Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS INDONESIA

Fakultas Ilmu Keperawatan


Topik V: Penyakit Infeksi
______________________________________________________
Perhatikan slide di bawah ini!
http://library.med.utah.edu/WebPath/INFEHTML/INFEC015.html

a. Gambaran apakah yang tampak?


b. Organ tersebut diambil dari penderita dengan infeksi primer apa?
c. Disebut apakah golongan infeksi yang menyerang penderita dengan
kondisi imunosupresi?
d. Bagaimana mekanisme infeksi tersebut bisa terjadi?

Perhatikan slide di bawah ini!


http://pathcuric1.swmed.edu/PathDemo/ind5/ind5140.htm

e. Gambaran apakah yang tampak?


Warna ungu-merah kotor adalah gambar Sarkoma kaposi mengulangi fitur mikroskopis dari
neoplasma, yang berasal dari vaskular. Fotomikrograf menyoroti gemuk yang menguraikan sel
spindled ruang vaskular, yang terdiri lesi. Karena ini adalah lesi pembuluh darah, eritrosit
extravasated juga sering terlihat. Sarkoma kaposi baru-baru ini telah dikaitkan dengan virus
yang disebut Kaposi's Sarcoma-associated Herpes Virus (KSHV). Virus ini ditemukan di hampir
semua sarkoma kaposi, baik terkait AIDS dan non-AIDS yang terkait. Sarkoma kaposi adalah
tumor yang disebabkan oleh Human Herpes Virus 8 (HHV8), juga dikenal sebagai Kaposi's
Sarcoma-associated Herpes Virus (KSHV).
Gambar di atas menunjukkan Sarkoma Kaposi–Klinik / Mikro.
Warna ungu-merah kotor foto sarkoma Kaposi menunjukkan adanya fitur mikroskopis dari
neoplasma, yang berasal dari vaskular.
Fotomikrograf menyoroti gemuk yang menguraikan sel spindel ruang vaskular, yang terdiri
lesi. Karena ini adalah lesi pembuluh darah, eritrosit extravasated juga sering terlihat. Sarkoma
Kaposi baru-baru ini telah dikaitkan dengan virus yang disebut-sarkoma Kaposi virus herpes
(KSHV). Virus ini ditemukan di hampir semua sarkoma Kaposi, baik terkait AIDS dan non-
AIDS yang terkait. Saat ini masih dipertanyakan apakah virus tersebut benar-benar
menyebabkan lesi, adalah co-faktor, atau hanya insidental.
Kaposi's Sarcoma - Clinical/Micro adalah tumor yang disebabkan oleh Human herpesvirus
8 (HHV8), juga dikenal sebagai Kaposi's sarcoma-terkait herpesvirus (KSHV).

f. Apa ciri khas yang bisa diamati dari kelainan tersebut?


