Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Fadel Rahman

NIM : 18063038

MK : FILSAFAT PENDIDIKAN

RESUME TENTANG ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN ESSENSIALISME


 Pengertian Aliran filsafat pendidikan Essensialisme
Esensi diartikan sebagai ciri tetap yang ada pada setiap sesuatu yang ada. maksudnya sesuatu
yang bersifat konstan, tidak bisa berubah, kekal, dan akan selalu abadi. Aliran esensialisme
merupakan aliran pedidikan yang didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang ada sejak awal
peradaban umat manusia. Aliran filsafat ini menginginkan agar manusia kembali kepada
kebudayaan lama, karena kebudayaan lama telah banyak membawa kebaikan untuk manusia.
Aliran esensialisme sudah ada sejak zaman Renaissance mulai tumbuh dan berkembang dengan
berbagai cara dan usaha-usahanya untuk menghidupkan kembali ilmu pengetahuan,
kebudayaan, dan kesenian zaman yunani dan romawi kuno. Aliran esensialisme merupakan
perpaduan dari aliran idealisme dan realisme, jadi dua aliran ini bertemu sebagai pendukung
esensialisme.

 Prinsp-Prinsip Aliran Esensialisme


1) Penddikan haruslah dilakukan melalui usaha keras, tidak begitu saja muncul dari
dalam diri siswa dan menekankan pentingnya prinsip disiplin. Terhadap pandangan
progresivisme yang menekankan minat pribadi, mereka menerimanya sebagai konsep
untuk berbuat tapi minat yang paling tinggi dan dapat lebih bertahan tidak diperoleh
sejak awal atau sebelum belajar tetapi, muncul setelah bekerja keras. Seseorang yang
melakukan proses pendidikan terkadang melalui usaha yang cukup mudah tidak terlalu
sulit dalam prosesnya dan terkadang juga ada yang melalu proses yang sangat sulit dan
harus berusaha keras. Jadi dalam proses pendidikan itu harus ada usaha tidak berdiam
diri menunggu hasilnnya tanpa berusaha.
2) Inisiatif dalam pendidikan ditekankan pada guru bukan pada siswa. Seperti dalam
aliran progesivisme peranan guru dikalangan esensialisme berbeda dengan peranan
guru menurut progresivisme yang menganggap guru hanya sebagai fasilitator dan tidak
bertindak otoritatif, sebaliknya pada esensialisme guru menjadi otoritatif.
3) Sekolah harus mempertahankan metode-metode tradisional atau kebudayaan lama.
4) Inti dari proses pendidikan adalah asimilasi dari subjek materi yang telah ditentukan.
Kurikulum diorganisasikan dan direncanakan dengan pasti oleh guru. Esensialisme
mengakui bahwa pendidikan akan mendorong individu mengembangkan potensinya
tetapi realisasinya harus berlangsung dalam dunia yang bebas dari perorangan atau
individu. Karena itu sekolah yang baik adalah sekolah yang dapat menghindari sikap
individualisme peserta didik.
5) Tujuan akhir dari pendidikan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umum karena
dianggap merupakan tuntunan demokrasi yang nyata.[7]
 Pandangan Aliran Esensialisme dalam Pendidikan
Tujuan umum aliran esensialisme adalah membentuk pribadi bahagia di dunia dan akhirat.
Isi pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan, kesenian dan segala hal yang mampu
menggerakkan kehendak manusia. Kurikulum sekolah bagi esensialisme merupakan semacam
miniatur dunia yang bisa dijadikan ukuran kenyataan, kebenaran dan kegunaan. Maka dalam
sejarah perkembangannya kurikulum esensialisme menerapkan berbagai pola kurikulum, seperti
pola idealisme, realisme dan sebagainya. Sehingga peranan sekolah dalam menyelenggarakan
pendidikan bisa berfungsi sesuai dengan prinsip-prinsip dan kenyataan sosial yang ada di
masyarakat.
Fungsi utama sekolah adalah untuk membina suatu tempat refrensi untuk anak didik
dalam menghadapi ilmu pengetahuan dan trsdisi yang sudah berkembang sedemikian rupa.
Sekolah tinggal merealisasikannya, mengadakan seleksi dan menentukan apa yang sebenarnya
baik dan benar untuk dipelajari anak didik.

 Hakikat Aliran Esensialisme


Esensialisme merupakan aliran yang ingin kembali kepada kebudayaan-kebudayaan lama
yang warisan sejarah yang telah membuktikan kebaikan-kebaikannya bagi kehidupan manusia.
Esensialisme didasari atas pandangan humanisme yang merupakan reaksi terhadap hidup yang
mengarah kepada keduniawian, serba ilmiah dan materialistic. Selain itu juga didasari oleh
pandangan-pandangan dari penganut aliran idealisme dan realisme.
Esensialisme juga merupakan konsep yang meletakkan sebagian dari cirri alam piker modern.
Sebagaimana halnya sebab musabab munculnya renaisans. Eensialisme pertama-tama muncul
dan merupakan reaksi terhadap simbolisme mutlak dan dogmatisme abad pertengahan. Maka
disusunlah konsep yang sistematis dan menyeluruh mengenai manusia dan alam semesta yang
memenuhi tuntutan zaman modern.
Realisme modern yang menjadi salah satu eksponen esensialisme, titik berat tinjauannya
adalah mengenai alam atau dunia fisik. Sedangkan idealisme modern sebagai ekspon yang lain,
pandangannya bersifat spiritual. John Deonal Butler mengutarakan secara singkat cirri dari
masing-masing ini.
Idelisme modern mempunyai pandangan bahwa realita adalah sama dengan substansi
gagasan-gagasan atau ide. Dibalik dunia fenomenal ini ada jiwa yang tidak tebatas yaitu Tuhan
yang merupakan pencipta adanya kosmos. Manusia sebagai makhluk yang berpikirberada dalam
lingkungan kekuasaan tuhan. Dengan menguji dan menyelidiki ide-ide serta gagasan-
gagasannya, manusia akan dapat mencapai kebenaran yang sumbernya adalah Tuhan sendiri.
Idealisme modern dengan tokoh-tokoh utamanya di jerman pada abad ke 17 dan 18,
mengutarakan dan membahas pokok-pokok persoalan yang dekat dengan manusia, diantaranya
terolahnya kesan-kesan indera oleh akal dan proses penjelmaannya nenjadi pengetahuan.
Demikian pula oleh realisme, masalah-masalah tersebut juga menjadi objek peninjauan seperti
terbukti dari gagasan-gagasan dari tokoh-tokohnya di inggris sebelum idealisme muncul.\

 Kelebihan dan Kelemahan Aliran Esensialisme


 Kelebihan
a) esensialisme membantu untuk mengembalikan subject matter ke dalam proses
pendidikan, namun tidak mendukung perenialisme bahwa subject matter yang
benar adalah realitas abadi yang disajikan dalam buku-buku besar dari
peradaban barat. Great Book tersebut dapat digunakan namun bukan untuk
mereka sendiri melainkan untuk dihubungkan dengan kenyataan-kenyataan
yang ada pada dewasa ini.
b) esensialis berpendapat bahwa perubahan merupaka suatu kenyataan yang
tidak dapat diubah dalam kehidupan sosial. Mereka mengakui evolusi manusia
dalam sejarah, namun evolusi itu harus terjadi sebagai hasil desakan masyarakat
secara terus-menerus. Perubahan terjadi sebagai kemampuan imtelegensi
manusia yang mampu mengenal kebutuhan untuk mengadakan amandemen
cara-cara bertindak,organisasi,dan fungsisosial.
 Kekurangan
a. menurut esensialis, sekolah tidak boleh mempengaruhi atau menetapkan
kebijakan-kebijakan sosial. Hal ini mengakibatkan adanya orientasi yang terikat
tradisi pada pendidikan sekolah yang akan mengindoktrinasi siswa dan
mengenyampingkan kemungkinan perubahan.
b. Para pemikir esensialis pada umumnya tidak memiliki kesatuan garis karena
mereka berpedoman pada filsafat yang berbeda. Beberapa pemikir esensialis
bahkan memandang seni dan ilmu sastra sebagai embel-embel dan merasa
bahwa pelajaran IPA dan teknik serta kejuruan yang sukar adalah hal-hal yang
benar-benar penting yang diperlukan siswa agar dapat memberi kontribusi pada
masyarakat.
c. Peran guru sangat dominan sebagai seorang yang menguasai lapangan, dan
merupakan model yang sangat baik untuk digugu dan ditiru. Guru merupakan
orang yang menguasai pengetahuan dan kelas dibawah pengaruh dan
pengawasan guru. Jadi, inisiatif dalam pendidikan ditekankan pada guru, bukan
pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai