Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


JL. Ahmad Yani No. 2 / (0485) 22566 Sengkang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


TERM OF REFERENCES (TOR)

SATKER/SKPD : DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


NAMA PPK : H. ANSAR MALLO, S.Pd,M.Pd

PEKERJAAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN

TAHUN ANGGARAN 2020


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Uraian Pendahuluan

A.   LATAR BELAKANG 
Perpustakaan sekolah merupakan sarana yang berperan penting dalam penentuan
kualitas peserta didik. Di sini siswa diajak untuk memperoleh informasi mengenai alam semesta,
ilmu sosial, ilmu kejuruan, hingga cerita-cerita motivasi dan hidup. Setiap bangunan gedung
sekolah harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memenuhi secara optimal
fungsi bangunannya, andal, dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi
positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia. Setiap bangunan gedung negara harus
direncanakan, dirancang, dilaksanakan dan dalam pengawasan yang sebaik-baiknya, sehingga
dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria
administrasi bagi bangunan gedung sekolah. Pelaksanaan untuk bangunan gedung sekolah
perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu mewujudkan pelaksanaan
dengan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata
laku professional. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk lingkup pekerjaan pembangunan sarana
prasarana

Pada tahap pelaksanaan pembangunan fisik di lapangan diserahkan kepada pihak


ketiga, yaitu Kontraktor pelaksana pekerjaan. Kontraktor Pelaksana akan melakukan
pelaksanaan pekerjaan fisik yang menyangkut beberapa aspek mutu, volume,waktu dan biaya.
Disamping itu juga bertanggungjawab atas semua kegiatan selama pelaksanaan
berlangsung.Secara kontraktual, Kontraktor Pelaksana akan mendapat bantuan bimbingan untuk
menetukan arah pekerjaan Pelaksanaan Fisik dari Pejabat Pembuat Komitmen.

B.   MAKSUD DAN TUJUAN


Secara khusus maksud dan tujuan dari Pembangunan Gedung ini adalah:
1. sebagai wahana menghimpun informasi dalam berbagai bentuk atau format untuk
pelestarian bahan pustaka dan sumber informasi sumber ilmu pengetahuan lainnya.
Menyediakan sarana atau tempat untuk menghimpun berbagai sumber informasi
untuk dikoleksi secara terus menerus, diolah dan diproses
2. Sebagai sarana atau wahana untuk melestarikan hasil budaya manusia ilmu
pengetahuan, teknologi dan budaya) melalui aktifitas pemeliharaan dan pengawetan
koleksi
3. Sebagai agen perubahan (Agent of changes) dan agen kebudayaan serta pusat
informasi dan sumber belajar mengenai masa lalu, sekarang, dan masa akan datang.
Selain itu, juga dapat menjadi pusat penelitian, rekreasi dan aktifitas ilmiah lainnya

C.  SASARAN
1.  Sasaran Kegiatan adalah Pembangunan Perpustakaan SDN 321 Cinnongtabi
2.  Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pembangunan, yang terdiri dari komponen kegiatan :

 Pekerjaan Persiapan.
 Pekerjaan Sipil / Struktur.
 Pekerjaan Arsitektur.

3.   Tahap-Tahap yang akan dilaksanakan adalah:

 Persiapan Perencanaan termasuk survey.


 Penyusunan Pra Rencana Lanjutan.
 Pengembangan Rencana Lanjutan.
 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Lanjutan.
 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Lanjutan.
 Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dll).
 Persiapan Pelelangan.
 Pelaksanaan Pelelangan.
 Pengawasan Berkala.

D.    LOKASI KEGIATAN
Lokasi terletak diantaranya:
1. Desa Cinnong Tabi Kec. Majauleng

E.   SUMBER PENDANAAN
Sumber  pendanaan  kegiatan ini dibiayai dari APBD Kabupaten Wajo Tahun Anggaran 2020,
dengan pagu anggaran sebesar Rp. 7.500.000,- ( Tujuhn Juta Lima Ratus Ribu Rupiah ).

F.   NAMA DAN SATUAN KERJA PEMBERI KERJA


Nama Pejabat Pembuat Komitmen : H. ANSAR MALLO, S.Pd,M.Pd
Satuan Kerja                                       : DINAS PENDDIKAN DAN KEBUDAYAAN KAB. WAJO

G. STANDAR TEKNIS
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan perencana adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Negara, Keputusan Direktur
Jenderal Cipta Karya No. 295/KPTS/Ck/1997, Tanggal 1 April 1997 yang dapat meliputi tugas-
tugas perencanaan lingkungan, site/tapak, dan Perencanaan Fisik Bangunan Negara dan
Produk Hukum lain yang terkait dengan Pekerjaan.
a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan
(termasuk penyelidikan gedung sederhana), membuat interpretasi secara garis
besar terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK), dan konsultansi dengan
lingkungan setempat mengenai kondisi bangunan.
b. Penyusunan prarencana seperti Rencana Pembangunan, prarencana termasuk
program dan konsep ruangan, perkiraan biaya, dan konsep Pembangunan
gedung sampai finishing, keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan.
c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :

 Rencana Arsitektur, beserta uraian konsep dan fisualisasi. Rencana struktur,


beserta uraian konsep dan perhitungannya.
 Rencana Pembangunan gedung, utilitas, beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
 Perkiraan biaya.
d.   Penyusunan rencana detail antara lain membuat :

 Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai


dengan gambar rencana yang telah disetujui.
 Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
 Rincin Volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
Pembangunan gedung
 Laporan Akhir Perencanaan

e. Mengadakan Persiapan Pelelangan, seperti membantu Pemimpin Proyek di


dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu Panitia Pelelangan
menyusun program pelaksanaan pelelangan.
f. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun berita acara penjelasan, evaluasi penawaran, menyusun kembali
dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi
Lelang ulang.
g. Mengadakan Perencanaan berkala selama Pembangunan fisik dan
melaksanakan kegiatan seperti :

 Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada


perubahan.
 Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama
masa pelaksanaan Pembangunan gedung.
 Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang
penggunaan bahan
 Membuat Laporan Akhir Perencanaan berkala.

H.  FASILITAS DARI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Fasilitas Pendukung Untuk kelancaran kegiatan Perencanaan.

I.    PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI


Terlampir

J.  PENDEKATAN METODOLOGI

1. Konsep Bangunan pengembangan harus selaras/menyesuaikan dengan bangunan di


lingkungan sekitarnya.
2. Dalam perencanaan harus menyediakan fasilitas pengolah limbah dan antisipasi
terhadap bahaya kebakaran serta bencana.
3. Teknis konstruksi yang disaratkan oleh perencana hendaknya menggunakan teknologi
sederhana sampai dengan teknologi tinggi atau Hightech, karena merupakan bangunan
monumental dan waktu pelaksanaan sangat terbatas, dari pekerjaan awal sampai
dengan finishing.
4. Lokasi pekerjaan yang tersedia sangat terbatas, sehingga perencana wajib menjelaskan
rencana pekerjaan yang bersifat fabrikasi harus dilaksanakan di luar lokasi.
5. Lokasi pekerjaan berada di Kecamatan Tempe Kab. Wajo, sehingga untuk pengadaan
material ke lokasi proyek harus ada peraturan yang khusus supaya tidak terganggu
akses lalu lintas

K.     JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,


Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna
Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus
dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu
pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen perencanaan
untuk siap dilelangkan maksimal 30 (Tiga Puluh) hari Kalender atau 1 bulan sejak
dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

L.      INFORMASI DAN TENAGA AHLI


1.       INFORMASI.
Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan
selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan
Pejabat Pembuat Komitmen.
Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran
dan Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan / kelalaian pekerjaan
perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan
Perencana.

2.       TENAGA AHLI.
a)   Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus menyediakan Tenaga
Ahli yang memenuhi ketentuan dari Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna
Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan
maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
b)  Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah tenaga ahli yang cukup berpengalaman
dibidangnya masing-masing, yaitu terdiri dari:

 Team Leader, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitektur (S1) lulusan


universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta, berpengalaman dalam perencanaan
bangunan bertingkat non perumahan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan 2 (dua)
tahun untuk S2.
 Drafter/Surveyor, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitektur (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta, berpengalaman dalam perencanaan
bangunan bertingkat non perumahan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.
 Tenaga Pendukung, yang dibutuhkan terdiri dari Tenaga administrasi/Oprator Komputer.

M.     PROGRAM KERJA PELAKSANAAN KEGIATAN


Konsultan perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :

1.  Jadwal kegiatan secara detail.


2.  Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya).
3.  Konsep penanganan pekerjaan Perencanaan.

N.     HASIL KELUARAN
Hasil keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya:
1.       Rencana Tata Ruang Gedung
2.       Basic Design (Pra-Rancangan Arsitektural) dalam gambar 
3.       Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).
4.       Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan
5.       Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS) Pekerjaan

O.     LAPORAN PERENCANAAN
Laporan yang harus disusun oleh konsultan perencana terdiri dari :

1. Laporan Pendahuluan, berisi Rencana Kerja yang akan dilaksanakan dan hasil orientasi
lapangan serta kerangka kegiatan yang harus dijelaskan seperti kegiatan persiapan,
pengurusan perijinan, mobilisasi tenaga dan peralatan, jadwal pelaksanaan dan jadwal
penugasan personil atau tenaga ahli serta program kerja.
2. Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan, hasil sonder, Kendala dan Solusi
Penyelesaiannya, Gambar-gambar pra-rencana, Draf Gambar-Gambar Detail Hasil
Perencanaan.
3. Laporan Akhir Perencanaan, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
Perencanaan, Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Gambar-Gambar Detail Hasil
Perencanaan. Laporan Akhir Perencanaan tersebut diserahkan selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja.

P.      FORMAT LAPORAN
Format laporan Final terdiri atas :
·         Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).
·         Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan
·         Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan
·         Gambar Hasil Perencanaan , Detail-detail dll.

Q.     LAIN-LAIN

1. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakan diskusi
atau memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya;
2. Penyedia Jasa harus menyerahkan foto Dokumentasi (dalam album) yang berkaitan
dengan palaksanaan pekerjaan survey lapangan;
3. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan ini dengan
Pemilik pekerjaan.
4. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus
disediakan oleh Penyedia Jasa;
R.     PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun, maka Konsultan Perencana
hendaknya memeriksa dan mempelajari semua bahan yang telah diterima dan mencari bahan
masukan yang diperlukan dalam upaya mengoptimalkan penyelesaian pekerjaan ini.

Anda mungkin juga menyukai