Anda di halaman 1dari 27

POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

MAKALAH ELEKTROKIMIA
KIMIA TEKNIK
Disusun oleh:
Julio T. W. Timuleng
(Nim. 19 031 031)
Jurusan Teknik Mesin Semester 3 Kelas B
Peodi D4 Teknik Mesin Produksi Perawatan

POLITEKNIK NEGERI MANADO


TEKNIK MESIN PRODUKSI PERAWATAN
2020/2021

I
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Daftar isi

Daftar isi .............................................................................................................................. II


Daftar Gambar ................................................................................................................... III
Kata Pengantar................................................................................................................... IV
BAB I .................................................................................................................................... 1
A. Reaksi Reduksi Dan Oksidasi (Redoks) ........................................................................ 1
a. Cara menentukan bulangan oksidasi ...................................................................... 2
B. SEL GALVANIS.............................................................................................................. 8
1. Penjelasan Tentang Sel Galvani (Sel Volta) dan Kegunaannya ............................... 8
2. Cara Kerja dari Sel Galvani ...................................................................................... 9
3. Tujuan Jembatan Garam ....................................................................................... 11
4. Pentingnya dari Jembatan Garam ......................................................................... 12
5. Aplikasi Sel Galvani................................................................................................ 14
6. Keuntungan Sel Galvani ........................................................................................ 14
7. Kekurangan Sel Galvanik ....................................................................................... 15
BAB II ................................................................................................................................. 15
ELEKTROLISIS ................................................................................................................. 15
1. Pengertian Elektrolisis........................................................................................... 15
2. Hukum Faraday ..................................................................................................... 15
3. Katoda ................................................................................................................... 17
4. Anoda .................................................................................................................... 18
5. Kegunaan Elektrolisis ............................................................................................ 19
Contoh Soal 1 ............................................................................................................ 19
Contoh Soal 2 ............................................................................................................ 20
Contoh Soal 3 ............................................................................................................ 21
Penutup............................................................................................................................... V
Daftar Pustaka.................................................................................................................... VI

II
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Daftar Gambar
GambarA. 1 ......................................................................................................................... 1
GambarA. 2 ......................................................................................................................... 2
GambarA. 3 ......................................................................................................................... 3
GambarA. 4 ......................................................................................................................... 4

Gbr.Sel Volta atau Sel Daniel 1 ........................................................................................... 8

Gbr. Salah satu contoh pembuatan sel Vol 1 ...................................................................... 9

Gbr. contoh pembuatan sel Volt 1 ................................................................................... 10

Gbr. Jembatan Garam 1 .................................................................................................... 12

Gbr. Sel Galvani 1 .............................................................................................................. 13

Gbr.Penulisan sel galvani 1 ............................................................................................... 13

Gbr. mobil yang menggunakan baterai 1.......................................................................... 14

III
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Kata Pengantar
Segala puji syukur saya naikan kepada Tuhan karena atas
penuntunan – Nya saya dapta menyelesaikan makalah saya dengan
baik.

Saya juga bersyukur karena saya dapat mengunakan berbagai


media referensi sehingga saya dapat menyelesaikan makalah saya
tepat pada waktunya.

Saya tau kalau makalah yang saya buat belum sempurna oleh
karenaitu saya mohon maaf jika masih ada kesalahan.

Julio Timbuleng

IV
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

BAB I
A. Reaksi Reduksi Dan Oksidasi (Redoks)
Di kehidupan sehari-hari, kita banyak menemukan fenomena-fenomena yang
melibatkan reaksi kimia. Misalnya, proses fotosintesis pada tumbuhan,
pengkaratan besi, pembakaran kertas dan logam, proses respirasi yang terjadi
pada tubuh kita, dan masih banyak lagi. Itu semua nggak terlepas dari yang
namanya reaksi kimia.

Sesuai dengan namanya ya, reaksi redoks terdiri dari reaksi reduksi dan
reaksi oksidasi. Berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, reaksi
reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi
pengikatan oksigen.

