Anda di halaman 1dari 14

Nama : Kiki Pratama

Npm : 183110100
Kelas : 5D

MATERI 1

SEDIAAN PADAT

A. DEFINISI BENTUK SEDIAAN OBAT

Bentuk sediaan adalah bentuk formulasi obat hingga didapat suatu produk yang
siap untuk diminum atau dipakai oleh penderita supaya tercapai efek terapi yang
diinginkan,Tablet adalah bentuk sediaan padat yang terdiri dari satu atau lebih
bahan obat yang dibuat dengan pemadatan, kedua permukaannya rata atau
cembung. Menurut FI Edisi IV, tablet adalah sediaan padat yang mengandung
bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi:

B. MACAM-MACAM SEDIAAN TABLET


Berdasarkan prinsip pembuatan, tablet terdiri atas:
1. Tablet Kempa
Dibuat dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi pada
serbuk atau granul menggunakan pons atau cetakan baja.
2. Tablet Cetat
Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan
rendahpada lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada
pembentukan kristayang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung
pada kekuatan yangdiberikan.Berdasarkan tujuan penggunaan, tablet
terdiri atas :

 Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaan


Tablet Konvensional Biasa Tablet yang dibuat atau dikempa
dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri dari zat
aktif sendiri atau kombinasi dengan bahaneksipien seperti
:  pengisi (memberi bentuk),laktosa    pengikat (memberi
adhesivitas atau kelekatan saat bertemu saluran cerna):
amylumgelatin, tragakan,desintegrator (mempermudah
hancurnya tablet)

 Tablet Kempa Multi atau Kempa Ganda


Tablet konvensional yang dikompresi lebih dari satu
sikluskompresi tunggal sehingga tablet akhir tersebut terdiri
atas dua atau lebihlapisan. Disebutjuga sebagai tablet berlapis.
Keuntungannya dapat memisahkan zat aktif yang
inkompatibel (tidak tersatukan).

 Tablet Lepas Lambat


Tablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga
tablet tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek
terapi yang kemudiandisusul dengan dosis pemeliharaan
sehingga jumlah zat aktif ataukonsentrasi zat aktif dalamdarah
cukup untuk beberapa waktu tertentu(misal tablet lepas
lambat 6 jam, 12 jam, dsb).

 Tablet Lepas Tunda (Tablet Salut Enterik)


Tablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang
tahanterhadap cairanlambung, reaksi asam, tetapi terlarut
dalam usus halus yang pelepasan zataktifnya terkendali pada
waktu-waktu tertentu.

 Tablet Salut Gula


Tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula
baik berwarna maupun tidak. Tujuannya untuk melindungi zat
aktif terhadaplingkungan udara (O2, kelembaban), menutup
rasa dan bau tidak enak, menaikkanpenampilan tablet.

 Tablet Salut Film


Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, berwarna atau
tidak daribahan polimer yang larut dalam air yang hancur
cepat di dalam salurancerna. Penyalutan tidak perlu berkali-
kali.

 Tablet Effervesen
Tablet kempa jika berkontak dengan air menjadi berbuih
karena mengeluarkan CO2.Tablet ini harus dilarutkan dalam
air baru diminum.

 Tabel Kunyah
Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang
harusdikunyah sebelumditelan.

1. Tablet Kempa Digunakan dalam Rongga Mulut

 Tablet Bukal
Tablet kempa biasa berbentuk oval yang ditempatkan diantara gusi dan
pipi. Biasanya keras dan berisis hormon. Bekerja sistemik, tererosi atau
terdisolusi di tempat tersebut dalam waktu yang lama (secara perlahan).

 Tablet Sublingual
Tablet kempa berbentuk pipih yang diletakkan di bawah lidah, berisi
nitrogliserin.Biasanya untuk obat penyempitan pembuluh darah ke jantung
(angina pectoris) sehingga harus cepat terlarut agar dapat segera memberi
efek terapi.Diabsorbsi oleh selaput lendir di bawah lidah.

 Tablet Hisap atau Lozenges


Tablet yang mengandung zat aktif dan zat-zat penawar rasa dan bau,
dimaksudkan untuk disolusi lambat dalam mulut untuk tujuan lokal pada
selaput lendir mulut.

