DI SUSUN OLEH :
2D – D3 TEKNIK LISTRIK
1931120069
DATA RUMAH
1. RUMAH TYPE 70/135 , 2 Lt ( 9X15 ) = 90 RMH
Daya masing2 rumah = 2200 VA
2. RUMAH TYPE 70/276, 2 Lt ( 12X23 ) = 48 RMH
Daya masing2 rumah = 3500 VA
3. RUMAH TYPE 54/250, 1 LT ( 10X25) = 10 RMH
Daya masing2 rumah = 1300 VA
4. FASILATAS SEKOLAH SD = 1 GEDUNG
Daya listrik = 4400 VA
5. Masjid dilengkapi dengan pompa AIR = 1 GEDUNG
Daya listrik = 5500 VA
6. Indomaret danGudang Logistik = 2 GEDUNG
Daya listrik masing2 = 16500VA
7. PJU ( Penerangan Jalan Umum) = 35 tiktik beban
Daya listrik = 6600VA
TOTAL
JUMLA DAYA
LOKASI DAYA
H (VA)
(VA)
RUMAH TYPE
70/135, 2 Lt 90 2200 198000
(9x15)
RUMAH TYPE
70/276, 2 Lt 48 3500 168000
(12x23)
`RUMAH TYPE
54/250, 1 Lt 10 1300 13000
(10x25)
FASILITAS
1 4400 4400
SEKOLAH SD
MASJID 1 5500 5500
INDOMARET dan
GUDANG 2 16500 33000
LOGISTIK
PJU 35 6600 6600
Total 428500
*Faktor keserempakan beban yang digunakan yaitu 60%
Untuk kemungkinan perluasan beban pada tahun mendatang, maka direncanakan dengan
penambahan presentase cadangan beban yaitu sebesar 20%, sehingga kapasitas daya trafo
yang terpasang yaitu :
Total
Daya Total
Jalur Beban Jumlah Daya Keterangan
(VA) Beban
(VA)
RUMAH TYPE Tarikan fasa
1 64 2200 140800 140800
70/135 RST
Kapasitas trafo=120 % ×daya total Kapasitas trafo=120 % ×140800 VA
Kapasitas trafo=168960VA
*Berlangganan TR 197000VA dengan arus pembatas 3x300A
Rincian pembagian daya pada GTT 2
Total
Daya Total
Jalur Beban Jumlah Daya Keterangan
(VA) Beban
(VA)
RUMAH TYPE Tarikan fasa
1 26 2200 57200
70/135 RST
141200
RUMAH TYPE Tarikan fasa
2 24 3500 84000
70/276 RST
Kapasitas trafo=120 % ×daya total Kapasitas trafo=120 % ×141200 VA
Kapasitas trafo=169,440VA
*Berlangganan TR 197000VA dengan arus pembatas 3x300A
Total
Daya Total
Jalur Beban Jumlah Daya Keterangan
(VA) Beban
(VA)
RUMAH TYPE Tarikan fasa
1 24 3500 84000
70/276 RST
RUMAH TYPE Tarikan fasa
2 10 1300 13000
54/250 RST
Tarikan fasa
3 SEKOLAH SD 1 4400 4400
R
146500
Tarikan fasa
4 MASJD 1 5500 5500
S
Tarikan fasa
5 INDOMARET 2 16500 33000
RST
Tarikan fasa
6 PJU 35 6600 6600
T
Kapasitas trafo=120 % ×daya total Kapasitas trafo=120 % ×143000 VA
Kapasitas trafo=171600VA
*Berlangganan TR 197000VA dengan arus pembatas 3x300A
B. PENENTUAN PHB TR
Kapasitas trafo = 200 kVA
Tegangan = 20 kV/400 V
Jumlah jurusan = 3 Jurusan
Kapasitastrafo 200000
I n= = =288.675 A
√3 × V √ 3 × 400
In 288.675
arus tiap jurusan= = =96.225 A
jumlah jurusan 3
Jadi, tiap jurusan menggunakan pengaman NH fuse dengan rating 100 A dengan
merk df – electric.
Untuk MCCB pada GTT 1, 2 dan 3, sesuai dengan TDL, untuk langganan 197
kVA menggunakan pengaman utama 3x300 A.
Berdasarkan perhitungan diatas dipilih MCCB scheineder type NS400 3 Pole
dengan kapasitas 320 A
Pemilihan Cut Out
Karakteristik utama suatu cut-out adalah sehubungan dengan kebuuhan antara
waktu dan arus. Hubungan antara minimum melting dan maksimum clearing time,
ditentukan dari test data yang menghasilkan karakteristik waktu dan arus. Kurva
minimum melting time dan maksimum clearing time adalah petunjuk yang penting
dalam penggunaan fuse link pada system yang dikoordinasikan.
