Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2020
iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN
iii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang
lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan
karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya saya
sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sangsi, termasuk
pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Fitri Nurhasanah
NIM 836114932
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya jualah
sehingga laporan pemantapan kemampuan profesional ini dapat penulis susun dan selesaikan.
Penulisan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini tentunya tidak akan selesai begitu saja
tanpa dukungan dari semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materiil. Oleh sebab itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Edi Gumuntur sebagai Tutor pembimbing yang telah membantu, baik tenaga dan
pemikirannya dalam membimbing mahaiswa dalam kegiatan ini.
2. Kepala SD Negeri dan Dewan Guru SDN 01 Tri Mulya Jaya Kecamatan Banjar Agung yang
telah membantu penulis dalam melaksanakan kegiatan PKP ini.
3. Pengelola kelompok belajar program S-I PGSD Banjar Agung yang telah memberikan bantuan
sehingga kegiatan menulis ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
4. Seluruh keluarga yang telah memberikan motifasi dan dorongan sehingga dapat
terselesaikannya kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa kegiatan penulisan laporan ini masih begitu banyak terdapat kesalahan
dan kekurangannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk perbaikan dimasa-masa yang akan datang.
Demikianlah penulis hanya berharap semoga penulisan laporan PKP ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Fitri Nurhasanah
NIM 836114932
iii
DAFTAR ISI
iii
3. Fungsi Pembelajaran IPA .................................................. 10
LAMPIRAN
iii
RPPH/RPP Hari pertama siklus I dan hari terakhir siklus 2.................
Skenario Perbaikan Pembelajaran siklus I dan siklus 2........................
Lembar Refleksi siklus I dan siklus 2...................................................
Jurnal Bimbingan PKP..........................................................................
iii
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD NEGERI 01 TRI MULYA JAYA
KABUPATEN TULANG BAWANG PADA MATA PELAJARAN IPA
MATERI PERPINDAHAN ENERGI PANAS
DENGAN METODE EKSPERIMEN TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh :
FITRI NURHASANAH
NIM. 836114932
Fitrinurhasanah887@gmail.com
ABSTRAK
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa pembelajaran IPA pada kelas IV di SD Negeri 01 Tri
Mulya Jaya masih kurang efektif serta penyampaian guru masih konvensional sehingga siswa enggan
mendengarkan penjelasan guru serta minat dan hasil belajar siswa juga kurang. Maka dari itu perlu diadakan
penelitian untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dengan menerapkan metode yang dapat meningkatkan
minat siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mendiskripsikan
penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA dan meningkatkan minat serta hasil belajar siswa
kelas IV setelah metode diterapkan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar SD
Negeri 01 Tri Mulya Jaya. Adapun urutan kegiatan penelitian mencakup : (1) Perencanaan,(2) Pelaksanaan,
(3) Observasi, (4) Refleksi. Hasil penelitian: (1) penerapan metode Eksperimen dalam pembelajaran IPA
dilakukan dalam dua siklus. (2) Penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan
minat dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya minat, pemahaman dan hasil
belajar siswa terhadap materi yang disampaikan guru, ketuntasan belajar meningkat dari, masing-masing
siklus I (68%), dan Siklus II (88%). Simpulan melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa metode
eksperimen dapat meningkatkan minat hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Metode Eksperimen, Perpindahan Energi Panas, IPA.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
iii
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah yang menyebabkan
rendahnya minat belajar siswa sebagai berikut:
Apakah dengan metode eksperimen dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
kelas IV semester 2 SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya pada mata pelajaran IPA materi perpindahan
energi panas tahun pelajaran 2019/2020.
2. Bagi Guru
Secara lebih khusus, kontribusi manfaat yang diharapkan dapat diberikan dari hasil
tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan berlandaskan kaidah PTK ini
adalah:
a. Meningkatkan profesionalisme dalam pembelajaran.
b. Sebagai bahan pertimbangan guru memilih metode yang tepat untuk membantu
menyampaikan materi pembelajaran.
c. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan guru dalam pembelajaran.
iii
3. Bagi Sekolah
Hasil tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan berlandaskan
kaidah PTK ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kemajuan
sekolah, yang antara lain tercermin pada:
a. Sebagai masukan dalam upaya perbaikan pembelajaran sehingga dapat menunjang
tercapainya target kurikulum dan daya serap siswa seperti yang diharapkan.
b. Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
c. Dapat meningkatkan prestasi sekolah.
d. Proses belajar mengajar menjadi lebih menarik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
iii
terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan guru. Hasil belajar yang maksimal dapat
pula di peroleh lewat interaksi antara siswa dengan sumber–sumber belajar lainnya.
