Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL ( PDGK 4501 ) TENTANG

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA


PELAJARAN IPA MATERI PERPINDAHAN ENERGI PANAS DENGAN METODE
EKSPERIMEN DI SDN 01 TRI MULYA JAYA

TAHUN PELAJARAN 2020

Oleh

Nama : Fitri Nurhasanah


NIM 836114932
Pokjar : Banjar Agung
Masa Ujian : 2020

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS


TERBUKA UPBJJ – UT

BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2020

iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Nama Mahasiswa : Fitri Nurhasanah


NIM 836114932
Progran Studi : S I PGSD
Tempat Mengajar : SDN 2 Tri Mulya Jaya
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Pra Siklus, Hari Selasa, tanggal 13 Oktober 2020
Siklus 1, Hari Jum’at, tanggal 15 Oktober 2020
Siklus 2, Hari Selasa, tanggal 20 Oktober 2020

Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan


Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPA Materi
Perpindahan Energi Panas Dengan Metode Eksperimen di SDN 01 Tri Mulya Jaya.
.

Banjar Agung, Oktober 2020


Mengetahui
Supervisor 1, Mahasiswa

Edi Gumuntur, M.Pd Fitri Nurhasanah


NIP 198604162011011002 NIM 83611493

iii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan Kemampuan


Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada program
studi SI PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang
lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan
karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya saya
sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sangsi, termasuk
pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Banjar Agung, Oktober 2020


Yang membuat pernyataan,

Fitri Nurhasanah
NIM 836114932

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya jualah
sehingga laporan pemantapan kemampuan profesional ini dapat penulis susun dan selesaikan.
Penulisan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini tentunya tidak akan selesai begitu saja
tanpa dukungan dari semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materiil. Oleh sebab itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Edi Gumuntur sebagai Tutor pembimbing yang telah membantu, baik tenaga dan
pemikirannya dalam membimbing mahaiswa dalam kegiatan ini.
2. Kepala SD Negeri dan Dewan Guru SDN 01 Tri Mulya Jaya Kecamatan Banjar Agung yang
telah membantu penulis dalam melaksanakan kegiatan PKP ini.
3. Pengelola kelompok belajar program S-I PGSD Banjar Agung yang telah memberikan bantuan
sehingga kegiatan menulis ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
4. Seluruh keluarga yang telah memberikan motifasi dan dorongan sehingga dapat
terselesaikannya kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa kegiatan penulisan laporan ini masih begitu banyak terdapat kesalahan
dan kekurangannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk perbaikan dimasa-masa yang akan datang.
Demikianlah penulis hanya berharap semoga penulisan laporan PKP ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Banjar Agung, Oktober 2020


Penulis

Fitri Nurhasanah
NIM 836114932

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ........................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
ABSTRAK ..................................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1. Identifikasi Masalah .......................................................... 3
2. Analisis Masalah ................................................................ 3
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah ..................... 3
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................. 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........................... 4
1. Manfaat Bagi Siswa ........................................................... 5
2. Manfaat Bagi Guru ............................................................ 5
3. Manfaat Bagi Sekolah ....................................................... 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 6
A. Belajar dan Mengajar ............................................................... 6
1. Hakikat Belajar .................................................................. 6
2. Pengertian Mengajar .......................................................... 7
B. Hakikat Hasil Belajar ............................................................... 8
C. Pembelajaran IPA .................................................................... 9
1. Pengertian .......................................................................... 9
2. Hakikat Pembelajaran IPA ................................................ 9

iii
3. Fungsi Pembelajaran IPA .................................................. 10

D. Metode Pembelajaran ..............................................................


1. Pengertian Metode Pembelajaran ...................................... 11
2. Macam-macam Metode Pembelajaran .............................. 12
3. Peran Metode Pembelajaran yang Efektif ......................... 13
E. Penerapan Metode Eksperimen ............................................... 15
1. Pengertian Metode Eksperimen ......................................... 15
2. Tujuan Metode Eksperimen ............................................... 16
3. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Eksperimen ......... 16
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
19
PEMBELAJARAN ..........................................................................
A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian dan Pihak
yang Membantu ....................................................................... 19

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ............................... 20


C. Taknik Analisis Data ............................................................... 23
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 24
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................ 24
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........... 28
BAB V. SIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT ........................... 31
A. Simpulan .................................................................................. 31
B. Saran Tindak Lanjut ................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 32

LAMPIRAN

Rancangan satu siklus (RIS) untuk siklus I dan siklus 2.......................

iii
RPPH/RPP Hari pertama siklus I dan hari terakhir siklus 2.................
Skenario Perbaikan Pembelajaran siklus I dan siklus 2........................
Lembar Refleksi siklus I dan siklus 2...................................................
Jurnal Bimbingan PKP..........................................................................

iii
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD NEGERI 01 TRI MULYA JAYA
KABUPATEN TULANG BAWANG PADA MATA PELAJARAN IPA
MATERI PERPINDAHAN ENERGI PANAS
DENGAN METODE EKSPERIMEN TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Oleh :
FITRI NURHASANAH
NIM. 836114932
Fitrinurhasanah887@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa pembelajaran IPA pada kelas IV di SD Negeri 01 Tri
Mulya Jaya masih kurang efektif serta penyampaian guru masih konvensional sehingga siswa enggan
mendengarkan penjelasan guru serta minat dan hasil belajar siswa juga kurang. Maka dari itu perlu diadakan
penelitian untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dengan menerapkan metode yang dapat meningkatkan
minat siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mendiskripsikan
penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA dan meningkatkan minat serta hasil belajar siswa
kelas IV setelah metode diterapkan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar SD
Negeri 01 Tri Mulya Jaya. Adapun urutan kegiatan penelitian mencakup : (1) Perencanaan,(2) Pelaksanaan,
(3) Observasi, (4) Refleksi. Hasil penelitian: (1) penerapan metode Eksperimen dalam pembelajaran IPA
dilakukan dalam dua siklus. (2) Penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan
minat dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya minat, pemahaman dan hasil
belajar siswa terhadap materi yang disampaikan guru, ketuntasan belajar meningkat dari, masing-masing
siklus I (68%), dan Siklus II (88%). Simpulan melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa metode
eksperimen dapat meningkatkan minat hasil belajar siswa.

