Anda di halaman 1dari 10

NOTULEN RAPAT

LOKAKARYA MINI LINTAS SEKTOR TANGGAL 28 November 2017

Tempat Penyelenggaraan : Aula Kantor Camat Indra Makmu


Waktu : Selasa 28 November 2017, Pukul : 09.00 WIB s/d Selesai
Pimpinan rapat : Camat Indra Makmu
Peserta rapat : Ka.Puskesmas, Kapolsek, Danramil, Ka.KUA, Ketua PPTK, Geuchik,
,Kepsek

1. Agenda rapat :
a. Pembukaan oleh Protokol
b. Kata sambutan oleh Camat Indra makmu
c. Presentasi yang disampaikan oleh Ka.Puskesmas
d. Analisa Masalah
e. Identifikasi dan harapan masyarakat dalam upaya kesehatan masyarakat
f. Penanda tanganan Komitmen

2. Pembukaan :
Rapat dibuka oleh Camat Indra makmu. Camat memberikan pengarahan sebagai berikut :
Dalam kegiatan Lokmin Lintas Sektor ini seluruh peserta menghimpun perencanaan dan
masalah-masalah yang ada di Kecamatan terkait kesehatan masyarakat.dan diharapkan
kepada peserta dapat berperan aktif dengan memberikan masukan. Dan apabila ada kasus
kesehatan di wilayah Puskesmas Alue Ie Mirah untuk dapat mencari solusinya bersama-
sama karena masalah kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab Puskesmas dan Dinas
Kesehatan tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh unsur aparat Desa.

3. Pembahasan pertemuan yang lalu :


Membahas tentang kegiatan UKM dan UKP serta cakupan Program puskesmas.

4. Pembahasan rapat hari ini :


Pembahasan rapat hari ini merupakan pembahasan tentang capaian program Puskesmas
Alue Ie Mirah Tahun 2017 atau rapot kesehatan masyarakat di wilayah Puskesmas Alue Ie
Mirah Tahun 2017. Rapat juga membahas tentang Akreditasi Puskesmas dan program
Jaminan Persalinan ( Jampersal ).
5. Lain-lain :
Lokakarya Mini ini juga membahas tentang Analisa Masalah dan Pemecahan Masalah pada
Program Puskesmas Alue Ie Mirah
 Analisa Masalah
1. Program KIA
- Cakupan K4 rendah
 Penyebab :
a. Menurut Peng KIA masih ada nya K1 Akses Sehingga K4 tidak mencapai target.
b. Perpindahan tempat tinggal ibu hamil ,sehingga tidak terdata di sasaran bidan
desa
c. Kurang nya dukungan keluarga untuk memeriksakan kehamilan
d. Menurut Geuchik Jambo lubok masih ada ibu hamil yang tidak memiliki kartu
BPJS ,sehingga tidak mau memeriksa hamil ke tenaga kesehatan

 Pemecahan Masalah :
a. Menurut Danramil Masyarakat harus sadar kesehatan, dan adanya dorongan
dari keluarga untuk sadar memeriksakan kehamilan ke Fasilitas Kesehatan.
b. Menurut Kepala Puskesmas harus adanya dukungan suami untuk
melaporkan kehamilan istrinya.
c. Menurut Camat Indra Makmu perlu adanya penyampaian dari aparatur desa
melalui Sosialisasi kepada warga agar suami dapat mendampingi istri untuk
cek kehamilan kepada Tenaga Kesehatan.
d. Menurut Camat Indra Makmu diharapkan kepada bidan desa untuk
mensosialisasikan kepada masyarakat melalui kader agar masyarakat segera
mengurus Kartu Jaminan Kesehatan sehingga bisa mendapatkan pelayanan
kesehatan secara gratis.
e. Tanggapan Ka.Puskesmas : Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat adalah
tugas BPJS. Masyarakat kita hanya sebagian yang terdaftar. Puskesmas hanya
mendistribusikan kartu yang sudah dicetak oleh BPJS. Mohon himbauan dari
aparatur desa agar masyarakat segera mendaftarkan diri ke BPJS dan bisa
mendapatkan Kartu Jaminan Kesehatan.

- Masih ada Persalinan di tolong oleh tenaga Non kesehatan


- Penyebab
- Ibu hamil merasa lebih nyaman persalinan di tolong oleh dukun
- Ibu lebih nyaman di rumah sendiri di bandingkan persalinan di puskesmas
- Bidan desa yang masih muda
-
 Pemecahan Masalah

a. Menurut Geuchik Alue Mirah salah satu usaha untuk menekan angka
Persalinan dengan Dukun dengan memberikan sanksi yaitu tidak
mengeluarkan surat bidan sehingga tidak bisa membuat KK dan Akte
Kelahiran
b. Tanggapan dari K.a Puskesmas memberdayakan Rumah Tunggu
Kelahiran (RTK) yang difasilitasi Oleh Puskesmas.sehingga dari desa
jauh sudah bisa mempersiapkan sebelum waktu nya persalinan
c. Menurut Geuchik jambo Lubok Bidan desa harus bisa untuk kerja sama
atau bermitra dengan dukun .

Pertanyaan Geuchik Bayeun : biaya hidup pasien selama di RTK siapa


yang menanggung?
Jawaban Kepala Puskesmas : biaya hidup pasien ditanggung oleh
Puskesmas selama 5 hari yaitu 2 hari sebelum melahirkan,hari
persalinan, dan 2 hari setelah melahirkan.

d. Program Gizi
- Pemberian ASI Ekslusif yang masih dibawah target
 Penyebab :
a. Kurang dukungan dari pihak keluarga terutama nenek
b. Ibu merasa ASI tidak cukup ( ibu kurang percaya diri )
c. Bayi yang selalu menangis dan rewel dianggap lapar

 Pemecahan Masalah :
a. Menurut Geuchik Seunebok Bayu, Puskesmas mensosialisasikan
pentingnya ASI Eksklusif kepada Ibu-ibu terutama Ibu Hamil.
Tanggapan Ka.Puskesmas : Petugas Puskesmas selalu menyampaikan
Sosialisasi melalui kegiatan Posyandu dan juga Konseling kepada Ibu-ibu
b. Menurut Geuchik Suka makmur adalah menghilangkan tradisi
memberikan makanan selain ASI disaat anak menangis.
c. Menurut Pengelola KIA adalah dengan mengikut sertakan anggota
keluarga lain selain Ibu melahirkan dalam Kelas Ibu Hamil seperti Suami
dan Nenek.
d. Menurut Geuchik Blang Nisam dengan memberikan Sosialisasi kepada
ibu yang baru pertama kali melahirkan pada saat usia kandungan
mereka 8 dan 9 bulan.
- Masih adanya Gizi Kurang
 Penyebab :
a. Keluarga kurang memperhatikan asupan gizi pada anak
b. Masih ada nya pendapat tabu anak tidak boleh banyak makan ikan
takut cacingan
c. Anak tidak di bawa rutin ke posyandu
d. Sosial ekonomi yang tidak mendukung
 Pemecahan masalah
a. Tanggapan K.a puskesmas Agar geuchik untuk memanfaatkan ADG
untuk PMT anak gizi kurang
b. Menurut Geuchik Jambo lubok Pmt di posyandu bervariasi sehingga
anak tidak bosan ,membuat jadwal menu untuk PMT di Posyandu
e. Program Imunisasi
- Rendahnya Cakupan Imunisasi
 Penyebab :
a. Kebiasaan masyarakat yang tidak mengizinkan ibu dan bayi keluar
rumah sebelum lepas hari pasca persalinan.
b. Takut anak nya demam setelah di imunisasi
c. Ada nya isu vaksin haram
d. Tidak mengikuti jadwal imunisasi tepat waktu.

 Pemecahan Masalah ;
a. Menurut Korim UPTD Puskesmas Alue Ie Mirah perlu adanya dukungan
dari aparatur desa untuk mensosialisasikan kepada masyarakat
pentingnya imunisasi
b. Menurut Geucik Jambo lubok agar petugas Imunisasi memberikan
konseling sebelum di lakukan imunisasi
c. Menurut Camat Indra Makmu perlu diadakan sosialisasi tentang vaksin
dengan melibatkan tokoh ulama untuk kejelasan halal vaksin.beserta
dengan surat edaran
d. .

d. PHBS

 Penyebab :
Belum tercapainya 10 Indikator PHBS

 Pemecahan masalah :
a. Menurut Geuchik nBlang Nisam perlu adanya Sosialisasi ke masyarakat
tentang PHBS.
b. Menurut Kepala Puskesmas dengan adanya dukungan keluarga untuk
tercapainya 10 Indikator PHBS Rumah Tangga, karena dari 10 Indikator
PHBS rumah tangga pada umumnya sudah dilakukan oleh masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari kecuali tidak merokok di dalam ruangan.
Dan mohon partisipasi semua lapisan masyarakat dan aparatur desa
menjadi contoh masyarakat di desanya.

d. Kesling

 Penyebab : Pemakaian jamban masih dibawah target.

 Pemecahan Masalah :
a. Menurut Kepala Puskesmas dapat dilakukan dengan cara ikut arisan
Gampong untuk membuat Jamban untuk Meng ODF kan Kecamatan
Indra Makmu
6. Kesimpulan :
a. Masih adanya cakupan program kesehatan yang masih rendah yaitu :
- Program KIA (K1 dan K4),masih adanya Persalinan oleh non Nakes yaitu sebanyak
15 persalinan
- Program Gizi ( pemberian ASI Eksklusif yang masih dibawah target )
- Masih adanya anak Gizi kurang
- Program Imunisasi ( masih rendahnya cakupan imunisasi )
- PHBS ( belum tercapainya 10 indikator PHBS )
- Kesling ( Pemakaian jamban masih dibawah target )

b. Dilakukannya Sosialisasi kepada masyarakat sebagai Pemecahan Masalah dari analisa


masalah-masalah diatas.

c. Dibutuhkannya peran aktif dari aparatur desa untuk bisa ikut mensosialisasikan
program-program kesehatan kepada masyarakat dan bisa menjadi rol model untuk
masyarakat didesanya.

d. Penandatanganan Komitmen Lintas Sektor

Mengetahui : Notulen
Ka UPTD.Puskesmas Alue Ie Mirah

ISKANDAR NURSALISAH ,AM.d Keb


Nip. 19730408 199403 1 002
NOTULEN RAPAT

MUSREMBANG DESA SEUNEUBOK BAYU KECAMATAN INDRA MAKMU

Berkaitan degan rencana pelaksanaan Musrembang Desa tahun 2018 di Desa Seuneubok
Bayu Kecamatan Indra Makmu Kabupaten Aceh Timur dalam rangka penyusunan usulan program
dan pembahasan RPJM- Desa dan RKP-Desa Seuneubok Bayu.

Tempat Penyelenggaraan : Menasah dusun perjuangan Desa Seuneubok Bayu


Waktu : Rabu, 14 Februari 2018 Pukul : 09.00 WIB s/d Selesai
Pimpinan rapat : Kheucik Seuneubok Bayu
Peserta rapat : Masyarakat Seuneubok Bayu

Telah diselenggarakan Musrembang Desa yang dihadiri oleh wakil-wakil dari


kelompok,Dusun dan tokoh masyarakat serta unsur lain yang terkait di Desa.
Materi atau topik yang dibahas dalam Musyawarah ini serta yang bertindak selaku unsur
pimpinan rapat dan nara sumber adalah:

1. Materi atau Topik


- Penyusunan dan Pembahasan Rencana Pembangunan jangka menengah Desa.
- Mencermati kembali Usulan Tahun 2018
- Menetapkan RKPG Tahun 2018
- Penetapan prioritas Usulan-usulan Gampong dalam Bidang kesehatan

Berdasarkan Hasil Survey Kesehatan di Desa Seuneubok Bayu terdapat banyak masalah
kesehatan yang perlu diperhatikan antara lain
 Masalah PHBS yang masih rendah
 Masalah Kesling dengan masalah pengguna jamban sehat hanya 42,31%
 Masalah Diare. Masih kurang pemahaman masyarakat tentang
penatalaksanaan Diare.
 Masalah PTM masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk
memeriksakan keadaannya keposbindu
Oleh Karena itu perlu perhatian dari pihak Desa Seuneubok Bayu untuk dapat
mempertimbangkan usulan-usulan tentang kesehatan demi terwujudnya tingkat kesehatan
masyarakat

Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topic diatas selanjutnya
seluruh peserta musrembang Desa menyetujui serta memutuskan beberapa hal yang berketetapan
menjadi keputusan akhir dari Musrembang Desa yaitu
a. Pembangunan Sarana dan Prasarana diantaranya
 Pengerasan jalan
 Pembangunan Balai Pertemuan
 Penyediaan Air Bersih
 Pemasangan Lampu penerangan Jalan
 Pemasangan Listrik Dusun Salak Bata

b. Bidang Ekonomi
 Bantuan bibit Ternak ( sapi, kambing )
 Penambahan Modal BUMDes dan penambahan modal SPP
 Kursus keterampilam seperti menjahit, salon, pembuatan usaha kue
 Penambahan modal usaha kelompok Tani

c. Bidang Kesehatan
 Pengadaan perlengkapan Posyandu
 Pengadaan Alat Cek Kesehatan seperti cek gula,kolestrol,asam urat
 Bantuan untuk Akses Jamban
 Pengadaan perlengkapan Pelayanan Kesehatan di Pustu Seuneubok Bayu
 Peningkatan kemampuan kader kesling dan kader posyandu
 Penyuluhan PHBS

d. Bidang Pendidikan
 Beasiswa untuk masyarakat kurang mampu
 Pembangunan Gedung Paud
 Pengajian rutin di Desa

e. Bidang Kesejahteraan
 Penambahan Beras Raskin
 Pemberian insentif guru

f. Bidang Kesenian
 Pengadaan baju seragam remaja masjid
 Pengadaan baju seragam wirid yasin

Keputusan diambil secara Musyawarah mufakat / aklamasidan pemungutan suara dan


voting.

Demikian notulen ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat
dipergunakan sebagai mana mestinya.

Notulen

( RUSLI )
NOTULEN RAPAT

LOKAKARYA MINI LINTAS SEKTOR TANGGAL 27 FEBRUARI 2018

Tempat Penyelenggaraan : Aula kanto Camat Indra Makmu


Waktu : Selasa 27 Februari 2018, Pukul : 09.00 WIB s/d Selesai
Pimpinan rapat : Camat Indra Makmu
Peserta rapat : Ka.Puskesmas,Kapolsek, Danramil, Ka KUA, Ketua PPTK, Kepsek
Ktu Puskesmas, Staf Puskesmas

1. Agenda rapat :
a. Pembukaan oleh Protokol
b. Kata sambutan oleh Sekcam
c. Presentasi Lokmin dari seluruh Program
d. Analisa Masalah
e. Pemecahan Masalah
f. Kesimpulan

2. Pembukaan :
Rapat dibuka oleh Sekcam Indra Makmu. Sekcam memberikan pengarahan tentang
Program prioritas yang perlu dihadapi sesegera mungkin.Diantaranya yaitu program
Kesling. Dimana Puskesmas telah melakukan survey Mawas Diri di semua Desa wilayah
kerja Puskesmas Alue Ie Mirah sebanyak 10% dari jumlah KK . Dari hasil Survei Mawas Diri
yang dilakukan oleh Tim masih banyak dijumpai rendahnya tingkat pengetahuan
Masyarakat tentang PHBS dengan komulatif 49,77%, Kesling , PTM .

3. Pembahasan pertemuan yang lalu :


Membahas tentang Kegiatan cakupan program PHBS, Kesling, dan PTM

4. Pembahasan rapat hari ini :


Pembahasan rapat hari ini merupakan pembahasan tentang hasil dari Survei Mawas Diri
yang telah dilakukan oleh Tim Puskesmas Alue Ie Mirah januari 2018.
Lokakarya Mini ini juga membahas tentang Analisa Masalah dan Pemecahan Masalah pada
Program Puskesmas Alue Ie Mirah
 Analisa Masalah
1. Program PHBS
- Masih rendahnya cakupan PHBS yaitu 49,77%
 Penyebab :
a. Masyarakat belum mengerti tentng 10 INDIKATOR PHBS.
b. Tingkat pengetahuan masyarakat masih rendah tentang PHBS
c. Faktor lingkungan yang tidak mendukung

 Pemecahan Masalah :
a. Menurut Sekdes Jambo Lubok mengusulkan untuk melakukan penyuluhan
tentang PHBS .
b. Menurut Kepala Puskesmas harus adanya dukungan dari masyarakat untuk
ikut serta dalam program keberhasilan PHBS.
c. Menurut Sekcam Indra Makmu perlu adanya dukungan perangkat Desa dan
seluruh lapisan masyarakat untuk membantu keberhasilan program PHBS.

2. Program Kesling
Masih banyaknya masyarakat yang tidak memiliki Akses Jamban Sehat

 Penyebab :
a. Tingkat kesadaran masyarakat tentang kesehatan masih rendah
b. Tingkat Pengetahuan masyarakat tentang jamban sehat masih kurang
c. Faktor Ekonomi yang tidak mendukung

 Pemecahan Masalah
a. Menurut Ka Puskesmas Alue Ie Mirah dapat dilakukan dengan cara ikut arisan
Jamban di Gampong untuk meng ODF kan Kecamatan Indra Makmu
b. Meminta bantuan dari dana ADG untuk masyarakat yang mengikuti arisan
Jamban
c. Penyuluhan dan pemicuan STBM

3. Prgram PTM
Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya PTM

 Penyebab
a. Kurangnya penyuluhan tentang PTM di Desa
b. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang bahaya PTM
c. Kurangnya dukungan dari perangkat Desa tentang manfaat Posbindu di Desa
d. Kurangnya minat masyarakat yang datang karena tidak tersedianya Alat Cek
Kesehatan.

 Pemecahan Masalah
a. Meningkatkan penyuluhan PTM di Desa
b. Menurut Geuchik Blang Nisam perlu dilakukan Sosialisasi pada saat Posyandu
Ibu Hamil, Bayi dan Balita agar masyarakat tau apa pentingnya posbindu
c. Usulan untuk menyediakan Alat Periksa Kesehatan di seluruh Desa.
d. Menjadwal kegiatan ulang Posbindu

4. Kesimpulan

 PHBS ( Belum Tercapainya 10 Indikator PHBS )


 Akses Jamban Sehat yang masih kurang
 Posbindu PTM tidak aktif karna tidak tersedianya Alat Cek Kesehatan
 Dilakukannya Sosialisasi kepada masyarakat sebagai Pemecahan Masalah dari
analisa masalah-masalah diatas
 Penyuluhan dan pemicuan STBM
 Usulan untuk menyediakan Alat Periksa Kesehatan di seluruh Desa
 Dibutuhkannya peran aktif dari aparatur desa untuk bisa ikut
mensosialisasikan program-program kesehatan kepada masyarakat dan bisa
menjadi rol model untuk masyarakat didesanya.
 Penandatanganan Komitmen Lintas Sektor
Mengetahui : Notulen
Ka UPTD.Puskesmas Alue Ie Mirah

ISKANDAR NURSALISAH ,AM.d Keb


Nip. 19730408 199403 1 002

Anda mungkin juga menyukai