Disusun oleh :
Kelompok 7
Masliani 16.IK.481
Yunita 16.IK.502
BANJARMASIN
2018
REVIEW JURNAL
1. Pendahuluaan
a. Latar Belakang Kondisi neurologis seperti multiple sclerosis (MS) atau stroke
menyebabkan gangguan fungsional dan kecacatan yang dapat
menimbulkan dampak besar pada kualitas hidup pasien. Meski
gejala bervariasi berdasarkan penyebab yang mendasari dan
manifestasi individu, gangguan utama dalam fungsi sensorik,
orientasi, dan mobilitas. Kebanyakan pasien ingin hidup
mandiri meski ada pembatasan terkait kondisi. Oleh karena itu,
perawatan berfokus pada manajemen gejala dan pencegahan
periode akut dan kecacatan. Rehabilitasi untuk meningkatkan
kualitas hidup, kesehatan secara keseluruhan, aktivitas, dan
partisipasi dalam kehidupan sosial. Untuk memungkinkan
individu mencapai tujuan mereka hidup mandiri di rumah,
klinik rehabilitasi khusus berkerjasama dengan program
multidisipliner. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
fungsionalitas, memperluas kompetensi kinestetik untuk
meningkatkan kompensasi keterbatasan, dan meningkatkan
kualitas kehidupan. Asuhan keperawatan rehabilitasi khusus
merupakan aspek penting dari program rehabilitasi, beberapa
studi telah menyelidiki kontribusi pada efek dari perawatan
rehabilitasi khusus dalam program rehabilitasi
b. Alasan
c. Tujuan
d. Teori & hasil
penelitian
sebelumnya
2. Metodelogi
penelitian
a. Subjek penelitian Sampel dari penelitian ini adalah 140 orang di antaranya
direkrut dan acak ditugaskan untuk kelompok intervensi di
klinik neurorehabilitasi khusus di bagian berbahasa Jerman dari
Swiss yang di diagnosis dengan MS, stroke, atau cedera otak,
berusia 18 tahun ke atas dan kognitif mampu memberikan
persetujuan tertulis
b. Teknik Teknik pengumpulan data kualitatif
Pengumpulan
data
c. Alat Alat pengumpulan data adalah melalui Percobaan Desain.
pengumpulan Melalui keahlian, pengalaman, dan pengamatan yang cermat
data dari praktek klinis, perawat dari pusat rehabilitasi di Swiss
kompetensi kinestetik (mobilitas-meningkatkan intervensi
keperawatan (MFP) untuk secara khusus meningkatkan
keselamatan pasien , mobilitas, dan fungsi/peran pasien.
d. Prosedur Prosedur penelitiannya adalah dengan kasur pasien ditempatkan
penelitian di lantai, yang memungkinkan pasien untuk mengeksplorasi
lingkungan mereka dengan aman tanpa risiko jatuh. Selain itu,
pasien lingkungan diatur sesuai dengan pengkajian keperawatan
yang berkaitan dengan pasien gangguan dan kemampuan,
tujuan mereka dalam hal peningkatan mobilitas, dan mobilitas
mereka akan membutuhkan untuk tinggal di rumah sebagai
independen mungkin. Awalnya, sebagian besar pasien disukai
sisi tertentu untuk bangun. Tujuan dari intervensi adalah untuk
mengajarkan pasien untuk bangun langkah demi langkah dan
bergerak secara mandiri. Dibandingkan dengan prosedur
mobilisasi standar dari tempat tidur yang menggunakan
gravitasi, perawatan MFP memungkinkan pasien untuk
mengatasi gravitasi yang memerlukan dukungan disesuaikan.
Oleh karena itu teknik ini meningkatkan orientasi spasial dari
pasien. rangsangan taktil-kinestetik konstan diterapkan dengan
membimbing orang dari posisinya saat ini, misalnya, berdiri,
meletakkan, atau duduk di kursi roda, ke lantai. Dengan
gerakan berturut-turut dan perubahan posisi, orang itu dipandu
kembali ke posisi semula menggunakan kinestetik.
e. Analisis data Data dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 19 (SPSS, Inc,
Chicago, IL) LANJUTKAN
3. Hasil dan
Pembahasan
a. Hasil
b. Pembahasan Hipotesis yang MFP meningkatkan proses rehabilitasi klinis
yang relevan dikonfirmasi oleh penelitian ini. Hasil
memperkuat konsep untuk mengintegrasikan pelatihan
fungsional ke dalam rutinitas sehari-hari untuk konteks
individual untuk mempercepat proses rehabilitasi, dan untuk
menghasilkan efek berkelanjutan pada peran pasien.
LANJUTKAN
4. Kesimpulan,
keterbatasan saran
dan rekomendasi
a. Kesimpulan