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Metode Eksperimen, Perpindahan Energi Panas, IPA.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan
yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan. Pendidikan IPA di sekolah dasar bertujan agar siswa menguasai
pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, proses penemuan, serta memiliki sikap ilmiah yang akan
bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari alam sekitar. Pendidikan IPA menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu menjelajahi
dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Salah satu masalah yang sering terjadi pada saat proses pembelajaran IPA adalah
kurangnya minat pada diri siswa untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu mata pelajaran IPA
dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit oleh sebagian besar siswa. Hal ini disebabkan oleh
lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru di sekolah. Proses
pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir,
tetapi hanya diarahkan pada kemampuan untuk menghafal informasi. Otak siswa dipaksa untuk
mengingat berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diperoleh untuk
menghubungkannya dengan situasi dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran masih
banyak dilaksanakan secara konfensinol. Para guru belum sepenuhnya melaksanakan
pembelajaran secara aktif dan kreatif dalam melibatkan siswa serta belum menggunakan berbagai
pendekatan atau strategi pembelajaran yang bervariasi berdasarkan karakter materi pelajaran.
Kegiatan belajar mencapai sasaran apabila situasi belajar yang tercipta menarik,
menyenangkan dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa untuk memahami materi yang
disajikan. Dalam upaya perbaikan guru tidak hanya membuat seperangkat pembelajaran saja
iii
namun lebih penting guru dituntut dalam ketepatan memilih media, bahan pelajaran dan metode
dalam proses pembelajaran. Pemilihan metode yang tepat sangat membantu guru dalam mencapai
keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Jika guru mampu memilih metode pembelajaran
yang tepat, maka dengan sendirinya siswa akan lebih mudah dapat mengikuti proses
pembelajaran dan tentunya penguasaan materi pelajaran menjadi lebih baik.
Dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat segala sesuatau memerlukan
eksperimen, begitu juga dalam cara mengajar guru di kelas dengan mengunakan metode
eksperimen. Yang dimaksud metode eksperimen adalah apabila seorang siswa melakuan suatu
percobaan, setiap proses dan hasil percobaan itu di amati oleh setiap siswa. Metode eksperimen
ini banyak digunakan orang jaman dulu. Semua hasil- hasil penemuan baru, banyak yang didapat
dengan jalan eksperimen.
Selain itu metode eksperimen adalah pembelajaran dimana guru dan siswa bersama- sama
mengerjakan sesuatau sebagai latihan praktis dari apa yang diketahui. Metode eksperimen disini
merupakan upaya praktik dengan menggunkan peragaan yang ditujukan pada siswa dengan tujuan
agar semua siswa lebih mudah memahami dan mempraktikkan apa yang telah diperolehnya. Di
samping itu juga dapat belajar mengalami suatu proses serta dapat menjelaskan proses tersebut.
Metode eksperimen disini merupakan upaya praktik dengan menggunkan peragaan yang
ditujukan pada siswa dengan tujuan agar semua siswa lebih mudah memahami dan
mempraktikkan apa yang telah diperolehnya. Di samping itu juga dapat belajar mengalami suatu
proses serta dapat menjelaskan proses tersebut.
Penerapan metode eksperimen boleh jadi merupakan suatu metode yang menjanjikan
dalam pembelajaran mata pelajaran IPA. Diharapkan dengan penerapan metode ini siswa dan
guru dalam suatu kegiatan, dan secara berkelanjutan menjadikan siswa sebagai seorang penanya,
sebagai orang yang selalu ingin mencari tahu, sebab dalam pikirannya terdapat pertanyaan dan
keingintahuan.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan guru SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya secara langsung,
diperoleh gambaran bahwa ternyata kesulitan yang dihadapi oleh para siswa adalah :
a. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran yang diakibatkan oleh
penggunaan metode ceramah secara terus menerus.
b. Siswa sangat pasif dalam kegiatan pembelajaran.
c. Siswa kurang aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru.
d. Selain itu dari hasil pengamatan terhadap lembar jawaban siswa terlihat kurangnya
kemampuan siswa dalam penyelesaian soal sehingga hasil belajar siswa rendah.
iii
2. Analisis Masalah
Dalam mengajarkan IPA, sebaiknya siswa lebih aktif untuk belajar sendiri dan
mencari tahu bagian-bagian yang di tugaskan kepada mereka. Sehingga dapat memberikan
motivasi belajar kepada siswa juga memudahkan untuk penyampaian terkait dengan mata
palajaran IPA. Jika sekiranya diperlukan media atau alat peraga yang dapat membantu siswa
dalam memahami materi IPA, maka seyogyanya guru menyiapkan media atau alat peraga
yang diperlukan.
Oleh karena itu metode ekperimen merupakan strategi yang cocok diterapkan dalam
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi siswa SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya dalam proses
belajar IPA. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja
dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih
dipentingkan daripada hasil.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Dalam konteks tersebut, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya,
dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa apa yang mereka
pelajari berguna bagi kehidupannya. Dengan demikian mereka memposisikan diri sebagai
dirinya sendiri yang memerlukan suatu bekal untuk masa depannya. Dengan pembelajaran
eksperimen diharapkan akan mempermudah dalam memahami dan memperdalam IPA untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis melakukan penelitian tentang
metode ekperimen dalam Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV
Semester 2 SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya Kabupaten Tulang Bawang Tahun Pelajaran
2019/2020.
Bertitik tolak dari rincian permasalahan di atas, dilakukankanlah tindakan dengan
menggunakan partisipasi belajar dan dirumuskanlah masalah penelitian tindakan kelas ini
sebagai berikut: “Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester 2 SD
Negeri 01 Tri Mulya Jaya Kabupaten Tulang Bawang Mata Pelajaran IPA Materi
Perpindahan Energi Panas Dengan Metode Eksperimen Tahun Pelajaran 2019/2020”.

B. Rumusan Masalah

iii
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah yang menyebabkan
rendahnya minat belajar siswa sebagai berikut:
Apakah dengan metode eksperimen dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
kelas IV semester 2 SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya pada mata pelajaran IPA materi perpindahan
energi panas tahun pelajaran 2019/2020.

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan
metode ekperimen ini bisa meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas IV semester 2 SD
Negeri 01 Tri Mulya Jaya pada mata pelajaran IPA materi perpindahan energi panas tahun
pelajaran 2019/2020.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan latar tujuan penelitian di atas, dapat dirumuskan manfaat penelitian, yaitu:
1. Bagi Siswa
Bagi siswa, kontribusi manfaat yang diharapkan dapat diberikan dari hasil tindakan
perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan berlandaskan kaidah PTK ini adalah:
a. Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pokok perpindahan energi panas.
b. Memotivasi minat belajar siswa.
c. Mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa.

2. Bagi Guru
Secara lebih khusus, kontribusi manfaat yang diharapkan dapat diberikan dari hasil
tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan berlandaskan kaidah PTK ini
adalah:
a. Meningkatkan profesionalisme dalam pembelajaran.
b. Sebagai bahan pertimbangan guru memilih metode yang tepat untuk membantu
menyampaikan materi pembelajaran.
c. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan guru dalam pembelajaran.

iii
3. Bagi Sekolah
Hasil tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan berlandaskan
kaidah PTK ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kemajuan
sekolah, yang antara lain tercermin pada:
a. Sebagai masukan dalam upaya perbaikan pembelajaran sehingga dapat menunjang
tercapainya target kurikulum dan daya serap siswa seperti yang diharapkan.
b. Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
c. Dapat meningkatkan prestasi sekolah.
d. Proses belajar mengajar menjadi lebih menarik.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Mengajar


1. Hakikat Belajar
Menurur Gagne dalam Kokom Komalasari mendefinisikan belajar sebagai suatu
proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia seperti
sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk
melakukan berbagai jenis performance (kinerja).
Sedangkan menurut Harold Spears dalam Agus Suprijono mendefinisikan belajar
adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah
tertentu.
Pada hakikatnya, belajar adalah suatu aktifitas yang mengharapkan perubahan tingkah
laku (Behavioral Change) pada diri individu yang belajar. Adapun proses belajar tidak hanya

