Tim Penyusun
Mengesahkan, Mengetahui,
Direktur Ketua Jurusan Gizi
VISI : Menjadi institusi pendidikan vokasional gizi yang unggul dan terampil
dalam penyelenggaraan makanan yang mampu bersaing di tingkat
nasional tahun 2029
MISI :
1. Menyelenggarakan proses pendidikan diploma gizi yang bermutu
2. Meningkatkan kualitas peserta didik yang terampil dalam usaha
penyelenggaraan makanan
3. Mengembangkan penelitian inovatif di bidang gizi dan pangan
4. Melaksanakan pengabdian masyarakat berbasis kemitraan di bidang
kesehatan
5. Mengembangkan kerjasama dengan pihak pemerintah dan swasta untuk
penerapan dan pengembangan ilmu gizi
TUJUAN :
1. Menghasilkan tenaga ahli madya gizi yang berkualitas
2. Melaksanakan proses belajar mengajar di bidang gizi mengikuti
perkembangan IPTEK
3. Menghasilkan penelitian yang dipublikasi dijurnal nasional dan
internasional
4. Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan
5. Memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dalam bidang
penyelenggaraan makanan
6. Meningkatkan kerjasama dengan institusi pemerintah, swasta dan
masyarakat untuk penerapan dan pengembangan ilmu gizi
II. DAGING..................................................................................................
3
III. IKAN........................................................................................................
6
IV. TELUR.....................................................................................................
9
V. SUSU.......................................................................................................
12
VIII. UMBI-UMBIAN......................................................................................
20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
37
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya Modul Praktikum Ilmu Pangan ini dapat terselesaikan
dengan baik. Adapun buku ini disusun bagi mahasiswa Program Studi DIII Gizi
Poltekkes Kemenkes Riau yang sedang mengambil mata kuliah Ilmu Pangan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ketua Program Studi DIII Gizi Poltekkes
Kemenkes Riau yang telah memberiikan dukungan dalam penyusunan modul
praktikum ini. Demikian pula kepada dosen pengajar mata kuliah Ilmu Pangan
yang telah memberikan masukan dalam menyusun modul ini. Kami menyadari
bahwa modul praktikum ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun guna penyempurnaan. Akhir kata, semoga Modul Praktikum Ilmu
Pangan ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, dosen, dan kaum intelektual
lainnya demi terselenggaranya proses belajar-mengajar yang lebih baik dan
berkualitas.
Tim Penyusun
Suatu pedoman tata tertib sangat diperlukan agar pekerjaan dapat berjalan
lancar, tertib dan dapat menghindarkan bahaya yang mungkin timbul karena
kelalaian. Untuk kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan praktikum Ilmu Pangan
setiap praktikan diwajibkan mematuhi tata tertib sebagai berikut :
1. Praktikan diwajibkan mengumpulkan laporan sementara sehari sebelum
praktikum dilaksanakan
2. Praktikan diwajibkan untuk mempelajari terlebih dahulu materi praktikum
yang akan dilakukan. Buatlah skema dengan baik sehingga dapat bekerja
dengan tepat, cepat dan teliti
3. Meletakkan tas dan benda lain yang tidak diperlukan pada tempat yang telah
disediakan dan menempati meja sesuai dengan kelompok
4. Setiap praktikan diwajibkan mengenakan jas laboratorium selama bekerja di
laboratorium
B. Teori
Singkong, ubi jalar, kentang, beras, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, terigu, maizena, hunkwe, tapioka, garam, susu bubuk, kecap, bayam, teh,
biskuit, gula pasir, SKM, lempok, kangkung, sirup, coca cola, sprite, madu,
margarin, permen karet.
D. Cara Kerja
Tabel Pengamatan
II. DAGING
B. Dasar Teori
D. Prosedur
III. IKAN
B. Dasar Teori
No Mutu
1 2 3 4
. Kriteria
1 Warna Cerah Agak pudar pudar Pucat/putih
2 Mata Mata jenih, Warna Warna Putih
cembung gelap, keputihan
cembung
3 Kulit Sedikit Berlendir Berlendir Berlendir
berlendir banyak
4 Tekstur Kenyal Kehilangan Lunak Lunak
sifat kenyal
5 Sisik Melekat Agak mudah Mudah Mudah lepas
kuat lepas lepas
6 Insang Merah Agak pudar Pudar Putih
cerah
7 Aroma Khas Netral Bau asam Busuk
(segar)
2. Uji H2S
Alat : Cawan petri, pipet tetes, kertas saring
Bahan : Daging ikan yang sudah mulai membusuk
Bahan kimia : Larutan Pb Asetat 10%
Prosedur
Daging ikan diiris sebesar kacang tanah dan diletakkan dalam cawan
Petri. Daging ikan ditutup dengan kertas saring dan ditetesi dengan larutan
PB Asetat. Cawan Petri ditutup (sedikit terbuka). Terbentuknya warna
coklat pada bekas tetesan Pb Asetat menunjukkan adanya gas H2S hasil
pembusukan ikan.
