ABSTRAK
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, terkena infeksi ataupun inflamasi.
difus, atau lokal. Gastritis ini disebabkan Tes darah dapat juga dilakukan
peradangan akut dan jika diabaikan tentu 2. Pemeriksaan pernapasan. Tes ini
saja akan menjadi kronik (Sudoyo Aru, akan dapat menentukan apakah
dkk 2009). Diagnosis gastritis dapat pasien terinfeksi oleh bakteri H.
ditentukan melalui riwayat anamnesis dan pylori atau tidak.
pemeriksaan fisik pasien. Namun dalam 3. Pemeriksaan feses. Tes ini
beberapa kasus mungkin saja memerlukan digunakan untuk memeriksa
tes darah dan tes lainnya (endoskopi) atau apakah terdapat H. pylori dalam
konsultasi dengan spesialis (biasanya feses atau tidak. Hasil yang positif
gastroenterologi). dapat mengindikasikan terjadinya
Untuk menegakkan diagnosa juga infeksi.
dapat dilakukan berbagai pemeriksaan 4. Pemeriksaan endoskopi saluran
penunjang untuk memnentukan suatu cerna bagian atas. Dengan tes ini
penyakit hal ini perlu dilakukan untuk dapat terlihat ada atau tidaknya
mendukung diagnosa yang telah ketidaknormalan pada saluran
ditetapkan dan mengetahui intervensi yang cerna bagian atas yang mungkin
harus segera diberikan kepada pasien. Ada tidak terlihat dari sinar-X.
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk 5. Rontgen saluran cerna bagian atas.
menetapkan diagnosa keperawatan melalui Tes ini akan melihat adanya tanda-
pemeriksaan penunjang, antara lain : tanda gastritis atau penyakit
pencernaan lainnya. Biasanya akan
minta menelan cairan berium 2) Gastritis akut dengan perdarahan
terlebih dahulu sebelum dilakukan (gastritis hemoragik atau gastritis erosiva)
rontgen. Cairan berium tersebut Gastritis akut berasal dari makanan
akan melapisi saluran cerna dan terlalu banyak atau terlalu cepat, makan-
akan terlihat lebih jelas ketika di makanan yang terlalu berbumbu atau yang
ronsen. mengandung mikroorganisme penyebab
penyakit, iritasi bahan semacam alcohol,
Berdasarkan semua data pengkajian aspirin, NSAID, isol, serta bahan korosif
diagnosa keperawatan utama mencakup lain, refluks empedu atau cairan pankreas.
yang berikut ini yaitu :
b. Gastritis kronik
- Anietas berhubungan dengan
Inflamasi lambung yang lama
pengobatan
dapat disebabkan oleh ulkus beningna atau
- Perubahan nutrisi, kurang dari
maligna dari lambung, atau oleh bakteri
kebutuhan tubuh
helicobacter pylori (H.pylori).
- Resiko kekurangan volume cairan
yang berhubungan dengan c. Gastritis bacterial
kehilangan cairan akibat muntah Gastritis bacterial yang disebut
- Kurang pengetahuan tentang juga gastritis infektiosa, disebabkan oleh
penatalaksanaan diet dan proses refluks dari duodenum.
penyakit
Kebiasaan makan yang sehat
- Nyeri berlebih yang
dengan pola makan teratur, frekuensi
berhubungan dengan mukosa
makan yang tidak cepat dan melakukan
dinding lambung.
istirahat sejenak setelah makan akan
Setelah mencoba untuk memberikan kesempatan kepada lambung
menetapkan diagnosa pada pasien gastritis untuk mendapatkan oksigen sehingga
tersebut tentunya kita dapat menetapkan makanan dapat dicerna dengan baik.
lebih spesifik penyakit gastritis mana yang Kebiasaan makan yang sehat juga akan
dialami oleh klien tersebut, beberapa mempengaruhi seberapa sering serangan
klasifikasi gastritis menurut (Wim de jong nyeri lambung penderita gastritis berulang
et al. 2005), antara lain : karena dengan mengontrol makan dengan
lebih teratur akan dapat mengurangi kadar
a. Gastritis akut
keasaman lambung. Pengendalian gastritis
1) Gastritis akut tanpa perdarahan
akan dapat dilakukan dengan mengurangi
makan, memilih jenis-jenis makanan Budiono, & Pertami, S. B. (2016). Konsep
tertentu terutama yang mudah untuk Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi
dicerna. Perawatan terbaik itu merupakan Medika
bentuk pengistirahatan lambung dan
Deswani. (2009). Konsep Dasar
menghindari minuman bersoda, kafein ,
Keperawatan. Jakarta Timur: CV
alkohol juga merokok.
Trans Medika.