Ciri khas yang bisa diamati dari kelainan sarcoma kaposi adalah luka yang bulat berupa
nodul bisa juga berupa bisul, yang mungkin berwarna merah, ungu, coklat, atau hitam yang
biasanya terlihat secara jelas. Luka tersebut biasanya ditemukan pada kulit, tetapi menyebar
ketempat lain dan itu umum, biasa juga terdapat dimulut dan saluran pernafasan, gastrointestinal.
Pertumbuhannya beranekaragam, bisa sangat lambat sampai eksplosif cepatnya, dan signifikan
dikaitkan dengan kematian dan orang tersebut mudah terserang penyakit.
Secara umum penderita AIDS sangatlah sulit untuk diketahui. Tidak ada ciri-ciri fisik khusus
untuk penderita HIV, karena virus HIV menyerang kekebalan tubuh, ciri-ciri yang terlihat ya
penyakit-penyakit umum. Gejala fisik khas baru terlihat pada saat muncul infeksi opportunitis,
infeksi yang mucul pada stadium HIV lanjut. Bentuknya juga tidak berbeda dengan orang yang
terkena penyakit tersebut tapi bukan karena terkena HIV, macam TBC, sarkoma kaposi,
pembengkakan kelenjar getah bening dll. Untuk tahu pasti ya periksa darah untuk mengetahui
keberadaan virus HIV. Hampir semua lab umum bisa , tapi sebaiknya konsultasi dulu dengan
dokter yang biasa menangani penderita HIV.
Beberapa gejala pada orang yang mungkin mengidap virus HIV, seperti :
1. Pengidap AIDS akan terlihat lesu, tak bersemangat dan lemah. Rentan terhadap segala
macam penyakit.
2. Pada fase berat, penderita AIDS akan terlihat sangat kurus, pupil mata membesar, tak
bertenaga dan akan terbaring lemah menunggu ajal.
Ciri-ciri penyakit HIV/AIDS adalah seseorang bisa mengalami penurunan imunitas atau
daya tahan tubuh, hal ini bisa kita lihat seorang yang terinfeksi virus tersebut akan mudah sakit
seperti flu yang lama sekali sembuhnya. Jika sudah stadium lanjut akan menjadi sangat rentan
sekali dia bisa mengalami komplikasi berbagai penyakit. Seperti diare, infeksi saluran
pernafasan, lepuh kulit, berat badan terus menurun sehingga penderita tampak kurus dan
kering.
Kaposi's sarcoma (KS) adalah tumor yang disebabkan oleh Human herpesvirus 8 (HHV8),
juga dikenal sebagai Kaposi's sarcoma-terkait herpesvirus (KSHV). KS luka yang nodules atau
blotches yang mungkin merah, ungu, coklat, atau hitam, dan biasanya papular (yakni
gamblang atau membangkitkan). Mereka biasanya ditemukan pada kulit, tetapi tersebar di
tempat lain adalah umum, terutama mulut, gastrointestinal tract dan saluran pernafasan.
Pertumbuhan dapat berkisar dari sangat lambat ke explosively cepat, dan dikaitkan dengan
signifikan kematian dan sifat mudah kena sakit.

Perhatikan slide berikut!


http://library.med.utah.edu/WebPath/INFEHTML/INFEC017.html

g. Gambaran apakah yang tampak?


Merupakan gambaran abses pada paru-paru yang disebabkan oleh jamur. Warna coklat
kekuningan merupakan abses, abses ini melekat sangat kuat pada paru karena merupakan
komposisi dari satu filament yang membentuk miselium jamur.
Ini adalah jamur abses paru-paru. Catatan bahan cokelat kuning di abses. Ini adalah bahan
yang sangat tegas, karena terdiri dari hifa jamur. Hal ini disebabkan Aspergillus. Organisme
Aspergillus memiliki kebiasaan penjajah rongga di paru-paru terbentuk sebelumnya, seperti
yang dihasilkan dari infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Gambar di atas menunjukkan jamur abses paru-paru yang ditunjukkan oleh bagian yang
berwarna coklat kekuningan. Hal ini sangat berbahaya, karena terdiri dari hifa jamur. Salah
satu penyakit seperti gambar di atas disebabkan Aspergillus. organisme Aspergillus memiliki
kebiasaan penjajah rongga di paru-paru, seperti yang dihasilkan dari infeksi Mycobacterium
tuberculosis.
Merupakan gambaran abses pada paru yang disebabkan oleh jamur. Warna coklat
kekuningan merupakan abses, abses ini melekat sangat kuat pada paru karena merupakan
komposisi dari satu filament yang membentuk miselium jamur.

h. Apa jenis agen penginfeksi dana bagaimana patogenesis terjadinya


kelainan tersebut?
Agen yang menginfeksi adalah golongan Aspergillus, mereka hidup berkoloni yang
sebelumnya berasal dari rongga paru, seperti pada hasil akhir dari infeksi Mycobacterium
tuberculosis.
Terjadinya abses paru-paru:
1. Merupakan proses lanjut pneumonia inhalasi bakteria pada penderita dengan faktor
predisposisi. Bakteri mengadakan multiplikasi dan merusak parenkim paru dengan
proses nekrosis. Bila berhubungan dengan bronkus, maka terbentuklah air fluid level
bakteria masuk kedalam parenkim paru selain inhalasi bisa juga dengan penyebaran
hematogen (septik emboli) atau dengan perluasan langsung dari proses abses ditempat
lain (nesisitatum) misal abses hepar.
2. Kavitas yang mengalami infeksi. Pada beberapa penderita tuberkolosis dengan
kavitas, akibat inhalasi bakteri mengalami proses keradangan supurasi. Pada penderita
emphisema paru atau polikisrik paru yang mengalami infeksi sekunder.
3. Obstruksi bronkus dapat menyebabkan pneumonia berlajut sampai proses abses
paru. Hal ini sering terjadi pada obstruksi karena kanker bronkogenik. Gejala yang sama
juga terlihat pada aspirasi benda asing yang belum keluar. Kadang-kadang dijumpai juga
pada obstruksi karena pembesaran kelenjar limphe peribronkial.
4. Pembentukan kavitas pada kanker paru.
Pertumbuhan massa kanker bronkogenik yang cepat tidak diimbangi peningkatan suplai
pembuluh darah, sehingga terjadi likuifikasi nekrosis sentral. Bila terjadi infeksi dapat
terbentuk abses.
Infeksi akan mudah timbul bila ada faktor predisposisi, seperti :
1. Adanya sumber infeksi dari saluran napas yaitu infeksi mulut, tumor laring yang
terinfeksi, bronkiektasis yang terinfeksi, dan tumor paru yang terinfeksi.
2. Daya tahan saluran napas yang menurun, karena adanya gangguan seperti paralisis
laring, kesadaran penderita yang menurun, akalasia, karsinoma esofagus, dan gangguan
ekspektorasi.
3. Obstruksi mekanik saluran napas oleh karena aspirasi bekuan darah, pus, gigi,
muntahan, tumor bronkus.
Bahan yang terhisap akan masuk ke dalam paru yang letaknya lebih rendah ( gravity
dependent segmen ). Pada posisi tegak aspirat akan menuju segmen basal dari lobus inferior,
terutama yang kanan, tetapi bila aspirasi terjadi pada waktu tidur terlentang aspiratnya akan
menuju ke segmen posterior lobus superior dan segmen superior lobus inferior.
Proses dimulai sebagai suatu pneumonia dan bila tidak mendapat pengobatan yang memadai,
maka proses akan berkembang menjadi “necrotizing pneumonia” atau abses paru.
Jenis agen penginfeksi penyakit di atas adalah golongan Aspergillus, mereka hidup
berkoloni yang sebelumnya berasal dari rongga paru, seperti pada hasil akhir dari infeksi
Mycobacterium tuberculosis.
Patogenesisnya
Aspergillus merupakan genus jamur yang banyak ditemukan dimana-mana sebagai saprofit.
Koloni yang telah menghasilkan spora warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan, kehijau-
hijauan, atau kehitam-hitaman; miselium yang semula berwarna putih sudah tidak tampak lagi.
Makanan yang dibiarkan terbuka mudah sekali dihinggapi aspergillus ini. Spesies yang sering
menyebabkan penyakit pada hewan, dan kadang-kadang juga pada manusia yaitu Aspergillus
fumigatus dan Aspergillus niger, dan dapat pula Aspergillus flavus dan Aspergillus candidus,
semuanya menular lewat transmisi inhalasi.
Umumnya Aspergillus akan menginfeksi paru-paru, yang menyebabkan empat sindrom
penyakit, yakni Allergic Bronchopulmonary Aspergillosis (ABPA), Chronic Necrotizing
Pneumonia Aspergillosis (CNPA), Pulmonary Aspergiloma, dan Aspergilosis invasif.
ABPA merupakan reaksi hipersensitivitas (alergi) terhadap kolonisasi aspergilosis di daerah
pohon trakeobronkial yang terjadi sebagai akibat dari inhalasi spora. CNPA merupakan proses
subakut yang biasanya terdapat pada pasien imunosupresi, terutama berkaitan dengan penyakit
paru sebelumnya, alkoholisme, atau terapi kortikosteroid kronik. Sering kejadian ini terlewat
karena sulit dikenali hingga akhirnya terbentuk infiltrat paru dengan kavitas.
Adapun aspergiloma merupakan fungus ball (misetoma) yang terjadi karena terdapat kavitas
di parenkim akibat penyakit paru sebelumnya. Penyakit yang mendasarinya bisa berupa TB
(paling sering) atau proses infeksi dengan nekrosis, sarkoidosis, fibrosis kistik, dan bula
emfisema. Fungus ball ini dapat bergerak di dalam kavitas tersebut namun tidak menginvasi
dinding kavitas. Adanya fungus ball menyebabkan terjadinya hemoptisis yang berulang.
Aspergilosis invasif terjadi karena imunosupresi dengan gejala progresif yang cepat dan fatal
meliputi invasi ke pembuluh darah dengan berakibat infiltrat multifokal yang lebar dan
berkavitas di sekitar pleura, menjalar hingga ke sistem saraf. Status imunosupresi yang sering
menyebabkan aspergilosis invasif ialah AIDS, penyakit granulomatosa kronik, netropenia,
tranplantasi sumsum tulang atau organ padat.
Agen yang menginfeksi adalah golongan Aspergillus, mereka hidup berkoloni yang
sebelumnya berasal dari rongga paru, seperti pada hasil akhir dari infeksi Mycobacterium
tuberculosis.

