Anda di halaman 1dari 21

PENDIDIKAN JASMANI DALAM AL-QUR’AN

Fatmawati Nur Pomoalo

IAIN Sultan Amai Gorontalo

fatmapomoalo@gmail.com

ABSTRAK.
Islam adalah agama yang sempurna, agama yang mengatur semua aspek
kehidupan manusia, agama yang mengatur kesehatan jasmani dan rohani, Islam
bukan tentang spiritual manusia saja, Islam juga mengatur tentang social masyarakat.
Hanya agama Islam agama yang membahas semua aspek kehidupan manusia secara
detail. Di Islam dikenalkan juga tentang pendidikan jasmani dan ada beberapa cabang
olahraga yang sebenarnya sudah ada sejak zaman Rasul.
Kata Kunci: Pendidikan, Jasmani, Al-Qur’an

ABSTRACT
Islam is the perfect religion that regulates all aspects of human life, the
religious governing physical and spiritual health. Islam is not about a man, Islam
also regulates the social community, only to Islam religion that addresses all human
life aspk in detail. In Islam was introduced also on physical education and there are
few sports that actually been around since the days of the prophet
Keywords: Education, Physical, Qur’an

A. PENDAHULUAN
Kesehatan adalah sesuatu yang mahal harganya dan itu termasuk salah satu
nikmat Allah yang paling berharga untuk kita dan tidak dapat dihitung oleh manusia.
Tetapi terkadang kesehatan tersebut tidak pernah di perhatikan dan dijaga oleh
sebagian manusia. Nikmat kesehatan adalah nikmat yang sangat dibutuhkan dan
penting bagi manusia, maka agama Islam sangat menekankan tentang kesehatan.
Islam adalah agama yang sempurna, bahkan agama Islam menjadi penyempurna dari
agama-agama sebelum Islam itu sendiri. Segala hal yang ada dalam Islam sudah di
atur baik dari segi ibadah, mu’amalah,semua diatur dalam agama Islam, bahkan
dalam Islam pun mengatur pendidikan tentang jasmani, islampun mengatur hal

1
tersebut. Hal itu adalah bukti bahwa betapa sempurnanya agama islam. karena dalam
Islam sampai hal terkecil apapun di bahas dalam agama Islam.
Kesehatan jasmani sangat urgen bagi manusia, bukan menganggap bahwa
kesehatan jasmani itu tidak penting, kesehatan rohanianpun sangat penting pula,
kesehatan jasmani banyak sekali dicari ileh orang, bahkan sering kita jumpai bahwa
banyak sekali orang kaya yang kesulitan untuk mendapatkan kesehatan jasmani,
memiliki harta benda, tetapi mereka tidak diberi kesempatan untuk
menikmatinya.Islam memang benar-benar agama yang sangat relevan bagi manusia,
bukan hanya kesehatan rohani saja yang diatur oleh agama Islam kesehatan
jasmanipun diatur oleh agama Islam. Begitu sempurnanya agama Islam maka
dikatakan bahwa Islam adalah Rahmatan Lil ‘alamin.

B. PEMBAHASAN
1. Penjelasan Surat Al-Baqarah Ayat 247
a) Teks dan terjemahan Surat Al-Baqarah Ayat 247

ُ ‫ قَ الُ وا أَ ىَّنٰ يَ ُك‬/ۚ ‫وت َم لِ ًك ا‬


ُ‫ون لَ ه‬ َ ‫ال هَلُ ْم نَ بِ ُّي ُه ْم إِ َّن اللَّ هَ قَ ْد َب َع‬
َ ُ‫ث لَ ُك ْم طَ ال‬ َ َ‫َو ق‬
ِ ‫ت س ع ةً ِم ن الْ م‬ ِ ِ ِ
َ‫ال إِ َّن اللَّ ه‬
َ َ‫ ق‬/ۚ ‫ال‬ َ َ َ َ َ ‫َح ُّق ب الْ ُم ْل ك م ْن هُ َو مَلْ يُ ْؤ‬
َ ‫ك َع لَ ْي نَ ا َو حَنْ ُن أ‬
ُ ‫الْ ُم ْل‬

/ۚ ُ‫ َو اللَّ هُ يُ ْؤ يِت ُم ْل َك هُ َم ْن يَ َش اء‬/ۖ ‫اص طَ َف اهُ َع لَ ْي ُك ْم َو َز َاد هُ بَ ْس طَ ةً يِف الْ عِ ْل ِم َو ا جْلِ ْس ِم‬
ْ
ِ ِ
ٌ‫َو اللَّ هُ َو اس ٌع َع ل يم‬
Dan Nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat
Talut menjadi rajamu.” Mereka menjawab, Bagaimana Talut memperoleh kerajaan
atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya, dan dia tidak
diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi) Menjawab, “Allah telah memilihnya (menjadi
raja) kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik.”Alah memberikan kerajaan-
Nya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.

