Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA

KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Oleh :

SEPTIANI BAROROH

F 100 080 013

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

1
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA

KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh :

SEPTIANI BAROROH

F 100 080 013

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

ii
ABSTRAKSI

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA


KARYAWAN
Septiani Baroroh
Achmad Dwityanto
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan
kinerja karyawan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian
produksi PT. Hanil Indonesia dan subjek dalam penelitian ini berjumlah 100
orang. Metode pengambilan data dengan menggunakan skala kepuasan kerja dan
dokumentasi kinerja karyawan yang telah ditentukan dari perusahaan. Kemudian
untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product
moment dari Pearson dengan bantuan aplikasi SPSS 15 for Windows. Hasil
penelitian menujukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara
kepuasan kerja dengan kinerja karyawan, dimana nilai koefisien korelasi (r)
sebesar 0,956 dengan Sig. 0,000 (p < 0,05). diketahui bahwa variabel kepuasan
kerja mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 114,82 dan rerata hipotetik (RH)
sebesar 95 dengan kategori tinggi, sedangkan variabel kinerja karyawan
mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 36,21 dengan kategori sedang atau
cukup. Sumbangan efektif variabel kepuasan kerja dengan kinerja karyawan dari
koefisien determinan R squared (R2) sebesar (91,4%), sehingga terdapat 8,6%
faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan.

Kata kunci : Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan

v
baik. Karyawan uang merasakan
PENDAHULUAN kepuasan yang tinggi lebih produktif
dibandingkan yang tidak puas, maka
Pekerjaan didalam bila karyawan tidak puasa akan
organisasi perlu adanya kerja sama menghasilkan kinerja yang rendah.
antara pimpinan dan bawahannya di Kenyataannya masih banyak masalah
dalam perusahaan. Suatu pekerjaan kepuasan kerja dengan kinerja
dapat dikerjakan dengan hasil yang karyawan, Karyawan di PT. Hanil
baik apabila karyawan dalam Indonesia mengalami penurunan
keadaan yang baik dan situasi kinerja, hal ini dapat diketahui pada
lingkungan kerja yang baik pula daftar nilai akhir pekerja periode Mei
sehingga karyawan mampu 2011 – April 2012 yang memperoleh
menghasilkan kinerja yang optimal sebanyak 7,8%, sedangkan daftar
sesuai dengan tugas yang diberikan nilai akhir pekerja di tahun
dalam bekerja. Kinerja yang tinggi sebelumnya pada periode Mei 2011 –
maupun yang rendah yang dimiliki April 2011 memperoleh sebanyak
oleh karyawan sangat berpengaruh 9,2%. Menurut bapak E.S.
pada suatu perusahaan, adanya menjelaskan bahwa penurunan
kinerja yang tinggi ataupun kinerja kinerja yang terjadi pada karyawan
yang rendah timbul disebabkan terdapat pada hasil kerja yang
adanya beberapa aspek-aspek, seperti dimana kuantitas, kualitas pekerjaan
kuantitas dan kualitas kerja, yang mereka hasilkan menurun, serta
kemampuan, insiatif, ketepatan kedisplinan mereka juga mengalami
waktu, komunikasi di lingkungan penurunan, dalam hal ini masih
kerja. Serta dapat juga berbagai banyak karyawan yang telat datang
faktor-faktor yang berpengaruh pada ke pabrik, terdapat karyawan yang
kinerja karyawan yaitu faktor tidak masuk kerja tanpa surat izin
individu, faktor sosial, faktor dan dalam menyelesaikan tugas
psikologis yang dialami oleh pekerjaan masih telat atau tidak
karyawan di perusahaan. Bila salah sesuai target yang ditentukan.
satu aspek atau faktor yang dapat Sehingga mempengaruhi kinerja
mempengaruhi kinerja dialami mereka menurun. Menurut bapak
karyawan, hal ini akan berpengaruh E.S. mengatakan bahwa tidak semua
pada suatu perusahaan. divisi atau bagian karyawan merasa
puas dengan gaji dan kesejahteraan
Salah satu yang dapat yang diberikan oleh perusahaan. Gaji
memepengaruhi kinerja karyawan yang diberikan oleh perusahaan
yaitu kepuasan kerja. Kepuasan kerja masih belum cukup untuk memenuhi
dapat menentukan tingkat kinerja kebutuhan pokok sehari-hari
karyawan yang tinggi maupun karyawan PT Hanil Indonesia dan
rendah. Adanya tingkat kepuasan tidak seimbang dengan pertumbuhan
kerja diharapkan dapat meningkatkan ekonomi yang ada. Bukan hanya gaji
kinerja karyawan sehingga dapat saja yang mempengaruhi penurunan
mencapai tujuan yang diharapkan kinerja, karyawan juga merasakan
oleh perusahaan dalam memperoleh bosan atau jenuh pada pekerjaan
hasil kerja yang baik dalam yang mereka kerjakan setiap harinya.
menghasilkan produktivitas yang

