Anda di halaman 1dari 8

Nama : Dedi Arifin.

Sy

Nim : 20196013166

MK : Teori dan Praktik Manajemen Pendidikan Menengah

UAS SUSULAN

Jawaban no 1

1) Penerapan fungsi perencanaan di SD Negeri 15 OKU berjalan baik, dimana


proses penyusunan melalui musyawarah yang melibatkan semua komponen
sekolah (komite sekolah, staff dan guru) dan pelaksanaannya dengan membagi
tugas kepada bidang dan personil guru mengkomunikasikan visi dan misi sesuai
standar yang ditetapkan sekolah.

2) Penerapan fungsi pengorganisasian di SD Negeri 15 OKU didukung manajemen


sekolah yang berusaha membagi tugas kepada bidang dan personil guru serta
memberikan delegasi wewenang, melaksanakan kegiatan sesuai program yang
disepakati.

3) Penerapan fungsi pengawasan di SD Negeri 15 OKU ditujukan sebagai proses


pemantauan pada kesiapan guru mempersiapakan silabus dan RPP di awal
semester, tingkat kehadiran guru dan pegawai datang ke sekolah, memantau
pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, kebersihan WC dan lingkungan sekolah
dengan maksud agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan.

4) Penerapan fungsi evaluasi atau penilaian di SD Negeri 15 OKU dilaksanakan


melalui kegiatan sistem evaluasi dengan membuat laporan, dan supervisi kepala
sekolah dalam kelas-kelas yang sedang melaksanakan remedial dan pengayaan
jam tambahan belajar siswa, ekstra kurikuler, dan pemantapan latihan keagamaan
serta pengawasan terhadap penggunaan waktu, dana dan sumber daya yang
dimanfaatkan. Temuan tentang proses evaluasi ini adalah sejalan dengan prinsip
akuntabilitas yang dikembangkan dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

Jawaban no 2

1. Sumber Daya Manusia


Manusia yang membuat perencanaan dan sekaligus melaksanakan proses untuk
mencapai tujuan tersebut. Tanpa adanya manusia maka tidak akan ada
perencanaan dan proses kerja dalam manajemen. Bahkan dalam dunia yang serba
otomatis tidak ada organisasi manapun yang dapat berkembang tanpa sumber daya
manusia.

Pada unsur sumber daya manusia ini harus diperhatikan beberapa hal, yaitu :

Jumlahnya, harus sesuai dengan kebutuhan dan formasi

Persyaratan, seperti keahlian, kemampuan, ketrampilan, pendidikan, pengalaman

Komposisi, seperti pimpinan, pelaksana, bagian teknis, administrasi dll

2. Money (Uang)

Untuk menjalankan aktivitasnya, manajemen membutuhkan biaya, baik untuk


pembelian dan perawatan alat-alat, pembelian bahan baku / material, pembayaran
gaji tenaga kerja dan lain sebagainya.

Pengelolaan uang yang baik akan berpengaruh terhadap sukses tidaknya sebuah
manajemen yang dilakukan. Oleh karena itu, pengelolaan uang harus dilakukan
secara rasional agar tujuan yang telah ditetapkan bisa tercapai

3. Methods (Metode)

Dalam manajemen diperlukan adanya beberapa metode untuk menentukan


bagaimana suatu pekerjaan dapat dilakukan. Serangkaian prosedur dan instruksi
ditetapkan dengan mempertimbangkan pada tujuan yang hendak dicapai, fasilitas
yang tersedia, waktu, uang, dan kegiatan bisnis.

Metode-metode tersebut ditetapkan sebagai Standar Operasional yang baku (SOP),


yang berperan untuk meningkatkan penggunaan semua sumber daya dan faktor-
faktor  produksi, sehingga semua pekerjaan bisa berjalan secara Efektif dan Efisien.

Jawaban no 3

Manejemen lini pertama (first line management)

Manajer lini pertama adalah level terendah, sering disebut sebagai manajer
operasional. Fungsinya meliputi bimbingan dan pemantauan personel non-
manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Sebagai aturan, mereka sering
disebut sebagai atasan, manajer area, manajer shift, kepala departemen, manajer
kantor atau mandor. Ini adalah penjelasan untuk Manajer Lini Pertama.

Manajer tingkat menengah (middle management)

Tugas manajer tingkat menengah adalah untuk menghubungkan baris pertama ke


atas. Posisi yang terkandung dalam manajer tingkat menengah ini, misalnya,
manajer proyek, manajer pabrik, kepala departemen atau kepala departemen. Ini
adalah penjelasan untuk eksekutif tingkat menengah.

Manajer puncak (top management)

Manajer puncak bertanggung jawab untuk merencanakan strategi organisasi,


kegiatan atau perusahaan secara umum untuk mengelola organisasi dan
perusahaan. Manajer puncak ini disebut sebagai eksekutif, misalnya oleh eksekutif
seperti Chief Executive Officer (CEO), Chief Financial Officer (CFO) dan Chief
Information Officer (CIO).

