Immunoassay Februari 2015 Compatibility Mode
Immunoassay Februari 2015 Compatibility Mode
(immunoassay)
1
Putu Oky
Definisi Immunoassay
• Immunoassay adalah tes atau uji yang digunakan
untuk mengukur adanya antigen atau antibodi pada
sampel (spesimen bilogikal)
• Immunoassay dapat digunakan mendeteksi analyte
yang ingin diukur
• Analyte sesuatu yg diukur dengan tes
laboratorium dapat berupa Ag atau Ab dalam
serum
• Tujuan immunoassay ini adalah untuk mendiagnosa
suatu penyakit, mengukur aktivitas komponen imun
dalam tubuh (komplemen, fagositosis, dst)
2
Prinsip Immunoassay
• Prinsip immunoassay reaksi ikatan spesifik
Ab-Ag membentuk kompleks Ag-Ab
• Utk deteksi Antigen : digunakan Antibodi
(monoklonal ataupun polikonal ) sehingga
membentuk kompleks Imun (Ag-Ab)
kompleks imun dapat diukur secara kualitatif atau
kuantitatif
• Serology : metode utk mendeteksi dan mengukur
titer antibodi dalam serum darah dengan
menambahkan Ag spesifiknya
• 2 tipe Antibodi yang digunakan dlm
immunoassay: poliklonal dan monoklonal
3
Pembuatan Antibodi monoklonal
spesifik
Sel B
4
Antibodi Poliklonal
a. Spesifisitas Antibodi
b. Valensi Antibodi
c. Aviditas Antibodi
d. Ukuran Kuantitas reaksi Ag-Ab
8
a. Spesifisitas Antibodi
• Ikatan Ag-Ab spesifik key-lock
• Namun terkadang terjadi reaksi silang Ab
berikatan dengan Ag lain yg memiliki struktur mirip
terjadi jika kemurnian Ag rendah
Ab yang sangat spesifik : yang memiliki binding site
yang hanya dimiliki oleh Ag dg struktur molekul
yang unik
Spesifisitas Ag-Ab dipengaruhi :
1. Spesifisitas Ab yang ditambahkan pd sampel
2. Kemurnian Ag (tidak ada Ag lain yg
mengkontaminasi)
9
b. Valensi Antibodi
• Jumlah binding site yang potensial dari Ab
terhadap Ag yg spesifik
• Valensi Ab minimal 2 umumnya
10
c. Aviditas Antibodi
11
d. Ukuran Kuantitas Reaksi Ag-Ab
12
2. Semikuantitatif : kadar Ab atau Ag pada
serum dengan cara pengenceran serum
secara progresif
• Kuantitas Ab dinyatakan dalam titer
• Cth : uji Widal
14
• Immunoassay berlabel :
a. Berlabel Flouresens
b. Berlabel Radioisotop
c. Luminescent Assay (LIA)
d. Berlabel Enzim
15
Immunoasay tak berlabel
a. Uji presipitasi
Bila suatu Ag terlarut bereaksi dg Abnya
Beberapa macam cara/ uji presipitas yg sering dipakai :
1. Uji presipitasi lempeng/ slide
cth : uji VDRL mikro
2. Uji presipitasi tabung
3. Uji presipitasi tabung kapiler
cth : uji CRP
4. Uji presipitasi cincin
terbentuk cincin presipitasi (uji +)
5. Imunoelektroforesis
prinsip sama dengan elektroforesis
16
Liquid Precipitation
b. Uji Aglutinasi
• Reaksi antara Ab-Ag seluler atau Ag permukaan sel
• Macam-macam uji Aglutinasi :
1. Uji Aglutinasi lempeng
cth : uji Widal Lempeng deteksi Ab thd S.
