Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fadilla Camellia

NIM : 4173311043
Mata Kuliah : Sejarah Matematika
Tugas : Rutin 1

Filsasat Matematika dan Filsafat Pendidikan Matematika


Secara tradisional, istilah "filsafat" mengacu pada badan (atau ibu) dari
segala pengetahuan. (Etymological Dictionary, etymonline.com). Dalam pengertian
ini, filsafat sangat erat kaitannya dengan agama, matematika, ilmu alam,
pendidikan, dan politik. "Prinsip Matematika Filosofi Alam", karya Newton pada
tahun 1687 diklasifikasikan pada tahun 2000-an sebagai buku fisika; ia
menggunakan istilah "filsafat alam" karena istilah itu digunakan untuk mencakup
disiplin ilmu yang kemudian dikaitkan dengan ilmu pengetahuan seperti astronomi,
kedokteran, dan fisika (Lindberg, 2007).

Pada zaman klasik, Filsafat secara tradisional dibagi menjadi tiga cabang utama:

1. Filsafat alam ("fisika") adalah studi tentang dunia fisik (physis, makna
harfiah: alam);
2. Filsafat moral ("etika") adalah studi tentang kebaikan, benar dan salah,
keindahan, keadilan dan kebajikan (etos, makna harfiah: kebiasaan);
3. Filsafat metafisika ("logika") adalah studi tentang eksistensi, sebab-akibat,
Tuhan, logika, bentuk dan objek abstrak lainnya ("meta-physika" makna
harfiah: "apa yang terjadi setelah fisika") (Kant & Immanuel, 2012).

Pembagian ini tidaklah usang tetapi telah berubah. Filsafat alam telah
terbagi menjadi berbagai ilmu alam, terutama astronomi, fisika, kimia, biologi, dan
kosmologi. Filsafat moral telah melahirkan ilmu-ilmu sosial, namun tetap
mencakup teori nilai (termasuk estetika, etika, filsafat politik, dll.). Filosofi
metafisik telah melahirkan ilmu formal seperti logika, matematika dan filsafat
sains, namun tetap mencakup epistemologi, kosmologi dan yang lainnya.

Istilah filsafat ilmu pendidikan ditemukan dalam karangan B. Othanel


Smith, yang berjudul Philosophy of Educational. Menurut Smith, dewasa ini studi
filosofis tentang ilmu pendidikan baru merupakan tingkat permulaan yang diawali
dengan analisis kritis terhadap konsep-konsep psikologi pendidikan. Secara lebih
konseptual, filsafat ilmu pendidikan dapat dibatasi sebagai analisis kritis
komprehensif tentang pendidikan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan yang
dihasilkan melalui riset, baik kuantitatif maupun kualitatif. Apabila ditinjau dari
filsafat pendidikan sebagai filsafat khusus, maka filsafat ilmu pendidikan
merupakan bagian dari filsafat pendidikan yang menyelidiki pendidikan sebagai
ilmu (B. Othanel Smith, 1964).

Filsafat matematika adalah cabang dari filsafat yang mengkaji anggapan-


anggapan filsafat, dasar-dasar dan dampak-dampak matematika. Tujuan dari
filsafat matematika adalah: "untuk memberikan rekaman sifat dan metodologi
matematika dan untuk memahami kedudukan matematika di dalam kehidupan
manusia". Sifat logis dan terstruktur dari matematika itu sendiri membuat
pengkajian ini meluas dan unik di antara mitra-mitra bahasan filsafat lainnya
(Review Kaina Stoicheia 2006 dalam karya Peirce, Charles Sanders. 1982).

Tujuan pendidikan, oleh karenanya, bukan produk akhir yang padanya


proses pendidikan merupakan sarana instrumental. Mereka merupakan ekspresi
nilai-nilai dimana beberapa karakter pendidikan khas yang diberikan, atau yang
dianut dari, apa pun ‘cara’ yang sedang digunakan. (Carr dan Kemmis, 1986).
Bertujuan mengekspresikan filsafat pendidikan individu dan kelompok sosial, dan
karena pendidikan merupakan proses sosial yang kompleks, sarana untuk mencapai
tujuantujuan ini juga harus dipertimbangkan. Karena nilai-nilai yang terkandung
dalam tujuan pendidikan harus menentukan, atau setidaknya membatasi, cara
mencapainya.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa pendidikan adalah merupakan suatu


pekerjaan yang sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hasil
dari suatu pendidikan tidak segera dapat kita lihat hasilnya atau kita rasakan. Di
samping itu hasil akhir dari pendidikan ditentukan pula oleh hasil-hasil dari
bagianbagian dari pendidikan yang sebelumnya. Untuk membawa anak kepada
tujuan akhir, maka perlu anak diantar terlebih dahulu kepada tujuan dari bagian-
bagian pendidikan. Menurut Langeveld dalam (Ahmadi dan Uhbiyati 2007 :105)
tujuan pendidikan bermacam-macam yaitu :
1. Tujuan Umum, tujuan ini juga disebut tujuan total, tujuan yang
sempurna atau tujuan akhir. Bahwa tujuan akhir dari pendidikan itu ialah
untuk membentuk insan kamil atau manusia sempurna.
2. Tujuan Khusus, untuk menuju kepada tujuan umum itu, perlu adanya
pengkhususan tujuan yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi
tertentu misalnya, disesuaikan dengan cita-cita pembangunan bangsa,
disesuaikan dengan tugas dari suatu badan atau lembaga pendidikan,
disesuaikan dengan bakat kemampuan anak didik.,disesuaikan dengan
tingkat pendidikan dan sebagainya. Tujuan-tujuan pendidikan yang
telah disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu, dalam rangka untuk
mencapai tujuan umum pendidikan inilah yang dimaksud dengan tujuan
khusus.

Maka dapat disimpulkan, filsafat pendidikan adalah pemikiran-pemikiran


filsafat tentang pendidikan. Dapat mengonsentrasikan pada proses pendidikan,
dapat juga pada ilmu pendidikan. Jika mengutamakan proses pendidikan, yang
dipersoalkan adalah cita-cita, bentuk, metode, dan hasil dari proses pendidikan. Jika
mengutamakan ilmu pendidikan maka yang menjadi pusat perhatian adalah konsep,
ide, dan metode pengembangan dalam ilmu pendidikan. Filsafat pendidikan
matematika termasuk filsafat yang membahas proses pendidikan dalam bidang
studi matematika. Aliran-aliran yang berpengaruh dalam filsafat pendidikan antara
filsafat analitik, progesivisme, eksistensialisme, rekonstruksionisme, dan
konstruktivisme. Pendidikan matematika adalah bidang studi yang mempelajari
aspek-aspek sifat dasar dan sejarah matematika, psikologi belajar dan mengajar
matematika, kurikulum matematika sekolah, baik pengembangan maupun
penerapannya di kelas.

Sumber

"Philosophy". www.etymonline.com. Online Etymological Dictionary. Diakses


tanggal 14 September 2020. The English word "philosophy" is first attested
to c. 1300, meaning "knowledge, body of knowledge."

"Online Etymology Dictionary". etymonline.com.


Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2007. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Carr W & Kemmis S. 1986. Becoming Critical : Education, Knowledge and Action
Research. London : The Falmer Press.

Ernest, Paul. (2004). The Philosophy of Mathematics Education : Studies in


Mathematics Education. British Library Cataloguing in Publication Data.

Kant, Immanuel (2012-05-21). Kant: Groundwork of the Metaphysics of Morals


(edisi ke-2nd). Cambridge University Press. ISBN 9781107401068. Ancient
Greek philosophy was divided into three branches of knowledge: natural
science, ethics, and logic.

Lindberg, S. M. (2007). Body Objectification and Depression In Adolescents : The


Role Of Gender, Shame, and Rumination. Psychology of Women Quarterly,
page : 3. https://doi.org/10.1111/j.1471-6402.2007.00350.x

Peirce, Charles Sanders. 1982. “Logic as Semiotics: The Theory of Sign”.


Bloomington: Indiana Universty Press.

Anda mungkin juga menyukai