Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN ISLAM YANG BERWATAK TAJRID


DAN TAJDID”

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah AIK III

DOSEN PENGAMPU

DR. MUNKIZUL UMAM KAU, S.FILL.I,M.PHIL

Disusun oleh:

Kelompok V1

1. Moh.Rizaldi Sunge
2. Aldawati A. Husuna
3. Diah Amalia Mirzanti Djamil
4. Ririn Fajriyati
5. Yunita Mootalu

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Segala Puji Hanya Milik Allah Swt. Shalawat Dan Salam Selalu Tercurahkan Kepada Rasulullah
Saw.Berkat Limpahan Dan Rahmat-Nya Agama Sebagai System Kepercayaan Dalam Kehidupan
Umat Manusia Dapat Dikaji Melalui Berbagai Sudut Pandang. Islam Sebagai Agama Yang
Telah Berkembang Selama Empat Belas Abad,Menyimpan Banyak Masalah Yang Perlu Di
Teliti Baik Itu Menyangkut Ajaran Dan Pemikiran Keagamaan,Maupun Realita
Social,Politik,Ekonomi Dan Budaya.

Makalah Ini Disusun Agar Pembaca Dapat Memperluas Ilmu Tentang Tajrid Dan
Tajdid,Disusun Oleh Penyusun Dengan Tujuan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aik
3.Dengan Kesabaran Serta Keuletan Yang Kami Hadapi Alhamdulillah Makalah Ini Dapat
Terselesaikan Dengan Waktu Berkat Kerja Keras Kelompok Kami.

Kami Sadar Bahwa Makalah Ini Masih Banyak Kekurangan Dan Jauh Dari Sempurna.Semoga
Makalah Ini Dapat Memberikan Wawasan Yang Lebih Luas Kepada Pembaca Khususnya Para
Mahasiswa.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Pengertian Tarjid Dan Tajwid.................................................................................................6
B. Model Tajrid Dan Tajdid Muhammadiyah.............................................................................7
C. Model Gerakan Keagamaan Muhammadiyah.........................................................................9
D. Makna Gerakan Keagamaan Muhammadiyah......................................................................10
E. Gerakan Tajdid Pada Tahun 100 Tahun Kedua.....................................................................11
BAB III..........................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
A. Kesimpulan...........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persyerikatan Muhammadiyah Yang Melintasi Perjalanan Usia Satu Abad
Senantiasa Bersinggungan Dan Memiliki Kaitan Dengan Berbagai Permasalahan
Yang Sedng Dihadapi Oleh Umat Manusia Saat Ini,Baik Dalam Lingkup
Nasional Maupun Global,Termasuk Di Dalamnya Dinamika Kehidupan Dan
Permasalahan Kehidupan Nasional,Global,Dan Dunia Islam Sebagaimana Di
Gambarkan Misi Persyarikatan.Kelima Peran Tersebut Adalah Sebagai Berikut:

Pertama, Muhamadiyah Sebagai Gerakan Tajdid Terus Mendorong Tubuhnya


Gerakan Pemurnian Ajaran Islam Dalam Masalah Yang Baku (Al-Tsawabit) Dan
Pengembangan Pemikiran Dalam Masalah-Masalah Ijihadiyah Yang
Menitikberatkan Aktifitasnya Pada Dakwah Amar Amkruf Nahi Munkar.

Kedua, Muammadiyah Sebagai Gerakan Islam Dengan Semangat Tajdid Yang


Dimilikinya Terus Mendorong Tumbuhnya Pemikiran Islam Secara Sehat Dalam
Berbagai Bidang Kehidupan.Pengembangan Pemikiran Islam Yang Berwatak
Tajdid Tersebut Sebagai Realisasi Dari Iktiar Mewujudkan Risalah Islam Sebagai
Rahmatan Lil-Alamin Yang Berguna Dan Fungsional Bagi Pemecahan
Permasalahan Umat,Bangsa,Negara Dan Kemanusiaan Dalam Tataran Peradaban
Global.