GambarA. 1

perhatikan gambar di atas ya, pada reaksi reduksi, elektronnya berada di ruas
sebelah kiri reaksi, sebagai reaktan. Sementara itu, pada reaksi oksidasi,
elektronnya berada di ruas sebelah kanan reaksi, sebagai produk.

Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa
terjadi pada senyawa ionik aja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena
itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan
oksidasi (biloks).

Bilangan oksidasi adalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur
yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na,

1
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya
negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur
nonlogam lainnya.

Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi


yang mengalami penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi oksidasi adalah
reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi.

GambarA. 2

Untuk menentukan reaksi redoks berdasarkan bilangan oksidasi, kamu


harus tahu terlebih dulu bagaimana cara menentukan bilangan oksidasi.

a. Cara menentukan bulangan oksidasi


Setiap atom terdiri dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Elektron
pada kulit terluar atom disebut elektron valensi. Apabila atom memiliki elektron
valensi berjumlah 8 atau 2, maka atom itu akan bersifat stabil, sehingga sulit
untuk berikatan dengan atom lain. Contohnya, seperti atom-atom pada golongan
VIIIA (unsur gas mulia). Sementara itu, atom yang tidak memiliki elektron valensi
berjumlah 8 atau 2 akan bersifat tidak stabil.

2
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

GambarA. 3

Atom yang sifatnya belum stabil cenderung ingin stabil. Caranya, mereka akan
melakukan transfer elektron, yaitu melepaskan atau menerima sejumlah
elektron. Akibat dari transfer elektron ini, atom akan memiliki muatan, bisa
positif atau negatif. Atom yang bermuatan positif, artinya atom itu telah
melakukan pelepasan elektron, sehingga kehilangan beberapa elektron yang
dimilikinya. Sementara itu, atom yang bermuatan negatif, berarti atom itu telah
menerima beberapa elektron dari atom lain.

Muatan atom berbeda-beda jumlahnya, tergantung dari seberapa banyak


elektron yang dilepas atau diterima oleh atom. Nah, jumlah muatan positif dan
negatif pada suatu atom bisa kita sebut dengan bilangan oksidasi (biloks).

3
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

GambarA. 4

1. 8 Aturan dalam menentukan bilangan oksidasi


Terdapat 8 aturan yang harus kamu ketahui dalam menentukan bilangan
oksidasi suatu atom, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0.


Unsur bebas adalah unsur yang tidak bergabung atau berikatan secara kimia
dengan unsur lain. Unsur bebas terbagi menjadi dua, yaitu unsur bebas
berbentuk atom, seperti C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne dan unsur bebas berbentuk
molekul, seperti H2, O2, Cl2, P4, S8. Kesemua unsur-unsur tersebut akan memiliki
bilangan oksidasi 0.

4
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

2. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1


atom) sesuai dengan jenis muatan ionnya.
Contoh:

 Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-turut adalah
+1, +2, dan +3.

 Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43- berturut-turut


adalah +1, -2, dan -3.

3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai
dengan golongannya.
Bilangan oksidasi:

IA = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr = +1.

Contoh: Bilangan oksidasi Na dalam senyawa NaCl adalah +1.

IIA = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra = +2.

Contoh: Bilangan oksidasi Mg dalam senyawa MgSO2 adalah +2.

IIIA = B, Al, Ga, In, Tl = +3

Contoh: Bilangan oksidasi Al dalam senyawa Al2O3 adalah +3.

4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi (golongan B) lebih dari


satu.
Contoh:

Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2.

Bilangan oksidasi Au = +1 dan +3.

Bilangan oksidasi Sn = +3 dan +4.

5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah


muatannya.
Contoh:

NH4+ = +1

Biloks H = +1. Atom H memiliki indeks 4, maka biloks H dikalikan dengan indeks H
= +4. Karena jumlah muatan NH4+ = +1, maka biloks N haruslah -3, agar ketika
biloks N dan H dijumlahkan, hasilnya sesuai dengan jumlah muatannya, yaitu
+1.

5
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0.


Contoh:

H2O = 0

Biloks H = +1. Atom H memiliki indeks 2, sehingga biloks H dikalikan dengan


indeks H = +1 x 2 = +2. Agar jumlah biloks H dan O sama dengan 0, maka biloks O
harus bernilai -2.

