Bab 3 DENY
Bab 3 DENY
ISI
berkisar antara 175° C hingga 290° C. Semakin panas suhunya, material plastik
maka akan semakin cair / encer (rendah viscositasnya) sehingga semakin mudah
18
di injeksikan / di semprotkan masuk ke dalam mold. Setiap material memiliki
karakteritik su mold. Semakin lunak formulasinya, yang berupa kandungan
plastisnya tinggi, membutuhkan temperature yang rendah, sebaliknya jika
formulasinya tinggi memerluka suhu yang lebih tinggi. Bentuk-bentuk partikel
yang sulit, besar dan jumlah cavity yang banyak serta runer yang panjang
menyebabkan tututan temperature yang tinggi atau naik.
dalam mold plate dengan suhu cooling antara 14° C sampai 70° C. Untuk
pekerjaan pekerjaan kadang juga diperlukan perlakuan panas pada mild plate
19
3.2 Bagian dan komponen mesin injection molding di PT. Indaco Warna
Dunia
1) Control Panel
20
Gambar 1.3 Hidrolik Pump
Sumber: Atas Berkenaan Dokumentasi PT.Indaco Warna Dunia
Hidrolik pump berada di bawah bagian injeksi unit, berfungsi untuk
memompa oli agar menghasilkan tekanan.Oli yang bertekanan tersebut
akan digunakan untuk menggerakan mesin injection agar dapat beroprasi.
3) Lubrication Pump
21
Gambar 1.5 Ejektor
Sumber: Atas Berkenaan Dokumentasi PT.Indaco Warna Dunia
Ejektor terdapat pada belakang moving plate yang berfungsi untuk
mengeluarkan produk dari cetakan atau mold.
5) Hopper
22
Hopper/hopper dryer adalah tempat material di tamping, maka material
biji plastik sebelum masuk ke dalam srew akan di tamping di dalam
hopper terlebih dahulu.
6) Cylinder Barrel
23
3.3 Bahan yang dipakai proses produksi di PT. Indaco Warna Dunia
1) Biji Plastik
Adapun macam-macam jenis biji plsatik yang dipakai dalam proses
produksi di PT. Indaco Warna Dunia :
A) HDPE (High density polyethylene)
24
LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat
makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Barang-
barang dengan bahan ini dapat di daur ulang dan baik untuk barang-
barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan
bahan ini bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik
untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan
makanan yang dikemas dengan bahan ini.
C) PP (Polypropylene)
Gambar 2.3 PP
Sumber : Upaya Pendekatan raggne.wordpress.com
2) Zat warna
Molekul zat warna merupakan gabungan dari zat organik tidak jenuh
dengan kromofor sebagai pembawa warna dan auksokrom sebagai
25
pengikat warna dengan erat. Bahan pewarna berfungsi untuk
meningkatkan penampilan dan memperbaiaki sifat tertentu dari bahan
plastik.
Pertimbangan yang perlu diambil dalam memilih warna yang sesuai
meliputi aspek yang berkaitan dengan penampilan bahan plastik selama
pembuatan produk warna, meliputi daya gabung, pengaruh sifat alir pada
sistem dan daya tahan terhadap panas serta bahan kimia lain. Dan juga
aspek yang berkaitan dengan produk akhir antara lain ketahanan terhadap
cuaca dan bahan kimi yang menimbulkan kerusakan pada saat produk
telah lama.
3.4 Produk jadi, reject, dan cara packing di PT. Indaco Warna Dunia
26
- Cycle time yang diperoleh rata-rata 16.03 detik per produk.
- Perusahaan mampu menghasilkan rata-rata 2300 pcs per shiftnya
- Mempunyai mold (cetakan) 3 seri dengan jenis mold dan mekanisme
yang berbeda.
2) Barang reject
3) Proses Packing
27
Gambar 3.3 Packing
Sumber: Atas Berkenaan Dokumentasi PT.Indaco Warna Dunia
Pada Proses Packing disini dilakukan oleh satu operator dan dibantu oleh
seorang helper. Satu helper disini memegang 3-4 mesin dan ditugaskan
untuk melakukan pengisian bahan ataupun pengecekan bahan yang
digunakan pada proses produksi. Untuk produk yang penulis observasi
satu pack produk ini berisi 40 produk dan disusu sedemikian rupa agar
tempat/gudang yang digunakan bisa lumayan terisi produk yang banyak
juga jadi lebih efisien tempat
3.5 Proses Produksi Tutup Galon 2.5 Kg di PT. Indaco Warna Dunia
Proses produksi Tutup Galon 2.5 Kg di PT. Indaco Warna Dunia memiliki
alur yang dibilang lumayan cepat. Alurnya adalah :
1. Bahan dilakukan proses mixer atau pencampuran antara bahan dan
pigmen warna dan juga pencampuran peletan (bahan daur ulang).
2. Barang dimasukan ke dalam mesin injection molding
3. Sebelum mesin berjalan maka dilakukan pemanasan cylinder barel
antara 1-1,5 jam agar suhu yang diperoleh dapat cukup untuk
melakukan proses inject bahan
28
Gambar 4.1 Suhu yang dicapai mesin
Sumber: Atas Berkenaan Dokumentasi PT.Indaco Warna Dunia
4. Kemudian setelah cylinder barel telah panas mesin melakukan proses
clamping terhadap mold (cetakan)
5. Setelah itu mesin melakukan proses inject bahan kedalam mold
6. Kemudian dilakukan proses holding (penahanan). Proses ini berguna
agar bahan yang mengalir ke dalam mold bisa mimisah (putus)
7. Setelah holding beberapa detik kemudian mesin melakukan proses
charging atau proses pemasukan bahan untuk dipanaskan di cylinder
barel. Hampir bersamaan meisn juga melakukan proses cooling agar
produk yang dihasilkan tidak terlalu panas dan juga mencegah
terjadinya flashing.
8. Setelah itu mesin akan membuka clamp dan akan menjatuhkan produk
dengan menggunakan mekanisme hidrolik, ejector, ataupun mekanik
mengikuti mold pada saat terbuka.
9. Kemudian proses akan berulang terus menerus sampai dilakukan
pemberhentian produksi karena perawatan mesin, perbaiakan mesin
ataupun penggantian mold untuk cetakan yang lain.
29