Anda di halaman 1dari 27

Pengertian Perubahan Iklim

Perubahan Iklim adalah pergeseran statistik atau rata-rata jangka


panjang cuaca. Perubahan iklim sendiri dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor. LAPAN (2002) mendefenisikan perubahan iklim
adalah perubahan rata-rata salah satu atau lebih elemen cuaca pada
suatu daerah tertentu.

Faktor yang pertama adalah natural variability atau faktor alam.


Faktor kedua adalah human-induced factor atau faktor manusia. 
Faktor alam adalah faktor dalam alam yang mempengaruhi satu
sama lain. Komponen faktor alam terdiri dari atmosfer (suhu,
unsur-unsur di udara, uap air, dan sebagainya), daratan (resapan
tanah, keaktifan gunung berapi, unsur di tanah, dan sebagainya),
laut (tinggi gelombang, dan sebagainya) dan radiasi matahari.
Faktor manusia adalah faktor yang berasal dari manusia itu sendiri
karena tindakanya yang mempengaruhi alam.

Faktor Penyebab Perubahan Iklim


Faktor yang disebabkan oleh manusia adalah tindakan manusia
yang dapat mempengaruhi pergeseran iklim. Tindakan tersebut
antara lain menggunakan  tenaga listrik thermal power
plant (menggunakan bahan bakar fosil), menggunakan kendaraan
bermotor menggunakan bahan bakar fossil mengeluarkan CO 2,
bahan industri yang diciptakan menggunakan bahan bakar fosil
mengeluarkan CO2 dan sampah,

menggunakan sampah tidak terurai seperti plastik yang akan


menciptakan kerusakan lingkungan, menggunakan kayu sebagai
bahan industri yang akan mengurangi banyak hutan di bumi
menggunakan pupuk pada pertanian yang menciptakan emisi,
melakukan degradasi lahan (perusakan lahan hutan) untuk banyak
keperluan yang merusak lingkungan sekitarnya sehingga terjadi
perubahan pada keadaan udara  misal: konsentrasi CO2 di udara
yang menyebabkan terhalanganya cahaya matahari keluar bumi.

Selain itujuga diperjelas bahwa perubahan iklim mungkin karena


proses alam internal maupun ada kekuatan eksternal, atau ulah
manusia yang terus menerus mengubah komposisi atmosfer dan
tata guna lahan (Murdiyarso, 2003).

Ketika menyadari sepenuhnya akan dampak buruk perubahan iklim


bagi negara-negara dunia dan khususnya Indonesia, maka sudah
seyogyanya diambil langkah-langkah penting dan strategis dengan
cara mitigasi dan adaptasi guna mencegah kerusakan yang lebih
besar (Susandi, 2006).

   Global warming merupakan salah satu gejala pergeseran iklim


pada masa kini. Hal ini adalah manifestasi dari faktor alam dan
faktor manusia. Tindakan yang dilakukan manusia mempengaruhi
alam sehingga terjadi global warming.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin


Berhubungan : Penjelasan Biosfer Beserta Tingkatan
Organisasi Makhluk Hidup

Kalsifikasi Iklim
Berikut Ini Merupakan Kalsifikasi Iklim.

Iklim Matahari
Dasar dalam sebuah perhitungan untuk mengadakan suatu
pembagian daerah iklim matahari yaitu banyaknya sebuah sinar
matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori,
makin jauh dari khatulistiwa, maka semakin besar sudut datang nya
sinar matahari, yang sehingga makin sedikit jumlah sinar matahari
yang diterima oleh sebuah permukaan bumi.

Dalam pembagian daerah iklim matahari didasarkan pada letak


lintang yaitu sebagai berikut :

 Daerah Iklim Tropis : 0 derajat Lintang Utara sampai


dengan 23,5 derajat Lintang Utara dan 0 derajat Lintang
Selatan sampai dengan 23,5 derajat Lintang Selatan

 Daerah Iklim Sedang : 23,5 derajat Lintang Utara sampai


dengan 66,5 derajat Lintang Utara dan 23,5 derajat Lintang
Selatan sampai dengan 90 derajat Lintang Selatan

 Daerah Iklim Dingin : 66,5 derajat Lintang Utara sampai


dengan 90 derajat Lintang Utara dan 66,5 derajat LS sampai
dengan 90 derajat Lintang Selatan

Dalam pembagian daerah iklim menurut iklim matahari yang


didasarkan pada 1 teori, bahwa temperatur udara makin rendah jika
letaknya berada makin jauh dari khatulistiwa. Oleh karena itu, ada
ahli yang mendefinisikan iklim matahari sebagai iklim teoritis.
Menurut kenyataanya, temperatur pada beberapa tempat
menyimpang dari suatu teori tersebut.