7. Bilangan oksidasi hidrogen (H) bila berikatan dengan logam = -1. Bila
H berikatan dengan non-logam = +1.
Contoh:

Biloks H dalam AlH3 = -1.

Bukti:

Atom Al merupakan unsur logam golongan IIIA, sehingga biloks Al = +3. Ingat
aturan biloks poin 6, jumlah biloks unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0.
Jadi, apabila biloks Al dan H dijumlahkan, hasilnya harus 0. Agar biloks Al + biloks
H = 0, biloks H haruslah -3. Karena atom H memiliki indeks 3, maka biloks H :
indeks H = -3 : 3 = -1. Terbukti jika biloks H dalam AlH3 adalah -1.

8. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa proksida = -1. Bilangan


oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2.
Contoh:

Biloks O dalam BaO2 = -1.

Bukti:

Atom Ba merupakan unsur logam golongan IIA, sehingga biloks Ba = +2. Jumlah
biloks Ba dan biloks O harus 0 (aturan biloks poin 6). Oleh sebab itu, biloks O
harus bernilai -2. Karena atom O memiliki indeks 2, jadi biloks O : indeks O = -2 :
2 = -1. Terbukti jika biloks O dalam BaO2 adalah -1.

Dalam senyawa, biloks oksigen (O) itu umumnya bernilai -2, kecuali jika
oksigen berada dalam senyawa peroksida (H2O2), maka nilainya -1. Kemudian,
karena CuO ini senyawa netral, maka biloks total C dan O dalam senyawa ini
adalah nol. Nah, karena biloks O = -2, maka agar total biloks CuO = 0, biloks Cu
harus bernilai +2. Sementara itu, Cu merupakan unsur bebas, maka biloksnya
bernilai 0. Jadi, Cu mengalami penurunan biloks dari +2 ke 0, maka Cu mengalami
reaksi reduksi.

CuO ------> Cu (reaksi reduksi).

 H2 ------> H2O

6
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

H2 merupakan unsur bebas, jadi biloks H2 = 0. Sementara itu, biloks H pada


senyawa H2O bernilai +1. Jadi, unsur H mengalami kenaikan biloks dari 0 ke +1,
sehingga mengalami reaksi oksidasi.

H2 ------> H2O (reaksi oksidasi)

Pada reaksi redoks, terdapat unsur-unsur yang bertindak sebagai reduktor


dan oksidator. Zat yang mengalami oksidasi itu disebut reduktor, sedangkan zat
yang mengalami reduksi disebut oksidator.

Coba perhatikan contoh berikut ini, ya!

Reaksi: Mg(s) + 2HCl ------> MgCl2(aq) + H2(g)

Karena Mg merupakan unsur bebas, jadi biloks Mg = 0. Kemudian, biloks H


pada senyawa 2HCl bernilai +1 karena unsur H berikatan dengan unsur lain dan H
merupakan golongan IA. Selanjutnya, karena H = +1, berarti Cl = -1 agar total
biloks 2HCl = 0.

Di ruas sebelah kanan, biloks Mg pada senyawa MgCl adalah +2 karena Mg


berikatan dan merupakan unsur golongan IIA. Karena Cl memiliki indeks 2, maka
biloks Cl = -1, agar total biloks MgCl2 = 0. Kemudian, karena H2 merupakan unsur
bebas, maka biloksnya bernilai 0. Unsur Mg mengalami kenaikan biloks dari 0 ke
+2, sehingga mengalami reaksi oksidasi. Jadi, unsur Mg disebut sebagai reduktor.
Sementara itu, unsur H mengalami penurunan biloks dari +1 ke 0, sehingga
mengalami reaksi reduksi. Jadi, HCl disebut sebagai oksidator.

7
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

B. SEL GALVANIS.
1. Penjelasan Tentang Sel Galvani (Sel Volta) dan
Kegunaannya
Sel galvani adalah sel di mana reaksi kimia antara dua konduktor berbeda
yang terhubung melalui larutan elektrolit dan jembatan garam sehingga
menghasilkan energi listrik. Sel galvani juga dapat didukung oleh reaksi reduksi
oksidasi spontan. Pada dasarnya, energi listrik yang di hasilkan sel galvani
dihasilkan oleh transfer elektron dalam reaksi redoks. Energi listrik atau arus
dapat dikirim ke sirkuit, seperti pada televisi atau bola lampu.

Gbr.Sel Volta atau Sel Daniel 1

Elektroda sel setengah oksidasi adalah anoda (-), sedangkan elektroda dari
setengah sel reduksi adalah katoda (+). Untuk lebih mengingat maka kita sering
menyingkat nya menjadi “KRAO, atau Katoda Reduksi, Anoda Oksidasi” yang
dapat digunakan untuk membantu mengingat reduksi terjadi pada katoda dan
oksidasi terjadi pada anoda.

8
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Gbr. Salah satu contoh pembuatan sel Vol 1

Sel galvani juga disebut sel Daniel atau sel volta.

2. Cara Kerja dari Sel Galvani


Sifat unik dari reaksi redoks adalah bahwa, dapat dilakukan dengan adanya
reaktan yang dipisahkan pada wadah dan hanya dihubungkan oleh sambungan
listrik, yang merupakan salah satu contoh energi kimia yang diubah menjadi
energi listrik. Untuk lebih jelasnya lagi kita bisa melihat diagram sel galvani yang
melibatkan reaksi antara ion tembaga dan seng.

9
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Gbr. contoh pembuatan sel Volt 1

Kita siapkan dua gelas kimia, satu mengandung ion Cu2+ di dalamnya dengan
batang tembaga sebagai elektroda, gelas kedua berisi larutan Zn2+ dan batang
seng sebagai elektroda. Karena keduanya terpisah, maka oleh karena itu untuk
membangun hubungan antara dua larutan, sebuah tabung U terbalik digunakan
atau yang dikenal sebagai jembatan Garam. Ini mengandung gel agar-agar
dengan larutan elektrolitik KCl atau NH4NO3.

Aliran atau kebocoran larutan dari jembatan garam dihindari dengan


memasukkan ujung tabung dengan kapas atau wol kaca atau bahkan dengan
menutup dengan bahan berpori.

Ketika reaksi mulai ammeter terhubung ke dua elektroda melalui kawat


menunjukkan defleksi atau pembelokan yang menunjukkan bahwa reaksi kimia
terjadi di gelas dan sesuatu muatan mengalir.

Elektroda seng mulai memberikan ion Zn2+ dalam larutan elektrolit sehingga
mengecil dengan seiring waktu, di sisi lain elektroda tembaga meningkat dalam
ukurannya karena pengendapan atom tembaga netral di atasnya. Ini akan
membuat larutan elektrolitik dari beaker seng lebih terkonsentrasi dengan kation
dan gelas kimia lainnya tidak memiliki kation.

10
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Defleksi ammeter menunjukkan bahwa elektron bergerak dari batang seng ke


batang tembaga. Ini adalah proses yang berkelanjutan selama reaktan cukup,
jembatan garam ada dan sambungan listriknya kuat.
Pada tingkat mikroskopis, batang seng mengeluarkan elektron yang keluar
darinya dan mulai melakukan perjalanan melalui sirkuit eksternal, ini
menghasilkan ion Zn2+ yang memiliki afinitas yang lebih tinggi terhadap media
larutan daripada batang padat. Dengan demikian ion Zn2+ keluar dalam gelas
yang mengarah pada pengurangan ukuran batang seng (terjadi reaksi oksidasi
seng)

Zn (s) → Zn2+(aq) + 2e–

Ketika elektron mengalir menuju batang tembaga, dan masuk ke dalam


larutan elektrolit, di sana ia akan menetralisir larutan ion Cu2+ menjadi atom
logam Cu yang memiliki afinitas tinggi terhadap batang Cu padat yang akan
mengumpul diatasnya sehingga meningkatkan ukurannya.(terjadi reaksi reduksi
tembaga)

Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)

Karena sisi gelas beaker seng kehilangan elektron maka karena itu disebut
reaksi setengah sel oksidasi dan sisi beaker tembaga mengalami penambahan
elektron atau yang dikenal sebagai rekasi setengah sel reduksi.

