Sampel Urine
Sampel urine yang biasanya digunakan untuk pemeriksaan adalah urine sewaktu,
Alat :
Pot sampel
Label
Prosedur :
a. Beri label nomor pada pot urine sesuai dengan nomor register pasien
c. Minta pada pasien untuk menampung urine pada botol atau pot sampel tersebut. Jika,
sudah selesa/i minta pasien untuk meletakkan botol urine pada meja didepan kamar
mandi.
2. Sampel Sperma
Alat :
Gelas kaca
Label
Prosedur :
a. Beri nomor register pada gelas kaca sesuai dengan nomor register pasien
c. Minta pasien menampung sperma pada gelas kaca dan jangan sampai ada yang
tumpah. Jika, sudah selesai minta pasien meletakkan gelas pada meja depan kamar
3. Sampel Sputum
Alat :
Botol sampel
Prosedur :
a. Beri nomor register dan kode S, P, S pada botol sesuai dengan nomor register
pasien.
b. Berikan ke tiga botol pada pasien untuk pemeriksaan SPS (Sewaktu, Pagi,
Sewaktu), jelaskan pula pada pasien kapan mengambil sampel dan kapan
Alat :
Mikrolab 200
Tabung
Mikropipet
Yellowtipe
Bluetipe
Stopwatch
Prinsip :
Sampel dimasukkan melalui aspirator kemudian masuk kedalam kuvet dan akan dibaca dengan
Tujuan :
Untuk membantu dalam pemeriksaan kimia klinik.
Bahan :
Serum
Reagen pemeriksaan
Standart
Jenis-jenis pemeriksaan :
a. Glukosa
Prinsip :
Glukosa dioksidasi menjadi asam glukonat dan hydrogen peroksida. Hydrogen peroksida
quinoneimine.
Intensitas warna merah jambu yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi glukosa dalam
sampel.
Metode :
Endpoint
Tujuan :
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah dengan menggunakan microlab 200.
Alat :
Microlab 200
Tabung vacutainer
Mikropipet
Yellowtipe
Bluetipe
Stopwatch
Bahan :
Serum pasien
Reagen glukosa
Serum kontrol
Preparasi sampel :
2. Tambahkan 5 ul sampel.
3. Inkubasi selama 5 – 10 menit. Kemudian, baca pada alat. (Perlakuan terhadap standart
Nilai normal :
b. Profil lipid
Cholesterol Total
Prinsip :
Metode :
- Endpoint
Tujuan :
Alat :
- Microlab 200
- Tabung vacutainer
- Micropipette
- Yellowtipe
- Bluetipe
- Stopwatch
Bahan :
- Serum pasien
- Reagen cholesterol
- Serum kontrol
Preparasi sampel :
1. Pipet 500 ul reagen, masukkan dalam tabung.
Trigliserida
Prinsip :
Metode :
-Endpoint
Tujuan :
metode endpoint.
Alat :
- Microlab 200
- Tabung vacutainer
- Micropipette
- Yellowtipe
- Bluetipe
- Stopwatch.
Bahan :
- Serum pasien
- Reagen trigliserida
- Serum kontrol
Preparasi sampel :
Cholesterol LDL
Prinsip :
density lipoprotein (HDL) dan very low density lipoprotein (VDRL) tetap berada
dalam supernatan setelah disentrifuge dan diukur secara enzimatik dengan metode
Metode :
- Endpoint
Tujuan :
Untuk mengetahui kadar LDL cholesterol (lemak baik dalam makanan) dalam
Alat :
- Microlab 200
- Tabung vacutainer
- Micropipette
- Yellowtipe
- Bluetipe
- Centrifuge
- Stopwatch
Bahan :
- Serum pasien
- Reagen LDL
- Reagen cholesterol
Preparasi sampel :
Cholesterol HDL
Prinsip :
Metode ;
- Endpoint
Tujuan :
Untuk mengetahui kadar HDL cholesterol (lemak jahat) dalam serum dengan
Alat :
- Microlab 200
- Centrifuge
- Tabung vacutainer
- Micropipette
- Yellowtipe
- Bluetipe
- Stopwatch
Bahan :
- Serum pasien
- Reagen HDL
- Reagen cholesterol
Preparasi sampel :
fotometer.
c. Faal hati
SGOT
Prinsip :
Metode :
- Kinetik
Tujuan :
kinetic.
Alat :
- Microlab 200
- Tabung vacutainer
- Micropipet
- Bluetipe
- Yellowtipe
Bahan :
- Serum pasien
- Reagen SGOT
- Serum kontrol
Preparasi sampel :
Reagen 1 : 400 ul
rotator
Nilai normal :
SGPT
Prinsip :
NADH dioksidasi menjadi NAD+, penurunan absorbansi pada panjang gelombang
Metode :
- Kinetik
Tujuan :
Alat :
- Microlab 200
- Tabung vacutainer
- Micropipette
- Yellowtipe
- Bluetipe
Bahan :
- Serum pasien
- Reagen SGPT
- Serum kontrol
Preparasi sampel :
Reagen 1 : 400 ul
rotator
Nilai normal :
Bilirubin Total
Prinsip :
Bilirubin bereaksi secara diazotase dengan asam sulfanilat membentuk zat warna
yang berwarna merah dalam suasana netral dan berwarna biru dalam suasana
alkali. Bilirubin total dalam serum atau plasma ditentukan dengan menggunakan
metode “Jendrassik and Grof” dan reaksi diazotase asam sulfanilat yang
ditambahkan dengan kafein, natrium benzoate, dan natrium asetat. Warna biru
yang terbentuk dapat ditentukan secara selektif dengan adanya produk lainnya
578 nm.
Metode :
- Endpoint
Tujuan :
- Microlab 200
- Tabung vacutainer
- Micropipette
- Bluetipe
- Yellowtipe
- Stopwatch
Bahan :
- Serum pasien
- Reagen bilirubin
Prosedur :
Preparasi blank :
4. Tambahkan 500 ul reagen 4. Inkubasi selama 5 menit, lalu baca pada alat.
Preparasi sampel :
2. Tambahkan 25 ul reagen 2.
Bilirubin Direct
Prinsip :
Bilirubin direct diukur berdasarkan terbentuknya warna azo merah pada panjang
Metode :
- Endpoint
Tujuan :
Alat :
- Microlab 200
- Tabung vacutainer
- Micropipette
- Bluetipe
- Yellowtipe
- Stopwatch
Bahan :
- Serum pasien
- Reagen billirubin
- NaCl 0,9%
Prosedur :
Preparasi blank :
1. Pipet 100 ul reagen 1, masukkan dalam tabung.
Preparasi sampel :
2. Tambahkan 25 ul reagen 2.
alat.
Albumin
Prinsip :
Bromocresol hijau pada albumin yang bereaksi dengan pH serum yang sedikit
Metode :
- Endpoint
Tujuan :
Untuk mengetahui kadar albumin dalam serum dengan menggunakan metode
endpoint.
Alat :
- Microlab 200
- Tabung
- Micropipette
- Bluetipe
- Yellowtipe
- Stopwatch
Bahan :
- Serum pasien
- Reagen albumin
- Serum kontrol
Preparasi sampel :
2. Tambahkan 5 ul sampel.
3. Inkubasi selama 5 menit, lalu baca pada alat. (Perlakuan terhadap standart
Total protein
Metode :
- Endpoint
Tujuan :
Alat :
- Microloab 200
- Tabung vacutainer
- Micropipette
- Bluetipe
- Yellowtipe
- Stopwatch
Bahan :
- Serum pasien
- Reagen standart
- Serum kontrol
Preparasi sampel :
5. Tambahkan 10 ul sampel.
Alkali phosphatase
Prinsip :
P-Nitro-phenylphosphate + H2O Alkali phospatase p-Nitrophenol +
phosphatase
Dalam kondisi alkali atau basa, p-nitrophenol tidak berwarna, kemudian diubah
sampel.