Ketiga,Sebagai Salah Satu Komponen Bangsa,Muhammadiyah Bertanggung


Jawab Atas Berbagai Upaya Untuk Tercapainya Cita-Cita Bangsa Dan Negara
Indonesia,Seagaimana Dituangkan Dalam Pembukaan Konstitusi Negara.

Keempat,Sebagai Warga Dunia Islam,Muhammadiyah Bertanggung Jawab Atas


Terwujudnya Kemajuan Umat Islam Di Segala Bidang Kehidupan,Bebas Dari
Ketertinggalan Dalam Pencaturan Dan Peradaban Global.

Kelima,Sebagai Warga Dunia,Muhammadiyah Senantiasa Bertanggung Jawab


Atas Tercipatanya Tatanan Dunia Yang Adil,Sejahtera,Dan Berperadaban Tinggi
Sesuai Dengan Misi Membawa Pesan Islam Sebagai Rahmatan Lil-Alamin.

4
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Tajrid Dan Tajdid?
2. Bagaimana Model Tajrid Dan Tajdid Muhammadaiyah?
3. Bagaimana Model Gerakan Keagamaan Muhammadiyah?
4. Bagaimana Makna Gerakan Keagamaan Muhammadiyah?
5. Nagaimana Gerakan Tajdid Pada 100 Tahun Kedua?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tarjid Dan Tajwid


1. Pengertian Tarjid
Istilah Tajrid Dari Bahasa Arab Berarti
Pengosongan,Pengungsian,Pengupasan.Pelepasan Atau Pengambil Alihan (Atabik
Ali,1999:410).Sedangkan Tajrid Dalam Bahasa Indonesia Berarti
Pemurnian.Istilah Ini,Idak Sepopuler Ketika Menyebut Istilah Tajdid,Sekalipun
Yang Di Maksudkan Adalah Memurnikan Hal-Hal Yang Dimaksud Adalah
Memurnikan Hal-Hal Yang Bersifat Khusus.Dalam Ibadah Kita Tajrid,Hanya
Mengikuti Nabi Muhammad Saw Dan Tidak Ada Pembaharuan.Sedang Dalam
Muamalah Kita Tajdid Yakni Melakukan Modernisasi Dan Pembaruan.
2. Pengertian Tajdid
Istilah Tajdid Berasal Dari Bahasa Arab Yaitu Jaddada,Yang Berarti
Memperbaharui Atau Menjadikan Baru.Kata Ini Pula Bentukan Dari Kata
Jadda,Yajiddu,Jiddan/Jiddatan,Artinya Sesuatu Yang Ternama,Yang Besar,Nasib
Baik Dan Baru.Bisa Juga Berarti Membangkitkan,Menjadikan,
(Muda,Tangkas,Kuat).Dapat Pula Berarti Mempernaharui Memperpanjang
Izin,Dispensasi,Kontrak,Dalamkamus Bahasa Indonesia Tajdid Berarti
Pembaruan,Modernisasi Atau Restorasi.Orang Yang Melakukan Pembaruan
Disebut Mujaddid.Sedangkan Istilah Atau Pembaruan,Dalam Islam Diartikan
Sebagai Upaya Yang Sungguh-Sungguh Untuk Melakukan Reinterpretasi
Terhadap Pemahaman,Pemikiran Dan Pendapat Tentang Masalah Ke-Islaman
Yang Dilakukan Oleh Pemikiran Terdahulu Untuk Disesuaikan Dengan
Perkmbbangan Zaman.
Berdasarkan Uraian Tersebut Diatas,Kiranya Dapat Dipeoleh Suatu Pemahhaman
Bahwa Yang Dimaksud Dengan Islam Modernis Adalah Paham Keislaman Yang
Didukung Oleh Sikap Yang Rasional,Ilmiah Yang Terdapat Dalam Al-Quran
(Wahyu Tertulis Maupun Dalam Alam Raya Berupa Sunnatullah (Wahyu Yang
Tidak Tertulis).

