Disusun oleh :
Kelas / No : XII KI B / 13
Pengukuran aliran adalah untuk mengukur kapasitas aliran, massa laju aliran, volume aliran. Pemilihan
alat ukur aliran tergantung pada ketelitian, kemampuan pengukuran, harga, kemudahan pembacaan,
kesederhanaan dan keawetan alat ukur tersebut.
Dalam pengukuran fluida termasuk penentuan tekanan, kecepatan, debit, gradien kecepatan, turbulensi
dan viskositas. Terdapat banyak cara melaksanakan pengukuran-pengukuran, misalnya: langsung, tak
langsung, gravimetrik, volumetrik, elektronik, elektromagnetik dan optik. Pengukuran debit secara
langsung terdiri dari atas penentuan volume atau berat fluida yang melalui suatu penampang dalam
suatu selang waktu tertentu. Metoda tak langsung bagi pengukuran debit memerlukan penentuan tinggi
tekanan, perbedaan tekanan atau kecepatan dibeberapa dititik pada suatu penampang dan dengan
besaran perhitungan debit. Metode pengukuran aliran yang paling teliti adalah penentuan gravimerik
atau penentuan volumetrik dengan berat atau volume diukur atau penentuan dengan mempergunakan
tangki yang dikalibrasikan untuk selang waktu yang diukur.
1. Kecepatan (velocity)
2. Berat (massanya)
4. Volumenya
Massa flow meter adalah flow meter yang mengandalkan sinyal output yang secara langsung
berhubungan dengan massa fluida melalui flow meter. Ada 2 macam flow meter, yaitu thermal massa
flow meter dan Coriolis flow meter.
Velocity flow meter merupakan flow meter yang mengandalkan output sinyal yang langsung
dihubungkan dengan kecepatan fluida melalui flow meter.
1. Venturimeter
Gambar : venturimeter
Venturi Meter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi untuk mendapatkan
beda tekanan. Sedangkan alat untuk menunjukan besaran aliran fluida yang diukur atau alat
sekundernya adalah manometer pipa U. Venturi Meter memiliki kerugian karena harganya mahal,
memerlukan ruangan yang besar dan rasio diameter throatnya dengan diameter pipa tidak dapat
diubah.
Untuk sebuah venturi meter tertentu dan sistem manometer tertentu, kecepatan aliran yang dapat
diukur adalah tetap sehingga jika kecepatan aliran berubah maka diameter throatnya dapat diperbesar
untuk memberikan pembacaan yang akurat atau diperkecil untuk mengakomodasi kecepatan aliran
maksimum yang baru.
• Bagian Inlet : Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti diameter pipa atau
cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan pada bagian ini.
• Inlet Cone: Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk menaikkan tekanan fluida.
• Throat (leher): Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini berbentuk bulat datar. Hal
ini dimaksudkan agar tidak mengurangi atau menambah kecepatan dari aliran yang keluar dari inlet
cone.
Pada Venturi meter ini fluida masuk melalui bagian inlet dan diteruskan ke bagian outlet cone. Pada
bagian inlet ini ditempatkan titik pengambilan tekanan awal. Pada bagian inlet cone fluida akan
mengalami penurunan tekanan yang disebabkan oleh bagian inlet cone yang berbentuk kerucut atau
semakin mengecil kebagian throat. Kemudian fluida masuk kebagian throat inilah tempat-tempat
pengambilan tekanan akhir dimana throat ini berbentuk bulat datar. Lalu fluida akan melewati bagian
akhir dari venturi meter yaitu outlet cone. Outlet cone ini berbentuk kerucut dimana bagian kecil berada
pada throat, dan pada Outlet cone ini tekanan kembali normal. Jika aliran melalui venturi meter itu
benar-benar tanpa gesekan, maka tekanan fluida yang meninggalkan meter tentulah sama persis
dengan fluida yang memasuki meteran dan keberadaan meteran dalam jalur tersebut tidak akan
menyebabkan kehilangan tekanan yang bersifat permanen dalam tekanan. Penurunan tekanan pada
inlet cone akan dipulihkan dengan sempurna pada outlet cone. Gesekan tidak dapat ditiadakan dan juga
kehilangan tekanan yang permanen dalam sebuah meteran yang dirancangan dengan tepat.
dengan Keterangan :
v : kelajuan gas, satuan (m/s)
v1 : kecepatan fluida pada pipa yang besar satuannya (m/s)
h : beda tinggi air raksa, satuan (m)
A1 : luas penampang pipa yang besar satuannya (m2)
A2 : luas penampang pipa yang kecil (pipa manometer) satuannya (m2)
ρ : massa jenis gas, satuannya (Kg/m3)
ρ’ : massa jenis cairan pada manometer satuannya (Kg/m3)
Kelebihan dan Kekurangan Venturimeter
¤ Kelebihan :
o Mempunyai penurunan tekanan yang lebih kecil pada kapasitas yang sama.