Pada sistem distribusi fuse cut out yang digunakan mempunyai prinsip kerja
melebur, apabila dilewati oleh arus yang melebihi batas arus nominalnya. Biasanya
Fuse Cut Out dipasang setelah PTS maupun LBS untuk memproteksi feeder dari
gangguan hubung singkat dan dipasang seri dengan jaringan yang dilindunginya, Fuse
Cut Out juga sering ditemukan pada setiap transformator.
1. Pemilihan Araster
Arester dipakai sebagai alat proteksi utama dari tegangan lebih. Karena
kepekaan arester terhadadap tegangan, maka pemakaiannya harus disesuaikan dengan
tegangan sistem. Pemilihan arester dimaksudkan untuk mendapatkan tingkat isolasi
dasar yang sesuai dengan Basic Insulation Level (BIL) peralatan yang dilindungi,
sehingga didapatkan perlindungan yang baik. Pada pemilihan arester ini dimisalkan
tegangan impuls petir yang datang berkekutan 400 kV dalam waktu 0.1 µs, jarak titik
penyambaran dengan transformator 5 Km.
Pada jaringan tegangan menengah arester ditempatkan pada sisi tegangan
tinggi (primer). Tegangan dasar yang dipakai adalah 20 kV sama seperti tegangan
pada sistem. Hal ini dimasudkan agar pada tegangan 20 kV arester tersebut masih
tetap mampu memutuskan arus dari sistem.
Tegangan sistem tertinggi umumnya diambil harga 110% dari harga tegangan
nominal sistem, sehingga :
V max =110 % ×20 kV =22 kV ,dipilih arester dengan tegangan teraan 24kV.
Koefisien pertanahan didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan rms
fasa ke tanah dalam kondisi gangguan. Untuk menentukan tegangan puncak (Vrms)
antar fasa dengan ground digunakan persamaan :
V m 22kV
V rms = = =15.56 kV
√2 √ 2
Dari persamaan diatas maka diperoleh persamaan untuk tegangan fasa dengan
ground pada sistem 3 fasa didapatkan persamaan :
V rms × √2 15.56 × √ 2
V rms = = =12.65 kV
√3 √3
V m(L−G) 12.65 kV
Koefisien pertanahan= = =0.81
V rms 15.56 kV
1+ 2m 1+ 2 ( 0.048 )
Faktor pengali konfigurasi= = =0.548
2 2
ρ 100
Rpt = × Faktor pengali konfigurasiRpt = × 0.548=2.9Ω
2×π ×L 2 × π ×3
Memenuhi persyaratan karena Rpt<5Ω
Jadi, tahanan pertanahan yang diperoleh dengan pertanahan elektroda batang
tunggal sistem double straight adalah sebesar 2.9 Ω. Sehingga memenuhi
persyaratan PUIL.
Perhitungan Penghantar
A1 B1 A2 B2 A3 B3 C3
GTT 1
o Beban A1
Beban yang dipikul: 32 Rumah Type 70/135 : 70400 VA
70400
¿= =106.96 A
√3 ×380
o Beban B1
Beban yang dipikul: 32 Rumah Type 70/135 : 70400 VA
70400
¿= =106.96 A
√3 ×380
GTT 2
o Beban A2
Beban yang dipikul: 26 Rumah Type 70/135 : 57200 VA
57200
¿= =86.906 A
√ 3 ×380
o Beban B2
Beban yang dipikul: 24 Rumah Type 70/276 : 84000 VA
84000
¿= =127.62 A
√3 ×380
GTT 3
o Beban A3
Beban yang dipikul: 14 Rumah Type 70/135 : 49000 VA
49000
¿= =74.447 A
√ 3 ×380
o Beban B3
Beban yang dipikul: 6 Rumah Type 70/276 : 21000 VA
: 10 Rumah Type 54/250 : 13000 VA
: Sekolah SD : 4400 VA
: Masjid : 5500 VA
: 35 Titik PJU : 6600 VA
Total : 50500 VA
50500
¿= =76.727 A
√ 3 ×380
o Beban C3
Beban yang dipikul: 4 Rumah Type 70/135 : 14000 VA
: 2 Gubuk + Indomaret : 33000 VA
Total : 47000 VA
47000
¿= =71.41 A
√3 ×380
Luas Penampang
GTT 1
o (A1)
V = 380 V
∆V = 3000% x 380 = 11.4 V I KHA =1.25 ×106.96=133.7 A
ρ ×l × I 0.03 × 300× 106.96
A= A= =84.442 mm2
∆V 11.4
Jadi, luas penampang yang dipilih kabel AAAC/S 95 mm2 dengan KHA 315 A
o (B1)
V = 380 V
∆V = 3000% x 380 = 11.4 V I KHA =1.25 ×71.41=89.26 A
