Anda di halaman 1dari 17

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN DERMAGA PELABUHAN RAKYAT


BANDAR BATAUGA

Dinas Perhubungan Kab. Buton Selatan


PT. SINAR BULAN GROUP

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal.
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi.

B. Perencanaan keselamatan konstruksi


B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1. Perencanaan Operasi
D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. Tinjauan manajemen
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN DERMAGA PELABUHAN RAKYAT BANDAR BATAUGA

PT. SINAR BULAN


Dinas Perhubungan Kab. Buton Selatan
GROUP

A.1. KEPEDULIAN PIMPINAN TERHADAP ISU EKTERNAL DAN INTERNAL

1.
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO-19001, SMK3 OHSAS 18001, SMK3 PP No. 50 tahun 2012 dan Sistem
Manajemen Lingkungan ISO 14001 secara terintegrasi serta melakukan perbaikan yang berkesinambungan.

2. Menjamin lingkungan kerja yang sehat, selamat dan ramah lingkungan, untuk meningkatkan kepuasan dan produktivitas
kerja melalui :
2.1. Pengutamaan Keselamatan Kerja.
2.2. Pencegahan Timbulnya Kecelakaan Kerja.
2.3. Pemeliharaan Kesehatan Pekerja dengan mencegah penyakit akibat kerja.
2.4. Pencegahan timbulnya pencemaran lingkungan.

3.
Mematuhi persyaratan Undang-undang dan persyaratan lain yang berlaku melalui pemutakhiran data.

4. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan Sumber Daya Guna menghasilkan produk yang bermutu aman dan
berwawasan lingkungan.

Ditetapkan di : Batauga
Tanggal : 21 Desember 2020

PT. SINAR BULAN GROUP

NASRUN, A.Md
Direktur
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN DERMAGA PELABUHAN RAKYAT BANDAR BATAUGA

PT. SINAR BULAN


Dinas Perhubungan Kab. Buton Selatan
GROUP

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : NASRUN, A.Md

Jabatan : Direktur
Bertindak Untuk : PT. SINAR BULAN GROUP

Dalam rangka pengadaan Pekerjaan PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN DERMAGA PELABUHAN RAKYAT BANDAR
BATAUGA pada Pokja UKPBJ Kab. Buton Selatan berkomitmen melaksanakan konstuksi berkeselamatan demi terciptanya
ZERO ACCIDENT, dengan memastikan seluruh pelaksanaan konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP).
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK
Batauga 21 Desember 2020
PT. SINAR BULAN GROUP

NASRUN, A.Md
Direktur
B.1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENGENDALIAN Dan peluang

NAMA PERUSAHAAN : PT. SINAR BULAN GROUP


KEEGIATAN : PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN DERMAGA PELABUHAN RAKYAT BANDAR BATAUGA
LOKASI : Dinas Perhubungan Kab. Buton Selatan
TANGGAL DIBUAT : 21 Desember 2020

PENILAIAN RISIKO PENILAIAN SISA RESIKO


DESKRIPSI RESIKO
PERYARATAN PEMENUHAN Nilai Tingkat Pengendalian Nilai Tingkat
No. PENGENDALIAN AWAL Kemungki Keparahan Kemungki Keparahan Keterangan
PERATURAN Resiko Resiko Lanjutan Resiko Resiko
URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA nan (F) (A) nan (F) (A)
(FxA) (TR) (FxA) (TR)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 PEKERJAAN PERSIAPAN - Terpeleset Saat pembersihan 1. Patah Tulang, Cedera - Mencegan dan mengurangi - Memasang rambu-rambu 3 1 3 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a
langsung kecelakaan kerja peringatan yang cukup di lokasi
- Terkena benda tajam 2. Cacat - Mencegah, mengurangi & yang dianggap rawan / berisiko 1 1 1 Administratif n/a n/a n/a n/a
- kena pukulan palu 3. Luka ringan s/d. luka berat Memadamkan Kebakaran - Memakai sepatu boots, helm 1 3 3 Administratif n/a n/a n/a n/a
- Memberi jalur evakuasi keselamatan, sarung tangan (APD)
keadaan darurat
- Memberi P3K Kecelakaan Kerja - Mengikuti instruksi kerja

Memberi APD (Alat Plindung Diri)