¤ Kekurangan
2. Flow Nozzle
Flow Nozzle sama halnya dengan plat orifice yaitu terpasang diantara dua flensa. Flow Nozzle biasa
digunakan untuk aliran fluida yang kecil. Karena flow nozzle mempunyai lubang lebih besar dan
kehilangan tekanan lebih kecil daripada plat orifice sehinga flow nozzle dipakai untuk fluida kecepatan
tinggi pada temperatur tinggi dan untuk penyediaan air ketel. Flow nozzle ini merupakan alat primer dari
pengukuran aliran yang berfungsi untuk mendapatkan beda tekanannya. Sedangkan alat untuk
menunjukkan besaran aliran fluida yang diukur atau alat sekundernya adalah berupa manometer.
Pada flow nozzle kecepatan bertambah dan tekanan semakin berkurang seperti dalam venturi
meter. Dan aliran fluida akan keluar secara bebas setelah melewati lubang flow nozzle sama seperti
pada plat orifice. Flow nozzle terdiri dari dua bagian utama yang melengkung pada silinder.
• Masih dapat melewatkan padatan dan Hasil beda tekanan cukup baik karena aliran masih
bersifat laminer
• Kapasitas aliran cukup besar, Tahan terhadap gesekan fluida dan Mudah dalam pemasangan
3. Pitot Tubes
Nama pitot tubes datang dari konsensip Henry de Pitot pada tahun 1732. Pitot tubes mengukur besaran
aliran fluida dengan jalan menghasilkan beda tekanan yang diberikan oleh kecepatan fluida itu sendiri
dapat dilihat pada Gambar diatas, pitot tubes membutuhkan dua lubang pengukuran tekanan untuk
menghasilkan suatu beda tekanan. Pada pitot tubes ini biasanya fluida yang digunakan adalah jenis
cairan dan gas. Pitot tubes terbuat dari stainless steel dan kuningan.
Prinsip Kerja
o Tekanan pada ujung pipa di mana fluida masuk merupakan tekanan stagnasi (p0).
o Kedua pengukuran tekanan tersebut dimasukkan dalam persamaan Bernoulli untuk mengetahui
kecepatan alirannya.
o Sulit untuk mendapat hasil pengukuran tekanan stagnasi secara nyata karena adanya friksi pada pipa.
Hasil pengukuran selalu lebih kecil dari kenyataan akibat faktor C (friksi empirik).
o Altimeter pesawat.
Kekurangan:
• Keakuratanrendah untuk beberapa aplikasi.
• Pipa harus lurus dengan kecepatan aliran untuk mendapatkan hasil yang baik.
4. Plat Orifice
Gambar : plat orifice
Orifice adalah plat berlubang yang disisipkan pada laluan aliran fluida yang diukur, juga merupakan alat
primer yang berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan antara aliran pada up stream dan down stream
dari orifice itu sendiri. Orifice merupakan salah satu alat ukur yang digunakan di lapangan geothermal
dan umumnya orifice diletakkan sebelum separator.
Penggunaan
Plat orifice yang paling sering digunakan untuk pengukuran kontinyu cairan di dalam pipa. Mereka juga
digunakan dalam beberapa sistem sungai kecil untuk mengukur aliran di lokasi di mana sungai melewati
gorong-gorong atau saluran. Hanya sebagian kecil sungai sesuai untuk penggunaan teknologi sejak piring
harus tetap sepenuhnya terendam yaitu pendekatan pipa harus penuh, dan sungai harus secara
substansial bebas dari puing-puing.
Dalam lingkungan alam pelat orifice besar digunakan untuk mengontrol aliran bantuan selanjutnya
dalam bendungan banjir. dalam struktur sebuah bendungan rendah ditempatkan di seberang sungai dan
dalam operasi normal air mengalir melalui pelat orifice leluasa sebagai lubang secara substansial lebih
besar dari bagian aliran normal cross. Namun, dalam banjir, naik laju alir dan banjir keluar pelat orifice
yang dapat kemudian hanya melewati aliran ditentukan oleh dimensi fisik lubang tersebut. Arus ini
kemudian diadakan kembali di belakang bendungan yang rendah dalam reservoir sementara yang
perlahan dibuang melalui mulut ketika banjir reda.
Pada dasarnya orifice berupa plat tipis dengan lubang di bagian tertentu (umumnya di tengah). Fluida
yang mengalir melalui pipa ketika sampai pada orifice akan dipaksa untuk melewati lubang pada orifice.