1
Mereka juga ingin merasakan kinerja yaitu faktor individu
sesuatu atau pekerjaan yang baru meliputi, kemampuan, ketrampilan,
serta menghasilkan pengetahuan latar belakang keluarga, pengalaman
tentang pekerjaan yang baru lagi. kerja, tingkat sosial dan demografi
seseorang, yang kedua faktor
Berdasarkan uraian latar psikologis meliputi; persepsi, peran,
belakang di atas, maka muncul sikap, kepribadian, motivasi dan
rumusan masalah sebagai berikut. kepuasan kerja, yang ketiga faktor
“Apakah ada hubungan antara organisasi meliputi; struktur
kepuasan kerja dengan kinerja organisasi, desain pekerjaan,
karyawan pada karyawan PT. Hanil kepemimpinan, sistem penghargaan
Indonesia?”. Untuk menjawab (reward system).
pertanyaan dari rumusan masalah Pengertian Kepuasan Kerja
tersebut maka penulis tertarik untuk Schermerhorn dan Osborn
melakukan penelitian dengan judul (1985) mengatakan bahwa kepuasan
“Hubungan Antara Kepuasan kerja adalah suatu tingkatan perasaan
Kerja Dengan Kinerja Karyawan yang positif atau negatif tentang
PT. Hanil Indonesia, Nepen Teras beberapa aspek dari pekerjaan,
Boyolali”. situasi kerja, dan hubungan dengan
rekan sekerja. Locke (dalam
Pengertian Kinerja Muhaimin, 2004) mendefinisikan
Karyawan kepuasan kerja sebagai suatu
keadaan emosional yang positif atau
Menurut Donnelly, Gibson
menyenangkan yang dihasilkan dari
dan Ivancevich, (dalam Rivai, 2005)
penilaian terhadap suatu pekerjaan
mendefinisikan bahwa kinerja
atau pengalaman kerja.
merujuk kepada tingkat keberhasilan
Aspek-aspek kepuasan kerja
dalam melaksanakan tugas serta
yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji dan
kemampuan untuk mencapai tujuan
jaminan sosial, promosi, pengawasan
yang telah ditetapkan. Kinerja
atau supervisor, rekan kerja yang
dinyatakan baik dan sukses jika
dimana aspek-aspek tersebut dapat
tujuan yang diinginkan dapat
berperan dan dapat berpengaruh pada
tercapai dengan baik. Sedangkan
kinerja karyawan. faktor-faktor yang
Wirawan (2009) menjelaskan bahwa
mempengaruhi kepuasan kerja yaitu
kinerja adalah keluaran yang
faktor individu, faktor sosial, faktor
dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau
utama pekerjaan itu sendiri faktor-
indikator-indikator suatu pekerjaan
faktor luar.
atau suatu profesi dalam waktu
tertentu. METODE PENELITIAN
Aspek-aspek mengukur
kinerja karyawan yaitu kualitas Penelitian ini menggunakan
pekerjaan, kejujuran karyawan, pendekatan metode kuantitatif.
inisiatif kehadira, sikap, kerja sama, Adapun variabel tergantungnya
keandalan, pengetahuan tentang adalah kinerja karyawan sedangkan
pekerjaan, tanggung jawab, dan variabel bebasnya adalah kepuasan
pemanfaatan waktu. Terdapat tiga kerja.
faktor yang berpengaruh terhadap

