MAKALAH ELEKTROKIMIA
KIMIA TEKNIK
Disusun oleh:
Julio T. W. Timuleng
(Nim. 19 031 031)
Jurusan Teknik Mesin Semester 3 Kelas B
Peodi D4 Teknik Mesin Produksi Perawatan
I
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
Daftar isi
II
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
Daftar Gambar
GambarA. 1 ......................................................................................................................... 1
GambarA. 2 ......................................................................................................................... 2
GambarA. 3 ......................................................................................................................... 3
GambarA. 4 ......................................................................................................................... 4
III
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
Kata Pengantar
Segala puji syukur saya naikan kepada Tuhan karena atas
penuntunan – Nya saya dapta menyelesaikan makalah saya dengan
baik.
Saya tau kalau makalah yang saya buat belum sempurna oleh
karenaitu saya mohon maaf jika masih ada kesalahan.
Julio Timbuleng
IV
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
BAB I
A. Reaksi Reduksi Dan Oksidasi (Redoks)
Di kehidupan sehari-hari, kita banyak menemukan fenomena-fenomena yang
melibatkan reaksi kimia. Misalnya, proses fotosintesis pada tumbuhan,
pengkaratan besi, pembakaran kertas dan logam, proses respirasi yang terjadi
pada tubuh kita, dan masih banyak lagi. Itu semua nggak terlepas dari yang
namanya reaksi kimia.
Sesuai dengan namanya ya, reaksi redoks terdiri dari reaksi reduksi dan
reaksi oksidasi. Berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, reaksi
reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi
pengikatan oksigen.
GambarA. 1
perhatikan gambar di atas ya, pada reaksi reduksi, elektronnya berada di ruas
sebelah kiri reaksi, sebagai reaktan. Sementara itu, pada reaksi oksidasi,
elektronnya berada di ruas sebelah kanan reaksi, sebagai produk.
Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa
terjadi pada senyawa ionik aja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena
itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan
oksidasi (biloks).
Bilangan oksidasi adalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur
yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na,
1
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya
negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur
nonlogam lainnya.
GambarA. 2
2
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
GambarA. 3
Atom yang sifatnya belum stabil cenderung ingin stabil. Caranya, mereka akan
melakukan transfer elektron, yaitu melepaskan atau menerima sejumlah
elektron. Akibat dari transfer elektron ini, atom akan memiliki muatan, bisa
positif atau negatif. Atom yang bermuatan positif, artinya atom itu telah
melakukan pelepasan elektron, sehingga kehilangan beberapa elektron yang
dimilikinya. Sementara itu, atom yang bermuatan negatif, berarti atom itu telah
menerima beberapa elektron dari atom lain.
3
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
GambarA. 4
4
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-turut adalah
+1, +2, dan +3.
3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai
dengan golongannya.
Bilangan oksidasi:
NH4+ = +1
Biloks H = +1. Atom H memiliki indeks 4, maka biloks H dikalikan dengan indeks H
= +4. Karena jumlah muatan NH4+ = +1, maka biloks N haruslah -3, agar ketika
biloks N dan H dijumlahkan, hasilnya sesuai dengan jumlah muatannya, yaitu
+1.
5
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
H2O = 0
7. Bilangan oksidasi hidrogen (H) bila berikatan dengan logam = -1. Bila
H berikatan dengan non-logam = +1.
Contoh:
Bukti:
Atom Al merupakan unsur logam golongan IIIA, sehingga biloks Al = +3. Ingat
aturan biloks poin 6, jumlah biloks unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0.
Jadi, apabila biloks Al dan H dijumlahkan, hasilnya harus 0. Agar biloks Al + biloks
H = 0, biloks H haruslah -3. Karena atom H memiliki indeks 3, maka biloks H :
indeks H = -3 : 3 = -1. Terbukti jika biloks H dalam AlH3 adalah -1.
Bukti:
Atom Ba merupakan unsur logam golongan IIA, sehingga biloks Ba = +2. Jumlah
biloks Ba dan biloks O harus 0 (aturan biloks poin 6). Oleh sebab itu, biloks O
harus bernilai -2. Karena atom O memiliki indeks 2, jadi biloks O : indeks O = -2 :
2 = -1. Terbukti jika biloks O dalam BaO2 adalah -1.
Dalam senyawa, biloks oksigen (O) itu umumnya bernilai -2, kecuali jika
oksigen berada dalam senyawa peroksida (H2O2), maka nilainya -1. Kemudian,
karena CuO ini senyawa netral, maka biloks total C dan O dalam senyawa ini
adalah nol. Nah, karena biloks O = -2, maka agar total biloks CuO = 0, biloks Cu
harus bernilai +2. Sementara itu, Cu merupakan unsur bebas, maka biloksnya
bernilai 0. Jadi, Cu mengalami penurunan biloks dari +2 ke 0, maka Cu mengalami
reaksi reduksi.
H2 ------> H2O
6
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
7
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
B. SEL GALVANIS.
1. Penjelasan Tentang Sel Galvani (Sel Volta) dan
Kegunaannya
Sel galvani adalah sel di mana reaksi kimia antara dua konduktor berbeda
yang terhubung melalui larutan elektrolit dan jembatan garam sehingga
menghasilkan energi listrik. Sel galvani juga dapat didukung oleh reaksi reduksi
oksidasi spontan. Pada dasarnya, energi listrik yang di hasilkan sel galvani
dihasilkan oleh transfer elektron dalam reaksi redoks. Energi listrik atau arus
dapat dikirim ke sirkuit, seperti pada televisi atau bola lampu.
Elektroda sel setengah oksidasi adalah anoda (-), sedangkan elektroda dari
setengah sel reduksi adalah katoda (+). Untuk lebih mengingat maka kita sering
menyingkat nya menjadi “KRAO, atau Katoda Reduksi, Anoda Oksidasi” yang
dapat digunakan untuk membantu mengingat reduksi terjadi pada katoda dan
oksidasi terjadi pada anoda.
8
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
9
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
Kita siapkan dua gelas kimia, satu mengandung ion Cu2+ di dalamnya dengan
batang tembaga sebagai elektroda, gelas kedua berisi larutan Zn2+ dan batang
seng sebagai elektroda. Karena keduanya terpisah, maka oleh karena itu untuk
membangun hubungan antara dua larutan, sebuah tabung U terbalik digunakan
atau yang dikenal sebagai jembatan Garam. Ini mengandung gel agar-agar
dengan larutan elektrolitik KCl atau NH4NO3.
Elektroda seng mulai memberikan ion Zn2+ dalam larutan elektrolit sehingga
mengecil dengan seiring waktu, di sisi lain elektroda tembaga meningkat dalam
ukurannya karena pengendapan atom tembaga netral di atasnya. Ini akan
membuat larutan elektrolitik dari beaker seng lebih terkonsentrasi dengan kation
dan gelas kimia lainnya tidak memiliki kation.
10
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
Karena sisi gelas beaker seng kehilangan elektron maka karena itu disebut
reaksi setengah sel oksidasi dan sisi beaker tembaga mengalami penambahan
elektron atau yang dikenal sebagai rekasi setengah sel reduksi.
Pada saat yang sama, muatan negatif keseluruhan pada gelas samping
tembaga meningkat karena atom Cu diendapkan pada batang
tembaga.Jembatan garam membantu mencegah akumulasi bersih muatan positif
dan negatif di kedua sisi. Dengan melakukan itu, ion negatif dari jembatan garam
memasuki sisi gelas seng untuk mengurangi muatan positif bersih. Ion positif dari
jembatan garam memasuki gelas samping tembaga untuk mengurangi muatan
negatif bersih di sana.
Jika ini tidak dilakukan maka karena akumulasi muatan positif dan negatif
bersih pada kedua sisi reaksi redoks akan berakhir.
11
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
Dua garis vertikal paralel dalam reaksi sel menunjukkan jembatan garam.
Zn | Zn2 + || Cu2 + | Cu
Jembatan garam dapat digantikan oleh partisi berpori yang memungkinkan
migrasi ion tanpa membiarkan larutan tercampur
Menurut IUPAC untuk penulisan rekasi sel dan diagram dar sel volta
12
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
Sel Galvani yang disebutkan di atas diwakili dalam notasi sel IUPAC
singkat sebagai berikut:
Yang perlu untuk dicatat bahwa sel galvani Ini memiliki total 3 bagian:
1.Sisi Oksidasi
Elektroda anoda selalu ditulis pertama di sisi kiri. Dalam contoh di atas, itu
adalah Zn.
Setelah anoda padat, elektrolitnya tertulis di sampingnya bersama dengan
konsentrasinya. Dalam contoh di atas adalah ion Zn2+, istilah konsentrasinya
ditulis dalam kurung sebagai subskrip.
13
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
2. Jembatan Garam
Jembatan garam direpresentasikan sebagai garis vertikal ganda.
3. Sisi Reduksi
Jika ada gas, itu diindikasikan setelah elektroda jika berada di sisi anoda dan
sebelum elektroda dalam jika pada katoda. Contoh: (Pt, H2 / H + atau H + | H2,
Pt.).
14
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
BAB II
ELEKTROLISIS
1. Pengertian Elektrolisis
Elektrolisis merupakan proses di mana arus listrik bisa menguraikan suatu zat
elektrolit. Artinya, pada proses elektrolisis terjadi perubahan energi listrik
menjadi energi kimia (reaksi redoks). Terdapat tiga ciri utama suatu proses
elektrolisis, yaitu sebagai berikut.
1. Adanya ion bebas dalam suatu larutan elektrolit. Ion bebas inilah yang
nantinya akan menerima atau memberikan elektron yang dialirkan
melalui larutan.
2. Terdapat sumber arus DC dari luar, misalnya baterai.
3. Memiliki dua elektroda, yaitu katoda dan anoda, dalam sel elektrolisis.
2. Hukum Faraday
Pada abad ke-19, Faraday meneliti hubungan antara besarnya kuat arus yang
mengalir di dalam sel dan hasil kimia yang berubah di elektroda saat berlangsung
proses elektrolisis. Penelitian tersebut membuktikan bahwa elektron merupakan
pereaksi pembatas dalam elektrolisis.
15
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
Saat belajar Fisika, Quipperian sudah dikenalkan dengan hubungan antara kuat
arus listrik dan muatan listrik, kan?
Dengan:
Q = jumlah muatan listrik (C);
I = kuat arus listrik (A); dan
t = waktu (s).
Dengan demikian, persamaan (1) bisa dijabarkan menjadi seperti berikut.
Keterkaitan antara muatan listrik dan mol elektron ini merupakan pondasi dasar
untuk menyelesaikan permasalahan terkait elektrolisis. Hal itu karena jumlah
reaktan yang bereaksi maupun produk yang dihasilkan dipengaruhi oleh jumlah
mol elektron yang mengalir dalam rangkaian sel elektrolisis. Hubungan antara
massa logam yang dihasilkan di katoda dan jumlah mol elektron dirumuskan
sebagai berikut.
16
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
Keterangan:
G = massa logam yang terbentuk di katoda (gram);
Ar = massa atom relatif logam; dan
PBO = perubahan biloks logam.
Berdasarkan persamaan di atas, hubungan antara massa logam yang terbentuk di
katoda, kuat arus listrik, dan waktu dirumuskan sebagai berikut.
Lalu, bagaimana jika ada dua buah sel elektrolisis dirangkai secara seri? Bila
kedua sel menghasilkan endapan logam di masing-masing katoda dengan massa
salah satu logam diketahui, maka gunakan persamaan berikut.
3. Katoda
Saat larutan elektrolit dielektrolisis, kation akan mengalami reaksi reduksi di
katoda. Reaksi yang terjadi bergantung pada wujud zat dan jenis kationnya.
Untuk lebih jelasnya, simak diagram berikut.
17
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
4. Anoda
Anoda merupakan tempat terjadinya reaksi oksidasi. Zat yang teroksidasi bergantung
pada jenis anoda dan jenis anion. Perhatikan diagram berikut.
Diagram di atas menunjukkan bahwa jenis anoda dan anion berpengaruh pada hasil
oksidasi. Misalnya saja untuk anion oksi zat yang teroksidasi adalah air, sedangkan non-
oksi zat yang teroksidasi adalah anion itu sendiri.
18
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
5. Kegunaan Elektrolisis
Contoh Soal 1
Pembahasan:
Diketahui:
mol e¯ = 0,5 F
Ditanyakan: m=…?
Jawab:
Quipperian harus ingat bahwa 0,5 F = 0,5 mol e¯
Reaksi yang berlangsung: Na+ + e¯→Na
19
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
Contoh Soal 2
Pembahasan:
Untuk menjawabnya, Quipperian bisa menggunakan dua buah sel elektrolisis
dirangkai secara seri. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
20
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
Contoh Soal 3
Pembahasan:
Pada sel diafragma industri pembuatan gas klorin dan NaOH terjadi reaksi
oksidasi ion klorida dari NaCl di anoda. Persamaan reaksinya adalah sebagai
berikut.
21
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
Penutup
Trimakasih saya ucapkan dan saya berharap makalah ini dapat membantu dan berguna
untuk menambah pengetahuan bagi pembaca mohon maaf sampaikan jika masih ada
kesalahan dalam penulisan danpenyusunan makalah ini sekali lagi sayaucapkan
terimakasih.
V
POLITEKNIK NEGERI MANADO MECHANICAL ENGINEERING
Daftar Pustaka
https://blog.ruangguru.com/konsep-reaksi-reduksi-oksidasi-kimia-kelas-10
https://blog.ruangguru.com/cara-menentukan-bilangan-oksidasi
https://sainskimia.com/penjelasan-tentang-sel-galvani-sel-volta-dan-
kegunaannya/#:~:text=Sel%20galvani%20adalah%20sel%20di,garam%20sehingg
a%20menghasilkan%20energi%20listrik.&text=Pada%20dasarnya%2C%20energi
%20listrik%20yang,transfer%20elektron%20dalam%20reaksi%20redoks.
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/materi-elektrolisis-kelas-
12/#Pengertian_Elektrolisis
VI