Anda di halaman 1dari 20

Alat Ukur

Disusun Oleh Kelompok 1:

Andika Pnggohong (NIM. 19031045)

Orlando Mononimbar (NIM. 19031035)

Julio Timbuleng (NIM. 19031031)

Yan Asti Yumame (NIM. 18031094)

Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado


Prodi D4 Teknik Meson Produksi & Perawatan

I
Skala / Fernier
Pengenalan Terhadap Skala.
Skala / verniet adalah alat yang
terdapat pada bermacam – macam
alat ukur sehingga memungkinkan
membuat pengukuran yang tepat.
Skala terbagi atas 2 bagian:
 Skala Utama
 Skala Nonius
Skala utama terdiri dari skala
standard yang pembagiannya sama
seperti pada penggari besi.
Skala nominus diuat tertentu,
sehinhga bisa dibagi kedalam
beberapa bagian, tiap bagianya
memberikan panjang yang
proportionals terhadap skala pada
pembagian skala utama.
Fernier Caliper / Jangka Sorong.
Jangka sorong terdiri dari.
 Rahang tetap / Fixed jaw & bingkai
sepanjang bingkainya terdapat
pembagian sekala yang sangat
teliti sekali & dibuat dengan
digravier.
 Rahang taktetap / sliding jaw &
sekala nonius dapat digerakan
sepanjang bingkai gunakan sekrup
pengencang untuk menjaga
ketetapan pengukuran.
Kadang – kadang ada yang
dilengkapi dengan pengatur / fine
adjusmen gerakan yang halus
sepanjang bingkainya.
Kadang – kadnag juga ada yang
dilengkapi dengan bagian – bagian
untuk pengukuran dalam &
kedalaman suatu benda.
Bila telah selesai mengunakan
jangka sorong bersihkanlah menurut
ketentuan yang sesuai untuk itu &
simpanlah kembali pada tempatnya.

1
Prinsip Dari Skala Metrik.
Prinsip Dari Skala metrik yang
mempunyai ketelitian 0,02 mm
Skala utama: dibagi kedalam satuan
milimeter tiap 10 milimeter diberi
nomer.
Skala nonius: dibuat 49 milimeter
panjangnya & dibagi kedalam 50
bagian yang sama.

Panjang dari tiap bagian adalah 1/50


mm = 0,98 mm.

Satu pembagian dari skala utama


adalah 1 milimeter panjangnya. Satu
pembagian dari skala nonius adalah
0,98 milimeter panjang. Ini berarti
skala nonius 0,02 lebih pendek dari
skala utamanya.

Dari gambar sebelah, diperlihatkan


bahwa tiap pembagian mempunyai
pergantian 0,02 mm tiap satu
bagiannya.

2
Mengunakan jangka sorong
Kaca pembesar yang baik adalah
pemotong yang baik ketika membaca
skala.

Bila tidak dilengkapi dengan kaca


pembesar, pegang janka sorong
sehinga kita melihat skala pada satu
sudut & garis dengan skala
pembagiannya.

Lihat garis yang lainnya. Sudut


pandangan mata kira – kira sama
dengan sudut sinar yang dating dari
belakang jangka sorong.

Keuntungan dari jangka sorong


adalah dapat dibaca dari 0 (nol) sampai
panjang dari batang skalautamanya
kadang – kadnag 250 milimeter bahkan
lebih.

Juga kadang terdapat batang untuk


mengukur kedalaman.

3
Ukuran Dalam
1. Mengukur dengan
bagian luar dari
rahang pengukur
ditambah tebal dari
rahang 2 itu sendiri.
X = ukurannya
Y = pembacaan
Jadi ukurannya =
X = Y + (2 . 5)
= Y + 10 mm

2. Lubang yang lebih


kecil dari 10 mm
diukur dengan
rahang silang.

3. Untuk mengukur
kedalaman,
gunakanlah batang
pengukur kedalaman
dalam posisi tegak
lurus.

4
Ukuran Luar
1. Gunakan Bagian
dalam dari mulut
pengukur (Seperti
dalam gambar)
untuk mencegah
kesalahan pada
bagian muka.