Menurut Mudhofir dalam Yudhi Munadi menyebutkan bahwa sumber belajar pada
hakikatnya merupakan komponen system instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan,
alat, teknik, dan lingkingan yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
(peserta didik). Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam
sumber yang ada di luar diri seseorang (siswa) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya
proses belajar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan yang terjadi melalui belajar tidak hanya
mencakup pengetahuan, tetapi juga ketrampilan untuk hidup, serta dalam proses
pembelajaran tidak hanya di dominasi oleh aktifitas menghafal, tetapi juga melakukan,
mengamati, membaca, dan ikut menyimpulkan.
2. Pengertian Mengajar
Mengajar sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-
baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses pembelajaran. Atau
dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya
kegiatan belajar bagi para siswa. Kondisi itu diciptakan sedemikian rupa sehingga membantu
perkembangan anak secara optimal baik jasmani maupun rohani, baik fisik maupun mental.
Mengajar adalah pembelajaran dan pembinaan siswa mengenai bagaimana belajar,
bagaimana berfikir dan bagaimana menyelidiki. Pengertian mengajar pada prinsipnya
membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa
mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan
anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar mengajar (http://contoh-
surat.net/pengertian-belajar.html).
Sedangkan Menurut Thoifuri (2008 : 37) mengajar adalah kegiatan yang dilakukan
guru dan anak didik secara bersama-sama untuk memperoleh pengetahuan melalui proses
pembelajaran yang akhirnya membentuk perilaku atau kepribadian anak.
Menurut Anitah, et.al. (2009 : 5.2) mengajar bukan hanya menyampaikan bahan
pelajaran pada siswa, tetapi merupakan suatu proses upaya membimbing dan memfasilitasi
siswa supaya dapat belajar secara efektif dan efisien.
Dalam bukunya Belajar dan pembelajaran, Dimyati dan Mudjiono (2002 : 4-5),
dampak kegiatan mengajar adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka
rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Dampak pengiring
lainnya adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar.
iii
B. Hakikat Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu
“hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.
Sedangkan belajar adalah aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan–perubahan dalam pengetahuan, keterampilan
dan sikap. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan
perilaku pesrta didik akibat belajar. Perubahan perilaku dapat disebabkan karena dia mencapai
penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar (pembelajaran).
Hasil belajar merupakan kemampuan–kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Definisi lain hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
siswa setelah melalui kegiatan belajar. Jadi, hasil belajar merupakan pencapaian tujuan
pendidikan para peserta didik yang mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar termasuk
komponen pendidikan yang harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan, karena hasil belajar
diukur untuk mengetahui ketercapaian tujuan pendidikan melalui proses belajar mengajar.
Tujuan pendidikan secara khusus tercermin dalam tujuan belajar. Secara umum tujuan
belajar yang diusahakan untuk dicapai meliputi tiga hal, yakni untuk mendapatkan pengetahuan,
penanaman konsep dan keterampilan, serta pembentukan sikap. Ketiganya ini dimaksudkan untuk
mencapai hasil yang diharapkan. Relevan dengan hal ini, hasil belajar tersebut meliputi :
a) Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif).
b) Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif).
c) Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik).
Ketiga hasil belajar diatas dalam pembelajaran merupakan tiga hal yang secara
programatik terpisah, namun dalam kenyataannya pada diri siswa merupakan satu kesatuan yang
utuh dan bulat. Dengan demikian dalam sebuah rencana pembelajaran, hendaknya guru
melakukan pilihan–pilihan strategi pembelajaran khususnya metode yang sesuai dengan tujuan,
yakni yang dapat membantu pencapaian hal ihwal berkenaan ranah kognitif, afektif, atau
psikomotorik.
C. Pembelajaran IPA
1. Pengertian
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-
gejala alam yang sistematis, tersusun secara teratur, berlaku secara umum, berupa kumpulan
iii
hasil observasi dan eksperimen. Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip- prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu pelajaran yang ada di SD. Mata
pelajaran IPA memiliki spesifikasi tersendiri. Pokok-pokok materi yang disampaikan berupa
prinsip-prinsip, konsep-konsep, fakta-fakta yang berkenaan dengan lingkungan dan gejala
alam yang kadang terlalu rumit dan komplek bagi siswa SD.
D. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Dari segi bahasa metode berasal dari bahasa Inggris yaitu method, dan dari bahasa
Yunani yaitu methodos. Methodos berasal dari kata meta yang berarti sesudah atau
melampaui, dan hodos berarti cara atau jalan. Secara istilah, metode yaitu suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Djamarah dan Aswan Zain, metode adalah suatu cara yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Wina Sanjaya, metode
adalah upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Selain itu, metode juga bisa dipahami
sebgai cara kerja yang teratur dan bersistemuntuk dapat melaksanakan suatu kegiatan dengan
mudah dan sistematis. Berdasarkan berbagai pendapat yang menjelaskan definisi tentang
metode, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode adalah suatu cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun untuk mencapai tujuan yang
optimal.
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya
bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pembelajaran berakhir. Seorang
guru tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, bila tidak menguasai satupun metode
mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan. Karena
peranan guru bukan semata–mata memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan dan
memberikan fasilitas belajar agar proses belajar lebih memadai.
Sedangkan pembelajaran disini mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk
membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru. Pembelajaran
merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai
pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Menurut Corey dalam
iii
Syaiful Sagala, menjelaskan bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan
seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku
tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu,
pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka dapat ditari kesimpulan bahwa metode
pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang guru pada kegiatan
pembelajaran guna mengantarkan murid untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Sehingga hal ini juga mengandung pengertian bahwa metode pembelajaran
dalam mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah suatu cara yang digunakan oleh
seorang guru dalam kegiatan pembelajaran guna mengantarkan murid untuk mencapai tujuan-
tujuan pembelajaran pada mata pelajaran IPA yang telah ditetapkan disekolah atau madrasah.
iii
ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode simulasi, metode laboratorium,
metode pengalaman lapangan, brainstorming, debat, simposium, dan sebagainya.
Demikianlah berbagai macam metode yang dikemukakan oleh beberapa pakar, dan
diharapkan semua metode tersebut dapat membantu guru dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.
iii
2) Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau
mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan
yang digunakan harus baik dan bersih.
3) Kemudian dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses
percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama sehingga mereka menemukan
pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
4) Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu diberi petunjuk
yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta
keterampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam
memilih objek eksprimen itu.
5) Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah
yang mengena kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan keyakinan manusia.
Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bisa
diadakan percobaan karena alatnya belum ada.
iii
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk
memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya,
Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang.
3. Wa ktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini
dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 06 April 2020, 13 April 2020, dan 20
April 2020, semester genap tahun pelajaran 2021/2020 sebelum adanya covid.
Mata
No. Hari/ Tanggal Materi Siklus
Pelajaran
Perpindahan Energi
1 Senin, 06 April 2020 IPA Pra siklus
Panas
Perpindahan Energi
2 Senin, 13 April 2020 IPA I
Panas
Perpindahan Energi
3 Senin, 20 April 2020 IPA II
Panas
iii
c) Angket siswa pada penelitian untuk mengetahui masalah yang dimiliki siswa pada
pembelajaran sebelumnya.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan dalam siklus kesatu disusun berdasarkan hasil observasi
kegiatan pra tindakan. Rancangan tindakan ini disusun dengan beberapa cakupan, antara
lain:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan
diajarkan sesuai dengan Metode Pembelajaran Eksperimen.
2) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan percobaan.
3) Mempersiapkan lembar kerja siswa yaitu lembar kerja kelompok dan lembar kerja
Test Akhir Siklus I.
4) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi aktivitas peneliti dan lembar
observasi aktivitas siswa.
5) Pembentukan kelompok.
b. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan Metode Pembelajaran eksperimen. Diawali dengan persiapan
pembelajaran, yaitu mempersiapkan materi pelajaran perpindahan energi panas,
kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apersepsi.
Mempersiapkan alat-alat percobaan eksperimen disetiap kelompok yang
digunakan kemudian menyampaikan materi secara garis besar. Menerapkan Metode
eksperimen pada pembelajaran IPA di kelas. Kegiatan akhir, peneliti mengarahkan siswa
iii
untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama, kemudian peneliti memberikan
motivasi agar siswa lebih giat belajar. Kemudian peneliti menutup pelajaran dengan
salam.
Dalam pembelajaran ini juga diadakan tes secara individual (Tes Akhir siklus I)
yang diberikan diakhir tindakan, berguna untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi.
c. Pengamatan
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat dan mengadakan penilaian
untuk mengetahui kemampuan berpikir siswa.
Kegiatan ini meliputi pengamatan terhadap perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan tindakan, minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan guru
dan siswa dalam proses pembelajaran ini diamati dengan menggunakan instrument yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Untuk selanjutnya data hasil observasi tersebut dijadikan
dasar untuk menyusun perencanaan tindakan berikutnya.
d. Refleksi
Pengkajian data pada tahap refleksi melibatkan observasi sehingga diharapkan
evaluasi dan refleksi akan lebih efektif, hasil dan refleksi ini digunakan sebagai diskusi
balikan untuk merencanakan dan mengadakan perbaikan pada pelaksanaan tindakan be
rikutnya. Berdasarkan hasil tindakan yang disertai observasi dan refleksi dapat diketahui
kelemahan dan kekurangan kegiatan pemb elajaran yang dapat digunakan untuk
menentukan tindakan perbaik an pada siklus II.
2. Siklus II
Pada siklus II ini juga prosedur pelaksanaan disusun sama dengan siklus I yang
terdiri dari :
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan siklus II ini disusun berdasarkan refleksi hasil observasi
pembelajaran pada siklus I. Perencanaan tindakan ini dipusatkan kepada sesuatu yang
belum dapat terlaksana dengan baik pada tindakan siklus I.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas yang sama sesuai dengan
rencana perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus I.
c. Pengamatan
iii
Kegiatan observasi ini meliputi pengamatan terhadap perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan tindakan siklus II, minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan di
kelas IV pada siklus II, guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah
berlangsung. Dari hasil refleksi dan diskusi dengan supervisor 2 menganalisis
pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen untuk membuat
kesimpulan dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas IV Semester 2 SD
Negeri 01 Tri Mulya Jaya, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang
terhadap pembelajaran IPA Tahun Pelajaran 2019/2020.
iii
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
iii
20 80 70 80
Syahrizam Pratama
21 80 70 90
Verdi Saprino
22 40 70 90
Yeni
23 30 80 80
Yoga Nopiandi
24 70 20 60
Zefa Syahputra
25 30 60 90
Ziad Mizari
Jumlah 1.530 1.660 2.010
Nilai ≥ 70 10 17 22
Nilai rata-rata 61,2 66,40 80,4
Persentase nilai ≥ 70 40% 68% 88%
Dilihat dari daftar nilai hasil penelitian sampai dengan siklus II pada mata pelajaran IPA pada
SD Negeri 4 Jebus telah terjadi peningkatan kualitas hasil belajar. Ini dibuktikan banyak siswa yang
sudah mendapat nilai diatas KKM. Pada kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran berjalan optimal.
90
80,4
80
66,4
70
61,2
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
iii
iii
Adapun persentase peningkatan Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) yang dilakukan
selama perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil tes tertulis terhadap 25 orang siswa kelas IV
SD Negeri 4 Jebus (nilai evaluasi terlampir) adalah sebagai berikut.
100
88%
90
80
68%
70
60
50 40%
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Grafik 4.2 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
Dari grafik 4.2 terlihat bahwa pada pra siklus dari 25 siswa, 40% siswa sudah mencapai
KKM yakni memperoleh nilai 70 keatas sedangkan yang belum berhasil mencapai nilai nilai
70 sebanyak 60%. Tetapi pada siklus I terjadi peningkatan dan perbaikan nilai dari 25 siswa,
68% sudah memperoleh nilai baik di atas 70. Peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM
meningkat tinggi terjadi pada siklus II, yakni 88%. Hal ini disebabkan dalam proses belajar
mengajar guru sudah mampu melibatkan siswa secara langsung dan aktif dalam proses
pembelajaran sehingga siswa dengan cepat bisa memahami materi yang diberikan. Disamping
itu juga, guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
dengan memberikan pengalaman yang konkrit kepada siswa.
Berikut ini adalah hasil observasi terhadap 25 siswa kelas IV SD Negeri 01 Tri Mulya
Jaya yang aktif dan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran pada saat perbaikan
pembelajaran berlangsung.
iii
25
22
20
17
15
15
Siswa aktif
10
10 Siswa kurang aktif
8
5
3
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Dari grafik 4.3 menunjukkan bahwa dari ke-2 siklus tersebut pada siklus II terjadi
peningkatan yang signifikan terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, yakni 22
siswa bisa menjawab benar dan aktif dalam tanya jawab dengan guru. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa kemauan siswa melakukan tanya jawab dan aktif dalam pembelajaran
mengalami peningkatan yang tinggi.
iii
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN SERTA TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam dua
siklus dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya pada mata
pelajaran IPA materi Perpindahan Energi Panas mengalami peningkatan
yang signifikan setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode
eksperimen.