2
b) Analisis Mufradat Surat Al-Baqarah Ayat 247
Kata ‫ قاَ َل‬berarti dia laki-laki berkata. Yang berasal dari kata ً‫ال – َي ُق ْو ُل – َق ْوال‬
َ َ‫( ق‬Bisri,
1999: 619).
Kata ‫ نَبُِّي ُه ْم‬kata Nabiy berasal dari naba’a – yanba’u – nabi’an. kata ini jika berdiri

sendiri mempunyai banyak pengertian antara lain, berarti ‘bersuara pelan’, ‘naik’ atau
‘tinggi’, dan juga berarti ‘menghindar dan menjauh’. Dari kata ini muncul bentukan
yang lain, seperti anba’a – yunbi’u – inba’an yang berarti ‘memberitakan’,
‘memberitahukan’, serta ‘ mengusir dan mengasingkan’ dan nabba’a – yunabbi’u –
tanbi’an yang berarti ‘memberitakan dan memberitahukan’. Kata an-naba
merupakan bentuk dasar dari kata itu yang mengandung pengertian kabar, berita, dan
keterangan’.
ِ ‫الْ م ْل‬Malik terdiri dari huruf-huruf mim,lam dan kaf yang rangkaiannya
Kata ‫ك‬ ُ
mengandung makna kekuatan dan keshahihan. Kata itu pada mulanya berarti ikatan
dan penguatan. Malik mengandung arti penguasaan terhadap sesuatu disebabkan oleh
kekuatan pengendalian dan keshahihannya. Malik yang biasa diterjemahkan dengan
raja adalah yang menguasai dan menangani perintah dan larangan, anugerah dan
pencabutan, dank arena itu biasanya kerajaan terarah kepada manusia dan tidak
kepada barang yang sifatnya tidak dapat menerima perintah dan larangan.
‫ اَل ِْعلْم‬kata ’Ilm adalah bentuk masdar dari ‘alima – ya’lamu- ‘ilman. Menurut Ibnu

Faris, penulis buku Mu’jam Maqayisil-lughah, kata ‘Ilm mempunyai arti denotatif
‘bekas sesuatu yang dengannya dapat dibedakan sesuatu dengan Sesutu yang lain’,
sedangkan menurut al-Ashfahani dan al-Anbari, ‘Ilm adalah idrakusy-syai’bi
haqiqatih = mengetahui hakikat sesuatu.
ِ ‫اَل‬kata Jism berarti ‘badan. Tubuh, substansi, dan semua yang mempunyai
‫ْج ْس م‬

panjang, lebar dan kedalaman’. Kata ini mempunyai akar kata jim, sin, dan mim yang
makna dasarnya adalah ‘berkumpulnya sesuatu’. Dari akar kata ini dibentuk kata

3
jasim dan jusam yang berarti ‘yang besar tubuhnya’. Dan jusman yang semakna
dengan jism.
‫ َب َعث‬artinya mengutus, berasal dari kata ‫ث – َب ْعثًا‬
ُ ‫ث – َي ْب َع‬
َ ‫ َب َع‬atau juga dapat diartikan
mengirimkan.
‫ت‬
َ ‫ طَ ال ُْو‬adalah nama julukan seorang raja. Dikatakan demikian karena orangnya
sangat tinggi. Dalam perjanjian lama kitab Samuel diceritakan, “ia berdiri diantara
rakyat (Bani Israil), dan ternyata ia paling tinggi kesemuanya ke atasnya" (Al
Maraghi, 1984:396)
‫ َملِ َكا‬artinya raja, ‫ك – ُم ْل ًكا‬
ُ ِ‫ك – يَ ْمل‬
َ َ‫ َمل‬yang artinya memiliki, menguasai, memerintah
(Munawir: 1997: 1358). Mengandung arti penguasaan terhadap sesuatu disebabkan
oleh kekuatan pengadilan dan keshahihannya. Malik yang biasa diterjemahkan
dengan raja adalah menguasai dan mengenai perintah dan larangan, anugerah dan
pencabutan. Dan karena itu biasanya kerajaan terarah kepada manusia dan tidak
kepada barang yang sifatnya tidak dapat menerima perintah dan larangan.
ِ
َ ‫ أ‬artinya yang lebih berhak, asal katanya ‫ يَح ُق – َح ًّقا‬- ‫ َح َّق‬dapat diartikan dengan
‫َح ُّق‬

nyata, pasti, tetap (Munawir: 1997: 282). Karena berwazan ‫ْع َل‬
َ ‫ اَف‬yang artinya
melebihkan atau yang lebih. Dalam ayat ini diartikan dengan pantas atau patut. Yakni
lebih pantas mengendalikan pemerintahan.
ً‫ َس َعة‬aritnya kelapangan. Berasal dari kata ‫ َو َس َع – َو ْس ًعا‬artinya melapangkan dan
mencukupkan (Munawir: 1997: 1558).
‫ الم ال‬artinya harta, asal kata dari ً‫ َو ُم ْؤ وال‬-‫ال – َم ْو ًل‬
َ ‫ َم‬artinya menjadi kaya, member

ٌ ‫( أ َْم َو‬Munawir: 1997: 1328).


harta. Dalam bentuk isimnya menjadi ‫ المال‬jamaknya ‫ال‬

َ ‫ َز‬artinya menambahkan. Berasal dari kata ‫اد – يَ ِزيْ ُد‬


‫اد‬ َ ‫ز‬berarti
َ menambah, diberi.

ً‫ بَ ْس طَة‬artinya melebihkan. Berasal dari kata ‫ بَ ْس طًا‬- ‫ط‬


ُ ‫س‬
ُ ‫ط – َي ْب‬
َ ‫بَ َس‬bermakna
menggembirakan, menyenangkan.

4
ِ ‫و‬kata Al-wasi terambil dari akar kata yang menggunakan huruf-huruf waw,
‫اس ٌع‬ َ
sin, dan ain. Yang maknanya berkisar pada antonim kesempitan dan kesulitan. Dari
sini lahir makna-makna seperti kaya, mampu, luas, meliputi,langkah panjang dan
sebagainya. Allah Wasi’ dalam arti ilmu-Nya mencakup segala sesuatu dan rahmat-
Nya pun Wasi’ dengan keanekaragamannya.
‫علِ ْيم‬kata
َ Alim terambil dari kata ‘ilm yang menurut pakar-pakar bahasa berarti “

menjangkau sesuatu dengan keadaannya yang sebenarnya.” Bahasa Arab


menggunakan semua kata yang tersusun dari huruf-huruf ‘ain, lam, dan mim dalam
berbagai bentuknya untuk menggambarkan sesuatu yang sedemikian jelas sehingga
tidak menimbulkan keraguan. Allah SWT dinamai Alim karena pengetahuan-Nya
yang amat jelas sehingga terungkap bagiNya hal-hal yang sekecil apapun.
1. Hadits terkait
Adapun perspektif Hadits tentang pendidikan jasmani yaitu
Hadits pertama
)Memanah)
ِ ‫اهلل صلَّى اهلل علَي ِه وسلَّم وهو علَى ال ِْم ْنب ِر ي ُقو ُل وأ‬
ِ ‫ت رسو َل‬ ِ ِ
‫َعدُّوا‬ َ َْ َ َ َُ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ ُ َ ُ ‫َع ْن عُ ْقبَةَ بْ َن َعام ِر َي ُق ْو ُل َسم ْع‬

َّ َ‫الر ْم ُي اَاَل اِ َّن الْ ُق َّوة‬


‫الر ْم ُي (رواه‬ َّ َ‫الر ْم ِي أَاَل اِ َّن الْ ُق َّوة‬
َّ َ‫استَطَ ْعتُ ْم ِم ْن ُق َّو ِة اَاَل اِ َّن الْ ُق َّوة‬
ْ ‫ل َُه ْم َما‬

)‫مسلم‬
“Uqbah ibn Amir berkata: saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda ketika beliau
sedang berada di atas mimbar: Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan
apa saja yang kamu sanggupi. Ketahuilah bahwa sesuangguhnya kekuatan itu
adalah memanah!” (H.R Muslim)

Takhrij Hadits:
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim. Kandungan Haditnya yaitu:
Rasulullah SAW menyeru pada umatnya untuk mempersiapkan kekuatan yang

5
mereka miliki dalam menghadapi orang-orang kafir. Rasulullah SAW mempunyai
perhatian yang serius terhadap olahraga Memanah.
Hadits kedua
(Menjaga Pola Makan)
ِ ‫اهلل صلَّى اهلل علَي ِه وسلَّم الم ْؤ ِمن يأْ ُكل فِي ِمعى و‬
‫ َوالْ َكافِ ُر يَأْ ُك ُل‬.‫اح ِد‬ ِ ‫ال رسو ُل‬ ِ
َ ً ُ َُ ُ َ ََ َُْ َ ْ ُ َ َ َ‫َع ْن ابْ ُن ُع َم َر ق‬

) ‫ (رواه البخار‬.‫فِي َس ْب َع ِة اَ ْم َعاء‬


“Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW, bersabda : Orang yang beriman
itu makan dengan satu usus(perut), sedang orang kafir makan dengan tujuh usus.”
(H.R Bukhari)
Takhrij Hadits:
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Kandungan Haditsnya yaitu: pola
makan menunjukkan perbedaan sikap dan perilaku dalam menghadapi nikmat Allah.
Orang yang beriman tidak boleh makan secara berlebihan. Makan harus didasarkan
pada kebutuhan tubuh bukan pada selera nafsu belaka.
2. Pendapat Para Mufassir Tentang Surat Al-Baqarah ayat 247
Surah Al-Baqarah (Sapi Betina) adalah surat kedua dalam Al-Quran. Surat ini
terdiri dari 286 ayat, 6.221 kata dan 25.500 huruf dan tergolong pada surat
Madaniyah. Sebagian besar ayat dalam surat ini diturunkan pada permulaan hijrah.
Kecuali ayat 281 yang diturunkan di Mina saat peristiwa Haji wada. Surat ini
merupakan surat terpanjang dalam Al-Qur’an. Surat ini dinamai Al-baqarah yang
artinya sapi betina karena di dalam Surat ini terdapat kisah penyembelihan sapi betina
yang diperintshkan Allah kepada Bani Israil (Ayat 67-74). Surat ini juga dinamai
Fustatul Qur’an ( puncak Al-Qur’an) karena memuat beberapa hukum yang tidak
disebutkan dalam surat yang lain. Dinamai juga surat Alif Lam Mim karena surat ini
dimulai dengan huruf Arab Alif Lam dan Mim.
Kandungan dalam isi surat ini meliputi tiga golongan manusia (mukmin, kafir,
munafik) dalam Al-Qur’an (ayat 1-20), keesaan dan kekuasaan Allah (ayat 21-39),

6
peringatan Allah kepada Bani Israil (ayat 20-141). Ka’bah adalah kiblat bagi kaum
muslimin (ayat 142-214), beberapa hukum syariat (ayat 215-252), tentang Rasul-
Rasul dan Kekuasaan Allah (ayat 253-260) dan lain sebagainya.
Ayat ini menerangkan mengenai kisah pengangkatan Thalut sebagai raja Bani
Israil. Allah menceritakan kisah ini dengan sangat indah, dimana orang yang
berpendidikan dan mempunyai fisik kuatah yang pantas menjadi pemimpin dan
melaksanakan titah sebagai khalifah fil ard.
Ayat 247 ini mencakup penolakan para pemuka Bani Israil atas terpilihnya Thalut
sebagai pemimpin mereka dengan alasan bahwa dia itu seorang yang miskin, berasal
dari keluarga yang tidak terpandang, sementara mereka lebih berhak atas posisi itu,
Nabi mereka menjawab pernyataan itu dengan firman Allah:
ِ ‫ْم و ال‬
‫ َو اللَّ هُ ُي ْؤ تِ ي‬8ۖ ‫ْج ْس ِم‬ ِ ِ
َ ِ ‫اد هُ بَ ْس طَ ةً ف ي الْع ل‬ ْ َ‫إِ َّن اللَّ ه‬
َ ‫اص طَ َف اهُ َع لَ ْي ُك ْم َو َز‬
ِ ِ
ٌ‫ َو اللَّ هُ َو اس ٌع َع ل يم‬8ۚ ُ‫ُم ْل َك هُ َم ْن يَ َش اء‬
“Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan
fisik.”Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah
Mahaluas, Maha Mengetahui.
Bani Israil meminta kepada Nabi mereka untuk mengutus seorang raja.
Sebenarnya Nabi dengan mudah memilih salah satu dari mereka untuk menjadi raja,
tapi nabi ingin menanamkan rasa hormat mereka kepada raja mereka dengan

ungkapan,

‫ُوت َم لِ ًك ا‬
َ ‫َك ْم طَ ال‬
ُ‫ثل‬َ ‫إِ َّن اللَّ هَ قَ ْد َب َع‬
“sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu”
Ungkapan ini sekaligus mengindikasikan bahwa memilih Thalut sebagai raja
bukan berasal dari Nabi karena ia manusia seperti mereka yang bisa salah dalam

7
memilih, tapi yang memilihnya adalah Allah, Tuhan yang Maha Mengetahui. Tapi
apa jawaban mereka?

‫ت‬
َ ‫َم ُي ْؤ‬ ِ ِ ‫ْك ع لَ ي ن ا و نَ ح ن أَح ُّق بِ ال‬ ُ ‫قَ الُوا أَنَّ ٰى يَ ُك‬
ْ ‫ْم لْك م ْن هُ َو ل‬
ُ َ ُ ْ َ َ ْ َ ُ ‫ْم ل‬ ُ ‫ون لَهُ ال‬
8ِ‫ْم ال‬
َ ‫ال‬ ‫َس َع ةً ِم َن‬
“Bagaiman Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak
mengendalikan pemerintahan daripadanya,sedang diapun tidak diberi
kekayaan yang cukup banyak?”

Bagaimana ia bisa menjadi raja kami sedangkan kami lebih pantas bila
dibandingkan dengan dirinya yang miskin. Pertanyaan ini sangat arogan
dan mengalihkan permasalahan dari topik sebenarnya,walaupun tidak
sesuai dengan keinginan dan kemaslahatan mereka.
Muncul kebiasaan mereka dalam pembangkangan terhadap para Nabi
dan terhadap perintah Allah SWT. Mereka berkata /‫ ى‬/َّ‫ ن‬/َ‫ ا‬maksudnya dari
segi apa? Dengan demikian /‫ ى‬/َّ‫ ن‬/َ‫ ا‬berada pada posisi nashab sebagai zharf
(menunjukkan empat), padahal kami dari keturunan raja-raja, sedangkan
dia bukan dari keturunan raja-raja dan dia orang yang fakir.
Mereka menginginkan pemimpin yang kaya sedangkan mereka
menghadapi perang yang membutuhkan pemimpin yang arif dan bijaksana
serta tidak perlu kaya raya. Allah telah memilihkan seorang raja untuk
memenuhi kemaslahatan mereka, tapi mengapa mereka menolak. Selain
karena factor miskin, dari ungkapan:
ِ ِ ‫و نَ ح ن أَح ُّق بِ الْم ل‬
ُ‫ْك م ْن ه‬ ُ َ ُْ َ
“padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya”
dapat dipahami bahwa Thalut bukan tokoh masyarakat.

8
Biasanya pemimpin dipih dari tokoh masyarakat terkenal, makanya
mereka menduga bahwa satu diantara mereka pasti akan dipilih. Tapi,
ternyata sesuatu terjadi diluar dugaan, Thalut yang berasal dari golongan
biasa bukan keturunan raja dan bukan pula tokoh masyarakat terpilih
sebagai pemimpin.
Tokoh masyarakat pada saat itu berasal dari dua keturunan: nabi dari
keturunan Bunyamin dan raja dari kerurunan Lawi bin Yakub. Ketika
Allah memilih Thalut, mereka menelusuri 2 nasab ini dan ternyata Thalut
bukan keturunan Bunyamin dan Lawi bin Yakub.
Hal ini mengindikasikan bahwa Bani Israil ketika menempatkan
seseorang didasarkan pada keturunan walaupun orang itu tidak cakap dan
pantas pada posisi tersebut.

‫اص طَ َف اهُ َع لَ ْي ُك ْم‬


ْ
“Allah telah memilih rajamu” yakni: tekah telah memilihnya dan pilihan
Allah itu adalah keputusan yang pasti berlaku . Kemudian Allah menjelaskan kepada
mereka tentang alasan pemilihan itu, yaitu bahwa Allah telah memberikan kelebihan
padanya dalam hal ilmu yang merupakan kekayaan manusia dan modal kemuliaannya
serta merupakan alasan utama pengunggulannya. Apakah raja itu diutus untuk
bersikap arogan dan sombong? Pada saat terpilihnya Thalut yang berasal dari rakyat
biasa tersirat pesan Allah kepada mukmin agar ketika memilih pemimpin menjauhkan
factor kekayaan, keturunan, dan pangkat, tapi hendaklah dipilih orang yang paling
pantas dari orang-orang yang berpengalaman.
Dari ayat ini :
ِ ‫ْم و ال‬
‫ْج ْس ِم‬ ِ ِ
َ ِ ‫بَ ْس طَ ةً ف ي الْع ل‬
“Menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.”
Maksudnya: Sesungguhnya Allah menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang
perkasa, dan memberinya ilmu lebih dari orang orang yang Dia ajak bicara waktu itu.

9
Hal ini karena Allah memberikan wahyu kepadanya. Sedangkan dari sisi tubuh,
sesungguhnya Allah melebihkan tingginya dibandingkan yang lain. Bani Israel lupa
bahwa mereka butuh raja yang memiliki 2 sifat, yaitu gagah dan berwawasan luas.
Pilihan Allah atas Thalut sesuai dengan dua sifat itu. Dari redaksi ayat ini terlihat
pertama kali Allah mengatakan

‫َك ْم‬
ُ‫ثل‬َ ‫َب َع‬
Yang artinya Allah mengutus untuk kamu sekalian agar kamu tidak merasa
tersinggung bahwa Thalut lebih baik dari mereka.
ِ
ُ‫َو اللَّ هُ ُي ْؤ ت ي ُم ْل َك هُ َم ْن يَ َش اء‬

“Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.”


mengindikasikan, jangan kamu menduga bahwa kamu berhak menjadi calon raja,
karena permintaanmu kepada Allah menyebabkan pemilihan mutlak berada di tangan
Allah, dan Ia memutuskannya sesuka hati. Maksud ditutupnya ayat dengan
ِ ِ
ٌ‫َو اللَّ هُ َو اس ٌع َع ل يم‬
“Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui.”
Adalah Allah maha mengetahui orang yang pantas menduduki suatu posisi sesuai
dengan kemampuannya. Namun tatkala mereka masih tidak bisa menerima
keberadaan Thalut, Allah memberikan mukjizat kepadanya.

3. Nilai-Nilai Pendidikan Yang Terkandung/kandungan makna Dalam Q.S Al-


Baqarah ayat 247

1) Pendidikan Olahraga
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang agar tetap bugar dan
sehat. Olahraga dalam Islam sangat dianjurkan. Nabi Muhammad SAW
memerintahkan kepada kaum muslimin untuk tidak mengabaikan aktivitas olahraga.
Nabi Muhammad SAW sendiri adalah sosok yang senang berolahraga. Beliau

10
menganjurkan para sahabat berlatih memanah, dan beliau sendiri adalah pemanah
ulung. Beliau menganjurkan mereka berlatih menunggang kuda, dan beliau sendiri
penunggang kuda yang lihai. Beliau menganjurkan mereka berenang, dan beliau
perenang yang mahir.
Ada beberapa jenis olahraga yang disukai oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana
disebut berikut ini:
a. Memanah
Panahan atau memanah adalah suatu kegiatan menggunakan busur panah untuk
menembakkan anak panah. Bukti-bukti menunjukkan bahwa sejarah panahan telah
dimulai 5.000 tahun yang lalu yang awalnya digunakan untuk berburu, lalu
berkembang sebagai senjata dalam pertempuran dan kemudian sebagai olahraga
ketepatan. Seseorang yang gemar atau merupakan ahli dalam memanah disebut juga
sebagai pemanah.
Olahraga memanah dalam Islam sangat dianjurkan. Sebab olahraga yang satu ini
menjadi salah satu cabang olahraga kebanggaan Nabi SAW. Menurut Nabi SAW,
kekuatan kaum muslimin selain ditentukan oleh kekuatan iman dan Islam, juga
ditentukan dari kekuatan pasukan pemanah. Beberapa riwayat berikut menjelaskan
urgensitas olahraga memanah.
Uqbah Ibnu Amir ra berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW diatas mimbar
membaca ayat, “Dan siapkanlah kekuatan dan pasukan berkuda untuk menghadapi
mereka sekuat tenagamu, ingatlah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ingat
bahwa kekuatan itu adalah memanah.” (HR. Muslim).
“Ajarkan putera-puteramu berenang dan memanah.” (HR. Ath- Thahawi)
b. Pacuan Kuda
Pacuan kuda adalah olahraga berkuda yang sudah ada sejak berabad-abad yang
lalu. Kuda dilatih untuk berpacu menuju garis akhir (finish) melawan peserta lain.
Contohnya adalah balap kereta kuda yang populer di masa Romawi kuno.
Nabi SAW sangat menekankan kaum muslimin menekuni olahraga berkuda
sebagai simbol kekuatan Islam. Uqbah Ibnu Amir ra berkata, Aku mendengar

11
Rasulullah SAW diatas mimbar membaca ayat, “Dan siapkanlah kekuatan dan
pasukan berkuda untuk menghadapi mereka sekuat tenagamu, ingatlah bahwa
kekuatan itu adalah memanah, ingat bahwa kekuatan itu adalah memanah.”
(HR.Muslim).
Ibnu Umar ra mengatakan bahwa Nabi SAW pernah mengikuti lomba kuda yang
dikempiskan. Perlombaan dimulai dari garis Hafaya dan berakhir di garis
Tsaniyyatul Wada. Nabi juga pernah mengikuti lomba kuda yang tidak dikempiskan
perutnya, dan Ibnu Umar adalah termasuk orang yang ikut berlomba. (HR.
Mutaffaq‟alaihi, Bukhari menambahkan bahwa Abu Sufyan berkata, “Jarak antara
Hafaya dan Tsaniyyatul Wada sekitar lima atau enam mil dan dari Tsaniyyah hingga
masjid Bani Zuraiq sepanjang satu mil.”)
Dikatakan bahwa Rasulullah SAW pernah berlomba dengan kuda yang sudah
dipersiapkan dari daerah Hafaya dan berakhir di lembah Wada dan pernah juga
berlomba dengan kuda yang belum dipersiapkan dari lembah Wada sampai masjid
Bani Zuraiq (HR. Muslim)
c. Renang
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa
perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga.
Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari
ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang juga sangat bermanfaat untuk keperluan rekreasi dan kompetisi.
Manusia juga berenang di sungai, di danau, dan di laut sebagai bentuk rekreasi.
Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai
sewaktu berenang.
Dalam sejarah disebutkan bahwa manusia sudah dapat berenang sejak zaman
prasejarah, bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang
dari zaman batu telah ditemukan di “gua perenang” yang berdekatan dengan Wadi
Sora di Gili kebir, Mesir barat daya.

12
Nabi Muhammad SAW menekankan kepada kaum muslimin untuk menekuni
olahraga renang dan mengajarkannya kepada segenap putera-puteri mereka dalam
rangka melatih ketahanan tubuh. Nabi SAW bersabda, “Ajarkan putera-puteramu
berenang dan memanah.” (HR. Ath- Thahawi).
2) Pendidikan Kebersihan
Al-Ghazali memandang kebersihan sebagai salah satu faktor dalam kesehatan,
bahkan ilmu kesehatan modernpun masih tetap berpendirian bahwa kebersihan
merupakan pangkal dari kesehatan. Kebersihan merupakan syarat utama yang harus
terpenuhi dalam setiap bentuk ibadah dalam syariat Islam. Seperti diwajibkannya
anak untuk berwudhu sebelum melaksanakan shalat. Juga perintah untuk memakai
pakaian yang bersih dan juga tempat shalat yang suci dari najis dan kotoran yang
dapat membatalkan sahnya shalat.
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungannya dari
segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan
yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan,
dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan.Sebaliknya,
kotor tidak hanya merusak keindahan tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya
berbagai penyakit, dan sakit merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan
penderitaan. Secara garis besar Islam membagi kebersihan menjadi tiga macam yaitu
kebersihan badan, kebersihan pakaian dan kebersihan lingkungan.
a. Kebersihan Badan
Dalam posisinya sebagai hamba, manusia berkewajiban untuk tunduk dan
beribadah kepada Allah, seperti shalat, thawaf, membaca al-Qur‟an dan lain-lain.
Untuk melaksanakan itu semua manusia harus suci dari hadas, baik hadas besar
maupun kecil. Hadas kecil disucikan dengan wudhu dan hadas besar dengan mandi.
Kalau dianalisa secara medis kedua-duanya adalah sebagai media membersihkan
badan. Posisi bersih (suci) dalam Islam menempati hal yang sangat vital.
b. Kebersihan Pakaian

13
Bersih itu sehat. Artinya jika kita selalu bersih maka badan akan sehat.
Kebersihan yang harus kita jaga tidak hanya kebersihan lingkungan kita. Tetapi yang
terpenting adalah menjaga kebersihan diri.
Begitu pentingnya kebersihan menurut islam, sehingga orang yang membersihkan
diri atau mengusahakan kebersihan akan dicintai oleh Allah SWT, sebagaimana
firmannya dalam surah Al- Baqarah ayat 222 yang berbunyi :

َ ‫ْم تَ طَ ِّه ِر‬


‫ين‬ ُّ ‫ين َو يُ ِح‬
ُ ‫ب ال‬
ِ َّ ‫ب‬
َ ‫الت َّو اب‬ ُّ ‫……إِ َّن اللَّ هَ يُ ِح‬
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-
orang yang mensucikan diri.”
Salah satu kebersihan diri yang harus diperhatikan adalah menjaga kebersihan
pakaian. Allah juga berfirman dalam surat Al- Muddassir ayat 4 yang berbunyi:

َ َ‫َو ثِ يَ اب‬
‫ك فَ طَ ِّه ْر‬
“Dan pakaianmu bersihkanlah”
Pakaian harus bersih karena jika kotor akan menjadi tempat berkembangnya
kuman. Kuman-kuman dapat menimbulkanpenyakit. Pakaian yang bersih juga akan
membuat badan terasa segar. Apalagi pakaian yang dipakai untuk beribadah kepada
Allah SWT harus suci dari najis.
c. Kebersihan Lingkungan
Islam sangat memperhatikan kebersihan dan keindahan lingkungan, tempat
tinggal, sekitar, dan lingkungan luas secara umum. Rasulullah melarang membuang
kotoran atau mengotori lingkungan dengan membuang air kecil atau besar
disembarang tempat, dan begitu pula membuang kotoran sejenisnya. Islam
memberikan petunjuk yang berhubungan dengan hal ini, yaitu:
1) Kebersihan rumah dan pekarangan
2) Menyingkirkan kotoran dan hambatan dari jalan
3) Kebersihan sumber mata air: sungai, sumur dan air laut yang merupakan sumber
air.

14
4) Larangan buang air (kotoran) di tempat umum
5) Larangan meludah disembarang tempat
Al-Ghazali berkata: Thaharah (bersuci) secara lahiriyah itu terbagi menjadi tiga
macam, yaitu thaharah dari kotoran (benda benda najis), thaharah dari hadas,
thaharah dari kelebihan-kelebihan anggota tubuh. Teknis membersihkannya dapat
dengan wudhu dan mandi. Lebih lanjut al-Ghazali membagi kebersihan menjadi dua:
pertama, kotoran-kotoran atau benda basah yang menempel. Kedua, apa-apa yang
tumbuh di badan yang berupa kelebihan bagian.
Dengan demikian al-Ghazali memandang kebersihan sebaga salah satu faktor
dalam kesehatan, bahkan kesehatan modernpunmasih tetap berpendirian bahwa
kebersihan merupakan pangkal kesehatan. Oleh karena itu seharusnya pendidikan
jasmani juga menaruh perhatian besar terhadap kebersihan badan, pakaian dan
tempat tinggal serta lingkungan sekitar. Oleh karena itu jumhur ulama sepakat bahwa
kesehatan yang merupakan implikasi dari kebiasaan, masuk dalam kategori lima
pokok, yaitu agama, jiwa, akal, kehormatan (keturunan) dan kesehatan.
3) Pendidikan Kesehatan
Secara filosofis “sehat adalah hidup dan hidup adalah sehat” (Health is life and
life is health). Itu sebabnya kesehatan adalah dambaan seluruh manusia. Sakit adalah
kejadian yang tidak diinginkan dalam kehidupan manusia. Pengobatan agar orang
menjadi sembuh dan untuk menghindari kematian sebagai konsekuensi terakhir dari
adanya penyakit merupakan upaya yang selalu dan akan terus menerus dilakukan oleh
manusia.
Dari segi keseimbangan, kesehatan juga dapat diartikan sebagai keadaan
seimbang yang dinamis, dipengaruhi faktor genetik, lingkungan, pola hidup sehari-
hari seperti makan, minum, kerja, istirahat dan emosional. Apabila keadaan
keseimbangan terganggu, maka akan menyebabkan munculnya gangguan kesehatan
atau status kesehatan terganggu. Ajaran Islam sangat memperhatikan tentang
kesehatan. Banyak tuntunan dan petunjuk Rasulullah SAW terkait kesehatan yang
merupakan penjelasan dan sekaligus merupakan pengamalan pokokpokok ajaran

15
yang ada dalam Al-Qur‟an serta tecermin dalam kehidupan. dalam hubungannya
dengan keluarga, sahabat, praktek pendidikan dan pengajaran, kehidupan pribadi dan
kelompok yang dilakukan Rasulullah.
Pendidikan Rasulullah SAW tentang perilaku hidup sehat, diantaranya adalah
agar dibiasakan hidup bersih dan sehat, upaya mencegah penyakit, memelihara
kesehatan pribadi (kebersihan kulit, kuku, rambut, mata, pakaian), pengaturan makan
dan minum, rumah dan lingkungan, udara, gerak dan istirahat.
Ada beberapa jenis perilaku hidup sehat yang penulis cantumkan sebagaimana
disebut berikut ini:
a. Olahraga Fisik dan Proporsional
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa Allah sangat mencintai kepada umat
muslim/mukmin yang kuat ketimbang yang lemah. Karena hal inilah Islam
menganjurkan kepada umatnya untuk membiasakan diri berolahraga. Dengan secara
rutin berolahraga maka akan menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh kita.
Salah satu bukti perhatian Islam terhadap olahraga ialah keikutsertaan Rasulullah
SAW dalam perlombaan lari dengan Aisyah ra, terkadang Aisyah menang dan
terkadang beliau yang menang.
Ibadah sendiri, shalat misalnya, juga termasuk olahraga ringan dan enak yang
dapat mengaktifkan organ tubuh, dan memperlancar peredaran darah. Tubuh akan
kembali bugar dan bersemangat dengan melakukan latihan rutin harian yang ringan
dan enak. Ibadah puasa juga sangat berguna untuk menjaga kesehatan badan dan
melatih badan sekaligus rohani yang tidak pernah diberikan oleh akal sehat sekalipun.
Demikian pula haji dengan segala manasiknya, bekerja memenuhi kebutuhan,
mengunjungi saudara, memenuhi hak-hak mereka, menengok orang sakit, gerakan-
gerakan wudhu, mandi, semua sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Adapun waktu yang tepat untuk melakukan olahraga adalah setelah makanan
turun ke lambung dan dicerna dengan sempurna. Olahraga yang sedang adalah
olahraga yang sebatas memerahkan kulit dan membuat semua organ tubuh basah
(mengembun). Sedangkan olahraga yang sampai mencucurkan keringat sudah

16
termasuk olahraga berat. Jika memperhatikan contoh olahraga yang dilakukan
Rasulullah SAW, kita akan dapat menemukan bahwa perilaku beliau merupakan
model yang paling baik untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh serta
bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat.
b. Pola Makan.
Agama Islam adalah agama yang sangat sempurna, ia tidak hanya memperhatikan
dalam masalah-masalah ibadah, tetapi juga masalah-masalah lainnya termasuk
kesehatan. Maka makan dan minumlah hanya yang halal lagi sehat dan bergizi
(thayyiban). Makan dan minum berdasarkan aturan yang sehat, sebagaimana telah
banyak ditunjukkan dalam al-Qur‟an dan sunah.
c. Pola Tidur atau Istirahat
Dalam perkembangan jasmani seseorang, kelelahan tidak bisa dipisahkan, karena
jasmani seseorang setiap harinya difungsikan dan dipergunakan dalam hidup dan
kehidupan sehari-hari. Secara garis besar terdapat tiga kelelahan seseorang, yaitu:
pertama, kelelahan bagian atau kelelahan salah satu bagian fisik seseorang, kedua,
kelelahan seluruh atau kelelahan seluruh fisik seseorang, dan ketiga, kelelahan
tambahan, yaitu kelelahan yang diakibatkan dari luar yang mengakibatkan sakit.
Salah satu cara dalam memelihara kesehatan fisik manusia, manusia memerlukan
istirahat yang cukup. Istirahat merupakan kegiatan yang penting dan sangat berfaedah
bagi kesehatan seseorang. Tidur adalah cara istirahat yang paling baik karena dengan
tidur akan mengalami perubahan sebagai berikut.
1) Otak dan saraf berkurang kegiatannya.
2) Pancaindra berkurang kegiatannya.
3) Otak yang tadinya tegang menjadi kendur.
4) Organ tubuh akan segar kembali karena telah beristirahat bekerja.
Orang yang kurang tidur akan menjadi lemas, mengantuk, dan tidak semangat.
Kurang tidur juga menyebabkan daya tahan tubuh menurun, pada akhirnya
menyebabkan orang akan sakit. Sebaliknya orang yang cukup tidur wajahnya ceria
dan semangatnya tinggi. Tetapi ingat, tidak boleh terlalu banyak tidur.