Perhatikan slide berikut!

http://library.med.utah.edu/WebPath/INFEHTML/INFEC025.html
Ini adalah pseudokista Toxoplasma gondii dalam miokardium seorang pasien dengan AIDS. Tokso
adalah infeksi oportunistik orang dewasa immunocompromised. Mungkin juga infeksi bawaan.
i. Gambaran apa yang tampak?
j. Gambarlah pada lembar praktikum
k. Apa jenis agen penginfeksi dan bagaimana patogenesis terjadinya
kelainan tersebut (baik sebagai bentuk infeksi sekunder maupun
kongenital)?
http://mypethouse.net/about-cat/kesehatan/79-kucing-penyebab-utama-bayi-cacat-atau-
meninggal-.html

Perhatikan slide di bawah ini!


http://library.med.utah.edu/WebPath/INFEHTML/INFEC026.html

l. Gambaran apa yang tampak?


m. Bagaimana mekanisme kerja agen penginfeksi sehingga bisa
menimbulkan kerusakan di otak?
Perhatikan slide berikut!
http://library.med.utah.edu/WebPath/INFEHTML/INFEC036.html

n. Gambaran apa yang tampak?


o. Menimbulkan kelainan apakan proses infeksi tersebut?

Perhatikan slide berikut!


http://library.med.utah.edu/WebPath/INFEHTML/INFEC039.html

p. Gambaran apa yang tampak?


q. Bagaimana mekanisme agen penginfeksi tersebut menyebabkan
kerusakan?

Perhatikan slide di bawah ini!


http://library.med.utah.edu/WebPath/INFEHTML/INFEC040.html
r. Gambaran apakah yang tampak?
s. Bagaimana mekanisme agen penginfeksi tersebut menyebabkan colitis
dan hemorrhage?

Perhatika slide berikut!


http://library.med.utah.edu/WebPath/INFEHTML/INFEC049.html

http://library.med.utah.edu/WebPath/INFEHTML/INFEC044.html

t. Gambaran apa yang tampak?


Gambar1 yaitu kutu-kutu yang tersebar di antara kulit kepala, sedangkan gambar yang ke 2
yaitu jenis kutu. Di sebelah kiri adalah kutu kepala (Pediculus humanis capitis) dan di sebelah
kanan adalah kepiting (kemaluan) kutu (Phthirus pubis).
Gambar 1: Kutu biji Wijen.
Gambar 2: Di sebelah kiri adalah kutu kepala (Pediculus humanis capitis) dan di sebelah kanan
adalah kepiting (kemaluan) kutu (Phthirus pubis).

u. Bagaimana organisme tersebut dapat merugikan manusia?


karena kutu menggigit host manusia untuk makan darah. Gatal timbul akibat suatu reaksi
alergi. Kutu menggigit kulit manusia untuk mengonsumsi darah seseorang, saliva kutu pada
gigitan ini yang menyebabkan reaksi alergi yang mengakibatkan gatal. Gatal dapat baru timbul
berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan setelah kutu mulai menyebar, tergantung dari
sensitivitas seseorang dan riwayat infestasi kutu sebelumnya.
Organisme tersebut hidup parasit dikulit manusia, baik itu dikepala maupun di organ vital.
Kutu menyebabkan gatal, kadang-kadang sampai titik kritik pedas dengan risiko infeksi
sekunder. Kutu dan telur mereka dengan mudah dapat lolos dari satu orang ke orang lain
dengan kontak dekat atau dari sisir berbagi, handuk, dll. Cara makannya adalah menghisap
darah . Ia akan mengeluarkan bahan yang menyebabkan reaksi alahan pada kulit kepala
sehingga mengakibatkan gatal-gatal. Ia akan mengeluarkan bahan yang menyebabkan reaksi
alergi pada kulit kepala sehingga mengakibatkan gatal-gatal. Ia bertelur dalam bentuk butir-butir
putih dan menempel pada rambut. Ia bertelur dalam bentuk butir-butir putih dan menempel
pada rambut. Telur kutu mengambil masa lima hingga tujuh hari untuk menetas. Telur kutu
mengambil waktu lima hingga tujuh hari untuk menetas. Kutu akan merangkak atau meloncat-
loncat di kulit kepala tanpa disedari. Kutu akan merangkak atau meloncat-loncat di kulit kepala
tanpa disadari.

v. Mengapa penyebarannya mudah? dan mengapa pemberantasannya


cenderung sulit?
Organisme tersebut sangatlah mudah menyebar, dikarenakan penyebarannya dapat
ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak dekat atau dari barang yang dipaki
secara bersamaan seperti, sisir, handuk, dll. Selain itu, penyebarannya lebih mudah lagi pada
rambut yang kurang mendapatkan perawatan seperti, jarang dikeramas, kotor, lembab, dan
jarang disisir. Hal ini dikrenakan, organisme ini suka hidup di rambut yang kotor, dll.
Namun, pemberantasannya cenderung sulit. Hal ini dikarenakan, kutu rambut ini dapat
bertahan 10 hari pada suhu 5oc tanpa makan, dapat menghisap darah untuk waktu yang lama,
mati pada suhu 400c. Panas yang lembang pada suhu 600c memusnahkan telur dalam waktu
15-30 menit. Selain itu juga, meskipun telah dilakukan pemberantasan pada organism ini,
namun hospesnya tidak melakukan perawatan rambut, ini dapat menimbulkan organism ini
muncul kembali.
Karena, Kutu mudah menular secara langsung dari kepala melalui:
• Sikat rambut. Sisir rambut.
• Perhiasan rambut. Perhiasan rambut.
• Tuala. Handuk.
• Topi. Topi.
• Tudung kepala. Tutup kepala.
Pemberantasannya sulit karena kutu cepat sekali bereproduksi. Kutu kepala betina
menghasilkan kira-kira 6 biji telur setiap hari. Telur ini yang dipanggil ‘nit’, adalah terlekat
dengan kuat pada pangkal rambut. Telur ini menetas dalam masa satu minggu, dan
menghasilkan lebih banyak kutu. Kutu kepala tidak hanya memilih persekitaran yang kotor
sahaja. Mereka hidup dalam keadaan rambut yang bersih mahupun yang kotor. Masalah kutu
kepala adalah biasa di kalangan kanak-kanak sekolah.

w. Jika Anda sebagai perawat bertugas di daerah dengan kasus tersebut


tinggi apa yang akan Anda kerjakan?
Melakukan penyuluhan mengenai tindakan pencegahan dan penanggulangan masalah kutu
kepala ataupun kepiting kutu, menjelaskan gejala yang ditimbulkan, menjelaskan masalah-
masalah yang diakibatkan apabila kita tidak menjaga kebersihan rambut, dan menjelaskan
pentingnya perawatan rambut kepada komunitas di daerah tersebut untuk mempertahankan
standar yang baik bagi kebersihan diri sendiri. Menjaga rambut agar tetap bersih, mengkilap, dan
kuat berarti rambut yang sehat dalam kondisi baik.
1. Menjelaskan faktor yang menyebabkan rambut rusak diantaranya sebagai berikut:
a. Faktor mekanik, seperti terlalu banyak disikat, menggunakan sisir yang rapat saat
rambut basah, menyisir rambut saat rambut basah k arena rambut yang basah lebih
rentan terhadap kerusakan karena perubahan dalam elastisitas.
b. Faktor kimia.
c. Faktor lingkungan, seperti pancaran sinar UV baik secara alami dari matahari/dari
peralatan yang digunakan oleh salon.
d. Peralatan panas, seperti pelurus rambut, alat pengeriting rambut, hair dryer, dan alat
yang lainnya memiliki potensi untuk membakar rambut dan mengurangi kandungan air.
Untuk itu, jangan menggunakan peralatan tersebut setiap hari dan melindungi rambut
dari kerusakan panas.