B. Model Tajrid Dan Tajdid Muhammadiyah


1. Model-Model Tajrid Muhammadiyah
a. Dalam Bidang Kepercayaan Dan Ibadah Muatannya Menjadi Khufarat Dan
Bid’ah.Kufarat Adalah Kepercayaan Tanpa Pedoan Yang Sah Darii Al-Qur’an
Dan Sunnah Hanya Ikut-Ikutan Orang Tua Atau Nenek Moyang Sedangkan

6
Bid’ah Biasanya Muncul Karena Ingin Memperbanyak Ritual Tetapi
Pengetahuan Islamnya Kurang Luas,Sehingga Yang Dilakukan Adalah Bukan
Dari Ajaran Islam.Misalnya Selamatan Dengan Kenduri Dan Tahlil Dengan
Menggunakan Lafal Islam Masyarakat Jawa Pada Umumnya Menggunakan
Upacara Selamatan,Dalam Berbagai Peristiwa Seperti
Kelahiran,Khitan,Perkawinan,Kematian,Pindah Rumah,Panen,Ganti
Nama,Dan Sejenisnya.Namun,Diantara Macam-Macam Selamatan Yang
Paling Menonjol Adalah Selamatan Kematian,Yaitu Terdiri Dari Tiga
Hari,Empat Puluh Hari,Seratus Hari,Dan Kahul.Selamatan Ini Selalu Diiringi
Dengan Membaca Tahlil Sebagai Cara Mengirim Doa Kepada Si Mayit.
Bentuk Hufarat Lain Yang Biasa Dilakukan Orang Jawa Adalah
Penghormatan Kuburan Orang-Oran Suci,Sambil Meminta Doa
Restu,Jimat,Benda-Benda Pusaka Di Anggap Mempunyai Kekuatan Ghaib
Yang Mampu Elindungi.
Realita Sosio-Agama Yang Dipraktikan Masyarakat Ilmiah Yang Mendorong
Ahmad Dahlan Melakukan Pemurnian Melalui Organisasi
Muhammadiyah.Munawir Syazali Mengatakan Bahwa Muhammadiyah
Adalah Gerakan Pemurnian Yang Mengiginkan Pembersihan Islam Dari
Semua Unsure Singkretis Dan Daki-Daki Tidak Islami Lainnya.
2. Model-Model Tajdid Muhammadiyah
Pertama;Konkrit Dan Produktif,Yaitu Melalui Amal Usaha Yang
Didirikan,Hasilnya Konkrit Dapat Dirasakan Dan Dimanfaatkan Oleh Umat
Islam,Bangsa Indonesia Dan Umat Manusia Di Seluruh Dunia.Suburnya Amal
Saleh Dilingkungan Aktivis Muhammadiyah,Bangsa Dan Kepada Komunitas
Muhammadiyah,Bangsa Dan Seluru Umat Manusia Di Dunia Dalam Rangka
Rahmatan Lil Alamin.
Kedua;Tajdid Muhammadiyah Bersifat Terbuka.Maksud Dari Keterbukaan
Tersebut,Muhammadiyah Mampu Mengantisipasi Perubahan Dan Kemajuan Di
Sekitar Kita.Dari Sekian Amal Usahanya,Rumah Sakitnya,Misalnya,Dapat
Dimasuki Dan Dimanfaatkan Oleh Siapapun.Sekolah Sampai Kampusnya Boleh
Dimasuki Dan Dimanfaatkan Oleh Siapa Saja.Kalau Muhammadiyah Mendirikan
Lembaga Ekonomi Dan Usaha Atau Jasamaka Yang Mejadi Nasabah,Partner Dan
Konsumennya Pun Bisa Siapa Saja Yang Membutuhkan.
Ketiga;Tajdid Muhammadiyah Sangat Fungsional Dan Selaras Dengan Cita-Cita
Muhammadiyah Untuk Menjadikan Islam Itu,Sebagai Agama Yang
Berkemajuan,Juga Islam Yang Berkebajikan Yang Senantiasa Hadir Sebagai
Pemecah Masalah-Masalah (Problem Solv),Termasuk Masalah
Kesehatan,Pendidikan,Dan Masalah Social Ekonomi.Dengan Demikian Model
Tajdid Dibagi Dalam Tiga Bidang Yaitu:
1. Bidang Keagamaan

7
Pembaharuan Dalam Bidang Keagamaan Adalah Penemuan Kembali Ajaran
Prinsip Dasar Yang Berlaku Abadi,Yang Karena Waktu Lingkungan Situasi
Dan Kondisi Mungkin Menyebabkan Dasar-Dasar Tersebut Kurang Jelas Dan
Tertutup Oleh Kebiasaan Dan Pemikiran Tambahan Lain.Pembaharuan Dalam
Bidang Keagamaan Adalah Memurnikan Kembali Atau Mengembalikan
Kepada Aslinya,Oleh Karena Itu Dalam Pelaksanaan Agama Baik
Menyangkut Akidah Atau Pun Ibadah Harus Sesuai Dengan Aslinya,Oleh
Karena Itu Dalam Pelaksanaan Agama Baik Yang Menyangkut Akidah
Ataupun Ibadah Harus Sesuai Dengan Aslinya,Yang Sebagai Mana
Diperintahkan Dalam Al-Qur’an Dan As Sunah.
2. Bidang Pendidikan
Dalam Bidang Ini Muhammadiyah Mempelopori Dan Menyelenggaraan
Sejumlah Pembaharuan Dan Inovasi Yang Lebih Nyata.Bagi Muhammadiyah
Pendidikan Memiliki Arti Yang Penting Dalam Penyebaran Ajaran
Islam,Tanpa Melalui Bidang Pendidikan Pemahaman Tentang Islam Dapat
Diwariskan Dan Ditanamkan Dari Generasi Kegenarasi.Pembaruan Dan Dari
Segi Pendidikan Memiliki Dua Segi Yaitu:
a. Segi Cita-Cita
Dari Segi Ini Membentuk Manusia Muslim Yang Baik Budi,Alim Dalam
Agama,Luas Dalam Pandangan Dan Paham Masalah Ilmu Keduniaan,Dan
Bersidia,Berjuang Untuk Kemajuan Masyarakatnya.
b. Segi Teknik Pengajaran
Dari Segi Ini Lebih Banyak Berhubungan Dengan Cara Penyelengaraan
Pengajaran.Dngan Menambil Unsure-Unsur Yang Baik Dari System
Pendidikan Barat Dan System Pendidikan Tradisional,Muhammadiyah
Berhasil Membangun System Pendidikan Sendiri,Seperti Sekolah Model
Barat Yang Dimasukan Pelajaran Agama Didalamya,Sekolah Agama
Dengan Menyertakan Pelajaran Umum.
Selain Pembaharuan Dalam Pendidikan Formal,Muhammadiyah Juga
Telah Memperbaharui Pendidikan Traisional Non Formal Yaitu
Pengajian.Dimana Yang Semula Pengajarannya Hanya Mengajar Ngaji
Dan Ibadah Oleh Muhammadiyah Diperluas Dan Pengajian Di
Sistematiskan Dan Diarahkan Pada Masalah Kehidupan Sehari-Hari.
Begitulah Muhammadiyah Telah Mewujudkan Bidang Bimbingannya Dan
Penyuluhan Agama Dalam Masalah-Masalah Yang Diperlukan Dan
Mungkin Bersifat Pribadi.
3. Bidang Social Masyarakat
Muammadiyah Merintis Bidang Social Kemasyarakatan Dengan Mendirikan
Rumah Sakit,Piklinik,Panti Asuhan,Rumah Singgah,Panti Jompo,Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (Pkbm),Posyandu Lansia Yang Dikelola Melalui
Amal Usahanya Dan Bukan Secara Individual Sebagai Mana Dilakukan
8
Orang Pada Umumnya.Usaha Pembaharuan Dalam Bidang Social
Kemasyarakatan Ditandai Dengan Didirikannya Pertolongan Kesengsaraan
Oemoen (Pko) Ditahun 1923,Perhatian Terhadap Kesengsaraan Orang Lain
Merupakan Kewajiban Muslim,Sebagai Perwujudan Tuntutan Agama Yang
Jelas Untuk Beramal Ma’ruf Dan Juga Sebagai Bentuk Pengalaman Firman
Allah Dalam Surah Al-Ma’un 107:1-7.