Pada Tenaga Kerja

2 KONSTRUKSI DERMAGA - Terjatuh dari ketinggian 1. Patah Tulang, Cedera - Mencegan dan mengurangi - Memasang rambu-rambu 2 1 2 Sedang Administratif n/a n/a n/a n/a
kecelakaan kerja peringatan yang cukup di lokasi
- Pekerjaan Beton - Tertusuk Paku/Besi 2. Luka ringan s/d. luka berat - Mencegah, mengurangi & yang dianggap rawan / berisiko 1 2 2 Administratif n/a n/a n/a n/a
Memadamkan Kebakaran - Memakai sepatu boots, helm
- Terkena Bahan Kimia (Semen 3. Pernafasan terganggu, iritasi Kulit - Memberi jalur evakuasi keselamatan, sarung tangan (APD) 1 3 3 Administratif n/a n/a n/a n/a
dan Adiktif) keadaan darurat
- Tertimpa Bahan Matrial 4 Luka ringan s/d. luka berat - Memberi P3K Kecelakaan Kerja - Mengikuti instruksi kerja 1 3 3 Administratif n/a n/a n/a n/a

Memberi APD (Alat Plindung Diri)


Pada Tenaga Kerja

3 CASUWAY - Interaksi dengan Air Laut 1. Luka ringan - Mencegan dan mengurangi - Memasang rambu-rambu 3 1 3 Sedang Administratif n/a n/a n/a n/a
kecelakaan kerja peringatan yang cukup di lokasi
- Area reklamasi - Tertusuk Paku/Besi 2. Luka ringan s/d. luka berat - Mencegah, mengurangi & yang dianggap rawan / berisiko 1 2 2 Administratif n/a n/a n/a n/a
Memadamkan Kebakaran - Memakai sepatu boots, helm
- Lecet saat penghamparan 3. Luka ringan s/d. luka berat - Memberi jalur evakuasi keselamatan, sarung tangan (APD) 1 3 3 Administratif n/a n/a n/a n/a
Material keadaan darurat
- Terjatuh dari Ketinggian 4 Patah Tulang, Cedera, Tengelam - Memberi P3K Kecelakaan Kerja - Mengikuti instruksi kerja 3 1 3 Administratif n/a n/a n/a n/a
- Terkena Bahan Kimia (Semen 5 Pernafasan terganggu, iritasi Kulit 3 1 3 Administratif n/a n/a n/a n/a
dan Adiktif) Memberi APD (Alat Plindung Diri)
Pada Tenaga Kerja

Catatan :
Nilai Kekerapan : Nilai Keparahan : Dibuat Oleh
1 = Jarang Terjadi 1 = Tidak ada korban tewas dan jam kerja tidak terganggu PT. SINAR BULAN GROUP
2 = Sering Terjadi 2 = Ada korban cedera dan jam kerja terganggu
3 = Sangat Sering Terjadi 3 = Ada korban cedera sampai tewas dan jam kerja terhenti

Skala Perioritas :
1 - 3 = III (Rendah) NASRUN, A.Md
4 - 6 = II (Sedang) Direktur
7 - 9 = I (Tinggi)
B.2. RENCANA TINDAKAN (SASARAN DAN PROGRAM)
NAMA PERUSAHAAN : PT. SINAR BULAN GROUP
KEEGIATAN : PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN DERMAGA PELABUHAN RAKYAT BANDAR BATAUGA
LOKASI : Dinas Perhubungan Kab. Buton Selatan
TANGGAL DIBUAT : 21 Desember 2020

SASARAN PROGRAM

NO. PENGENDALIAN RESIKO


INDIKATOR
URAIAN TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN SUMBER DAYA JANGAKA WAKTU MONITORING PENANGGUNG JAWAB
PENCAPAIAN

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Akan di berikan panduankeselamatan, diberi rompi berwarna, PEKERJAAN PERSIAPAN Tersedianya Instruksi Kerja / PEKERJAAN PERSIAPAN 1. SDM sesuai dengan kebutuhan Sebelum pekerjaan sudah 100% sesuai Check list Pimpinan Teknik Pelaksana
helm, sarung tangan, kacamata, sepatu safety, tali pengaman Tersedianya peralatan / tersedia lengkap standard K3, Unit Pelatihan/HRD/
bagi yang bekerja diketinggian dan penempatan rambu yang Metodenya / Seluruh Lokasi 2. Rambu dan barikade Petugas Pengawas
dapat terlihat dengan jelas. Peralan K3 dilapangan diberikan rambu peringatan dan Pelaksanaan Surveyor
3. APD sesuai dengan kebutuhan
barikade sesuai standard

