Jawab
1) A. Filsafat
Filsafat adalah suatu pemikiran dan kajian kritis terhadap kepercayaan dan sikap yang
sudah dijunjung tinggi kebenarannya melalui pencarian dan analisis konsep dasar mengenai
bidang kegiatan pemikiran seperti: prinsip, keyakinan, konsep dan sikap umum dari suatu
individu atau kelompok untuk menciptakan kebijaksanaan dan pertimbangan yang lebih
baik.
Filsafat bersifat sistematis artinya pernyataan-pernyataan atau kajiankajiannya
menunjukkan adanya hubungan satu sama lain, saling berkait dan bersifat koheren (runtut).
Di dalam tradisi filsafat ada paham-paham atau aliran besar yang menjadi titik tolak dan inti
pandangan terhadap berbagai pertanyaan filsafat. Misal: aliran empirisme berpandangan
bahwa hakikat pengetahuan adalah pengalaman.
Filsafat bersifat universal, artinya pertanyaan-pertanyaan dan jawabanjawaban filsafat
bersifat umum dan mengenai semua orang. Misalnya: Keadilan adalah keadaan seimbang
antara hak dan kewajiban. Setiap orang selalu berusaha untuk mendapatkan keadilan.
B. Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikan adalah muara ide dari berbagai kebutuhan utama pendidikan seperti
model pembelajaran dan berbagai aspek lain yang dibutuhkan untuk melanjutkan saga
keilmuan pendidikan. Seperti filsafat pada umumnya, filsafat ini juga mempertanyakan
berbagai kemungkinan yang telah dan/atau bisa diambil lalu diputuskan untuk menggiati
keilmuan ini.
Filsafat bersifat preskriptif artinya filsafat pendidikan mengkhususkan tujuan-tujuannya,
yaitu bahwa pendidikan seharusnya mengikuti tujuan-tujuan itu dan cara-cara yang umum
harus digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Filsafat pendidikan bersifat analitik tatkala filsafat pendidikan berupaya menjelaskan
pernyataan-pernyataan spekulatif dan preskriptif, menguji rasionalitas ide-ide pendidikan,
baik konsistensinya dengan ide-ide yang lain maupun cara-cara yang berkaitan dengan
adanya distorsi pemikiran. Konsepkonsep pendidikan diuji secara kritis; demikian pula
dikaji juga apakah konsepkonsep tersebut memadai ataukah tidak, ketika berhadapan
dengan fakta yang sebenarnya.
2) A. A) Kemukakan dan jelaskanlah dengan ringkas tentang 4 tingkat kebenaran, yakni kebenaran
indra, kebenaran ilmu pengetahuan, kebenaran filosofis, dan kebenaran religius!
1. Kebenaran Religius
Kebenaran secara antologis dan oxiologis bersumber dari tuhan yang disampaikanmelalui wahyu.
Kebenaran religius menjadi sebagai sebuah kebenaran yang mutlak untuk tiap penganutnya
sekalipun dalam tiap kitab suci dan sabda yang dijadikan pedoman dalam teorikebenaran memiliki
perbedaan pemahaman, tafsir, pendapat sebab kebenaran disini tidakhanya diperuntukkan untuk
kepentingan kelompok maka perlu adanya mujtahidin untukmembahasnya supaya tidak menjadikan
kebenaran sebagai sumber konflik
2. Kebenaran indra
Kebenaran inderawi merupakan kebenaran yang paling sederhana, karena kebenaran yang ini hanya
melibatkan panca indra dalam mencari kebenarannya. Pada umumnya manusia dalam menilai
sekelilingnya berdasarkan kebenaran yang diperoleh cenderung bersifat inderawi, seperti air, rumah,
pohon, api, panas, batu, senjata, dan lain-lain. Kebenaran ini juga menambah khazanah pengetahuan
kita tentang alam semesta sejauh dapat kita alami secara inderawi. Kebenaran ini melibatkan secara
langsung organ-organ tubuh yang menghasilkan suatu pemahaman tentang tampakan-tampakan
semata-mata berbeda dengan esensi dan eksistensi sesuatu.
3. Kebenaran filosofis
Filosofis berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri atas suku kata philein/ philos yang artinya cinta dan
sophos/ sophia yang artinya kebijaksanaan, hikmah, ilmu, kebenaran. Secara maknawi filsafat
dimaknai sebagai suatu pengetahuan yang mencoba untuk memahami hakikat segala sesuatu untuk
mencapai kebenaran atau kebijaksanaan. Kebenaran filosofis adalah kebenaran yang diperoleh
dengan cara berpikir radikal, sistematis dan universal.
4. Kebenaran ilmu pengetahuam
adalah kebenaran yang diperoleh dari hasil penelitian dan pemikiran. Kebenaran ini muncul dengan
adanya suatu kegiatan yang merupakan prosedur baku yang harus dilalui. Prosedur baku yang harus
dilalui itu adalah tahap-tahap untuk memperoleh pengetahuan ilmiah. Pengetahuan ilmiah itu pada
hakekatnya adalah sekumpulan teori melalui metodelogi yang telah baku sesuai dengan sifat dasar
dari masing-masing ilmu. Atas hasil penelitian itu maka diperoleh pengetahuan yang benar. Karena
kebenaran itu hasil dari penelitian, maka yang dapat membuktikannya adalah peneliti.
B. Tingkatan ilmu pengetahuan karena pada tingkatan ilmiah atau ilmu Pengetahuan yang dapat
diberikan dalam berbagai bentuk. Metode ilmu dapat bersifat sangat teoritis dan apriori dengan
membuat unsur-unsur bangunannya sendiri. Metode ilmu juga dapat bersifat empiris dengan unsur-
unsur bangunan yang seakan-akan diolah dari lingkungan.
Metode ilmiah yang dipakai dalam suatu ilmu tergantung dari objek ilmu yang bersangkutan. Macam-
macam objek ilmu antara lain fisiko-kimia, mahluk hidup, psikis, sosio politis, humanistis dan religius.
Karna itu tingkatan ilmu pengetahuan sangat cocok dijadikan dasar bagi pendidik.
B. Hal ini dikarenakan sifat manusia yang bersifat Individualis dan sosialis,
individualistik merupakan anggapan dimana seseorang dapat hidup sendiri tanpa
bantuan dari orang lain.