Anda di halaman 1dari 18

HALAMAN PENGESAHAN

Setelah memperhatikan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Provinsi Sulawesi Tengah Nomor : 001/05.SEK/DIKBUD Tanggal 24 Juli 2020

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah (BDR) Bagi Satuan Pendidikan

Pada Masa Darurat Penyebaran Covid-19 Tahun Pelajaran Baru 2020/2021

Maka modul ini ditetapkan untuk diberlakukan pada Kegiatan Belajar Dari Rumah

dan dinyatakan hanya berlaku di Lingkungan SMK Negeri 1 Biau

Buol, 04 Januari 2021

Menyetujui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Edy Akas, S.Ag.,M.Pd Moh. Salim S. Arada, S.Pd


NIP. 19750901 200312 1 004 NIP. 19690616 199503 1 004
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul ini terdiri dari 5 (lima) sub Kompetensi Dasar
Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan modul ini menggunakan
pendekatan siswa aktif melalui metode pemberian tugas, diskusi pemecahan masalah
dimana guru merancang pembelajaran ini dengan memberikan kesempatan yang
seluas luasnya kepada siswa untuk berperan aktif dalam membangun konsep secara
mandiri atau bersama-sama berdasarkan kelompok belajar.
B. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Penjelasan Bagi Siswa
a. Bacalah Modul ini secara berurutan mulai dari awal hingga akhir serta pahami
benar isi dari setiap materi yang ada di dalamnya.
b. Laksanakan semua tugas-tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi
anda berkembang sesuai standar.
c. Lakukan kegiatan belajar untuk mendapatkan kompetensi sesuai rencana
kegiatan belajar yang telah anda susun
d. Setiap mempelajari materi yang ada dalam modul ini harus mulai dari
menguasai
e. Pengetahun pendukung uraian materi, melaksanakan tugas-tugas serta
mengerjakan lembar latihan.
2. Peran Guru
a. Membantu siswa dalam melakukan proses belajar mengajar
b. Membimbing siswa dalam tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar
c. Membantu siswa dalam menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
yang diperlukan untuk belajar
d. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
e. Melaksanakan Penilaian
C. Tujuan Akhir
Spesifikasi kinerja yang diharapkan untuk dikuasai oleh siswa setelah mengikuti
seluruh kegiatan dalam modul ini adalah siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian ruang sampel dan kejadian
2. Menghitung peluang suatu kejadian
3. Menghitung frekuensi harapan suatu kejadian
4. Menghitung peluang dua kejadian saling lepas
5. Menghitung peluang dua kejadian saling bebas
KEGIATAN BELAJAR
1. Percobaan, Ruang Sampel dan Kejadian

Percobaan atau eksperimen adalah suatu kegiatan yang dapat memberikan beberapa
kemungkinan. Misalnya pada pelemparan sebuah dadu, hasil yang mungkin adalah
munculnya mata dadu 1, mata dadu 2, mata dadu 3, mata dadu 4, mata dadu 5 atau
mata dadu 6. jika hasil yang mungkin ini kita himpun. Maka kita akan memperoleh
himpunan S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, himpunan ini dinamakan ruang sampel.
Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan, dan
dilambangkan dengan huruf S.
Anggota dari ruang sampel disebut titik sampel, dan banyaknya titik sampel
dilambangkan dengan n(S). maka ruang sampal pada sebuah dadu n(S) = 6.
Himpunan bagian dari ruang sampel disebut dengan kejadian atau peristiwa dan
dinotasikan dengan A. misalnya pada contoh diatas, kejadian munculnya mata dadu
ganjil adalah A = {1, 3, 5}. maka n(A) = 3.

Contoh 1:
Sebuah uang logam dilempar sekali, tentukanlah ruang sampel dan titik sampelnya.
Solusi :
Karena uang logam terdiri dari dua sisi yaitu Angka dan Gambar, maka ruang
sampelnya adalah S = {A, G} dan titik sampelnya A dan G.

Contoh 2:
Dua buah uang logam dilempar sekali, tentukanlah ruang sampel dan titik sampelnya.
Solusi :
Ruang sampel dari pelemparan dua buah uang logam secara bersamaan diperlihatkan
pada tabel berikut ini :
A G
A (A, A) (A, G)
G (G, A) (G. G)
Banyaknya titik sampel dari pelemparan dua buah uang logam adalah 4. Maka
ruang sampelnya adalah n(S) = 4
Contoh 3:
Tiga buah uang logam dilempar sekali, tentukanlah ruang sampel dan titik sampelnya.
Solusi :
Ruang sampel dari pelemparan tiga buah uang logam secara bersamaan diperlihatkan
pada diagram pohon berikut ini :
A = (A, A, A)
A
G = (A, A, G)
A
A = (A, G, A)
G
G = (A, G, G)

A = (G, A, A)
A
G = (G, A, G)
G
A = (G, G, A)
G
G = (G, G, G)
Banyaknya titk sampel dari pelemparan tiga buah mata uang logam ada 8, maka
ruang sampel untuk tiga mata uang logam adalah n(S) = 8
Contoh 4 :
Dua buah dadu dilempar bersamaan, tentukanlah ruang sampelnya.
Solusi :
Ruang sampel dari pelemparan dua buah dadu secara bersamaan diperlihatkan pada
tabel berikut ini :

1 2 3 4 5 6

1 (1, 1) (1, 2) (1, 3) (1, 4) (1, 5) (1, 6)

2 (2, 1) (2, 2) (2, 3) (2, 4) (2, 5) (2, 6)

3 (3, 1) (3, 2) (3, 3) (3, 4) (3, 5) (3, 6)

4 (4, 1) (4, 2) (4, 3) (4, 4) (4, 5) (4, 6)

5 (5, 1) (5, 2) (5, 3) (5, 4) (5, 5) (5, 6)

6 (6, 1) (6, 2) (6, 3) (6, 4) (6, 5) (6, 6)


Banyaknya titik sampel dari pelemparan dua buah dadu adalah 36. Maka
ruang sampelnya adalah n(S) = 36

2. Peluang Suatu Kejadian

Misalkan suatu kejadian mempunyai ruang sampel yang berhingga banyaknya dan
setiap titik sampel mempunyai kesempatan yang sama untuk muncul, maka peluang
kejadian A dinyatakan dengan :

dengan : P(A) = Peluang Kejadian A


n(A) = Banyaknya Anggota Kejadian A
n(S) = Ruang Sampel dari Kejadian A
Selanjutnya kisaran nilai peluang suatu kejadian adalah 0 < P(A) < 1

Contoh 1 :
Dalam pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang :
a. munculnya mata dadu 2
b. munculnya mata dadu genap
c. munculnya mata dadu prima
Solusi :

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan n(S) = 6

a. Misal A = kejadian muncul mata dadu 2

maka A = {2} dan n(A) = 1

jadi, peluang munculnya mata dadu 2 adalah

1
= =
6
b. Misal B = kejadian muncul mata dadu genap
maka B = {2, 4, 6} dan n(B) = 3
jadi, peluang munculnya mata dadu genap adalah
3 1
= = =
6 2

c. Misal C = kejadian muncul mata dadu prima


maka C = {2, 3, 5} dan n(C) = 3
jadi, peluang munculnya mata dadu genap adalah

3 1
= = =
6 2

Contoh 2 :
Sebuah kotak berisi 5 bola putih dan 3 bola merah. Dari kotak itu diambil sebuah bola
secara acak. Berapa peluang terambilnya :
a. Sebuah bola putih
b. Sebuah bola merah

Solusi :
Jumlah semua bola didalam kotak ada 8, sehingga n(S) = 8
a. Misal A = kejadian terambilnya bola putih
banyaknya bola putih ada 5
maka peluang terambilnya sebuah bola putih adalah :
5
= =
8

b. Misal B = kejadian terambilnya bola merah


banyaknya bola merah ada 3
maka peluang terambilnya sebuah bola merah adalah :
3
= =
8
Contoh 3 :
Sebuah kotak berisi 10 kelereng, 6 berwarna merah, dan 4 berwarna biru. Dari kotak itu
diambil 3 kelereng secara acak. Tentukanlah peluang terambil :
a. Ketiga-tiganya kelereng merah
b. Ketiga-tiganya kelereng biru
c. 2 kelereng merah dan satu kelereng biru
d. 1 kelereng merah dan 2 kelereng biru.