Hal itu menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan dan tekanan. Titik dimana terjadi kecepatan
maksimum dan tekanan minimum disebut vena contracta. Setelah melewati vena contracta kecepatan
dan tekanan akan mengalami perubahan lagi. Dengan mengetahui perbedaan tekanan pada pipa normal
dan tekanan pada vena contracta, laju aliran volume dan laju aliran massa dapat diperoleh dengan
persamaan Bernoulli.
o Konstruksinya sederhana
o Rancangannya mudah
o Mudah dikalibrasi
• Mudah dirancang/didapat
o Jika terdapat bagian padat dari aliran fluida, maka padat bagian tersebut akan terkumpul pada
bagian pelat disisi inlet
o Jangkauan pengukuran sangat rendah
o Dimungkinkan terjadinya aliran Turbulen sehingga menyebabkan kesalahan pengukuran jadi
besar karena tidak mengikuti prinsip aliran Laminer.
o Tidak memungkinkan bila digunakan untuk mengukur aliran fluida yang bertekanan rendah.
1. Concentric Orifice
Concentric Orifice merupakan jenis orifice yang paling banyak digunakan. Profil lubang orifice ini
mempuyai takik (bevel) dengan kemiringan 45° pada tepi bagian downstream(lihat gambar di
bawah). Hal ini akan mengurangi jarak tempuh dari aliran tersebut mengalami perbedaan
tekanan melintang. Setelah aliran melewati orifice akan terjadi penurunan tekanan dan
kemudian mencoba kembali ke tekanan semula tetapi terjadi sedikit tekanan yang hilang
permanen (permanent pressure loss) sehingga perbedaan tekanan upstream dan downstream
tidak terlalu besar. Perbandingan diameter orifice dan diameter dalam pipa dilambangkan
dengan “β”. Orifice jenis ini memiliki ketentuan untuk nilai β yaitu antara 0.2-0.7 karena
akurasinya akan berkurang untuk nilai diluar batas tersebut. Letak lubang penghalang konsentris
dengan penampang pipa. Digunakan untuk mengukur volume gas, liquid dan steam dalam
jumlah yang besar.
2. Counter Bore Orifice
Counter bore orifice pada prinsipnya sama dengan concentric Orifice. Perbedaanya terdapat
pada profil lubangnya, orifice ini tidak mempuyai takik (bevel) tapi diameter lubangya lebih
besar pada bagian downstream daripada diameter lubang pada bagian upstream
3. Eccentric Orifice
Eccentric orifice mempunyai profil lubang yang sama dengan concentric orifice. Akan tetapi,
pada eccentric orifice lubang tidak terletak tepat di tengah. Diameter takik (bevel) bagian bawah
hampir lurus (98%) dengan diameter dalam dari pipa (lihat gambar di bawah). Titik pusat lubang
penghalang tidak satu garis pusat dengan pusat penampang pipa. Pemasangan lubang yang
tidak konsentris ini dimaksud untuk mengurangi masalah jika fluida yang diukur membawa
berbagai benda padat (solid).
4. Quadrant Bore Orifice
Quadrant bore orifice digunakan untuk mengukur aliran fluida dengan viscositas tinggi dan
direkomendasikan untuk bilangan Reynold di bawah 10000. Profil dari lubang Quadrant bore
orifice dapat dilihat pada gambar di bawah. Radius “R” merupakan fungsi dari β. Ketebalan
orifice sebanding dengan kuadran radius “R”.
5. Segmental Orifice
Segmental orifice didesain untuk fluida dengan kandungan sedimen yang tinggi. Profil dari
lubang segmental orifice dapat dilihat pada gambar di bawah. Diameter “D” bagian bawah
hampir lurus (98%) dengan diameter dalam dari pipa. “H” merupakan tinggi dari lingkaran
lubang. Rasio β merupakan diameter lubang “D” dibagi dengan diameter dalam dari pipa.
Segmental orifice merupakan jenis orifice yang paling sulit dalam proses manufaktur,diperlukan
proses finishing secara manual. Segmental orifice plates digunakan terutama pada service yang
sama dengan eccentric orifices, sehingga kelebihan dan kekurangan adalah kurang lebih sama
6. Restriction Orifice
Tujuan dari instalasi Restriction orifice adalah untuk menghasilkan presure drop yang besar.
Restriction orifice biasanya ditunjukkan dengan “RO” atau “FO”. Restriction orifice dapat
menghasilkan pressure drop sampai 50 % untuk fluida gas. Profil lubang Restriction orifice
berbeda dengan orifice yang lain (lihat gambar di bawah). Profil lubangnya lurus sehingga
tekanan yang hilang secara pemanen cukup besar akibatnya perbedaan tekanan upstream dan
tekanan downstream cukup mencolok.