Iklim Fisis
Iklim fisis yaitu suatu iklim yang dipengaruhi oleh alam sekitar.
Misalnya, daratan, lautan, pegunungan , dataran rendah, dataran
tinggi, angin, laut, ataupun letak geografis. Berikut ini merupakan
pembagian Iklim fisis yaitu sebagai berikut :

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Susunan


Lapisan Planet Bumi Beserta Penjelasannya

 Iklim Kontinental atau Iklim Darat


iklim jenis ini terjadi di daerah yang sangat luas,  sehingga
angin yang terpengaruh terhadap daerah tersebut yaitu angin
darat yang kering. Di daerah ini, pada waktu siang hari terasa
sangat panas sekali dan pada waktu malam hari rasanya
sangat dingin sekali.

pada Curah hujannya yang sangat rendah, oleh sebab itu


kadang-kadang terbentuk sebuah gurun pasir. contohnya
yaitu Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari, Australia Tengah,
dan Nevada.

 Iklim Laut
jenis iklim yang satu ini yaitu terdapat pada daerah eropa
tropis dan subtropis. Angin yang berpengaruh terhadap di
daerah tersebut yaitu angin laut yang lembab. Ciri-ciri iklim
laut ini yaitu curah hujan yang rata-rata tinggi. Pada Suhu
tahunan dan harian yang hampir sama, mempunyai sifat
kebanyakan hujan.

 Iklim Dataran Tinggi


Jenis iklim yang satu ini mengalami suatu perubahan suhu
harian dan tahunan, tekanan rendah, sinar matahari yang
terik dan hanya mengandung sedikit uap air.

 Iklim Pegunungan
Jenis iklim yang satu ini terdapat pada pada daerah
pegunungan. Di daerah pegunungan ini udaranya yang sangat
sejuk dan sering turunnya hujan. Terjadinya hujan
dikarenakan awan yang naik ke sebuah lereng pegunungan
yang mengalami sebuah kondensasi yang sehingga turun
hujan. Hujan yang seperti ini disebut dengan hujan orografis.

Iklim Musim
Letak geografis indonesia yang dipepet oleh Benua Asia di sebelah
utara dan Benua Australia di sebelah selatan, yang menimbulkan di
indonesia terdapat Iklim musim. Jenis Iklim ini erat dengan
kaitannya dengan sebuah pola angin musim di Indonesia.

Pada bulan April-Oktober akan berhembus angin musim timur,


akan terjadi musim kemarau. Sebaliknya jika ketika terjadinya
berhembus angin musim barat, akan terjadinya musim penghujan.

Iklim Menurut Junghuhn


Junghuhn (bangsa Jerman) membuat klasifikasi iklim yang
berdasarkan atas suatu ketinggian tempat dan jenis tumbuhan yang
cocok di suatu daerah. Tempat penelitiannya dilakukan di
Indonesia yaitu di pulau Jawa.

Iklim Koppen
Koppen mengadakan suatu pembagian pada daerah iklim yang
berdasarkan atas temperatur dan hujan. Menurut sebuah keadaan
temperatur dan curah hujannya, permukaan dibagi menjadi
beberapa daerah iklim.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin


Berhubungan : Pengertian Litosfer Beserta Bagian-Bagian
Dan Penjelasannya

Sifat Iklim
 Memiliki jangka waktu yang lama
 Memiliki sifat yang Meliputi sebuah daerah yang luas.
 Mempunyai Sifat iklim yang dihasilkan oleh rata-rata cuaca,
bukan
 yaitu sebuah pencatatan baru.

Dampak Perubahan Iklim


 Akan mengakibatkan mencairnya suatu bongkahan es yang
ada didaerah kutub yang sehingga menimbulkan permukaan
air laut naik.
 Terjadinya air laut naik akan menenggelamkan suatu pulau
dan menghalangi mengalirnya sebuah air sungai ke laut dan
pada akhirnya akan mengakibatkan banjir di dataran rendah.

 Pada suhu bumi yang panas akan menyebabkan


mengeringnya suatu permukaan air yang yang sehingga air
menjadi langka.
 Akan mengakibatkan meningkatnya resiko terjadinya
kebakaran hutan.
 Akan mengakibatkan El Nino dan La Nina. El Nino yaitu suatu
peristiwa memanasnya suhu permukaan air laut yang berada
di pantai barat peru – Ekuador(Amerika selatan) yang akan
mengakibatkan suatu gangguan iklim yang secara global. La
Nina yaitu suatu kondisi cuaca yang normal kembali
sesudah terjadinya El Nino.

Dalam perubahan iklim banyak mempunyai dampak dalam


perubahaan  bumi itu sendiri.

Perubahan iklim dalam jangka waktu


geologis
Berikut Ini Merupakan Perubahan iklim dalam jangka waktu
geologis.

 Paleozoikum
Zaman Paleozoikum terjadi pada 541 hingga 252 juta tahun yang
lalu. Pada masa itu terjadi perkembangan makhluk hidup yang
bersel banyak. Zaman ini dibagi menjadi 6 masa yaitu; Cambrian,
Ordovician, Cambrian, Ordovician, Carboniferus, Silurian,
Devonian dan Permian. Iklim pada masa tersebut mayoritas hangat
namun terjadi zaman es pada masa Ordovician dan Permian.
 Mesozoikum
Mesozoikum terjadi pada masa 252 hingga 66 juta tahun yang
lalu.Masa tersebut dibagi menjadi 3 masa; Cretaceus, Jurrasic,
Triassic. Pada zaman ini Dinosaurus sebagai predator utama dalam
Bumi.

Sebagai hewan superior, populasi dinosaurus adalah populasi


terbanyak di bumi saat itu. Zaman puncak populasinya ada pada
masa Jurrasic sebelum punah di masa Paleogene di Zaman
Cenozoic. Iklim secara umum lembab dan hangat.

 Cenozoikum
Terjadi pada 66 juta tahun yang lalu hingga saat ini. Zaman ini
dibagi menjadi 3; Paleogene, Neogene dan Quatemary. Zaman
Paleogene terjadi mass Extinction beberapa spesies salah satunya
dinosaurus.

Disebabkan oleh perubahan iklim yang drastis. Penyebab


perubahan iklim ini masih diperdebatkan. Zaman Neogene pada
umumnya iklim moderat seperti masa kini namun pertengahan
zaman terjadi zaman es (ice age).

Zaman Quatemary dibagi menjadi 3: Pleistocene dan Holocene.


Pada Pleistocene terjadi ice age terakhir 75.000 tahun lalu
disebabkan oleh Erupsi Gunung Toba yang asapnya menutupi
atmosfer selama beribu-ribu tahun menyebabkan sinar matahari
tidak bisa masuk sehingga terjadi zaman es.
Di pengakhir zaman es muncul Homo Sapiens. Saat itu Homo
Neanderthal masih ada. Masa Holocene adalah masa mulainya
peradaban manusia modern.

Revolusi Industri Sebagai Awal


Dari Global Warming
Revolusi Industri adalah permulaan dari global warming yang
terjadi saat ini. Global warming disebabkan oleh manusia itu
sendiri yang diawali dengan revolusi industri. Revolusi industri
dimulai sejak abad 18 hingga abad 19. Hal ini terbukti dengan
tercatatnya kenaikan rata-rata suhu bumi sebesar 0,6 derajat
celcius dari abad 19 hingga abad 21 (Sari, 2013).

Tindakan yang dilakuakan manusia selama revolusi industri yang


mempengarui global garming adalah penebangan hutan,penciptaan
mesin-mesin industri yang menghasilkan polusi (jelaga), praktik
pertanian yang masif dengan membuka lahan baru dan
menerapkan teknologi pertanian seperti pupuk, dan penggunaan
bahan bakar fosil.

Hutan sebagai sequester (penyerap dan penampung) emisi karbon


dioksida dari makhluk hidup dan aktivitas manusia ditebang untuk
dimanfaatkan kayunya sebagai bahan bakar (tungku), bahan
bangunan dan lain-lain. Mesin-mesin industri yang masih
sederhana menghasilkan gas-gas buangan yang sangat banyak.

Pembukaan lahan semakin mengurangi luas lahan tertutup pohon.


Penggunaan pupuk menyebabkan akumulasi gas nitrogen oksida di
udara. Sementara pengunaan bahan bakar fosil menghasilkan emisi
karbon yang sangat masif.
Proses terjadinya greenhouse effect
Gangguan pada keseimbangan energi Bumi adalah fenomena
dimana energi radiasi matahari yang masuk ke bumi tidak dapat
sepenuhnya secara langsung dikeluarkan ke luar angkasa sehingga
energi bumi meningkat. Matahari memancarkan radiasi energi
dalam gelombang elektromagnetik pendek (rentang sinar gamma
hingga inframerah pendek) ke seluruh angkasa termasuk menuju
bumi.

Sebagian radiasi tersebut dipantulkan oleh atmosfer, sebagian


diurai atmosfer, dan sebagian lagi menembus atmosfer. Gelombang
yang menembus atmosfer mengenai permukaan bumi. Gelombang
tersebut selanjutnya akan dipantulkan ataupun diserap oleh
permukaan bumi, tergantung pada albedo permukaan (kemampuan
benda memantulkan gelombang elektromagnetik).

Gelombang yang diserap akan meningkatkan energi di dalam Bumi


(meningkatkan kalor laten Bumi). Bumi sebagai benda hitam (black
body dalam konsep fisika) akan memancarkan radiasi dalam
bentuk gelombang elektromagnetik panjang agar tercipta
keseimbangan dalam Earth’s energy budget (keseimbangan energi
yang diterima dan dilepaskan).