iii
terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan guru. Hasil belajar yang maksimal dapat
pula di peroleh lewat interaksi antara siswa dengan sumber–sumber belajar lainnya.
Menurut Mudhofir dalam Yudhi Munadi menyebutkan bahwa sumber belajar pada
hakikatnya merupakan komponen system instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan,
alat, teknik, dan lingkingan yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
(peserta didik). Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam
sumber yang ada di luar diri seseorang (siswa) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya
proses belajar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan yang terjadi melalui belajar tidak hanya
mencakup pengetahuan, tetapi juga ketrampilan untuk hidup, serta dalam proses
pembelajaran tidak hanya di dominasi oleh aktifitas menghafal, tetapi juga melakukan,
mengamati, membaca, dan ikut menyimpulkan.
2. Pengertian Mengajar
Mengajar sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-
baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses pembelajaran. Atau
dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya
kegiatan belajar bagi para siswa. Kondisi itu diciptakan sedemikian rupa sehingga membantu
perkembangan anak secara optimal baik jasmani maupun rohani, baik fisik maupun mental.
Mengajar adalah pembelajaran dan pembinaan siswa mengenai bagaimana belajar,
bagaimana berfikir dan bagaimana menyelidiki. Pengertian mengajar pada prinsipnya
membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa
mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan
anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar mengajar (http://contoh-
surat.net/pengertian-belajar.html).
Sedangkan Menurut Thoifuri (2008 : 37) mengajar adalah kegiatan yang dilakukan
guru dan anak didik secara bersama-sama untuk memperoleh pengetahuan melalui proses
pembelajaran yang akhirnya membentuk perilaku atau kepribadian anak.
Menurut Anitah, et.al. (2009 : 5.2) mengajar bukan hanya menyampaikan bahan
pelajaran pada siswa, tetapi merupakan suatu proses upaya membimbing dan memfasilitasi
siswa supaya dapat belajar secara efektif dan efisien.
Dalam bukunya Belajar dan pembelajaran, Dimyati dan Mudjiono (2002 : 4-5),
dampak kegiatan mengajar adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka
rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Dampak pengiring
lainnya adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar.
iii
B. Hakikat Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu
“hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.
Sedangkan belajar adalah aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan–perubahan dalam pengetahuan, keterampilan
dan sikap. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan
perilaku pesrta didik akibat belajar. Perubahan perilaku dapat disebabkan karena dia mencapai
penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar (pembelajaran).
Hasil belajar merupakan kemampuan–kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Definisi lain hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
siswa setelah melalui kegiatan belajar. Jadi, hasil belajar merupakan pencapaian tujuan
pendidikan para peserta didik yang mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar termasuk
komponen pendidikan yang harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan, karena hasil belajar
diukur untuk mengetahui ketercapaian tujuan pendidikan melalui proses belajar mengajar.
Tujuan pendidikan secara khusus tercermin dalam tujuan belajar. Secara umum tujuan
belajar yang diusahakan untuk dicapai meliputi tiga hal, yakni untuk mendapatkan pengetahuan,
penanaman konsep dan keterampilan, serta pembentukan sikap. Ketiganya ini dimaksudkan untuk
mencapai hasil yang diharapkan. Relevan dengan hal ini, hasil belajar tersebut meliputi :
a) Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif).
b) Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif).
c) Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik).
Ketiga hasil belajar diatas dalam pembelajaran merupakan tiga hal yang secara
programatik terpisah, namun dalam kenyataannya pada diri siswa merupakan satu kesatuan yang
utuh dan bulat. Dengan demikian dalam sebuah rencana pembelajaran, hendaknya guru
melakukan pilihan–pilihan strategi pembelajaran khususnya metode yang sesuai dengan tujuan,
yakni yang dapat membantu pencapaian hal ihwal berkenaan ranah kognitif, afektif, atau
psikomotorik.

C. Pembelajaran IPA
1. Pengertian
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-
gejala alam yang sistematis, tersusun secara teratur, berlaku secara umum, berupa kumpulan
iii
hasil observasi dan eksperimen. Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip- prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu pelajaran yang ada di SD. Mata
pelajaran IPA memiliki spesifikasi tersendiri. Pokok-pokok materi yang disampaikan berupa
prinsip-prinsip, konsep-konsep, fakta-fakta yang berkenaan dengan lingkungan dan gejala
alam yang kadang terlalu rumit dan komplek bagi siswa SD.

2. Hakikat Pembelajaran IPA


Hakikat pembelajaran sains yang dideinisikan sebagai ilmu tentang alam yang dalam
bahasa Indonesia disebut dengan Ilmu Pengetahuan Alam, dapat diklasifikasikan menjadi tiga
bagian, yaitu ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap. Hakekat
Pembelajaran IPA meliputi :
1) IPA sebagai produk, adalah kumpulan hasil penelitian yang telah ilmuan dan berbentuk
konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan analitis. Bentuk IPA sebagai
produk, antara lain :
a) Fakta dalam IPA, pernyataan tentang benda yang benar-benar ada, atau peristiwa
yang benar-benar terjadi dan mudah dikonfirmasi secara obyektif.
b) Konsep IPA merupakan suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA.
c) Prinsip IPA yaitu generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA.
d) Hukum-hukum alam (IPA), prinsip-prinsip yang sudah diterima meskipun bersifat
sementra, tetapi karena mengalami pengujian yang berulang-ulang maka hukum aam
bersifat kekal selama belum ada pembuktian yang lebih akurat dan logis.
e) Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, konsep, prinsip
yang saling berhubungan.
2) IPA sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan tentang alam.
Proses dalam memahami IPA disebut dengan ketrampilan proses sains (science process
skills) adalah ketramplan yang dilakukan oleh para ilmuan, seperti mengamati,
mengukur, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan.
3) IPA sebagai sikap. Sikap imiah dikembangkan melalui kegiatan siswa dalam
pembelajaran pada saat melakukan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek
dilapangan.

3. Fungsi Pembelajaran IPA


iii
IPA lebih menekankan pada kegiatan yang mengembangkan ketrampilan yang disebut
proses ilmiah. Proses ilmiah tersebut dapat digambarkan melalui fungsi pengajaran IPA bagi
siswa yaitu :
1) Memahami alam sekitar.
2) Memiliki ketrampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA yang berupa ketrampilan
atau metode ilmiah.
3) Memiliki sikap ilmiah didalam mengenal alam sekitar dan memecahkan masalah yang
dihadapinya serta menyadari kebesaran sang pencipta.

D. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Dari segi bahasa metode berasal dari bahasa Inggris yaitu method, dan dari bahasa
Yunani yaitu methodos. Methodos berasal dari kata meta yang berarti sesudah atau
melampaui, dan hodos berarti cara atau jalan. Secara istilah, metode yaitu suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Djamarah dan Aswan Zain, metode adalah suatu cara yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Wina Sanjaya, metode
adalah upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Selain itu, metode juga bisa dipahami
sebgai cara kerja yang teratur dan bersistemuntuk dapat melaksanakan suatu kegiatan dengan
mudah dan sistematis. Berdasarkan berbagai pendapat yang menjelaskan definisi tentang
metode, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode adalah suatu cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun untuk mencapai tujuan yang
optimal.
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya
bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pembelajaran berakhir. Seorang
guru tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, bila tidak menguasai satupun metode
mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan. Karena
peranan guru bukan semata–mata memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan dan
memberikan fasilitas belajar agar proses belajar lebih memadai.
Sedangkan pembelajaran disini mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk
membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru. Pembelajaran
merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai
pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Menurut Corey dalam
iii
Syaiful Sagala, menjelaskan bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan
seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku
tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu,
pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka dapat ditari kesimpulan bahwa metode
pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang guru pada kegiatan
pembelajaran guna mengantarkan murid untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Sehingga hal ini juga mengandung pengertian bahwa metode pembelajaran
dalam mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah suatu cara yang digunakan oleh
seorang guru dalam kegiatan pembelajaran guna mengantarkan murid untuk mencapai tujuan-
tujuan pembelajaran pada mata pelajaran IPA yang telah ditetapkan disekolah atau madrasah.

2. Macam-macam Metode Pembelajaran


Beberapa pakar atau sumber menyebutkan berbagai macam metode pembelajaran,
diantaranya :
1) Achmad Patoni dalam bukunya Metodologi Pendidikan Agama Islam menyebutkan
metode pembelajaran diantaranya adalah metode ceramah, metode Tanya jawab, metode
diskusi, metode tugas, metode permainan dan simulasi, metode latihan siap, metode
demonstrasi dan eksperimen, metode karya wisata, metode keja kelompok, metode
sosiodrama dan bemain peran, metode team teaching, metode pemecahan masalah,
metode proyek dan unit, metode uswatun hasanah, dan metode anugerah.
2) Sedangkan Syaiful Sagala dalam bukunya Konsep dan Makna Pembelajaran (Untuk
Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar) menambahkan metode
tersebut diantaranya meliputi metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi,
metode demonstrasi, metode sosiodrama, metode karyawisata, metode kerja kelompok,
metode latihan, metode pemberian tugas, dan metode eksperimen.
3) Kemudian Djamarah dan Aswan Zain dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar
mengemukakan macam-macam metode pembelajaran, yaitu metode proyek, metode
eksperimen, metode tugas dan resitasi, metode diskusi, metode sosiodrama, metode
demonstrasi, metode problem solving, metode karya wisata, metode Tanya jawab,
metode latihan, dam metode ceramah.
4) Adapun Kokom Komalasari dalam bukunya Pembelajaran Kontekstual (Konsep dan
Aplikasi) terdapat beberapa metode yang dapat diimplementasikan, yaitu metode

iii
ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode simulasi, metode laboratorium,
metode pengalaman lapangan, brainstorming, debat, simposium, dan sebagainya.
Demikianlah berbagai macam metode yang dikemukakan oleh beberapa pakar, dan
diharapkan semua metode tersebut dapat membantu guru dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.