C. Model Gerakan Keagamaan Muhammadiyah


Organisasi Muhmmadiyah Adalah Organisasi Pergerakan.Daya Juang Para Kader
Organisasi Dalam Mendalami Dunia Dakwah Demi Tersebarnya Syariat-Syariat
Islami Merupakan Sebuah Isyarat Bahwa Gerakan Muhammadiyah Telah Menebus
Batas Tradisi Dan Budaya,Khususnya Di Indonesia,Tempat Dimana Organisasi Ini
Berkembang Dan Mewujud Setiap Kader Dituntut Agar Bergerak Dinamis,Dalam
Menjiwai Nilai-Nilai Organisasi Dan Khatam Secara Idiologi Muhammadiyah.
Secara Harfiah Terdapat Perbedaan Antara Kata “Gerak” Gerakan Dan
Pergerakan.Gerak Sendiri Merupakan Perubahan Suatu Materi Dari Tempat Yang
Satu Ketempat Yang Lainnya.Sedangkan Gerakan Berarti Perbuatan Yang
Bergerak,Dan Pergerakan Adalah Usaha Atau Kegiatan.Pergerakan Identik Dengan
Kegiatan Dalam Ranah Social.Dengan Demikian,Kata Gerakan Atau Pergerakan
Mengandung Arti,Unsure,Dan Esensi Yang Dinamis Dan Statis. (Q.S.3:104).
Perubahan/Change,Yakni Kehadirannya Untuk Melakukan Perubahan Tertentu Baik
Yang Evolusioner.Gerakan Social Kemasyarakatan Adalah Suatu Bentuk Kolektif
Berkelanjutan Yang Mendorong Atau Menghambat Perubahan Dalam Masyarakat
Atau Organisasi Yang Merupakan Bagian Dari Masyarakat Tersebut.

D. Makna Gerakan Keagamaan Muhammadiyah


Muhamamdiyah Adalah Gerakan Islam,Dakwah Mau’ruf Nahi Munkar Dan
Tajdid,Bersumber Pada Al-Qur’an Dan Hadist.Sedangkan Maksud Dan Tujuannya
Ialah Menegakan Dan Menjunjung Tinggi Agama Islam Sehingga Terwujudnya
Masyarakat Islam Yang Sebenar-Benarnya.Muhammadiyah Merupakan Organisasi
Kemasyarakatan Yang Terlahir Dari Hasil Pergejolakan Pemikiran
Pendirinya.Sebagai Usaha Organisasi Yang Pada Hakikatnya Merupakkan
Gerakan,Muhammadiyah Memiliki Tujuan,Disamping Usaha Kerjasama Dan
Sekelompok Orang Yang Disebut Anggota Persyarikatan,Yang Bekerja
Melaksanakan Usaha Tersebut Untuk Mewujudkan Tujuan Yang Telah Ditentukan.
Sejak Berdirinya Pada 1912,Muhammadiyah Dikenal Sebagai Gerakan Silam Yang
Bergerak Di Bidang Dakwah,Haidar Nashier Menyebutkan Muhammadiyah Tidak
Berjuangg Dilapangan Politik Serta Tidak Memiliki Hubungan Apa Pun Dengan
Kekuatan Politik Mana Pun Di Negeri Ini.Bersama Berjalannya Waktu

9
Muhammadiyah Terus Membentengi Dirinya Dengan Apa Yang Disebut “Khittah”
(Garis Perjuangan) Yang Telah Mendarah Daging Dalam Persyarikatan Ini.
Meskipun Demikian Muammadiyah Menyadari Dalam Perjalanan Tidak Lepas Dari
Pengaruh Dan Tarikan Politik.Kondisi Politik Tertentu Memang Selalu Memberikan
Tekanan Bahkan Paksaan Tertentu Kepada Muhammadiyah Untuk Melahirkan
‘Ikhtiar’ Atau ‘Tajdid Politik’.Fakta Sejarah Telah Memperhatikan Baha Organisasi
Kemasyarat Dimasuki Oleh Politik.Kendati Antara Satu Organisasi Islam Dengan
Lainnya Memiliki Keberagaman Pola Dalam Memainkan Peran Politinya.Dunia
Politik Islam Telah Memberikan Tekanan Atau Paksaan Tertentu Untuk Mengambil
Peran Politik.Baik Untuk Mencegah Kedarutan Seperti Himbauan Untuk Tidak
Memilih Partai Poltik Tertentu Yang Merugikan Umat Islam Maupun Pertimbangan
Untuk Kemashalatan Umat,Bangsa Dan Muhammadiyah Sendiri Seperti Dalam
Sejumlah Kasus Tuntutan Politik Itu Selalu Ada.Namun Secara Umum
Muhammadiyah Tetap Berada Dalam Garis Utama Sebagai Gerakan Dakwah Dan
Tajdid Dilapangan Ke Masyarakat.
Dalam Hal Ini Berkembang Muhammadiyah Di Sumatera Utara,Muhammadiyah
Merupakan Sebuah Kekuatan Tersendiri Dalam Membangun Sumatera Utara.Melalui
Amal Usaha Yang Dimiliki Muhammadiyah Sumatera Utara,Secara Tidak Langsung
Sebenarnya Membantu Program Dan Pemerintah Sumatera Utara.
Menjelang Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur Tahun 2013 Ini,Kiranya
Dengan Kebijakan Yang Dikeluarkan Oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
Sumatera Utara Yaitu Mengambil Sikap Netral Terhadap Para Calon Yang Akan
Maju.Bukan Berarti Muhammadiyah Tidak Perduli Terhadap Pesta Demokrasi Local
Yang Terselenggara,Tetapi Muhamamdiyah Mencoba Membbangunnya Melalui
Kerja-Kerja Cultural Dengan Cara Pendidikan Dan Penyadaran Politik Terhadap
Anggotanya,Keputusan Rapat Pimpinan Wilayah Ini Bukan Hanya Sebatas
Mengambil Posisi Netral Saja Dalam Pemilihan Gubernur Mendatang,Tetapi Juga
Mengeluarkan Intruksi Kepada Anggotanya Untuk Memilih Calon Gubernur Yang
Beragama Islam Juga.Kebijakan Mengambil Posisi Netral Ini Menegakan Kembali
Bahwa Muhammadiyah Sumatera Utara Ingin Memposisikan Diri Sebagai Lemabaga
Yang Netral Dan Tidak Berafiliasi Dengan Organisasi Politik Maupun Dalam
Pemilihan Gubernur Sumatera Utara.

E. Gerakan Tajdid Pada Tahun 100 Tahun Kedua


Tantangan Yang Dihadapi Muhammadiyah Pada Abad Pertama Usianya Pasti
Berbeda Dari Abad Kedua Usianya,Meskipun Konstitusinya Antara Keduanya Tetap
Ada.Untuk Itu,Paradigm,Model,Dan Strategi Tajdidnya Juga Harus Disesuaikan
Dengan Perkembangan Terbaru Discourse Keislaman Baik Dalam Teori Maupun
Praktek.

10
Muhammadiyah Harus Melakukan Upaya Pembaruan From Within,Yang Meliputi
Strategi Pembaharuan Gerakan Pendidikan Yang Selama Ini Di
Gelugutinya,Mengenal Dengan Baik Dan Mendalam Metode Dan Pendekatan
Kontempoer Terhadap Studi Islam Dan Keislaman Era Klasik Dan Dan Lebih-Lebih
Era Kontenporer,Mendekatkan An Mendialogkan Islamia Studies Dan Religious
Studies,Bersikap Inklusif Terhadap Perkembangan Pengalaman Dan Keilmuan
Genrasi Mudanya,Terbuka,Mengenalkan Dialog Antar Cultural Values Dan
Multiculturalitas,Dalam Bingkai Fikih Nkri,Dan Begitu Seterusnya.
Tanpa Menemouh Langkah-Langkah Tersebut,Gerakan Pembaharuan Islam Menuju
Kea Rah Terwujudnya Masyarakat Dan Peradaban Utama Ditanah Air Ini,Tentu
Akan Mengalami Kesulitan Bernafas Dan Kekurangan Oksigen Untuk Menghirup
Dan Merespon Isu-Isu Social-Keagaman Global Dan Isu-Isu Peradaban Islam
Kontenporer.
Untuk Konteks Keindonesiaan,Ikon Perjuangan Meraih “Islam Yang Berkemajuan”
Sepertinya Tetap Menarik Untuk Perbincangan Dan Didiskusikan Sepanjang
Masa.Dengan Begitu Kontinuitas Dan Berkesinammbungan Perjuangan Antara
Generasi Abad Pertama Dan Generasi Penerus Abad Kedua Masih
Terpelihara,Sebagaimana Dicanangkan Dan Dipesankan Oleh Founding Fathers
Muhammadiyah Terdahulu.
Dalam Memasuki Fase Kedua Gerakannya,Yakni Memasuki Abad Kedua Perjalanan
Sejarah Muhammdiyah,Sudah Tinggi Waktu Dan Kesempatan Untuk Melakukan
Pembaharuan Paradigm Tajdid Di Tubuh Persyarikatan Ini.Kodifikasi Dan Consensus
Tajdid Yang Terpadu Atau Eklektik Antara Purifikasi Dan Dinamisasi Dapat Menjadi
Titik Tolak Bagi Transpormasi Paradigm Pada Ekstrimitas Yang Radikal Baik Kea
Rah “Radikal Kiri” Maupun “Radikal Kanan” Dalam Pemikiran Islam,Transformasi
Tajdid Yang Bercorak Purifikasi Dan Solusi Untuk Melakukan Rancang Bangun
Tajdid Jilid Kedua Muhamamdiyah Saat Ini Dank E Depan Dalam Usianya Yang
Memasuki Satu Abad Menuju Era Baru Abad Berikutnya.
Dalam Penyusunan Rancang-Bangun Paradigm Tajdid Yang Integrative Atau Elektik
Antara Purifikasi Dan Dinamisasi,Muhammadiyah Yang Diperlukan Penyusunan
Agenda-Agenda Strategis Yang Sifatnya Menyusun Ulang Bangunan Konseptual
Yang Selama Ini Telah Di Miliki Muhamamdiyah Dengan Keberanian Untuk
Mengambil Keputusan Tanpa Sering Terjebak Pada Sikap Mauquf.Jika Sejumlah Hal
Mauquf Terus Maka Aka Nada Kevakuman Atau Stagnasi Dalam Gerakan,Kendati
Sikap Kehatia-Hatian Itu Tetap Diperlukan.Mengambil Keputusan Maka Akan
Menjadi Agenda Yang Tidak Berkesudahan,Padahal Muhammadiyah Harus Bergerak
Menghadapi Masalah-Masalah Dan Tantangan-Tantangan Baru.Dua Materi Strategis
Dapat Diselesaikan Dalam Muhammadiyah Menyangkut Fondasi Pemikiran Yang
Fundamental Dalam Gerakan Ini.
Pertama,Menyelesaikan Atau Memulai Kembali Penyususnan Buku Risalah Islamiah
Yang Berisi Tentang Islam Dalam Berbagai Aspeknya Yang Menjadi Pandangan
11
Resmi Muhamamdiyah.Tanpa Memiliki Pandangan Dalam Muhamamdiyah Mengeai
Hal-Hal Yang Fundamental Mengenai Aspek-Aspek Ajaran Islam.Materi Dalam Al-
Masail Al-Khamsah (Masalah Lima) Mengenai ,A Hua Al-Din (Apa Itu
Agama),Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup Muhamamdiyah,Pedoman Hidup