 Dental Cones (Kerucut Gigi)


Yaitu suatu bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang untuk ditempatkan
di dalam akar gigi yang kosong setelah pencabutan gigi. Tujuannya
biasanya untuk mencegah berkembangbiaknya bakteri di tempat yang
kosong tadi dengan menggunakan suatu senyawa anti bakteri yang
dilepaskan secara perlahan-lahan, atau untuk mengurangi pendarahan
dengan melepaskan suatu astringen atau koagulan.

2. Tablet Kempa Digunakan melalui Liang Tubuh

 Tablet Rektal
Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang digunakan secara rektal
(dubur) yang tujuannya untuk kerja lokal atau sistemik.

 Tablet Vaginal
Tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam
vagina yang di dalamnya terjadi disolusi dan melepaskan zat
aktifnya.Biasanya mengandung antiseptik, astringen.Digunakan untuk
infeksi lokal dalam vagina dan mungkin juga untuk pemberian steroid
dalam pengobatan sistemik.

3. Tablet Kempa untuk Implantasi


Tablet implantasi atau pelet dibuat berdasarkan teknik aseptik, mesin
tablet harus steril.Dimaksudkan untuk implantasi subkutan (untuk KB,
mencegah kehamilan). 

4. Tablet Cetak untuk Penggunaan Lain

 Tablet Triturat untuk Dispensing


Adalah tablet yang dihaluskan dulu atau disiapkan untuk penggunaan
tertentu. Tablet kempa atau cetak berbentuk kecil umumnya silindris
digunakan untuk memberikan jumlah zat aktif terukur yang tepat untuk
peracikan obat (FI IV). Digunakan sebagai tablet sublingual atau
dilepaskan di atas lidah dan ditelan dengan air minum.

 Tablet Hipodermik
Tablet cetak atau kempa yang dibuat dari bahan mudah larut atau melarut
sempurna dalam air. Umumnya digunakan untuk membuat sediaan injeksi
steril dalam ampul dengan menambahkan pelarut steril (FI IV)

 Tablet Dispending
Tablet yang digunakan oleh apoteker dalam meracik bentuk sediaan padat
atau cair.Dimaksudkan untuk ditambahkan ke dalam air dengan volume
tertentu, oleh ahli farmasi atau konsumen, untuk mendapatkan suatu
larutan obat dengan konsentrasi tertentu.

5. Berdasarkan Distribusi Obat Dalam Tubuh


 Bekerja lokal
Misal : tablet hisap untuk pengobatan pada rongga mulut; ovula untuk
pengobatan pada infekldi di vagina.

 Bekerja sistemik
: per oral.Yang bekerja short-acting (jangka pendek) : dalam satu hari
memerlukan beberapa kali menelan obat.Yang bekerja long-acting (jangka
panjang) : dalam satu hari cukup menelan satu tablet.

Tablet jangka panjang dapat dibedakan menjadi :

 Delayed Action Tablet (DAT)


Dalam tablet ini terjadi penundaan pelepasan zat aktif karena
pembuatannya adalah sebagai berikut : sebelum dicetak, granul dibagi
dalam beberapa kelompok. Kelompok pertama tidak diapa-apakan,
kelompok kedua disalut dengan bahan penyalut yang akan pecah setelah
beberapa saat, kelompok ketiga disalut dengan bahan penyalut yang pecah
lebih lama dari kelompok kedua, dst. Granul-granul dari semua kelompok
dicampurkan dan baru dicetak.

 Repeat Action Tablet (RAT)


Granul-granul dari kelompok yang paling lama pecahnya dicetak dahulu
menjadi tablet inti (core tablet). Kemudian granul-granul yang kurang
lama pecahnya dimampatkan di sekeliling kelompok pertama sehingga
terbentuk tablet baru.
6. Berdasarkan Jenis Bahan Penyalut
Tujuan penyalutan tablet :
- Melindungi zat aktif yang bersifat higroskopis atau tidak tahan
terhadap pengaruh udara, kelembaban, atau cahaya.
- Menutupi rasa dan bau yang tidak enak.
- Membuat penampilan lebih baik dan menarik.
- Mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran cerna.

Misal : tablet enterik yang pecah di usus

Macam-macam tablet salut :

a) Tablet salut biasa/salut gula (dragee)


disalut dengan gula dari suspensi dalam air mengandung serbuk yang tidak
larut seperti pati, kalsium karbonat, talk atau titanium dioksida yang
disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin.
b) Tahapan pembuatan salut gula :

 Penyalutan dasar (subcoating)


Jika tablet mengandung zat yang higroskopis, tablet dilapisis dulu dengan
salutpenutup (sealing coat) agar air dari sirop salut-dasar tidak masuk ke
dalam tablet.
 Melicinkan (smooting)
Proses pembasahan berganti-ganti dengan sirop pelicin dan pengeringan
dari salut dasar tablet menjadi bulat dan licin.
 Pewarnaan (coloring)
Memberi zat warna yang dicampurkan pada sirop pelicin.
 Penyelesaian (finishing)
Proses pengeringan salut sirop
 Pengilapan (polishing)
Merupakan tahap akhir, digunakan lapisan tipis lilin yang licin.

c) Tablet salut selaput (film-coated tablet)


Disalut dengan hidroksipropilmetilslulosa, metilselulosa,
hidroksipropilselulosa, Na-CMC, dan campuran selulosa asetat ftalat
dengan PEG.
d) Tablet salut kempa
Tablet yang disalut secara kempa cetak dengan massa granulat yang terdiri
atas laktosa, kalsium fosfat, dan zat lain yang cocok. Mula-mula dibuat
tablet inti, kemudian dicetak kembali bersama granulat kelompok lain
sehingga terbentuk tablet berlapis (multi layer tablet).
e) Tablet salut enterik (enteric-coated tablet)/tablet lepas tunda

Jika obat dapat rusak atau menjadi tidak aktif akibat cairan lambung atau
dapat mengiritasi mukosa lambung, maka diperlukan penyalut enterik
yang bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai tablet melewati
lambung.

f) Tablet lepas lambat (sustained-release tablet)/tablet dengan efek


diperanjang tablet yang dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan
tetap tersedia selama jangka waktu tertentu setelah obat diberikan. 

C. KOMPONEN SEDIAAN PADAT


a. Zat aktif
b. Eksipien/bahan tambahan
Komponen tambahan terdiri dari:
 Bahan pengisi (diluent)
Berfungsi untuk memperbesar volume massa agar mudah
dicetak atau dibuat.Bahan pengisi ditambahkan jika zat
aktifnya sedikit
atau sulit dikempa. Contoh :laktosa, pati, kalsium fosfat,
dibase, selulosa mikrokristal.
 Bahan pengikat (binder)
Berfungsi memberikan gaya adhesi pada massa serbuk
sewaktu granulasi dan menambah daya kohesi pada bahan
pengisi. Contoh : gom akasia, gelatin, sukrosa,
povidon,metilselulosa,CMC,selulosa mikrokristal, pasta pati
terhidrolisis.
 Bahan penghancur/pengembang (disintegrant)
Berfungsi membantu hancurnya tablet setelah ditelan.
Contoh : pati, asam alginat, selulosa mikrokristal.
 Glidan Yaitu bahan yang dapat meningkatkan kemampuan
mengalir serbuk. Umumnya digunakan dalam kempa
langsung tanpa proses granulasi.Contoh : silika pirogenik
koloidal.
 Bahan pelicin (lubrikan)
Berfungsi mengurangi gesekan selama pengempaan tablet dan
juga berguna untuk mencegah massa tablet melekat pada
cetakan Contoh : senyawa asam stearat dengan logam
(contoh:Mstearat),asam stearat, talk, minyak nabati
terhidrogenasi.
 Bahan penyalut (coating agent)

D. AJUVAN
 Bahan pewarna (coloring agent)
Berfungsi meningkatkan nilai estetika atau untuk identitas produk.
 Bahan pengaroma (flavour)
 Berfungsi menutupi rasa dan bau zat khasiat yang tidak enak.

E. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SEDIAAN PADAT


a. Keuntungan Sediaan Tablet :
 Tablet dipasaran mudah diberikan dalam dosis yang tepat jika
diinginkan dosis dapat dibagi rata dan akan memberikan efek yang
akurat.
 Tablet tidak mengandung alcohol
 Tablet dapat dibuat dalam berbagai dosis. 
 Sifat alamiah dari tablet yaitu tidak dapat dipisahkan, kualitas
bagus dandapat dibawa kemana-mana, bentuknya kompak,
fleksibel dan mudah pemberiannya.
 Secara umum, bentuk pengobatan dangan menggunakan
tablet lebihdisukai karena bersih, praktis dan efisien. 
 Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan
kemampuan yang terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk
ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling lemah. 
 Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya
palingrendah. 
 Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan
tertinggalditenggorokan, terutama bila tersalut yang
memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.
 Tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus,
sepertipelepasan diusus atau produk lepas lambat. 
 Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah
untukdiproduksi secara besar-besaran.
 Tablet oral mungkin mudah digunakan untuk pengobatan tersendiri
dengan bantuan segelas air.
 Untuk anak-anak dan orang-orang secara kejiwaan, tidak mungkin
menelan tablet, maka tablet tersebut dapat ditambahkan
penghancur, dan pembasah dengan air lebih dahulu untuk
pengolahannya.
 Dapat dibuat tablet kunyah dengan bahan mentol dan gliserin yang
dapat larut dan rasa yang enak, dimana dapat diminum, atau
memisah dimulut
 Konsentrasi yang bervariasi.

b. Kerugian Sediaan Tablet


 Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan
tidaksadar/pingsan);
 Formulasi tablet cukup rumit, antara lain
 Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak padat, karena
sifatamorfnya, flokulasi, atau rendahnya berat jenis.
 Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya
cukup besaratau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran
cerna, ataukombinasi dari sifat tersebut, akan sulit untukdiformulasi
(harus diformulasi sedemikian rupa)
 Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak, atau bau yang tidak
disenangi, atau zat aktif yang peka terhadap oksigen, atmosfer, dan
kelembaban udara,memerlukan menkapsulasi sebelum dikempa.
Dalam hal ini sediaan kapsulmenjadi lebih baikdaripada tablet.

F. CONTOH DATA PREFORMULASI TABLET

a. ZAT AKTIF
 Antalgin (FI IV hal,538)
Pemerian                     : Serbuk Hablur, putih/ putih kekuningan.
Kelarutan                    : Larut dalam air, mudah larut dalam etanol.
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat.

b. ZAT PENGIKAT
 Amilum
Pemerian                     : Serbuk sangat halus, putih tidak berbau tidak
berasa.
Kelarutan                    : Praktis tidak larut dalam air dingin dan etanol
Penyimpanan              : Dalam wadah tertutup baik dan kering.

 Aqua
Pemerian                    : cairan jernih tidak berbau
Kelarutan                   : keasaman-basaan pada 10 ml tambahkan 2 tetes
metal P:
Penyimpanan             : Dalam wadah tertutup baik

c. ZAT PENGHANCUR DALAM


 Corn Starch
pemerian                     : Serbuk sangat halus dan putih
kelarutan                     : Praktis tidak larut dalam air dengan dan dalam
etanol.
penyimpanan            :Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus
cahaya.

d. ZAT PENGISI
 laktosa                 (F 1V Hal 489)
pemerian                   : Serbuk atau masa hablur ,keras , putih atau putih krem tidak
berbau dan rasa sedikit manis satbil
tetapi mudah menyerapbau.
kelarutan                   :Mudah (dan pelan-pelan) larut dalam air
dan lebih mudahlarut dalam air
mendidih sangat sukar larut dalam etanol:
tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.
Penyimpanan            :Dalam wadah tertutup baik.

e. PENGHANCUR LUAR
 Avicel PH 102
Pemerian                     : Bagian selulosa yang terdepolimerasi berbentuk putih,
bersih, serbuk kristal, tidak berwarna tidak berasa.
Kelarutan                    : Sukar larut di 5% w/v larutan sodium hidroksida, praktis
tidak larut dalam air, larutan asam dan banyak pelarut
organik.
Penyimpanan              : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.

f. GLIDAN/ANTIADHERENT
 Talk     (F1 1V Hal 771)
Pemerian               : Serbuk hablur sangat halus putih/ putih kelabu berkilatmudah 
melekat pada kulit dan bebas dari butiran.
Kelarutan              : Tidak larut dalam air dalam etanol dan dalam eter.
Penyimpanan        : Dalam wadah tertutup baik.

 Mg. Stearat   (F1 1V Hal 515)


Pemerian              : Serbuk hablur putih dan voluminis  ,bau lemah khasmudah me
lekat di kulit bebas dari butiran.
Kelarutan             : Tidak larut dalam air, dalam etanol dan dalam eter.
Penyimpanan       : Dalam wadah tertutup baik.

g. PEMANIS
 Sodium saccharin
Pemerian            : serbuk hablur putih tidak berbau atau berbau aromatic lemah.
Larutan encer sangat manis. Larutan bereaksi asam terhadap
lakmus.
Kelarutan            : Agak sukar larut dalam air, dalam kloroform dan dalam eter;
larut dalam air mendidih; sukar larut dalam etanol mudah larut
dalam ammonia encer.
Penyimpanan      : Dalam wadah tertutup baik.

Anda mungkin juga menyukai