Solusi :

Dari 10 kelereng yang ada didalam kotak akan diambil 3 kelereng secara acak, maka
ruang sampelnya adalah :
10! 10! 10. 9. 8. 7! 10. 9. 8 720
= = = = = = = 120
10 − 3 ! .3! 7! .3! 7! . 3.2.1 3. 2. 1 6
a. Misal A = terambil ketiga-tiganya merah
Dalam kotak terdapat 6 kelereng berwarna merah, jika diambil 3 kelereng maka,
6! 6! 6. 5. 4. 3! 6. 5. 4 120
= = = = = = = 20
6 − 3 ! .3! 3! .3! 3! . 3. 2. 1 3. 2. 1 6
Sehingga peluang terambil ketiga-tiganya berwarna merah adalah :
20 1
= = =
120 6

b. Misal B = terambil ketiga-tiganya biru


Dalam kotak terdapat 4 kelereng berwarna biru, jika diambil 3 kelereng maka,
4! 4! 4. 3!
= = = = =4
4 − 3 ! .3! 1! .3! 1 . 3!
Sehingga peluang terambil ketiga-tiganya berwarna biru adalah :
4 1
= = =
120 30
c. Misal C = terambil 2 kelereng merah dan 1 kelereng biru
Dalam kotak terdapat 6 kelereng berwarna merah dan 4 kelereng berwarna biru, jika
diambil 2 kelereng merah dan 1 kelereng biru maka,
6! 4!
= . = .
6 − 2 ! .2! 4 − 1 ! .1!
6. 5. 4! 4. 3! 30 4
= . = . = 15 . 4 = 60
4! . 2.1 3! .1 2 1
Sehingga peluang terambil 2 kelereng merah dan 1 kelereng biru adalah :
60 1
= = =
120 2

d. Misal D = terambil 1 kelereng merah dan 2 kelereng biru


Dalam kotak terdapat 6 kelereng berwarna merah dan 4 kelereng berwarna biru, jika
diambil 1 kelereng merah dan 2 kelereng biru maka,
6! 4!
= . = .
6 − 1 ! .1! 4 − 2 ! .2!
6. 5! 4. 3. 2! 6 12
= . = . = 6 . 6 = 36
5! . 1 2! .2.1 1 2
Sehingga peluang terambil 1 kelereng merah dan 2 kelereng biru adalah :
36 6 3
= = = =
120 20 10

3. Frekuensi Harapan
Dalam pelemparan sebuah uang logam, peluang munculnya angka adalah ½.
Dengan demikian untuk 10 kali pelemparan, kemungkinan munculnya angka adalah
½ x 10 = 5 kali.
Untuk 24 kali pelemparan, kemungkinan munculnya angka adalah ½ x 24 = 12 kali.
Hasil ini merupakan harapan dari munculnya sisi angka bila dilakukan pelemparaan
sebanyak n kali.
Banyaknya kemunculan yang diharapkan dalam suatu percobaan tersebut dinamakan
frekuensi harapan.
Frekuensi harapan suatu kejadian, dinotasikan dengan (Fh).
Pada percobaan yang dilakukan n kali adalah hasil kali peluang kejadian tersebut
dengan banyaknya percobaan dan dirumuskan dengan :

Fh(A) = P(A) x n

Contoh 1 :
Bila sebuah dadu dilempar 300 kali, berapakah frekuensi harapan muncul mata dadu
yang kurang dari 5.
Solusi :
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} ; n(S) = 6
A = Kejadian munculnya mata dadu yang kurang dari 5
A = {1, 2, 3, 4} ; n(A) = 4
Jadi,
4 2
= = =
6 3

Sehingga frekuensi harapan munculnya mata dadu yang kuran dari 5 adalah :
ℎ = !

