Anda di halaman 1dari 26

 Terdiri dari: digesti dan absorpsi

 Karbohidrat :
 sumber kalori yang penting,
 umumnya yang dimakan poli dan oligo-sakarida,
sedang monosakarida sedikit terdapat dalam
makanan.
 Reaksi-reaksi metabolisme dibagi 2 yaitu katabolisme
dan anabolisme.
 Katabolisme merupakan reaksi peluruhan (degradasi)
yang menghasilkan energi
 Anabolisme merupakan reaksi sintesis yang
memerlukan energi.
 Keduanya reaksi tersebut berjalan secara seimbang
sesuai dengan fungsi dan kebutuhan hidup organisme.
 Glukosa: senyawa golongan karbohidrat sebagai
sumber energi utama bagi makhluk hidup karena
glukosa berasal dari proses fotosintesis yang
mengkonversi energi matahari menjadi energi kimia.

 Energi yang terkandung dalam senyawa glukosa

selanjutnya akan ditransformasi melalui serangkaian


reaksi katabolisme yang dinamakan glikolisis
 Penguraian glikogen/gula → asam piruvat secara
anaeraob.
 Berlangsung dalam jaringan-jaringan aktiv-otot.
 Glikolisis terjadi di dalam sitosol di dalam sel
menghasilkan senyawa luruhan dan energi
konversi dalam bentuk senyawa kimia yang lain
(ATP).
 Tahap I: Investasi energi
 1.Glikolisis diawali dengan reaksi pembentukan
senyawa glukosa 6-fosfat dariglukosa. Reaksi
tersebut merupakan reaksi yang membutuhkan energi
yang diambildari pemutusan ikatan fosfat dari ATP.
Reaksi dikatalisis oleh enzim heksokinase atau
glukokinase (ditemukan di hati, aktif jika glukosa
darah tinggi)
2. Isomerisasi glukosa 6-fosfat
 Pembentukan isomer fruktosa 6-fosfat dari glukosa 6-
fosfat. Reaksi ini dikatalisis oleh
fosfoglukoisomerase.
 3. Fosforilasi kedua.
 Reaksi fosforilasi fruktosa-
6-fosfat menjadi fruktosa-
1,6-bisfosfat oleh enzim
fosfofruktokinase.
 Reaksi ini berjalan spontan
dan merupakan rate
 limiting step pada proses
glikolisis.
 Pada reaksi ini dibutuhkan
1 mol ATP dandiregulasi
secara ketat.
 4. Reaksi pemutusan menjadi 2 triosafosfat.
 Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aldolase dan terjadi
pemutusan aldol membentuk 2 molekul
gliseraldehid 3-fosfat yang selanjutnya mengalami
isomerisasi membentuk dihidroksiasetonfosfat.
 Reaksi isomerisasi ini dikatalisis oleh enzim
triosefosfat isomerase.
 5. Isomerisasi triosafosfat

Hanya gliseraldehid-3-fosfat yang akan diteruskan dalam


proses glikolisis
Pada akhir tahap I glikolisis ini menghasilkan 2 molekul
gliseraldehid-3-fosfat dan membutuhkan 2 molekul ATP
untuk setiap 1 molekul glukosa.
 6. Oksidasi gliseraldehid-3-fosfat
 Reaksi ini dikatalisis oleh enzim gliseraldehid-3-
fosfat dehidrogenase dengan NAD+ sebagai
koenzimnya.
 6. Oksidasi gliseraldehid-3-fosfat
 Reaksi oksidasi ini terjadi addisi gugus fosfat dan
menghasilkan NADH.
 Pada tahap ini terbentuk pertama kali senyawa yang
mengandung energi tinggi
7. Transfer fosfat
 Senyawa 1,3 bisfosfogliserat merupakan senyawa
berenergi tinggi yang selanjutnya gugus fosfat tersebut
ditransfer untuk membentuk ATP yang dikatalisis
oleh enzim fosfogliserat kinase dengan ko-faktor
Mg2+.
 Reaksi ini bersifat reversible untuk membentuk ATP
8. Perpindahan posisi gugus fosfat
 Reaksi perpindahan gugus fosfat pada 3-fosfogliserat
yang berada pada posisi C-3 berpindah ke OH posisi
C-2.
 Dikatalisis oleh enzim fosfogliserat mutase.
 Reaksi ini menghasilkan 2-fosfogliserat.
 9. Pembentukan senyawa berenergi tinggi kedua.
 Pembentukan senyawa ini dilakukan dengan dehidrasi
yang dikatalisis oleh enzim enolase yang memiliki ko-
faktor Mg2+.
 Reaksi ini dapat dihambat oleh fluorida.
10. Pembentukan ATP akhir
 Reaksi ini berjalan spontan dan terjadi transfer gugus fosfat
dari fosfoenolpirufat ke ADP membentuk ATP.
 Pelepasan fosfat ion menyebabkan terjadinya ikatan enol
yang tidak stabil sehingga akan terkonversi ke bentuk keto
dan menjadi piruvat.
 Reaksi ini dikatalisis oleh enzim piruvat kinase dan
imemerlukan Mg+ sebagai ko-faktor.
 Piruvat merupakan hasil akhir glikolisis.
 Kalkulasi net ATP untuk setiap mol glukosa:
Reaksi tahap I dibutuhkan 2 mol ATP
Reaksi tahap II masing-masing dihasilkan 2 ATP; jadi
totalnya ada 4 ATP
Net produksi ATP = 4 – 2 = 2 mol
 Reaksi total glikolisis (dengan mengabaikan H+):
glucose + 2 NAD+ + 2 ADP + 2 Pi 2 pyruvate + 2
NADH + 2 ATP
 Pada organisme aerobik:
 Piruvat yang dihasilkan oleh glikolisis ini akan dioksidasi
menghasilkan CO2 pada siklus Kreb
 NADH yang dihasilkan oleh glikolisis dan siklus Kreb akan
di-reoksidasi melalui rantai oksidasi dan menghasilkan
lebih banyak lagi ATP

 Pada organisme an-aerobik:


 NADH akan di-reoksidasi melalui serangkaian reaksi,
karena NAD+ diperlukan untuk reaksi gliseraldehid-3-
fosfat dehidrogenase.
 Piruvat akan dikonversi menjadi beberapa jenis senyawa
yang selanjutnya akan diekskresikan.
 Jalur lengkap, termasuk glikolisis dan re-oksidasi
NADH disebut fermentasi.
 Pada keadaan keadaan olahraga, piruvat akan
direduksi menjadi laktat oleh enzim laktat
dehidrogenase dan NADH akan mengalami re-
oksidasi menjadi NAD+.
 Keadaan tersebut dapat terjadi bila metabolisme
aerobik tidak dapat memenuhi kebutuhan energi.
 Laktat dapat diekskresikan atau masuk ke pembuluh
darah dan dikonversi lagi menjadi piruvat oleh Laktat
dehidrogenase.
 Laktat sumber energi bagi otak
 Beberapa organisme anaerobic melakukan
metabolisme glukosa menghasilkan etanol sebagai
produk sampingnya.
 Pada reaksi tersebut NADH akan dikonversi menjadi
NAD+ oleh enzim Alkohol dehidrogenase.
 Perbandingan total reaksi:
 Glycolysis, mengabaikan H+:
 glucose + 2 NAD+ + 2 ADP + 2 Pi 2 pyruvate + 2 NADH
+ 2 ATP
 Fermentation, from glucose to lactate (alcohol) :
glucose + 2 ADP + 2 Pi 2 lactate (alcohol) + 2 ATP
 Katabolisme anaerobic dari glukosa hanya
menghasilkan 2 mol ATP

 Enzim yang mengkatalisis reaksi spontan pada glikolisis:


Heksokinase, fosfofruktokinase dan piruvat kinase
 Enzim-enzim tersbut diregulasi:
Lokal kontrol: dihambat oleh produk reaksi
Global kontrol: hormon
 Glukokinase merupakan enzim yang berperan dalam
glikolisis di lever dan reaksinya tidak dihambat oleh
produknya, glukosa-6-fosfat.
 Enzim ini bekerja pada level glukosa darah yang tinggi.
 Glukosa-6-fosfat yang berlebihan di dalam hati akan
dikonversi menjadi glukosa-1- fosfat dan selanjutnya
diubah menjadi glikogen.
 Akan tetapi apabila kadar gula di dalam darah
menurun, glukosa-6-fosfat akan dikonversi menjadi
glukosa dengan melepas fosfat ion dengan katalisator
Glukosa-6-fosfatase.
 Kedua enzim tersebut hanya ditemukan di hati yang
berguna untuk kontrol kadar gula darah.

Anda mungkin juga menyukai