Anda di halaman 1dari 6

JPBSI 5 (1) (2016)

Jurnal Pendidikan Bahasa dan


Sastra Indonesia
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI MODEL


THINK TALK WRITE DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KLIPING FOTO
JURNALISTIK PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 8 BATANG

Santika Damayanti Sari  Wagiran, Imam Baehaqie

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menulis
Diterima Januari 2016 teks berita melalui model think talk write dengan pemanfaatan media kliping foto
Disetujui Februari 2016 jurnalistik pada siswa kelas VIIIC SMP Negeri 8 Batang, mendeskripsikan pening-
Dipublikasikan Mei 2016
katan keterampilan menulis teks berita siswa setelah mengikuti pembelajaran ini,
Keywords: dan mendeskripsikan perubahan perilaku siswa kelas VIII C SMP Negeri 8 Batang
writing news text, talk think selama mengikuti pembelajaran menulis teks berita menggunakan model think talk
write models, media clip- write dengan pemanfaatan media kliping foto jurnalistik. Metode penelitian yang
pings, photojournalism digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus yaitu
siklus I dan siklus II. Siklus I terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Siklus II juga terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran menulis
teks berita, menunjukkan adanya perubahan perilaku pada siswa, serta adanya pen-
ingkatan keterampilan menulis teks berita siswa. Siklus I nilai rata-rata kelas sebesar
67,3 dan siklus II sebesar 78. Hal ini menunjukkan peningkatan dari siklus I hingga
siklus II sebesar 10,67.

Abstract
The purpose of this study was to describe the process of learning to write news text
through the models think talk write to the use of the media clipping photojournalism
grade students VIIIC SMPN 8 Batang, describes the increase in the skill of writing
a text message students after participating in this study, and describe changes in
the behavior of class VIII C SMPN 8 Batang during the teaching of writing a text
message using the models talk think write with the use of the media clipping photo-
journalism.
The method used is a Class Action Research ( PTK ), which consists of two cycles
of the first cycle and the second cycle . The first cycle consists of planning, action,
observation, and reflection. Cycle II also consists of planning, action, observation,
and reflection. The results showed an increase in the learning process of writing a
text message, showed behavioral changes in students , as well as the improvement of
writing skills students news text. The first cycle class average value of 67.3 and the
second cycle of 78. This represents an increase from the first cycle to the second cycle
of 10.67 .

© 2016 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6722 e-ISSN 2503-3476
Gedung B1 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: santikads.unnes@gmail.com
26 Santika Damayanti Sari, Peningkatan Keterapilan Menulis Teks Berita Melalui Model Think Talk Write...