Dampak negatif pemanasan global tehadap


iklim dan ekosistem
1. Perubahan es di kutub, dimana es di kutub utara mencair
tetapi di kutub selatan bertambah
2. Jumlah badai yang terjadi hampir konstan (masih sesuai pola)
tetapi keparahannya jauh lebih berat akibat global warming
3. Tinggi air laut meningkat
4. Hewan-hewan sebagai pembawa penyakit menular
bermigrasi, contohnya west nile virus yang berasal dari Afrika
terbawa oleh burung hingga menyebabkan kasus di Amerika.

5. Banyak ekosistem yang rusak dan ancaman kepunahan


spesies
6. Pergeseran musim, contohnya musim semi terjadi lebih cepat
7. Musim-musim menjadi ekstrem, seperti musim dingin
ekstrem di Rusia atau gelombang panas di Amerika Serikat
8. Kekeringan parah

Pergeseran Pola Perubahan Iklim Di


Indonesia
Pergeseran pola perubahan iklim di Indonesia disebabkan oleh efek
rumah kaca akibat penggunaan bahan-bahan seperti CFC maupun
meningkatnya gas-gas polusi kendaraan pada atmosfer. Akibatnya,
timbul suatu fenomena yang disebut “Global Warming” atau
meningkatan suhu global. Peningkatan suhu global diperkirakan
memiliki laju 0.002 °C/tahun atau 0.02 °C/dekade.

Menurut Firman (2009) kondisi udara di Indonesia menjadi lebih


panas sepanjang abad dua puluh, yaitu suhu udara rata-rata
tahunan telah bertambah kira-kira 0,30 C. Perubahan pola curah
hujan di Indonesia akan mengarah pada terlambatnya awal musim
hujan dan kecenderungan lebih cepat berakhirnya musim hujan
(Naylor 2006)
 Fenomena – fenomena perubahan iklim di
Indonesia
Pergeseran pola perubahan iklim di Indonesia terjadi semakin
parah dari hari ke hari. Perubahan pola terjadi pada aspek curah
hujan, suhu bumi, dan tinggi muka laut. Pergeseran pola curah
hujan dapat berupa peningkatan curah hujan maupun penurunan
curah hujan. Peningkatan curah hujan menyebabkan bencana lain
seperti banjir dan tanah longsor.

Penurunan curah hujan dapat menimbulkan kekeringan dan


menyebabkan penurunan ketersediaan air. Di lain pihak,
perubahan suhu bumi diperkiran meningkat dan pada tahun 2020-
2050 akan mencapai peningkatan 0.8–1°C relatif terhadap periode
iklim terakhir di abad ke-20. Perubahan suhu ini dapat
menimbulkan ancaman bagi ekosistem, dapat menimbulkan
kebakaran hutan, dan dapat menimbulkan evaporasi berlebihan
pada tumbuhan.

Perubahan juga terjadi pada tinggi muka laut. Tinggi muka laut
mengalami kenaikan sebesar 7 mm/tahun pada periode 1993-2008.
Diprediksikan tinggi muka laut akan meningkat 35-40cm pada
tahun 2050 dibanding pada tahun 2000. Dampak yang ditimbulkan
dari kenaikan muka lau adalah terancamnya kehiduoan pesisir,
terjadi peningkatan genangan air, abrasi pesisir, dan intrusi air laut.

 Upaya mitigasi dan adaptasi menghadapi


perubahan iklim
Dalam menghadapi pergeseran perubahan pola iklim ini,
pemerintah terutama pada sektor kementrian, BNPB, BPPT dan
LIPI , mengambil upaya dalam hal mitigasi dan adaptasi. Selain itu,
pemerintah juga berperan aktif dalam perjanjian-perjnjian
internasional seperti meratifikasi UNFCC 1994 dan Kyoto
Protocol 2004.

Untuk upaya dalam negeri, pemerintah meluncurkan Indonesian


Climate Change Sectoral Roadmap (ICCSR) 2010-2030 untuk
menguatkan upaya adaptasi dan mitigasi yang akan dilakukan.
Upaya mitigasi yang dilakukan pemerintah antara lain peningkatan
efisiensi penggunaan energi pada kawasan terbangun di kota,
peningkatan penggunaan sumber energi alternatif, dan
pengembangan sistem transportasi massal dengan sumber energi
alternatif yang bertujuan mengurangi penambahan kendaraan
pribadi.

Di sisi lain, upaya adaptasi yang dilakukan pemerintah adalah


meningkatkan sistem drainase kota untuk antisipasi peningkatan
debit air hujan, meningkatkan sistem pengendalian banjir,
perencanaan dan pengendalian pemanfaatan ruang/guna lahan,
meningkatkan ketahanan pangan, mengurangi penggunaan air
untuk rumah tangga maupun industri, dan meningkatkan
pemanfaatan sumber air alternatif seperti air hujan.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk


Mengantisipasi Perubahan Iklim
Perubahan iklim yang terjadi di seluruh dunia, memicu para ahli
untuk mengeluarkan berbagai teknologi agar bisa mengurangi
dampak dan mengantisipasi perubahan iklim yang telah terjadi.
Untuk itu, bias diterapkan teknologi ramah lingkungan.

Teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang menggunakan


sedikit atau sama sekali sumber daya alam dan menghasilkan emisi
yang sedikit sehingga dapat digunakan untuk mengurangi bahkan 
mengantisipasi perubahan iklim. Contoh-contoh teknologi ramah
lingkungan ini antara lain:

 Tenaga Surya (Solar Power)


Indonesia sebagai negara yang terletak di bawah garis khatulistiwa
memiliki curah penyinaran matahari yang tinggi dan intens,
sehingga cocok untuk menerapkan tenaga surya.

Tenaga surya ini memanfaatkan efek fotolistrik untuk menyerap


energi radiasi gelombang elektromagnetik, seperti sinar ultraviolet
untuk menjadi energi listrik yang nantinya akan disimpan di dalam
baterai. Namun begitu, tenaga surya ini tidak dapat digunakan jika
matahari tertutup atau pada waktu malam hari.

 Hidroelektrik (Hydroelectricity)
Hidroelektrik memanfaatkan tenaga potensial dan kinetik air untuk
diubah menjadi energi listrik. Energi yang dihasilkan ini
bergantung pada volume air dan ketinggian air yang jatuh.

 Mobil Listrik (Electric Car)


Mobil listrik menggunakan bahan bakar listrik yang disimpan di
dalam baterai yang sudah diisi terlebih dahulu. Mobil listrik ini
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan mobil konvensional
antara lain polusi yang kecil sehingga mengurangi emisi gas rumah
kaca dan tidak bergantung pada BBM. Kelemahannya adalah tenaga
yang kecil, bahan yang tidak kuat, baterai yang mahal, dan
infrastruktur di Indonesia yang masih minim.
 Tenaga Angin (Wind Power)
Tenaga angin ini memanfaatkan energi kinetik angin untuk
ditangkap oleh baling-baling yang akan memutar as hingga
memutar generator yang akan mengubah energi rotasi ini menjadi
energi listrik yang nantinya akan disimpan oleh baterai.

 Stratospheric Aerosol Injection (SAI)


Teknologi ini diinspirasi dari letusan gunung berapi yang mampu
merefleksikan cahaya matahari sehingga mampu memodifikasi
awan pada stratosfer dan mampu menurunkan suhu bumi selama
beberapa tahun kemudian.

Teknologi ini nantinya akan mampu mengatasi masalah pemanasan


bumi dengan menurunkan suhu bumi yang bias bertahan dalam
jangka waktu lama. Namun, teknologi ini membutuhkan ruang
lingkup yang sangat besar sehingga sekarang masih menjadi
wacana di kalangan para ahli.

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa


yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau non alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis (UU 24 tahun 2007). 

Manajemen Resiko Bencana


Bahaya (hazard) adalah
suatu kondisi, secara alaimiah
maupun ulah manusia, yang berpotensi menimbulkan
kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia.
Bahaya berpotensi menimbulkan bencana, namun tidak
semua bahaya menjadi bencana.

Kerentanan (vulnerability) adalah
sekumpulan kondisi dan
atau suatu akibat keadaan (faktor fisik, sosial, ekonomi
dan lingkungan) yang berpengaruh buruk terhadap
upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan
bencana. Misalnya penebangan hutan, penambangan
batu, membakar hutan.
Kemampuan (capability) adalah kekuatan dan potensi
yang dimiliki oleh perorangan, keluarga dan masyarakat
yang membuat mereka mampu mencegah, mengurangi,
dan siap siaga, menanggapi dengan cepat atau segera
pulih dari suatu kedaruratan dan bencana.

Resiko (risk) adalah
besarnya kerugian atau kemungkinan
terjadi korban manusia, kerusakan, dan kerugian
ekonomi yang disebabkan oleh bahaya tertentu di suatu
daerah pada suatu waktu tertentu.

Kegiatan Manajemen Bencana


1.  Kegiatan Pra Bencana, meliputi

Pencegahan (prevention) adalah
upaya yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya bencana (jika mungkin dengan
meniadakan bencana). Misalnya melarang pembakaran
hutan dalam perladangan.

Kesiapsiagaan adalah
serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna
dan berdaya guna. Misal: penyiapan sarana komunikasi,
pos komando, penyiapan lokasi evakuasi, dll

Peringatan dini adalah
serangkaian kegiatan pemberian
peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat
tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu
tempat oleh lembaga yang berwenang. Pemberian
peringatan dini harus: menjangkau masyarakat
(accessible), segera (immediate), tegas tidak
membingungkan (coherent), bersifat resmi (official).