Zn(s) + Cu2+(aq) →Zn2+(aq) + Cu (s)


Maka E sel dari reaksi ini adalah sebagai berikut
E° sel = Eºkatoda – E°anoda

3. Tujuan Jembatan Garam


Selama reaksi kita telah melihat bahwa ion Seng dihasilkan oleh kehilangan
elektron dan ion Seng yang keluar dalam larutan, karena ini muatan positif bersih
dari beaker batang seng meningkat.

Pada saat yang sama, muatan negatif keseluruhan pada gelas samping
tembaga meningkat karena atom Cu diendapkan pada batang
tembaga.Jembatan garam membantu mencegah akumulasi bersih muatan positif
dan negatif di kedua sisi. Dengan melakukan itu, ion negatif dari jembatan garam
memasuki sisi gelas seng untuk mengurangi muatan positif bersih. Ion positif dari
jembatan garam memasuki gelas samping tembaga untuk mengurangi muatan
negatif bersih di sana.

Jika ini tidak dilakukan maka karena akumulasi muatan positif dan negatif
bersih pada kedua sisi reaksi redoks akan berakhir.

11
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa meskipun jembatan garam


tidak berperan dalam reaksi secara langsung tetapi membantu untuk
mempertahankan kontinuitas reaksi.

4. Pentingnya dari Jembatan Garam


Berikut adalah fungsi dari jembatan garam:
1. Membantu untuk menyelesaikan koneksi dari kedua setengah sel.
2. Mencegah difusi larutan di kedua setengah sel.
3. Membantu membangun kenetralan listrik.
4. Menghindari potensi persimpangan cair-cair. (Perbedaan potensial muncul
ketika dua cairan bersentuhan satu sama lain.)

Gbr. Jembatan Garam 1

Dua garis vertikal paralel dalam reaksi sel menunjukkan jembatan garam.
Zn | Zn2 + || Cu2 + | Cu
Jembatan garam dapat digantikan oleh partisi berpori yang memungkinkan
migrasi ion tanpa membiarkan larutan tercampur
Menurut IUPAC untuk penulisan rekasi sel dan diagram dar sel volta

12
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Gbr. Sel Galvani 1

Sel Galvani yang disebutkan di atas diwakili dalam notasi sel IUPAC
singkat sebagai berikut:

Gbr.Penulisan sel galvani 1

Yang perlu untuk dicatat bahwa sel galvani Ini memiliki total 3 bagian:

1.Sisi Oksidasi

Elektroda anoda selalu ditulis pertama di sisi kiri. Dalam contoh di atas, itu
adalah Zn.
Setelah anoda padat, elektrolitnya tertulis di sampingnya bersama dengan
konsentrasinya. Dalam contoh di atas adalah ion Zn2+, istilah konsentrasinya
ditulis dalam kurung sebagai subskrip.

Garis miring lurus dimasukkan antara elektroda dan elektrolitnya. Ini


merupakan penghalang permukaan antara elektroda dan elektrolit karena
keduanya ada di bagian yang berbeda.

13
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

2. Jembatan Garam
Jembatan garam direpresentasikan sebagai garis vertikal ganda.

3. Sisi Reduksi

Elektrolit katoda setengah sel ditulis dengan istilah konsentrasinya di kurung


di subscript. Dalam contoh di atas adalah ion Cu2+ (1.0M). Garis miring vertikal
ditulis setelah itu. Setelah itu ditulis elektroda katoda dari katoda setengah sel.

Jika ada gas, itu diindikasikan setelah elektroda jika berada di sisi anoda dan
sebelum elektroda dalam jika pada katoda. Contoh: (Pt, H2 / H + atau H + | H2,
Pt.).

5. Aplikasi Sel Galvani


Sel galvani adalah dasar pembuatan baterai yang membantu masyarakat
modern kita bekerja dengan lancar. Arus berjalan melalui rangkaian untuk
memasok listrik dan kehidupan ke perangkat elektronik kita. Sel-sel ini digunakan
di banyak perangkat yang dapat diisi ulang. Sel-sel ini sekarang juga digunakan
dalam gradasi tenaga surya yang digunakan dalam mobil listrik.

Gbr. mobil yang menggunakan baterai 1

Berikut ini merupakan contoh penggunaan sel galvani:


-) Baterai isi ulang yang digunakan di ponsel, laptop, dll.
-) Sel surya
-) Mobil seperti di mobil tesla.
-) Antena digunakan untuk menerima dan memancarkan radiasi elektromagnetik
-) Digunakan dalam motor listrik kecil.

6. Keuntungan Sel Galvani


-) Umumnya bertahan lebih lama.
-) Mudah tersedia
-) Menydiakan aliran arus yang stabil dan memberikan fluktuasi yang lebih sedikit

14
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

7. Kekurangan Sel Galvanik


-) Ada beberapa tidak dapat diisi ulang.
-) Ada beberapa yang mengalami perkaratan.
-) Ada beberapa terlalu mahal.
-) Ada beberapa orang yang membutuhkan perawatan ekstra
-) Sebagian besar dan berat.

BAB II
ELEKTROLISIS
1. Pengertian Elektrolisis

Elektrolisis merupakan proses di mana arus listrik bisa menguraikan suatu zat
elektrolit. Artinya, pada proses elektrolisis terjadi perubahan energi listrik
menjadi energi kimia (reaksi redoks). Terdapat tiga ciri utama suatu proses
elektrolisis, yaitu sebagai berikut.

1. Adanya ion bebas dalam suatu larutan elektrolit. Ion bebas inilah yang
nantinya akan menerima atau memberikan elektron yang dialirkan
melalui larutan.
2. Terdapat sumber arus DC dari luar, misalnya baterai.
3. Memiliki dua elektroda, yaitu katoda dan anoda, dalam sel elektrolisis.

Pada sel elektrolisis, katoda berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi


reduksi dan sebagai kutub negatif, sedangkan anoda merupakan tempat
berlangsungnya reaksi oksidasi dan sebagai kutub positif.

2. Hukum Faraday
Pada abad ke-19, Faraday meneliti hubungan antara besarnya kuat arus yang
mengalir di dalam sel dan hasil kimia yang berubah di elektroda saat berlangsung
proses elektrolisis. Penelitian tersebut membuktikan bahwa elektron merupakan
pereaksi pembatas dalam elektrolisis.

Berdasarkan hitungan matematis yang dilakukan Faraday, diperoleh bahwa 1


mol elektron mengandung muatan sebesar 96.500 C atau sama dengan 1 F.
Persamaan di atas, dikenal sebagai Hukum Faraday, di mana jumlah elektron
yang terlibat dalam reaksi memengaruhi hasil elektrolisis di bagian katoda.
Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

15
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Saat belajar Fisika, Quipperian sudah dikenalkan dengan hubungan antara kuat
arus listrik dan muatan listrik, kan?

Dengan:
Q = jumlah muatan listrik (C);
I = kuat arus listrik (A); dan
t = waktu (s).
Dengan demikian, persamaan (1) bisa dijabarkan menjadi seperti berikut.

Keterkaitan antara muatan listrik dan mol elektron ini merupakan pondasi dasar
untuk menyelesaikan permasalahan terkait elektrolisis. Hal itu karena jumlah
reaktan yang bereaksi maupun produk yang dihasilkan dipengaruhi oleh jumlah
mol elektron yang mengalir dalam rangkaian sel elektrolisis. Hubungan antara
massa logam yang dihasilkan di katoda dan jumlah mol elektron dirumuskan
sebagai berikut.

16
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Keterangan:
G = massa logam yang terbentuk di katoda (gram);
Ar = massa atom relatif logam; dan
PBO = perubahan biloks logam.
Berdasarkan persamaan di atas, hubungan antara massa logam yang terbentuk di
katoda, kuat arus listrik, dan waktu dirumuskan sebagai berikut.

Lalu, bagaimana jika ada dua buah sel elektrolisis dirangkai secara seri? Bila
kedua sel menghasilkan endapan logam di masing-masing katoda dengan massa
salah satu logam diketahui, maka gunakan persamaan berikut.

Persamaan di atas disebut Hukum Faraday ke-2.


Pada pembahasan sebelumnya, Quipperian sudah mengenal istilah elektroda,
kan? Elektroda merupakan sebuah konduktor tempat mengalirnya arus listrik.
Elektroda dibagi menjadi dua, yaitu katoda dan anoda.

3. Katoda
Saat larutan elektrolit dielektrolisis, kation akan mengalami reaksi reduksi di
katoda. Reaksi yang terjadi bergantung pada wujud zat dan jenis kationnya.
Untuk lebih jelasnya, simak diagram berikut.

17
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Diagram di atas menunjukkan bahwa wujud zat sangat memengaruhi hasil


reduksi di katoda. Misalnya saja untuk larutan, jika kation yang direduksi berasal
dari golongan IA, IIA, Al, dan Mn, maka zat yang direduksi adalah air. Jika kation
yang direduksi selain dari golongan IA, IIA, Al, dan Mn, maka zat yang direduksi
kation itu sendiri.

4. Anoda
Anoda merupakan tempat terjadinya reaksi oksidasi. Zat yang teroksidasi bergantung
pada jenis anoda dan jenis anion. Perhatikan diagram berikut.

Diagram di atas menunjukkan bahwa jenis anoda dan anion berpengaruh pada hasil
oksidasi. Misalnya saja untuk anion oksi zat yang teroksidasi adalah air, sedangkan non-
oksi zat yang teroksidasi adalah anion itu sendiri.

18
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

5. Kegunaan Elektrolisis

Berikut ini merupakan kegunaan elektrolisis di bidang kimia.

1. Elektrolisis digunakan sebagai metode untuk membuat gas oksigen,


hidrogen, atau gas klorin di laboratorium.
2. Digunakan pada proses penyepuhan logam menggunakan logam mulia,
seperti emas, perak, atau nikel.
3. Digunakan pada proses pemurnian logam kotor, di mana logam yang
kotor diletakkan di anoda, sedangkan logam murni ditempatkan di
katoda.

Contoh Soal 1

Pembahasan:
Diketahui:
mol e¯ = 0,5 F
Ditanyakan: m=…?
Jawab:
Quipperian harus ingat bahwa 0,5 F = 0,5 mol e¯
Reaksi yang berlangsung: Na+ + e¯→Na

Jadi, massa Na yang terbentuk di katoda adalah 11,5 gram.


Jawaban: 5

19
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Contoh Soal 2

Pembahasan:
Untuk menjawabnya, Quipperian bisa menggunakan dua buah sel elektrolisis
dirangkai secara seri. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Jadi, perbandingan massa logam Cu dan Pb yang dihasilkan adalah 64 : 207.


Jawaban: 5

20
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Contoh Soal 3

Pembahasan:
Pada sel diafragma industri pembuatan gas klorin dan NaOH terjadi reaksi
oksidasi ion klorida dari NaCl di anoda. Persamaan reaksinya adalah sebagai
berikut.

Jadi, jawaban yang tepat adalah nomor 4.


Jawaban: 4

21
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Penutup
Trimakasih saya ucapkan dan saya berharap makalah ini dapat membantu dan berguna
untuk menambah pengetahuan bagi pembaca mohon maaf sampaikan jika masih ada
kesalahan dalam penulisan danpenyusunan makalah ini sekali lagi sayaucapkan
terimakasih.

V
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING

Daftar Pustaka
 https://blog.ruangguru.com/konsep-reaksi-reduksi-oksidasi-kimia-kelas-10

 https://blog.ruangguru.com/cara-menentukan-bilangan-oksidasi

 https://sainskimia.com/penjelasan-tentang-sel-galvani-sel-volta-dan-
kegunaannya/#:~:text=Sel%20galvani%20adalah%20sel%20di,garam%20sehingg
a%20menghasilkan%20energi%20listrik.&text=Pada%20dasarnya%2C%20energi
%20listrik%20yang,transfer%20elektron%20dalam%20reaksi%20redoks.

 https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/materi-elektrolisis-kelas-
12/#Pengertian_Elektrolisis

VI

Anda mungkin juga menyukai