Islami Warga Muhamamdiyah,Dan Berbagai Rumusan Lainnya Dapat Menjadi Dasar
Bagi Perumusan Risalah Islam Dalam Pandangan Muhamamdiyah.Dalam Risalah
Islam Dibahas Dan Dijelaskan Pula Secara Kompheresif Mengenai Pandangan Islam
Tentang Perempuan,Sehingga Menghasilkan Pandangan Yang
Subtansif,Mendalam,Dan Luas Dari Muhammadiyah.
Kedua,Mengembangkan Konsep Secara Tuntas Dan Luas Tentang Manhaj Tarjih
Mengenai Tiga Pendekatan Dalam Memahami Islam Yaitu Bayani,Burhani,Dan
Irfani,Pengembangan Yang Bersifat Elaborasi Terhadap Manhaj Tarjih Tersebut
Sangat Diperlukan Untuk Memperluas Cakrawala Metodologis Dalam
Pengemabnagn Pemikiran Islam Dilingkungan Muhamamdiyah. Dengan Paradigm
Purifikasi Dan Dinamisasi Maka Pengembangan Atau Elaborasi Pendekatan
Bayani,Burhani,Dan Irfani Akan Mengasilkan Konstruksi Metodologis Yang Jelas
Dan Luas Dari Manhaj Tarjih.Jangan Biarkan Diantara Warga Muhamamdiyah
Terjebak Pada Logika Saling Sesat-Menyesatkan Tanpa Ilmu Hanya Karea
Kehilangan Pegangan Dan Perspektif Mengenai Metodologi Pemikiran Islam Yang
Berpedoman Dalam Muhammadiyah.
Ketiga,Mengagendakan Tajdid Dibidang Dakwah,Organisasi,Amal
Usaha,Pengembangan Kadr Dan Anggota,Dan Berbagai Model Aksi Gerakan Agar
Muhammadiyah Tampil Menjadi Gerakan Islam Yang Unggul Dan Bergerak Di
Garis Depan Dinamika Kehidupan Umat,Bangsa,Dan Perkebangan Global.Modsel
Modernis-Reformi Perlu Dikembangkan Menjadi Model Transformasif Yang Lebih
Dinamis,Kaya Pemikiran,Dan Langsung Ke Jantung Persoalan-Persoalan Structural
Dan Kultral Dalam Mencari Solusi Atau Masalah-Masalah Yang Terjadi Dalam
Masyarakat.Muhammadiyah Dengan Seluruh Komponen Dan Lini Organisasinya
Tidak Cukup Memadai Hanya Bertahan Dengan Strategis Dan Model Gerakan
Seperti Sekarang Ini,Yang Cenderung Formalistic,Rutin,Dan Bertahan Dengan
Status-Quo Yang Dimiliki.Muhammadiyah Sebagai Organisasi Di Tuntut Untuk
Tampil Lbih Reformis,Produktif,Emansiparotis,Dan Partisipatoris Di Tengah Lalu
Lintas Dinamika Gerakan-Gerakan Social Kemasyarakatan Yang Semakin
Kompetitif Saat Ini.Muhammadiyah Bahkan Perlu Memiliki Yang Lebih Kuat
Kebesaran Dirinya Tidak Kalah Lincah Dan Dinamis Dari Gerakan-Gerakan Lain Di
Gajah Bengkak Yang Besar Tetapi Lambat Bergerak.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan Uraian Diatas Dapat Disimpulkan,Bahwa Tajdid Adalah
Mengembalikan Ajaran Agama Islam Kembali Kepada Al-Qur’an Dan As-
Sunnah,Karena Sekarang Ini Ajaran Islam Mengalami Penyimpangan Dan
Pencampuran Dengan Pemahaman Yang Bukan Berasal Dari Islam,Sedangkan
Tajrid Berarti Pengosongan,Pengungsian,Pengupasan,Pelepasan Atau Pngambil
Alihan.
Tajdid Dalam Muhammadiyah Mengalami Perubahan Yang Sanagt Berarti.Tajdid
Dalam Muhammadiyah Pada Tataran Praktis Dan Gerakan Aksi Yang Mengarah
Pada Pemurnian Akidah Dan Ibadah Sebagai Reaksi Terhadap Penyimpangan
Yang Dilakukan Oleh Umat Islam.

13
DAFTAR PUSTAKA

M. Syamsul Anwar. 2005. Manhaj Ijtihad/Tajdid Dalam Muhammadiyah. Dalam


Mifedwil Jendra & Safar Nasir. Editor. Tajdid Muhammadiyah Untuk Pencerahan
Peradaban. Yogyakarta. UAD Press. H.71

14

Anda mungkin juga menyukai