ρ ×l × I 0.03 × 300× 71.41
A= A= =84.442mm 2
∆V 11.4
Jadi, luas penampang yang dipilih kabel AAAC/S 95 mm2 dengan KHA 315 A
GTT 2
o (A2)
V = 380 V
∆V = 3000% x 380 = 11.4 V I KHA =1.25 ×86.906=108.63 A
ρ ×l × I 0.03 × 250× 86.906
A= A= =57.175 mm2
∆V 11.4
Jadi, luas penampang yang dipilih kabel AAAC/S 70 mm2 dengan KHA 275 A
o (B2)
V = 380 V
∆V = 3000% x 380 = 11.4 V I KHA =1.25 ×127.62=159.52 A
ρ ×l × I 0.03 × 290× 127.62
A= A= =97.394 mm2
∆V 11.4
Jadi, luas penampang yang dipilih kabel AAAC/S 100 mm2 dengan KHA 325
A
GTT 3
o (A3)
V = 380 V
∆V = 3000% x 380 = 11.4 V
I KHA =1.25 ×74.447=93.06 A
ρ ×l × I 0.03 × 130× 74.447
A= A= =25.47 mm2
∆V 11.4
Jadi, luas penampang yang dipilih kabel AAAC/S 35 mm2 dengan KHA 167 A
o (B3)
V = 380 V
∆V = 3000% x 380 = 11.4 V
I KHA =1.25 ×76.727=95.91 A
ρ ×l × I 0.03 × 1875× 76.727
A= A= =378,587 mm2
∆V 11.4
Jadi, luas penampang yang dipilih kabel AAAC/S 400 mm2 dengan KHA 810
A
o (C3)
V = 380 V
∆V = 3000% x 380 = 11.4 V
I KHA =1.25 ×71.41=89.26 A
ρ ×l × I 0.03 × 200× 71.41
A= A= =37.584 mm2
∆V 11.4
Jadi, luas penampang yang dipilih kabel AAAC/S 50 mm2 dengan KHA 200 A
Perhitungan PJU
Jalan pada perumahan memiliki data sebagai berikut
1.) Required illumination 15 lux
2.) Wide ( W ) 8 m
3.) Height of the lamp ( h ) 13m
4.) Spacing (s) 45m
5.) Angle above horizontal 5 deegre
6.) Maintenance factor ( M ) 0.75
7.) Over hung (oh) 0.65 m
Perhitungan UTILIZATION
W −OH 8−0.65
B/ H ( roadside ) = = =0.56
h 13
OH 0.65
B/ H ( pavementside ) = = =0.05
h 13
Dari garis di dapat ( UTILIZATION CURVES )
U1= 0.08 ( pavement side ) U2= 0.25 ( road side )
Maka U= U1+U2 = 0.08 + 0.25 = 0.33
Jadi besarnua lumen yang harus diberikan untuk tiap-tiap lampu sebesar :
ExWXS 15 x 8 x 45
F= = =29090.9 lumen
UxMxK 0.33 x 0.75 x 0.75
Jadi lampu yang di pilih adalah Philips type BRP383 LED386/NW 280W 220-240V DM
PSR dengan lumen 38600 lm
PENGHANTAR
6600
¿= =30 A
220
Jadi menggunakan K = 3
Factor pengali square
¿
1+ 2m+q
m=
¿ ( 1+L L ) = ¿( 1+55 ) =−0.13q= ¿( 1+22 LL )= ¿( 1+2×( 2 ×55 ) ) =−0.068
4 L 5 L 5
¿ ¿ ¿ ¿
r 20 r 20
100 ×3 1+2 × (−0.13 ) + (−0.068 )
Rpt = × =1.60Ω
2 ×3.14 × 5 4
SANGKAR FARADAY
Dalam perhitungan ini yang perlu diperhatikan adalah system pengaman dari sisi TR
maupun TT pada trafo, sesuai dengan katalog yang ada jarak aman sisi tegangan tinggi
adalah 500 mm. dengan perkiraan panjang tangan manusia sekitar kurang lebih 500 m.
Sehingga dapat terhitung sangkar faraday sesuai dengan dimensi trafo yang digunakan.
Dimensi trafo yang digunakan dengan data sebagai berikut :
Panjang (L) : 1200 mm
Lebar (W) : 780 mm
Tinggi (H) : 1320 mm
PEMILIHAN NH FUSE
Fuse=400 % × I p =400 % × 5.773 A=23.092 A
PEMILIHAN CB
Fuse=250 % × I p=250 % ×5.773 A=14.432 A
S 200000 20000
Ip= = =5.773 A Is=5.773 × =288.675 A
Vp × √ 3 20000 × √ 3 400
Dari data pemilihan cubicle dapat dipilih CT dengan spesifikasi sebagai berikut :
DM – 1A
o Single primary
o Double secondary winding for measurement and protection
70400
¿= =106,96 A
√3 x 380
KHA = 125% x In
= 1.25 x 106,96
= 133.7 A
Menggakan busbar dengan menggunakan tembaga (cu) yang dilapisi dengan lapisan
konduktif jumlah batang satu buah,sesuai dengan PUIL 2000 dengan KHA sebesar
133.7 A di dapatkan ukuran busbar sebesar 15 x 2 mm, dengan penampang 30mm2
Berat 0.27 Kg/m.