17
Lama tidur setiap orang berbeda-beda, biasanya sesuai tingkatan umur. Lama
tidur orang dewasa biasanya 6 sampai 8 jam. Adapun lama tidur anak-anak biasanya
8 sampai 10 jam. Anak-anak dianjurkan untuk tidur siang setiap hari. Lamanya tidur
siang 1-2 jam.
Fungsi yang kedua dari bangun paginya seseorang dari tidurnya adalah sebagai
penambah rezeki. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ketika melihat
anaknya tidur kembali setelah shalat shubuh, lalu berkata “Bangunlah wahai anakku,
apakah engkau tidur pada waktu yang di dalamnya Allah sedang membagi rezeki”
4. Pesan-Pesan Pendidik
Dari ayat ini dipahami, bahwa wewenang memerintah bukanlah atas dasar
keturunan, tetapi atas dasar pengetahuan dan kesehatan jasmani, bahkan disini
diisyaratkan bahwa kekuasaan yang direstuiNya adalah yang bersumber dariNya,
dalam arti adanya hubungan yang baik antara penguasa dan Allah SWT. Di sisi lain,
ayat ini mengisyaratkan bahwa bila anda ingin memilih, janganlah terpedaya oleh
keturunan, kedudukan sosial, atau popularitas, tetapi hendaknya atas dasar
kepemilikan sifat-sifat dan kualifikasi yang dapat menunjang tugas yang akan
dibebankan kepada yang anda pilih itu.9 Raja ataupun pemimpin itu hendaklah
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Kekuatan fisik sehingga mampu untuk melaksanakan tugasnya sebagai kepala
negara.
2. Ilmu pengetahuan yang luas, mengetahui dimana letaknya kekuatan umat dan
kelemahannya, sehingga dapat memimpinnya dengan penuh kebijaksanaan.
3. Kesehatan jasmani dan kecerdasan pikiran.
4. Bertakwa kepada Allah supaya mendapat taufik dariNya untuk mengatasi segala
kesulitan yang tidak mungkin diatasinya sendiri kecuali dengan taufik dan
hidayahNya.
Manusia sebagai khalifah di bumi bisa melaksanakan amanah memakmurkan
bumi jika manusia tersebut mempunyai 4 karakter di atas. Karakter-karakter tersebut
hanya bisa diperoleh dengan pendidikan yang baik dan usaha yang terus menerus.

18
Pendidikan jasmani akan menghasilkan raga yang sehat, kuat dan tangguh.
Pendidikan rohani akan menghasilkan pengetahuan yang luas, akhlak yang baik dan
ketakwaan kepada sang Khalik. Kedua jenis pendidikan ini saling terkait dan sama
pentingnya untuk menghasilkan manusia-manusia paripurna yang bisa mengemban
amanat sebagai khalifah. Adapun harta kekayaan tidak dimasukkan menjadi syarat
untuk menjadi raja (pemimpin) karena bila syarat-syarat yang 4 tersebut telah
dipenuhi, maka mudahlah baginya untuk mendapatkan harta yang diperlukan sebab
Allah Maha Luas pemberianNya lagi Maha Mengetahui.
C. Kesimpulan
Nilai-nilai pendidikan jasmani yang terkandung dalam surat al-Baqarah ayat 247
adalah :
1. Pendidikan Olahraga, Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang
agar tetap bugar dan sehat. Olahraga dalam Islam sangat dianjurkan. Nabi
Muhammad SAW memerintahkan kepada kaum muslimin untuk tidak
mengabaikan aktivitas olahraga. Ada beberapa jenis olahraga yang disukai oleh
Nabi Muhammad SAW sebagaimana disebut berikut ini: a. Memanah b. Pacuan
kuda c. Renang.
2. Pendidikan Kebersihan, Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri
dan lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan
melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat
bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat
memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan
tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit merupakan
salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan. Secara garis besar Islam
membagi kebersihan menjadi tiga macam yaitu kebersihan badan, kebersihan
pakaian dan kebersihan lingkungan.
3. Pendidikan Kesehatan, Ajaran Islam sangat memperhatikan tentang kesehatan.
Banyak tuntunan dan petunjuk Rasulullah SAW terkait kesehatan yang
merupakan penjelasan dan sekaligus merupakan pengamalan pokokpokok ajaran

19
yang ada dalam Al-Qur’an serta tecermin dalam kehidupan dalam hubungannya
dengan keluarga, sahabat, praktek pendidikan dan pengajaran, kehidupan pribadi
dan kelompok yang dilakukan Rasulullah. Ada beberapa jenis perilaku hidup
sehat yang penulis cantumkan sebagaimana disebut berikut ini: a. Olahraga fisik
yang proporsional b. Pola makan c. Pola tidur atau istirahat.

20
Daftar Pustaka
Ani Lailaturrohmah. Pendidikan Jasmani dan Keterampilan Menurut Al-Qur’an dan
Hadis. Artikel, Metro: Institut Agama Islam Negeri Jurai Siwo Metro.
Azizah. 2018, Tujuan Pendidikan Islam Dalam Surat Al-Baqarah ayat 247 dan Al-
Munafiqun ayat 4. Skripsi. Salatiga: Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Maesaroh, Siti. 2017, Nilai-Nilai Pendidikan Jasmani (Kajian Tafsir Surat Al-
Baqarah ayat 247). Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
http://septianindi.blogspot.com/2013/05/hadits-tentang-pendidikan-jasmani.html.
Di-akses- Ahad-22-Maret-2020-22.00-WITA
https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-247-Di-Akses-Ahad-22-Maret-21.00-WITA

21

Anda mungkin juga menyukai