2. Mengaitkan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membuat
pembelajaran menjadi lebih bermakna.
3. Keterampilan dan minat belajar siswa dalam tanya jawab selama proses
pembelajaran menggunakan metode eksperimen dapat muncul dan 88%
menunjukkan peningkatan.
B. Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan simpulan diatas, maka terdapat beberapa hal yang
sebaiknya dilakukan oleh guru dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA sebagai berikut:
1. Sebaiknya guru melaksanakan pembelajaran pada materi perpindahan
energi panas dengan menggunakan metode eksperimen agar minat
prestasi belajar siswa dapat meningkat.
2. Gunakan metode pembelajaran yang tepat dan bervariatif sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan perkembangan peserta didik .
3. Sebaiknya kaitkan pembelajaran yang dilaksanakan dengan pengalaman
kongkrit siswa agar pembelajaran menjadi bermakna.
4. Libatkan siswa secara lebih aktif dalam setiap proses pembelajaran
melalui penerapan metode eksperimen.
5. Lakukan refleksi diri setiap selesai mengajar untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran.
iii
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Mulyati, et, all, (2005). Setrategi Belajar mengajar Kimia Malang:
Universitas Negri Malang
http://contoh-surat.net/pengertian-belajar.html
diakses 20 Mei 2017.
iii
Anitah, W. Sri., et.al (2009). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Dimyati. Dkk (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
iii
Lampiran 1
I. Tujuan Perbaikan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
dengan metode ekperimen ini bisa meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
kelas IV semester
II. Identifikasi Masalah
a. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran yang diakibatkan
oleh penggunaan metode ceramah secara terus menerus.
b. Siswa sangat pasif dalam kegiatan pembelajaran.
c. Siswa kurang aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru.
d. Selain itu dari hasil pengamatan terhadap lembar jawaban siswa terlihat
kurangnya kemampuan siswa dalam penyelesaian soal sehingga hasil
belajar siswa rendah.
III. Analisis Masalah
Dalam mengajarkan IPA, sebaiknya siswa lebih aktif untuk belajar sendiri
dan mencari tahu bagian-bagian yang di tugaskan kepada mereka. Sehingga dapat
memberikan motivasi belajar kepada siswa juga memudahkan untuk penyampaian
terkait dengan mata palajaran IPA.
iii
IV. Perumusan Masalah
1. Apakah media yang digunakan kurang menarik minat anak?
2. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah yang
menyebabkan rendahnya minat belajar siswa sebagai berikut:
Apakah dengan metode eksperimen dapat meningkatkan minat dan hasil
belajar siswa kelas IV semester 1 SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya pada mata
pelajaran IPA materi perpindahan energi panas tahun pelajaran 2019/2020.
iii
RANCANGAN SATU SIKLUS
(SIKLUS II)
Siklus : II
Semester : II
Tema/SubTema : Perpindahan Energi Panas
Kelompok :B
Hari/Tanggal : 21 April 2020
I. Tujuan Perbaikan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
dengan metode ekperimen ini bisa meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
kelas IV semester
II. Identifikasi Masalah
a. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran yang diakibatkan
oleh penggunaan metode ceramah secara terus menerus.
b. Siswa sangat pasif dalam kegiatan pembelajaran.
c. Siswa kurang aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru.
d. Selain itu dari hasil pengamatan terhadap lembar jawaban siswa terlihat
kurangnya kemampuan siswa dalam penyelesaian soal sehingga hasil
belajar siswa rendah.
III. Analisis Masalah
Dalam mengajarkan IPA, sebaiknya siswa lebih aktif untuk belajar sendiri
dan mencari tahu bagian-bagian yang di tugaskan kepada mereka. Sehingga dapat
memberikan motivasi belajar kepada siswa juga memudahkan untuk penyampaian
terkait dengan mata palajaran IPA.
IV. Perumusan Masalah
1. Apakah media yang digunakan kurang menarik minat anak?
2. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah yang
menyebabkan rendahnya minat belajar siswa sebagai berikut:
Apakah dengan metode eksperimen dapat meningkatkan minat dan hasil
belajar siswa kelas IV semester 1 SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya pada mata
pelajaran IPA materi perpindahan energi panas tahun pelajaran 2019/2020.
iii
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS I)
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar
serta sifat-sifatnya.
C. Indikator
1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas.
2. Menyebutkan contoh-contoh sumber energi panas.
3. Menjelaskan cara perpindahan energi panas.
D. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menyebutkan macam-macam sumber energi panas.
b. Peserta didik dapat menyebutkan cara perpindahan energi panas.
c. Peserta didik dapat membuktikan dengan percobaan tentang perpindahan
energi panas pada benda.
E. Materi Ajar
Perpindahan Energi Panas.
iii
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
3. Diskusi.
4. Percobaan/ Eksperimen.
5. Penugasan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 Menit)
a. Berdoa
b. Absensi siswa
c. Apersepsi
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (50 Menit)
a. Guru menguraikan materi tentang sumber energi panas dan
perpindahan energi panas.
b. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tentang
sumber-sumber energi panas dan perpindahan energi panas.
c. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan percobaan bersama teman
kelompoknya.
d. Salah satu wakil kelompok mempersentasikan hasil diskusinya, siswa
yang lain memperhatikan.
e. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari serta meluruskan kesalahan pemahaman, dan memberikan
penguatan serta penyimpulan.
3. Kegiatan Penutup (15 Menit)
a. Guru menyimpulkan materi.
b. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
c. Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
d. Memberikan PR.
iii
H. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
1. Buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV, Penerbit Erlangga
2. Buku IPA Kelas IV, bse, Pusat Perbukuan Depdiknas.
3. Lilin, Korek Api, Sendok Logam dan Kain Lap.
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Tes awal
b. Tes proses
c. Tes akhir
2. Jenis Penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Penilaian : Isian
4. Instrumen Penilaian : Lembar penilaian
CATATAN :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
iii
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS II)
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar
serta sifat-sifatnya.
C. Indikator
1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas.
2. Menyebutkan contoh-contoh sumber energi panas.
3. Menjelaskan cara perpindahan energi panas.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menyebutkan macam-macam sumber energi panas.
2. Peserta didik dapat menyebutkan cara perpindahan energi panas.
3. Peserta didik dapat membuktikan dengan percobaan tentang perpindahan
energi panas pada benda.
E. Materi Ajar
Perpindahan Energi Panas.
iii
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
3. Diskusi.
4. Percobaan/ Eksperimen.
5. Penugasan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 Menit)
a. Berdoa
b. Absensi siswa
c. Apersepsi
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (50 Menit)
a. Guru menguraikan materi tentang sumber energi panas dan
perpindahan energi panas.
b. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tentang
sumber-sumber energi panas dan perpindahan energi panas.
c. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan percobaan bersama teman
kelompoknya.
d. Salah satu wakil kelompok mempersentasikan hasil diskusinya,
siswa yang lain memperhatikan.
e. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari serta meluruskan kesalahan pemahaman, dan memberikan
penguatan serta penyimpulan.
3. Kegiatan Penutup (15 Menit)
a. Guru menyimpulkan mtari.
b. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
c. Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
iii
H. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar
1. Buku Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV, Penerbit Erlangga
2. Buku IPA Kelas IV, bse, Pusat Perbukuan Depdiknas.
3. Lilin, Korek Api, Sendok Logam, Kawat (20 cm), Balok Kayu Setinggi
Lilin, Mentega.
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Tes awal
b. Tes proses
c. Tes akhir
2. Jenis Penilaian : Tes tertulis
3. Bentuk Penilaian : Isian
4. Instrumen Penilaian : Lembar penilaian
CATATAN :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
iii
Lampiran 3
SKENARIO PERBAIKAN
(SIKLUS I)
iii
3. Langkah.langkah perbaikan
a. Guru menguraikan materi tentang sumber energi panas dan
perpindahan energi panas.
b. Guru menjelaskan sumber-sumber energi panas dan perpindahan
energi panas.
c. Guru memberikan contoh percobaan tentang sumber energi panas.
C. Langkah pengembangan III (Penutup)
1. Judul kegiatan: menyebutkan macam-macam sumber energi panas dan
menyebutkan cara perpindahan energi panas.
2. Pengelolaan kelas
Penataan ruang:
a. Penataan ruang: Posisi anak duduk melingkar.
b. Pengorganisasian anak: Dilakukan secara klasikal.