2 Akan di berikan panduankeselamatan, diberi rompi berwarna, KONSTRUKSI DERMAGA Tersedianya Instruksi Kerja / KONSTRUKSI DERMAGA 1. SDM sesuai dengan kebutuhan Sebelum pekerjaan sudah 100% sesuai Check list Pimpinan Teknik Pelaksana
helm, sarung tangan, kacamata, sepatu safety, tali pengaman Tersedianya peralatan / tersedia lengkap standard K3, Unit Pelatihan/HRD/
bagi yang bekerja diketinggian dan penempatan rambu yang Metodenya / Seluruh Lokasi 2. Rambu dan barikade Petugas Pengawas
dapat terlihat dengan jelas. Peralan K3 dilapangan diberikan rambu peringatan dan Pelaksanaan Surveyor
3. APD sesuai dengan kebutuhan
barikade sesuai standard

a. Akan di berikan panduankeselamatan, diberi rompi berwarna, CASUWAY Tersedianya Instruksi Kerja / CASUWAY 1. SDM sesuai dengan kebutuhan Sebelum pekerjaan sudah 100% sesuai Check list Pimpinan Teknik Pelaksana
helm, sarung tangan, kacamata, sepatu safety, tali pengaman Tersedianya peralatan / tersedia lengkap standard K3, Unit Pelatihan/HRD/
bagi yang bekerja diketinggian dan penempatan rambu yang Metodenya / Seluruh Lokasi 2. Rambu dan barikade Petugas Pengawas
dapat terlihat dengan jelas. Peralan K3 dilapangan diberikan rambu peringatan dan Pelaksanaan Surveyor
3. APD sesuai dengan kebutuhan
barikade sesuai standard

Dibuat Oleh
PT. SINAR BULAN GROUP

NASRUN, A.Md
Direktur
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN DERMAGA PELABUHAN RAKYAT BANDAR BATAUGA

PT. SINAR BULAN Dinas Perhubungan Kab. Buton Selatan


GROUP

B.3. STANDAR DAN PERATURAN PERUNDANGAN

No. No. Dokumen Peraturan Perundang-undangan

1. 001 Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945.


2. 002 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3. 003 Undang-Undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
4. 004 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
5. 005 Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.
6. 006 Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
7. 007 Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi.
8. 008 Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standarisasi Nasional.
9. 009 Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.
10. 010
Keputusan Menteri Kesehatan No.907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.

11. 011 Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 174/MEN/1986 & 104/KPTS/1986
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.
12. 012 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukkan, Kewajiban dan Wewenang Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
13. 013
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan keselamatan Kerja.

14. 014 Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 384/KPTS/M/2004 tentang Pedoman Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada
Tempat Kegiatan Konstruksi Bendungan.
15. 015
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi.

16 016
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum

17 017 Sistem Manajemen Lingkungan Standar ISO 14001 : 2004.


18 018 Undang - Undang No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
19 019 Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerpan SMK3
20 020 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi bidang Pekerjaan Umum
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN DERMAGA PELABUHAN RAKYAT BANDAR
BATAUGA

Dinas Perhubungan Kab. Buton Selatan


PT. SINAR BULAN GROUP

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

Dukungan Keselamatan Konstruksi dapat terwujud apabila Pihak manajemen memiliki kebijakan yang mendukung pelaksanaan K3.

Sehubungan dengan hal itu Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting dalam pelaksanaan
seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan
tempat kerja yang aman dan sehat dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem Manajemam Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3).

PT. SINAR BULAN GROUP konsisten untuk melaksanakan pengelolaan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara efektif dan
efesien dengan cara :
1. Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan mengenai tanggung jawabnya dalam
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan.
2. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta mengintegrasikannya kedalam semua
aspek kegiatan operasi perusahaan.
3. Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
4. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3.
5. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
6. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil secara berkala.

Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi
perusahaan.
Tabel Jadwal Program Komunikasi
No Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan
1 Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Induction)
Petugas K3 Setiap Hari

2 Pertemuan pagi hari (safety morning)


Petugas K3 Setiap Hari

3 Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox meeting)


Petugas K3 Setiap Awal Minggu

4 Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety


Petugas K3 Setiap Pertengahan Bulan
meeting)

C.1. Sumber Daya

Menyediakan fasilitas yang memadai dan sumber daya sehingga kebijakan kesehatan dan keselamatan dapat diimplementasikan
dengan baik -termasuk anggaran, personil, pelatihan, kesempatan meningkatkan kualitas dan wadah untuk berpartisipasi dalam
perencanaan, evaluasi pelaksanaan, dan tindakan menuju perbaikan.

Pelatihan K3 harus dimulai dengan orientasi karyawan, ketika seorang karyawan baru atau ditransfer ke pekerjaan baru. Sesi
orientasi yang berkaitan dengan K3 biasanya harus mencakup :
1. Prosedur darurat;
2. Lokasi pertolongan pertama;
3. Tanggung Jawab K3 ;
4. Pelaporan cedera, kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman;
5. Penggunaan peralatan pelindung diri (APD);
6. Hak untuk menolak pekerjaan yang berbahaya;
7. Bahaya, termasuk di luar area kerja mereka sendiri;
8. Alasan untuk setiap aturan K3.

