Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Definisi Sistem Pakar


Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu
atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali
dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan
diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program
yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh
pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari
masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu
rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan
kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan. Sistem pakar merupakan salah satu contoh
pengembangan kecerdasan buatan yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data
untuk memecahkan yang secara normal memerlukan keahlian manusia. Tujuan pengembangan
sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk
mensubtitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat dilakukan oleh
orang banyak.

Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode khusus,
serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasihat dan memecahkan masalah.
Misalnya seorang dokter, penasehat keuangan, pakar mesin mobil, dll.

Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas) dan spesifik yang
diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar
dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam
memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki
pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior.

Sistem Pakar adalah : Sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke


komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli.

Sistem pakar diciptakan tidak untuk menggantikan kedudukan seorang pakar tetapi untuk
memasyarakatkan pengetahuan & pengalaman pakar tersebut. Tujuan dari sebuah sistem pakar
adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar kedalam komputer, dan
kemudian kepada orang lain (nonexpert).

Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan
yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas
masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut.

Sistem Pakar memberikan banyak keuntungan bagi operasi perusahaan dan manajer, tetapi
memiliki keterbatasan significan. Artificial Intelligence merupakan suatu aktivitas untuk
menyediakan berbagai mesin seperti komputer dengan menampilkan perilaku dengan penalaran
yang cerdas apabila diamati sebagai manusia. Artificial Intelligence menyajikan berbagai aplikasi
komputer yang canggih untuk menyamai berbagai jenis penalaran manusia.

Oleh sebab itu perusahaan membutuhkan seorang pakar yang dapat menangani
masalah dibagian-bagian perusahaan. Akan tetapi perusahaan belum tentu dapat memakai
seorang pakar karena dipandang dari segi keuangan perusahaan maupun waktu pakar
tersebut. Dengan adanya masalah diatas, maka peranan komputer akan sangat diperlukan
dalam membantu perusahaan khususnya bagian personalia untuk mengatasi masalah
tersebut. Oleh karena itu, maka dibuatlah suatu sistem pakar untuk memudahkan perusahaan
dalam merekrut karyawan secara baik berdasarkan kriteria-kriteria yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Solusi dari permasalahan ini adalah penggunaan sistem pakar yang
berbasis komputer.

Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke


komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti
layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan
masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya
dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat
membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten
yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya,
sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules)
dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang
tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya
digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.
SP dikembangkan pertama kali oleh komunitas AI tahun 1960an. SP yang pertama adalah
General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel Simon.

Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh
melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman.
1.2 Komponen Sistem Pakar
Dalam sistem pakar ada 4 komponen utama menurut Hu et al (1987) meliputi:

Komponen atau Bagain Utama Sistem Pakar

User Interface (Antarmuka Pemakai)

Antarmuka pemakai, memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan expert system.


User interface digunakan manajer untuk meng-enter instruksi dan informasi ke dalam sistem
pakar dan menerima informasi dari sistem pakar.

Input Sistem Pakar

User interface dirancang untuk mempermudah dialog dua arah antara sistem dan pemakai
dengan menmpilkanteknik tanya jawab dan pengisian formulir kemudian muncul bahasa
perintah dan menu elektronik dan sistem manajemen data base.

Output Sistem pakar

Sistem pakar dirancang untuk menyarankan pemecahan.

Knowledge Base (basis pengetahuan)

Knowledge Base berisi pengetahuan-pengetahuan (pengetahuan gabungan) dalam


memahami, merumuskan, dan penyelesaian masalah. Knowledge Base adalah bagian dari
sistem pakar yang berisi domain pengetahuan.
Knowledge base terdiri dari fakta yang menggambarkan area problem atau problem domain
dan juga teknik penyajian yang menggunakan fakta sesuai logika. Domain pengetahuan
seorang pakar pada dasarnya adalah spesifik terhadap domain masalah.

Inference Engine (mesin inferensi)

Inference engine bertugas untuk menganalisis pengetahuan, memberikan kemampuan


penalaran dan menarik kesimpulan berdasarkan knowledge base.

Development Engine

Komponen yang digunakan untuk mengolah sistem pakar, terdiri dari bahasa
pemrograman.

Model Sistem Pakar


Semua Sistem Pakar terdiri dari sebuah alat penghubung (input dan output), suatu
database, suatu dasar pengetahuan, dan suatu mekanisme kesimpulan. Lebih dari itu,
pengembangan Sistem Pakar pada umumnya berproses melalui beberapa tahap yang mencakup
pemilihan masalah, didapatnya pengetahuan, penyajian pengetahuan, programming, evaluasi dan
pengujian.

Bagian dari Sistem Pakar yang menarik adalah kemampuan perangkat lunak untuk
meninjau ulang suatu konsultasi dan menyediakan suatu penjelasan kepada pemakai bagaimana
caranya memperoleh kesimpulan. Fungsi penjelasan yang sangat utama adalah suatu catatan yang
menyangkut proses pemikiran yang digunakan oleh tenaga ahli untuk memecahkan masalah itu.
Sistem Pakar menyediakan suatu pemahaman yang lebih baik bagaimana kesimpulan dicapai
sehingga kepercayaan pemakai akan lebih besar dalam mengambil kesimpulan menggunakan
Sistem Pakar. Akumulasi fakta akan diperkenalkan ketika suatu penjelasan diminta. Biasanya
penjelasan yang diminta yaitu bagian dari perangkat lunak atau bagian luar dari pengembangan.

Tools perangkat lunak yang dikembangkan memberikan keleluasaan pada perekayasa


pengetahuan untuk memasukkan himpunan aturan pada basis pengetahuan, dan diperolehnya
suatu solusi berdasarkan basis pengetahuan yang ada. Sehingga Tools Sistem Pakar yang dibuat
dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memecahkan berbagai macam domain permasalahan.

Mesin informasi di atas merupakan mesin yang dapat berpikir dengan cermat dan tepat
untuk pencapaian suatu keputusan yang diambil melalui pengetahuan, yakni komputer. Jadi
Sistem Pakar dapat kita definisikan sebagai suatu sistem perangkat lunak yang menggunakan ilmu,
fakta dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga kerja ahli dalam bidang yang bersangkutan.
Ahli disini melakukan pemindahan ilmu pengetahuan (akuisisi ilmu pengetahuan) yang dia miliki
kepada suatu sistem yang di berada pada sebuah perangkat lunak komputer. Sistem Pakar ini
sudah banyak di gunakan untuk membantu manusia dalam bidang manajerial.

1.3 Karakteristik Sistem Pakar


Sistem pakar dibuat dengan tujuan tertentu dan pastinya tujuan tersebut bersifat untuk
membantu para pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Berikut adalah karakteristik yang
harus dimiliki oleh sebuah sistem pakar :
1. High Performance. Sistem harus mampu memberikan respon berupa saran (advice)
dengan tingkat kualitas yang sama dengan seorang pakar atau melebihinya.
2. Adequate response time. Sistem juga harus mampu bekerja dalam waktu yang sama
baiknya (reasonable) atau lebih cepat dibandingkan dengan seorang pakar dalam
menghasilkan keputusan. Hal ini sangat penting terutama pada sistem waktu nyata (real-
time).
3. Good reliability. Sistem harus dapat diandalkan dan tidak mudah rusak / crash.
4. Understanable. Sistem harus mampu menjelaskan langkah-langkah penalaran yang
dilakukannya seperti seorang pakar.
5. Flexibility.
1.4 Tipe Tipe Sistem Pakar

Tipe–tipe sistem pakar berdasarkan struktur program, ada 3 tipe yaitu:

1) Program mandiri

Sistem pakar yang murni dan berdiri sendiri, artinya program utamanya tanpa mengandung
subroutine yang memakai algoritma konvensional.

2) Program terkait

Sistem pakar yang dikelilingi program lainnya, artinya sebuah subroutine yang akan dipanggil
oleh program utama.

3) Program terhubungkan

Sistem pakar yang merupakan program yang dapat berhubungan dengan paket program laiinya
2. Peran sistem pakar dalam menyelesaikan masalah

2.1 Analisa tipe- tipe yang di gunakan sistem pakar

Mandiri. Sistem pakar yang murni berdiri sendiri, tidak digabung dengan software lain,
bisa dijalankan pada komputer pribadi, mainframe.
Terkait / Tergabung. Dalam bentuk ini sistem pakar hanya merupakan bagian dari
program yang lebih besar. Program tersebut biasanya menggunakan teknik algoritma
konvensional tapi bisa mengakses sistem pakar yang ditempatkan sebagai subrutin, yang
bisa dimanfaatkan setiap kali dibutuhkan.
Terhubung. Merupakan sistem pakar yang berhubungan dengan software lain, misalnya :
spreadsheet, DBMS, program grafik. Pada saat proses inferensi, sistem pakar bisa
mengakses data dalam spreadsheet atau DBMS atau program grafik bisa dipanggil untuk
menayangkan output visual.
Sistem Mengabdi. Merupakan bagian dari komputer khusus yang diabdikan kepada
fungsi tunggal. Sistem tersebut bisa membantu analisa data radar dalam pesawat tempur
atau membuat keputusan intelejen tentang bagaimana memodifikasi pembangunan
kimiawi, dan lain-lain.

2.2 peran manajemen dalam menggunakan sistem

Beberapa peran manajemen dalam menggunakan sistem pakar, antara lain:

Peranan Manajemen dalam sistem pakar ( Operasional Perusahaan)

Biasanya berperan untuk menunjang kegiatan bisnis operasional, manajemen, keunggulan


strategi kompetetif organisasi, dan pengambilan keputusan Dan peran lainnya adalah:
1. Kerja berdampingan dengan para eksekutif perusahaan untuk memperoleh penjelasan
mengenai pengaruh yang mungkin saja terjadi pada sistem informasi dunia dalam strategi
bisnis global.
2. Memahami masing-masing unit usaha dalam strategi bisnis global.
3. Menentukan siasat sistem informasi dunia yang tepat untuk masing-masing unit strategi.
4. Mengenali pentingnya aplikasi untuk mencapai masing-masing siasat sistem informasi
dunia dan memprioritaskan penerapannya.
5. Menetapakan tanggung jawab untuk menerapkan aplikasi.

2.3 tahapan pengambilan keputusan

Hubungan Sistem Pakar dan Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan
seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin
(1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta,
dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan.

Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan


(inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar
dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang
selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah
tertentu.

Modul Penyusun Sistem Pakar

Suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama (Staugaard, 1987), yaitu :

1. Modul Penerimaan Pengetahuan Knowledge Acquisition Mode)

Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses
mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan sistem,
dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai
penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya.
2. Modul Konsultasi(Consultation Mode)

Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh
user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan
sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.

3. Modul Penjelasan(Explanation Mode)

Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh sistem (bagaimana suatu keputusan
dapat diperoleh).

Hal yang unik dari sistem pakar


adalah kemampuan untuk menjelaskan
dimana keahlian tersimpan dalam basis
pengetahuan. Kemampuan komputer
untuk mengambil kesimpulan dilakukan
oleh komponen yang dikenal dengan
mesin inferensi yaitu meliputi prosedur
tentang pemecahan masalah

Tahapan dalam pengambilan keputusan antara lain Menurut Simon tahun 1960 model yang
mengambarkan proses pengambilan keputusan. Proses ini terdiri dari tiga fase, yaitu :

Kegiatan intelijen (Intelegence)

Kegiatan merancang (Design)

Kegiatan memilih dan menelaah (Choice)


Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-
kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara
berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana
informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga
seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.

Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan


menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini
meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif

Pertimbangan-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan


ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak. Sedangkan Kegiatan memilih dan
menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang
tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih Tahap Impelementasi
dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta
pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.

4 manfaat sistem pakar

Mengapa Sistem Pakar menjadi sangat populer? Hal ini disebabkan oleh sangat banyaknya
kemampuan dan manfaat yang diberikan oleh Sistem Pakar, di antaranya:

a. Meningkatkan output dan produktivitas, karena Sistem Pakar dapat bekerja lebih cepat dari
manusia.

b. Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan.

c. Mampu menangkap kepakaran yang sangat terbatas.

d. Dapat beroperasi di lingkungan yang berbahaya.

e. Memudahkan akses ke pengetahuan.


5 kelebihan dan kekurangan sistem pakar

 Kelebihan Sistem Pakar :

Keuntungan SP :

Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli

Menyederhanakan pekerjaan dan meningkatnya efisiensi kerja

Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis

Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar

Meningkatkan output dan produktivitas

Meningkatkan kualitas

Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar

Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya

Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan

Memiliki realibilitas

Meningkatkan kapabilitas system computer

Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan
mengandung ketidakpastian

Sebagai media pelengkap dalam pelatihan

Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah

Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan

Keuntungan Sistem Pakar Bagi Manajer

• Mempertimbangkan lebih banyak alternatif


• Menerapkan logika tingkat tinggi

• Mempunyai lebih banyak waktu untuk mengevaluasi aturan pengambilan keputusan

• Logika Konsisten

Keuntungan Sistem Pakar Bagi Perusahaan

• Kinerja Lebih baik dari tim manajemen

• Mempertahankan sumber daya pengetahuan perusahaan

Dalam kaitannya dengan proses pengambilan keputusan, beberapa manfaat yang dapat
diberikan oleh sistem pakar kepada manajer perusahaan antara lain :

• Solusi

Aternatif solusi yang dihasilkan melalui sistem pakar umumnya lebih banyak, lebih
beralasan dengan beberapa pertimbangan teknis, penyajiannya lebih sistematis dan terkadang
dilengkapi fitur-fitur tambahan seperti grafik, diagram dan alat-alat penunjang lainnya sehingga
lebih merepresentasikan keadaan sebenarnya. Hal ini sangat diperlukan oleh seorang manajer
mengingat keputusan yang diambil berbasis multi-kriteria.

• Logika

Penerapan logika pada kode-kode program dimungkinkan dalam tingkatan yang cukup
rumit sekalipun. Hal serupa apabila dibebankan kepada manusia, maka akan membutuhkan
waktu yang lama dengan kemungkinan kesalahan analisa dan faktor-faktor kelemahan
manusiawi lainnya yang cenderung tinggi. Sistem pakar memberikan hasil dalam waktu yang
cepat melalui penalaran yang terstruktur.

• Waktu

Cepatnya hasil analisa dikeluarkan oleh suatu aplikasi sistem cerdas membuat para
pengambil keputusan memiliki waktu yang banyak untuk mengevaluasi hasil keluaran sistem
tersebut. Hal ini tentunya cukup membantu mempercepat kerja manajer khusunya dan
perusahaan umumnya.
• Konsisten.

Keputusan yang dihasilkan akan lebih konsisten dan terarah, mengingat bahwa
algoritma yang digunakan dalam pengeksekusian data adalah tetap dan konsisten.

 Kelemahan Sistem Pakar :


1. Biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara dan memeliharanya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya dan
kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia karena sangat sulit bagi seorang pakar
untuk menjelaskan langkah mereka dalam menangani masalah.
3. Sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat dalam pembuatan sistem
pakar tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum
digunakan.
4. Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa berbeda-beda,
meskipun sama-sama benar.
5. Transfer pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias.
6. Kurangnya rasa percaya pengguna dapat menghalangi pemakaian sistem pakar

Sumber :

id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar

https://nurulaisyah2.wordpress.com/2012/10/13/sistem-pakar/

https://y0g4ajust.wordpress.com/2011/03/23/perbedaan-sistem-pendukung-keputusan-sistem-
pakar-dan-sistem-informasi-manajemen/

http://bungsu-tabalagan.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-dan-tujuan-sistem-pakar_27.html?
m=1

http://erpandsima.blogspot.co.id/2015/05/peranan-sistem-informasi-manajemen-sim.html?m=1

www.ilmukomputer.com

http://iisrasjeed.blogsome.com/2007/09/26/knowledge-based-system/

Anda mungkin juga menyukai