Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PEMIKIRAN TEKNIK TERJEMAH BAHASA ASING

(Pengertian dan Pembagian Kalimat Isim Zhahir dan Isim Dhamir )

Makalah Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik
Terjemah Bahasa Asing
Dosen Pembimbing : H. Zulyadain, MA

Disusun oleh :
1. YUZI ROYANTO : 170601047
2. AHMAD FATONI : 170601033

MAHASISWA SEMESTER VII B


PROGRAM STUDI ILMU QURAN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
TAHUN 2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang

Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari Al- Qur’an dan
Sunnah, Sebagai dua sumber utama ajaran agama Islam yang harus kita pegang teguh.
Tentunya, kita tidak mungkin memahami kedua sumber itu kecuali setelah kita
mengetahui kaidah- kaidah bahasa Arab, khususnya Ilmu Nahwu dan Ilmu sharaf. Karena
keduanya merupakan kunci dalam mempelajari Al- Qur’an dan Sunnah.
Dan pada kesempatan ini, kami akan sedikit membahas tentang beberapa kaidah yang
ada di dalam kaidah bahasa Arab. Yaitu isim zhahir dan isim Dhomir.
BAB 2
PEMBAHASAN

Kalimat didalam bahasa Arab, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:


1. ISIM ( ‫ = ) اِسْم‬setiap lafadz yang menerangkan kepada nama orang, atau nama hewan,
atau benda mati.
2. FI'IL ( ‫) فِ ْعل‬ = setiap lafadz yang menerangkan tentang pekerjaan di masa- masa yang
khusus.
3. HARF ( ‫) َح ْرف‬ = setiap Setiap lafadz selain Isim dan Fi’il, atau bisa diartikan kata
sambung, kata penghubung, kata tanya tugas, dll.
Secara global, kita telah mengetahui pembagian tersebut dan telah kita pelajari
pembagian- pembagiannya. Salah satunya pembagian Isim.
Isim terbagi menjadi 2, yaitu:
MABNIY) ( ‫ = َم ْبنِي‬yang tidak bisa berubah harokatnya. Dan MU’RAB ( ‫ = ) ُم ْع َرب‬yang bisa
berubah.
Pada pokok bahasan kali ini, kami akan membahas masalah isim zhahir dan isim
Dhomir, yaitu sebagai berikut
A. Isim Zhahir
Isim zhahir didefinisikan: ‫سما َّهُ َعلَى دَلَّ َما‬
َ ‫ قَ ِيدَّ ِب َلَّ ُم‬Artinya: kata yang menunjukkan
sesuatu yang dinamainya tanpa batasan.
Isim zhahir adalah isim yang menunjukkan makna secara langsung. Adapula yang
mendefinisikan isim zhahir adalah isim yang tidak menunjukkan mutakallim, mukhathab,
atau ghaib. Isim zhahir merupakan isim yang menunjukkan nama orang, nama kota, nama
benda, dll.
Nama isim zhahir disini bukan berarti isim yang terlihat saja. Kata yang
menunjukkan perasaan atau khayalan pun termasuk isim zhahir.
Contoh isim zhahir:
ُ‫سدَّ – بَيْتَّ – بَ ْغدَاد – أَحْ َم َّد‬
َ َ‫ضا – َم َحبةَّ – أ‬
َ ‫ش َج َرة – إِ ْخ َلص – ِر‬
َ - ‫ِكتَاب‬

B. Isim Dhomir

Isim dhamir didefinisikan:‫طبَّ ا َ َّْو ُمتَك َِلمَّ َعلَى دَلَّ َّ َما‬


َ ‫ غَا ِئبَّ ا َ َّْو ُم َخ‬Artinya: isim yang
menunjukan makna mutakallim (orang yang berbicara), mukhatab (orang yang diajak
bicara), dan ghaib (orang yang dibicarakan).
Isim dhamir sama dengan kata ganti dalam bahasa Indonesia. Jumlah kata ganti
dalam bahasa Arab ada 14 macam. Isim dhamir terbagi ke dalam tiga macam.
1. Mutakallim
Mutakallim adalah kata ganti untuk orang pertama atau orang berbicara. Isim dhamir
mutakallim ada dua:
‫ = أَنَا‬Saya (sendiri)
َّ‫ = نَحْ ُن‬Kita (untuk dua orang atau lebih)
2. Mukhathab
Mukhathab adalah kata ganti untuk orang kedua atau orang diajak bicara. Isim dhamir
yang termasuk ke dalam mukhathab ada 6, yaitu:
َ ‫ = أَ ْن‬Kamu (laki-laki satu orang)
َّ‫ت‬
‫= أَ ْنت ُ َما‬Kamu berdua (laki-laki dua orang)
َّ‫ = أَ ْنت ُ ْم‬Kalian (laki-laki bertiga atau lebih)
ِ ‫ = أَ ْن‬Kamu (Perempuan satu orang )
َّ‫ت‬
‫ = أَ ْنت ُ َما‬Kamu berdua (perempuan dua orang)
َّ ُ ‫ = أَنت‬Kalian (Perempuan tiga orang atau lebih)
‫ن‬
3. Ghaib
Ghaib disini bukan berarti hantu atau makhluk halus ya. Ghaib adalah kata ganti untuk
orang ketiga atau orang dibicarakan. Isim dhamir ghaib ada 6 macam, yaitu:
َّ‫ = ه َُو‬Dia (Laki-laki satu orang)
‫ = ُه َما‬Mereka berdua (Laki-laki berdua)
َّ‫ = ُه ْم‬Mereka ( laki-laki tiga orang atau lebih)
َّ‫ِي‬
َ ‫ = ه‬Dia (perempuan satu orang)
‫ = ُه َما‬Mereka berdua (Perempuan dua orang )
َّ‫ = هُن‬Mereka Perempuan (perempuan tiga orang atau lebih)
Selain bentuk di atas, isim dhamir juga memiliki bentuk yang berbeda apabila
disambungkan dengan kata yang lain dan berada pada posisi dalam irab tertentu.
Keterangan:
Pada kolom paling kanan adalah dhamir ketika berdiri sendiri.
Pada kolom kedua dari kanan adalah dhamir ketika menjadi fa’il (marfu’) pada fi’il madhi.
Pada kolom ketiga dari kanan adalah dhamir ketika menjadi fa’il (marfu’) pada fi’il mudhari.
Pada kolom paling kiri adalah dhamir ketika maf’ul (manshub).
Isim dhamir dalam keadaan majrur sama dengan ketika manshub.
Fungsi Dhomir
Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau
mewakili penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang. Dhamir
termasuk dalam golongan Isim Ma'rifah.
Contoh:
· ُ‫ = اْأل َ َّْوالَ َّدَ يَ ْر َح َُّم أَحْ َم َّد‬Ahmad menyayangi anak-anak.
· َّ‫يَ ْر َح ُم ُه َّْم ه َُو‬ = Dia menyayangi mereka.
Pada contoh di atas, kata ُ ‫ أَحْ َم َّد‬diganti dengan ‫( ه ََُّو‬dia), sedangkan ‫( األ َ ْوالَد‬anak-anak)
diganti dengan ‫( ُه َّْم‬mereka).
Kata ‫ ه ََُّو‬dan ‫ ُه َّْم‬dinamakan Dhamir atau Kata Ganti.
Menurut fungsinya, ada dua golongan Dhamir yaitu:
· َ ‫ ) َر ْفع‬yang berfungsi sebagai Subjek.
1 DHAMIR RAFA' ( ‫ض ِميْر‬
· 2 DHAMIR NASHAB ( ‫ض ِميْر‬
َ ‫صب‬
ْ َ‫ ) ن‬yang berfungsi sebagai Objek.
Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, sedangkan Dhamir Nashab tidak
dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat.
Dalam kalimat: ‫ ( يَ ْر َح ُم ُه َّْم ه ََُّو‬Dia menyayangi mereka ):
- Kata ‫( ه ََُّو‬dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan:
- Kata ‫( ُه َّْم‬mereka) adalah Dhamir Nashab.

· DHAMIR RAFA' (Kata Ganti Subjek) Semua Dhamir dapat dikelompokkan menjadi
tiga macam:

1. MUTAKALLIM ( ‫ ) ُمتَك َِلم‬atau pembicara (orang pertama).

a). Mufrad : ‫ ( أَنَا‬aku, saya) untuk Mudzakkar maupun Muannats.


b). Mutsanna/Jamak َُّ ْ‫ ( نَح‬kami, kita) untuk Mudzakkar maupun Muannats.
:‫ن‬

َ ‫ ) ُمخَا‬atau lawan bicara (orang kedua).


2. MUKHATHAB ( ‫طب‬

a). Mufrad ََّ ‫ ( أ َ ْن‬engkau) untuk Mudzakkar dan ‫ت‬


:‫ت‬ َِّ ‫ أَ ْن‬untuk Muannats.
b). Mutsanna : ‫ ( أَ ْنت ُ َما‬kamu berdua) untuk Mudzakkar maupun Muannats.
c). Jamak : ‫ ( أ َ ْنت ُ َّْم‬kalian) untuk Mudzakkar dan َّ‫ أ َ ْنتُن‬untuk Muannats.
3. GHAIB ( ‫ ) غَائِب‬atau tidak berada di tempat (orang ketiga).

a). Mufrad : ‫ ( ه ََُّو‬dia) untuk Mudzakkar dan ‫ِي‬


ََّ ‫ ه‬untuk Muannats.
b). Mutsanna : ‫ ( ُه َما‬mereka berdua) untuk Mudzakkar maupun Muannats.
c). Jamak : ‫ ( ُه َّْم‬mereka) untuk Mudzakkar dan َّ‫ هُن‬untuk Muannats.
·
DHAMIR NASHAB (Kata Ganti Objek)

Dhamir Nashab adalah turunan (bentuk lain) dari Dhamir Rafa' yang terdiri dari:
Dhamir Nashab berfungsi sebagai objek dan tidak dapat berdiri sendiri; ia terikat dengan kata
lain dalam suatu kalimat, baik itu dengan Isim, Fi'il ataupun Harf.
Dhomir secara sederhana terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Al-Bariz, yaitu Dhomir yang mempunyai bentuk dan tampak dalam lafazh. Seperti huruf
Taa’ pada kata kerja ‫ت‬ َُّ ‫ ( قُ ْم‬Aku telah berdiri ).
2. Al-Mustatir, yaitu Dhomir yang tidak mungkin tampak dalam lafazh akan tetapi bisa
diperkirakan apa yang dimaksud. Seperti Dhomir ‫ت‬ ََّ ‫ ( أَ ْن‬Kamu ) dalam kata ‫( قُ َّْم‬Berdirilah!)
yang meskipun tidak nampak dalam lafazh namun kita bisa perkirakan bahwa Dhomir yang
dimaksud adalah ‫ت‬ََّ ‫ أ َ ْن‬karena kata perintah pasti ditujukan untuk orang kedua.

Pembagian Dhomir Bariz


a. Al-Bariz dari segi bersambung dan tidaknya terbagi menjadi dua:
b. Al-Muttashil, yaitu Dhomir yang bersambung dengan lafazh sebelumnya. Lebih jelas
kita katakan bahwa Dhomir jenis ini tidak mungkin digunakan untuk mengawali
ucapan, contohnya: Seperti: huruf Yaa’ pada kata ‫ي‬ َّْ ِ‫( ِا ْبن‬Anakku) dan huruf Kaaf pada
kata ‫ك‬
ََّ ‫كر َم‬َ
َ ‫( أ‬Ia memuliakanmu).Dhomir-dhomir seperti ini tidak mungkin ada di awal
kalimat.

c. Al-Munfashil, yaitu Dhomir yang tidak bersambung dengan lafazh apapun sehingga
bisa digunakan untuk mengawali ucapan dan bisa diletakkan setelah harf Contoh: َ ‫أَنَّا‬
(Saya) yang bisa digunakan untuk mengawali ucapan seperti: ‫( ُمؤْ ِمنَّ أَنَا‬Saya seorang
ََّ َ‫( أَنَا ِإالَّ ق‬Tidak ada yang
mu’min) atau bisa juga diletakkan setelah harf, seperti: ‫ام َما‬
berdiri kecuali saya).

Pembagian Dhomir Mustatir


Al-Mustatir terbagi menjadi dua:
a. Al-Mustatir yang wajib, yaitu yang tidak mungkin digantikan oleh Isim Zhahir (Isim
biasa yang bukan Dhomir) ataupun Dhomir Munfashil.
b. Mustatir yang boleh, yaitu yang bisa digantikan oleh Isim Zhahir (Isim biasa yang
bukan Dhomir) ataupun Dhomir Munfashil.

Penggunaan Dhomir di dalam kata kerja. Fi'il atau Kata Kerja dibagi atas tiga
golongan besar menurut waktu terjadinya:
1. FI'IL MADHY ( ‫اضي ِف ْعل‬
ِ ‫ ) َم‬atau Kata Kerja Lampau.
2. FI'IL MUDHARI' ( ‫ارع ِف ْعل‬
ِ ‫ض‬َ ‫ ) ُم‬atau Kata Kerja sekarang.
Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari', senantiasa mengalami perubahan bentuk
sesuai dengan jenis Dhamir dari Fa'il ( ‫ ) فَا ِعل‬atau Pelaku pekerjaan itu. Untuk Fi'il Madhy,
perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fi'il Mudhari', perubahan
bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata.
ْ ْ‫ ) ا‬atau kata kerja perintah.
3. FI’IL AMR (‫ألمر فِ ْعل‬

Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki
oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab
(lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.

Perlu diingat bahwa yang menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah)
adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" sebagai orang yang diperintah
untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dhamir Mukhathab terdiri dari: َّ‫ أ َ ْنتُن‬- ‫ أَ ْنت ُ َّْم‬- ‫ أ َ ْنت ُ َما‬- ‫ت‬
َِّ ‫ أَ ْن‬- ‫ت‬
ََّ ‫ أَ ْن‬.

Isim Zhahir dan Isim Dhamir (Pembagian Dari Segi Wujudnya)


Pembagian Isim Dari Segi Wujudnya
Bila dilihat wujudnya, isim terbagi menjadi isim zhahir dan isim dhamir. Berikut penjelasan
tentang isim zhahir dan isim dhamir.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari materi diatas, dapat disimpulkan bahwa: Kalimat didalam bahasa Arab, terbagi
menjadi 3 bagian, yaitu: ISIM ( ‫) اِسْم‬ = setiap lafadz yang menerangkan kepada nama
orang, atau nama hewan, atau benda mati.FI'IL ( ‫ = ) فِ ْعل‬setiap lafadz yang menerangkan
tentang pekerjaan di masa- masa yang khusus.HARF ( ‫) َح ْرف‬ = setiap Setiap lafadz
selain Isim dan Fi’il, atau bisa diartikan kata sambung, kata penghubung, kata tanya tugas.
Definisi Dhomir adalah tiap Isim yang dibuat untuk mewakili Mutakallim
(pembicara/orang pertama), Mukhaotob (yang diajak berbicara/orang kedua), Ghaib (yang
tidak ada di tempat/orang ketiga).

Contoh:
· Mutakallim : ‫ ( أَنَا‬Saya) dan َّ‫ ( نَحْ ُن‬Kami).
· Mukhotob ََّ ‫ ( أ َ ْن‬Kamu ) dan َّ‫ ( أَ ْنت ُ ْم‬Kalian ).
:‫ت‬
· Ghaib : ‫( ه ََُّو‬Dia) dan َّ‫ ( ُه ْم‬Mereka ).

Menurut fungsinya, ada dua golongan Dhamir yaitu:


· َ ‫ ) َر ْفع‬yang berfungsi sebagai Subjek.
DHAMIR RAFA' ( ‫ض ِميْر‬
· DHAMIR NASHAB ( ‫ض ِميْر‬
َ ‫صب‬
ْ َ‫ ) ن‬yang berfungsi sebagai Objek.
Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, sedangkan Dhamir Nashab tidak
dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat.
Dhomir secara sederhana terbagi menjadi dua, yaitu:

1) Al-Bariz, yaitu Dhomir yang mempunyai bentuk dan tampak dalam lafazh. Seperti
َُّ ‫ ( قُ ْم‬Aku telah berdiri ).
huruf Taa’ pada kata kerja ‫ت‬
2) Al-Mustatir, yaitu Dhomir yang tidak mungkin tampak dalam lafazh akan tetapi bisa
diperkirakan apa yang dimaksud. Seperti Dhomir ‫ت‬ ََّ ‫ ( أَ ْن‬Kamu ) dalam kata ‫( قُ َّْم‬Berdirilah!)
yang meskipun tidak nampak dalam lafazh namun kita bisa perkirakan bahwa Dhomir
yang dimaksud adalah ‫ت‬ََّ ‫ أ َ ْن‬karena kata perintah pasti ditujukan untuk orang kedua.
Adapun penggunaan Dhomir dalam kata kerja, menyesuaikan dengan bentuk kata
kerja itu sendiri. Apakah kata kerja lampau, sekarang, atau perintah.

B. Saran
Alhamdulillahirabbil’aalamiin, sebagai manusia yang hidup di dunia ini, hendaklah
kita selalu mempunyai angan untuk selalu haus akan ilmu pengetahuan, dari ilmu kita bisa
melakukan hidup ini dengan sebaik- baiknya. Adapun dengan selesainya penulisan
makalah ini, semoga bisa bermanfaat untuk pembelajaran bahasa Arab nantinya. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA

Zakaria Ahmad. 2004. Ilmu Nahwu Praktis, al- kalimah, Ibnu Azka press. Tarogong, Garut.
‫المنجد‬.‫األشرفية‬,‫بيروت‬.2007 ‫ش رالمشرق دا‬.‫م‬.‫م‬

Anda mungkin juga menyukai