2. Menjelaskan masalah-masalah yang ditimbulkan akibat kurangnya perawatan


terhadap rambut dan kulit kepala (Potter & Perry, 2005):
a. Ketombe. Pelepasan kulit kepala disertai gatal. Pada kasus berat, ketombe dapat
ditemukan di alis.
b. Kutu. Parasit abu-coklat, kecil menggali liang ke dalam kulit dan menghisap darah.
c. Pediculosis (Kutu) merupakan serangga parasit putih-kebuan, tipis terdapat pada
mamalia.
d. Pediculosis Capilis (Kutu Kepala) merupakan parasit yang ditemukan pada kulit
kepala yang menempel pada helai rambut. Telur terlihat seperti partikel oval, mirip
ketombe. Gigitan/pusula dapat diobservasi di belakang telinga atau pada garis
pertumbuhan rambut.
e. Pediculosis Corporis (Kutu Badan) merupakan parasityang cenderung melekat pada
pakaian, sehingga ia tidak mudah terlihat, kutu badan mengisap darah dan meninggalkan
telur pada pakaian dan peralatan.
f. Pediculosis Pubis (Kutu kepiting) merupakan parasit yang ditemukan pada rambut
pubis. Kutu kepiting bewarna putih keabuan dengan kaki bewarna merah.
g. Kehilangan rambut (Alopesia). Alopesia terjadi pada semua ras. Bidang pembotakan
terlihat pada bagian perifer garis rambut. Rambut menjadi rapuh dan patah. Kondisi ini
disebabkan penggunaan pengeriting, produk rambut, pengikatan yang ketat, dan
penggunaan sisir panas.
3. Menjelaskan gejala yang ditimbulkan:
a. Gatal. Gatal pada kulit kepala disebabkan oleh reaksi alergi terhadap air liur kutu
yang dikeluarkan sewaktu menghisap darah. Gatal kemerahan dapat ditemukan di kulit
kepala, leher, dan bahu.
b. Kutu dewasa pada kulit kepala. Tempat yang paling mudah untuk menemukannya
adalah di belakang telinga dan sepanjang leher belakang.
c. ·Telur kutu pada pangkal rambut. Telur kutu dapat menyerupai ketombe. Untuk
membedakannya, telur kutu menempel pada rambut sehingga lebih sulit untuk diangkat.
4. Menjelaskan cara mencegah penyebaran kutu rambut:
a. Hindari kontak langsung rambut dengan rambut sewaktu bermain atau saat
aktifitas di sekolah dan di rumah.
b. Jangan saling meminjam topi, skarf, mantel, seragam olahraga, jaket, bandana
atau topi baret .
c. Jangan saling meminjam handuk, sisir , sikat. Cucilah menggunakan air panas
(minimal 710 C selama 5–10 menit) sisir atau sikat yang digunakan oleh seseorang
dengan kutu rambut.
d. Jangan berbaring di kasur, sofa, bantal, karpet atau pada binatang berbulu yang
kontak dengan seseorang dengan kutu rambut.
e. Bersihkan lantai dan perabotan menggunakan vakum, terutama pada tempat
dimana orang dengan kutu rambut duduk atau berbaring. Namun tidak perlu
menghabiskan banyak uang dan waktu untuk membersihkan rumah.
f. Cucilah baju, sprei, dan barang lain yang digunakan oleh sejak 2 hari sebelum
pengobatan dimulai menggunakan air panas (540C). Baju dan pakaian yang tidak dapar
dicuci dapat dicuci kering ATAU dirapatkan dalam kantong plastik dan disimpan selama
2 minggu.
g. Jangan mencuci rambut dahulu selama 1-2 hari setelah pengobatan dengan obat
kutu rambut. Jangan gunakan sampho dengan kondisioner sebelum pengobatan.
h. Jangan gunakan semprotan fumigasi atau pengasapan; hal tersebut tidak dapat
mematikan kutu rambut dan dapat bersifat racun apabila terhirup atau diserap melalui
kulit.
5. Menjelaskan Cara Menghilangkan Kutu Rambut Secara Manual