Paratyphi
2. Uji Aglutinasi tabung
- Dipakai jika aglutinasi berlangsung lambat
3. Uji Hambatan Aglutinasi
utk menentukan Ag larut yg tdk diketahui
identitasnya
cth : uji konfirmasi RPHA (Reverse Passive
Hemagglutination Test) utk penentuan
HBs Ag
18
Uji aglutinasi : keberadaan Staphylococcus (antigen)
direaksikan dengan IgG thd Staphylococcus
20
d. Lisis imun dan Fiksasi Komponen
Kompleks imun tidak selalu terjadi antara Abx
terhadap Ag pada permukaan sel
Kompleks imun baru terbentuk jika ditambahkan anti-
imunoglobulin/ Ab thd Abx
Sebagai ganti anti-imunoglobulin yaitu komplemen
lisis sel
Macam uji lisis imun :
Uji Fiksasi Komplemen
cth : deteksi Ab thd Virus, bakteri, fungi, parasit
Interpretasi : + jika tidak hemolisis
- hemolisis 21
22
Immunoassay berlabel
1. Berlabel flourescent
• Uji immunoflourescent (IFA) ikatan/ kompleks
Ag-Ab divisualisasikan dg adanya perpendaran
flouresen dibawah mikroskop
• Immunoflourecent :
1. Direct immunoflourescent :
• Ab dilabel dg marker flourescent Ab secara
langsung diberikan pada jaringan yg diinginkan
2. In-direct immunoflourescent
• Menggunakan Ab yg tdk berlabel thd Ag yg diuji
dengan Ab sekunder yang berlabel (yang
berikatan spesifik dg Ab pertama)
• Semakin banyak ikatan Ab sekunder sinyal
floresen semakin meningkat
23
• Immunocytochemistry/ Immunofluorescence - Anti-alpha
smooth muscle Actin antibody [1A4] (ab7817) staining alpha
smooth muscle Actin (green) in Mouse primary colon
myofibroblasts 24
Direct Immunoflourescent
Fluorescent marker
antibody
antigen
Frozen tissue
section
25
Indirect immunofluorescece
2nd antibody with
label
26
2. Berlabel radioisotop
• uji laboratoris yg sensitif utk penentuan
kadar beberapa bahan (hormon)
• Diperlukan sampel dg bahan yg sedikit
sudah dpt terdeteksi
• Cth : Uji RIA (Radioimmunoassay)
• Pelabelan dengan Radioisotop yg dipakai
pada uji RIA : 3H, 14C, 57Co, 75Se, 125I, 131I
• Keberadaan ik Ag-Ab yang berlabel
diukur dengan gamma counter
27
3. Berlabel luminescent
Micro-plate reader
Positive result
96-well micro-plate
Imunohistokimia
• Immunohistochemistry (IHC) mengkombinasikan
teknik histologi, imunologi dan biokimia
identifikasi komponen jaringan tertentu dg reaksi
spesifik Ag atau Ab yang dapat divisualisasikan dg
penempelan label
• Label : flourescent, enzym, hapten, radioaktif
• Ab mengikat Ag secara spesifik
• Menunjukkan lokasi tertentu sel atau protein pada
jaringan/ organ di preparat/ slide
• Dapat digunakan untuk mengidentifikasi proses2
selular dalam jaringan/ organ, cth : apoptosis
32
Human ovarian Tumor, HE staining
Sediaan tumor ovarium
pada obyek glass
33
Aplikasi immunoassay
1. Deteksi hormon polipeptida ; cth : insulin and
glucagon, hCG
2. Deteksi hormon steroid
3. Deteksi agen therapeutic pada pemantauan
terapi obat; dan penyalahgunaan obat
4. Pengukuran enzim , protein dan komponen
terlarut dalam darah lainnya; cth : pengukuran
protein plasma, komplemen
5. Penggunaan penanda penyakit (disease marker)
34
Keuntungan menggunakan imunoasay :
Vaksin 36
• Jika indvidu belum pernah terpapar Ag dari
patogen X lalu diberikan vaksin (X) terjadi
ekspansi sel memory dan peningkatan Ab
spesifik thd patogen X mampu melindungi
dari bahaya Ag serupa (X) pada paparan
berikutnya
• Vaksin : berisi organisme hidup/ organisme yg
telah mati sama2 bersifat antigenik
• Antigen pd vaksin dapat dibuat secara sintetik
atau kloning gen dr organisme terkait
• Imunitas ths penyakit infeksi dapat dicapai dg
imunisasi/ imunoterapi
37
Imunoterapi
Treatment of the disease by Inducing, Enhancing or
Suppressing the Immune System.
Artificial / Pasif
buatan (antibodi
Imunitas transfer)
innate
Aktif
(imunisasi)
39
Pustaka
40
Thank You 41