Jawaban no 4

Menurut saya Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dapat diartikan sebagai proses
kerja komunitas sekolah dengan memberikan kewenangan yang lebih besar pada
sekolah dalam rangka meningkatkan mutu, efisiensi, dan pemerataan pendidikan
supaya lebih baik dan lebih memadai agar dapat mengakomodasi keinginan
masyarakat setempat serta menjalin kerja sama yang erat antara sekolah,
masyarakat dan pemerintah setempat.

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan pengelolaan sekolah oleh


komunitas sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Dalam hal ini mutu
pendidikan mengacu pada masukan, proses, luaran, dan dampaknya. Jadi
Mutu/kualitas MBS disini dilihat dari perspektif yang lebih luas.

jawaban no 5

Proses perencanaan dalam penerapan manajemen berbasis sekolah meliputi


penetapan, visi misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dengan melakukan
asesmen tentang kekuatan, hambatan, peluang dan tantangan yang dihadapi oleh
Sekolah Dasar Negeri 15 OKU, Selanjutnya membuat alternatif perkembangan
sekolah kemudian menetapkan proses pengembangan sekolah. Pelaksanaan
manajemen berbasis sekolah pada Sekolah Dasar Negeri 15 OKU menyusun
RAPBS, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, mengikutsertakan komite sekolah.
Tetapi rekrutmen personil belum dilibatkan sekolah, namun masih dinas pendidikan.
Kepala sekolah mengadakan pembagian tugas guru secara merata dan selalu
membina guru dalam menyusun Silabus dan RPP sesuai standar proses.
Mengaktifkan guru pada kegiatan KKG terutama untuk meningkatkan kemampuan
mereka dalam pembelajaran dan adminstrasi lainnya. Kegiatan KKG dilaksanakan
untuk meningkatkan kemampuan guru terhadap penguasaan materi pembelajaran,
menggunakan metode dan alat peraga yang tepat dan relevan, sehingga guru dalam
melaksanakan pembelajaran disenangi siswanya, guru sudah melaksanakan
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).

Jawaban no 6

Ki Hajar Dewantara, menjelaskan bahwa penumbuhan nilai karakter dapat


dijalankan melalui empat laku, yaitu olah hati, olah raga, olah karsa dan olah pikir.
Untuk itu diperlukan penerjemahan gerakan PPK kedalam aktivitas di sekolah.
Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari di sekolah, penanaman nilai-nilai karakter
dapat dilakukan dalam beberapa bentuk kegiatan, meliputi:

1. Literasi sekolah

Kegiatan literasi ini bertujuan membangun budaya literasi di sekolah. Artinya tidak
hanya pada siswa saja. Namun ekosistem sekolah. Untuk itu, tidak hanya sebatas
penyediaan pojok baca atau aktivitas membaca buku 15 menit sebelum proses kelas
dimulai. Namun, lebih luas lagi, berupa penumbuhan budaya literasi di semua warga
sekolah, termasuk orang tua siswa. Penyediaan sarana berupa bahan bacaan yang
beragam, forum diskusi bagi guru dan tenaga kependidikan untuk membangun
literasi juga harus dilakukan sekolah. Kegiatan literasi ini dapat diintegrasikan juga
dalam proses pembelajaran, intrakurikuler, kokurikuler dan extrakurikuler.

2. Kegiatan extrakurikuler

Seiring dengan pengarusutamaan Pendidikan karakter di sekolah, pandangan


bahwa extra kurikuler adalah sekedar pelengkap harus sudah diubah menjadi bahwa
kegiatan extrakurikuler adalah bagian teerintegrasi dari system Pendidikan di
sekolah guna memfasilitasi keragaman bakat, minat dan potensi siswa. Untuk itu,
penyediaan Pembina extra kurikuler yang sesuai menjadi penting untuk dilakukan
oleh manajemen sekolah.

 3. Kegiatan awal dan akhir pembelajaran

Kegiatan awal dan akhir pembelajaran sebenarnya hanya pembagian berdasarkan


urutan waktu saja. Sejatinya dua kegiatan tersebut adalah juga kegiatan
pembelajaran itu sendiri. Maka tidak dapat dianggap sebagai pelengkap. Penyiapan
scenario pembalajaran dari awal hingga akhir harus betul-betul dipehatikan. Mulai
dari pengkondisian siswa, berdoa, apersepsi, hingga refleksi dan penutup memiliki
nilai yang sama pentingnya.

4. Pembiasaan

Pembiasaan adalah bagian penting dari proses penanaman karakter pada peserta
didik. Anak didik yang terbiasa melakukan pekerjaan secara mandiri maka akan
terbangun karakter kemandirian pada dirinya. Demikian halnya dengan karakter
berupa kemampuan untuk berkolaborasi dengan yang lain bukanlah karakter yang
lahir tiba-tiba. Untuk itu, perlu scenario-skenario yang disiapkan dalam pembelajaran
untuk membangun nilai-nilai yang diinginkan. Kebiasan memberikan tugas
berkelompok dengan memberi giliran kepada setiap anggota kelompok untuk
menjadi ketau kelompok adalah salah satu contoh untuk pembiasaan setiap anak
didik berlatih bertanggungjawab sekaligus berkolaborasi.