PENDAHULUAN paikan oleh wartawan di media massa. Sedang-


kan, Menurut Yunus (2012:45) Berita adalah
Pada prinsipnya tujuan pembelajaran ba- informasi yang penting dan menarik perhatian
hasa Indonesia bagi para siswa adalah untuk orang banyak. Penyajian berita pun harus mem-
menguasai keterampilan berbahasa yang meli- pertimbangkan aspek waktu. Setiap berita terikat
puti empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu dengan waktu dan karenanya, kepercayaan peny-
: (1) keterampilan menyimak; (2) keterampilan ajian berita patut menjadi perhatian.
berbicara; (3) keterampilan membaca; dan (4) ke- Keterampilan menulis teks berita siswa ke-
terampilan menulis. Keempat keterampilan ber- las VIII C SMP negeri 8 Batang sebagai salah satu
bahasa ini memiliki hubungan yang sangat erat, dari empat keterampilan bahasa masih rendah.
karena salah satu dari keterampilan ini tidak bisa Hal ini didapat dari data wawancara oleh peneli-
berdiri sendiri tanpa ditunjang oleh keterampilan ti pada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di
lainnya. Aspek menyimak dan membaca meru- SMP Negeri 8 Batang. Data tersebut mengung-
pakan keterampilan berbahasa yang bersifat re- kap nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam
septif atau menerima, sedangkan aspek berbicara penulisan teks berita hanya sebesar 60,5 hanya
dan menulis keterampilan berbahasa yang bersi- 1 siswa (%) saja yang mampu memenuhi nilai
fat produktif atau menggunakan. Setiap keteram- KKM dengan nilai ≥70. Rendahnya keterampi-
pilan berbahasa erat pula hubungannya dengan lan siswa dalam menulis teks berita disebabkan
proses yang mendasari bahasa. Keterampilan oleh faktor internal siswa yang menganggap su-
berbahasa hanya dapat diperoleh dan dikuasai lit pembelajaran menulis teks berita, terutama
dengan jalan praktik dan banyak berlatih. Mela- dalam hal memunculkan ide dan pembentukan
tih keterampilan berbahasa berarti melatih kete- struktur kalimat.
rampilan berpikir. Beberapa faktor penghambat yang dialami
Menulis merupakan salah satu keterampi- siswa kelas VIII C dalam kemampuan menulis di
lan berbahasa yang dibutuhkan untuk meningkat- SMP N 8 Batang yaitu (1) siswa kurang latihan
kan kualitas pembelajaran. Adanya penguasaan dalam menulis, (2) siswa mengalami kebingun-
keterampilan menulis, diharapkan siswa dapat gan untuk hal menyusun kalimat dan memun-
mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan culkan ide, (3) kurangnya penguasaan keteram-
yang dimilikinya setelah menjalani proses pem- pilan berbahasa, seperti penggunaan tanda baca,
belajaran dalam berbagai jenis tulisan, baik fiksi kaidah-kaidah penulisan (4) metode dan media
maupun nonfiksi. yang digunakan kurang menarik perhatian siswa,
Menurut Rosidi (2009:3) menulis adalah (5) model pembelajaran yang digunakan kurang
salah satu bentuk berpikir, yang juga merupakan sesuai.
alat untuk membuat orang lain atau pembaca Kegiatan menulis memerlukan sejumlah
berpikir. Dengan menulis, siswa mampu meng- potensi pendukung yang untuk mencapainya di-
konstruk berbagai ilmu atau pengetahuan yang perlukan kesungguhan, kemauan keras, dan ha-
dimilikinya dalam sebuah tulisan, baik dalam rus belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh
bentuk esai, artikel, laporan ilmiah, berita, cer- dan terus-menerus dalam waktu yang cukup
pen, puisi dan sebagainya. Tujuan pengajaran lama. Melihat kenyataan tersebut, pembelajaran
menulis di sekolah adalah agar siswa mempu- bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menu-
nyai kemampuan menulis sehingga siswa tidak lis, perlu upaya yang tepat untuk meningkatkan
beranggapan bahwa keterampilan menulis itu nilai menulis siswa. Penggunaan model pembela-
merupakan kegiatan yang rumit. Di samping jaran yang lebih menarik akan menjadikan salah
itu, tujuan yang diharapkan dalam pembelaja- satu upaya dalam meningkatkan kemampuan sis-
ran menulis di sekolah adalah agar siswa mampu wa dalam menulis teks berita. Model pembelaja-
memahami dan dapat mengungkapkan apa yang ran adalah bentuk pembelajaran yang menggam-
mereka tangkap, gagasan, pendapat, pesan dan barkan kegiatan awal hingga akhir yang disajikan
perasaan dalam bentuk tertulis. khas oleh guru. Penggunaan model pembelajaran
Salah satu kompetensi dasar menulis yang bukan hanya terfokus pada guru sebagai penga-
terdapat di dalam kurikulum bahasa Indonesia jar, akan tetapi lebih melibatkan aktivitas siswa
Sekolah Menengah pertama (SMP) adalah me- sebagai pembelajar. Sehingga akan terjadi sebuah
nulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas. sinkronisasi antara guru dan siswa.
Djuraid (2009) mendefinisikan berita sebagai Ada berbagai pilihan model pembelaja-
sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai ran, salah satunya adalah model think talk write.
terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang Penerapan think talk write dalam pembelajaran
bersifat umum dan baru saja terjadi yang disam- kooperatif dapat mendorong siswa untuk berfi-
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 5(1)(2016): 25-30 27

kir, aktif berpartisipasi dalam diskusi kelompok, dalam pembelajaran model think talk write, yaitu
berkomunikasi dengan baik, siap mengemukakan a) mengamati dengan seksama, b) menggali ide
pendapatnya, menghargai orang lain dan mela- yang dimiliki, c) saling berbagi secara positif (po-
tih siswa untuk menuliskan hasil diskusinya ke sitive sharing), d) interaksi tatap muka (face to face
dalam bentuk tulisan secara sistematis. Model interaction), e) keterampilan mengembangkan ide
pembelajaran think talk write merupakan salah yang dimiliki, dan f) keterampilan untuk men-
satu model pembelajaran kooperatif. Model think jalin hubungan antarpribadi atau keterampilan
talk write merupakan suatu model yang mengu- sosial. Model pembelajaran ini lebih menekan-
tamakan adanya kerjasama, yakni kerjasama kan keterlibatan siswa secara penuh. Siswa Sis-
antarsiswa dalam kelompok untuk mencapai wa dituntut untuk bisa aktif dan produktif serta
tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran think terampil dalam hal menulis. Guru hanya bersifat
talk write siswa dituntut untuk mengeluarkan ide sebagai fasilitator.
yang dimilikinya untuk kemudian membaginya Selain dengan menggunakan model pem-
dengan teman sekelompok untuk saling menda- belajaran penelitian ini juga memanfaatkan
pat masukan dan motivasi. Model pembelajaran media kliping foto jurnalistik. Foto jurnalistik
think talk write tidak sama dengan sekadar belajar adalah penyajian foto yang diambil berdasarkan
dalam kelompok. Ada unsur unsur dasar pembe- topik atau peristiwa yang terjadi di lingkungan
lajaran model think talk write yang membedakan sekitar. Fungsi Penggunaan foto jurnalistik pada
dengan pembagian kelompok yang dilakukan proses pembelajaran menulis teks berita bertu-
asal-asalan. juan agar menarik minat dan memotivasi siswa
Aktivitas berpikir atau think yang dapat di- dalam mengikuti pembelajaran. Kemudian foto
lihat dari proses mengamatai kliping foto jurna- jurnalistik tersebut dibuat menjadi sebuah kli-
listik kemudian membuat catatan kecil mengenai ping. Kliping adalah suatu kegiatan yang meng-
apa yang telah dilihatnya. Menurut Wiedehold gunting atau memotong bagian-bagian tertentu
(dalam Ansari, 2003:36) membuat catatan be- dari media cetak, seperti : majalah, buku , koran
rarti menganalisis tujuan isi teks dan memeriksa tabloid atau sumber lain, yang kemudian disusun
bahan-bahan yang ditulis. Selain itu, belajar ru- dalam sistem tertentu pada suatu bidang.Singkat-
tin membuat/menulis catatan setelah membaca, nya, kliping merupakan sumber informasi yang
dapat merangsang aktivitas berpikir sebelum, se- teruat dari kumpulan hasil pemotongan atau ha-
lama, dan setelah membaca. Membuat catatan sil guntingan-guntingan bagian dari sumber lain
dapat mempertinggi pengetahuan siswa, bahkan yang disusun sedemikian rupa berdasarkan seni
meningkatkan keterampilan berpikir dan menu- yang membuatnya. Jadi, media kliping foto jur-
lis. nalistik akan memudahkan siswa dalam menga-
Tahap kedua setelah think adalah talk yaitu mati kejadian yang terdapat dalam foto tersebut.
berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata Foto seringkali memiliki arti yang sangat penting
dan bahasa yang mereka pahami. Talking juga dalam penyampaian berita secara keseluruhan.
dapat membantu guru untuk mengetahui pema- Dalam konteks ini, selain adanya penyampaian
haman siswa dalam belajar, sehingga dapat mem- informasi melalui foto, foto tersebut juga harus
persiapkan perlengkapan pembelajaran yang dapat “berbicara” secara lebih komunikatif ke-
dibutuhkan. Komunikasi model think talk write pada pembaca dibandingkan berita tertulis. Ka-
memungkinkan siswa untuk terampil berbicara. rena adakalanya berita lebih bisa dimengerti oleh
Proses komunikasi dapat dibangun di kelas se- pembaca dengan mempergunakan foto dibandi-
cara alami dan mudah serta dapat dimanfaatkan kan hanya tulisan saja.
sebagai alat menulis. komunikasi dalam suatu Berdasarkan latar belakang yang diuraikan
diskusi dapat membantu kolaborasi dan mening- di atas, maka penerapan model think talk write
katkan pemahaman. dan media kliping foto jurnalistik dalam menu-
Tahap ketiga dalam model think talk write lis teks berita ini diduga dapat dijadikan sebagai
adalah write yaitu menuliskan hasil diskusi se- alternatif untuk mencapai salah satu tujuan pem-
cara individual. Aktivitas menulis berarti meng- belajaran mata pelajaran bahasa dan sastra In-
konstruksikan ide, karena setelah berdiskusi atau donesia di SMP. Untuk itulah, peneliti akan me-
berdialog antarteman, kemudian siswa mengung- lakukan penelitian tentang menulis berita pada
kapkannya ke dalam bentuk tulisan. siswa kelas VIII SMP N 8 Batang dengan judul
Pelaksanaan prosedur model think talk wri- “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita
te dengan benar akan memungkinkan pendidik melalui Model Think Talk Write dengan Peman-
mengelola kelas dengan lebih efektif. Ada ber- faatan Media Kliping Foto Jurnalistik pada Siswa
bagai elemen yang merupakan ketentuan pokok Kelas VIII C SMP Negeri 8 Batang.”
28 Santika Damayanti Sari, Peningkatan Keterapilan Menulis Teks Berita Melalui Model Think Talk Write...

Berdasarkan latar belakang yang telah dije- yaitu variabel keterampilan menulis teks berita,
laskan diatas, maka rumusan masalah yang akan variabel model think talk write dan variabel me-
dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai beri- dia kliping foto jurnalistik. Teknik pengumpulan
kut: (1) Bagaimana peningkatan kualitas proses data dalam penelitian ini menggunakan teknik
pembelajaran keterampilan menulis teks berita tes dan nontes. Analisis data dilakukan dengan
melalui model think talk write dengan pemanfaa- analisis kuantitatif dan kualitatif.
tan media kliping foto jurnalistik; (2) Bagaimana
peningkatan keterampilan menulis teks berita un-
tuk siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Batang setelah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
mengikuti pembelajaran menulis teks berita me-
lalui model think talk write dengan pemanfaatan Hasil keterampilan menulis teks berita me-
media kliping foto jurnalistik; dan (3) Bagaimana lalui model think talk write dengan pemanfaatan
perubahan perilaku siswa kelas VII SMP Negeri media kliping foto jurnalistik siswa pada tahap
8 Batang dalam menulis teks berita setelah men- prasiklus secara klasikal mencapai 1452 dengan
gikuti pembelajaran menulis teks berita melalui nilai rata-rata 60,5 termasuk dalam kategori cu-
model think talk write dengan pemanfaatan media kup baik. Dari 24 siswa, tidak ada satu siswa pun
foto kliping foto jurnalistik. yang memperoleh nilai sangat baik, yaitu anta-
Berdasarkan permasalahan yang telah di- ra >80; 1 siswa (4,17%) memperoleh nilai baik,
rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah se- yaitu antara 70-84; 15 siswa (62,5%) mempero-
bagai berikut: (1) Mendeskripsikan peningkatan leh nilai cukup, yaitu antara 60-69; selanjutnya
kualitas proses pembelajaran menulis teks berita terdapat 8 siswa (33,3%) yang memperoleh nilai
berdasarkan melalui model think talk write den- kurang baik, yaitu antara <60.
gan pemanfaatan media kliping foto jurnalistik; Hasil menulis teks berita tiap aspek pada
(2) Mendeskripsikan peningkatan keterampilan prasiklus. Aspek kelengkapan unsur berita sebe-
menulis teks berita untuk siswa kelas VIII SMP sar 60 atau kategori cukup. Aspek kelengkapan
Negeri 8 Batang setelah mengikuti pembelajaran struktur teks berita sebesar 62 atau kategori cu-
menulis teks berita melalui model think talk write kup. Aspek ejaan dan tanda baca yaitu 58 atau
dengan pemanfaatan media kliping foto jurnalis- kategori kurang. Aspek ketepatan pilihan kata
tik; dan (3) Mendeskripsikan perubahan perilaku (diksi), memperoleh nilai sebesar 57,7 kategori
siswa kelas VII SMP Negeri 8 Batang dalam me- kurang. Kemudian, untuk aspek keefektifan kali-
nulis teks berita setelah mengikuti pembelajaran mat memiliki nilai sebesar 57,8 kategori kurang.
menulis teks berita melalui model think talk write Aspek kerapian tulisan memperoleh nilai sebesar
dengan pemanfaatan media kliping foto jurnalis- 63 dalam kategori cukup. Dan untuk yang terak-
tik. hir aspek kesesuain pemilihan judul memperoleh
nilai sebesar 65 kategori cukup. Secara keseluru-
han hasil keterampilanmenulis teks berita siswa
METODE PENELITIAN kelas VIII C SMP Negeri 8 Batang belum meme-
nuhi target pencapaiaan nilai 70 dalam rata-rata
Penelitian ini menggunakan desain pen- kelas.
elitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus, Hasil proses pembelajaran menulis teks
yaitu proses tindakan pada siklus I dan siklus II. berita melalui model think talk write dengan pe-
Pada siklus I bertujuan untuk mengetahui kete- manfaatan media kliping foto jurnalistik berdas-
rampilan siswa dalam menulis teks berita. Se- arkan hasil observasi dan jurnal guru pada siklus
dangkan hasil penelitian proses diadakan pada I menunjukkan bahawa respon siswa terhadap
siklus II bertujuan untuk mengetahui tingkat pembelajaran menulis sudah cukup baik. Namun
kemampuan siswa dalam menulis puisi sete- masih terdapat siswa yang tidak serius mengikuti
lah dilakukan perbaikan dalam kegiatan belajar pembelajaran menulis berita dengan tidak mem-
mengajar siswa yang didasarkan pada refleksi I. perhatikan guru dan bergurau sendiri.
Pada setiap siklus dilakukan empat tahap. Empat Hasil tes keterampilan menulis teks berita
tahap ini adalah tahap perencanaan, tindakan, melalui model think talk write dengan pemanfaa-
pengamatan, refleksi. tan media kliping foto jurnalistik pada siklus I
Subjek dalam penelitian ini adalah kete- secara klasikal mencapai 1616 dengan nilai rata-
rampilan menulis teks berita siswa kelas VIII rata 67,3 termasuk dalam kategori cukup. Dari 24
SMP Negeri 8 Batang. Adapun sumber data yang siswa, tidak ada satu siswa pun yang mencapai
digunakan adalah kelas VIII C SMP Negeri 8 kategori sangat baik dengan rentang nilai >85.
Batang. Penelitian ini menggunakan 3 variabel, Keterampilan menulis siswa untuk kategori baik
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 5(1)(2016): 25-30 29

