


Cabe dipanaskan dan ditambahkan bumbu yang dihaluskan. kemudian diaduk
sambil dipanaskan dengan api yang tidak terlalu besar sampai mendidih dan mencapai
kekentalan yang dikehendaki

h.   Penambahan bahan pengawet dan pengatur keasaman


Diberikan pada akhir proses dan diaduk secara merata. Asam cuka yang
ditambahkan kedalam bubur cabe diukur sampai dengan tingkat keasaman maksimum
saus cabe mencapai pH 4,0. Pemasakan dihentikan apabila padatan terlarut saus
mencapai minimal 20 % b/b (20o brix).

i. Pembotolan dan Pelabelan

j. Penyimpanan
Penyimpanan saus cabe cukup dilakukan pada suhu kamar, memiliki sirkulasi
udara yang baik, suhu tidak melebihi 300C sehingga tidak lembab. Daya simpan saus
cabe ini adalah satu tahun jika dikemas dalam botol plastik.
D.    Pemasaran
Pemasaran bahan baku cabai merah dapat dipasarkan diberbagai tempat seperti
pasar, mengingat konsumen membutuhkan cabai, dan cabai merah yang sudah diolah
menjadi produk seperti saus cabai dapat dipasarkan di tempat tempat tertentu baik
disupermarket maupun di export keluar negri.

E.     Pemecahan Masalah


Cabai merah merupakan bahan baku yang dapat mudah rusak baik dari
kerusakan fisis maupun kerusakan yang disebabkan oleh proses kimia, oleh karena itu
cabai merah lebih baik dijadikan sebagai produk olahan seperti saus cabe yang
jangakau penyimpanannya bisa mencapai satu tahun bila dibandingkan dengan cabai
merah yang masih dalam bentuk bahan baku.
BAB VI
KESIMPULAN
Tanaman cabai merah merupakan komodity yang sangat dibutuhkan dalam
menunjang kebutuhan kita terutama dalam hal makanan, cabai sangat banyak
dibutuhkan namun tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama, oleh karena itu cabai
dapat dijadikan sebagai bahan olahan menjadi berbagai macam produk yang dalam hal
penyimpanan sangat lama bila dibandingkan dengan bahan baku yang dapat rusak
baik mengalami kerusakan fisis maupun kerusakan kimia.
Dalam Proses pemilihan cabai dalam pembuatan produk harus tingkat
kemasakannya di atas 60%, sehat dan fisiknya mulus (tidak cacat), dan diikuti dengan
proses pengolahan dengan alat dan mesin yang sudah dijelaskan pada pembahasan.

Anda mungkin juga menyukai