PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat bagi Puskesmas
Sebagai sarana untuk kerjasama yang saling menguntungkan untuk
dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan
mendapatkan umpan balik dari hasil evaluasi co assisten dalam rangka
mengoptimalkan peran puskesmas.
1.3.2 Manfaat bagi Mahasiswa
Manfaat untuk mahasiswa sebagai sarana untuk menimba ilmu,
keterampilan dan pengalaman dalam upaya pelayanan kesehatan dasar
dengan segala bentuk keterbatasannya sehingga mahasiswa mengetahui
serta memahami kegiatan-kegiatan puskesmas baik dalam segi pelayanan,
manajemen, administratif dan karakter perilaku masyarakat dalam
pandangannya terhadap kesehatan khususnya dalam bidang Ilmu
Kedokteran Keluarga.
Kelurahan Kecapi pada tahun 2017 terdapat 5.169 Kepala Keluarga, dari
jumlah tersebut terdapat 564 KK miskin, 2.619 Jiwa Miskin. Tahun 2017
jumlah kunjungan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan
di Puskesmas Larangan sebanyak 81.560 orang, dan pada tahun 2018
mengalami peningkatan menjadi 90.637 orang. Lokasi Puskesmas
Larangan mudah terjangkau dengan sarana tranportasi yang ada. Berikut
adalah tabel jumlah penduduk menurut jenis kelamin :
Larangan
18 2.148 1.114 1.034 550 3,91
Selatan
Larangan
19 1.702 848 854 453 3,76
Selatan
b. Data Kesehatan
6000 3907
4476 4225 4187 4289
5000 4278 4288 4403
4156 4165
4075
4824 5451
4000 4780 4803 2749 4757
4644 4302 4340
4864
3956
3000 3985
3611
2000
1000
2016
2017
0
Jan Feb Mart Aprl Mei Jun Jul Agst Spt Okt Nop Des
1. Kematian
Jumlah kematian kasar merupakan data yang terdeteksi di
Puskesmas sedangkan jumlah kematian bayi dan ibu bersalin
merupakan data riil yang dilaporkan masyarakat dan divalidasi oleh
petugas Puskesmas. Upaya menekan jumlah kematian di wilayah
kerja Puskesmas Larangan khususnya pada kelompok rawan yaitu
ibu bersalin dan bayi merupakan hasil kerjasama Puskesmas dengan
masyarakat melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat
seperti RW Siaga dan layanan cepat 24 jam Puskesmas Keliling
untuk kasus rujukan atau kedaruratan medis, karena dirasa penting
dan besar manfaatnya bagi masyarakat maka pembinaan RW Siaga
sebagai bagian dari Program Kampung Siaga dan layanan cepat 24
jam dilanjutkan.
Sejak tahun 2014, kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas
Larangan nihil, sedangkan jumlah kematian bayi mengalami
penurunan. Penyebab kematian karena asfiksia merupakan penyebab
yang selama 3 tahun terjadi pada bayi. Angka kematian bayi dan
angka kematian ibu merupakan indikator dari Indeks Pembangunan
Manusia, maka dalam upaya pencapaian IPM yang diharapkan
berbagai upaya dilakukan melalui program-program unggulan.
Kota Cirebon, seperti sudah disampaikan sebelumnya telah
melaksanakan program Desa Siaga yang didukung oleh Walikota
Cirebon pada tahun 2005 Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon
sudah mencanangkan seluruh Kelurahan agar menjadi Kampung
Siaga. Hal tersebut dilanjutkan dengan mencanangkan seluruh
Rukun Warga yang berjumlah 247 RW adalah RW Siaga.
Maka dengan telah dicanangkannya program atau kebijakan
tersebut, Pemerintah Kota Cirebon sudah berupaya mengendalikan
jumlah kematian ibu dan kematian bayi yang berkaitan dengan
keterlambatan dalam penanganan rujukan.
Selain Kampung Siaga dengan RW Siaganya, program
unggulan yang dapat menunjang upaya pengendalian jumlah keatian
ibu dan kematian bayi yaitu upaya deteksi dini dan rujukan kasus
melalui Program Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM),
merupakan kemitraan dengan RS Putera Bahagia.
2. Kesakitan
Angka kesakitan di wilayah kerja Puskesmas Larangan masih
didominasi oleh jumlah kasus penyakit yang berbasis lingkungan
yaitu Infeksi Saluran Pernafasan Akut, penyakit kulit, penyakit mata,
TB. Paru, dan Diare.
Faktor determinan lingkungan disekitar tempat tinggal
masyarakat yang didukung oleh perilaku masyarakat dalam prilaku
hidup bersih dan sehat masih kurang memungkinkan sebagai
pendukung meningkatnya kasus ini, disamping faktor alamiah dari
kondisi lingkungan atau sifat agent dan vektor penyakit yang
bersangkutan. Gambaran secara rinci ditampilkan pada grafik berikut
ini :
6000
4000
2168
1605
2000 744 1047 1073 1049
426 506 278
Reum atikTelingaAnem ia
5%
Mata 4% 2%
Hipertensi
5% ISPA
6%
TB. Paru 40%
6%
Diare
6%
Kulit
12% Pencernaan
14%
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Program Kegiatan
A. Upaya Wajib
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Kesehatan Ibu & Anak termasuk KB
4. Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Keperawatan Kesehatan Masyarakat
B. Upaya Pengembangan
Dilaksanakan sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat yang ada
dan kemampuan Puskesmas. Bila ada masalah Kesehatan tapi
Puskesmas tidak mampu melakukan pemecahan masalahnya maka
pelaksanaan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota. Adapun Upaya
Kesehatan Pengembangan Puskesmas yang sudah dilakukan di
Puskesmas Larangan meliputi :
1. Usaha Kesehatan Usia Lanjut
2. Usaha Kesehatan Jiwa
3. Usaha Kesehatan Olah Raga
4. Usaha Kesehatan Kerja
5. Usaha Kesehatan Indra
6. Usaha Kesehatan Haji
7. Usaha Kesehatan PTM
8. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat
9. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
10. Usaha Kesehatan Remaja
11. Usaha Kesehatan Tradisional Komplementer
2.2 Penilaian Cakupan Pelayanan Upaya Kesehatan Wajib Dan
Pengembangan Program Wajib Puskesmas Larangan
1 KESEHATAN LINGKUNGAN
Pengawasan Rumah sehat 4319 4525
2 GIZI
3 PERKESMAS
4 PROMKES
13 RW 18 Rw Sesuai
* Cak kelurahan siaga aktif
2597
* Cak komunikasi
interpersonal dan koseling ( 5 %= 129) 129 Sesuai
(KIP/K)
* Cak penyuluhan 8 8 Sesuai
kelompok dlm gedung
* Cak institusi kesehatan 3 3 Sesuai
ber PHBS
* cak pengkajian dan
pembinaan PHBS di 70% 77,29% Sesuai
tatanan RT
* Cakupan pemberdayaan
masyarakat melalui
penyuluhan kelomp oleh 19 kali 29 kali Sesuai
petugas di masyarakat
* Cakupan pembinaan 19 kali 20 kali Sesuai
UKBM
* Cakupan pembinaan
pemberdayaan masy di 13 RW 19 RW
lihat melalui presentase x Sesuai
desa siaga aktif, RW aktif
* Cakupan pemberdayaan 64 36 blm mencapai target
individu melalui
kunjungan rumah
UKS
IMUNISASI
Cakupan balita dg
pneumonia yang diobati 105 kasus 113
TB
Cak penemuan BTA (+) 22 20 kesejangan : 2
MDR 0 3 kesejangan : 3
Cak penemuan BTA (+) 22 20 kesejangan : 2
Diare
766 kasus 846 kasus
* Cakupan penemuan diare
* Cakupan penemuan diare 479 kasus 397 kasus
pada balita
Kesenjangan : 82 balita
kurangnya temuan diare
pada balita terutama di
masyarakat melalui kader
(oralit kader)
Kusta
HIV
Pemeriksaan IMS 0 75
Hepatitis
DBD 0 17
SE 52 mgg 100%
Rabies 0 100%
Campak 0 1
437
* Deteksi Risti oleh nakes (20 % = 88 ) 116
* Deteksi Risti oleh
masyarakat 0 25 bumil
417 (90%=
* Vitamin A nifas 375) 340
* Kematian bayi 0 5
Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) merupakan
salah satu indikator yang penting dalam menentukan tingkat kesejahtraan
penduuduk, yaitu menyatakan banyaknya kematian bayi (0-1 tahun) per
seribu kelahiran hidup pada tahun yang bersangkutan. Berdasarkan pada
tahun 2017, kematian bayi di puskesmas Larangan ditemukan ada
kematian sebanyak 5 bayi penyebab kematian dikarenakan
bronkopneumoni dan meningitis, kelainan jantung bawaan, hisprung dan
febris
Kematian Ibu
Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang penting
dalam menentukan tingkat kesejahtraan penduduk, yaitu menyatakan banyaknya
angka kematian ibu per seribu pada tahun yang bersangkutan. Berdasarkan tahun
2017, kematian ibu di puskesmas Larangan tidak ada.
c. Cakupan Gizi
No. JENIS KEGIATAN TARGET CAKUPAN KESENJANGAN
d. Cakupan Imunisasi
NO INDIKATOR TARGET (%) CAKUPAN (%) KESENJANGAN
13 DT SD kls 1 95 96 1.0
TT SD Kls 2 95 98 3.0
Campak SD 95 96 1.0
14 TT SD Kls 3 95 97 2.0
15 TT 2 Catin
e. Cakupan KesLing
No Jenis Kegiatan Target (%) Pencapaian (MS) (%) Kesenjangan
3 4352 5373
Pengawasan jamban sehat
Tabel 11. rencana tindak lanjut kesehatan jiwa bulan januari tahun 2018
Tabel 12. Analisis masalah program kesehatan olah raga bulan Januari
Tahun 2018
Tabel 13. Rencana tindak lanjut kesehatan olah raga bulan januari tahun
2018
Tabel 14. Analisis masalah program kesehatan indera bulan januari tahun
2018
Tabel 15. rencana tindak lanjut program kesehatan indra bulan januari
tahun 2018
Tabel 16. analisis masalah program kesehatan haji bulan januari tahun 2018
Tabel 17. rencana tindak lanjut program kesehatan haji bulan januari tahun 2018
Tabel 19. Rencana tindak lanjut Program UKGS bulan januari tahun 2018
Tabel 20. Analisis masalah program kesehatan UKGMD bulan januari tahun
2018
Tabel 22. Masalah pada program kesehatan remaja bulan januari tahun
2018
Tabel 23. Rencana tindak lanjut program kesehatan remaja bulan januari
tahun 2018
Tabel 24. Analisis masalah program kesehatan PTM di bulan januari tahun
2018
Tabel 25. Rencana Tindak lanjut program kesehatan PTM di bulan januari
tahun 2018
Jumlah Total
Penyakit
Laki-Laki Perempuan
Hipertensi 350 1020
Diabetes Melius 95 223
Obesitas 2 27
Jantung koroner 13 11
Stroke 8 2
Tumor Payudara 0 6
Tabel 26. Daftar beberapa penyakit tidak menular yang terjadi selama
tahun 2017 di Puskesmas Larangan