3. Peran Metode Pembelajaran yang Efektif


Kegiatan pembelajaran adalah sebuah interaksi yang bernilai pendidikan. Di dalamnya
terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa di kelas. Bahan pelajaran yang guru berikan
tidak akan memberikan dorongan kepada siswa bila penyampaiannya menggunakan metode
yang kurang tepat. Di sinilah kehadiran metode menempati posisi penting dalam
penyampaian bahan pelajaran.
Sebagai seorang pendidik sudah seharusnya guru mampu menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif dan dapat mendorong siswa untuk belajar. Sehingga berdampak
positif pada pencapaian hasil belajar yang maksimal, proses pembelajaran berjalan efektif dan
efisien, serta pembelajaran yang diharapkan tercapai. Guna mewujudkan itu semua seorang
guru dituntut untuk dapat mengembangkan program pembelajaran yang optimal dengan
memperhatikan situasi dan kondisi siswa, termasuk juga perangkat pembelajarannya.
Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran akan menjadi
kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Cukup banyak bahan pelajaran yang
terbuang dengan percuma hanya karena metode menurut kehendak guru dan mengabaikan
kebutuhan siswa, fasilitas, serta serta situasi kelas. Seharusnya penggunaan metode itu dapat
menunjang pencapaian tujuan pembelajaran, bukan tujuan yang harus beradaptasi dengan
metode.
Oleh karena itu, efektifitas penggunaan metode dapt terjadi bila ada kesesuaian antara
metode dengan semua komponen pembelajaran yang telah diprogramkan dalam satuan
pelajaran, sebagai persiapan tertulis.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran yang
sesuai dengan materi pelajaran dan juga memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi
penggunaan metode guna pemilihan yang tepat, diharapkan dapat menciptakan suatu
pembelajaran yang efektif dan bermakna. Sehingga tujuan pembelajaran pun dapat tercapai
dengan baik.

E. Penerapan Metode Eksperimen


iii
1. Pengertian Metode Eksperimen
Karena kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, maka segala sesuaru memerlukan
eksperimentasi. Begitu juga dengan cara mengajar guru di kelas digunakan metode
eksperimen. Eksperimen sendiri adalah percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau
hipotesis tertentu. Metode eksperimen merupakan salah satu dari sekian banyak metode
pembelajaran, karena dalam eksperimen mengandung makana belajar untuk berbuat. Yang
dimaksud dengan metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar dimana siswa
melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil
percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Menurut Syaiful Sagala, metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran
dimana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri
sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Sedangkan Djamarah dan Aswan Zain
mengemukakan bahwa metode eksperimen (percobaan) adalah penyajian pelajaran, dimana
siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari.
Dari berbagai pendapat yang disampaikan oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan
dalam proses pembelajaran dengan metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami
atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek,
menganalisis,membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan,
atau proses sesuatu. Dengan demikian, peserta didik dituntut untuk mengalami sendiri,
mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum dalil, dan menarik kesimpulan atas
proses yang dialaminya itu.
Peran guru dalam metode eksperimen ini sangat penting, khususnya berkaitan dengan
ketelitian dan kecermatan sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam memaknai
kegiatan eksperimen dalam kegiatan belajar dan mengajar. Jadi, peran guru untuk membuat
kegiatan belajar ini menjadi faktor penentu berhasil atau gagalnya metode eksperimen ini.

2. Tujuan Metode Eksperimen


Penggunaan metode eksperimen mempunyai tujuan, sebagai berikut :
1) Agar siswa (peserta didik) mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban
atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri
2) Siswa (peserta didik) dapat terlatih dalam cara berpikir yang ilmiah (scientific thinking)
3) Siswa (peserta didik) menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang
dipelajarinya.
iii
3. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Eksperimen
Agar penggunaan metode eksperimen dapat berhasil guna dan berdaya guna, siswa
yang akan melaksanakan suatu eksperimen perlu memperhatikan prosedur sebagai berikut :
1) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimaen, mereka harus memahami
masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen.
2) Kepada siswa perlu diterangkan pula tentang :
a) Alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
b) Agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui variable-variabel yang
harus dikontrol dengan ketat.
c) Urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung.
d) Seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan dicatat.
e) Perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian, perhitungan, grafik dan
sebagainya.
3) Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu
memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.
4) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,
mendiskusikan ke kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar tanya jawab.
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan eksperimen adalah:
1) Menerangkan tujuan eksperimen.
2) Membicarakan terlebih dahulu masalah mana yang penting didahulukan dan mana yang
harus dikemudiankan pelaksanaannya.
3) Sebelum eksperimen dilaksanakan terlebih dahulu guru harus menetapkan : (a) alat-alat
mana yang diperlukan, (b) langkahlangkah apa yang harus ditempuh, (c) hal-hal apa yang
harus dicatat, (d) variabel-variabel mana yang harus dikontrol.
4) Setelah eksperimen berakhir, guru harus :
a) Mengumpulkan laporan mengenai eksperimen tersebut.
b) Mengadakan tanya jawab dengan proses.
c) Melaksanakan tes untuk menguji pengertian siswa.
Pelaksanaan metode eksperimen dapat berjalan dengan efektif dan efesien, manakala
seorang guru (pendidik) memperhatikan beberapa hal berikut ini :
1) Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan
bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.

iii
2) Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau
mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan
yang digunakan harus baik dan bersih.
3) Kemudian dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses
percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama sehingga mereka menemukan
pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
4) Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu diberi petunjuk
yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta
keterampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam
memilih objek eksprimen itu.
5) Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah
yang mengena kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan keyakinan manusia.
Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bisa
diadakan percobaan karena alatnya belum ada.

Berdasarkan uraian diatas diharapkan pelaksanaan metode eksprimen dalam kegiatan


pembelajaran akan bermanfaat bagi peserta didik untuk menguasai kecakapan itu. Serta dapat
menumbuhkan pemahaman untuk melengkapi penguasaan pelajaran yang diterima secara
teori dan praktik di sekolah.

iii
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu


1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV (Empat) dengan jumlah siswa laki-laki 16
dan perempuan 9 tahun pelajaran 2019/2020.

2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk
memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya,
Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang.

3. Wa ktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini
dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 06 April 2020, 13 April 2020, dan 20
April 2020, semester genap tahun pelajaran 2021/2020 sebelum adanya covid.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Mata
No. Hari/ Tanggal Materi Siklus
Pelajaran

Perpindahan Energi
1 Senin, 06 April 2020 IPA Pra siklus
Panas

Perpindahan Energi
2 Senin, 13 April 2020 IPA I
Panas

Perpindahan Energi
3 Senin, 20 April 2020 IPA II
Panas

Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu :


a) Lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan proses belajar
mengajar di kelas.
b) Tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar
dari penelitian dapat dilihat pada setiap siklus.

iii
c) Angket siswa pada penelitian untuk mengetahui masalah yang dimiliki siswa pada
pembelajaran sebelumnya.