Mitigasi bencana adalah
serangkaian upaya untuk
mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana. Mitigasi structural,
misal: pembuatan chekdam, tanggul, dsb. Mitigasi non-
struktural, misal: peraturan perundangan, pelatihan, dsb.

2. Kegiatan saat terjadi bencana, meliputi:

Tanggap darurat (response) adalah


upaya yang dilakukan
segera pada saat kejadian bencana, untuk
menanggulangi dampak yang ditimbulkan, terutama
berupa penyelamatan korban dan harta benda, evakuasi
dan pengungsian.

Bantuan darurat (relief) merupakan


upaya untuk
memberikan bantuan berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan dasar, berupa pangan, sandang, tempat
tinggal sementara, kesehatan, sanitasi, air bersih.

3. Kegiatan Pasca Bencana, meliputi

Pemulihan (recovery) adalah
proses pemulihan darurat
kondisi masyarakat yang terkena bencana, dengan
memfungsikan kembali prasarana dan sarana pada
keadaan semula. Misal: perbaikan jalan, listrik, air
bersih, dsb.

Rehabilitasi (rehabilitation) adalah
upaya langkah yang
diambil setelah kejadian bencana untuk membantu
masyarakat memperbaiki rumahnya, fasilitas umum, dan
fasilitas sosial penting, dan menghidupkan kembali roda
perekonomian.
Rekontruksi (reconstruction) adalah
program jangka
menengah dan jangka panjang guna perbaikan fisik,
sosial dan ekonomi untuk mengembalikan kehidupan
masyarakat pada kondisi yang sama atau lebih baik dari
sebelumnya.

PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA

Secara umum, pengertian sumber daya manusia dapat dibagi


menjadi dua, yakni sumber daya manusia secara makro dan mikro.
Pengertian sumber daya manusia makro adalah jumlah penduduk
usia produktif yang ada di sebuah negara, sedangkan pengertian
sumber daya manusia mikro lebih mengerucut pada individu yang
bekerja pada sebuah institusi.

Sementara itu, pengertian sumber daya manusia menurut para ahli


memiliki arti yang lebih beragam. Menurut Malayu Hasibuan, sumber
daya manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan
daya fisik yang dimiliki individu. Kemampuan sumber daya manusia
tidak dapat dilihat dari satu sisi saja, namun harus mencangkup
keseluruhan dari daya pikir dan juga daya fisiknya.

Seorang karyawan misalnya, sebagai sumber daya manusia yang


bekerja di kantor, kemampuan pikir tentunya harus ia gunakan untuk
memecahkan segala persoalan pada pekerjaannya. Kegiatan ini harus
juga didukung dengan kemampuan fisiknya untuk bisa mengatasi
rasa lelah ketika harus duduk selama lebih kurang 8 jam menghadap
komputer.
Hampir sama dengan Malayu Hasibuan, Veithzal Rivai
mendefinisikan sumber daya manusia sebagai seorang yang siap,
mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan
organisasi. Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki
tujuan yang berbeda-beda, maka dari itu kemampuan sumber daya
manusia yang dibutuhkan pun akan berbeda pada tiap-tiap
perusahaan.

Meskipun kemampuan sumber daya manusia bersifat fleksibel,


namun kata-kata ‘siap’ dan ‘mau’ dari definisi Rivai di atas harus
menjadi poin yang digarisbawahi. Sebaik apapun kemampuan
sumber daya manusia tidak akan mampu
menghasilkan output maksimal jika kemampuannya tersebut tidak
bersifat praktis atau dengan kata lain ‘tidak siap pakai’. Selain itu,
kemampuan juga tidak akan berarti apa-apa jika individu sebagai
sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan tidak mau
memberikan sumbangan usahanya di tempat tersebut.

Masih menurut Veithzal Rivai, sumber daya manusia ia sebut sebagai


salah satu unsur masukan (input) yang nantinya akan diubah menjadi
keluaran (output) berupa barang atau jasa untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sebagai input, sumber daya manusia tidak dapat
menjadi unsur tunggal, melainkan harus dikombinasikan pula
bersama unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin, metode dan
juga teknologi.

Selain menurut para ahli, terminologi sumber daya manusia juga


telah didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pengertian
sumber daya manusia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses
produksi. Potensi sumber daya manusia berbeda-beda pada tiap
individu. Untuk bisa mengembangkan potensi sumber daya manusia
yang berbeda-beda tersebut, dibutuhkan suatu sistem manajemen
unik yang dinamakan manajemen sumber daya manusia.

 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

ILUSTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (KOKO/UCEO)

Manusia merupakan sumber daya paling penting dalam sebuah


perusahaan. Berbanding lurus dengan hal tersebut, manusia juga
merupakan sumber daya yang paling rumit untuk dipahami.
Kerumitan ini adalah sebagai akibat dari uniknya sifat dari masing-
masing individu yang ada di dunia, khususnya dunia kerja.