5. Penetapan tata tertib sekolah

Buatlah tata tertib sekolah dengan jelas dan terpakan secara konsisten. Juga
cobalah ajak siswa untuk menyepakati tata tertib di kelas. Penghargaan pada
sebuah kesepatan dan keteraturan dapat dilatihkan pada peserta didik dengan
mengenalkan siswa pada tata tertib sekolah atau kelas yang diulang-ulang secara
rutin kepada siswa. Pemberlakuan model reward-and-punishment atau reward-
unreward juga dapat diterapkan pada peserta didik untuk menghargai tata tertib
sekolah.

Jawaban no 7

Di masa pandemi ini ada empat “aktor” yang memiliki peran masing-masing demi
kemajuan belajar peserta didik yakni orang tua, siswa, guru dan masyarakat.
Sedangkan untuk strategi di masa mendatang, menurut saya ada lima hal yang bisa
dilakukan oleh sekolah, yaitu:
1. Lakukan peninjauan kembali terhadap target pembelajaran yang ingin
dicapai, agar secara rasional selaras dengan situasi dan kondisi baru dalam
new normal.
2. Identifikasi sumber daya yang perlu dimiliki dan diadakan agar tujuan baru
yang telah ditetapkan tersebut dapat dicapai dengan ketersediaan sumber
daya yang ada.
3. Petakan situasi dan kondisi masing-masing guru dan siswa yang harus
bersiap-siap melakukan model pembelajaran baru berbasis blended learning
sebagaimana dirancang
4. Kajilah gap antara kebutuhan dan ketersediaan untuk menyusun langkah-
langkah strategis dan operasional yang perlu segera dilakukan untuk
menjembataninya.
5. Eksekusi langkah-langkah tersebut secara kreatif dan inovatif dengan
menjalin berbagai kemitraan dengan pihak-pihak eksternal yang peduli
mengenai pendidikan.

Jawaban no 8

kegiatan perencanaan mempunyai 4 tahapan yaitu :

1. Menetapkan target atau tujuan, perencanaan dimulai dengan keputusan-


keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok
kerja. Tanpa rumusan target atau tujuan yang jelas, organisasi akan
menggunakan sumber daya secara tidak efektif.
2. Merumuskan keadaan saat ini, pemahaman akan posisi atau keadaan
organisasi sekarang ini dari pada tujuan yang hendak dicapai atau
sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan
merupakan hal sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut
waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan organisasi saat ini
dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana
kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi-terutama
keuangan dan data statistik yang didapat melalui komunikasi dalam
organisasi.
3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, segala kekuatan dan
kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk
mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena
itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat
membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin
menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi
keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi
di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan, Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi
pengembangaan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan,
penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik
(paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.

Jawaban no 9

Scientific Science adalah konsep dasar ilmiah yang mewadahi, menginspirasi,


menguatkan, dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran
diterapkan berdasarkan teori-teori tertentu.

Kemudian ketidakpuasan manusia terhadap cara-cara Non-ilmiah (Unscientific


Science) membuat manusia menggunakan cara berpikir deduktif atau induktif.
Kemudian orang mulai memadukan cara berpikir deduktif dan induktif, dimana
perpaduan ini disebut dengan berpikir reflektif sehingga menjadi keputusan untuk
menetapkan langkah yang bagaimana yang harus di ambil untuk kemajuan ilmu
pengetahuan.

Jawaban no 10

Manajemen Sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara efektif dan


efisien untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan
baik tujuan nasional dan tujuan kelembagaan yang hasilnya bisa dilihat dari
beberapa faktor sebagai indikator kinerja yang berhasil dicapai oleh sekolah. Kepala
sekolah dituntut untuk mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengelola
berbagai komponen sekolah untuk mencapai tujuan sekolah yang dirumuskan.
Kepala sekolah menunjukkan fungsinya sebagai dua peran besar yaitu peran
sebagai manajer dan peran sebagai pemimpin.
Manajemen sekolah merupakan tindakan pengelolaan dan pengadministrasian
sekolah. Manajemen sekolah berarti memberdayakan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan sekolah. Manajemen sekolah memiliki
dua aspek, yaitu aspek manajemen eksternal dan manajemen internal. Manajemen
internal sekolah meliputi perpustakaan, laboratorium, bangunan dan saran fisik
lainnya, sumber dana, pelaksanaan evaluasi pendidikan, dan hubungan antar guru,
murid. sedangkan manajemen eksternal meliputi hubungan dengan pihak luar
sekolah seperti masyarakat, dewan pendidikan, dinas pendidikan maupun pihak lain
yang terkait dengan fungsi sekolah.

Anda mungkin juga menyukai