RISK FACTOR3
1. Antigen A1 pada bayi.
Antigen A1 memiliki antigenisitas terbesar dan berhubungan dengan risiko penyakit
simptomatik yang lebih besar. Namun, proses hemolitik antibodi anti-B lebih tinggi daripada
anti-A dan dapat menghasilkan penyakit yang lebih parah.
2. Peningkatan isohemagglutinins.
Parasitisme usus antepartum atau imunisasi trimester ketiga dengan toksoid tetanus atau
vaksin pneumokokus dapat merangsang titer isoantibodi menjadi antigen A atau B.
3. Urutan lahir.
Urutan lahir tidak dianggap sebagai faktor risiko. Isoantibodi ibu ada secara alami dan
tidak bergantung pada paparan sebelumnya terhadap antigen golongan darah janin yang
inkompatibel. Bayi sulung memiliki risiko 40-50% untuk penyakit simptomatik. Tingkat
keparahan progresif dari proses hemolitik pada kehamilan berikutnya merupakan fenomena
langka.
1. Hall V, Avulakunta Id. Hemolytic Diseases Of The Newborn. [Updated 2020 Dec
15]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020
Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557423/