Homogennya tingkat pendidikan, usia, sosial dan budaya masing-


masing karyawan pada suatu perusahaan ternyata tidak menjamin
jika mereka dapat diperlakukan dengan cara yang sama. Masing-
masing individu membutuhkan penanganan yang khusus untuk
menjamin kontribusi karyawan pada perusahaan berjalan dengan
maksimal.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, awalnya faktor gaji seringkali


menjadi faktor penentu apakah seseorang mau atau tidak mau
bekerja di sebuah perusahaan. Seiring berjalannya waktu, faktor gaji
dapat digeser oleh faktor-faktor lain, salah satunya adalah
penghargaan yang diterima oleh karyawan dari perusahaan
tempatnya bernaung. Hal inilah yang membuat manajemen sumber
daya manusia menjadi penting.

Untuk bisa memahami pengertian manajemen sumber daya


manusia, maka kita harus mengetahui pengetian manajemen
terlebih dahulu.  Manajemen berasal dari bahasa Perancis
kuno ménagement yang memiliki arti seni melaksana dan mengatur.
Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen
memiliki dua pengertian. Pertama, manajemen adalah penggunaan
sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Kedua,
manajemen merujuk pada pimpinan yang bertanggung jawab atas
jalannya perusahaan dan organisasi.

Manajemen merupakan cabang ilmu yang universal. Semua hal di


dunia ini membutuhkan manajemen supaya memiliki sistem kelola
yang baik. Untuk mengatur sumber daya manusia pun dibutuhkan
sebuah manajemen. Pengertian manajemen sumber daya manusia
secara umum adalah suatu bidang manajemen yang khusus
mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi
perusahaan. Fokus yang dipelajari dalam manajemen sumber daya
manusia ini hanyalah masalah yang berhubungan dengan tenaga
kerja manusia saja, baik secara individu maupun yang ada kaitannya
dengan hubungan antar tenaga kerja.

Menurut Robert L. Mathis & Jackson John H., pengertian manajemen


sumber daya manusia adalah rancangan sistem-9sistem formal
dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat
manusia secara efektif guna mencapai tujuan organisasi. Sedangkan
menurut T. Hani Handoko, pengertian manajemen sumber daya
manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan,
dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-
tujuan individu maupun organisasi.

Kedua pengertian manajemen sumber daya manusia menurut para


ahli di atas sama-sama menyoroti perihal sistem dan tujuan. Sebuah
manajemen sumber daya manusia yang baik memerlukan sistem
atau proses yang terstruktur. Selain itu manajemen sumber daya
manusia juga harus berorientasi pada tujuan dari perusahaan tempat
individu tersebut bernaung. Jangan sampai sebuah manajemen yang
dibuat tidak sejalan atau justru berlawanan dengan tujuan sebuah
perusahaan. Terlepas dari tujuan tiap perusahaan yang berbeda-
beda, secara umum manajemen sumber daya manusia memiliki
tujuan untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Tujuan manajemen sumber daya manusia dalam jangka pendek


adalah untuk memperoleh, mempertahankan dan memotivasi
karyawan. Tujuan ‘memperoleh’ akan diwujudkan melalui proses
rekruitmen yang dilakukan perusahaan untuk mencari bibit-bibit
baru yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan ‘mempertahankan’ dapat diwujudkan melalui
berbagai treatment berupa fasilitas, gaji, hingga jaminan bagi mutu
kehidupan karyawan. Terakhir, tujuan ‘memotivasi’ dapat
diwujudkan melalui penyelarasan pribadi karyawan dengan situasi
kerja yang dihadapinya.

Tujuan manajemen sumber daya manusia dalam jangka menengah


adalah untuk meningkatkan produktifitas karyawan yang dapat
dinilai melalui meningkatnya kinerja dan berkurangnya tingkat
kehadiran karyawan di kantor. Kedua, tujuan manajemen sumber
daya manusia dalam jangka menengah adalah untuk menjamin mutu
kehidupan kerja karyawan. Poin ini dapat dievaluasi dari
meningkatnya kepuasan dan keterlibatan karyawan dalam
pekerjaannya. Selain itu, mutu kehidupan kerja karyawan yang baik
juga dapat dinilai melalui berkurangnya tingkat stress karyawan saat
bekerja.

Tujuan manajemen sumber daya manusia dalam jangka menengah


yang terakhir adalah menciptakan pribadi karyawan yang patuh pada
aturan dan hukum. Hal ini sangat penting karena masalah hukum
yang dilakukan oleh karyawan mau tak mau akan turut menyeret
pihak perusahaan ke permasalahan tersebut.
Setelah tujuan manajemen sumber daya manusia jangka menengah
terwujud, maka target utama perusahaan adalah mencapai tujuan
manajemen sumber daya manusia dalam jangka panjang. Tujuan
manajemen sumber daya manusia dalam jangka panjang yang paling
utama adalah profit. A happy employee relates that happiness to
customers, and vice-versa for unhappy ones. Seorang karyawan yang
bahagia akan menunjukkan perangai yang baik, hal itu tentunya akan
turut membuat konsumen merasa senang. Sebagai dampaknya,
angka profit pun meningkat.

Tujuan manajemen sumber daya manusia jangka panjang yang kedua


adalah untuk menciptakan perusahaan yang unggul dan terus
mengalami pertumbuhan. Sama seperti alasan pada tujuan
sebelumnya, seorang karyawan yang bahagia akan menciptakan hasil
kerja yang baik. Ketika hasil kinerja karyawan terus membaik,
otomatis perusahaan akan semakin berkembang menjadi
perusahaan yang lebih unggul dari waktu ke waktu.

Secara umum, fungsi manajemen sumber daya manusia adalah


untuk mengatur dan mengelola sumber daya manusia semaksimal
dan seefektif mungkin agar diperoleh kinerja yang maksimal.
Sementara itu, Malayu Hasibuan mengelompokkan manajemen
sumber daya manusia ke dalam dua fungsi yang berbeda, yakni
fungsi manajerial dan fungsi operasional. Fungsi manajerial terbagi
menjadi empat, yakni perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (directing), dan pengendalian (controlling).
Sedangkan fungsi operasional terbagi menjadi lima, yakni pengadaan
tenaga kerja (procurement), pengembangan (development),
kompensasi (compensation), pengintegrasian (integration), dan
pemeliharaan (maintenance).

Fungsi manajerial
- Perencanaan (Planning)

Perencanaan pada manajemen sumber daya manusia berfungsi


membantu perusahaan untuk merencananakan tenaga kerja yang
efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Perencanaan adalah dasar dari seluruh fungsi manajemen sumber
daya manusia yang lain.

- Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian berfungsi membantu perusahaan untuk


menetapkan pembagian dan hubungan kerja antar karyawan. Hal ini
sangat penting untuk meminimalisir adanya tumpang tindih dalam
kewajiban pekerja.

- Pengarahan (Directing)

Pengarahan biasanya dilakukan seorang pimpinan kepada para


karyawannya supaya dapat secara bekerja sama secara efektif untuk
menyelesaikan kewajiban dan tugas mereka.

- Pengendalian (Controlling)

Pengendalian merupakan kegiatan yang dilakukan supaya karyawan


tetap menaati peraturan perusahaan saat bekerja. Jika terjadi
penyimpangan, maka harus ada tindakan yang dilakukan untuk
memperbaiki perilaku karyawan tersebut.

Fungsi operasional

- Pengadaan tenaga kerja (Procurement)

Fungsi pertama yang termasuk dalam kategori fungsi operasional


adalah pengadaan. Fungsi pengadaan merupakan proses awal untuk
mendapatkan sumber daya manusia yang unggul. Proses ini meliputi
rekruitmen, seleksi, penempatan, orientasi, hingga proses induksi.

- Pengembangan (Development)

Pengembangan merupakan fungsi operasional yang bertujuan untuk


meningkatkan keterampilan pegawai. Tingkat keterampilan ini dapat
dicapai melalui pendidikan dan pelatihan yang diberikan perusahaan
untuk karyawan, baik yang baru masuk ataupun yang sudah lama
bekerja di perusahaan tersebut.

- Kompensasi (Compensation)

Kompensasi merupakan bentuk reward yang diberikan perusahaan


kepada karyawannya. Kompensasi ini merupakan bentuk balas jasa
atas prestasi karyawan. Pemberian kompensasi harus disesuaikan
dengan prestasi kerja dan faktor-faktor lain yang adil dan layak bagi
tiap karyawan.

- Pengintegrasian (Integration)

Pengintegrasian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk


menyamakan intepretasi karyawan dan perusahaan. Hal ini penting
untuk menjaga agar kerjasama yang terjalin antara karyawan dan
perusahaan dapat berjalan dengan serasi dan saling menguntungkan.

- Pemeliharaan (Maintenance)

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan


kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan. Hal ini penting untuk
mempertahankan karyawan supaya mau menetap di perusahaan
tersebut hingga ia pensiun.
 Memiliki usaha sendiri yang sukses tentunya merupakan hal yang
diidamkan oleh banyak orang. Sayangnya membuat suatu usaha
menjadi sukses bukanlah hal yang mudah. Banyak aspek dalam
sebuah bisnis yang perlu direncanakan dengan baik dan secara
terperinci sehingga terbentuk model bisnis yang menjanjikan
keuntungan.

Dengan mengikuti pembelajaran mengenai BMC ini, diharapkan UC-


Onliners dapat memahami kegunaan model bisnis yang baik,
bagaimanakah cara membuatnya, serta dapat mempraktekkan
secara langsung untuk digunakan dalam menjalankan bisnisnya

Anda mungkin juga menyukai