4. Pihak yang Membantu


Setiap siklus meliputi rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi dan dibantu oleh
supervisor 2 untuk mengamati proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan
lembar pengamatan dan supervisor 1 yang bertugas membimbing pelaksanaan PKP
mahasiswa di kelas bimbingan PKP, serta Kepala SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, guru diamati oleh supervisor 2 dengan
prosedur pembelajaran dan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan dalam siklus kesatu disusun berdasarkan hasil observasi
kegiatan pra tindakan. Rancangan tindakan ini disusun dengan beberapa cakupan, antara
lain:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan
diajarkan sesuai dengan Metode Pembelajaran Eksperimen.
2) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan percobaan.
3) Mempersiapkan lembar kerja siswa yaitu lembar kerja kelompok dan lembar kerja
Test Akhir Siklus I.
4) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi aktivitas peneliti dan lembar
observasi aktivitas siswa.
5) Pembentukan kelompok.
b. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan Metode Pembelajaran eksperimen. Diawali dengan persiapan
pembelajaran, yaitu mempersiapkan materi pelajaran perpindahan energi panas,
kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apersepsi.
Mempersiapkan alat-alat percobaan eksperimen disetiap kelompok yang
digunakan kemudian menyampaikan materi secara garis besar. Menerapkan Metode
eksperimen pada pembelajaran IPA di kelas. Kegiatan akhir, peneliti mengarahkan siswa

iii
untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama, kemudian peneliti memberikan
motivasi agar siswa lebih giat belajar. Kemudian peneliti menutup pelajaran dengan
salam.
Dalam pembelajaran ini juga diadakan tes secara individual (Tes Akhir siklus I)
yang diberikan diakhir tindakan, berguna untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi.
c. Pengamatan
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat dan mengadakan penilaian
untuk mengetahui kemampuan berpikir siswa.
Kegiatan ini meliputi pengamatan terhadap perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan tindakan, minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan guru
dan siswa dalam proses pembelajaran ini diamati dengan menggunakan instrument yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Untuk selanjutnya data hasil observasi tersebut dijadikan
dasar untuk menyusun perencanaan tindakan berikutnya.
d. Refleksi
Pengkajian data pada tahap refleksi melibatkan observasi sehingga diharapkan
evaluasi dan refleksi akan lebih efektif, hasil dan refleksi ini digunakan sebagai diskusi
balikan untuk merencanakan dan mengadakan perbaikan pada pelaksanaan tindakan be
rikutnya. Berdasarkan hasil tindakan yang disertai observasi dan refleksi dapat diketahui
kelemahan dan kekurangan kegiatan pemb elajaran yang dapat digunakan untuk
menentukan tindakan perbaik an pada siklus II.

2. Siklus II
Pada siklus II ini juga prosedur pelaksanaan disusun sama dengan siklus I yang
terdiri dari :
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan siklus II ini disusun berdasarkan refleksi hasil observasi
pembelajaran pada siklus I. Perencanaan tindakan ini dipusatkan kepada sesuatu yang
belum dapat terlaksana dengan baik pada tindakan siklus I.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas yang sama sesuai dengan
rencana perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus I.
c. Pengamatan
iii
Kegiatan observasi ini meliputi pengamatan terhadap perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan tindakan siklus II, minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan di
kelas IV pada siklus II, guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah
berlangsung. Dari hasil refleksi dan diskusi dengan supervisor 2 menganalisis
pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen untuk membuat
kesimpulan dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas IV Semester 2 SD
Negeri 01 Tri Mulya Jaya, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang
terhadap pembelajaran IPA Tahun Pelajaran 2019/2020.

C. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian tindakan kelas ini dikumpulkan dua jenis data, yaitu data kuantitatif dan
data kualitatif. Menurut Kunandar (2008 : 123) data kuantitatif dapat dianalisis dengan deskriptif
persentase, sedangkan data kualitati dapat dianalisis secara kualitatif.
a) Data Kuantitatif adalah angka hasil belajar siswa.
b) Data Kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang menggambarkan
ekspresi siswa tentang tingkat pemahamannya, antusiasnya, kepercayaan diri, dan
motivasinya.
1. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Tindakan Kelas
a) Tes, dipergunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa.
b) Observasi, dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam PBM
dan implementasi pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi menggunakan
alat peraga garis bilangan mistar.
c) Diskusi antara guru, supervisor 2, dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus penelitian
tindakan kelas.
2. Alat Pengumpulan Data Penelitian Tindakan Kelas
a) Tes, menggunakan butir soal/ instrument soal untuk mengukur hasil belajar siswa.
b) Observasi, menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas siswa dalam
proses belajar mengajar IPA.
Diskusi, menggunakan lembar hasil pengamatan.

iii
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Dari hasil pengamatan dan evaluasi yang dilakukan oleh guru bersama dengan
supervisor 2 diperoleh bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus ke
siklus. Hal ini dapat dilihat pada data dibawah ini.

Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Belajar Siswa


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Indikator : Perpindahan Energi Panas
Siklus
No Nama Siswa
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 60 50 90
Aprianto
2 90 50 90
Angga Harianji
3 50 80 80
Anggi Rihardi
4 80 60 80
Aprilia Hapidza Fidiyanti
5 80 80 90
Budianto
6 30 70 90
Fahri Ilham Saufani
7 40 90 90
Ferdiansyah
8 50 70 80
Frans Wijaya
9 80 80 60
Harizki Saputra
10 50 60 80
Ikhsan Febrianto
11 50 50 90
Medri
12 60 60 80
Nardho Tilah
13 50 70 80
Novitasari
14 80 90 100
Nursiva Karim
iii
15 60 80 100
Rasmi Yola Cantika
16 50 90 100
Ridho Taupik
17 60 80 80
Rindi Mini Adinda
18 90 70 90
Rista
19 90 50 60
Siti Nabila

iii
20 80 70 80
Syahrizam Pratama
21 80 70 90
Verdi Saprino
22 40 70 90
Yeni
23 30 80 80
Yoga Nopiandi
24 70 20 60
Zefa Syahputra
25 30 60 90
Ziad Mizari
Jumlah 1.530 1.660 2.010
Nilai ≥ 70 10 17 22
Nilai rata-rata 61,2 66,40 80,4
Persentase nilai ≥ 70 40% 68% 88%

Dilihat dari daftar nilai hasil penelitian sampai dengan siklus II pada mata pelajaran IPA pada
SD Negeri 4 Jebus telah terjadi peningkatan kualitas hasil belajar. Ini dibuktikan banyak siswa yang
sudah mendapat nilai diatas KKM. Pada kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran berjalan optimal.

90
80,4
80
66,4
70
61,2
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Grafik 4.1 Nilai Rata-rata Perolehan Siswa Selama Perbaikan Pembelajaran


Dari grafik 4.1 terlihat bahwa metode pembelajaran dengan eksperimen pada materi
perpindahan energi panas serta latihan soal-soal yang cukup terhadap siswa kelas IV SD
Negeri 4 Jebus yang sudah dilaksanakan dengan baik oleh guru, maka didapat nilai rata-rata
hasil belajar siswa meningkat. Dari proses perbaikan pembelajaran mulai dari siklus I sampai
siklus II nilai rata-rata siswa meningkat, yakni mencapai 80,4. Hal ini menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan pemahaman dan penguasaan pembelajaran oleh siswa.

iii
iii
Adapun persentase peningkatan Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) yang dilakukan
selama perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil tes tertulis terhadap 25 orang siswa kelas IV
SD Negeri 4 Jebus (nilai evaluasi terlampir) adalah sebagai berikut.

100
88%
90
80
68%
70
60
50 40%
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Grafik 4.2 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Dari grafik 4.2 terlihat bahwa pada pra siklus dari 25 siswa, 40% siswa sudah mencapai
KKM yakni memperoleh nilai 70 keatas sedangkan yang belum berhasil mencapai nilai nilai
70 sebanyak 60%. Tetapi pada siklus I terjadi peningkatan dan perbaikan nilai dari 25 siswa,
68% sudah memperoleh nilai baik di atas 70. Peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM
meningkat tinggi terjadi pada siklus II, yakni 88%. Hal ini disebabkan dalam proses belajar
mengajar guru sudah mampu melibatkan siswa secara langsung dan aktif dalam proses
pembelajaran sehingga siswa dengan cepat bisa memahami materi yang diberikan. Disamping
itu juga, guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
dengan memberikan pengalaman yang konkrit kepada siswa.

Berikut ini adalah hasil observasi terhadap 25 siswa kelas IV SD Negeri 01 Tri Mulya
Jaya yang aktif dan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran pada saat perbaikan
pembelajaran berlangsung.

iii
25
22

20
17
15
15
Siswa aktif
10
10 Siswa kurang aktif
8

5
3

0
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Grafik 4.3 Grafik Keaktifan Siswa

Dari grafik 4.3 menunjukkan bahwa dari ke-2 siklus tersebut pada siklus II terjadi
peningkatan yang signifikan terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, yakni 22
siswa bisa menjawab benar dan aktif dalam tanya jawab dengan guru. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa kemauan siswa melakukan tanya jawab dan aktif dalam pembelajaran
mengalami peningkatan yang tinggi.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan hasil tes tertulis yang diberikan guru pada siklus I, masih ada siswa yang
belum menguasai materi dengan baik yaitu sebanyak 8 orang atau 32%. Sedangkan siswa
sudah tuntas dalam belajar pada siklus II terdapat 22 siswa yang telah tuntas atau 88%. Dengan
kata lain, nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada mata pelajaran normal hanya 61,2 namun
pada siklus I diperoleh nilai 64,40 dan pada siklus II diperoleh nilai 80,4. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa terdapat perubahan nilai yang lebih baik pada siklus II.
Perkembangan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi perpindahan
energi panas dengan metode eksperimen dapat disajikan dalam tabel dan grafik perolehan nilai
rata-rata

iii
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN SERTA TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam dua
siklus dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya pada mata
pelajaran IPA materi Perpindahan Energi Panas mengalami peningkatan
yang signifikan setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode
eksperimen.
2. Mengaitkan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membuat
pembelajaran menjadi lebih bermakna.
3. Keterampilan dan minat belajar siswa dalam tanya jawab selama proses
pembelajaran menggunakan metode eksperimen dapat muncul dan 88%
menunjukkan peningkatan.
B. Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan simpulan diatas, maka terdapat beberapa hal yang
sebaiknya dilakukan oleh guru dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA sebagai berikut:
1. Sebaiknya guru melaksanakan pembelajaran pada materi perpindahan
energi panas dengan menggunakan metode eksperimen agar minat
prestasi belajar siswa dapat meningkat.
2. Gunakan metode pembelajaran yang tepat dan bervariatif sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan perkembangan peserta didik .
3. Sebaiknya kaitkan pembelajaran yang dilaksanakan dengan pengalaman
kongkrit siswa agar pembelajaran menjadi bermakna.
4. Libatkan siswa secara lebih aktif dalam setiap proses pembelajaran
melalui penerapan metode eksperimen.
5. Lakukan refleksi diri setiap selesai mengajar untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran.

iii
DAFTAR PUSTAKA

Sapriati, Amalia (2009). Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Susanto, Ahmad (2013). Teori Belajar & Pembelajaran si Sekolah Dasar.


Jakarta: Kencana Media Group.

Ramayulis, (2005). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Maunnah, Binti (2009). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Yogyakarta: Teras.

Arifin, Mulyati, et, all, (2005). Setrategi Belajar mengajar Kimia Malang:
Universitas Negri Malang

Komalasari, Kokom (2011). Pembelajaran Kontekstual : Konsep dan Aplikasi.


Bandung: Refika Aditama.

Suprijono, Agus (2009). Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Kunandar (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta:
Rajawali Pers

Munadi, Yudhi (2008). Pembelajaran : Sebuah Pendekata Baru. Jakarta: Gaung


Persada Press.

http://contoh-surat.net/pengertian-belajar.html
diakses 20 Mei 2017.

Thoifuri, (2008). Menjadi Guru Inisiator. Semarang : RaSAIL Media Group.

iii
Anitah, W. Sri., et.al (2009). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Dimyati. Dkk (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakar ta : Pustaka Pelajar.

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.

Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan


Pembelajaran. Jakarta : Delia Press.

iii
Lampiran 1

RANCANGAN SATU SIKLUS


(SIKLUS I)
Siklus :I
Semester : II
Tema/SubTema : Perpindahan Energi Panas
Kelompok :B
Hari/Tanggal : 14 April 2020

I.       Tujuan Perbaikan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
dengan metode ekperimen ini bisa meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
kelas IV semester

II.    Identifikasi Masalah
a. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran yang diakibatkan
oleh penggunaan metode ceramah secara terus menerus.
b. Siswa sangat pasif dalam kegiatan pembelajaran.
c. Siswa kurang aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru.
d. Selain itu dari hasil pengamatan terhadap lembar jawaban siswa terlihat
kurangnya kemampuan siswa dalam penyelesaian soal sehingga hasil
belajar siswa rendah.
III. Analisis Masalah
Dalam mengajarkan IPA, sebaiknya siswa lebih aktif untuk belajar sendiri
dan mencari tahu bagian-bagian yang di tugaskan kepada mereka. Sehingga dapat
memberikan motivasi belajar kepada siswa juga memudahkan untuk penyampaian
terkait dengan mata palajaran IPA.

iii
IV. Perumusan Masalah
1. Apakah media yang digunakan kurang menarik minat anak?
2. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah yang
menyebabkan rendahnya minat belajar siswa sebagai berikut:
Apakah dengan metode eksperimen dapat meningkatkan minat dan hasil
belajar siswa kelas IV semester 1 SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya pada mata
pelajaran IPA materi perpindahan energi panas tahun pelajaran 2019/2020.

iii
RANCANGAN SATU SIKLUS
(SIKLUS II)

Siklus : II
Semester : II
Tema/SubTema : Perpindahan Energi Panas
Kelompok :B
Hari/Tanggal : 21 April 2020

I.       Tujuan Perbaikan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
dengan metode ekperimen ini bisa meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
kelas IV semester

II.    Identifikasi Masalah
a. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran yang diakibatkan
oleh penggunaan metode ceramah secara terus menerus.
b. Siswa sangat pasif dalam kegiatan pembelajaran.
c. Siswa kurang aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru.
d. Selain itu dari hasil pengamatan terhadap lembar jawaban siswa terlihat
kurangnya kemampuan siswa dalam penyelesaian soal sehingga hasil
belajar siswa rendah.
III. Analisis Masalah
Dalam mengajarkan IPA, sebaiknya siswa lebih aktif untuk belajar sendiri
dan mencari tahu bagian-bagian yang di tugaskan kepada mereka. Sehingga dapat
memberikan motivasi belajar kepada siswa juga memudahkan untuk penyampaian
terkait dengan mata palajaran IPA.

IV. Perumusan Masalah
1. Apakah media yang digunakan kurang menarik minat anak?
2. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah yang
menyebabkan rendahnya minat belajar siswa sebagai berikut:
Apakah dengan metode eksperimen dapat meningkatkan minat dan hasil
belajar siswa kelas IV semester 1 SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya pada mata
pelajaran IPA materi perpindahan energi panas tahun pelajaran 2019/2020.

iii
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS I)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas/ Semester : IV/ II
Pertemuan Ke : II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar
serta sifat-sifatnya.

C. Indikator
1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas.
2. Menyebutkan contoh-contoh sumber energi panas.
3. Menjelaskan cara perpindahan energi panas.

D. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menyebutkan macam-macam sumber energi panas.
b. Peserta didik dapat menyebutkan cara perpindahan energi panas.
c. Peserta didik dapat membuktikan dengan percobaan tentang perpindahan
energi panas pada benda.

E. Materi Ajar
Perpindahan Energi Panas.

iii
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
3. Diskusi.
4. Percobaan/ Eksperimen.
5. Penugasan.

G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 Menit)
a. Berdoa
b. Absensi siswa
c. Apersepsi
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (50 Menit)
a. Guru menguraikan materi tentang sumber energi panas dan
perpindahan energi panas.
b. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tentang
sumber-sumber energi panas dan perpindahan energi panas.
c. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan percobaan bersama teman
kelompoknya.
d. Salah satu wakil kelompok mempersentasikan hasil diskusinya, siswa
yang lain memperhatikan.
e. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari serta meluruskan kesalahan pemahaman, dan memberikan
penguatan serta penyimpulan.
3. Kegiatan Penutup (15 Menit)
a. Guru menyimpulkan materi.
b. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
c. Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
d. Memberikan PR.

iii
H. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
1. Buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV, Penerbit Erlangga
2. Buku IPA Kelas IV, bse, Pusat Perbukuan Depdiknas.
3. Lilin, Korek Api, Sendok Logam dan Kain Lap.

I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Tes awal
b. Tes proses
c. Tes akhir
2. Jenis Penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Penilaian : Isian
4. Instrumen Penilaian : Lembar penilaian

CATATAN :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Tri Mulya Jaya, April 2020


Menyetujui,
Kepala SDN 01 Tri Mulya Jaya Mahasiswa,

PARIDA, S.Pd.SD FITRI NURHASANAH


NIP. 196302031983081002 NIM. 836114932

iii
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS II)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas/ Semester : IV/ II
Pertemuan Ke : III (Tiga)
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar
serta sifat-sifatnya.

C. Indikator
1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas.
2. Menyebutkan contoh-contoh sumber energi panas.
3. Menjelaskan cara perpindahan energi panas.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menyebutkan macam-macam sumber energi panas.
2. Peserta didik dapat menyebutkan cara perpindahan energi panas.
3. Peserta didik dapat membuktikan dengan percobaan tentang perpindahan
energi panas pada benda.

E. Materi Ajar
Perpindahan Energi Panas.

iii
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
3. Diskusi.
4. Percobaan/ Eksperimen.
5. Penugasan.

G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 Menit)
a. Berdoa
b. Absensi siswa
c. Apersepsi
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (50 Menit)
a. Guru menguraikan materi tentang sumber energi panas dan
perpindahan energi panas.
b. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tentang
sumber-sumber energi panas dan perpindahan energi panas.
c. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan percobaan bersama teman
kelompoknya.
d. Salah satu wakil kelompok mempersentasikan hasil diskusinya,
siswa yang lain memperhatikan.
e. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari serta meluruskan kesalahan pemahaman, dan memberikan
penguatan serta penyimpulan.
3. Kegiatan Penutup (15 Menit)
a. Guru menyimpulkan mtari.
b. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
c. Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

iii
H. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
1. Buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV, Penerbit Erlangga
2. Buku IPA Kelas IV, bse, Pusat Perbukuan Depdiknas.
3. Lilin, Korek Api, Sendok Logam, Kawat (20 cm), Balok Kayu Setinggi
Lilin, Mentega.
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Tes awal
b. Tes proses
c. Tes akhir
2. Jenis Penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Penilaian : Isian
4. Instrumen Penilaian : Lembar penilaian

CATATAN :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Tri Mulya Jaya, April 2020


Menyetujui,
Kepala SDN 01 Tri Mulya Jaya Mahasiswa,

PARIDA, S.Pd.SD FITRI NURHASANAH


NIP. 196302031983081002 NIM. 836114932

iii
Lampiran 3
SKENARIO PERBAIKAN
(SIKLUS I)

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa


Siklus :I
Hari/Tanggal : 14 April 2020
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
A. Kegiatan pengembangan I (Pembukaan)
1. Judul kegiatan: Memahami berbagai bentuk energi dan cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pengelolaan kelas
a. Penataan ruang secara klasikal: Anak duduk pada masing – masing
kursi
b. Pengorganisasian anak: Posisi anak duduk pada kursi dan meja masing
- masing
3. Langkah.langkah perbaikan:
a. Guru menjelaskan pelaksanaan kegiatan.
b. Guru menyiapkan alat peraga
c. Guru memberikan motivasi kepada anak
d. Guru menanyakan ke masing – masing siswa
e. Guru memerintahkan anak menulis latihan tertulis yang sudah
diberikan.
B. Kegiatan pengembangan II (Inti)
1. Judul kegiatan: Memahami berbagai bentuk energi dan cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pengelolaan kelas
Penataan ruang:
a. Penataan ruang: Posisi anak duduk berjajar menghadap meja.
b. Pengorganisasian anak: Dilakukan secara klasikal.

iii
3. Langkah.langkah perbaikan
a. Guru menguraikan materi tentang sumber energi panas dan
perpindahan energi panas.
b. Guru menjelaskan sumber-sumber energi panas dan perpindahan
energi panas.
c. Guru memberikan contoh percobaan tentang sumber energi panas.
C. Langkah pengembangan III (Penutup)
1. Judul kegiatan: menyebutkan macam-macam sumber energi panas dan
menyebutkan cara perpindahan energi panas.
2. Pengelolaan kelas
Penataan ruang:
a. Penataan ruang: Posisi anak duduk melingkar.
b. Pengorganisasian anak: Dilakukan secara klasikal.
3. Langkah.langkah perbaikan:
a. Guru menyimpulkan materi
b. Guru Mengevaluasi kegiatan pembelajaran
c. Guru memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi
yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
d. Guru mengajak anak berdo3a+
e. Salam

iii
SKENARIO PERBAIKAN
(SIKLUS II)

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa


Siklus : II
Hari/Tanggal : 21 April 2020
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
A. Kegiatan pengembangan I (Pembukaan)
1. Judul kegiatan: Memahami berbagai bentuk energi dan cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pengelolaan kelas
a. Penataan ruang secara klasikal: Anak duduk pada masing – masing
kursi
b. Pengorganisasian anak: Posisi anak duduk pada kursi dan meja masing
- masing
3. Langkah.langkah perbaikan:
a. Guru menjelaskan pelaksanaan kegiatan.
b. Guru menyiapkan alat peraga
c. Guru memberikan motivasi kepada anak
d. Guru menanyakan ke masing – masing siswa
e. Guru memerintahkan anak menulis latihan tertulis yang sudah
diberikan.
B. Kegiatan pengembangan II (Inti)
a. Judul kegiatan: Memahami berbagai bentuk energi dan cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Pengelolaan kelas
Penataan ruang:
c. Penataan ruang: Posisi anak duduk berjajar menghadap meja.
d. Pengorganisasian anak: Dilakukan secara klasikal.
c. Langkah.langkah perbaikan

iii
d. Guru menguraikan materi tentang sumber energi panas dan
perpindahan energi panas.
e. Guru menjelaskan sumber-sumber energi panas dan perpindahan
energi panas.
f. Guru memberikan contoh percobaan tentang sumber energi panas.
C. Langkah pengembangan III (Penutup)
d. Judul kegiatan: menyebutkan macam-macam sumber energi panas
dan menyebutkan cara perpindahan energi panas.
e. Pengelolaan kelas
Penataan ruang:
c. Penataan ruang: Posisi anak duduk melingkar.
d. Pengorganisasian anak: Dilakukan secara klasikal.
D. Langkah.langkah perbaikan:
a. Guru menyimpulkan materi
b. Guru Mengevaluasi kegiatan pembelajaran
c. Guru memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi
yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
d. Guru mengajak anak berdo’a
e. Salam