IV. TELUR
B. Dasar Teori
C. Bahan
Telur ayam ras, puyuh, kampung, telur bebek, telur penyu/telur angsa/telur
kalkun.
D. Prosedur
A. Tujuan Instruksional
B. Dasar Teori
Air susu merupakan bahan makanan yang tersusun oleh zat-zat makanan
dengan proporsi yang seimbang. Penyusun utama ialah air, protein, lemak,
karbohidrat. Komposisi air susu dapat dipengaruhi dari lingkungan seperti
penambahan air (pemalsuan) dengan bahan lain, kegiatan mikroba dan kurangnya
pengadukan dalam pengambilan contoh.
Uji mutu susu penting dan harus dikerjakan untuk menghindari pemalsuan
atau sebab-sebab lain yang mengakibatkan susu tidak murni. Pengujian mutu susu
dikerjakan dengan menentukan sifat-sifat dan pengujian biologis air susu.
C. Bahan
A. Tujuan Instruksional
B. Dasar Teori
Serealia adalah sejenis bahan makanan yang berasal dari keluarga biji-
bijian seperti padi, jagung, gandum, sorghum dan lain-lain. Sebagian besar bahan
makanan ini digunakan sebagai sumber bahan makanan pokok. Karena kandungan
karbohidrat dalam bentuk patinya yang tinggi. Untuk dapat memperoleh bahan
makanan ini terlebih dahulu harus mangalami penggilingan bahan mentah dengan
perlakuan dan prosedur tertentu yang sudah baku dan dikenal di masyarakat
Indonesia. Sebagai contoh beras diperoleh dari proses penggilingan padi, terigu
dari penggilingan gandum. Jagung dapat digunakan sebagai bahan makanan
dengan terlebih dahulu mengeringkan selama beberapa minggu atau bahkan
beberapa bulan.
Serealia :
Beras Solok Tepung terigu cakra
Beras ketan putih Tepung kunci biru
Beras ketan hitam Tepung segitiga biru
Jagung manis pipilan Tepung beras ketan
Jagung popcorn Tepung beras
Beras merah
Beras ramos
Beras pandan wangi
Kacang-kacangan :
Kacang tanah Tepung kedelai
Kacang kedele Hunkwe
Kacang hijau Tepung kacang merah
Kacang merah Tepung maizena
Kacang putih
Alat :
Jangka sorong, timbangan, gelas ukur.
Cara Kerja :
1. Warna dan Bentuk
6. Rasio Pengembangan
Ukur panjang/lebar/tebal bahan kemudian masukkan ke dalam air mendidih
dan biarkan mendidih selama 5 menit kemudian angkat. Ukur
panjang/lebar/tebal setelah dimasak.
Rasio Pengembangan = panjang/lebar/tebal setelah dimasak dibandingkan
dengan panjang/lebar/tebal sebelum dimasak.
7. Daya Serap Air Tepung
Timbang 25 gr tepung, tempatkan dalam mangkok. Tambahkan air sedikid
demi sedikit sampai terbentuk adonan yang tidak lengket di tangan. Catat
jumlah air yang digunakan.
Ket :
W : Warna
A : Aroma
K : Kehalusan
GB : Gambar Bentuk
U : Ukuran
DK : Densitas Kamba
A. Tujuan Instuksional
B. Dasar Teori
Tiap-tiap buah dan sayur mempunyai sifat fisik yang berbeda. Perbedaan
tingkat kematangan juga menyebabkan perbedaan sifat fisik. Sifat fisik buah dan
sayur sangat penting dalam sortasi dan pengkelasan mutu (grading). Seringkali
sortasi dan pengkelasan mutu buah dan sayur didasarkan pada pengamatan sifat
fisiknya.
Sifat fisik buah dan sayur yang sering diamati antara lain warna, aroma,
rasa, bentuk, berat dan kekerasan biasanya diamati dengan secara subjektif,
sedangkan berat ditetapkan secara objektif menggunakan timbangan.
C. Bahan
Prosedur :
a. Gambar bentuk utuh masing-masing bahan
b. Catat ciri-ciri masing-masing bahan dilihat dari warna, keadaan kulit, aroma
dan rasa
c. Timbang berat masing-masing bahan
d. Ukur panjang, lebar dan tinggi/tebal masing-masing bahan
e. Ukur kekerasan masing-masing bahan secara subjectif
A. Tujuan Instruksional
B. Dasar Teori
C. Bahan
Singkong Ubi jalar putih Tepung tapioka
Talas Tepung ubi jalar Tepung talas
Ubi jalar merah Gaplek Kentang
D. Alat
E. Cara kerja
A. Tujuan instruksional
B. Dasar Teori
Lemak dan minyak merupakan bahan makanan yang berasal dari alam
maupun buatan. Lemak yang berasal dari alam dibagi atas lemak hewani dan
lemak nabati. Sumber-sumber lemak dapat diambil dari hewan (gajih) atau susu.
Sedangkan lemak nabati diantaranya adalah dari kacang-kacangan dan kelapa
sawit. Lemak dan minyak dapat mempengaruhi tekstur dan rasa dari makanan
yang ditambahkan lemak pada pengolahannya.
Lemak dan minyak berbeda dalam bentuk, yang membedakannya adalah
lemak berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair pada suhu kamar. Sifat
fisik yang membedakan masing-masing lemak dan minyak adalah kekentalannya
(viskositasnya), kejernihan, titik asap dan titik bakar.
C. Bahan
D. Prosedur
1. Kenali dan catat aroma, warna, bentuk dan tekstur masing-masing bahan.
2. Catat persamaan dan perbedaan masing-masing lemak dan minyak.
A. Tujuan Instruksional
B. Dasar Teori
C. Bahan
Gula pasir, gula halus, gula aren, gula tebu, gula palm, gula batu, gula
sirup, gula coklat, madu biasa, madu kurma, madu rasa.
1. Kenali dan catat aroma, warna, bentuk, tekstur dan rasa masing-masing
bahan.
2. Catat persamaan dan perbedaan masing-masing bahan.
A. Tujuan Instruksional
B. Dasar Teori
Buah kopi terdiri atas kulit luar (exocarp), daging buah (mesocarp), kulit
tanduk (partment) dan biji (endosperm). Kulit buah kopi sangat tipis dan
mengandung klorofil serta zat warna lainnya. Daging buah terdiri atas 2 bagian
yaitu bagian luar yang lebih tebal dan keras serta bagian dalam yang sifatnya
seperti gel atau lendir. Bagian buah yang terletak antara daging buah dengan biji
disebut kulit tanduk. Senyawa terpenting dalam kopi adalah kafein walaupun
kandungannya sedikit sekali hanya 1,21%. Senyawa yang terkandung dalam kopi
dan mempengaruhi mutu kopi yang biasa diminum adalah gula, lemak dan
protein.
C. Bahan
1. Buah coklat
2. Buah kopi
3. Daun teh
D. Prosedur
1. Bentuk
Menggambar bentuk buah kopi, coklat dan daun teh
2. Ukuran
Mengukur panjang dan diameter buah kopi dan coklat menggunakan
penggaris atau jangkar sorong. Daun teh dapat diukur luasnya
menggunakan planimeter
3. Warna
Catatlah warna dari buah kopi, coklat dan daun teh
4. Struktur
Buatlah irisan melintang dan membujur pada buah kopi dan coklat, ukur
tebal masing-masing lapisan atau bagian dan gambarlah!
A. Tujuan Instruksional
B. Dasar Teori
C. Bahan
Bumbu Basah
Bumbu Kering
D. Prosedur
A. Tujuan Instruksional
B. Dasar Teori
C. Bahan
D. Alat
E. Prosedur
Tabel Hasil Penyimpanan Hasil Perkebunan, Bumbu dan Rempah serta Umbi-
umbian
Kesimpulan
Nama Bahan Tempat Penyimpana Hasil
No. Pengamatan
Makanan Penyimpanan n Hari Ke- Pengamatan
Seminggu
A. Tujuan Instruksional
B. Dasar Teori
C. Bahan
D. Alat
E. Prosedur
Adawiyah, R. 2011. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Gardjito, M dan Swasti, Y.R. 2014. Fisiologi Pasca Panen Sayur dan Buah.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Lean, M.E.J. 2013. Ilmu Pangan, Gizi dan Kesehatan. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Warsito, H., Rindiani, Nurdyansyah, F. 2014. Ilmu Bahan Makanan Dasar. Nuha
Medika. Yogyakarta.