HARDIYAN ACHMAD
NIM : P17210183069
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
kesehatan yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut juga sebagai
meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan
diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg (Yonata, 2016). Hipertensi dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang
penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh
penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, dan gangguan anak ginjal
tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat
bahwa Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Hipertensi, pada tahun 2015 justru
pada tahun 2018 di Jawa Timur kasus hipertensi ditemukan sebanyak 2.360.592
kasus. Sedangkan, pada tahun tahun 2019 angka kasus hipertensi naik sampai
11.952.694 kasus. Pada tahun 2019 di daerah Pasuruan khususnya, kasus kejadian
tidak aktif cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi
sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, makin
besar dan sering otot jantung memompa, maka makin besar tekanan yang
dibebankan pada arteri sehingga tekanan darah akan meningkat (Anggara &
Prayitno, 2013).
terhadap tekanan darah. Konsumsi lemak yang tinggi berpengaruh pada tingginya
simpanan kolesterol di dalam darah. Simpanan ini nantinya akan menumpuk pada
berkurang sehingga volume dan tekanan darah meningkat. Hal inilah yang
makanan yang tinggi serat dan mineral (kalium, magnesium, dan kalsium)
mengendalikan hipertensi.
indikator keluarga sehat dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang
berfokus pada 3 aspek perubahan perilaku yaitu melakukan aktivitas fisik,
berkala untuk mendeteksi faktor resiko yang ada pada setiap orang. Menurut
penelitian yang dilakukan Kartika (2017), Aktifitas fisik yang kurang sangat
sangat beresiko terhadap usia ≥ 45 tahun, sebanyak 3,37 kali lebih berisiko untuk
bagi penderita hipertensi atau orang dengan riwayat keluarga hipertensi untuk
atau pemeriksaan sewaktu-waktu jika terjadi gejala hipertensi seperti pusing dan
gejala lainnya. Hasil tes tersebut tentunya juga dapat menjadi dasar panduan
1.3 TUJUAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
hipertensi.
3. Desa Bayeman
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi masyarakat
Darmawan, D., & Zulfa, S. (2015). Pengaruh promosi kesehatan terhadap motivasi
pasien hipertensi tentang pelaksanaan diet hipertensi di poliklinik penyakit dalam
RS. Rajawali bandung. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 1(1), 56-73.
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur. Profil Kesehatan Jawa Timur 2018-2019,
Pasuruan 2018-2019.
Jaya, I. K. D., Sudirman, S., & Sudika, I. W. (2018). Pengomposan Limbah Pertanian
Di Kawasan Hortikultura Desa Gumantar, Kabupaten Lombok Utara Dalam
Rangka Mensukseskan Program Germas. Prosiding Konferensi Nasional
Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-
CSR), 1, 1916-1927.
Kartika, dkk. 2016. Asupan Lemak dan Aktivitas Fisik serta Hubungannya dengan
Kejadian Hipertensi pada Pasien Rawat Jalan. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia.
04 (03): 139-146
Kementrian Kesehatan RI. (2016). Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga. In Kementrian Kesehatan RI. https://doi.org/http://pispk.kemkes.go.id/i
d/
Sari, Yanita NI. 2017. Berdamai dengan Hipertensi. Jakarta: Bumi Medika.\
Yonata, A., & Pratama, A. S. P. (2016). Hipertensi sebagai faktor pencetus terjadinya
stroke. Jurnal Majority, 5(3), 17-21.