Anda di halaman 1dari 5

Nama Kelompok :

1. Santy Paradiba (105)


2. Nurkhasa Salsabila (106)
3. Ni Putu Juni Ratna Dewi (107)
4. Komang Riska Febyanti Mastama (108)
5. Solfitri (109)
6. Cinta Violeta (110)
7. Putri Lisnarsih Istifarila (111)
8. Nadia Manurung (112)

Gugus / Kelompok : 02 / 14

TAMU PEMBAWA 1000 PERUBAHAN

Saat ini dunia dikejutkan oleh kejadian luar biasa berupa pandemi COVID-19
yang disebabkan oleh virus SARS-CoV yang menginfeksi individu pertamanya di
China, tepatnya di Wuhan provinsi Hubei dan kemudian menyebar ke seluruh penjuru
dunia tak terkecuali di Indonesia. Tak terbayangkan sedikitpun pandemi ini akan
menyebabkan derita kemanusiaan yang begitu mendalam. Bahkan dalam waktu yang
tak lama, pandemi ini telah menyebar secara cepat dalam skala luas dan menimbulkan
besarnya jumlah korban jiwa di Indonesia. Pemerintah Indonesia mengkonfirmasi
kasus COVID-19 kini mencapai 163ribu dengan angka kesembuhan sebesar 119ribu
dan kematian sebesar 7064 jiwa.

Kepadatan penduduk berkaitan erat dengan mobilitas penduduk yang mana


menjadi salah satu faktor penyebab mengapa virus corona dapat menyebar dengan
cepat. Tak terbayangkan sedikitpun pandemi ini akan menyebabkan derita
kemanusiaan yang begitu mendalam. Pandemi virus Corona atau COVID-19 telah
menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian. Bahkan
perekonomian dunia nyaris jatuh dalam jurang resesi. Wabah COVID-19 berpotensi
mengubah tatanan ekonomi dunia yang ditandai dengan berubahnya peta perdagangan
dunia.
Terjun bebasnya perekonomian tersebut menyulitkan masyarakat yang pada
kenyataanya tidak akan bisa lepas dari jaring-jaring sektor perekonomian. Misalkan
saja perusahaan yang mana merupakan pangsa elit ekonomi mengalami penurunan
saham karena pandemi, atau terdesaknya masyarakat akibat pembatasan sosial berskala
besar karena COVID-19 yang membuat perdagangan kecil maupun besar mati karena
drastisnya penjualan yang merosot. Secara tidak langsung akan banyak pekerja yang
di PHK dari perusahaan. Jika perekomian menurun 1% maka setidaknya akan
menambah sekitar 1,4% presentase kemiskinan. Karena banyaknya dampak yang
timbul akibat adanya COVID-19, terutama pada perekonomian di Indonesia.

Melihat kondisi ini terdapat beberapa solusi yang bisa dilakukan oleh
masyarakat. Salah satunya adalah dengan memperhatikan fenomena mobilitas
penduduk. Upaya demi upaya telah dilakukan oleh pemerintah. Mulai dari
Pemberlakuan social distancing, dan physical distancing tentu membatasi ruang gerak
dan mobilitas masyarakat. Selain itu pemerintah memperlakukan lockdown yang
mengakibatkan masyarakat tidak dapat beraktivitas di luar rumah. Seperti yang telah
kita ketahui bersama, masih banyak masyarakat yang sering sekali beraktivitas di luar
rumah tanpa adanya kepentingan yang mendesak. Dalam menanggulangi hal ini
kesadaran dalam diri sendiri sangatlah penting untuk membatasi diri dari kerumunan
demi tercapainya tujuan untuk memutus rantai COVID-19.

Berbagai upaya pembatasan COVID-19 yang dilakukan pemerintah tidak akan


mendapatkan hasil yang maksimal jika tidak terdapat kesadaran pada setiap individu.
Solusi lain yang diupayakan dalam masyarakat salah satunya yaitu dengan
memanfaatkan teknologi. Seperti contoh berjualan melalui Tokopedia, Shopee,
Lazada, dll. Dengan cara seperti ini, keuntungan untuk berjualan juga semakin tinggi,
karena minat pembeli bukan hanya di daerah kita saja, tapi bisa dari luar daerah.
Memesan makanan yang disukai juga bisa melalui Grab, Gofood, dan lain sebagainya.
Dengan cara seperti ini kita bisa membantu Indonesia dalam memutus rantai
penyebaran COVID-19.

Pendemi COVID-19 yang telah menyebar hampir ke seluruh negara di dunia


dan tak terkecuali indonesia menimbulkan banyak tantangan. Tantangan tersebut
berasal dari kesadaran oleh warga yang terdamak oleh pandemi itu sendiri. Meskipun
sudah diterapkan beberapa kebijakan seperti PSBB dan anjuran untuk tetap dirumah,
namun masih banyak penduduk indonesia yang tidak taat dan mengikuti kebijakan
tersebut. Namun selain itu faktor ekonomi juga menjadi pendorong warga untuk tetap
keluar rumah demi mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

Ada berbagai cara untuk mengatasi permasalahan ekonomi pada masa pandemi
COVID-19 yaitu yang pertama melakukan bisnis online mengingat semua orang tidak
lagi bebas keluar untuk membeli berbagai kebutuhan maka dari itu membuka bisnis
online dapat membantu perekonomian sekaligus mengurangi orang-orang yangg
terkena virus tersebut, karena kita hanya berbelanja dari rumah. Cara mengatasi yang
kedua adalah mengurangi pembelian atau pemakaian produk luar negri,dan mulailah
membeli atau memakai produk dalam negri, karena dengan kita membeli produk dalam
negri dapat membantu perekonomian kita. Selanjutnya yang ketiga yaitu mencari
penghasilan tambahan, yaitu dengan mengasah keahlian kita untuk mendapatkan
perkerjaan baru.

“Kita harus kuat, jangan dikalahkan dengan keadaan. Terkadang kita harus mundur
sejenak, sebelum bisa maju lagi” -Kelompok 14
REFERENSI

Dinisari. 2020. Bisnis.com. (2020,17 April). E-commerce Dorong Perekonomian


Indonesia, Selama Pandemi COVID-19-19. Diakses pada 27 Agustus 2020, dari
https://m.bisnis.com/amp/read/20200417/12/1228750/e-commerce-dorong-
perekonomian-indonesia-selama-pandemi-COVID-19-19-

Hanoatubun. 2020. Dampak COVID-19Terhadap Perekonomian Indonesia.


EdusPsyCoun Journal, Juranal of Education, Psyhology and Counseling, 2(1), 146–
153.

Nordiansyah. 2020. Medcom News. (2020,4 Mei). Wabah Korona Bikin Aktivitas
Ekonomi Global “Terjun Bebas”. Diakses pada tanggal 27 Agustus, dari
https://www.medcom.id/ekonomi/global/yNLGLWgK-wabah-korona-bikin-aktivitas-
ekonomi-global-terjun-bebas

WHO. 2019. Diakses pada tanggal 17 Maret, 2020. https://www.who.int/health-


topics/coronavirus
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai