Anda di halaman 1dari 5

Grade

10 – Indonesian Language
Semester 1, 2020-2021
Handout #3: Headline dan Anekdotal
Nama/Kelas: ___________________________
Perhatikan ketiga contoh anekdotal berikut: Kolom Pojok-Bang Usil, Komik Mice Leon, dan
Parodi Samuel Mulia.

Jenis 1: Bacaan singkat [2 kalimat]

Pertanyaan:

a) Apa ciri utama yang terdapat dalam Anekdotal


1?

b) Tunjukkan bagian yang lucu [satire] pada


anekdotal tersebut!

c) Bidang apa yang disindir dalam kolam


anekdotal tersebut? Apa relevansinya dengan
kenyataan sekarang?

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

...................................................................................................

1
Grade 10 – Indonesian Language
Semester 1, 2020-2021
Handout #3: Headline dan Anekdotal
Nama/Kelas: ___________________________

Jenis 1: Kartun Sindiran

Pertanyaan:

a) Apa ciri utama yang terdapat dalam Anekdotal 1?

b) Tunjukkan bagian yang lucu [satire] pada anekdotal tersebut!

c) Bidang apa yang disindir dalam anekdotal tersebut? Apa relevansinya dengan
kenyataan sekarang?

......................................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................

2
Grade 10 – Indonesian Language
Semester 1, 2020-2021
Handout #3: Headline dan Anekdotal
Nama/Kelas: ___________________________
PARODI

”Like”
SAMUEL MULIA

10 Februari 2019


Kalau melihat akun media sosial Anda, berapa
banyak like yang Anda peroleh setiap kali mengunggah foto? Dulu, saya sangat sakit hati
melihat jumlah like yang sedikit sekali. Sejak nurani bawel saya berkicau, sekarang cita-cita
punya like yang banyak malah tak sepenting itu lagi.

Ada masanya saat saya merasa tak punya nilai yang memukau di mata netizen, setiap kali
melihat jumlah like yang saya dapati saat mengunggah foto. Yang lebih menjengkelkan lagi
kalau melihat akun teman-teman saya dan orang lain yang biasa-biasa saja, seperti saya
juga, tetapi dapat memiliki jumlah like yang banyak sekali.

Teman-teman saya bukan orang terkenal, foto-foto yang disajikan pun, ya… gitu, deh. Tak
ada yang istimewa. Seperti saya, mereka juga tak memamerkan keindahan tubuh mereka,
baik yang meliuk seperti biola atau badan berotot.

Mereka juga tak mengabadikan wajah mereka yang cantik, yang mungkin berbeda dengan
wajah saat mereka dilahirkan, karena kehebatan para dokter dan ahli bedah plastik. Mereka
juga tidak menunjukkan kekayaan dan barang-barang mewah yang mereka miliki.

Jadi ”influencer”

Saya sampai bertanya kepada beberapa ahli dalam urusan media sosial untuk menaikkan
jumlah like. Setelah berbagai usaha yang saya lakukan, jumlah like saya masih segitu-gitu
saja, sampai akhirnya saya frustrasi. Di saat frustrasi itu, nurani saya kemudian bersuara
nyaring.

”Emang kalau like-nya sejuta terus elo mau apa?” Sejujurnya saya itu ingin punya
jumlah like yang banyak; selain buat membanggakan diri, saya juga punya cita-cita
jadi influencer. Saya tergiur dengan jumlah pemasukan yang mereka dapatkan. Kalau itu
terjadi, saya ingin berhenti bekerja jadi kuli tinta.

Saya mau berhenti melakukan presentasi ke klien-klien yang belum tentu akan mendukung
proposal saya. Saya mau menabung, ingin beli rumah kecil di lokasi yang saya impikan,
seperti dalam film yang saya tonton.

”Huh? Mau jadi influencer? Emang sana punya apa buat memengaruhi orang lain?”
Demikian teriakan nurani saya setelah mendengar penjelasan kalau saya ingin punya
jumlah like yang banyak. Kemudian suara nurani itu berkicau lagi. ”Kalau elo mau
jadi influencer, elo influence aja dulu diri elo sendiri.”

