Nova Rianti
P07524517085
1
2
SKRIPSI
Nova Rianti
P07524517085
NOVA RIANTI
Hubungan Karakteristik Ibu Nifas Dengan Kejadian Post Partum Blues Di
Klinik Bersalin Bromo Medan Tahun 2018
Abstrak
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
rahmatNya sehingga dapat terselesaikannya skripsi yang berjudul “Hubungan
Karakteristik Ibu Nifas Dengan Kejadian Post Partum Blues Di Klinik Bersalin
Bromo Medan Tahun 2018” sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
Sarjana Sains Terapan Kebidanan pada program Studi D-IV Kebidanan Medan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Medan. Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan Skripsi ini
sehingga dapat dimanfaatkan oleh semua pihak. Dalam hal ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan.
2. Betty Mangkuji, SST, M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes RI Medan.
3. Yusniar Siregar, SST, M.Kes selaku Ketua Prodi D-IV Kebidanan Medan
4. Melva Simatupang, SST, M.Kes selaku Ketua Prodi D-IV Kebidanan Medan
periode 2014-2018.
5. Suswati, SST, M.Kes sebagai Pembimbing Skripsi yang telah memberikan
masukan dan saran kepada penulis.
6. Idau Ginting, SST, M.Kes selaku Ketua Penguji dari Skripsi yang telah
memberikan masukan berupa kritik dan saran kepada peneliti.
7. Ardiana Batubara, SST, M.Keb selaku Penguji ll dari Skripsi yang telah
memberikan masukan berupa kritik dan saran kepada peneliti.
8. Yulina S.kp. M.Bio.Med, selaku dosen Pembimbing Akademik (PA) yang
telah memberikan bimbingan sehingga Skripsi ini terselesaikan.
9. Nova Am.Keb selaku ibu pemilik klinik dan terima kasih banyak yang telah
memberi kesempatan lepada penulis untuk melakukan penelitian di Klinik
Besalin Bromo Medan Tahun 2018.
10. Seluruh dosen dan staff pengajar yang telah memberikan ilmu kepada
penulis selama kuliah di Jurusan Kebidanan Poltekkes kemenkes RI Medan.
11. Hormat dan sembah sujud penulis yang tidak terhingga kepada kedua
orangtua tercinta. Ayahanda M. Harun Ismail dan ibunda Muslihati yang telah
memberikan cinta dan kasih sayang berupa doa, materi dan dukungan.
iii
12. Teruntuk adik-adik penulis, Agustinur, Marhaban, Khairul Anwar, yang telah
memberikan doa, cinta dan semangat kepada penulis.
13. Kepada seluruh mahasiswa kebidanan khususnya D-IV Alih Jenjang
Angkatan 2017/2018 yang telah membagi suka dan duka bersama sama baik
diluar dan di dalam proses pembelajaran.
Medan, Agustus2018
Penulis
Nova Rianti
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................ 5
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
1.4.1 Manfaat Teoritis ........................................................................ 5
1.4.2 Manfaat Praktis......................................................................... 6
1.5 Keaslian Penelitian ................................................................................. 6
v
2.6 Kerangka Konsep ................................................................................... 20
2.7 Definisi Operasional ................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Tabulasi Silang Antara Pendidikan Ibu Nifas Dengan Kejadian
Post Partum Blues ........................................................................ 27
Tabel 4.4 Tabulasi Silang Antara Paritas Ibu Nifas Dengan Kejadian Post
Partum Blues ................................................................................ 28
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
setelah melahirkan. Masalah psikologis pada ibu post partum terjadi apabila tidak
mampu dalam penyesuaikan perubahan peran (Dian, 2015).
Ada tiga jenis gangguan efek atau mood pada wanita yang baru
melahirkan, yaitu post partum blues, post partum depression, dan post partum
psikologis. Post partum blues adalah periode pendek kelabilan emosi sementara
yang ditandai dengan perubahan sikap ibu seperti, mudah menangis, rasa letih,
mudah marah, cemas, dan sedih.
Post partum depression adalah gangguan emosional pada wanita pasca
persalinan dan bisa terjadi selama beberapa bulan bahkan tahun. Gejala yang
dialami oleh wanita post partum depression lebih lama dibandingkan dengan
postpartum blues. Post partu psikologisadalah psikis psikiatri paling parah dan
gejalanya dapat bermula dari post partu blues atau post partum depression(Dian,
2015).