iii
Lampiran 4. Lembar Refleksi Siklus I dan Siklus II
Refleksi Siklus I
Lembar Refleksi Simulasi Perbaikan Pembelajaran pada PKP
1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan
dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
Saya berkesimpulan bahwa kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan
dapat mengarahkan dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan
baik.
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi / bahan ajar yang saya sajikan
sesuai dengan yang diharapkan ? ( Apakah materi terlalu tinggi, terlalu rendah,
atau sudah sesuai dengan kemampuan awal siswa ? )
Dari hasil pengamatan saya bahan ajar / materi yang saya sajikan tidak terlalu
tinggi dan sudah sesuai dengan kemampuan awal siswa berdasarkan silabus.
3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang di gunakan ?
( Apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi /
materi yang di ajarkan ? )
Media pembelajaran yang dipakai seperti peta / denah sangat membantu siswa
menguasai materi pembelajaran.
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya
rancang?
Kegiatan belajar yang saya rancang setelah diterapkan mendapat tanggapan
positif dari siswa.
5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode / teknik pembelajaran yang saya
gunakan?
Dengan metode / teknik pembelajaran yang saya pilih telah sesuai dengan
kompetensi dasar dan indikator siswa melaksanakan pembelajaran dengan
kreatif.
6. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengelolaan kelas ( perlakuan saya
terhadap siswa, cara saya mengatasi masalah, memotivasi siswa yang saya
lakukan?
Pengelolaan kelas yang saya lakukan dengan berkelompok dapat menjadikan
transformasi berjalan baik yaitu anak yang memiliki kelebihan dapat
memotivasi anak – anak yang masih kurang aktif.
7. Apakah siswa dapat menangkap penjelasan / instruksi yang saya berikan
dengan baik?

iii
Penjelasan / instruksi atau pertanyaan yang saya ajukan kepada siswa direspon
dan dilaksanakan dengan baik.
8. Bagaimana tanggapan siswa terhadap latihan atau penilaian yang saya berikan?
Semua soal evaluasi / latihan dalam penilaian dapat dijawab dengan baik oleh
karena mereka memperhatikan pelajaran dengan penuh konsentrasi.
9. Apakah siswa telah mencapai penguasaan kemampuan yang telah ditetapkan ?
Dengan memperhatikan kreatifitas belajar dan maka evaluasi saya
berkesimpulan penguasaan kemampuan yang ditetapkan dapat dicapai oleh
siswa.
10. Apakah saya telah dapat mengatur dan memanfaatkan waktu pembelajaran
dengan baik?
Pembelajaran yang saya lakukan telah memanfaatkan waktu dengan baik.
11. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang saya gunakan sudah dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang saya
sampaikan?
Kegiatan penutup pelajaran yang saya gunakan sudah dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi yang saya sampaikan.

B. Refleksi Menyeluruh
1. Apakah rencana pembelajaran yang saya susun dapat berjalan sebagai mana
mestinya? ( Jika tidak seluruhnya, apakah saya telah melakukan penyesuaian
rencana pembelajaran dengan baik?)
Tidak seluruh rencana pembelajaran dapat berjalan baik ada beberapa yang
harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa.
2. Apakah kelemahan – kelemahan saya dalam menyusun dan melakukan
pembelajaran? Dalam hal apa saja penguasaan materi, penggunaan bahan dan
media, penataan kegiatan, pengelolaan kelas, komunikasi dan pendekatan
terhadap siswa, penggunaan waktu, serta penilaian belajar?
Kelemahan – kelemahan saya dalam menyusun dan melaksanakan
pembelajaran terjadi pada bagian teknik pembelajaran.
3. Apa saja penyebab kelemahan saya tersebut dan bagaimana memperbaikinya
ke depan ?
Penyebab kelemahan saya tersebut oleh karena belum banyak pengalaman
untuk memperbaiki kedepan harus belajar dari pengalaman itu.

iii
4. Apakah kekuatan saya atau hal –hal baik yang telah saya capai dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran?
Kekuatan atau hal – hal baik yang telah saya capai dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran adalah saya mampu menyadari kelemahan saya.
5. Apakah penyebab kelebihan dan kebaikan yang telah saya capai dalam
merancang dan melaksanakan pembelajara?
Penyebab kelebihan dan kebaikan yang telah capai dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran karena telah belajar materi pemantapan
kemampuan mengajar, terutama refleksi.
6. Bagaimana kebaikan dan kekuatan saya dalam mengajar dapat di pertahankan
bahkan di tingkatkan?
Kebaikan dan kekuatan saya dalam mengajar dapat dipertahankan bahkan
ditingkatkan jika disetiap akhir kegiatan dilakukan refleksi.
7. Hal – hal unik ( positif atau negative ) apa yang terjadi dalam pembelajaran
yang saya lakukan?
Komitmen dan kesadaran siswa terhadap nilai – nilai sosial dan kemanusiaan
menunjukkan tanda – tanda penurunan.
8. Ketika ditanya tentang dasar dan alasan pengambil keputusan dan tindakan
mengajar yang saya lakukan, apakah saya dapat
mempertanggungjawabkannya secara ilmiah dan moral?
Urutan tindakan mengajar yang saya lakukan sesuai Prosedur Oprasional
Standar ( POS ) sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan
moral.

iii
Lampiran 5
JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR I PKP
NAMA : FITRI NURHASANAH
NIM : 836114932
Sekolah : SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya

Paraf
No Hari/Tanggal Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut
Mahasiswa Supervisor 1
Tata cara penyusunan
Ikuti tata aturan Perbaiki, refleksi
Minggu, 05 April laporan PKP, Judul,
1. penulisan penelitian terhadap
2020 Halaman Identifikasi, dan
tindakan kelas pembelajaran
Halaman Pengesahan
Identifikasi masalah,
Kata Pengantar, Bab I
analisis masalah, Perbaiki, refleksi
Minggu, 12 April Latar Belakang, Rumusan
2. alternatif dan prioritas terhadap
2020 Masalah, Tujuan dan
pemecahan masalah pembelajaran
Manfaat Penelitian
kurang sejalan
3. Minggu, 19 April Kajian Pustaka - Sesuaikan dengan Sesuaikan
2020 pustaka yang ada di penulisan dengan

iii
kata kunci dari
modul/buku refrensi
judul penelitian
- Alat penilaian harus
Pelaksanaan Perbaikan disesuaikan dengan
Perbaiki alat
Pembelajaran (Bab III) indikator
Minggu, 26 April penilaian dan
4. Subyek Penelitian, Des - Lembar pengamatan
2020 lembar
kripsi Persiklus harus disesuaikan
pengamatan
Pelakasanaan dan Refleksi dengan fokus
masalah
- Deskrisikan data Buat data tentang
Minggu, 03 Mei Bab IV Hasil Penelitian hasil penelitian yang rencana,
5.
2020 dan Pembahasan diolah persiklus pelaksanaan dan
pengamatan
- Simpulan sesuai
Saran dan Tindak Lanjut
Minggu, 10 Mei dengan tujuan Temuan dianalisis
6.
2020 Daftar Pustaka penelitian dan secara jelas
temuan
7. Minggu, 17 Mei Lampiran-Lampiran, Surat - Buat sistematis dan Sesuaikan
2020 Pernyataan lengkap kegiatan guru
dengan aktivitas

iii
Surat Keterangan, RPP siswa dan waktu
Persiklus yang tersedia
Cek Akhir
Minggu, 24 Mei - Kesesuaian isi Sesuaikan dengan
8.
2020 Revisi akhir laporan format PKP

Mengetahui, Tri Mulya Jaya,


Supervisor 1, Supervisor 2

EDI GUMUNTUR, M.Pd NAULIM TURNIP, S.PdSD


NIP. 196907061999031003 NIP. 197805092009032002

iii
53
53
53
57

Anda mungkin juga menyukai