2
ℎ = ! 300 = 200 "#$%
3

Contoh 2 :
Dua buah dadu dilempar 120 kali secara bersamaan. Berapakah frekuensi harapan
munculnya kedua mata dadu sama ?
Solusi :
Ruang sampel untuk dua buah dadu adalah n(S) = 36
A = Kejadian munculnya kedua mata dadu sama
A = {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 4), (5, 5), (6, 6)} ; n(A) = 6
Jadi,
6 1
= = =
36 6
Sehingga frekuensi harapan munculnya kedua mata dadu sama adalah :
ℎ = !

1
ℎ = ! 120 = 20 "#$%
6

Contoh 3 :
Dua buah dadu dilempar secara bersamaan sebanyak 180 kali. Tentukan frekuensi
harapan munculnya kedua mata dadu berjumlah 8.
Solusi :
Ruang sampel untuk dua buah dadu adalah n(S) = 36
A = Kejadian munculnya kedua mata dadu berjumlah 8
A = {(2, 6), (3, 5), (4, 4), (5, 3), (6, 2)} ; n(A) = 5
Jadi,
5
= =
36

Sehingga frekuensi harapan munculnya kedua mata dadu sama adalah :


ℎ = !

5
ℎ = ! 180 = 25 "#$%
36

4. Kejadian Saling Lepas


Bila dua kejadian tidak dapat terjadi secara bersamaan maka dua buah kejadian itu
dikatakan saling lepas atau saling asing.
Misalnya pada pelemparan sekali sebuah uang logam, kejadian munculnya gambar
dan kejadian munculnya angka pada pelemparan sekali sebuah dadu tidak dapat
terjadi secara bersamaan. Maka kejadian tersebut saling lepas.
Peluang kejadian A dan B pada percobaan yang sama dirumuskan sbb :
∪ = + − ∩
Pada dua kejadian yang saling lepas, apabila ∩ = ∅, maka peluang dua
kejadian A dan B yang saling lepas adalah :
∪ = +

Contoh 1 :
Dalam pelemparan dua buah dadu, tentukanlah peluang munculnya kedua mata dadu
berjumlah 4 atau 10
Solusi :
Ruang sampel untuk dua buah dadu adalah n(S) = 36
Misal : A = Kejadian munculnya kedua mata dadu berjumlah 4
A = {(1, 3), (2, 2), (3, 1)} ; n(A) = 3
Jadi,
3
= =
36

Misal : B = Kejadian munculnya kedua mata dadu berjumlah 10


B = {(4, 6), (5, 5), (6, 4)} ; n(B) = 3
Jadi,
3
= =
36

Sehingga peluang munculnya kedua mata dadu berjumlah 4 atau 10


∪ = +

3 3 6 1
∪ = + = =
36 36 36 6
Contoh 2 :
Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge, berapa peluang
terambilnya kartu As atau kartu berwarna hitam
Solusi :
Ruang sampel untuk seperangkat kartu bridge adalah n(S) = 52
Misal : A = Kejadian terambilnya kartu As ; n(A) = 4
Jadi,
4
= =
52

Misal : B = Kejadian terambilnya kartu berwarna hitam ; n(B) = 26


Jadi,
26
= =
52

Sehingga peluang terambilnya kartu As atau kartu berwarna hitam adalah


∪ = +

4 26 30 15
∪ = + = =
52 52 52 26

Contoh 3 :
Dua buah dadu dilempar sekali secara bersamaan, tentukanlah peluang munculnya
mata dadu berjumlah kurang dari 8 atau mata dadu kembar
Solusi :
Ruang sampel untuk dua buah dadu adalah n(S) = 36
Misal : A = Kejadian munculnya kedua mata dadu berjumlah kurang dari 8
A = {(1, 1),(1, 2),(1, 3),(1, 4),(1, 5),(1, 6),(2, 1),(2, 2),(2, 3),(2, 4),(2, 5),
(3, 1),(3, 2),(3, 3),(3, 4),(4, 1),(4, 2),(4, 3),(5, 1),(5, 2),(6, 1)} ;
n(A) = 21
Jadi,
21
= =
36
Misal : B = Kejadian munculnya mata dadu kembar
B = {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 4), (5, 5), (6, 6)} ; n(B) = 6
Jadi,
6
= =
36

Sehingga peluang munculnya kedua mata dadu berjumlah 4 atau 10


∪ = +

21 6 27 3
∪ = + = =
36 36 36 4

5. Kejadian Saling Bebas


Dua kejadian dikatakan saling bebas jika kejadian yang satu tidak mempengaruhi yang
lainnya.

Misalnya sekeping uang logam dan sebuah dadu dilempar sekali. Kejadian munculnya
sisi angka pada uang logam dan kejadian munculnya mata 3 pada dadu adalah dua
kejadian yang tidak saling mempengaruhi.

Peluang dua kejadian A dan B yang saling bebas adalah :

∩ = !
Contoh 1 :
Sebuah dadu dilempar dua kali. Berapa peluang munculnya mata dadu 3 pada
pelemparan pertama dan mata dadu 5 pada pelemparan kedua.
Solusi :
Ruang sampel untuk sebuah dadu adalah n(S) = 6
Misal : A = Kejadian munculnya mata dadu 3
A = {3} ; maka n(A) = 1
Jadi,
1
= =
6

Misal : B = Kejadian munculnya mata dadu 5


B = {5} ; maka n(B) = 1
Jadi,
1
= =
6

Sehingga peluang munculnya mata dadu 3 dan mata dadu 5 adalah


∩ = !

1 1 1
∩ = ! =
6 6 36
Contoh 2 :
Sebuah uang logam dan sebuah dadu dilempar sekali. Berapa peluang munculnya
gambar pada uang logam dan munculnya bilangan prima pada dadu.
Solusi :
Ruang sampel untuk sebuah uang logam adalah n(S) = 2
Misal : A = Kejadian munculnya gambar, maka n(A) = 1
Jadi,
1
= =
2

Ruang sampel untuk sebuah dadu adalah n(S) = 6


Misal : B = Kejadian munculnya bilangan prima
B = {2, 3, 5} ; maka n(B) = 3
Jadi,
3 1
= = =
6 2

Sehingga peluang munculnya gambar pada uang logam dan bilangan prima pada dadu
adalah
∩ = !

1 1 1
∩ = ! =
2 2 4
TUGAS 2

1. Sebuah dadu bermata enam dilempar satu kali, berapakah peluang munculnya mata dadu
ganjil.
2. Dua buah dadu mata enam ditos bersama-sama satu kali, tentukanlah :
a. Peluang kedua mata dadu berjumlah lima
b. Peluang kedua mata dadu berjumlah sepuluh
3. Didalam sebuah kotak terdapat 12 kartu yang diberi nomor dari 1 sampai dengan 12, jika
dari dalam kotak tersebut diambil sebuah kartu secara acak. Tentukan peluang terambilnya
kartu ganjil.
4. Dalam sebuah kotak terdapat 4 kelereng merah, 3 kelereng biru, dan 2 kelereng putih,
diambil secara acak 3 kelereng sekaligus. Tentukanlah peluang kelereng yang terambil
terdiri dari :
a. 2 kelereng merah dan 1 kelereng biru
b. 1 kelereng merah, 1 kelereng biru dan 1 kelereng putih
c. Ketiga tiganya berwarna merah
5. Jika 3 keping uang logam dilempar(ditos) bersama-sama sebanyak 100 kali, berapakah
frekuensi harapan munculnya :
a. Ketiga-tiganya sisi angka
b. 2 sisi angka dan 1 sisi gambar
c. Sekurang-kurangnya satu sisi gambar

@Selamat_Bekerja@

Catatan untuk diperhatikan :

1. Tugas ini diselesaikan sampai dengan Hari Sabtu, 27 Februari 2021


2. Tugas ini dikumpulkan secara manual (tidak dikirim lewat wa.Grup)
3. Apabila ada hal-hal yang ingin ditanyakan terkait dengan Modul ini,
dipersiahkan untuk membuat kelompok kecil dan mengundang guru mata
pelajaran dengan memberitahukan alamat lengkap atau datang langsung
kesekolah setiap hari kerja.
4. Kegiatan kunjungan apabila dibutuhkan berdasarkan jadwal yang sudah
dikirim lebih awal

Anda mungkin juga menyukai