2
Populasi pada penenlitian ini pekerja yang puas akan lebih
adalah adalah karayawan bagian produktif dibandingkan dengan
produksi di PT. Hanil Indonesia yang pekerja yang tidak puas. Apabila
terletak di Nepen, Teras, Boyolali. terdapat karyawan yang merasakan
Sampel yang digunakan sebanyak ketidakpuasan atas pekerjaannya
100 karyawan. Pengambilan sampel akan menyebabkan kinerja menurun.
dengan menggunakan random Lebih jelaskan Donnelly, Gibson dan
sampling dengan teknik purposive Ivancevich, (1994) menggungkapkan
sampling. bahwa hal tersebut menggambarkan
adanya hubungan timbal balik antara
Data penelitian ini diperoleh kepuasan kerja dengan kinerja
melalui metode skala kepuasan dan karyawan.
data dokumentasi kinerja yang
diperoleh dari perusahaan. Metode Terdapat hasil analisis data
analisis yang digunakan untuk yang dapat mendukung hasil
mengetahui hubungan antara penelitian bahwa diketahui
kepuasan kerja dengan kinerja sumbangan efektif kepuasan kerja
karyawan, teknik analisis terhadap kinerja karyawan sebesar
menggunakan teknik product 91,4%, maka masih terdapat 8,6%
moment dari pearson. faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kinerja karyawan
HASIL DAN diluar variabel kepuasan kerja,
PEMBAHASAN misalnya sikap, persepsi,
pembelajaran, motivasi, komitmen
Berdasarkan hasil kerja.
perhitungan dapat diperoleh nilai
koefisien (r) = 0,956, dengan p = Penelitian ini, penulis sudah
0,000 (p< 0,01). Hasil ini berusaha untuk melakukan yang
menunjukkan bahwa hipotesis terbaik dengan semaksimal dan
penelitian diterima, sehingga dapat seoptimal mungkin, namun setiap
dinyatakan bahwa ada hubungan penelitian pasti tidak luput dari
positif yang sangat signifikan antara kesalahan dan kelemahan, adapun
kepuasan kerja dengan kinerja kelemahan yang dirasa dalam
karyawan. artinya semakin tinggi penelitian ini antara lain:
kepuasan kerja maka semakijn ringgi
pula tingkat kinerja karywan. 1. Pada jumlah sampel untuk
Dengan demikian hipotesis penelitian ini terbatas, penelitian
penelitian yang diajukan penulis hanya disatu wilayah atau disatu
dapat diterima. tempat saja yakni di PT. Hanil
Indonesia Nepen, Boyolali,
Hasil penelitian ini sesuai sehingga dapat menimbulkan
dengan pendapat dari teori yang keterbatasan generalisasi hasil
diungkap oleh Donnelly, Gibson dan penelitian.
Ivancevich (1994) yang menjelaskan 2. Skala kepuasan kerja yang
bahwa kepuasan kerja menyebabkan digunakan sebagai alat ukur atau
adanya peningkatqn atau penurunan alat pengumpulan data untuk
bahwa kinerja karyawan sehingga penelitian ini disi oleh karyawan

3
produksi PT Hanil Indonesia semakin rendah pula kinerja
yang dimana angket skala dibawa karyawan.
pulang oleh para karyawan untuk 2. Rerata hipotetik (RH) kepuasan
disi di rumah masing-masing, kerja bernilai 95, sedangkan
sehingga peneliti kurang rerata empirik (RE)-nya sebesar
mengetahui apakah angket 114,82 menunjukkan bahwa
tersebut diisi oleh subjek sendiri tingkat kepuasan kerja pada
atau tidak. Dan peneliti juga subjek tergolong tinggi.
tidak mengetahui secara langsung 3. Tingkat kinerja karyawan pada
keadaan subjek dalam pengisian subjek tergolong sedang atau
angket. Untuk peneliti cukup, hal ini ditunjukkan oleh
selanjutnya sebaiknya perlu rerata empirik (RE) sebesar
melengkapi penelitian dengan 36,21.
teknik pengumpulan data yang 4. Sumbangan efektif kepuasan
lain, seperti interview, observasi, kerja yang berpengaruh terhadap
psikotes. kinerja karyawan yaitu sebesar
3. Dalam penilaian kinerja 91,4%. Disisi lain masih terdapat
karyawan, penulis tidak terjun 8,6% yang mempengaruhi
langsung karena penilaian kinerja kinerja karyawan di luar variabel
karyawan menggunakan kepuasan kerja.
dokumentasi kinerja yang telah
ditentukan oleh perusahaan dan DAFTAR PUSTAKA
penilaian dilakukan oleh
perusahaan secara periodik. Anoraga, P. 1992. Psikologi
4. Sampel subjek dalam penelitian Dalam Perusahaan. Jakarta : PT.
masing kurang mewakili jumlah Rineka Cipta.
populasi yang ada, dikarenakan
permintaan dari pihak Anoraga, P. 2009. Psikologi
perusahaan. Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.

As’ad, Moh. 1998. Psikologi


KESIMPULAN Industri. Edisi Keempat.
Yogyakarta : Liberty.
Berdasarkan hasil analisis
data dan pembahasan dari penelitian, Azwar, S. 2002. Penyusunan
maka dapat diambil kesimpulan Skala Psikologi. Yogyakarta :
bahwa: Pustaka Belajar.
1. Ada hubungan positif yang
sangat signifikan antara kepuasan Bangun, Wilson. 2012. Manajemen
kerja dengan kinerja karyawan. Sumber Daya Manusia.
Dapat diartikan bahwa semakin Jakarta : Erlangga.
tinggi nilai kepuasan kerja
Dewi, K.S, Fitriani. 2011. Hubungan
seseorang karyawan maka akan
Antara Kepuasan kerja
semakin tinggi pula kinerja
Dengan Komitmen Kerja.
karyawan, sebaliknya semakin
Skripsi (Tidak Diterbitkan).
rendah kepuasan kerja maka

4
Surakarta : Fakultas Psikologi Syaiin, Subakti. 2008. Pengaruh
UMS. Kpuasan Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Klinik
Marchant, T. 1999. Strategies For Spesialis Bestari Medan
Improving Individual Tahun 2007. Tesis.
Performance and Job Medan :Universitas Sumatera
Statisfaction At Meadowvale Utara.
Health. Journal of
Management Practice. Vol. 2 Usman, Husaini. 2009. Manajemen
( 3), 63-64. (Teori, Praktik, dan Riset
Pendidikan). Jakarta : Bumi
Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Aksara.
Performance Appraisal:
Sistem Yang Tepat Untuk Wexley Kenneth N, Yukl Gary A.
Menilai Kinerja Karyawan 1988. Perilaku Organisasi dan
Dan Meningkatkan Daya Psikologi Personalia. Jakarta : Bina
Saing Perusahaan. Jakarta : Aksara
PT Rajagrafindo Persada.

Robbins, Stephen. 1996. Perilaku


Organisasi (Terjemahan).
Jakarta : Prenhallindo.

Ruky, Achmad S. 2001. Sistem


Manajemen Kinerja. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.

Schermerhorn. 1998. Manajemen


(edisi bahasa Indonesia
management 5 e). Yogyakarta
: Andi

Siagian, S. P. 2001. Manajemen


Sumber Daya Manusia.
Jakarta : Bumi Aksara.

Siregar, Syofian. 2011. Statistik


Deskriptif untuk Penelitian.
Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung : Alfabeta.

Suryabrata. 1991. Metodologi


Penelitian. Jakarta : Rajawali
Pers.

Anda mungkin juga menyukai