2. Gunakan rahang
pisau kesalahan
terjadi bila tidak
menggunakan
rahang berbentuk
pisau.

3. Mengukur tegak
lurus (seperti dalam
gambar) dari poros 2
tersebut akan
mendapatkan hasil
yang benar.
Jarak =
Pembacaan –

5
Jangka Sorong Tipe Dial / Jarum
Jangka sorong tipe ini dilengkapi
dengan dial face reading (piringan
pembaca) yang mengantikan
kedudukan skala nonius pada jangka
sorong biasa.
Ketelitiannya sama dengan
ketelitiannya jangka sorong biasa
hanya mengakibatkan dapat secara
cepat & gampang dibaca.
Piringan pembaca terbagi atas
beberapa skala satu putaran penuh
dari jarum pada piringan pembaca
memberikan jarak 1 pembagian utama
pada skala utama.
Baca piringan pembaca sebagai
berikut:
 Catat jumlah pembagian utama
pada skala utama sebelah kiri dari
rahang tidak tetap.
 Baca piringan pembaca &
tambahkan hasilnya pada
pembacaan pada skala utamanya.

Gambar disamping ini


memperlihatkan jangka sorong dengan
tipe piringan pembaca dengan
ketelitian 0,05 mm
Terlihat 30 mm pada skala utama.

6
7
Kongkol Penggores / Vernier
Gauge
Kongkol penggore adalah
perkembangan dari jangka sorong
skala utamanyaterdapat pada posisi
vertikal dari fram & dilengkapi dasar /
base yang telah digerinda.

Cara pembacaannya sama dengan


jangka sorong biasa, kecuali
pembacaannya harus dilakukan dari
rahang tidak tetap terhadap bidang
dasar.

Kongkol penggores biasanya


dipergunakan pada meja penanda
untuk
 Operasi penggoresan
 Mengecek ketinggian.

Pengukur kedalaman (depth gauge)


& pisu penggores diklem pada
batang pengukur dari kongkol
penggores.

8
MICROMETER
Pengenalan Terhadap
Micrometer (Metric)
Micrometer adalah alat ukur yang
sangat presisi sekali micrometer luar
dipakai untuk mengukur:
 Diameter luar
 Ketebalan dari material
 Panjang dari suatu bagian
Micrometer dapat ditentukan dalam
bermacam – macam ukuran bingkai
semua ukuran bagaimanapun
mempunyai kemampuan ukuran
terbatas pada panjang dari ukuran
pada spindlenya.
Panjang ulir pada spindle adalah 0
smapai 25 milimeter
Bagian – bagian dari micrometer
adalah:
 Bingkai
 Rahang tetap / batang
 Rahang bergerak / batang
 Laras skala utama
 Sarung pengukur, skala no nomius.

Tangkai pengunci pada bingkai


dapat dipergunakan untuk mengunci
rahang bergerak / batang ukur pada
laras skala.
Setelah batang pengukur telah
disetel pada benda yang diukur
keraskan tangkai pengunci untuk
menghindari adanya gerakan dari
batang pengukur ketika pembacaan
ukuran pada skala micrometer.
Ingatlah, buka kembali tangkai
penguncinya sebelum mengadakan
pengukuran selanjutnya.

9
Prinsip Micrometer
Prinsip pembacaan micrometer yang
mempunyai ketelitian 0,01 mm
 pegang micrometer (0 – 25 mm)
dengan frame diantara ibu jari &
telunjuk tangan kiri.
Skala pembacaan pada posisi
menghadap kita.
 Kenaikan tangkai pengucinya.
 Pergunakan ibu jari dan telunjuk
tangan kanan untuk memutarkan
sarung pengukur berlawanan arah
jarum jam, sehingga mengerakan
sarung pengukur kekanan & skala
pembagian pada skala utama terbuka.
 Lihatlah jarak pada batang ukurnya
sama dengan jumlah pembacan dari
titik 0 nol sampai angka yang terbaca
pada skala utama & skala nomius
tang segaris dengan datum lain.
 Lihatlah datum lain / skala utama
(skala utama dibagi dlam satu satuan
milimeter dan tengahan dari
milimeternya dantiap 5 milimeter
diberi nomer.
 Putarlah sarung pengukur sampai titik
nolnya pada skala nomius segaris
dengan datum laine pada skala
utama.
 Putar sarung pengukur satu putaran
penuh sarung pengukur akan kearah
sepanjang satu skala pembagian pada
skala utama. Ini disebapkan pitch dari
ulir pada spindle adalah 0,5 mm. 2
(dua) putaran penuh dari sarung
pengukur akan mengerakan batang
ukurannya 1 (satu) milimeter.
 Lihatlah pembagian pada sekeliling
sarung pengukurnya (skala nomius)
saring pengukur dibagi menjadi 50
pembagian dan setiap 5 (lima)
pembagian diberi nomer.

10
Mengunakan Micrometer Luar
Keahlian sangat diperlukan untuk
mendapatkan pengukuran yang teliti
ketika melakukan pengukuran dengan
menggunakan micrometer.
Tekanan yang berlebihan selama
pengukuran akan
 Memberikan pengukuran yang
tidak teliti.
 Mengakibatkan pembengkokan
tegangan pada ulir.
 Bingkai dari micrometer berubah
kedudukannya.
Selama pengukuran, batang ukur
menyentuh benda kerja, maka
tekanan yang ringan sangat
diperlukan, latihlah denagn praktek
sehinga terbiasa mengukur benda
kerja yang telah diketahui ukurannya.
Pengukuran yang tepat dapat
diperoleh dengan bantuan gigi rachet
yang terdapat pada bagian sarung
kepala pengukurannya mengakibatkan
micrometer tetap tegak lurus terhadap
bendakerja.
Mengukur bendakerja dengan
micrometer sperti terlampir.
 Pegang micrometer dengan tangan
kanan, dengan skala pembacaan
pada posisi yang terlihat.
 Jari tengah memegang frame pada
bagian bawah dari sarung
pengukur.
 Ibu jari & telunjuk tangan kiri
memutar sarung pengukur & gigi
rachetnya.

11
Beberapa micrometer mempunay
beberapa batang ukur yang khusus
dibuat bermacam – macam ukuran
seperti untuk mengukur:
 Tebal dari dinding lubang silinder
 Tebal dari kertas
 Diameter antara / pich diameter
dari ulir.
Tanyakan pada instruktur untuk
memperlihatkan bermacam – macam
kegunaan khusus dari micrometer
yang dipakai ditempat kerja.

Digital micrometer; sistimnya


dengan prinsip dari micrometer biasa
& pembacaannya dapat secar langsung
pada angka penunjuknya pada frame,
penghitungan pada anka penunjuknya
membuat micrometer cepat & mudah
dibaca.
Menjamin kecepatan pengukuran &
memperkecil kesalahn pembacaan.

12
Micrometer Luar Khusus /
Spesial
Micrometer yang besar dengan
batang yang tepat dapat diganti – ganti
memungkinkan dipakai untuk
mengukur bermacam – macam tinggat
pengukuran.
Mikrometer terdiri dari laras skala,
spindle & sarung pengukur dengan
frame yang besar.
Batang pengukur pada frame dapat
dirubah dengan mengundorkan mur
pengencangnya
Dengan memilih batang pengukur
yang sesuai, memungkinkan dipakai
mengukur ukuran yang besar dari 0
(nol) sampai dengan batas maximum
dari frame micrometernya.
Hati – hatilah dalam menganti
batang ukur & fram sudah bersih
bebas dari kotoran.

13
Cara Pembacaan Micrometer
Bacalah 0 – 25 mm metrik
micrometer sebagai berikut:
 Bacalah pada laras skala utama
jumlah milimeter yang terlihat.
 Tambahkanjuga setenganh
milimeternya.
 Catat jumlah pembagian pada skala
nomius pada sarung pengurangnya
yang segaris dengan datum line.
 Tambahkan jumlah pembacaan
skala nomiusnya dengan jumlah
pembacaan skala utamanya.
 Bersihkan batang ukur dengan lap
bersih.
 Putarlah batang pengukurnya
searah jarum jam sehingga batang
ukurnya bersentuhan.
 Sentuhkan batang pengukurnya
dengan hati – hati tanpa
menggunakan tekanan.
 Biarkan tangan / telunjuk & ibu jari
slip pada bagian yang dikartel pada
sarung pengukur.
 Lihat pada skala kedua skala pada
skala utama & nomius harus nol.
 Buka batang pengukurnya dengan
memutar sarung pengukurnya untuk
membuka 1 (satu) pada skala
nomius.