3
Grade 10 – Indonesian Language
Semester 1, 2020-2021
Handout #3: Headline dan Anekdotal
Nama/Kelas: ___________________________

Mencintai diri

”Elo mau punya jumlah like yang banyak, buat apa? Orang elo ajah enggak
pernah like hidup elo. Elo gak pernah like apa yang elo punyai. Itu kenapa elo bisanya cuma
iri. Ya, enggak? Jadi influencer, kok, iri hati. Iri hati itu gambaran kalau elo tu
enggak like hidup elo sendiri, tahu.”

”Eh… sini gue bilangin. Kalau elo mau jadi orang yang mampu memengaruhi, itu bukan
semata-mata karena foto elo bagus, bukan karena badan elo bagus, bukan karena elo kaya
raya. Jadi, orang kalau mau memengaruhi itu harus punya hati yang bagus, cara berpikir
yang bagus. Buat apa punya jumlah like berjuta-juta, kalau hidup elo sendiri aja enggak
elo like.”

”Tau enggak, like itu gambaran orang yang mampu bersyukur, bukan gambaran orang yang
mampu menaklukan orang lain. Suka goblok, sih, elo.” Setelah gendang telinga ini mau
pecah rasanya, harus saya akui saya kesetrum dibuatnya.

Seperti biasa, setelah kesetrum baru mulai mikir. Berapa jumlah like yang saya berikan
pada hidup saya sendiri? Bukankah sudah berbelas tahun saya curhat di kolom ini
bagaimana saya iri terhadap kesuksesan orang lain, terhadap kekayaan mereka, terhadap
ketampanan fisik mereka, terhadap kepandaian mereka.

Seperti kata nurani bawel itu, like itu adalah gambaran orang yang bisa bersyukur.
Sementara saya ini susah sekali bersyukur untuk apa yang sekarang saya punyai. Saya tak
bisa bersyukur melihat jumlah like saya kalah dengan teman dan orang lain yang akun
media sosialnya juga enggak ada gregetnya.

Saya terlihat seperti orang yang sangat bersyukur dan mencintai hidup ini, tetapi ternyata
tidak sama sekali. Jadi, benar kata nurani bawel itu. Untuk apa saya punya berjuta-
juta like yang diberikan oleh netizen dan yang memampukan saya untuk menjadi kaya raya
sebagai influencer kalau saya sendiri tak menyukai kehidupan saya?

Bahkan, tak menyukai apa yang saya unggah di media sosial. Saya bahkan tak menyukai
apa yang saya promokan dalam akun saya itu. Apa pentingnya kalau orang lain
memberi like atas akun saya?

Saya tidak menyukai pasangan saya, saya tidak menyukai untuk menghargai pernikahan
saya, saya tak menyukai saudara-saudara saya. Bagaimana saya bercita-cita ingin
jadi influencer dengan sebuah fondasi yang sangat jauh dari menyukai?

Mungkin saya tak perlu datang ke ahli media sosial untuk menaikkan jumlah like saya.
Mungkin prioritas yang harus saya lakukan adalah berusaha menaikkan jumlah like yang
saya buat untuk hidup saya.

4
Grade 10 – Indonesian Language
Semester 1, 2020-2021
Handout #3: Headline dan Anekdotal
Nama/Kelas: ___________________________
Menyukai semua yang ada pada hidup saya, bukan yang tak ada pada saya. Karena like dari
netizen yang ditujukan kepada saya bisa pudar, tetapi kalau saya bisa menyukai apa yang
ada pada saya, itu akan selamanya ada. [Kompas Minggu, 10 Febr 2019]

Jenis 3: Bacaan Panjang

Pertanyaan:

a) Apa ciri yang paling terlihat pada anekdotal 3?

b) Tunjukkan bagian yang lucu [satire] pada bacaan di atas!

c) Bidang apa yang disindir dalam anekdotal tersebut? Apa relevansinya dengan kenyataan
sekarang?

...............................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................
.................................................................................

Maka definisi anekdot menurut KBBI adalah

..............................................................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai