Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KRIMINOLOGI

DOSEN PENGAMPU :

Dona Sariani S. Pd.,M. Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

Alfa Rehan (A1A319057)

Liza Tania Pariz (A1A319013)

Ikral Hadi (A1A319025)

Olga Rinanda Mairani (A1A319049)

Widia Ningsih (A1A319063)

Annisa Febridianti (A1A319065)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

1
2021

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya kami dari kelompok 7 dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang “Demokrasi Berkebudayaan dan budaya demokrasi
di Indonesia.”

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, dan berterima kasih kepada bapak Drs. M Salam, M.Si. semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang pendidikan karakter bangsa.

2
Jambi, 3 Februari 2021

Kelompok 1

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 4

3
Latar Belakang.............................................................................. 4

Rumusan Masalah......................................................................... 5

Tujuan Penulisan........................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 6

Pengertian filsafat ilmu ……………….................................... 6

Pengertian Filsafat Ilmu Menurut Para Ahli ……………………………....................................7

Ruang Lingkup Filsafat Ilmu.........................................

BAB III PENUTUP .................................................................................... 10

Kesimpulan.................................................................................. 10

Saran............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 11

4
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Secara sederhana filsafat dapat diartikan sebagai berpikir menurut tata tertib dengan bebas
dan dengan sedalam- dalamnya, sehingga sampai ke dasar suatu persoalan,1 yakni berpikir
yang mempunyai ciri-ciri khusus, seperti analitis, pe- mahaman, deskriptif, evaluatif,
interpretatif dan spkekulatif.2 Sejalan dengan pengertian ini, Musa Asy’ari menulis, filsafat
adalah berpikir bebas, radikal, dan berada pada dataran makna.3 Bebas artinya tidak ada yang
menghalangi kerja pikir- an. Radikal artinya berpikir sampai ke akar masalah, mendalam,
bahkan sampai melewati batas-batas fisik atau disebut metafisis. Sedang berpikir dalam tahap
makna berarti menemukan makna terdalam dari sesuatu yang terkandung di dalamnya. Makna
tersebut bisa berupa nilai-nilai seperti kebenaran, keindahan maupun kebaikan.4 Menurut M
Amin Abdullah, filsafat bisa diartikan: (1) sebagai aliran atau hasil pemikiran, yang berujud
sistem pemikiran yang konsisten dan dalam taraf tertentu sebagai sistem tertutup (closed
system), dan (2) sebagai metode berpikir, yang dapat dicirikan: a) mencari ide dasar yang
bersifat fundamental (fundamental ideas), b) membentuk cara berpikir kritis (critical thought),
dan c) menjunjung tinggi kebebasan serta keterbukaan intelektual (intelectual freedom).5
Filsafat Ilmu sebagai bagian dari rumpun filsafat juga mewarisi kerangka pikir demikian. Ada
beberapa definisi tentang filsafat ilmu, antara lain: Lewis White Beck menulis: philosophy of
science questions and evaluates the methods of scientific thinking tries to determine the value
and significance of the scientific enterprise as a whole.6 Peter A. Angeles, sebagaimana dikutip

5
The Liang Gie, menjelaskan bahwa filsafat ilmu merupakan “suatu analisis dan pelukisan
tentang ilmu dari berbagai sudut tinjauan, termasuk logika, metodologi, sosiologi, sejarah ilmu
dan lain-lain”7 Sementara itu A. Cornelis Benjamin mendefinisikan filsafat ilmu sebagai disiplin
filsafat yang merupakan studi kritis dan sistematis mengenai dasar-dasar ilmu pengetahuan,

Khususnya yang berkaitan dengan metode-metode, konsep-konsep, praduga-praduganya, serta


posisinya dalam kerangka umum cabang-cabang intelektual.8 Berdasarkan beberapa
pengertian di atas, untuk semen- tara, dapatlah dipahami bahwa filsafat ilmu adalah segenap
pemikiran reflektif, radikal dan mendasar atas berbagai per- soalan mengenai ilmu
pengetahuan, landasan dan hubungan- nya dengan segala segi kehidupan manusia. Namun
dalam buku ini, Filsafat Ilmu dipahami dari dua sisi, yaitu sebagai disiplin ilmu dan sebagai
landasan filosofis bagi proses keilmuan. Sebagai sebuah disiplin ilmu, filsafat ilmu merupakan
cabang dari ilmu filsafat yang membicarakan objek khusus, yaitu ilmu pengetahuan. Karenanya
filsafat ilmu bisa juga disebut sebagai bidang yang unik, sebab yang dipelajari adalah dirinya
sendiri. Sementara sebagai landasan filosofis bagi proses keilmuan, ia tak lain adalah kerangka
dasar dari proses keilmuan itu sendiri.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang dapat di simpulkan dari latar belakang antara lain:

1. Apa itu pengertian Filsafat ilmu dan sejenis nya ?

2. Bagaimana Ruang lingkup filsafat ilmu tersebut ?

1.3 Tujuan Makalah

Anggota kelompok menulis beberapa tujuan dari dibuat nya makalah tersebut antara lain :

1. Untuk mengetahui filsafat ilmu dan jenis nya

2. Untuk mengetahui Ruang Lingkup ilmu filsafat

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dan mempertanyakan secara sistematis
mengenai hakikat pengetahuan ilmu yang berhubungan dalam masalah-masalah filosofis dan
fundamental yang terdapat pada ilmu untuk mencapai pengetahuan yang ilmiah.

7
Contoh nyatanya dijelaskan oleh Lacey (1996) yang membuat beberapa poin bahasan yang
akan dieksplorasi dalam filsafat ilmu, poin-poin pokok bahasan tersebut adalah:

 Hakikat ilmu itu sendiri


 Tujuan dari ilmu
 Metode ilmu
 Bagian-bagian ilmu
 Jangkauan ilmu

Hubungan ilmu dengan masalah kehidupan atau filosofi yang lain seperti: nilai, etika, moral dan
kesejahteraan manusia

Filsafat adalah pemikiran dan kajian menyeluruh terhadap suatu pemikiran, kepercayaan dan
sikap yang sudah dijunjung tinggi kebenarannya melalui pencarian ulang dan analisis konsep
dasar untuk menciptakan kebenaran, pertimbangan dan kebijaksanaan yang lebih baik.

Filsafat secara harfiah berarti “mencintai kebijaksanaan”. Itu artinya, filsafat juga memiliki arti
mencintai mencari menuju penemuan kebijaksanaan atau kearifan. Mencintai kearifan disini
tentunya bermakna mencintainya dengan melakukan proses dalam arti pencarian kearifan
sekaligus produknya.

Di dalam proses pencarian itu, yang dicari adalah kebenaran-kebenaran prinsip yang bersifat
general. Prinsip yang bersifat general ini harus dapat dipakai untuk menjelaskan segala sesuatu
kajian atas objek filsafat.

2.2. Pengertian Filsafat Ilmu Menurut Para Ahli

Ismaun (2001) merangkum beberapa pengertian filsafat ilmu menurut beberapa ahli, pendapat-
pendapat para ahli tersebut adalah:

Robert Ackerman

8
Filsafat ilmu dalam satu sisi adalah suatu tinjauan kritis mengenai pendapat-pendapat ilmiah,
dewasa ini, melalui perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-
pendapat tertentu, tetapi filsafat ilmu juga jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari
praktek ilmiah secara aktual.

Lewis White Beck

Beck berpendapat bahwa filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran
ilmiah serta upaya untuk mencoba menemukan ilmu dan pentingnya upaya ilmiah ilmu secara
keseluruhan.

Cornelius Benjamin

Flsafat ilmu adalah cabang pengetahuan filsafat yang merupakan telaah sistematis mengenai
ilmu, khususnya: metode, konsep dan praanggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum
cabang-cabang pengetahuan intelektual.

Michael V. Berry

Michael V. Berry berpendapat bahwa filsafat ilmu merupakan penelaahan tentang logika
interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yaitu:
metode ilmiah.

Peter Caws

Caws mengemukakan bahwa filsafat ilmu adalah salah satu bagian filsafat yang mencoba
berupaya dan melakukan pencarian terhadap ilmu.

Jenis pengetahuan

Burhanuddin Salam mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia ada empat,
yaitu:

9
1.Pengetahuan biasa. Yakni pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan istilah common
sense atau nalar wajar; sesuatu yang masuk akal. Terkadang disebut sebagai good sense pula
yang berarti pengetahuan yang diterima secara baik. Contohnya: semua orang menyebutnya
sesuatu itu merah karena itu memang merah, benda itu panas karena memang dirasakan panas
dan sebagainya

2. Pengetahuan ilmu. Merupakan ilmu sebagai terjemahan dari science yang pada prinsipnya
adalah usaha untuk mengorganisasikan, mensistematisasikan common sense, suatu
pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari atau
dugaan lain yang belum dibuktikan

Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara objektif (objective thinking), tujuannya
untuk menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia faktual. Pengetahuan yang
diperoleh dengan ilmu, diperolehnya melalui observasi, eksperimen, dan klasifikasi. Analisis
ilmu itu objektif dan menyampingkan unsur pribadi atau subjektif, pemikiran logika
diutamakan, netral dan menjunjung fakta.

3. Pengetahuan filsafat. Yaitu pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang kontemplatif
dan spekulatif. Pengetahuan filsafat menekankan pada universalitas kedalaman kajian
mengenai Ilmu hanya pada satu bidang pengetahuan yang mengerucut, sementara filsafat
membahas hal yang lebih luas namun tetap mendalam. Filsafat biasanya memberikan
pengetahuan reflektif dan kritis sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup
dilonggarkan kembali untuk menerima perubahan yang dianggap lebih positif.

Pengetahuan agama. Merupakan pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para
utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak, absolut dan wajib diyakini oleh para
penganutnya tanpa bukti empiris sekalipun.

2.3 Ruang Lingkup Filsafat Ilmu

10
Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi atau filsafat pengetahuan yang secara spesifik
mengkaji hakikat ilmu, dengan ruang lingkup seperti :

Ilmu membatasi lingkup pada batasan pengalaman manusia juga disebabkan metode yang
dipergunakan dalam menyusun kebenaran yang secara empiris. Secara ontologis ilmu
membatasi diri pada pengkajian yang berada dalam lingkup pengalaman manusia.

Objek dari ilmu itu sendiri adalah ilmu merupakan suatu berkah penyelamat bagi umat
manusia. Ilmu itu sendiri bersifat netral, ilmu tidak mengenal baik buruk, dan si pemilik
pengetahuan itulah yang mempunyai sikap. Atau dengan kata lain, netralitas ilmu terletak pada
epistemologinya, jika hitam katakan hitam, jika putih katakan putih;

tanpa berpihak pada siapapun selain kebenaran.

Salah satu sub-bagian dari bagian ini adalah penjelasan tentang pengertian ilmu dan filsafat
ilmu. Dijelaskan bahwa ilmu adalah bagian dari penegtahuan. Ilmu merupakan pengetahuan
yang terklasifikasi, tersistem dan terukur serta dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris.
Sementara pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense yang belum tersusun
secara sistematis baik mengenai metafisik maupun fisik. Penulisan ini juga menyimpulkan
bahwa filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu sehingga
filsafat ilmu perlu menjawab persoalan ontologis (esensi, hakikat, obyek telaah), epistemologis
(cara, proses, prosedure, mekanisme) dan aksiologis (manfaat, guna, untuk apa).

Ciri-ciri filsafat yaitu menyeluruh, mendasar, dan spekulatif. Berikut merupakan ciri berfilsafat.

a. Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas karena tidak membatasi diri dan tidak hanya
ditinjau dari satu sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan
antara ilmu yang satu dan ilmuilmu lainnya, hubungan ilmu dan moral, seni, serta tujuan hidup.

b. Mendasar, artinya pemikiran yang dalam sampai pada hasil yang fundamental atau
esensial objek yang dipelajarinya sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap nilai dan
keilmuan. Filsafat tidak hanya berhenti pada kulit-kulitnya (periferis) saja, tetapi sampai
menembus ke kedalamannya (hakikat).

11
c. Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran
selanjutnya. Hasil pemikiran berfilsafat selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menelusuri
bidang-bidang pengetahuan yang baru. Namun demikian, tidaklah berarti hasil pemikiran
kefilsafatan tersebut meragukan kebenarannya karena tidak pernah tuntas.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dan mempertanyakan secara sistematis
mengenai hakikat pengetahuan ilmu yang berhubungan dalam masalah-masalah filosofis dan
fundamental yang terdapat pada ilmu untuk mencapai pengetahuan yang ilmiah.

Beberapa para ahli mengemukakan pengertian filsafat menurut beliau masing-masing diantara
nya adalah :

12
1. Robert Ackerman

2.Lewis White Beck

3. Cornelius Benjamin

4.Michael V. Berry

5.Peter Caws

Dan juga begitu ilmu filsafat memiliki ruang lingkup menyimpulkan bahwa filsafat ilmu
merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu sehingga filsafat ilmu perlu
menjawab persoalan ontologis (esensi, hakikat, obyek telaah), epistemologis (cara, proses,
prosedure, mekanisme) dan aksiologis (manfaat, guna, untuk apa).

Dan juga ilmu filsafat memiliki ciri-ciri tersendiri yaitu :

1. Mendasar

2. Menyeluruh

3. Spekulatif.

3.2 Saran

Setelah mempelajari ilmu filsafat yang kita ketahui bahwa ilmu tersebut harus kita ingat dan
kita pahami untuk masa yang akan datang. Dan menegenai makalah ini kami segenap dari
kelompok 1 mohon maaf jika masih ada kekurangan dan semoga bisa menjadi manfaat untuk
orang lain.

Daftar Pustaka

13
Salam, Burhanuddin. (2003). Logika Materiil : Filsafat ilmu pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta.

Gazalba, Sidi. (1973). Sistematika filsafat; pengantar kepada dunia filsafat, teori pengetahuan,
metafisika, teori nilai. Jakarta: Bintang Bulan.

Hanurawan. (2012). Filsafat Ilmu Psikologi. Malang: UNM.

Ismaun. (2001). Filsafat Ilmu. Bandung: Penerbit UPI.

Suaedi. (2016). Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: Penerbit IPB.

14

Anda mungkin juga menyukai