3. Langkah.langkah perbaikan:
a. Guru menyimpulkan materi
b. Guru Mengevaluasi kegiatan pembelajaran
c. Guru memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi
yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
d. Guru mengajak anak berdo3a+
e. Salam
iii
SKENARIO PERBAIKAN
(SIKLUS II)
iii
d. Guru menguraikan materi tentang sumber energi panas dan
perpindahan energi panas.
e. Guru menjelaskan sumber-sumber energi panas dan perpindahan
energi panas.
f. Guru memberikan contoh percobaan tentang sumber energi panas.
C. Langkah pengembangan III (Penutup)
d. Judul kegiatan: menyebutkan macam-macam sumber energi panas
dan menyebutkan cara perpindahan energi panas.
e. Pengelolaan kelas
Penataan ruang:
c. Penataan ruang: Posisi anak duduk melingkar.
d. Pengorganisasian anak: Dilakukan secara klasikal.
D. Langkah.langkah perbaikan:
a. Guru menyimpulkan materi
b. Guru Mengevaluasi kegiatan pembelajaran
c. Guru memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi
yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.
d. Guru mengajak anak berdo’a
e. Salam
iii
Lampiran 4. Lembar Refleksi Siklus I dan Siklus II
Refleksi Siklus I
Lembar Refleksi Simulasi Perbaikan Pembelajaran pada PKP
1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan
dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
Saya berkesimpulan bahwa kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan
dapat mengarahkan dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan
baik.
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi / bahan ajar yang saya sajikan
sesuai dengan yang diharapkan ? ( Apakah materi terlalu tinggi, terlalu rendah,
atau sudah sesuai dengan kemampuan awal siswa ? )
Dari hasil pengamatan saya bahan ajar / materi yang saya sajikan tidak terlalu
tinggi dan sudah sesuai dengan kemampuan awal siswa berdasarkan silabus.
3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang di gunakan ?
( Apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi /
materi yang di ajarkan ? )
Media pembelajaran yang dipakai seperti peta / denah sangat membantu siswa
menguasai materi pembelajaran.
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya
rancang?
Kegiatan belajar yang saya rancang setelah diterapkan mendapat tanggapan
positif dari siswa.
5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode / teknik pembelajaran yang saya
gunakan?
Dengan metode / teknik pembelajaran yang saya pilih telah sesuai dengan
kompetensi dasar dan indikator siswa melaksanakan pembelajaran dengan
kreatif.
6. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengelolaan kelas ( perlakuan saya
terhadap siswa, cara saya mengatasi masalah, memotivasi siswa yang saya
lakukan?
Pengelolaan kelas yang saya lakukan dengan berkelompok dapat menjadikan
transformasi berjalan baik yaitu anak yang memiliki kelebihan dapat
memotivasi anak – anak yang masih kurang aktif.
7. Apakah siswa dapat menangkap penjelasan / instruksi yang saya berikan
dengan baik?
iii
Penjelasan / instruksi atau pertanyaan yang saya ajukan kepada siswa direspon
dan dilaksanakan dengan baik.
8. Bagaimana tanggapan siswa terhadap latihan atau penilaian yang saya berikan?
Semua soal evaluasi / latihan dalam penilaian dapat dijawab dengan baik oleh
karena mereka memperhatikan pelajaran dengan penuh konsentrasi.
9. Apakah siswa telah mencapai penguasaan kemampuan yang telah ditetapkan ?
Dengan memperhatikan kreatifitas belajar dan maka evaluasi saya
berkesimpulan penguasaan kemampuan yang ditetapkan dapat dicapai oleh
siswa.
10. Apakah saya telah dapat mengatur dan memanfaatkan waktu pembelajaran
dengan baik?
Pembelajaran yang saya lakukan telah memanfaatkan waktu dengan baik.
11. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang saya gunakan sudah dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang saya
sampaikan?
Kegiatan penutup pelajaran yang saya gunakan sudah dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi yang saya sampaikan.
B. Refleksi Menyeluruh
1. Apakah rencana pembelajaran yang saya susun dapat berjalan sebagai mana
mestinya? ( Jika tidak seluruhnya, apakah saya telah melakukan penyesuaian
rencana pembelajaran dengan baik?)
Tidak seluruh rencana pembelajaran dapat berjalan baik ada beberapa yang
harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa.
2. Apakah kelemahan – kelemahan saya dalam menyusun dan melakukan
pembelajaran? Dalam hal apa saja penguasaan materi, penggunaan bahan dan
media, penataan kegiatan, pengelolaan kelas, komunikasi dan pendekatan
terhadap siswa, penggunaan waktu, serta penilaian belajar?
Kelemahan – kelemahan saya dalam menyusun dan melaksanakan
pembelajaran terjadi pada bagian teknik pembelajaran.
3. Apa saja penyebab kelemahan saya tersebut dan bagaimana memperbaikinya
ke depan ?
Penyebab kelemahan saya tersebut oleh karena belum banyak pengalaman
untuk memperbaiki kedepan harus belajar dari pengalaman itu.
iii
4. Apakah kekuatan saya atau hal –hal baik yang telah saya capai dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran?
Kekuatan atau hal – hal baik yang telah saya capai dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran adalah saya mampu menyadari kelemahan saya.
5. Apakah penyebab kelebihan dan kebaikan yang telah saya capai dalam
merancang dan melaksanakan pembelajara?
Penyebab kelebihan dan kebaikan yang telah capai dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran karena telah belajar materi pemantapan
kemampuan mengajar, terutama refleksi.
6. Bagaimana kebaikan dan kekuatan saya dalam mengajar dapat di pertahankan
bahkan di tingkatkan?
Kebaikan dan kekuatan saya dalam mengajar dapat dipertahankan bahkan
ditingkatkan jika disetiap akhir kegiatan dilakukan refleksi.
7. Hal – hal unik ( positif atau negative ) apa yang terjadi dalam pembelajaran
yang saya lakukan?
Komitmen dan kesadaran siswa terhadap nilai – nilai sosial dan kemanusiaan
menunjukkan tanda – tanda penurunan.
8. Ketika ditanya tentang dasar dan alasan pengambil keputusan dan tindakan
mengajar yang saya lakukan, apakah saya dapat
mempertanggungjawabkannya secara ilmiah dan moral?
Urutan tindakan mengajar yang saya lakukan sesuai Prosedur Oprasional
Standar ( POS ) sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan
moral.
iii
Lampiran 5
JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR I PKP
NAMA : FITRI NURHASANAH
NIM : 836114932
Sekolah : SD Negeri 01 Tri Mulya Jaya
Paraf
No Hari/Tanggal Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut
Mahasiswa Supervisor 1
Tata cara penyusunan
Ikuti tata aturan Perbaiki, refleksi
Minggu, 05 April laporan PKP, Judul,
1. penulisan penelitian terhadap
2020 Halaman Identifikasi, dan
tindakan kelas pembelajaran
Halaman Pengesahan
Identifikasi masalah,
Kata Pengantar, Bab I
analisis masalah, Perbaiki, refleksi
Minggu, 12 April Latar Belakang, Rumusan
2. alternatif dan prioritas terhadap
2020 Masalah, Tujuan dan
pemecahan masalah pembelajaran
Manfaat Penelitian
kurang sejalan
3. Minggu, 19 April Kajian Pustaka - Sesuaikan dengan Sesuaikan
2020 pustaka yang ada di penulisan dengan
iii
kata kunci dari
modul/buku refrensi
judul penelitian
- Alat penilaian harus
Pelaksanaan Perbaikan disesuaikan dengan
Perbaiki alat
Pembelajaran (Bab III) indikator
Minggu, 26 April penilaian dan
4. Subyek Penelitian, Des - Lembar pengamatan
2020 lembar
kripsi Persiklus harus disesuaikan
pengamatan
Pelakasanaan dan Refleksi dengan fokus
masalah
- Deskrisikan data Buat data tentang
Minggu, 03 Mei Bab IV Hasil Penelitian hasil penelitian yang rencana,
5.
2020 dan Pembahasan diolah persiklus pelaksanaan dan
pengamatan
- Simpulan sesuai
Saran dan Tindak Lanjut
Minggu, 10 Mei dengan tujuan Temuan dianalisis
6.
2020 Daftar Pustaka penelitian dan secara jelas
temuan
7. Minggu, 17 Mei Lampiran-Lampiran, Surat - Buat sistematis dan Sesuaikan
2020 Pernyataan lengkap kegiatan guru
dengan aktivitas
iii
Surat Keterangan, RPP siswa dan waktu
Persiklus yang tersedia
Cek Akhir
Minggu, 24 Mei - Kesesuaian isi Sesuaikan dengan
8.
2020 Revisi akhir laporan format PKP
iii
53
53
53
57