Metode :
-Kinetik
Tujuan :
Alat :
- Microlab 200
- Tabung vacutainer
- Micropipette
- Bluetipe
- Yellowtipe
Bahan :
- Serum pasien
- Serum kontrol
Preparasi sampel :
Reagen 1 : 400 ul
Reagen 2 : 100 ul (untuk satu pemeriksaan sampel)
rotator
Nilai normal :
- Anak-anak :
Gamma-GT
Prinsip :
L-y-glutamyl-glycylglicine + 5-amino-2-nitrobenzoat
Metode :
- Kinetik
Tujuan :
Untuk mengetahui kadar Gamma-GT dalam serum atau plasma dengan
Alat :
- Microlab 200
- Tabung vacutainer
- Micropipette
- Bluetipe
- Yellowtipe
Bahan :
- Serum pasien
- Reagen gamma-gt
Preparasi sampel :
Reagen 1 : 400 ul
rotator
Nilai normal :
d. Faal ginjal
BUN
Prinsip:
Mengikuti fase lag awal, laju reaksi konstan selama 60 detik. Penurunan
sampel.
Metode :
Tujuan :
Untuk mengetahui kadar BUN dalam serum atau plasma dan mendeteksi adanya
gangguan ginjal.
Alat :
- Microlab 200
- Tabung vacutainer
- Mikropipet
- Bluetipe
- Yellowtipe
Bahan :
- Serum pasien
- Reagen urea
- Reagen standart
- Serum kontrol
Preparasi sampel :
1. Membuat working reagen :
Reagen 1 : 400 ul
rotator
Creatinin
Prinsip :
Perbedaan absorbansi pada waktu yang tetap selama konversi sebanding dengan
Metode :
Tujuan :
Untuk mengetahui kadar creatinin dalam serum atau plasma untuk pemeriksaan
Alat :
- Microlab 200
- Tabung vacutainer
- Mikropipet
- Bluetipe
- Yellowtipe
Bahan :
- Serum pasien
- Reagen creatinin
- Reagen standart
- Serum kontrol
Preparasi sampel :
Reagen 1 : 400 ul
rotator
sampel)
Nilai normal :
Asam urat
Prinsip :
Asam urat dioksidasi menjadi lantoin oleh uricase. Hydrogen peroksida yang
Metode :
- Endpoint
Tujuan :
Untuk mengetahui kadar asam urat dalam serum atau plasma dan untuk
Alat :
- Microlab 200
- Tabung vacutainer
- Mikropipet
- Bluetipe
- Yellowtipe
Bahan :
- Serum pasien
- Reagen standart
- Serum kontrol
Preparasi sampel :
1. Membuat working reagen :
Reagen 1 : 400 ul
rotator
Nilai normal :
Prosedur :
2. Tunggu warming up selama 3 menit hingga muncul jenis-jenis pemeriksaan pada layar
monitor alat.
4. Pilih jenis pemeriksaan yang diinginkan dengan menekan tombol “Angka (1,2,3,dst)”
sesuai dengan nomor pemeriksaan yang ada pada alat, jika pada tampilan yang pertama
jenis pemeriksaan yang diinginkan tidak ada, maka tekan “Page” sampai jenis
pemerikaan yang diinginkan muncul. Kemudian tekan angka sesuai nomor jenis
pemeriksaan.
masuk dalam rentang nilai normal atau tidak, jika kontrol yang digunakan tidak masuk
7. Masukkan sampel, kemudian tunggu sampai hasil muncul pada layar monitor. Lalu catat
8. Setelah selesai tekan “Flush”, tunggu sampai alat tidak menghisap aquadest lagi,
Prinsip :
dilewatkan pada kuvet, kemudian cahaya yang diteruskan dipantulkan pada sisi konkav dan
masing parameter.
Tujuan :
Untuk membantu dalam pemeriksaan kimia klinik, sehingga pemeriksaan menjadi lebih
Alat :
TRX 7010
Micropipet
Yellowtipe
Tempat sampel
Bahan :
Serum pasien
Reagen pemeriksaan
Serum kontrol
Jenis-jenis pemeriksaan :
a. Glukosa
b. Profil lipid :
Cholesterol
Trigliserida
HDL cholesterol
c. Faal hati :
SGOT
SGPT
Gamma-GT
Bilirubin total
Bilirubin direct
Total protein
Albumin
d. Faal ginjal :
Asam urat
Prosedur :
Persiapan harian :
1. Bersihkan alat terlebih dahulu, lap bagian luar alat dengan menggunakan tisu, kemudian
2. Periksa apakah aquadest masih cukup, karena apabila TRX 7010 running dalam keadaan
3. Periksa apakah wadah limbah sudah kosong atau belum, karena jumlah limbah sekitar 3,5
liter/jam. Jika, cairan telah mencapai 9 liter, sampling akan berhenti dan alarm akan
berbunyi.
4. Periksa larutan alkali 2% dan acid 1% masih cukup atau tidak, karena jika larutan alkali
1. Nyalakan Main Power disamping belakang TRX 7010 dengan menekan tombol (I)
2. Nyalakan computer dengan menekan tombol Power pada CPU. Tunggu sampai
3. Nyalakan Sistem Power disamping depan alat dengan menekan tombol ON.
3. Ketika suhu “Reaction try” telah mencapai suhu 370C akan terdapat pesan “Warm Up
Has Been Completed”, temperature monitor akan berubah dari “Warm Up” menjadi
“Temp Ok” dan pada monitor akan mucul pesan “Temp Ok” kemudian klik “OK”.
Mempersiapkan Reagen :
1. Keluarkan reagen dari dalam lemari pendingin, biarkan reagen pada suhu ruang
terlebih dahulu.
jangan sampai muncul gelembung. Apabila reagen dalam botol hanya tersisa sedikit,
3. Klik “Bottle” pada “Menu utama”. Susun reagen sesuai dengan posisinya pada
4. Setelah semua reagen selesai disiapkan, klik “Update” akan muncul pesan “Save the
akan member peringatan, dan jika sisa test tinggal 3 alat akan menghentikan
sampling.
Reagen basa dalah reagen dengan R1 bersifat basa, pH dari R1 ini sangat mudah
turun jika kontak dengan udara. Jika pH sudah turn, reaksi kimia tidak optimal
Pada jeda waktu yang panjang antar running, tutup reagen dengan parafilm,
Kalibrasi :
1. Klik “Calib” pada “Menu utama”. Apabila ingin melakukan kalibrasi centang pada
kolom “CH ODR” masing-masing parameter, alat akan otomatis melakukan blako
3. Untuk melakukan blako, centang pada kolom “BLK ODR” parameter yang ingin
diperiksa.
4. Setelah order kalibrasi atau blanko selesai, konformasi dengan mengklik “Update”
sebelumnya harus dihapus terlebih dahulu baru kemudian dilakukan order baru, jika
Kontrol :
2. Input “Cl” kedalam kolom “Sample No” lalu tekan “Enter”, pilih “Control kind”.
3. Klik “Patient” pada kolom, kemudian input nama control pada kolom ID dan Name,
6. Setelah selesai melakukan ordr control, klik “Exit” untuk kembali kemenu utama,
susun kontrol pada tray dan klik “Start” untuk memulai running kontrol.
2. Isi kolom “Sample No” sesuai dengan nomor sampel pada sampel try alalu tekan
“Enter”.
4. Masukkan data pasien (nomor register pasien). Klik “Upload” lalu klik “Exit” untuk
5. Pilih nama test lalu klik “Order”. Kemudian, lanjutkan order sampel berikutnya.
7. Susun sampel pada try lalu klik “Start” untuk memulai running sampel.
3. Pemeriksaan dengan I-CHROMA
Prinsip :
Tujuan :
Untuk membantu dalam mengerjakan kimia klinik dan imunologi, sehingga pengerjaan
Alat :
I-Chroma
Mikropipet
Yellowtipe
Jenis pemeriksaan :
HbA1c
Mikroalbumin
Prosedur :
Preparasi sampel :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, keluarkan reagen dari dalam lemari es.
2. Untuk pemeriksaan HbA1c, nyalakan I-Chamber terlebih dahulu sampai suhu stabil
Contoh px HbA1c, pipet 100 ul hemolysis buffer masukkan dalam buffer tube,
Pemeriksaan sampel :
2. Masukkan atau pasang Chip ID sesuai dengan jenis pemeriksaan, cocokan nomor lot
6. Tekan Reset 2x, sampai kembali pada menu awal. Kemudian lepaskan Chip ID.