Akibat Buruk Saling Sindir
Akibat Buruk Saling Sindir
Untuk anda yang mungkin pernah mengalami pengalaman yang seperti itu, ada baiknya anda
membaca tulisan yang dimuat oleh hipwee.com yang membahas sebuah tulisan yang hampir sesuai
dengan kondisi tersebut.
Dengan banyaknya sosial media yang ada, kesempatan untuk berkomunikasi dan curhat colongan
di dunia maya semakin besar.
Banyak hal yang tadinya disimpan sendiri sekarang jadi bahan konsumsi khalayak luas.
Nggak jarang, kita terlena oleh segala kemudahan menyampaikan isi hati di sosial media,
lalu menyalahgunakannya.
Salah satunya dengan menjadikan sosial media sebagai “tempat sampah” untuk meluapkan
kekesalan, namun tanpa menyebut jelas tertuju pada siapa kebencian itu.
Aksi yang juga disebut no mention ini patut kamu hindari dan sudahi, karena hanya keburukan-
keburukan ini yang akan kamu tuai.
Yang hendak kamu sindir adalah seorang teman yang membuatmu kesal karena berisik saat di
kantor atau tempat umum. Tapi terpikirkah olehmu, siapa saja yang dapat terkena dampak
sindiranmu? Bisa jadi siteman-bersuara-sumbang ini malah tidak membaca cemoohmu. Justru malah
teman-temanmu yang lain–yang kebetulan juga hobi bersenandung saat bekerja–yang bisa
tersinggung.
Bukan tidak mungkin masalahmu menjadi meluas, yang tadinya tak cocok dengan satu orang saja
jadi merembet ke orang-orang lain juga.
Selain itu, coba bayangkan pandangan orang, tentang kamu yang melulu meluapkan kemarahan di
media sosial. Tanpa ada keberanian untuk meluruskan kepada siapa kebencian itu ditujukan.
Kamu tak bisa menyalahkan mereka, kesimpulan seperti itu kerap tak bisa dihindarkan.
Sadarkah kamu, kalau dengan mengumbar keluhan dan sindiran tanpa alamat itu kamu sudah
menyebarkan aura tak menyenangkan ke sekitarmu?
Tak ada yang suka melihat keluhan bertubi-tubi yang bisa mempengaruhi suasana hati. Tak ada ada
yang doyan merasa tersinggung di wadah seperti sosial media, yang isinya bisa dilihat siapa saja.
Wajar apabila kamu kemudian dijauhi.
Hanya menyindir tanpa berani menyelesaikan pokok permasalahan membuatmu nampak tidak becus
dalam menghadapi suatu rintangan. Kamu terlihat bagai orang berpikiran kerdil yang cuma berani
mencak-mencak di balik lindungan anonimitas semata.
Apakah anda pernah mengalami pengalaman sebagaimana hal tersebut diatas? Jika iya, ada baiknya
kebiasaan buruk tersebut bisa dihentikan ketika memang anda sudah tahu effect buruknya. Akibat
buruknya tidak hanya untuk anda sendiri saja tapi buruk juga untuk teman-teman anda. Tapi lagi-lagi
semuanya dikembalikan kepada diri anda masing-masing. Jika memang anda masih merasa nyaman