dengan rentang nilai 70 – 84 dicapai oleh 5 siswa oleh siswa satu pun.
(20,83%). Keterampilan menulis siswa untuk ka- Nilai untuk aspek kelengkapan unsur beri-
tegori cukup dengan rentang nilai 60 – 69 dicapai ta sebesar 85,8 termasuk kategori sangat baik. As-
oleh 14 siswa (58,33%). Sedangkan, 5 (20,83%) pek kelengkapan struktur teks berita sebesar 81,7
siswa yang memperoleh keterampilan menulis termasuk kategori baik. Aspek ejaan dan tanda
kategori kurang dengan rentang nilai <60. baca yaitu 70,8 termasuk kategori baik. Aspek
Hasil menulis teks berita tiap aspek pada ketepatan pilihan kata (diksi), memperoleh nilai
siklus I. nilai untuk aspek kelengkapan unsur be- sebesar 70 termasuk kategori baik. Kemudian,
rita sebesar 75 termasuk kategori baik. Aspek ke- untuk aspek keefektifan kalimat memiliki nilai se-
lengkapan struktur teks berita sebesar 66,7 terma- besar 76,7 termasuk kategori baik. Aspek kerapi-
suk kategori cukup. Aspek ejaan dan tanda baca an tulisan memperoleh nilai sebesar 75 termasuk
yaitu 60 termasuk kategori cukup. Aspek ketepa- dalam kategori baik. Dan untuk yang terakhir as-
tan pilihan kata (diksi), memperoleh nilai sebesar pek kesesuain pemilihan judul memperoleh nilai
60,8 termasuk kategori cukup. Kemudian, untuk sebesar 80 kategori baik.
aspek keefektifan kalimat memiliki nilai sebesar Perubahan perilaku karakter siswa dalam
60,8 termasuk kategori kurang. Aspek kerapian pembelajaran menulis teks berita melalui model
tulisan memperoleh nilai sebesar 64,2 termasuk think talk write dan media kliping foto jurnalistik
kategori cukup. Dan untuk yang terakhir aspek pada siklus II berdasarkan hasil observasi yang
kesesuain pemilihan judul memperoleh nilai se- diamati yaitu aspek perilaku jujur sebesar 60,42
besar 75,8 termasuk kategori baik. dengan kategori cukup. Aspek perilaku tanggung
Perubahan perilaku karakter siswa dalam jawab sebesar 62,5 dengan kategori cukup. As-
pembelajaran menulis teks berita melalui model pek perilaku kreatif sebesar 55,20 dengan kate-
think talk write dan media kliping foto jurnalistik gori kurang. Aspek perilaku komunikatif 62,5
pada siklus I berdasarkan hasil observasi yang dengan kategori cukup. Perilaku mandiri sebesar
diamati yaitu aspek perilaku jujur sebesar 60,42 56,25 dengan kategori kurang. Perilaku toleransi
dengan kategori cukup. Aspek perilaku tanggung sebesar 56,25 dengan kategori kurang. Aspek pe-
jawab sebesar 62,5 dengan kategori cukup. As- rilaku demokratis sebesar 59,375 dengan kategori
pek perilaku kreatif sebesar 55,20 dengan kate- kurang.