PMT = 115% x In
= 1.15 x 106,96
= 123 A
Berdasarkan perhitungan diatas dipilih MCB scheineder type NSX160F dengan
kapasitas 125 A
Beban BI
Daya :70400 VA
70400
¿= =106,96 A
√3 x 380
KHA = 125% x In
= 1.25 x 106,96
= 133.7 A
Menggakan busbar dengan menggunakan tembaga (cu) yang dilapisi dengan lapisan
konduktif jumlah batang satu buah,sesuai dengan PUIL 2000 dengan KHA sebesar
133.7 A di dapatkan ukuran busbar sebesar 15 x 2 mm, dengan penampang 30mm2
Berat 0.27 Kg/m
PMT = 115% x In
= 1.15 x 106,96
= 123 A
Berdasarkan perhitungan diatas dipilih MCB scheineder type NSX160F dengan
kapasitas 125 A
Beban A2
Daya :70400 VA
57200
¿= =86,9 A
√ 3 x 380
KHA = 125% x In
= 1.25 x 86.9
= 108.625 A
Menggakan busbar dengan menggunakan tembaga (cu) yang dilapisi dengan lapisan
konduktif jumlah batang satu buah,sesuai dengan PUIL 2000 dengan KHA sebesar
108.625 A di dapatkan ukuran busbar sebesar 12 x 2 mm, dengan penampang 24
mm2
Berat 0.23 Kg/m
PMT = 115% x In
= 1.15 x 108.625
= 124.92 A
Berdasarkan perhitungan diatas dipilih MCB scheineder type NSX160F dengan
kapasitas 125 A
Beban B2
Daya :84000 VA
84000
¿= =127.624 A
√3 x 380
KHA = 125% x In
= 1.25 x 127.624
= 159.53 A
Menggakan busbar dengan menggunakan tembaga (cu) yang dilapisi dengan lapisan
konduktif jumlah batang satu buah,sesuai dengan PUIL 2000 dengan KHA sebesar
159.53 A di dapatkan ukuran busbar sebesar 15 x 3 mm, dengan penampang 45 mm2
Berat 0.40 Kg/m
PMT = 115% x In
= 1.15 x 127.624
= 146.76 A
Berdasarkan perhitungan diatas dipilih MCB scheineder type NSX160F dengan
kapasitas 160 A
Beban A3
Daya :49000 VA
49000
¿= =74.44 A
√3 x 380
KHA = 125% x In
= 1.25 x 74.44
= 93.05 A
Menggakan busbar dengan menggunakan tembaga (cu) yang dilapisi dengan lapisan
konduktif jumlah batang satu buah,sesuai dengan PUIL 2000 dengan KHA sebesar
93.05 A di dapatkan ukuran busbar sebesar 12 x 2 mm, dengan penampang 24 mm2
Berat 0.23 Kg/m
PMT = 115% x In
= 1.15 x 74.44
= 85.606 A
Berdasarkan perhitungan diatas dipilih MCB scheineder type NSX100F dengan
kapasitas 100 A
Beban B3
Daya :50500 VA
50500
¿= =76.72 A
√3 x 380
KHA = 125% x In
= 1.25 x 76.72
= 95.9 A
Menggakan busbar dengan menggunakan tembaga (cu) yang dilapisi dengan lapisan
konduktif jumlah batang satu buah,sesuai dengan PUIL 2000 dengan KHA sebesar
95.9 A di dapatkan ukuran busbar sebesar 12 x 2 mm, dengan penampang 24 mm2
Berat 0.23 Kg/m
PMT = 115% x In
= 1.15 x 76.72
= 88.23 A
Berdasarkan perhitungan diatas dipilih MCB scheineder type NSX100F dengan
kapasitas 100 A
Beban C3
Daya :49000 VA
49000
¿= =71.41 A
√3 x 380
KHA = 125% x In
= 1.25 x 71.41
= 89.26 A
Menggakan busbar dengan menggunakan tembaga (cu) yang dilapisi dengan lapisan
konduktif jumlah batang satu buah,sesuai dengan PUIL 2000 dengan KHA sebesar
89.26 A di dapatkan ukuran busbar sebesar 12 x 2 mm, dengan penampang 24 mm2
Berat 0.23 Kg/m
PMT = 115% x In
= 1.15 x 71.41
= 82.22 A
Berdasarkan perhitungan diatas dipilih MCB scheineder type NSX100F dengan
kapasitas 100 A