Anda di halaman 1dari 4

RANCANG BANGUN KOLEKTOR SURYA

MENGGUNAKAN ABSORBER KUNINGAN


SEBAGAI TEKNOLOGI ALTERNATIF
SUMBER ENERGI THERMAL

Irnanda Priyadi
Staf Pengajar Teknik Elektro Universitas Bengkulu

ABSTRAK

Salah satu solusi yang dilirik sekelompok peneliti untuk mencari solusi alternatif
mengatasi krisis energi yang terjadi di Indonesia adalah pemanfaatan energi matahari.
Pemanfaatan sumber energi matahari sebagai sumber energi terbarukan diperkirakan
akan memberikan prospek yang lebih baik untuk menggantikan sumber energi fosil di
masa mendatang dikarenakan letak strategis wilayah Indonesia yang memungkinkan
energi matahari dapat diterima sepanjang tahun secara kontinyu dalam jumlah yang
cukup besar dan energi matahari ini juga tidak menimbulkan polusi.
Kolektor surya merupakan salah satu bentuk teknologi yang digunakan untuk
mengumpulkan dan meneruskan energi matahari yang diterima lalu diubah menjadi
energi thermal sebelum diteruskan untuk berbagai aplikasi. Bentuk dan model kolektor
surya dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan. Dalam paper ini kolektor surya
dirancang secara sederhana dan ekonomis menggunakan absorber dari bahan kuningan
sebagai sumber energi thermal fluida cair. Hasil yang dicapai kolektor surya dengan
absorber terbuat dari pipa kuningan mampu menghasilkan titik maksimum suhu
keluaran mencapai 67 C pada waktu titik puncak grafik pancaran sinar matahari berada
antara pukul 11.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

Kata kunci : kolektor surya menggunakan absorber kuningan, energi thermal

PENDAHULUAN aluminium atau kuningan yang dilapisi


dengan permukaan benda hitam.
Kolektor surya merupakan suatu
Konstruksi kolektor surya dapat
alat yang berfungsi untuk
dilihat pada gambar 1. Komponen
mengumpulkan energi matahari yang
utama kolektor surya adalah cover yang
masuk dan diubah menjadi energi
berfungsi sebagai penutup kolektor
thermal dan meneruskan energi tersebut
yang transparan, absorber untuk
ke fluida. Kolektor surya memiliki
menyerap energi dan mengkonversikan
beberapa komponen yaitu : transmisi,
energi matahari menjadi energi thermal,
refleksi dan absorbsi. Komponen
insulation untuk menahan panas dalam
transmisi dapat diperoleh dengan
kolektor, saluran atau kanal untuk
menggunakan kaca, refleksi dari elemen
mengalirkan fluida pembawa energi
cermin dan absorber dari bahan
matahari.
Radiasi Konveksi
Use 50%

Cover

Kanal

Konduksi Kerangka

Gambar 1. Konstruksi Kolektor Surya

Yang harus diperhatikan dalam 1. Untuk transmisi digunakan kaca


perancangan dan pembuatan kolektor surya dengan dimensi T=3 mm dan
adalah: T=5 mm dengan panjang kaca 1
1. Transmisi radiasi melalui cover meter dan lebar 1 meter.
sebesar mungkin. 2. Material absorber dari
2. Absorpsi pada absorber sebesar aluminium dan pipa kuningan
mungkin. dengan diameter 0,25 inchi dan
3. Kerugian panas sekeliling sekecil dicat hitam buram.
mungkin. 3. Lapisan permukaan dari seng
4. Perpindahan panas antara absorber plat yang dicat hitam buram.
dan fluida yang baik. 4. Fluida yang digunakan adalah
5. Kapasitas panas yang tinggi dari air.
fluida pembawa energi. 5. Cermin.
6. Keawetan material kolektor. 6. Pompa air.
7. Konstruksi yang sederhana. 7. Termometer.
8. Pipa dan katup.
RANCANG BANGUN KOLEKTOR 9. Kerangka kolektor matahari
SURYA dari kayu dan papan.
Perancangan dan pembuatan kolektor surya
:
Pompa Tin

Bak
Air Absorber

Kaca (Cover)

Termometer
(Tout)

Gambar 2. Susunan Kolektor Surya


Quse
Pengujian kolektor surya Qin
1. Set alat sesuai seperti gambar 2. Eglob Ak keff , m T fi , m Tamb
Eglob Ak
2. Pasang termometer pada pipa
(2)
masuk dan keluar.
dimana:
3. Aktifkan pompa dan alirkan fluida
G A = hasil transmisi-absorbsi
dengan kombinasi aliran fluida
(air) diatur dengan katup. k eff ,m = koefisien perpindahan energi dari

4. Catat temperatur masuk (Tfl,I) dan kolektor rata-rata.


temperatur keluar (Tfl,o) dari T A, m = temperatur absorber rata-rata (
kolektor. 0
C)
5. Hitung energi thermal yang Tamb = temperatur udara keliling ( 0C)
dihasilkan dan efisiensi kolektor.
T f ,m = temperatur rata-rata fluida.

Ti = temperatur masuk.
Energi thermal yang dihasilkan adalah:
Quse m c p T fl ,o T fl ,i (1) Eglob = radiasi global pada permukaan
absorber (W/m2).
Quse = energi yang ditransfer melalui
Efisiensi kolektor surya adalah:
fluida (W).
Ql = kehilangan energi melalui
konduksi maupun konveksi (W).
Erefl = energi yang terefleksi cover dari
DAFTAR PUSTAKA
Eglob (W/m2).
1. I. Priyadi, 2006, Rancang
Bangun Kolektor Surya
KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai Sumber Energi
Pada penelitian yang telah Alternatif Masyarakat Kota
dilakukan, kolektor surya dengan absorber Bengkulu, Lap. Penelitian,
terbuat dari pipa kuningan mampu Univ. Bengkulu
menghasilkan titik maksimum suhu 2. T. J. Jansen, W. Arismunandar,
keluaran mencapai 67 C pada waktu titik 1995, Teknologi Rekayasa
puncak grafik pancaran sinar matahari Surya, Prentice-Hall Inc
berada antara pukul 11.00 WIB hingga 3. Zainuddin, Dahnil, Teknik
pukul 13.00 WIB. Energi thermal yang Energi Surya, Fakultas Teknik
dihasilkan ini tidak selamanya bernilai Universitas Andalas, Padang
konstan. Sehingga apabila potensi energi 4. Kadir. A, Pompa Sentrifugal,
thermal yang dihasilkan ini digunakan Erlangga Jakarta
untuk aplikasi alat pengering, sangat 5. Handbooks, ASHRAE,
dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Untuk Prentice Hall
mengatasi kendala ini energi thermal yang 6. http://www.energiterbarukan.n
dihasilkan dapat dikonversi menjadi energi et/index.php?content=energy_t
listrik dengan teknologi sel surya sehingga erbarukan/Matahari.php
dapat disimpan dan digunakan sewaktu-
waktu.

Anda mungkin juga menyukai