Beberapa penelitian yang telah dilakukan di berbagai tempat di Indonesia
antara lain : di Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya pada tahun 2001-2013
ternyata angka kejadian mencolok tinggi yakni sebesar 11%-30% dibandingkan
dengan kejadian di negara lain yang ada di Asia. Dan penelitian lain didapatkan
angka postpartum bluesyang lebih tinggi yaitu 23,4%-36,7% (Fitriyani, 2015).
Depresi pasca melahirkan bisa menyerang siapa saja tanpa memandang
usia, jenis pekerjaan, tingkat sosial ekonomi, jenjang pendidikan. Berarti semua
ibu yang baru melahirkan bisa terserang gangguan ini.Depresi ini bisa
berlangsung sebentar (singkat), bahkan ada yang hingga bertahun-tahun. Jika
ada yang mengalami kasus semacam ini, peran suami dan anggota keluarga lain
sangat dibutuhkan. Tindakan lanjutan pun perlu dipertimbangkan yaitu menemui
dokter atau psikolog (Fitriyani, 2015).
Sementara itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Herawati (2015),
menjelaskan bahwa kemungkinan terjadinya post partum blues disebabkan oleh
beberapa karakteristik yaitu : rentang umur antara 20-35tahun yang memiliki
persentase lebih tinggi dibanding umur <20thn atau >35thn yaitu (79%), tingkat
pendidikan dimana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin rentan
seseorang mengalami stress yang tinggi (dalam tingkat SMU dan PT), yaitu
61,25%, ibu rumah tangga yang tidak bekerja yaitu 62,5%, ibu primipara (65%),
ibu yang tidak mendapat dukungan sosial termasuk dari suami dan keluarga
5
7
8
3. Pemberian ASI
Untuk meningkatkan volume ASI pada masa nifas, ibu dapat memberikan
terapi pijat bayi (Vivian, 2016).
mengalami post partum blues tingkat ringan, sedangkan dari 65 ibu multipara
(12%) mengalami post partum blues tingkat berat (Reni, 2015).
Di indonesia dengan menggunakan EPDS (Edinburg Postnatal
Depression Scale) tahun 1993 menunjukkan 73% wanita mengalami post partum
blues. Prevalensi kejadian post partum blues dari berbagai negara, berkisar
antara 10-34% dari seluruh persalinan. Post partum blues atau sering juga
disebut maternity blues atau sindrom ibu baru, dimengerti sebagai suatu sindrom
gangguan efek ringan pad minggu pertama. Post partum blues dialami hingga
50-80% ibu yang baru melahirkan. Hal ini disebabkan perubahan hormonal pada
pertengahn masa post partum (Yetti, 2016).
Kemurungan masa nifas umumnya terjdi pada ibu baru. Hal ini
disebabkan oleh perubahan dalam tubuh seorang wanita selama kehamilannya
serta perubahan-perubahan irama atau cara hidupnya sesudah bayinya terlahir.
Yang beresiko mengalami kemurungan pasca bersalin adalah wanita muda,
kesulitan menyusui bayinya. Berbagai perubahan yang terjadi dalam tubuh -
wanita selama kehamilan dan perubahan cara hidupnya sesudah mempunyai
bayi, perubahan hormonal, adanya perasaan kehilangan secara fisik sesudah
melahirkan yang menjurus pada suatu perasaan sedih (Reni, 2017).
Melahirkan merupakan salah satu hal yang paling penting dari peristiwa
peristiwa paling bahagia dalam hidup seorang wanita, akan tetapi sebagian
wanita merasa sedih dengan kelairan bayinya. Sebanyak 80% dari perempuan
mengalami gangguan suasana hati setelah melairkan, mereka merasa kecewa,
sendirian, takut, atau tidak mencintai bayi mereka dan merasa bersalah karena
perasaan ini (Dewi, 2016).
dan baby blues adalah pada frekuensi, pintensitas, dan lamanya gejala (Yetti,
2016).
2.3.1 Tanda-tanda depresi post partum :
1. Tidak mampu berkonsentrasi dan rasa ada dalam kabut
2. Hilang tujuan sebelumnya dan rasa kekosongan
3. Rasa sendiri, tidak ada yang memahami dia
4. Rasa tidak aman, dia sendiri perlu perhatian
5. Terobsesi dirinya menjadi ibu yang jelek
6. Kurang rasa positif, rasa dirinya seperti robot
7. Rasa takut, hilang control yang biasanya tidak demikian
8. Hilang kontrol pada emosi sendiri
9. Cemas, rasa dirinya hamper gila, tidak waras
10. Rasa bersalah, takut dirinya melukai / mencelakakan bayinya
Ingin mati untuk mengakhiri ini semua (Yetti, 2016).
Depresi berat akan terjadi biasanya pada wanita atau keluarga yang pernah
mempunyai riwayat kelainan psiatrik.
Berikut ini adalah pelaksanaan depresi berat :
a. Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar.
b. Terapi psikologis dan psikiater.
c. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan anti depresi (perlu
diperhatikan pemberian anti depresan pada wanita hamil dan menyusui).
d. Jangan ditinggal sendirian dirumah.
e. Jika diperlukan lakukan perawatan dirumah sakit.
f. Tidak dianjurkan rawat gabung (rooming in) dengan bayinya pada
penderita depresi berat.
2.8 Hipotesis
1. Ada hubungan umur dengan kejadian post partum blues
2. Ada hubungan pendidikan dengan kejadian post partum blues
3. Ada hubungan paritas dengan kejadian post partum blues
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
21
22
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel.Kriteria
Isklusi dalam penelitian ini adalah :
1. Ibu post partum yang datang ke klinik bersalin bromo.
2. Ibu yang sehat jasmani dan rohani.
3. Ibu yang bersedia menjadi responden.
b. Kriteria Esklusi
Kriteria ekslusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang tidak
memenuhi kriteria inklusi dari study karena berbagai sebab (Notoatmodjo,
2012). Kriteria Esklusi dalam penelitian ini adalah :
1. Ibu post partumyang tidak berada di klinik bromo.
2. Ibu yang tidak sehat jasmani dan rohani.
3. Ibu yang tidak bersedia menjadi responden.
e. Tabulasi
Yakni menbuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau
yang diinginkan peneliti (Notoatmodjo, 2012).
2. Analisis Data
Analisa yang dilakukan dengan program computer, salah stu paket program
yang digunakan adalah SPSS for Window.
Setelah dilakukan pentabulasian maka dilakukan analisis data dengan
menggunakan program yang disesuaikan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran karakteristik
masing-masing variabel penelitian dengan menyajikan distribusu
frekuensi.tabel distribusu frekuensi ini menggambarkan jumlah dan
presentasi dari sikap variabel yang ada.
b. Analisa Bivariat
Analisa data bivariate ini digunakan untuk mengetahui karakteristik ibu
tentang post partum blues menggunakan uji statisti Chi square (α=0,05)
dengan rumus :
G. Etika Penelitian
Memperhatikan hubungan baik peneliti atau pewawancara dengan
responden atau sumber informasi bukan semata-mata untuk kepentingan etika
peneliti saja, melainkan untuk terjaminya kualitas data atau informasi yang
diperoleh.Dalam penelitian, terutama dengan menggunakan metode wawancara
atau angket dalam pengumpulan data, kualitas informasi atau dara sangat
tergantung dengan sumber informasi yakni responden atau informan.Sedangkan
informasi yang diberikan oleh sumbernya atau informannya sangat dipengaruhi
oleh “suasana hati” dari orang sebagai informan. Apabila suasana hati informan
sangan “kondisif” tentu akan mengeluarkan informasi yang jujur, lengkap dan
jelas. Tetapi kalau suasana hati informannya sedang kurang baik, sudah tentu
informasinya tidak akurat, mungkin asala menjawab dan tidak dengan
serius.Suasana hati informan ini sangat dipengaruhi oleh hubungannya dengan
pewawancara atau peneliti (Notoatmodjo, 2012).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1.1
Distribusi Frekuensi Hubungan Karakteristik Ibu Nifas
Dengan Kejadian Post Partum Blues di Klinik
Bromo Medan Tahun 2018
No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)
Post Partum Blues
1 Ya 9 30
Tidak 21 70
Total 30 100
Umur
≥35 tahun 1 3
2
20-35 tahun 20 66,7
≤20 tahun 9 30
Total 30 100
Pendidikan
Tinggi 2 6,7
3
Menengah 19 63,3
Rendah 9 30
Total 30 100
Paritas
≥5 anak 2 6,7
4
3-5 anak 7 23,3
≤2 anak 21 70
Total 30 100
26
27
orang (70%). Untuk ibu yang mengalami post partum blues mayoritas dengan
jawaban tidak sebanyak 21 orang (70%).
Tabel 4.1.2
Tabulasi Silang Antara UmurIbu Nifas DenganKejadian
Post Partum Blues di Klinik Bromo
Medan Tahun 2018
Umur Post Partum Blues p
Ya Tidak Total
N (%) N (%) N (%)
≥35 tahun 0 0 1 100 1 100 0,001
20-35 tahun 2 10 18 90 20 100
≤20 tahun 7 77,8 2 22,2 9 100
Tabulasi silang antara umur ibu nifas dengankejadian post partum blues
dapat dilihat pada tabel 4.1.2 dari hasil penelitian didapatkan dari 20 orang
responden yang berumur 20-35 tahun mayoritastidak mengalami post partum
blues sebanyak 18 orang (90%), responden yang berumur ≤20 tahun mayoritas
mengalami post partum blues sebanyak 7 orang (77,8%), dan responden yang
berumur ≥35 mayoritas tidak mengalami post partum blues sebanyak 1 orang
(100%).
Uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p adalah 0,001berarti nilai p Value
<0,05 menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara umur ibu nifas
dengan kejadian post partum blues.
Tabulasi silang antara umur ibu nifas dengan kejadian post partum blues
dapat dilihat pada tabel 4.1.3 dari hasil penelitian didapatkan mayoritas
responden dengan pendidikan menengah tidak mengalami post partum blues
sebesar 13 orang (68,4%), responden yang berpendidikan tinggi mayoritas tidak
mengalami post partum blues sebanyak 2 orang (100%), dan respoonden yang
berpendidikan rendah mayoritas tidak mengalami post partum blues sebanyak 9
orang (100%).
Uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p adalah 0,112 berarti nilai p Value >
0,05 menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu
nifas dengan kejadian post partum blues.
Tabel 4.1.4
Tabulasi Silang Antara Paritas Ibu Nifas Dengan
Kejadian Post Partum Blues di Klinik
Bromo Medan Tahun 2018
Paritas Post Partum Blues P
Ya Tidak Total
N (%) N (%) N (%)
≥5 anak 0 0 2 100 2 100 0,584
3-5 anak 1 14,3 6 85,7 7 100
≤2 anak 8 38,1 13 61,9 21 100
Tabulasi silang antara paritas ibu nifas dengan kejadian post partum blues
dapat dilihat pada tabel 4.4. dari hasil penelitian didapatkan mayoritas responden
dengan ibu yang paritasnya ≤2 anak tidak mengalami post partum blues sebesar
13 orang (61,9%), responden dengan ibu yang paritas 3-5 anak mayoritas tidak
mengalami post partum blues sebesar 6 orang (85,7%), dan responden dengan
ibu yang paritasnya ≥5 anak mayoritas tidak mengalami post partum blues
sebanyak 13 orang (61,9%).
Uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p adalah 0,584 berarti nilai p Value >
0,05 menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara paritas ibu
nifas dengan kejadian post partum blues
4.2. Pembahasan
29
sudah memiliki anak, membuat beban tersendiri bagi ibu, sehingga membawa
masalah dalam masa nifasnya.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahsan dapat diambil kesimpulan
mengenai hubungan umur, pendidikan, dan paritas dengan kejadian post partum
blues di Klinik Bersalin Bromo Medan Tahun 2018 adalah sebagai beriku :
1. Kejadian ibu nifas yang mengalami post partum blues di klinik bersalin
bromo yaitu mayoritas tidak mengalami post partum blues sebanyak 21
orang (70%).
2. Umur ibu nifas di klinik bersalin bromo mayoritas berumur 20-35 tahun
sebanyak 20 orang (66,7%).
3. Pendidikan ibu nifas di klinik bersalin bromo mayoritas berpendidikan
menengah sebanyak 19 orang (63,3).
4. Paritas ibu nifas di klinik bersalin bromo mayoritas paritas ≤2 anak
sebanyak 21 orang (70%).
5. Hubungan umur ibu nifas dengan kejadian post partum blues yaitu ada
hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan kejadian post partum
blues di Klinik Bersalin Bromo Medan Tahun 2018.
6. Hubungan pendidikan ibu nifas dengan kejadian post partum blues yaitu
tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu dengan
kejadian post partum blues di Klinik Bersalin Bromo Medan Tahun 2018.
7. Hubungan paritas ibu nifas dengan kejadian post partum blues yaitu tidak
ada hubungan yang signifikan antara paritas ibu dengan kejadian post
partum blues di Klinik Bersalin Bromo Medan Tahun 2018.
5.2. Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan bagi tenaga kesehatan, baik bidan ataupun pegawai klinik
bersalin bromo untuk lebih aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan tentang
bahayanya pernikahan dini, karena post partum blues banyak dialami oleh ibu
yang umurnya dibawah 20 tahun.
32
33
2. Bagi Ibu
Diharapkan lebih meningkatkan pengetahuannya mengenai post partum
blues dengan aktif mengikuti penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan,
lebih terbuka untuk menanyakan sesuatu yang tidak diketahui dan sebagai
bahan penunjang untuk aktif dalam menggali informasi kesehatan dari media
massase pertisosial media tentang kesehatan.
3. Bagi Lahan Penelitian
Diharapkan bagi tenaga kesehatan di Klinik Bromo agar lebih aktif
memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam hal memberikan pelayanan
kesehatan dan pendidikan kesehatan terutama kepada ibu pra dan pasca nifas.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Agar mampu menggali variabel-variabel lain yang mempunyai hubungan
terhadap post partum blues agar dapat menurunkan angka kematian ibu dan
bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Diah, dkk. 2015. Hubungan Umur Ibu Dengan Kejadian Post Partum Blues Pada
Ibu Post Partum.
Devi, dkk. 2014. Hubungan Antara Karakteristik Ibu, Kondisi Bayi Dan Dukungan
Sosial Suami Dengan Post partum Blues Pada Ibu Dengan Persalinan Sc.
Damai, dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Refika Aditama.
Fatma, dkk. 2012. Hubungan Paritas Dengan Kejadian Post Partum Blues.
Fitriyani, dkk. 2015. Hubungan Pengetahuan Ibu Post Partum Dengan Syndrome
Baby Blues Pada Hari 1-7 Post Partum.
Herawati, dkk. 2015. Hubungan Usia Ibu Dengan Kejadian Post Partum Blues.
Kurnia sari, dkk. 2014. Post partum Blues Pada Persalinan Di Bawah Usia Dua
Puluh Tahun
Rukiyah, 2014. Post partum Blues Pada Persalinan Di Bawah Usia Dua Puluh
Tahun.
Reni, dkk. (2015). Hubungan Pengatahuan Ibu Post Partum (0-3 hari) Dengan
Syndrome Baby Blues.
_________, 2017. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Dan Menyusui, Jakarta : TIM.
Toni, dkk. 2105. Hubungan Antara Usia Ibu Dengan Kejadian Post Partum Blues.
34
35
Yetti, dkk. 2016. Gambaran Kejadian Post Partum Blues Pada Ibu Nifas
Berdasarkan Karakteristik.
36
37
( ) ( Nova Rianti)
38
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU NIFAS DENGAN KEJADIAN POST
PARTUM BLUES DI KLINIK BERSALIN BROMO MEDAN
TAHUN 2018
Tanggal :
Kode Responden :
I. Identitas Responden
Isilah identitas anda di bawah ini dengan dengan memberi tanda checklist (√)
a. Umur :
b. Pendidikan :
c. Pekerjaan :
d. Paritas :
2. Menurut ibu, apakah gangguan fisik ibu yang mengalami perubahan setelah
melahirkan merupakan post partum blues ?
a. Ya
b. Tidak
7. Setelah melahirkan, apakah suami ibu sering menemani ibu untuk mengurus
bayinya dalam hal kecil sekalipun ?
a. Ya
b. Tidak
9. Menurut ibu, apakah post partum blues lebih banyak menyerang ibu yang
baru pertama kali melahirkan ?
a. Ya
b. Tidak
10. Menurut ibu, ketika seorang ibu nifas / setelah melahirkan menjadi tidak
tertarik dengan bayinya dan lebih fokus terhadap diri sendiri, apakah itu
merupakan salah satu ciri ibu terkena post partum blues ?
a. ya
b. Tidak
11. Menurut ibu, jika seorang ibu yg baru melahirkan kurang dukungan suami
dan keluarga, apakah benar ibu tersebut akan merasa bahagia karena bisa
menjaga bayinya seorang diri ?
a. Ya
b. Tidak
40
I. Data Pribadi
Nama : Nova Rianti
NIM : P07524517085
Tempat/Tgl Lahir : Alue Ie Tarek
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak Ke : 1 Dari 3 Bersaudara
Alamat : Alue Ie Tarek