Pekerja tidak harus dilihat sebagai pengamat dalam K3. Mereka bertanggung jawab untuk melindungi keselamatan dan
kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan
K3. Untuk melakukan ini, mereka perlu menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar dan
praktekpraktek yang relevan dengan pekerjaan mereka.
C.2. Kompetensi

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No 13 tahun 2005 tentang Ketenagakerjaan, setiap perusahaan wajib
melaksanakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi keselamatan tenaga kerja dan sarana produksi. Untuk
itu diperlukan tenaga-tenaga K3 yang profesional dan kompeten dalam mengembangkan, mengkoordinir, memfasilitasi dan
melaksanakan program-program K3 dalam perusahaan.

Sehubungan dengan kebutuhan tersebut, diperlukan pembinaan dan pengembangan kompetensi SDM K3 untuk berbagai bidang
keahlian dan bidang kegiatan.
Salah satu bidang kompetensi yang diperlukan dalam dunia usaha adalah Ahli K3 untuk tingkat utama, madya dan muda yang
dituangkan dalam SKKNI bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pada Paket pekerjaan ini Kami menyiapkan Petugas K3 dengan Sertifikat K3.

C.3. Kepedulian

Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan
operasional dan bisnis perusahaan yang pelaksanaannya merupakan tanggung jawab semua jajaran di perusahaan.

Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang JASA KONSTRUKSI yang
mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui Sistem,
Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS 18001) sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman serta nyaman
bagi siapapun yang berada di tempat kerja.

Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka kami berkomitmen :


1. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
berpedoman pada Permen PU. Nomor: 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU.
2. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program Manajemen K3 (Kesehatan &
Keselamatan Kerja) secara berkala agar selaras, baik dengan perkembangan kondisi perusahaan, peraturan atau standar
yang berlaku.
3. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta mengintegrasikannya
ke dalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan kami.
4.
Melaksanakan identifikasi bahaya seuai dengan sifat dan skala resiko K3 dalam semua aktivitas operasi.

5. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran - sasaran K3.
6. Menyediakan sumberdaya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistem manajemen K3.
7. Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3.
8. Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua area lokasi kerja.
9.
Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini kepada semua personil secara berkala.

10. Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya, termasuk mengendalikan
potensi bahaya terhadap pekerja.
11. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
12. Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan.
13. Memberikan perlindungan bagi semua personil di tempat kerja sehingga dapat dicegah terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
14. Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai agar tenaga kerja dapat bekerja secara aman dan
selamat.
15. Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya.

C.4. Komunikasi

Faktor Komunikasi memiliki unsur yang penting dalam mengkoordinasikan pelaksanaan K3 di Lapangan.

Karena hal itu, maka Kami akan membuat Prosedur Operasi Standard sebagai acuan dalam pelaksanaan di lapangan.
C.5. Informasi Terdokumentasi
ISO 9001: 2015 mendefinisikan informasi terdokumentasi sebagai data yang diperlukan untuk dikendalikan dan dikelola oleh
organisasi,

Dalam ISO 9001:2015 dijelaskan bahwa persyaratan mengenai Informasi Terdokumentasi adalah sebagai berikut :

1. Membuat dan memperbarui informasi didokumentasikan,


2. Dikontrol dan tersedia khususnya dan sesuai dengan yang diperlukan oleh organisasi,
3. Perlindungan yang memadai,
4. Ketentuan Distribusi yang berlaku misalnya akses, pengambilan, penggunaan, penyimpanan
5. pengendalian perubahan, retensi dan disposisi.

Ada beberapa informasi terdokumentasi yang dipersyaratkan oleh ISO 9001:2015


1. Bukti untuk menunjukkan kesesuaian produk / Jasa.
2. Hasil kajian persyaratan yang berkaitan dengan produk dan jasa.
3. Konfirmasi bahwa persyaratan desain dan pengembangan telah dipenuhi.
4. Output dari proses desain dan pengembangan.
5. Perubahan desain dan pengembangan.
6. Hasil evaluasi, pemantauan kinerja, dan re-evaluasi penyedia eksternal.
7.
Definisi karakteristik produk dan jasa, termasuk kegiatan yang akan dilakukan dan hasil yang akan dicapai.

8. Informasi yang diperlukan untuk mempertahankan traceability.


9. Hasil perubahan ketentuan produksi dan pelayanan.
10. Tindakan yang diambil pada output yang tidak sesuai baik itu pada proses, produk, dan jasa, termasuk konsesi yang
diperoleh.
11. Hasil kegiatan pemantauan dan pengukuran.
12. Bukti pelaksanaan program audit dan hasil audit.
13. Bukti hasil tinjauan manajemen.
14. Bukti ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil, dan hasil dari setiap tindakan korektif.

Batauga, 21 Desember 2020

PT. SINAR BULAN GROUP

NASRUN, A.Md
Direktur
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN DERMAGA PELABUHAN RAKYAT BANDAR BATAUGA

Dinas Perhubungan Kab. Buton Selatan


PT. SINAR BULAN GROUP

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1. Perencanaan Operasi

Penyedia jasa wajib membuat identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung jawab untuk diserahkan,
dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak / Pre Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang akan
dilaksanakan.

Kegiatan Konstruksi pada pelaksanaan PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN DERMAGA PELABUHAN RAKYAT BANDAR BATAUGA merupakan
suatu kegiatan yang sangat kompleks dengan perpaduan antara kondisi lingkungan dan tuntutan Spesifikasi Teknis yang di dalamnya terdapat interaksi
antara peralatan, bahan dan sumber daya manusia.

Interaksi tersebut sangat berpotensi menjadi penyebab terjadinya insiden dan kecelakaan kerja, penyakit akibat kondisi tempat kerja serta dapat
menyebabkan terjadinya dampak lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan limbah dari proses produksi sehingga terjadi ketidak sesuaian antara
mutu produk dengan spesifikasi yang dipersyaratkan.

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN

Pimpinan Tertinggi Pimpinan UKK

Manager Teknik Manager Produksi Manager Keuangan

Supervisor Supervisor Supervisor

Tabel D-1 Tugas Dan Tanggung Jawab Terhadapap Keselamatan Konstruksi

NO JABATAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


1 Menetapkan Sasaran dan program Keselamatan Konstruksi
2 Memimpin Pelasksanaan penerapan manjemen Keselamatan Konstruksi
Pimpinan Tertinggi
3 Mempormisakan keselamatan Konstruksi
4 Memantau dan Mengevaluasi penerapan manajemen keselamatan konstruksi
1 Memberi Masukan dalam perumusan sasaran dan program keselamatan Konstruksi
Manager Produksi 2 Memberi dukungan dan kepercayaan pada program keselamatan konstruksi
3 Memastikan metode dan prosedur kerja memperhatikan keselamatan konstruksi
1 Memberikan masukan dalam perumusan sasarab dan program keselematan konstruksi
2 Memantau Pelaksaanaan Keselamatan Konstruksi di lapangan bersama bagian Keselamatan Konstruksi
Manager Teknik
3 Memberikan pengarahan pada Kordintor, mandor dan sub kontraktor terkait tanggung jawab pelaksanaan
4 keselamatansupervisor
Memastikan konstruksi dan sub kontraktor telah melakukan penilaian resiko pekerjaan dan memasukan dalam
1 pengajuan
Memberikan persetujuan
Dukungan ijin
dankerjanya
kepercayaan pada Program Keselematan Konstruksi
Manager Keuangan 2 Memastikan Bahwa Seluruh Pekerja telah mendapatakan Jaminan sosial ketenagakerjaan
3 Melakukan kerja sama dengan rumah sakit terdekat dalam rangka memenuhi fasilitas pelayanan Kesehatan
1 Pekerja
Menyiapakan Sasaran dan program keselataman Konstruksi untuk di tetapakn oleh direktur yang menangani
2 keselamatan
Menyiapakankonstruksi
rencana Sosialisasi, Pelatihan dan Simulasi sebagai tindak lanjut pelaksanaan program
PIMPINAN UNIT keselamatanProsedur
Konstruksi
3 Menyiapkan Tanggap darurat
KESELATAMATAN KONSTRUKSI
4 Bertanggung Jawab atas Pelaksanaan Inpeksi harian Keselamatan Konstruksi
5 Mengkordinasikan Penerapan keselamatan Konstruksi kepada seluruh lini Organisasi
1 Memastikan bahwa pekerjaan yang di laksanakan mengikuti prosedur kerja yang di tetapkan
SUPERVISOR DAN MANDOR 2 Memastikan bahwa peralatan dan yang digunakan oleh pekerja telah lulus pemerikasaan /inpeksi sesuai
3 persyaratan
Memastikan keselatan konstruksi
bahwa semua pekerja di bawah pengawasannya memakai APD dan Perlengkapan Keselatan
1 KonstruksiProsedur
Mengikuti sesuai Persyaratan
yang berlaku serta berperan aktif dalam menjaga diri sendiri maupun kelompok kerjanya
2 Menghadiri Orientasi keselamatan Konstruksi Safery Talk, Toll Box Meeting dan Training-training yang di
SELURAH STAFF , KARYAWAN 3 selenggrakan
Mengikuti Instruksi dan Pengarahan keselamatan kerja yang di berikan oleh atasan atau petugas keselatan
DAN PEKERJA 4 konstruksi
Memakain APD dan Peralatan Keselamatan Kerja yang sesuai
5 Segera melaporakn apabila di temukan kerusakan pada peralatan konstruksi yang di gunakan
6 Segera melaporkan apabila terdapat perilaku yang tidak aman di areaj kerjanya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan secara berkesinambungan sebagai antisipasi untuk meminimalisasi terjadinya resiko kecelakaan
kerja dan penyakit yang timbul akibat lingkungan yang tidak sehat demi pemenuhan dan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah dokumen rencana penyelenggaraan K3 Konstruksi di proyek yang disusun oleh Penyedia Jasa
dan diajukan kepada Pengguna Jasa untuk mendapat persetujuan yang selanjunya dijadikan sebagai kerangka acuan antara Penyedia Jasa dan
Pengguna Jasa serta pihak-pihak yang terkait dalam rangka penyelenggaraan dan penerapan K3 Konstruksi pada Proyek ini.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 09/PER/M/2008 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

Batauga, 21 Desember 2020

PT. SINAR BULAN GROUP

NASRUN, A.Md
Direktur
NAMA PERUSAHAAN : PT. SINAR BULAN GROUP
KEEGIATAN : PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN DERMAGA PELABUHAN RAKYAT BANDAR BATAUGA
LOKASI : Dinas Perhubungan Kab. Buton Selatan
TANGGAL DIBUAT : 21 Desember 2020

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjan :


X Helm X Rompi Keselamatan X Pelindung Wajah
X Sepatu X Pelindung di Ketinggian Penutup Telinga
X Sarung Tangan X Kacamata Pengaman Penyumbat Telinga
X Masker Baju Kerja Las Lain-Lain

No Urutan Langkah Kerja Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab

1 PEKERJAAN PERSIAPAN - Terpeleset Saat pembersihan langsung Akan di berikan panduankeselamatan, diberi rompi berwarna, helm, sarung - Pengawas Pekerjaan
tangan, kacamata, sepatu safety, tali pengaman bagi yang bekerja - Petugas K3
- Terkena benda tajam diketinggian dan penempatan rambu yang dapat terlihat dengan jelas.
- kena pukulan palu Peralan K3 dilapangan

2 PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI - Terjatuh dari ketinggian Akan di berikan panduankeselamatan, diberi rompi berwarna, helm, sarung - Pengawas Pekerjaan
tangan, kacamata, sepatu safety, tali pengaman bagi yang bekerja - Petugas K3
- Tertusuk Paku/Besi diketinggian dan penempatan rambu yang dapat terlihat dengan jelas.
- Terkena Bahan Kimia (Semen dan Adiktif) Peralan K3 dilapangan

a. CASUWAY - Interaksi dengan Air Laut Akan di berikan panduankeselamatan, diberi rompi berwarna, helm, sarung - Pengawas Pekerjaan
tangan, kacamata, sepatu safety, tali pengaman bagi yang bekerja - Petugas K3
- Tertusuk Paku/Besi diketinggian dan penempatan rambu yang dapat terlihat dengan jelas.
- Lecet saat penghamparan Material Peralan K3 dilapangan

Batauga, 21 Desember 2020

PT. SINAR BULAN GROUP

NASRUN, A.Md
Direktur
D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
D.2.1 Daftar Induk Prosedur dan/atau Instruksi Kerja
Memuat daftar induk prosedur dan/atau instruksi kerja yang ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi /Wakil Manajemen. Seluruh pekerjaan konstruksi dan penerapan SMKK pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi
harus memiliki prosedur dan/atau petunjuk kerja yang telah ditandatangani. Prosedur dan/atau instruksi kerja sekurang-kurangnya
memuat dokumen sebagai berikut:

No Nomor Dokumen Daftar Dokumen (prosedur, Instruksi Kerja) Disahkan Oleh

Mekanisme Organisasi
Prosedur dan/atau instruksi kerja yang menggambarkan Direktur Utama Penyedia Jasa
hubungan kerja antara Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
dengan Kantor Pusat Penyedia Jasa

Sumber Daya
Prosedur dan/atau petunjuk penggunaan pesawat angkat & Penanggung Jawab Peralatan dan
angkut (alat berat) dan Kepala Pelaksana Pekerjaan
peralatan konstruksi lainnya Konstruksi

Kepedulian
Prosedur dan/atau petunjuk kerja peningkatan kepedulian Kepala Pelaksana Pekerjaan
Keselamatan Konstruksi berdasarkan tingkat risiko Konstruksi dan Ahli Teknik terkait

Komunikasi
Prosedur dan/atau petunjuk kerja induksi Keselamatan Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi (safety induction) Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan
Konstruksi
Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari Penanggung Jawab Keselamatan
(safety morning) Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan
Konstruksi
Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok Penanggung Jawab Keselamatan
kerja (toolbox meeting) Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan
Konstruksi
Prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat Keselamatan Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi (construction safety meeting) Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan
Konstruksi
Prosedur dan/atau petunjuk kerja penerapan informasi Penanggung Jawab Keselamatan
bahaya-bahaya Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan
Konstruksi
Informasi Terdokumentasi
Prosedur dan/atau petunjuk kerja pelaksanaan pekerjaan Penanggung Jawab Teknik

Prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem keamanan bekerja Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi

Prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem izin kerja Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi
No Nomor Dokumen Daftar Dokumen (prosedur, Instruksi Kerja) Disahkan Oleh

Pengelolaan Kesehatan Kerja


Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan kesehatan Ahli terkait dan Kepala
kerja Pelaksana Pekerjaan Konstruksi /Wakil
Manajemen

Pengamanan Lingkungan Kerja


Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengamanan lingkungan Ahli terkait dan Kepala
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi /Wakil
Manajemen

Pengelolaan Lingkungan Kerja


Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan lingkungan Penanggung Jawab Keselamatan
kerja. Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan
Konstruksi /Wakil Manajemen
Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan Tata Graha Penanggung Jawab Keselamatan
(Housekeeping) Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan
Konstruksi /Wakil Manajemen
Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan sampah Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi

Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat


Prosedur dan/atau petunjuk kerja kondisi tanggap darurat Penanggung Jawab Keselamatan
sesuai dengan sifat dan klasifikasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Konstruksi Pekerjaan
Konstruksi
Prosedur dan/atau petunjuk kerja penyelidikan insiden Penanggung Jawab Keselamatan
(kecelakaan, kejadian berbahaya, dan penyakit akibat kerja) Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan
Konstruksi
Inspeksi dan Audit
Prosedur dan/atau instruksi kerja inspeksi Ahli Teknik terkait atau
Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Wakil Manajemen

Prosedur dan/atau petunjuk kerja Patroli Keselamatan Ahli Teknik terkait atau
Konstruksi Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Wakil Manajemen

Prosedur dan/atau instruksi kerja audit internal Ahli Teknik terkait atau
Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Wakil Manajemen

Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi


Prosedur dan/atau instruksi kerja terkait pelaksanaan Ahli Teknik terkait atau
tinjauan manajemen Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Wakil Manajemen

D.2.2 Kesiap-siagaan dan Tanggap Terhadap Kondisi Darurat


a. Prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap darurat
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap darurat sesuai dengan sifat dan klasifikasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
yang dikerjakan yang ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait dan Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.

b. Prosedur dan/atau petunjuk kerja penyelidikan insiden


Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja penyelidikan insiden (kecelakaan, kejadian berbahaya, dan penyakit akibat kerja) yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan dan Konstruksi Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN DERMAGA PELABUHAN RAKYAT BANDAR
BATAUGA

Dinas Perhubungan Kab. Buton Selatan


PT. SINAR BULAN GROUP

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E.1. Pemantauan dan evaluasi

Perusahaan membangun metode sistematis untuk pengukuran dan pemantauan kinerja K3 secara teratur sebagai satu
kesatuan bagian dari keseluruhan sistem manajemen Perusahaan. Pemantauan melibatkan pengumpulan informasi-informasi
berkaitan dengan bahaya K3, berbagai macam pengukuran dan penelitian berkaitan dengan resiko K3, jam lembur tenaga kerja
serta penggunaan peralatan/mesin/perlengkapan/bahan/material beserta cara-cara penggunaannya di tempat kerja.

Pengukuran kinerja K3 dapat berupa pengukuran kualitatif maupun pengukuran kuantitatif kinerja K3 di tempat kerja.

Pengukuran dan Pemantauan bertujuan antara lain untuk :


1.
Melacak perkembangan dari pertemuan-pertemuan K3, pemenuhan Tujuan K3 dan peningkatan berkelanjutan.

2. Memantau pemenuhan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya berkaitan dengan penerapan K3 di
tempat kerja.
3. Memantau kejadian-kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
4. Menyediakan data untuk evaluasi keefektivan pengendalian operasi K3 atau untuk mengevaluasi perlunya modifikasi
pengendalian ataupun pengenalan pilihan pengendalian baru.
5.
Menyediakan data untuk mengukur kinerja K3 Perusahaan baik secara proaktif maupun secara reaktif.

6.
Menyediakan data untuk mengevaluasi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja Perusahaan.

7. Menyediakan data untuk menilai kompetensi personil K3.

Perusahaan mendelegasikan tugas pemantauan dan pengukuran kinerja K3 kepada Ahli K3 Umum Perusahaan atau Sekretaris
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja termasuk anggota-anggota di bawah kewenangan Ahli K3 Umum
Perusahaan.

Hasil dari pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dianalisa dan digunakan untuk mengidentifikasi tingkat keberhasilan kinerja
K3 ataupun kebutuhan perlunya tindakan perbaikan ataupun tindakan-tindakan peningkatan kinerja K3 lainnya.

Pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dan metode pengukuran reaktif di tempat kerja. Prioritas
pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dengan tujuan untuk mendorong peningkatan kinerja K3 dan
mengurangi kejadian kecelakaan kerja di tempat kerja.
Termasuk dalam pengukuran proaktif kinerja K3 antara lain :
1. Penilaian kesesuaian dengan perundang-undangan dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan penerapan K3 di tempat
kerja.
2. Keefektivan hasil inspeksi dan pemantauan kondisi bahaya di tempat kerja.
3. Penilaian keefektivan pelatihan K3.
4. Pemantauan Budaya K3 seluruh personil di bawah kendali Perusahaan.
5. Survey tingkat kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
6. Keefektivan hasil audit internal dan audit eksternal Sistem Manajemen K3.
7. Jadwal penyelesaian rekomendasi-rekomendasi penerapan K3 di tempat kerja.
8. Penerapan Program - program K3.
9. Tingkat keefektivan partisipasi tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
10. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja di tempat kerja.

Termasuk dalam pengukuran reaktif kinerja K3 antara lain :


1. Pemantauan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
2. Tingkat keseringan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
3. Tingkat hilangnya jam kerja akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
4. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pemerintah.
5. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pihak ke tiga yang berhubungan dengan Perusahaan.

Perusahaan menyediakan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pemantauan dan pengukuran kinerja K3
seperti alat pengukur tingkat kebisingan, pencahayaan, gas beracun dan alat-alat lainnya sesuai dengan aktivitas operasi
perusahaan yang berkaitan dengan K3.
Perusahaan juga menggunakan komputer dan program-program komputer sebagai alat untuk menganalisa hasil pemantauan
dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.
Keseluruhan alat-alat yang digunakan dalam pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dikalibrasi secara berkala dan
disesuaikan pengaturan nilai besaran satuannya sesuai dengan standar nilai besaran satuan yang berlaku baik Internasional
maupun secara lokal.
Perusahaan tidak menggunakan alat-alat yang tidak dikalibrasi dengan tepat ataupun yang sudah mengalami kerusakan untuk
melaksanakan pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.
Kalibrasi dan perawatan alat ukur pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dilaksanakan oleh personil ahli terhadap
pelaksanaan kalibrasi dan perawatan alat-alat ukur yang digunakan.

E.2. Tinjauan manajemen


Tinjauan Manajemen fokus terhadap keseluruhan kinerja Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Kesesuaian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap operasional dan aktivitas Perusahaan.

2. Kecukupan pemenuhan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kebijakan K3
Perusahaan.
3.
Keefektivan penyelesaian tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta hasil-hasil lain yang dicita-citakan.

Tinjauan Manajemen dilaksanakan oleh Pimpinan Perusahaan dan dilaksanakan secara berkala yang secara umum
dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perusahaan berjalan secara tepat.

Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan Manajemen antara lain :
1. Laporan keadaan darurat (termasuk kejadian serta pelatihan/simulasi/pengujian tanggap darurat).
2. Survey kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
3. Statistik insiden kerja (termasuk kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja).
4. Hasil-hasil inspeksi.
5. Hasil dan rekomendasi pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.
6. Kinerja K3 Kontraktor.
7. Kinerja K3 Pemasok.
8. Informasi perubahan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan penerapan K3 di
tempat kerja.

E.3 Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

Peninjauan yang dilakukan terhadap manajemen perusahaan diantaranya tentang evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan
peraturan, kinerja K3, pencapaian sasaran K3, komunikasi yang terjalin dengan pihak luar berkaitan dengan kritik dan saran
yang membangun, status penyelidikan IBPR serta persyaratan perundang-undangan yang terkait dengan K3.

Untuk menjamin kesesuaian dan kefektifan yang berkesinambungan guna pencapaian tujuan SMK3, pengusaha dan/atau
pengurus perusahaan atau tempat kerja harus :
1. Melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala.
2. Tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi K3 terhadap seluruh kegiatan, produk barang dan jasa termasuk
dampaknya terhadap kinerja perusahaan.

Tinjauan ulang penerapan SMK3, paling sedikit meliputi :


1. Evaluasi terhadap kebijakan K3.
2. Tujuan, sasaran dan kinerja K3.
3. Hasil temuan audit SMK3.
4. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3, dan kebutuhan untuk pengembangan SMK3.

Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan pertimbangan :


1. Perubahan peraturan perundangan-undangan;
2. Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
3. Perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
4. Perubahan struktur organisasi perusahaan;
5. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi;
6. Hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
7. Adanya pelaporan dan/atau;
8. Adanya saran dari pekerja/buruh.

Batauga, 21 Desember 2020

PT. SINAR BULAN GROUP

NASRUN, A.Md
Direktur

Anda mungkin juga menyukai