Membuang telur untuk mencegah penyebaran setelah pengobatan pedikulisid tidak
diperlukan, karena hanya kutu hidup yang dapat menyebarkan penyakit. Pedikulosida tidak
dapat menghilangkan 100%, oleh karena itu, telur dapat dihilangkan menggunakan sisir
khusus / serit (terutama 1 cm dari kulit kepala).
Cara menghilangkan kutu rambut dengan cara manual adalah : basahi rambut anak,
apabila tersedia gunakan kondisioner terlebih dahulu. Gunakan sisir serit setiap 3 – 4 hari
sekali secara teratur sampai 2 minggu setelah terakhir kali anda menemukan kutu hidup.
Rambut yang basah membuat kutu tidak dapat bergerak untuk sementara waktu, sedangkan
kondisioner berfungsi untuk memudahkan penyisiran rambut.
Sebagai seorang perawat, saya akan menjaga kebersihan klien, terutama bagian kepala
yang rawan dihinggapi kutu. Adapun yang perlu dilakukan adalah:
 Gunakan sisir kutu. Sikat ini hendaklah direndam dalam cuka terlebih dahulu
supaya telur-telur mudah dikeluarkan. Sikat ini hendaklah direndam dalam cuka terlebih
dahulu supaya telur-telur mudah dikeluarkan.
 Rendam sikat-sikat dan barangan kegunaan kepala seperti pengikat rambut dsb.
Rendam sisir-sisir dan barang penggunaan kepala seperti pengikat rambut dsb. dengan
ubat kutu atau alkohol untuk beberapa jam. dengan obat kutu atau alkohol untuk beberapa
jam.
 Basuh cadar dsb dengan air panas. Cuci cadar dll dengan air panas.
 Gunakan alat vakum untuk membersihkan karpet, tempat duduk kereta dsb.
Gunakan alat vakum untuk membersihkan karpet, tempat duduk mobil dsb.
 Gunakan ubat untuk membunuh kutu dan telurnya. Gunakan obat untuk membunuh
kutu dan telurnya.
Obat-obat yang digunakan:
• Crotamiton Crotamiton
• Benzene hexachloride Benzene hexachloride
• Malathion Malathion
Cara merawatnya
 Gunakan syampu khusus (boleh didapati di farmasi) untuk membunuh kutu kepala.
Gunakan sampo khusus (tersedia di farmasi) untuk membunuh kutu kepala.
 Cuci rambut secara biasa. Cuci rambut secara biasa. Syampu kepala, kemudian usap
sehingga ke kulit kepala dan rambut. Sampo kepala, kemudian usap sehingga ke kulit
kepala dan rambut. Jangan sampai syampu mengenai mata. Jangan sampai sampo
mengenai mata. Sisir rambut dan biarkan sampai kering. Sisir rambut dan biarkan sampai
mengering. Gunakan sikat rambut yang bergigi lembut. Gunakan sisir rambut yang bergigi
lembut. Buangkan semua kutu dan telurnya. Hapus semua kutu dan telurnya.
 Bertemulah dengan doktor apabila terdapat tanda infeksi bakteria seperti demam serta
bisul di kepala atau nanah. Bertemulah dengan dokter bila terdapat tanda infeksi bakteri
seperti demam serta bisul di kepala atau nanah.

Di bawah ini adalah website yang berisi contoh booklet tentang penyakit infeksi.
Booklet tersebut ditujukan untuk masyarakat umum/klien dengan menggunakan
bahasa sederhana. Buka dan pahami isinya!
http://www3.niaid.nih.gov/topics/microbes/PDF/microbesbook.pdf
x. Apa saja tes diagnostik yang digunakan pada penyakit infeksi dan
bagaimana peran berbagai berbagai pemeriksaan diagnostik dalam
penegakkan diagnosa medis infeksi?
y. Berikan komentar atau kesimpulan setelah Anda membaca booklet
tersebut
z. Secara umum, setelah Anda belajar patologi infeksi HIV/AIDS, apa yang
perlu diperhatikan perawat dalam merawat penderita?

Anda mungkin juga menyukai