Anda di halaman 1dari 41

PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PELAPORAN Pph 21

1. Formulir Yang Digunakan Untuk Pembayaran Pph Pasal 21


Berikut jenis-jenis formulirnya :
a. Formulir SPT Orang Pribadi
Ada tiga jenis formulir SPT Tahunan orang Pribadi, yaitu Formulir SPT 1770,
Formulir SPT 1770 S, dan Formulir SPT 1770 SS. Ketiganya dikategorikan
berdasarkan jumlah dan sumber penghasilan dalam satu  tahun pajak.
1) Formulir SPT Tahunan 1770
Formulir SPT Tahunan 1770 merupakan formulir yang digunakan wajib pajak
pribadi dengan status sebagai pemilik bisnis dan pekerja yang memiliki keahlian
tertentu atau pekerja lepas. Penggunaan formulir ini juga meliputi wajib pajak
yang memperoleh penghasilan dengan memiliki lebih dari satu jenis pekerjaan,
entah itu pekerjaan penuh waktu atau paruh waktu. Selain itu, formulir 1770 juga
ditujukan bagi seseorang yang bekerja pada lebih dari satu perusahaan atau
instansi dengan PPh final, serta memiliki penghasilan dari dalam maupun luar
negeri. Jika wajib pajak tidak memiliki penghasilan, maka SPT Tahunan 1770
ini juga dapat digunakan, dengan mengisi jumlah “0” pada kolom penghasilan,
dan disertai dengan surat pernyataan di atas materai bahwa wajib pajak benar-
benar tidak berpenghasilan.
2) Formulir SPT Tahunan 1770 S
Formulir SPT Tahunan 1770 S adalah formulir yang digunakan oleh  wajib pajak
yang memperoleh penghasilan lebih dari Rp60 juta setiap tahunnya.Selain itu,
formulir ini juga ditujukan bagi pegawai dengan sumber penghasilan dari dua
tempat kerja dalam periode setahun pajak. Formulir ini memiliki dua lampiran
yang harus dilengkapi wajib pajak dengan informasi yang tepat, seperti bukti
potong pajak, total pendapatan, jumlah anggota keluarga, dan informasi terkait
lainnya.
3) Formulir SPT Tahunan 1770 SS
Formulir SPT Tahunan 1770 SS merupakan formulir yang digunakan oleh wajib
pajak dengan penghasilan kurang atau setara Rp 60 juta per tahunnya. Berbeda
dari formulir SPT sebelumnya, 1770 SS ditujukan bagi karyawan yang bekerja
hanya di satu perusahaan atau instansi selama minimal setahun.
Formulir ini juga meliputi penghasilan tambahan dari bunga koperasi atau bunga
bank. Proses pengisiannya juga terbilang sederhana, sebab hanya mentransfer
data dari formulir atau bukti potong 1712 A1, yang ditujukan bagi pegawai
swasta, dan formulir 1712 A2, yang ditujukan bagi pegawai sipil.
b. Formulir SPT Tahunan Badan
SPT Tahunan wajib pajak badan hanya memiliki satu jenis formulir yaitu formulir
1771. Formulir SPT Tahunan 1771 merupakan formulir berisi enam lampiran yang
digunakan oleh wajib pajak badan untuk memberitahukan penghasilan, biaya dan
perhitungan PPh terutang dalam kurun waktu satu tahun pajak.
Formulir ini berisi data-data yang harus dilengkapi oleh wajib pajak badan berupa
identitas diri, penghasilan kena pajak, PPh terutang, kredit pajak, kompensasi
kerugian fiskal, PPh final, serta penghasilan yang bukan merupakan objek pajak

2. Tata cara dan prosedur pembayaran PPh pasal 21


- Siapkan formulir Surat Setoran Pajak (SSP) dan uang tunai
Sebelum melakukan pembayaran/penyetoran pajak terlebih dahulu wajib pajak
mempersiapkan SSP yang akan diserahkan ketika pembayaran pajak. SSP diisi
sendiri oleh wajib pajak dan ditandatangani sebelum diserahkan ke kantor penerima
pembayaran. Jumlah SSP yang diserahkan adalah 4 (empat) lembar terdiri dari
lembar 1 untuk wajib pajak, lembar 2 untuk KPPN, lembar 3 untuk KPP, dan lembar
4 untuk kantor penerima pembayaran.
Selain itu wajib pajak perlu menyiapkan uang tunai sejumlah yang akan dibayarkan,
alangkah baiknya jika wajib pajak menyerahkan uang pas ketika melakukan
pembayaran pajak. Batas waktu pembayaran adalah tanggal 10 bulan berikutnya.
- Pilih metode pembayaran
Selanjutnya wajib pajak dapat memilih cara pembayaran yang akan dilakukan. Bila
pembayaran pajak dalam jumlah besar, sehingga tidak memungkinkan untuk
membawanya, maka pilihlah metode transfer ke kas negara. Hubungi Customer
Service dimana rekening bank berada, pihak bank akan sangat senang membantu
karena biasanya metode transfer hanya dipilih oleh nasabah prioritas. Namun apabila
menggunakan cara lain, maka wajib pajak dapat melakukan pembayaran secara
langsung dengan mengunjungi tempat-tempat dibawah ini:
a. Kantor Pos.
b. Bank Badan Usaha Milik Negara.
c. Bank Badan Usaha Milik Daerah.
d. Tempat pembayaran lainnya yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan
Contoh : Bank Swasta tertentu (Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI).
Bank tempat pembayaran pajak disebut juga dengan nama Bank Persepsi
- Pastikan kode pembayaran pajaknya sudah benar
Agar tidak keliru membayar, maka pastikan jenis pajak yang akan dibayar. Cari kode
setor yang berjumlah 3 digit serta kode jenis pajak yang berjumlah 6 digit. Hubungi
Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak terdekat untuk informasi. Untuk
KPP Pratama biasanya telah bekerjasama dengan kantor pos, sehingga loket
pembayaran berada di dalam gedung KPP Pratama. Wajib pajak cukup datang ke
KPP Pratama, hubungi Account Representative untuk mengisi Surat Setoran Pajak,
dan kemudian langsung bayar di loket.
- Dapatkan arsip Surat Setoran Pajak (SSP)
Setelah membayar pajak, pastikan wajib pajak menerima arsip/struk bukti
pembayaran pajak. Simpan dengan baik karena sehelai kertas tersebut bernilai uang
bagi para petugas pajak semacam Account Representative, Pemeriksa Pajak atau
Jurusita Pajak. Bukan uang tunai yang mereka cari, tetapi arsip salinan pembayaran
pajak yang bernilai emas bagi mereka. Menyimpan arsip pembayaran selama
beberapa tahun berguna sekali apabila anda hendak pindahbuku, atau klaim ke
Kantor Pajak apabila ternyata pembayaran pajak anda terlalu besar.

3. Surat Setoran Pajak (SSP)


Pengertian Surat Setoran Pajak (SSP) adalah : bukti pembayaran atau penyetoran pajak
yang telah dilakukan oleh Wajib Pajak dengan menggunakan formulir atau telah
dilakukan  dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk
oleh Menteri Keuangan. Formulir SSP  dibuat dalam rangkap 4 (empat), dengan
peruntukan sebagai berikut :
lembar ke-1 : untuk arsip Wajib Pajak;
lembar ke-2 : untuk Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN);
lembar ke-3 : untuk dilaporkan oleh Wajib Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak;
lembar ke-4 : untuk arsip Kantor Penerima Pembayaran.
Apabila diperlukan di SSP dibuat rangkap 5 (lima) dengan ketentuan lembar ke-5 :
lembar ke-5 adalah untuk arsip Wajib Pungut (Bendahara Pemerintah/BUMN) atau 
pihak lain.
Pengisian Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran dalam formulir SSP dilakukan
berdasarkan Tabel Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran.
Wajib Pajak dapat mengadakan sendiri formulir SSP dengan bentuk dan isi sesuai
dengan formulir SSP. Wajib Pajak dapat meminta formulir SSP secara gratis ke Kantor
Pelayanan Pajak. Satu formulir SSP hanya dapat digunakan untuk pembayaran satu jenis
pajak dan untuk satu Masa Pajak atau satu Tahun Pajak/surat ketetapan pajak/Surat
Tagihan Pajak dengan menggunakan satu Kode Akun Pajak dan satu Kode Jenis
Setoran, kecuali Wajib Pajak dengan kriteria tertentu sebagaimana dimaksud dalam
Penjelasan.

4. Petunjuk pengisian SSP


Secara umum formulir ini karbonised sehingga anda harus merapikannya dulu sebelum
mengisi.  Anda dapat mendapatkannya secara gratis di kantor pajak terdekat atau
mengunduhnya lewat internet. Setelah membayar pajak, Bank/Kantor pos akan
mengembalikan 2 lembar kepada anda, yakni lembar 1 dan lembar 3.  lembar 1 sebagai
arsip anda, sedangkan lembar 3 untuk dilaporkan ke kantor pajak.

Saya membagi formulir SSP ke dalam 7 bagian (Lihat angka disebelah kanan formulir di
atas)
1) Ini Adalah bagian identitas.  jangan sampai salah terutama untuk isian nomor NPWP
anda.  Check kembali dengan kartu NPWP anda untuk menguji kebenaran isian anda.
2) Bagian ini diisi hanya jika pembayaran pajak anda berhubungan dengan transaksi
atas tanah dan atau bangunan, misal pembayaran pajak atas penjualan, hibah atau
waris tanah dan atau bangunan.  isi kolom NOP dengan nomor Objek pajak PBB
anda.  Anda dapat menemukan nomor NOP pada Surat Pemberitahuan Pajak
Terhutang (SPPT) PBB tanah anda.
3) Untuk Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran menyesuaikan dengan pajak apa
yang akan anda bayar.  Sedangkan uraian pembayaran silakan diisi dengan
penjelasan ringkas tentang apa yang anda bayar misal, PPh Final jual beli tanah Jl
Batu no 5 malang, dll
4) Untuk Masa Pajak, beri tanda silang  di bawah bulan pajak terhutang.  Tahun Pajak
diisi dengan tahun pajak tersebut terhutang.
5) Untuk bagian 5, hanya diisi jika anda akan membayar tagihan pajak yang diterbitkan
oleh Kantor Pajak, bisa berupa Surat Tagihan pajak (STP), SKBKB dll.  intinya,
hanya diisi jika anda mendapat surat tagihan dari kantor pajak.
6) Jumlah pembayaran diisi dengan angka.  sedangkan terbilang disi dengan huruf. 
Misal : Jumlah Pembayaran : 500.000,- terbilang : lima ratus ribu rupiah
7) Kolom Diterima Oleh kantor Pembayaran akan diisi oleh bank atau kantor pos
tempat anda membayar pajak.  Sedangkan kolom disebelahnya adalah untuk anda
sebagai pembayar pajak. isi dengan nama terang dan tanda tangan

5. Tata cara dan prosedur pelaporan PPh pasal 21


Didalam prosedur ini mencakup dari proses pembuatan laporan pajak, pembayaran dan
pelaporan pajak penghasilan pasal 21 yang berawal dari bagian personalia, bagian
perpajakan, bagian keuangan, bank dan kantor pajak. Dokumen-dokumen yang terkait di
dalam prosedur ini adalah sebagai berikut :
- Data gaji karyawan adalah dokumen yang berisi tentang data karyawan dan juga gaji
yang diterima selama 1 bulan.
- Surat Pemberitahuan (SPT) adalah dokumen perpajakan yang berfungsi sebagai
sarana untuk melaporkan pajak yang terutang
- Surat Setoran Pajak (SSP) adalah dokumen perpajakan yang berfungsi sebagai sarana
untuk menyetorkan atau membayar pajak yang terutang.
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada wajib
pajak sebagai      sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
identitas wajib pajak.
- Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) adalah Pengusaha yang
melakukan penyerahan Barang Kena Pajakdan atau penyerahan Jasa Kena Pajak
yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang PajakPertambahan Nilai
- Bukti Tanda Terima adalah dokumen yang menyatakan bahwa dokumen perpajakn
telah diterima oleh kantor pajak
Langkah selanjutnya wajib pajak melakukan pelaporan ke Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) terdekat dengan menyerahkan SPT Masa PPh 21/26 kepada petugas. Setelah
diserahkan kepada petugas, wajib pajak menerima bukti penerimaan surat dari KPP.
Bukti tersebut disimpan baik-baik sebagai bukti telah dilakukan pelaporan.

6. Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPh 21


Surat Pemberitahuan (SPT) merupakan sarana bagi Wajib Pajak untuk melaporkan hal-
hal yang berkaitan dengan kewajiban perpajakan. SPT harus diisi dengan benar, lengkap,
dan jelas dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf latin dan angka arab,
satuan mata uang rupiah dan menandatangani serta menyampaikannya ke KPP atau
tempat lain yang ditetapkan oleh Direktorat Jendral Pajak. Fungsi SPT bagi Wajib Pajak
Pajak Penghasilan yaitu sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan
untuk melaporkan tentang:
- Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan atau melalui
pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu (1) Tahun Pajak atau Bagian
Tahuan Pajak.
- Penghasilan yang merupakan Objek Pajak dan atau bukan Objek Pajak.
- Harta dan kewajiban.
- Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau pemungutan
pajak orang pribadi atau badan lain dalam satu Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku

7. Tata cara penyelesaian SPT


Tata cara pengisian SPT (Surat Pemberitahuan) diatur sebagai berikut:
- Wajib Pajak wajib mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan benar.
- Surat Pemberitahuan Wajib Pajak badan harus ditandatangani oleh pengurus atau
direksi.
- Dalam hal Wajib Pajak menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk
mengisi dan menandatangani Surat Pemberitahuan, surat kuasa khusus tersebut harus
dilampirkan pada Surat Pemberitahuan.
- Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak yang wajib
menyelenggarakan pembukuan harus dilampiri dengan laporan keuangan berupa
neraca atau laporan laba-rugi serta keterangan lain yang diperlukan untuk
menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak.
- Dalam hala laporan keuangan diaudit oleh Akuntan Publik tetapi tidak dilampirkan
pada SPT, Surat Pemberitahuan dianggap tidak lengkap dan tidak jelas, sehingga
SPT dianggap tidak disampaikan.
Sesuai dengan Pasal 3 ayat 3 UU No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan
Tata cara perpajakan, batas waktu penyampaian SPT diatur, Untuk SPT Masa, paling
lambat 20 (dua puluh) hari setelah akhir masa pajak

8. Prosedur Pembayaran Dan Pelaporan Pph Pasal 21 Secara Online


9. Penghitungan Pph 21
a. Tarif pajak penghasilan
Berdasarkan pasal 17 ayat 1 Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan, maka tarif potongan pajak penghasilan pribadi adalah sebagai
berikut :

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak


Rp 0 sampai dengan Rp. 50.000.000 5%
>Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 250.000.000 15%
>Rp 250.000.000 sampai dengan Rp 500.000.000 25%
> Rp 500.000.000 30%

Tarif pajak di atas diberlakukan setelah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
dikurangi dari penghasilan bersih dalam satu tahun. Besarnya PTKP
tergantung dari status pekerja (Wajib Pajak). Ada perbedaan PTKP antara yang
belum kawin, kawin dan belum punya anak , kawin dan punya anak 1, kawin
dan punya anak dua, dan kawin dan punya anak 3. Sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan No. 101/PMK.010/2016, PTKP bagi pekerja yang belum
kawin adalah sebesar Rp.54.000.000.

Dasar hukum atas kenaikan PTKP adalah PMK Nomor 101/PMK.010/2016


Tanggal 22 Juni 2016 Tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena
Pajak. Untuk menghitung pajak penghasilan, harus diketahui besaran
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sebagaimana diatur dalam  dengan
Peraturan Menteri tersebut, yakni:

Besaran Penghasilan Tidak Kena Pajak Tahun 2015 Tahun 2016


No
(PTKP) (dalam Rp) (dalam Rp)
1 Untuk diri Wajib Pajak orang pribadi 36,000,000 54,000,000
2 Tambahan untuk Wajib Pajak kawin 3,000,000 4,500,000
3 Tambahan untuk istri yang penghasilannya
digabung dengan penghasilan suami 36,000,000 54,000,000
4 Tambahan untuk setiap anggota keluarga
sedarah dan keluarga semenda dalam garis
keturunan lurus serta anak angkat, yang 3,000,000 4,500,000
menjadi tanggungan sepenuhnya, paling
banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga

Berdasarkan tabel di atas, maka tarif PTKP 2016 yang berlaku adalah sebagai
berikut :

PTKP Wajib Pajak Lajang


Uraian Status PTKP
Wajib Pajak TK0 54,000,000
Tanggungan 1 TK1 58,500,000
Tanggungan 2 TK2 63,000,000
Tanggungan 3 TK3 67,500,000

PTKP Wajib Pajak Kawin


Uraian Status PTKP
Wajib Pajak Kawin K0 58,500,000
Tanggungan 1 K1 63,000,000
Tanggungan 2 K2 67,500,000
Tanggungan 3 K3 72,000,000

PTKP Wajib Pajak Kawin, Penghasilan Suami


Istri Digabung
Uraian Status PTKP
Wajib Pajak Kawin K/I/0 112,500,000
Tanggungan 1 K/I/1 117,000,000
Tanggungan 2 K/I/2 121,500,000
Tanggungan 3 K/I/3 126,000,000
Perbedaan perhitungan antara karyawan yang telah kawin dan yang belum
kawin terletak pada Penghasilan Tidak Kena Pajak -nya. PTKP untuk pegawai
yang belum kawin adalah Rp.54.000.000,-, sedangkan untuk pegawai yang
telah kawin PTKP-nya menjadi Rp. 54.000.000,- ditambah Rp.4.500.000,-
sehingga menjadi Rp.58.500.000,-.

Jika pegawai tersebut telah kawin, penghasilannya digabung dengan


suami/istri dan memiliki 2 anak, maka PTKP-nya menjadi:

Rp. 54.000.000 + Rp. 4.500.000  + Rp. 54.000.000 + (Rp. 4.500.000  x 2) = Rp


121.500.000,-

b. Penghitungan Pph 21 Karyawan tetap sudah kawin dan memiliki NPWP


Sita Rianti adalah karyawati pada perusahaan PT. Onix Komunika dengan status
menikah dan mempunyai tiga anak. Suami Sita merupakan pegawai negeri sipil di
Kementrian Komunikasi & Informatika. Sita menerima gaji Rp 6.000.000 per bulan.
PT. Onix Komunika mengikuti program pensiun dan BPJS Kesehatan. Perusahaan
membayarkan iuran pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan sebesar 1% dari
perhitungan gaji, yakni senilai Rp 60.000 per bulan. Di samping itu Sita membayar
iuran (JHT) setiap bulan sebesar 2,00% dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK) dan Jaminan Kematian (JK) dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah
masing-masing sebesar 0,24% dan 0,3% dari gaji. Pada bulan Juli 2016, di samping
menerima pembayaran gaji, Sita juga menerima uang lembur (overtime) senilai Rp
2.000.000.

Hasil penghitungan pajaknya :


Gaji Pokok sebulan 6.000.000
Tunjangan lainnya 2.000.000
JKK 0,24 % dari gaji pokok 14.400
JK 0,3 % dari gaji pokok 18.000 +
Penghasilan Bruto 8.032.400

Pengurangan :
Biaya jabata 5 % x 8.032.400 401.620
JHT 2 % dari gaji pokok 120.000
Jaminan Pensiun 1 % dari gaji pokok 60.000 +
581.620 -
Penghasilan neto (bersih) sebulan 7.450.780

Penghasilan neto setahun 12 x 7.450.780 89.409.360


PTKP setahun :
Wajib pajak pribadi 54.000.000

Wajib pajak kawin 4.500.000 +


58.500.000 -
Penghasilan kena pajak setahun 30.909.360

Pph pasal 21 terutang :


5 % x 30.909.360 1.545.468

Pph pasal 21 sebulan :


1.545.468 : 12 128.789
Ilustrasi di atas berlaku bagi wajib pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP). Sementara, bagi wajib pajak yang tidak memiliki NPWP, akan dikalikan
120%.

c. Penghitungan Pph 21 Karyawan dengan tunjangan pajak belum kawin memiliki


NPWP

Fahri bekerja pada PT Kartika Kawashima. Status-nya belum menikah dan tidak
mempunyai tanggungan dengan gaji bersih senilai Rp 5.500.000 sebulan. Perusahaan
tempatnya bekerja memberikan tunjangan pajak penuh kepada Fahri sejumlah Rp
35.167. Sementara, iuran pensiun yang dibayar Fahri adalah Rp 55.000 sebulan.
Jadi, Contoh Hasil Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 bulan Agustus 2016 bagi
Fahri yang tidak menerima penghasilan lain dari PT. Kartika Kawashima selain gaji
adalah:

Gaji pokok 5.500.000


Tunjangan pajak 35.176 +
Penghasilan bruto sebulan 5.464.833

Pengurangan :
Biaya jabatan 5 % x 5.464.833 276.758
Iuran/jaminan pensiun 1 % dari gaji pokok 55.000 +
331.758 -
Penghasilan neto (bersih) sebulan 5.133.075

Penghasilan neto setahun 12 x 5.133.075 61.596.900


PTKP 54.000.000
54.000.000 -
Penghasilan kena pajak setahun 7.596.900

Pph pasal 21 terutang :


5% x 7.596.900 379.845

Pph pasal 21 sebulan :


379.845 12 31.653

d. Perhitungan PPh 21 untuk Karyawan Keluar Tengah Tahun

Abdul bekerja di PT Karya Abadi sejak tahun 2015 berstatus menikah dan
mempunyai anak 1. Pada Agustus 2017 Abdul mengundurkan diri dari PT Karya
Abadi. Gaji Abdul setiap bulan adalah Rp. 10.000.000, mendapat tunjangan BPJS
Ketenagakerjaan, JKK, JKM dan JHT sebesar 0,24%, 0,30% dan 3,70% dari gaji
pokok. BPJS Kesehatan sebesar 4% yang ditanggung perusahaan. Abdul membayar
JHT sebesar 2% dari gaji pokok dan BPJS Kesehatan sebesar 1%. Berapa PPh 21
Abdul tahun 2017 selama di PT Karya Abadi?

Gaji pokok 10.000.000


JKK 0,24% x 10.000.000 24.000

JKM 0,30% x 10.000.000 30.000


BPJS Kesehatan 4% x 8.000.000 320.000 +
(Karena basis pengali untuk BPJS Kesehatan
lebih dari Rp. 8.000.000 maka pengali untuk BPJS
Kesehatan menggunakan Rp. 8.000.000)
Penghasilan bruto sebulan 10.374.000

Pengurangan :
Biaya jabatan 5% x 10.374.000 518.700
JHT 2% x 10.000.000 200.000 +
718.700 -
Penghasilan neto sebulan 9.655.300

Penghasilan neto setahun 12 x 9.655.300 115.863.600


PTKP K/1 63.000.000 -
Penghasilan kena pajak setahun 52.863.600

Pph pasal 21 terutang :


5 % x 50.000.000 2.500.000
15 % x 2.863.600 429.540 +
2.929.540
Pph pasal 21 sebulan :
2.929.540 : 12 244.128

Pph pasal 21 terutang tahun 2017 2.929.540


Pph 21 masa januari – agustus 2017 yang telah disetor
8 x 244.128 1.953.027 -
Lebih bayar 976.513
Contoh Penghitungan dan Pengisian Formulir SPT Masa Pph Pasal 21

PRIMA UTAMA Transport merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa
transportasi. Perusahaan ini didirikan sejak akhir tahun 2003 oleh pemilik Tuan Ahmad. PRIMA
UTAMA Transport tidak mempunyai banyak pegawai karena merupakan perusahaan jasa yang
kecil. Informasi yang berkaitan dengan penghitungan pajak beserta pengisian SPT Masa dan
Tahunan PPh Pasal 21 tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. Data Perusahaan
Nama Perusahaan : PRIMA UTAMA Transport
NPWP : 04.129.225.2.542.000
Alamat : Jl. Kaliurang Km. 5 No. 49 Yogyakarta, 55281
Telp : (0274) 524501
E-mail : primautama@yahoo.com
Jenis Usaha : Jasa Transportasi
Nama Pimpinan : ANANDA

2. Pegawai tetap

No Nama Alamat, NPWP, Jabatan, Status, Gaji Pokok


.

1. Ananda Jl. Patimura 12 Yogyakarta, 78.222.333.4.542.000, manajer, kawin,


anak 1, gaji sebulan Rp 6.000.000,00; tunjangan struktural Rp
3.500.000,00.

2. Monalisa Jl. Pandeansari 100 Yogyakarta, 78.222.444.4.542.000, wakil


manajer, tidak kawin, tanpa tanggungan, gaji sebulan Rp
4.000.000,00; tunjangan struktural Rp 1.500.000,00.

3. Riskawan Jl. Sultan Agung 25 Yogyakarta, 78.222.555.4.542.000, pemasaran,


kawin tanpa tanggungan, gaji sebulan Rp 3.500.000,00; tunjangan
structural Rp 500.000

4. Yogananta Jl. Cendana CT II/5 Yogyakarta, pelaksana, tidak kawin, tanpa


tanggungan, gaji sebulan Rp 3.200.000,00.

5. Effendi Jl. Gelatik UH III/20 Yogyakarta, pelaksana, kawin, tanggungan 3,


gaji sebulan Rp 3.000.000,00.
Lain-lain:
 Setiap pegawai memperoleh tunjangan disiplin sebesar 10% dari gaji pokok
 Setiap pegawai berhak atas premi kecelakaan sebesar 2% dari gaji pokok
 Setiap pegawai membayar iuran pensiun sebesar 5% dari gaji pokoknya

Perintah:
 Hitunglah PPh Pasal 21 yang harus dipotong dan disetor pada bulan Juli 2015
 Setorkan PPh Pasal 21 yang telah dipotong sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Laporkan PPh 21 yang telah dipotong dan disetor dengan mengisi SPT Masa PPh 21/26
PERHITUNGAN PPh PASAL 21 YANG DIPOTONG DAN DISETOR SETIAP BULAN
Tunjangan Tunjangan Penghasilan
No Kode Nama Gaji Pokok Premi Asuransi Total B. Jabatan Iuran Pensiun
Struktural Disiplin Netto/Bulan
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h)
1 K/1 Ananda 6,000,000 3,500,000 600,000 120,000 10,220,000 500,000 300,000 9,420,000
2 TK/0 Monalisa 4,000,000 1,500,000 400,000 80,000 5,980,000 299,000 200,000 5,481,000
3 K/0 Riskawan 3,500,000 500,000 350,000 70,000 4,420,000 221,000 175,000 4,024,000
4 TK/0 Yogananta 3,000,000 - 300,000 60,000 3,360,000 168,000 150,000 3,042,000
5 K/3 Effendi 2,500,000 - 250,000 50,000 2,800,000 140,000 125,000 2,535,000
Total gaji sebulan 26,780,000

Penghasilan PPh PPh


No Kode Nama PTKP PKP
Netto/Tahun terutang/Tahun terutang/bulan
(i) (j) (k) (l) (m)
1 K/1 Ananda 113,040,000 42,000,000 71,040,000 5,656,000 471,333
2 TK/0 Monalisa 65,772,000 36,000,000 29,772,000 1,488,600 124,050
3 K/0 Riskawan 48,288,000 39,000,000 9,288,000 464,400 38,700
4 TK/0 Yogananta 36,504,000 36,000,000 504,000 30,240 2,520

Catatan:
Kolom c : 10% x kolom (a)
Kolom d : 2% x kolom (a)
Kolom f : 5% x kolom (e), maksimal diperbolehkan Rp 500.000,00
Kolom g : 5% x kolom (a)
Kolom h : kolom (e) – (f) – (g)
Kolom i : kolom (h) x 12
Kolom j : menggunakan tariff PTKP berdasarkan PMK No. 122/PMK.010/2015
Kolom k : kolom (i) – (j)
Kolom l : tariff pasal 17 ayat 91) huruf a UU PPh x kolom (k), kecuali Yigananta dan Effendi tarifnya dinaikkan 20% karena tidak mempunyai NPWP
SURAT SETORAN PAJAK
DEPARTEMEN KEUANGAN R.I. LEMBAR 1
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP)
Untuk Arsip Wajib Pajak

NPWP : 0 4 1 2 9 2 2 5 2 5 4 2 0 0 0
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki

NAMA WP : PRIMA UTAMA TRANSPORT

ALAMAT WP : JL. KALIURANG KM. 5 NOMOR 49 YOGYAKARTA


………….……………………...……………………………………….……………………………………………………………………………………
NOP :
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….……………………………………………………………………………………
………….……………………...……………………………………….……………………………………………………………………………………
Uraian Pembayaran :
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran

4 1 1 1 2 1 1 0 0 PEMBAYARAN PPh PASAL 21 MASA PAJAK JULI 2015

Masa Pajak
Tahun Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
X 2 0 1 5
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak

Nomor Ketetapan : / / / /
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Jumlah Pembayaran : Rp636,606.00 Diisi dengan rupiah penuh


Terbilang : ENAM RATUS TIGA PULUH ENAM RIBU ENAM RATUS ENAM RUPIAH

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor


Tanggal …………………………………………… YOGYAKARTA , Tanggal ###
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan

PRIMAUTAMA
ananda
Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : ANANDA

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

F.2.0.32.01
area staples
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA
PAJAK PENGHASILAN FORMULIR 1721
PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26
Formulir ini digunakan untuk melaporkan
KEMENTERIAN KEUANGAN RI Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau
area barcode
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Pasal 26

Bacalah petunjuk pengis ian sebelum mengisi formulir ini JUMLAH LEMBAR SPT
MASA PAJAK : SPT SPT TERMASUK LAMPIRAN :
07 - 2015 x
[mm - y y y y ] H.01 H.02 NORMAL H.03 PEMBETULAN KE : ____ H.04 (DIISI OLEH PETUGAS)
H.05 H.06

A. IDENTITAS PEMOTONG

1. NPWP : A.01 04.129.225.2 - 542 . 000

2. NAMA : A.02 PRIMA UTAMA TRANSPORT

3. ALAMAT : A.03 JL. KALIURANG KM. 5 NOMOR 49 YOGYAKARTA

4. NO. TELEPON : A.04 0274 - 534501 5. EMAIL : A.05 primautama@yahoo.com

B. OBJEK PAJAK
JUMLAH
KODE OBJEK JUMLAH PENGHASILAN JUMLAH PAJAK
NO PENERIMA PENGHASILAN PENERIMA
PAJAK BRUTO (Rp) DIPOTONG (Rp)
PENGHASILAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. PEGAWAI TETAP 21-100-01 5 23.980.000,00 636.603

2. PENERIMA PENSIUN BERKALA 21-100-02

3. PEGAWAI TIDAK TETAP ATAU TENAGA KERJA LEPAS 21-100-03

4. BUKAN PEGAWAI

4a. DISTRIBUTOR MULTILEVEL MARKETING (MLM) 21-100-04

4b. PETUGAS DINAS LUAR ASURANSI 21-100-05

4c. PENJAJA BARANG DAGANGAN 21-100-06

4d. TENAGA AHLI 21-100-07

BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG BERSIFAT


4e. 21-100-08
BERKESINAMBUNGAN
BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA IMBALAN YANG TIDAK
4f. 21-100-09
BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS YANG
5. 21-100-10
TIDAK MERANGKAP SEBAGAI PEGAWAI TETAP
MANTAN PEGAWAI YANG MENERIMA JASA PRODUKSI, TANTIEM,
6. 21-100-11
BONUS ATAU IMBALAN LAIN
7. PEGAWAI YANG MELAKUKAN PENARIKAN DANA PENSIUN 21-100-12

8. PESERTA KEGIATAN 21-100-13

PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPH PASAL 21 TIDAK


9. 21-100-99
FINAL LAINNYA
PEGAWAI/PEMBERI JASA/PESERTA KEGIATAN/PENERIMA PENDIUN
10. 27-100-99
BERKALA SEBAGAI WAJIB PAJAK LUAR NEGERI
11. JUMLAH (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. 10) 23.980.000,00 636.603

PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR JUMLAH (Rp)

12 STP PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 (HANYA POKOK PAJAK) B.01

13 KELEBIHAN PENYETORAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 DARI


MASA PAJAK B.02 B.03

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 TAHUN KALENDER [YYYY]

14. JUMLAH (ANGKA 12 + ANGKA 13) B.04

15 PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR (ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14) B.05 636.603

LANJUTKAN PENGISIAN PADA ANGKA 16 & 17 APABILA SPT PEMBETULAN DAN/ATAU PADA ANGKA 18 APABILA PPh LEBIH DISETOR

16 PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN B.06

(PINDAHAN DARI BAGIAN B ANGKA 15 DARI SPT Y ANG DIBETULKAN)

17 PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH DISETOR KARENA PEMBETULAN (ANGKA 15 - ANGKA 16)B.07

18 KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN PADA MASA PAJAK (mm - yyyy) B.08
-
HALAMAN 1
NPWP PEMOTONG : B.09 04.129.225.2 - 542 . 000 FORMULIR 1721

C. OBJEK PAJAK FINAL


JUMLAH
KODE OBJEK JUMLAH PENGHASILAN JUMLAH PAJAK
NO PENERIMA PENGHASILAN PENERIMA
PAJAK BRUTO (Rp) DIPOTONG (Rp)
PENGHASILAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1. PENERIMA UANG PESANGON YANG DIBAYARKAN SEKALIGUS 21-401-01
PENERIMA UANG MANFAAT PENSIUN, TUNJANGAN HARI TUA ATAU
2. JAMINAN HARI TUA DAN PEMBAY ARAN SEJENIS Y ANG DIBAY ARKAN 21-401-02
SEKALIGUS
PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TNI/POLRI DAN
3. PENSIUNAN Y ANG MENERIMA HONORARIUM DAN IMBALAN LAIN Y ANG 21-402-01
DIBEBANKAN KEPADA KEUANGAN NEGARA/DAERAH

PENERIMA PENGHASILAN YANG DIPOTONG PPh PASAL 21 FINAL


4. 21-499-99
LAINNYA
5. JUMLAH BAGIAN C (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. 4)

D. LAMPIRAN
1. FORMULIR 1721 - I LEMBAR 5. FORMULIR 1721 - IV LEMBAR
X D.01 (Untuk Satu Masa Pajak) D.02
1 D.09 D.10

2. FORMULIR 1721 - I 6. FORMULIR 1721 - V


LEMBAR
D.03 (Untuk Satu Tahun Pajak) D.04 D.11

3. FORMULIR 1721 - II 7. SURAT SETORAN PAJAK (SSP)


X 1 LEMBAR X 1 LEMBAR
D.05 D.06 D.12 DAN/ATAU BUKTI PEMINDAHBUKUAN (Pbk) D.13

4. FORMULIR 1721 - IIII 8. SURAT KUASA KHUSUS


LEMBAR
D.07 D.08 D.14

E. PENYATAAN DAN TANDA TANGAN PEMOTONG

Dengan menyadari sepenuhnya atas segala akibatnya termasuk sanki-sanki sesuai dengan ketentuan yang berlaku, saya menyatakan
bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap, dan jelas.

1. X E.01 PEMOTONG E.02 KUASA 6. TANDA TANGAN

2. NPWP : 78.222.333.4 - 542 . 000


E.02

3. NAMA : ANANDA
ananda
E.02

4. TANGGAL : 15 - 08 - 2015
E.02

5. TEMPAT : YOGYAKARTA
E.02
area staples
DAFTAR PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BAGI PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU
TUNJANGAN HARI TUA/JAMINAN HARI TUA BERKALA SERTA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIIL, ANGGOTA TENTARA NASIONAL
FORMULIR 1721 - I
INDONESIA. ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA
KEMENTERIAN KEUANGAN RI MASA PAJAK : x SATU MASA PAJAK Lembar ke-1 : Untuk KPP
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK [mm - yyyy]
H.01
07 - 2015 Lembar ke-2 : Untuk Pemotong
SATU TAHUN PAJAK NPWP PEMOTONG : H.02 04.129.225.2 - 542 . 000

A. PEGAWAI TETAP DAN PENERIMAAN PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI. PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA MELEBIHI PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
BUKTI PEMOTONGAN KODE OBJEK JUMLAH PENGHASILAN MASA KODE
NO. NPWP NAMA PPh DIPOTONG (Rp) PEROLEHAN NEGARA
NOMOR TANGGAL (dd-mm-yyyy) PAJAK BRUTO (Rp) PENGHASILAN DOMISILI

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 78.222.333.4.542.000 ANANDA - - 21.100.01 10.220.000 471.333 -
2 78.222.444.4.542.000 MONALISA - - 21.100.01 5.980.000 124.050 -
3 78.222.555.4.542.000 RISKAWAN - - 21.100.01 4.420.000 38.700 -
4 - YOGANANTA - - 21.100.01 3.360.000 2.520 -
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
JUMLAH A (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. ANGKA 20) 23.980.000 636.603
PEGAWAI TETAP DAN PENERIMAAN PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI. PEJABAT NEGARA
B. : 1 ORANG 2.800.000
DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA TIDAK MELEBIHI PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) B.01

C. TOTAL (JUMLAH A + B) 26.780.000 636.603

Anda mungkin juga menyukai