Gerakan pada batang ukur.


= dari arah putaran penuh
= dari 0,5 mm
= 0,01 mm
Lanjut memutar sarung pengukur
sampai garis ke 10 (sepuluh) segaris
dengan datum lain pada skala utama.
Dekatkan micrometer tersebut
terhadap sinar / cahaya maka dapat
terlihat adanya sedikit cahaya yang
dapat dilihat diantara batang ukurannya
dan mempunya jarak 0,1 mm.

14
Majukan batang pengukur dengan
jalan memutar srung pengukur hingga
menyentuh benda kerja.
Gerakan benda kerja dengan ringan
diantar batang pengukurnya atau
gerakan micrometer tersebut
mengerakan tangan tegak lurus semau
benda kerja.
Usahakan setelah menyentuh
bendakerja gigi goresnya diputar
dengan ringan akan merata
tekanannya & bebas dari sentuhan.
Ulangi lagi sampai mendapat hasil
yang dianggap baik untuk mengadakan
pembacaan ukuran.
Bila telah puas maka langkah
selanjutnya adalah:
 Jauhkan tangan dari sarung
pengukurnya, agar memudahkan
pembacaan,
 Usahakan mendapatkan posisi
pembacaan yang baik,
 Bacalah ukuran yang dihasilkan.

Kadang – kadang lebih


menguntungkan baik sekali memegan
micrometer dengan kedua belah
tangan dengan menahan frame oleh
ibujari & telunjuk tangan kiri.
Mengunakan telunjuk & ibu jari
tangan kanan untuk memutar sarung
pengukurnya.

15
16
Busur Derajat
Busur derajat adalah yang
mempunyai pembagian / skala drajat
pada pembagiannya sehingga
memungkinkan didapatkan ketelitian
yang tinggi. Pada umumnya ketelitian
yang diberikan adalah 5’ diameter
sama dengan ⁄ dari derajt.

Prinsip Dari Busur Derajat


Skala utam dari busur terbagi
sampai 360°, dibaca dari 0° sampai 90°
kemudian 90° kembali ke 0° &
seterusnya.
Skala nomius dibuat ebesar 23° dari
skala utamanya & dibagi menjadi 12
bagian yang sama jadi tiap 1
pembagian besarnya 23°:12 = 1 11/12°.
Sehinga besarnya mendekati 2° pad
skala utama.
Maka diambil kesempatan bahwa
ketelitian dari busur tersebut adalah
2° - 1 11 / 12° = = 5’

17
Membaca Busur Drajat
Seperti digambarkan disebelah
kanan, skala nonius dibuat sama dari 0
kesebelah kanan kirinya.
Bila kamu membaca skala utama
berlawanan dengan arah jarum jam,
lanjutkan pembacaan skala noniusnya
searah dengan arah pembacaan skala
utama dari 0 begitu juga sebaliknya.
Selalu tambahkan pembacaan pada
skala utama dengan skala noniusnya.
Membaca busur drajat dengan
ketelitian 20’ adalah sebagai berikut:
 Baca jumlah derajat sampai pada
titik 0 pada skala utamanya.
 Lanjutkan pembacaan pada skala
noniusnya.
 Tandailah pada jumlah garis yang
keberapa pada skala nonius segaris
dengan garis pada skala utama dari
titik 0 pada skala nonius.

Tiap satu pembagian pad skala


nonius mempunyai besar 5’ kalikan
banyak garis tersebut dengan -1 &
tambahkan hasilnya dengan jumlah
drajat pada skala utama.
Pada gambar diperlihatkan busut
drajat pada posisi pembacaan pada
sudut tertentu skala utama.
Skala utama terbaca 52° dari titik 0
pada skala utamanya kemudian garis
ke 9 pada skala nonius segaris dengan
skala utama.
9 X 5’ = 45’
Tambahkan 45’ pada 52°
Maka pembacaan total pada busur
drajat adalah 52° 45’.

18
19

Anda mungkin juga menyukai