(PKL)
DI
DISUSUN OLEH
MEYLAN KASIM
NIS : 26298
KOMPETENSI KEAHLIAN
Disahkan di Gorontalo
Pada tanggal :
Mengetahui
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
serta rasa syukur kehadirat Allah SWT atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayahNya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarga dan sahabat-sahabat beliau,
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat disusun dengan baik atas
bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada
saya, oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ruslan S. Payu selaku Kepala sekolah SMK N 1 Gorontalo yang telah
memberi kesempatan kepada siwa-siswi kelas 11 untuk melaksanakan praktek
kerja lapangan.
2. Ibu Misranda E.U. Nalole, SE, M.Si selaku kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Gorontalo.
3. Bapak Rinto Buheli,S.pd. M.pd selaku pembimbing yang sabar membimbing
penulis dari awal pelepasan hingga penarikan kembali.
4. Ibu Rosnawaty Karim S,pd M.kes selaku instruktur yang baik dan tegas dalam
memberikan petunjuk.
5. Semua staf dan karyawan bagian Perencanaan dan Evaluasi.
6. Dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan dalam
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan.
7. Orang tua dan keluarga besar yang selalu membantu dan mendoakan saya selama
kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi susunan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
kritikan dan saran yang bersifat mendukung dari berbagai pihak sangat kami
harapkan.
MEYLAN KASIM
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar ...............................................................................................................
Daftar Isi ........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................
1.2 Tujuan Prakerin........................................................................................................
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan.....................................................................................
BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN..................................
2.1Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL........................................................................
2.2 Implementasi Kegiatan PKL.....................................................................................
2.3 Kompetensi dan Pengalaman yang didapatkan selama PKL....................................
2.4 Masalah yang dihadapi dan Penanganan Masalah....................................................
BAB III PENUTUP.......................................................................................................
1.1Kesimpulan................................................................................................................
1.2Saran-saran.................................................................................................................
1.2.1 Saran Untuk Lokasi...............................................................................................
1.2.2 SaranUntuk Sekolah..............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................
Identitas Siswa..........................................................................................................
Identitas Dunia Kerja dan Jam Kerja........................................................................
Struktur Organisasi...................................................................................................
Gambar/Lensa Kegiatan (Jika ada)...........................................................................
Daftar Hadir..............................................................................................................
Jurnal Harian.............................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
SEBELUM RAMADHAN
WAKTU
HARI JAM MASUK JAM ISTIRAHAT JAM KELUAR
Senin 08.00 WITA 12.00-13.00 WITA 16.30 WITA
Selasa 08.00 WITA 12.00-13.00 WITA 16.30 WITA
Rabu 08.00 WITA 12.00-13.00 WITA 16.30 WITA
Kamis 08.00 WITA 12.00-13.00 WITA 16.30 WITA
Jum’at 08.00 WITA 12.00-13.00 WITA 16.30 WITA
RAMADHAN
WAKTU
HARI JAM MASUK JAM ISTIRAHAT JAM KELUAR
Senin 08.00 WITA 12.00-13.00 WITA 15.00 WITA
Selasa 08.00 WITA 12.00-13.00 WITA 15.00 WITA
Rabu 08.00 WITA 12.00-13.00 WITA 15.00 WITA
Kamis 08.00 WITA 12.00-13.00 WITA 15.00 WITA
Jum’at 08.00 WITA 11.30-13.00 WITA 15.30 WITA
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya kegitan Praktik Kerja Lapangan (PKL), kami peserta didik
dapat mengetahui gambaran saat bekerja di kantor, dan dengan adanya kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat menambah wawasan, pengetahuan atau
pengalaman bagi peserta didik itu sendiri, serta peserta didik dapat mengetahui
cara mengaplikasikan teori berdasarkan kompetensi keahlian yang di miliki.
3.2 Saran-saran
3.2.1 Saran untuk lokasi
Pembekalan teori-teori yang mungkin belum tersampaikan di sekolah agar di
jelaskan dengan seksama agar peserta didik dapat membantu kelancaran tugas
atau pekerjaanya.
3.2.2 Saran untuk sekolah
Dalam pembelajaran, teori-teori ataupun praktik yang di berikan kepada
peserta didik harus sama atau searah dengan apa yang di terapkan di perusahaan
atau instansi. Sehingga peserta didik dapat mengerjakan tugas di tempat praktik
dengan mudah.
Daftar Lampiran
Identitas Siswa
1. Nama Siswa : Meylan Kasim
2. Tempat, Tanggal Lahir : Gorontalo, 16 Mei 2001
3. Nomor Telepon/HP : 0853-9429-8737
4. Alamat Siswa : Jl. Bilinggata Kel. Dulomo Selatan
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Golongan Darah :A
7. Nomor Induk : 26298
8. Bidang Keahlian : Bisnis Dan Manajemen
9. Program Keahlian : Manajemen Perkantoran
10. Kompetensi keahlian : Otomatisasi Dan Tata Kelola Perkantoran
11. Sekolah : SMK NEGERI 1 GORONTALO
12. Alamat : Jl. Ternate Kel. Tapa Kec. Sipatana
13. Nomor Telepon : (0435) 822772
14. Nomor Faximile : (0435) 822772
15. E-mail : smkn1gtlo@yahoo.co.id
16. Nama Orang Tua : Bahtiar Kasim
17. Alamat Orang Tua : Jl. Bilinggata Kel. Dulomo Selatan
18. Nomor Telepon/HP :-
MEYLAN KASIM
NIS. 26298
JAM KERJA
Misi
Sejarah
Menurut sejarah, jazirah Gorontalo terbentuk kurang lebih 400 tahun lalu dan
merupakan salah satu kota tua di Sulawesi selain Makassar, Pare-pare dan Manado.
Gorontalo pada saat itu menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di
Indonesia Timur, yaitu dari Ternate, Gorontalo, Bone. Seiring dengan penyebaran
agama tersebut Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan masyarakat di
wilayah sekitar seperti Bolaang Mongondow (Sulut), Buol Toli-Toli, Luwuk
Banggai, Donggala (Sulteng) bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara. Gorontalo
menjadi pusat pendidikan dan perdagangan karena letaknya yang strategis
menghadap Teluk Tomini (bagian selatan) dan Laut Sulawesi (bagian utara).
Pohala'a Gorontalo
Pohala'a Limboto
Pohala'a Suwawa
Pohala'a Boalemo
Pohala'a Atinggola
Dengan hukum adat itu, maka Gorontalo termasuk 19 wilayah adat di Indonesia.
Antara agama dengan adat di Gorontalo menyatu dengan istilah "Adat bersendikan
Syara' dan Syara' bersendikan Kitabullah". Pohala’a Gorontalo merupakan pohala’a
yang paling menonjol diantara kelima pohalaa tersebut. Itulah sebabnya Gorontalo
lebih banyak dikenal. Asal usul nama Gorontalo terdapat berbagai pendapat dan
penjelasan antara lain :
Jadi asal usul nama Gorontalo (arti katanya) tidak diketahui lagi, namun jelas kata
"hulondalo" hingga sekarang masih hidup dalam ucapan orang Gorontalo dan orang
Belanda karena kesulitan dalam mengucapkannya diucapkan dengan Horontalo dan
bila ditulis menjadi Gorontalo.
Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohala’a telah berada di bawah kekusaan seorang
asisten Residen disamping pemerintahan tradisonal. Pada tahun 1889 sistem
pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan
istilah "Rechtatreeks Bestur". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur
pemerintahan Daerah Limo lo pohalaa dibagi atas tiga Onder Afdeling yaitu :
Onder Afdeling Kwandang
Onder Afdeling Boalemo
Onder Afdeling Gorontalo
Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi lima distrik yaitu :
Distrik Kwandang
Distrik Bone
Distrik Gorontalo
Distrik Boalemo
Afdeling Gorontalo
Afdeling Boalemo
Afdeling Buol
Selain itu pada saat pergolakan PRRI Permesta di Sulawesi Utara masyarakat
wilayah Gorontalo dan sekitarnya berjuang untuk tetap menyatu dengan Negara
Republik Indonesia dengan semboyan "Sekali ke Djogdja tetap ke Djogdja"
sebagaimana pernah didengungkan pertama kali oleh Ayuba Wartabone di Parlemen
Indonesia Timur ketika Gorontalo menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur.
Sistem Pemerintahan
Pemerintahan di daerah Gorontalo pada masa perkembangan kerajaankerajaan adalah
bersifat monarki konstitusional, yang pada awal mula pembentukan kerajaan-
kerajaan tersebut berakar pada kekuasaan rakyat yang menjelmakan diri dalam
kekuasaan Linula, yang sesungguhnya menurutkan azas demokrasi. Organisasi
pemerintahan dalam kerajaan terbagi atas tiga bagian dalam suasana kerjasama yang
disebut "Buatula Totolu", yaitu ;
Olongia Lo Lipu (Maha Raja Kerajaan) adalah kepala pemerintahan tertinggi dalam
kerajaan tetapi tidak berkuasa mutlak. Ia dipilih oleh Bantayo Poboide dan dapat
dipecat atau di mazulkan juga oleh Bantayo Poboide. Masa jabatannya tidak
ditentukan, tergantung dari penilaian Bantayo Poboide. Hal ini membuktikan bahwa
kekuasaan tertinggi dlm kerajaan berada dalam tangan Bantayo Poboide sebagai
penjelmaan dari pd kekuasaan rakyat.
Olongia sebagai penguasa tertinggi dalam kerajaan, terdapat pula jabatan tinggi
lainnya yaitu "Patila" (Mangku Bumi) selanjutnya disebut Jogugu. Wulea Lo Lipu
(Marsaoleh) setingkat dengan camat. Disamping Olongia dan pembantu-
pembantunya sebagai pelaksana pemerintahan seharihari terdapat suatu Badan
Musyawarah Rakyat (Bantayo Poboide) yang diketuai oleh seorang Bate. Setiap
kerajaan mempunyai suatu Bantayo Poboide yang berarti bangsal tempat
bermusyawarah. Di dalam bangsal inilah diolah dan dirumuskan hal-hal sebagai
berikut;
Terinspirasi oleh semangat Hari Patriotik 23 Januari 1942, maka pada tanggal da
bulan yang sama pada tahun 2000, rakyat Gorontalo yang diwakili oleh Dr. Ir.
Nelson Pomalingo, MPd ditemani oleh Natsir Mooduto sebagai ketua Panitia
Persiapan Pembentukan Provinsi Gorontalo Tomini Raya (P4GTR) serta sejumlah
aktivis, atas nama seluruh rakyat Gorontalo mendeklarasikan berdirinya Provinsi
Gorontalo yang terdiri dari Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo terlepas dari
Sulawesi Utara.Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1964
yang isinya adalah bahwa Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo merupakan
wilayah administrasi dari Propinsi Sulawesi Utara. Setahun kemudian tepatnya
tanggal 16 Februari 2001, Tursandi Alwi sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo
dilantik