gori kurang. Aspek perilaku komunikatif 62,5
dengan kategori cukup. Perilaku mandiri sebesar
56,25 dengan kategori kurang. Perilaku toleransi SIMPULAN DAN SARAN
sebesar 56,25 dengan kategori kurang. Aspek pe- Simpulan
rilaku demokratis sebesar 59,375 dengan kategori
kurang. Simpulan dari hasil penelitian tentang
Hasil proses pembelajaran menulis teks keterampilan menulis teks berita melalui model
berita melalui model think talk write dengan pe- think talk write dan media kliping foto jurnalistik
manfaatan media kliping foto jurnalistik berdas- pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 8 Batang
arkan hasil observasi dan jurnal guru pada siklus adalah sebagai berikut. (1) Proses pembelajaran
II menunjukkan bahawa respon siswa terhadap menulis teks berita melalui model think talk write
pembelajaran menulis sudah baik. Respon siswa dan media kliping foto jurnalistik budaya pada
terhadap proses pembelajaran menulis teks berita siklus II diketahui mengalami perubahan ke arah
sudah aktif, tanggap dan sungguh-sungguh da- positif dibanding siklus I. Perubahan tersebut da-
lam mengikuti pembelajaran menulis teks berita. pat diketahui dari catatan observasi yang pene-
Hasil tes keterampilan menulis teks berita liti tulis setelah melakukan proses pembelajaran
menggunakan model think talk write dengan pe- menulis teks berita melalui model think talk write
manfaatan media kliping foto jurnalistik pada dan media kliping foto jurnalistik; (2) Terdapat
siklus II secara klasikal mencapai nilai 1872 den- peningkatan keterampilan menulis siswa kelas
gan nilai rata-rata 78 termasuk dalam kategori VIII C SMP Negeri 8 Batang setelah dilakukan
baik. Dari 24 siswa, 4 siswa (16,67%) mencapai tindakan penelitian menulis teks berita menggu-
kategori sangat baik dengan rentang nilai >85. nakan model think talk write dan media kliping
Keterampilan menulis siswa untuk kategori baik foto jurnalistik. Peningkatan keterampilan menu-
dengan rentang nilai 70 – 84 dicapai oleh 19 sis- lis teks berita tersebut dapat diketahui dari hasil
wa (79,17%). Keterampilan menulis siswa untuk prasiklus, siklus I, dan siklus II. Nilai rata-rata
kategori cukup dengan rentang nilai 60 – 69 di- tes menulis teks berita pada tahap prasiklus sebe-
capai oleh 1 siswa (4,17%). Sedangkan, kategori sar 60,5 yang masuk dalam kategori cukup dan
kurang dengan rentang nilai <60 tidak dicapai ketuntasaan sebesar 4,167%. Pada siklus I nilai
30 Santika Damayanti Sari, Peningkatan Keterapilan Menulis Teks Berita Melalui Model Think Talk Write...

rata-ratanya mencapai 67,3 dengan kategori cu- foto jurnalistik dalam kegiatan pembelajaran
kup dan ketuntasan sebesar 20,833%. Pada siklus menulis teks berita. Berdasarkan hasil penelitian
II, nilai rata-rata mengalami peningkatan 10,67 yang telah dilakukan, siswa yang terlibat dalam
dari siklus I menjadi 78 dengan kategori baik pembelajaran menulis teks berita melalui model
dan ketuntasan sebesar 95,833%; dan (3) Terda- think talk write dengan pemanfaatan media kli-
pat perubahan perilaku siswa kelas VIII C SMP ping foto jurnalistik meningkat keterampilannya
Negeri 8 Batang setelah mengikuti pembelajaran serta mampu menumbuhkan perilaku berkarak-
menulis teks berita melalui model think talk write ter yaitu perilaku perilaku jujur, tanggung jawab,
dan media kliping foto jurnalistik mengalami pe- kreatif, komunikatif, mandiri, toleransi, dan de-
rubahan perilaku jujur, tanggung jawab, kreatif, mokratis; (2) Bagi siswa, siswa hendaknya berla-
komunikatif, mandiri, toleransi, dan demokratis tih menulis terutama berlatih menulis teks berita
ke arah positif. Perubahan tingkah laku siswa ini dengan memperhatikan kelengkapan unsur beri-
dapat dibuktikan dengan data nontes. Data non- ta, struktur berita yang tepat, ketepatan ejaan, ke-
tes tersebut antara lain berupa lembar observasi tepatan diksi (pilihan kata), keefektifan kalimat,
perilaku, lembar wawancara, jurnal guru dan jur- dan kerapian tulisan yang dapat mengatasi ke-
nal siswa, serta dokumentasi foto. Berdasarkan sulitan belajar dalam pembelajaran menulis teks
hasil data nontes pada siklus I, perilaku siswa berita. (3) Bagi kepala sekolah sebagai pemegang
pada tiap langkah pembelajaran sudah mening- tampuk tertinggi dalam organisasai suatu sekolah
kat meskipun tidak signifikan. pada siklus II, pei- diharapkan dapat memiliki kemampuan manaje-
laku meningkat pada tiap langkah pembelajaran rial yang baik dalam melaksanakan fungsi-fungsi
secara signifikan ke arah positif. manajemen pada setiap komponen. Untuk men-
dukung proses pembelajaran, perlu adanya integ-
rasi secara internal antara unsur pengajar, kepala
Saran sekolah serta seluruh warga sekolah untuk men-
Saran dari hasil penelitian menulis teks gembangkan sarana dan prasarana yang mema-
berita melalui model think talk write dengan pe- dai di sekolah. (4) Bagi para peneliti hendaknya
manfaatan media kliping foto jurnalistik pada melakukan penelitian lanjutan dari penelitian ini
siswa kelas VIII C SMP Negeri 8 Batang sebagai dengan menggunakan metode lain yang lebih
berikut. (1) Bagi guru mata pelajaran bahasa dan variatif dan kreatif sehingga dapat memperkaya
sastra Indonesia hendaknya melalui model think khazanah ilmu dan meningkatkan kualitas pen-
talk write dengan pemanfaatan media kliping didikan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai