Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI BIAYA

~RESUME~
(Metode harga pokok pesanan – Full Costing)

RIBKA TALLO
VI D

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2019
1. Siklus Akuntansi Biaya dalam perusahaan Manufaktur
Pada perusahaan manufaktur, siklus aktivitasnya dimulai dengan mengolah bahan
baku di bagian produksi dan berakhir di penyerahan produk di bagian gudang. Adapun siklus
akuntansinya diawali dari pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan dalam
proses produksi, kemudian pencatatan biaya tenaga kerja tidak langsung (BTKL), biaya
overhead pabrik (BOP) yang digunakan untuk produksi, serta berakhir dengan informasi
harga pokok produk jadi dimana bagian produksi menyerahkannya ke bagian gudang. Berikut
adalah siklus akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur:

2. Karakteristik metode harga pokok pesanan

A. Karakteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan Pesanan


Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah bahan baku menjadi
produk jadi berdasarkan pesanan dari luar atau dari dalam perusahaan. Karakteristik usaha
perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus. Jika pesanan yang satu selesai
dikerjakan, proses produksi dihentikan dan mulai dengan pesanan berikutnya.
Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Dengan
demikian pesanan yang satu dapat berbeda dengan pesanan yang lain.
Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persediaan di
gudang.

B. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan


Karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesenan tersebut di atas
berpengaruh terhadap pengumpulan biaya produksinya. Metode pengumpulan biaya
produksi dengan metode harga pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan yang
produksinya berdasarkan pesanan memiliki karakteristik sebagai berikut :
Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan
dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.
Biaya produks harus golongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi
kelompok berikut ini : biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.
Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya
overhead pabrik.
Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan
tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead
pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang
ditentukan dimuka.
Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan
cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan
jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

3. Manfaat informasi harga pokok produksi per pesanan

Rekening kontrol dan Rekening pembantu

Rekening pembantu atau Subsidiary Account dikontrol ketelitiannya dengan


menggunakan rekening kontrol (Controlling Account) di dalam buku besar. Rekening kontrol
menampung data yang bersumber dari jurnal sedangkan rekening pembantu digunakan
menampung data yang bersumber dari rekening sumber.

 rekening kontrol ialah (adalah) rekening yang dapat digunakan untuk mengawasi


saldo-saldo dalam buku pembantu. Rekening kontrol terdiri dari elemen utama
akuntansi seperti Kas, Piutang, Aktiva tetap, Utang, Modal dll.
 sedangkan rekening pembantu ialah (adalah) artinya catatan akuntansi akhir (book of
final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lagi sesudah data
akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu.
Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akhir  karena setelah
data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut proses
akuntansi selanjutnya,  penyajian laporan keuangan, dan pencatatan ke dalam
catatan akuntansi.

Kartu Harga Pokok (Job Order Cost Sheet)

Kartu harga pokok merupakan catatan penting dalam metode harga pokok pesanan,
kartu harga pokok ini berfungsi sebagai rekening pembantu yang digunakan untuk
mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk. Biaya produksi untuk pengerjaan suatu
pesanan dicatat secara rinci di dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
Biaya produksi dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak
langsung dalam hubungannya dengan pesanan tersebut. Biaya produksi langsung dicatat
dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan secara langsung, sedangkan biaya
produksi tidak langsung dicatat dalam kartu harga pokok berdasarkan suatu tarif tertentu.

Contoh Kartu Harga Pokok :

4. Metode harga pokok pesanan


Metode Harga Pokok Pesanan atau yang biasa dikenal dengan Job Order Costing
Method adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok
produksi pada perusahaan atas dasar pesanan. Dalam kalkulasi biaya Job Order, setiap job
atau pesanan adalah suatu satuan akuntansi yang dibebankan biaya bahan, upah dan biaya
overhead dengan menggunakan nomor-nomor order, biaya untuk setiap pesanan yang
dikerjakan untuk pelanggan tertenti dicatat dalam suatu kartu yang disebut kartu biaya Job
Order. Tujuan dari metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok
produk dari setiap pesanan baik harga pokok pesanan secara keseluruhan dari tiap-tiap
pesanan maupun untuk persatuan.Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk
pesanan tertentu dan harga pokok produksi persatuan di hitung dengan cara membagi total
biaya produksi untuk pesanan tersebut.

Didalam suatu perusahaan, untuk memudahkan pembebanan biaya kepada setiap jenis
produk pesanan dalam penerapan metode harga pokok pesanan, biaya produksi digolongkan
menjadi dua golongan yaitu:

a. Biaya produksi langsung


Biaya produksi langsung terdiri atas biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja
langsung. Biaya-biaya tersebut merupakan biaya yang mudah ditelusuri melekatnya
pada setiap produk pesanan yang dibuat. Oleh karena itu, baik biaya bahan langsung
maupun biaya tenaga kerja langsung, dapat secara langsung dihitung sebagai bagian
dari harga pokok produk. Dengan kata lain biaya bahan langsung dan biaya tenaga
kerja langsung yang dibebankan kepada produk adalah biaya yang sesungguhnya
terjadi untuk pembuatan produk yang bersangkutan.
b. Biaya produksi tidak langsung
Biaya yang termasuk kedalam golongan produksi tidak langsung, adalah biaya-biaya
yang tidak dapat secara langsung dibebankan kepada produk. Dalam perusahaan yang
membuat lebih dari satu jenis produk, banyak ditemukan biaya yang sulit ditelusuri
melekatnya pada produk, sehingga terlalu rumit untuk secara langsung diperhitungkan
sebagai bagian dari harga pokok tiap jenis produk yang dibuat. Oleh karena itu dalam
metode harga pokok pesanan, biaya produksi tidak langsung yang dibebankan kepada
produk, atau yang menjadi bagian dari harga pokok produk ditetapkan berdasarkan
tarip yang telah ditetapkan sebelum proses produksi dimulai. Dengan demikian, bukan
biaya produksi tidak langsung yang sesunggguhnya terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai